Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 26

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Anggota Kelompok :

Adi Tri Prasetyo Aisyah Novia W. Dian Fitria Sari Dianita Ramadhani Gunung Arifan Nandya Titi Hapsari

A. Pengertian Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek.

B. Macam-macam Utang Jangka Panjang


Utang Utang Utang Utang

Obligasi Wesel Jangka Panjang Hipotik kredit bank jangka panjang

Bond/Utang Obligasi
Bond biasanya berasal dari bunga utang wesel ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga banyak menarik invetor seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan menadatangkan keuntungan dan tidak. Di antara keuntungan bond adalah tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah bunga harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.

Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham :

Keuntungan menarik obligasi Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi manajemen. Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan kepada pemegang saham. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.

Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain : Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusahaan.

Jenis-Jenis Obligasi
1. Obligasi berjangka (term bonds), yaitu semua obligasi dari satu emisi (penerbit obligasi) yang memiliki tanggal jatuh tempo yang sama. Jika berbeda-beda disebut obligasi berseri (serial bonds) 2. Obligasi konvertibel (convertible bonds), adalah obligasi yang bisa dipertukarkan dengan sekuritas lainnya, misalkan saham biasa. 3. Callable bonds, yaitu obligasi yang dapat ditarik atau ditebus sebelum jatuh tempo. 4. Secured bonds, yaitu obligasi yang dijamin dengan kekayaan lain milik perusahaan penerbit obligasi itu sendiri, jika tanpa dijamin disebut unsecured bonds / junk bonds. 5. Obligasi syariah. Istilah-istilah yang berkaitan dengan Obligasi Nilai pari atau nominal = Nilai yang tertera pada obligasi Nilai pasar wajar = nilai yang diminta oleh perusahaan dan dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar. Bunga obligasi yang dinyatakan = nilai bunga yang tertera dalam obligasi. Bunga pasar obligasi = tingkat bunga obligasi yang diminta oleh pasar

Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan obligasi :


1. Nilai nominal obligasi yaitu jumlah yang akan dibayar pada tanggal jatuh tempo obligasi. 2. Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal di mana obligasi harus dilunasi. 3. Bunga obligasi yaitu bunga pertahun yang diberikan kepada pemegang obligasi. Bunga obligasi dinyatakan dalam persentase tertentu. 4. Tanggal bunga yaitu tanggal di mana bunga obligasi akan dibayar. Kadang-kadang bunga obligsi dibayar tiap setengah tahunan sehingga pada tiap tahun terdapat dua tanggal bunga. Misalnya tanggal bunga 1/4 dan 1/10 berarti bahwa pada tanggal 1 April dibayar bunga untuk periode 6 bulan dan pada tanggal 1 Oktober dibayar bunga untuk periode 6 bulan lagi. Bunga obligasi biasanya dibayar dibelakang. 5. Nilai nominal obligasi, tanggal jatuh tempo, tingkat bunga dan tanggal bunga tercantum dalam perjanjian obligasi dan juga dicetak dengan jelas pada tiap-tiap lembar sertifikat obligasi

Karakteristik Obligasi
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam) Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah jumlah emisi obligasi. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan. 2 Jangka waktu obligasi Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil. 3. Principal dan Coupon rate Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value.

Coupon rate juga disebut nominal rate, nominal rate adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80. 4. Jadwal pembayaran Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan. 5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah

Contoh Soal :
Pada tanggal 1 Januari 2012 PT ABC menerbitkan obligasi senilai Rp 8.000.000.000 bunga 9% jangka waktu 20th, pembayaran bunga setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari Buatlah jurnal : 1. Untuk mencatat penerbitan obligasi 2. Untuk pembayaran bunga obligasi

Jawaban :
1.

Jurnal untak mencatat penerbitan obligasi 1 Jan Kas 8.000.000.000 2012 Utang Obligasi -

8.000.000.000

2.

Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga obligasi 1 Juli Beban Bunga Obligasi 360.000.000 2012 Kas 360.000.000 *penjelasan* Beban Bunga Obligasi 6 x 9 x 8.000.000.000 = 360.000.000 12 100

Utang Wesel Jangka Panjang


Utang wesel ini sama artinya dengan utang wesel biasanya yang membedakan hanyalah waktu, di mana utang ini hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.

Contoh Soal :
Pada tanggal 31 Desember 2010 PT ABC meminjam uang sebesar Rp 60.000.000 dengan menarik promes dengan bunga 12%. Promes tersebut akan dilunasi dengan 6x angsuran tahunan. Diangsur setiap tanggal 31 Desember. Buatlah jurnal : 1. Untuk mencatat transaksi diatas 2. Untuk mencatat angsuran pertama

Jawaban :
1.

Jurnal untuk mencatat transaksi 31 Des Kas 60.000.000 2010 Utang Wesel 60.000.000 Jurnal untuk mencatat angsuran pertama 31 Des Utang Wesel 10.000.000 2011 Beban Bunga Wesel 7.200.000 Kas 17.200.000 *penjelasan* angsuran per thn = 60.000.000 = 10.000.000 6 Beban bunga wesel 12% x Rp 60.000.000 = 7.200.000

2.

Utang Hipotik
Utang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak. Di dalam perjanjian utang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan misalnya berupa tanah atas gedung. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman pada waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang bersangkutan. Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman

dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan


harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik.

Hak-hak Hipotik

Hak itu pada hakikatnya tidak dapat dibagi-bagi, dan


diadakan atas semua barang tak bergerak yang terikat secara keseluruhan, atas masing-masing dari barang-barang itu, dan atas tiap bagian dari barang-barang itu. Barangbarang tersebut tetap memikul beban itu meskipun barangbarang tersebut berpindah tangan kepada siapapun juga Prosedur Pengadaan Hipotik 1) Harus ada perjanjian utang piutang, 2) Harus ada benda tak bergerak untuk dijadikan sebagai jaminan hutang

Contoh Soal :
Pada tanggal 1 April 2009 PT ABC mendapat pinjaman sebesar Rp 100.000.000 jangka waktu 10th dengan bunga 12% per tahun, dibayar tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Sebagai jaminan diserahkan sebidang tanah, pinjaman diangsur 10x dengan angsuran Rp 10.000.000/angsuran. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pinjaman tersebut !

Jawaban :
1.

Jurnal untuk mencatat transaksi peminjaman dana 1 April Kas 99.400.000 2009 Beban Bunga Hipotik 600.000 Utang Hipotek 100.000.000 *penjelasan* Beban bunga hipotek 100.000.000 x 12% x 6 : 10 (angsuran) 12 = 600.000

Utang kredit bank jangka panjang


Kerdit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga

Contoh Soal :
Pada tanggal 1 Januari 2011 PT ABC mendapat pinjaman dari Bank Permata sebesar Rp 100.000.000 dengan bunga 10% Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi diatas!

Jawaban :
Jurnal untuk mencatat transaksi 1 Jan Kas 90.000.000 2011 Beban bunga pinjaman bank 10.000.000 Utang Bank 100.000.000 *penjelasan* beban bunga pinjaman bank 100.000.000 x 10% = 10.000.000

Apakah ada yang ingin

ditanyakan?

SOAL :
Pada tanggal 2 Januari 2000 PT ABC mengeluarkan 100 lembar obligasi @ Rp 50.000 dengan bunga 9% per tahun dibayarkan setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember. Jangka waktu 10thn. Buatlah jurnal : 1. Untuk mencatat transaksi diatas 2. Untuk mencatat pembayaran bunga tanggal 1 Juni

Jawaban :
1.

Jurnal untuk mencatat transaksi 2 jan Kas 5.000.000 2000 Utang obligasi -

5.000.000

2.

Jurnal untuk mencatat pembagian bunga 1 Juni Beban bunga obligasi 225.000 2000 Kas 225.000 *penjelasan* beban bunga obligasi 5.000.000 x 9% x 6 = 225.000 12

You might also like