Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Dani, kamu mau ikut ayah ke toko besi? tanya Ayah.

Dani tidak menjawab. Dia terus saja berjalan. Dia berjalan


hingga ke koridor kemudian ke pintu depan untuk bermain-main.
Dani sedang bermain-main di halaman depan ketika dia
melihat temannya Firman, yang tinggal di sebelah.
Ketika Firman melihat Dani, dia memanggilnya, Dani kamu
mau bermain bersamaku? Dani membalikkan tubuh dan
menyibukkan diri hingga Firman masuk kembali ke rumahnya.
Dani
Menyimak
Dani!
Dani bermain sendirian untuk beberapa saat lamanya, tetapi tidak
menyenangkan bermain sendirian, dan tak lama kemudian dia mulai
bosan lalu memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.
Di dalam, nenek Dani berusaha menarik perhatiannya. Dani, nenek
perlu bantuan kamu untuk memindahkan kursi ini ke tempat yang lebih
baik. Nenek juga membuat kue kering. Kamu mau? tanya Nenek.
Dani hampir-hampir tidak melihat ke neneknya dan berjalan
melewatinya tanpa menjawab. Nenek menggeleng-gelengkan kepala.
Berpikir tentang kue kering membuat Dani sedikit lapar. Nanti aku cari
makanan, pikirnya. Aku mau membuat pesawat luar angkasa dengan
LEGO.
Ketika dia berbelok, ada ayahnya.
Ayah, Ayah, bisakah Ayah membantuku membuat pesawat luar
angkasa dengan LEGO? Ini agak sulit, kata Dani.
Tetapi ayah Dani tidak berhenti. Dia terus saja berjalan melewati Dani
dan pergi ke ruang belajar. Sejenak Dani terlihat bingung kemudian berlari
mengejar ayahnya.
Ayah, Ayah! Mengapa Ayah tidak menjawab
ketika aku meminta Ayah membantu membuat
pesawat luar angkasa dengan LEGOku? tanya
Dani.
Nah, Dani, coba beritahukan kepada Ayah.
Bagaimana rasanya ketika Ayah tidak menjawab?
Aku merasa sedih seolah-olah Ayah tidak
mau berada denganku.
Dani, demikian pula yang kami rasakan
sewaktu kami bertanya dan kamu tidak melihat
kepada kami atau pun menjawab pertanyaan
kami.
Ayah rasa jika kamu mengingat-ingat peristiwa
pagi ini, kamu bisa melihat bagaimana kamu
membuat orang lain merasa persis seperti yang
kamu rasakan sewaktu Ayah tidak menanggapi.
Sebaiknya kamu minta maaf pada orang-orang
yang kamu abaikan dan lain kali coba simak apa
yang mereka katakan dan minta dari kamu.
Dani berpikir tentang harinya, dan harus
mengakui bahwa ada beberapa orang yang
telah dibuatnya menjadi sedih karena dia tidak
menyimak.
Ayah benar, kata Dani. Sebaiknya aku minta
maaf.
Bagaimana rasanya
ketika Ayah tidak
menjawab?
Dani pergi ke tetangga dan mencari Firman. Maafkan aku
telah mengabaikan kamu tadi pagi, Firman, Dani berkata kepada
temannya. Aku tidak sopan dan tidak ramah. Maukah kamu
memaafkan aku?
Tentu saja, kata Firman.
Terima kasih! Aku harus membantu nenekku dulu. Sesudah itu
maukah kamu ke rumahku dan kita bermain lego membuat pesawat
luar angkasa? tanya Dani.
Mau dong! Dan aku juga bisa membantu. Firman menjawab.
Keduanya kemudian berjalan dan mencari
nenek Dani.
Nenek, kursinya mau kami pindahkan? tanya
Dani.
Ya betul! Terima kasih banyak! seru Nenek.
Setelah mereka selesai, Nenek membawakan
kue kering buatan sendiri. Kedua teman itu duduk
menikmati kue kering, sambil membuat pesawat
luar angkasa dari LEGO bersama-sama dengan
ayah.

Moral: Memperlihatkan kebaikan hati
dan hormat terhadap orang lain dengan
menyimak, melihat ke wajahnya, dan
menjawab ketika diajak berbicara.
Text adapted by Devon T. Sommers, based on a story by Barbara Meinel.
2009 Aurora Production AG. All Rights Reserved. Used by permission. Illustrations and design by Stefan Merour.
Published on My Wonder Studio. Copyright 2013 by The Family International

You might also like