Professional Documents
Culture Documents
Akuntansi Persediaan
Akuntansi Persediaan
Akuntansi Persediaan
ARMANDU SAPUTRA DIAN FITRIA SARI NANDYA TITI HAPSARI SONY OCTA SAPUTRA
AKUNTANSI PERSEDIAAN
Persediaan merupakan peranan yang sangat penting untuk menentukan hasil usaha/pendapatan dalam suatu periode karena perhitungan pendapatan/laba rugi tidak hanya sekedar membandingkan antara penjualan dan pembelian, tetapi antara penjualan dengan harga perolehannya. Sedangkan untuk mengetahui harga perolehan (harga perolehan barang) yang terjual harus diketahui lebih dahulu jumlah pembelian bersih persediaan awal periode dan akhir periode akuntansi. Mengingat besarnya pengaruh persediaan dalam menentukan pendapatan maupun dalam neraca, maka perlu adanya sistem metode pencatatan dan sistem penilaian yang baik terhadap persediaan.
1.
Periodical System (Fisik) A. Metode Tanda Penganal Khusus B. Metode FIFO C. Metode LIFO D. Metode Metode Rata-rata Tertimbang
2.
A. Metode FIFO
B. Metode LIFO C. Metode Rata-rata Bergerak
Metode Nilai Pengganti Metode Penilaian Secara Taksiran
:: CONTOH SOAL ::
PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai berikut : Jan 1 Persediaan Jan 5 Pembelian Jan 10 Pembelian Jan 15 Pembelian Jan 20 Pembelian 1.750 unit 1.000 unit 2.000 unit 1.500 unit 3.000 unit @ Rp 6.000/unit @ Rp 6.200/unit @ Rp 6.250/unit @ Rp 6.400/unit @ Rp 6.250/unit
Jan 25 Pembelian
Jan 30 Pembelian
3.000 unit
3.000 unit
@ Rp 6.500/unit
@ Rp 6.400/unit
Berdasarkan inventarisasi secara fisik ternyata jumlah persediaan pada tanggal 31 Jan 2005 sebanyak 3.000 unit terdiri dari : Pembelian tanggal 30 Jan sebesar 50% Pembelian tanggal 25 Jan sebesar 25% Selebihnya pembelian tanggal 5 Jan
Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Jan dengan metode tanda pengenal khusus
:: Jawaban :: Tgl 30 Jan 3.000 unit x 50% = 1.500 unit Tgl 25 Jan 3.000 unit x 25% = 750 unit Selebihnya pembelian tgl 5 Jan : 3.000 unit (1.500unit + 750unit) = 750unit
Nilai persediaan tgl 31 jan : 1.500 unit x Rp 6.400 = Rp 9.600.000 750 unit x Rp 6.500 = Rp 4.875.000 750 unit x Rp 6.200 = Rp 4.650.000 + Persediaan tgl 31 Jan = Rp 19.125.000
1.2 Metode FIFO (First In First Out) Dalam metode ini, barang yang terakhir masuk dihitung pertama. Pada soal yang sama, persediaan yang tersisa 3.000 unit. PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai berikut : Jan 1 Persediaan 1.750 unit @ Rp 6.000/unit Jan 5 Pembelian 1.000 unit @ Rp 6.200/unit Jan 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp 6.250/unit Jan 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp 6.400/unit Jan 20 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.250/unit Jan 25 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.500/unit Jan 30 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.400/unit :: Jawaban :: Pembelian tgl 30 Jan 3.000 unit x Rp 6.400/unit = Rp 19.200.000 Persediaan tgl 31 Jan sebesar Rp 19.200.000
1.3 Metode LIFO (Last In First Out) Dalam metode ini, barang yang pertama masuk dihitung terakhir. Pada soal yang sama, persediaan yang tersisa 3.000 unit. PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai berikut : Jan 1 Persediaan 1.750 unit @ Rp 6.000/unit Jan 5 Pembelian 1.000 unit @ Rp 6.200/unit Jan 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp 6.250/unit Jan 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp 6.400/unit Jan 20 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.250/unit Jan 25 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.500/unit Jan 30 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.400/unit :: Jawaban :: Persediaan 1 Jan 1.750 unit x Rp 6.000/unit = Rp 10.500.000 Pembelian 5 Jan 1.000 unit x Rp 6.200/unit = Rp 6.200.000 Pembelian 10 Jan 250 unit x Rp 6.250/unit = Rp 1.562.000 + Persediaan tanggal 31 Januari 2005 sebesar = Rp 8.262.500
1.4 Metode Rata-Rata Tertimbang Dalam metode ini berlaku : Persediaan yg tersisa x (unit x harga) + (unit x harga) ..dst.... jumlah seluruh unit persediaan Pada soal yang sama, persediaan yang tersisa 3.000 unit. PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai berikut : Jan 1 Persediaan 1.750 unit @ Rp 6.000/unit Jan 5 Pembelian 1.000 unit @ Rp 6.200/unit Jan 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp 6.250/unit Jan 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp 6.400/unit Jan 20 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.250/unit Jan 25 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.500/unit Jan 30 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.400/unit
:: Jawaban :: (1750x6000)+(1000x6200)+(2000x6250)+(1500x6400)+ (3000x6250) + (3000x6500)+(3000x6400) 1750 + 1000+ 2000 + 1500 + 3000 + 3000 + 3000 = 10.500.000+6.200.000+12.500.000+9.600.000+18.750.000+ 19.500.000+19.200.000 15.250 = 96.250.000 15.250 = Rp 6.311,47541 Persediaan Tgl 31 Jan = 3.000 unit x Rp 6.311,47541 = Rp 18.934.426,2
2.1 Metode FIFO (First In First Out) Dalam metode ini, barang yang pertama masuk dihitung terakhir. 2.2 Metode LIFO (Last In First Out) Dalam metode ini, barang yang terakhir masuk dihitung pertama. 2.3 Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
:: JAWABAN ::
PT ABADI JAYA Harga Perolehan Harga Eceran
Persediaan Awal
Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual Rasio Harga Perolehan terhadap Harga Eceran 75% = 60.000.000 x 100% = 80.000.000 Penjualan Persediaan Akhir Menurut Harga Eceran
6.400.000
53.600.000 60.000.000
8.200.000
71.800.000 80.000.000
(64.000.000) 16.000.000