You are on page 1of 58

1

1
DARAH LENGKAP
Dr.Indah Widyaningsih
Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya
2
Pendahuluan
Sering istilah ini ada pada pemeriksaan darah
rutin.
Terdiri dari : - Hemoglobin
- Eritrosit
- Hematokrit ( PCV )
- Retikulosit
- Laju Endap Darah
- Trombosit
- Lekosit dan hitung jenisnya
- Hapusan darah tepi
2
3
pendahuluan
Darah terdiri: sel darah dan plasma
Pemeriksaan darah lengkap
diagnosis.
Memberi informasi proses patologis.
Alat monitor kemajuan suatu terapi.
Di laboratorium sering menggunakan
alat ukur secara otomatis Complete
blood count.
4
HEMOGLOBIN
Terdiri : Haem dan globin
Haem : Fe dan protoporfirin
mitokondria
Globin : rantai asam amino ( 1 pasang
rantai dan 1 pasang non ).
Fungsi : transport oksigen ke paru dan
jaringan
3
5
Kadar tergantung :
- Usia
- J enis kelamin
- geografis
Harga normal :
- Dewasa : laki-laki : 13,4 17,7 g/dl
perempuan : 11,4 15,1 g/dl
- Bayi baru lahir : 16,5 3 g/dl
Kdr Hb < : Anemia
Kdr Hb > : Polisitemia
6
Penentuan kadar Hb
Metode acuan: Sianmethemoglobin (
dengan lar Drabkins ) dibaca dengan
metode kolorimetri ( spektrofotometer
).
Cara Sahli ( asam hematin ) dibaca juga
dengan metode kolorimetri.( dikerjakan
praktikum ).
4
7
. Metode Hematin Asam (Sahli)
Prinsip : darah+ lar.HCl Hb diubah oleh
HCl menjadi hematin-asam .
Setelah hematin-asam terbentuk
sempurna (10 menit) encerkan dgn
akuades sampai warnanya sama dgn
warna standar baca kadar Hb pada
skala di tabung Sahli
Cara ini cepat, simpel, murah , tapi
akurasinya kurang (kesalahan >10%)
8
- Alat yang diperlukan :
Hemoglobinometer terdiri :
- Gelas berwarna coklat (standar-
warna)
- Tabung Sahli dgn skala (dlm g% atau
g/dl )
- Pipet Sahli dgn volume 20 cmm .
- Pengaduk dari gelas .
- Pipet pasteur .
5
9
Reagen :
- larutan HCl 0.1N
- Akuades .
Prinsip pemeriksaan :
- Hb + asam lemah asam hematin
(gelap lar.asam hematin diencerkan
sampai warnanya sama dengan warna
standar ).
10
- Prosedur pemeriksaan :
1. Isi tabung Sahli dgn lar.HCl 0.1N sampai
angka 2 g% .
2. Hisap darah kapiler atau sampel darah-
EDTA dgn pipet Sahli sampai tepat pada
tanda 20 cmm (=20 l)
3. Bersihkan bagian luar pipet dengan
kapas/kertas tissue kering (hati-2)
4. Tiup darah dari pipet kedalam lar.HCL 0.1N
dalam tabung Sahli (hati-2 jangan sampai
timbul gelembung udara)
6
11
5. Bilas pipet Sahli beberapa kali dgn lar.HCl dalam
tabung Sahli (isap & tiup lar.HCl beberapa kali)
6. Biarkan 10 menit untuk terbentuknya hematin-
asam yg sempurna (minimal 95%)
7. Encerkan lar.hematin-asam dgn akuades tetes
demi tetes sambil diaduk sampai warna larutan
sama dgn warna standar pada gelas-kotak .
8. Baca meniskus larutan pada tab.Sahli (g% atau
g/dl)
12
7
13
Keuntungan sianmethemoglobin : lebih
teliti dapat mengukur semua bentuk
hemoglobin.
Faktor kesalahan pada metode Sahli:
- Alat dan reagen yang kurang
sempurna
- Pengambilan darah kurang baik
- Kesalahan melihat warna dengan
standar
14
ERITROSIT
Pengukuran jumlah eritrosit.
Pada saat lahir SDM paling tinggi
berangsur menurun pada dewasa.
Sel Eritrosit dibentuk dalam sumsum
tulang pipih dan proximal dari tulang
panjang.
Umur 120 hari di peredaran darah.
Tua di hancurkan di RES( hati, limpa
).
8
15
Nilai normal :
- Laki laki dewasa : 4,3 jt 5,9 jt
- Wanita dewasa : 3,9 4,8 jt
- Bayi : 5,0 7,0 jt
- Anak, 3 bulan : 3,2 4,8 jt
- 1 tahun : 3,6 5,2 jt
- 10 12 tahun : 4,0 5,4 jt.
16
- Reagen untuk Hitung Eritrosit :
Larutan Hayem :
HgCl2 0.25 g
NaCl 0.50 g
Na2SO4 2.50 g
Aquadest ad 100 ml
9
17
- Prosedur Pemeriksaan :
Hisap darah-EDTA atau kapiler dengan
Pipet Eritrosit Thoma sampai tanda 0.5
dan encerkan dgn Lar.Hayem sampai
tanda 101 pengenceran (dilusi) 200
x
Campur larutan darah-Hayem ( kocok
pipet dgn arah tegak lurus sumbu
pipet)
18
Bersihkan kamar hitung dan beri tutup
cover-glass diatas kotak-hitung
Buang 4 tetes Larutan Darah-Hayem
dari pipet , kemudian isikan larutan Darah-
Hayem berikutnya ke dalam kamar-hitung
melalui tepi cover-glass .
Biarkan 3 menit agar eritrosit mengendap
Letakkan Kamar Hitung dibawah
mikroskop dan lihat gambaran kamar-
hitung dengan lensa obyektif 10x .
10
19
Selanjutnya, dengan obyektif 45x hitung
jumlah eritrosit yang ada dalam 5 kotak
kecil (=N) di bagian tengah kotak-hitung (
5 kotak-R) Vol.5 kotak-R = 5 x 0.2
x 0.2 x 0.1 = 0.02 cmm
Cara penghitungan :
J uml.Eri/cmm =
N x 1/0.02 x 200 (pengenceran)
= N x 50 x 200 = 10000 N
20
11
21
- Kamar Hitung Improved Neubauer
22
12
23
24
Indeks Sel Darah Merah
Untuk menentukan ukuran sel darah merah dan
Hemoglobin yang terkandung.
Terdiri :
1. MCV ( mean corpuscular volume ):
rata-rata volume SDM.
MCV = PCV X 10
jumlah sdm
Nilai normal : 76 96 fl
< mikrositer
N normositer
> makrositer
13
25
2. MCH (mean corpuscular hemoglobin)
berat molekul Hb rata-rata dalam SDM
MCH = Hb X 10
jumlah sdm
Nilai normal : 27 32 pg
26
3. MCHC ( mean corpuscular hemoglobin
concentration ).
Menunjukkan kadar Hb rata-rata dalam
1 SDM.
MCHC = Hb X 100%
PCV
Nilai normal : 30 35 %
Dalam batas normal : normokrom
Kurang dari normal : hipokrom.
14
27
Gambar Eritrosit dan trombosit
28
- Gambaran hapusan Normokromik-
Normositik , perhatikan perbandingan ukuran
eritrosit dengan inti limfosit kecil .
15
29
- Gambaran Eritrosit mikrositik - Hipokrom
30
Hematokrit ( Hct / PCV )
% volume SDM terhdap volume darah.
Prinsip : darah + antikoagulan
sentrifus pada waktu tertentu dan
kecepatan tertentu.
Nilai normal : wanita : 45 47 %
pria : 40 42 %
16
31
Pemeriksaan Hct :
1. Makrohematkrit tabung Wintrobe
2. Mikrohematokrit tabung kapiler
dengan atau tanpa antikoagulan.
Satuan dalam %
32
WINTROBE MICRO
HEMATOCRIT
Tabung
Sampel
Sentrifu
s
Normal
10 cm x 2.5 mm
Drh-EDTA 1 ml
Drh-Heparin
2000 g/ 30 men
: 40 - 54%
: 37 47%
Kapiler 75 x 1 mm
Drh-EDTA plain
Drh langsung
heparinized
10.000-15.000 g/ 3-5
menit
: 40 54%
: 37 47%
17
33
34
18
35
36
Hct : - polisitemia
- Makrositosis
- Dehidrasi
Hct : - Anemia
- Mikrositosis
- Dilusi ( ivfd )
19
37
sdm
Buffy coat
pl asma
a
b
HCT = b/a X 100 %
38
Faktor kesalahan :
- Kecepatan dan waktu sentrifus
- Pemasangan tornikuet yang lama
20
39
RETIKULOSIT
Sel darah merah muda.
Mengandung sisa ribosom dan sisa
asam ribonukleat dan dapat bereaksi
dengan BCB ( Briliant Cresent Blue )
atau new Metilen Blue membentuk
granul atau filamen.
Ukuran lebih besar dari SDM.
Dijumpai pada sum tul ataupun darah
tepi.
40
- Penghitungan Retikulosit :
Dilakukan dengan menghitung
retikulosit dalam 1000 eritrosit,
dinyatakan dalam % .
Retikulosit dijumpai dalam sumsum
tulang, setelah mengalami maturasi
selama 2 hari dilepaskan kedarah
tepi, beredar selama 1 hari untuk
kemudian menjadi eritrosit matur .
Hitung retikulosit yg tepat dapat
mencerminkan aktivitas eritropoisis .
21
41
Pada Anemia penghitungan retikulosit
perlu dikoreksi, karena jumlah eritrosit
relatif rendah sehingga jumlah retikulosit
yg terhitung relatif tinggi :
PCV
penderita
Corrected Retic = % Retik x --------------
PCV normal
(PCV normal pria = 50% ; wanita = 40%)
42
Pada kondisi tertentu Corrected Retic msh blm
menggambarkan eritropoisis krn pengaruh Shift
Retic (retik yg berada di darah tepi lebih lama
sebelum menjadi eritrosit matur)
Besarnya shift sebanding dgn rangsangan
eritropoitin .
Koreksi :
Corrected
Reticulocyte
Indeks Prod.Retik = ------------------------
(IPR) Maturation Time
22
43
Waktu maturasi :
PCV Waktu
40 45 % 1 hr
35 39% 1 hr
25 34% 2 hr
15 24% 2 hr
< 15% 3 hr
44
Pada Perdarahan, selama sum.tulang msh baik,
6 jam kemudian terjadi reaksi eritropoisis, 2-3
hari kemudian terjadi pe retikulosit (max pd
hari 6-10)
Bila pada anemia retikulosit tidak me :
a. Gangguan sum.tulang (hipoplasia,
infiltrasi sel-2 ganas)
b. Defisiensi Mineral, Vitamin, Protein
c. Eritropoisis inefektif atau kadar
Eritropoitin rendah .
23
45
- Pemeriksaan Retikulosit :
1. Cara manual :
- Pengecatan dgn Brilliant Cresyl
Blue (BCB) atau New Methylene
Blue (NMB)
2. Cara Otomatik :
- Dengan alat hitung sel darah
elektronik (otomatik)
46
Hitung Retikulosit cara Manual
(Pengecatan) :
Reagen :
Brilliant Cresyl Blue 1 g
NaCl 0.85 g
Natr.Sitrat 0.40 g
Aquadest ad 100 ml
24
47
Prosedur Hitung Retikulosit ( BCB )
Masukkan 2 tts darah-kapiler / darah-EDTA
dan 2 tts BCB kedalam botol kecil .
Campur baik-baik, tunggu 15 menit .
Buat sediaan basah dan sediaan hapus kering
.
Sediaan basah : teteskan 1 tts lar.darah-
BCB diatas gelas obyek dan tutup dgn cover-
glass, tepi cover-glass beri vaselin agar
sediaan tidak kering .Sediaan kering : buat
hapusan darah tepi.
48
- Catatan :
Pada Anemia, jumlah cat dikurangi ( 1
vol. cat untuk 2 vol.darah )
Hati-2 dalam menilai retikulosit :
- Granula lekosit tercat dgn BCB
- J angan tersisa endapan cat
endapan cat diatas eritrosit
dianggap retikulosit .
Angka Kesalahan : > 25%
25
49
Nilai normal Retikulosit :
dewasa : 0.8 1,5%
bayi : 2 6%
50
26
51
LAJ U ENDAP DARAH
Kecepatan mengendap SDM.
Satuan : mm/jam
Tahapan :
1. Pembentukan Rouleaux.
2. Fase pengendapan cepat .
3. Fase pengendapan lambat.
52
-
- Faktor yg mempengaruhi LED:
1. Faktor Sel Darah Merah
2. Faktor komposisi plasma
3. Faktor teknis
27
53
1. Faktor Sel Darah Merah :
a. Aglutinasi eritrosit & pembentukan
rouleaux ( makin besar masa eritrosit
makin mudah terbentuk roeleux, makin
cepat mengendap ).
b. Bentuk Eritrosit (bentuk Sferis, Bulan
Sabit), mempersulit pembentukan
rouleaux pengendapan lambat
LED
54
c. Ukuran eritrosit ( makrosit
mempercepat pengendapan )
d. J umlah eritrosit/cmm :
jumlah eritrosit yang rendah
mempercepat pengendapan sel
LED .
28
55
2. Faktor komposisi plasma :
LED : - peningkatan makromolekul
plasma, peningkatan
perbandingan globulin
terhadap albumin,
peningkatan
kadar fibrinogen.
LED : peningkatan viskositas
plasma.
56
3. Faktor teknis :
- LED : tabung dimiringkan, tabung
terlalu panjang.
- LED : diameter tabung lebih kecil,
tidak segera memeriksa darah, anti
koagulan berlebihan.
29
57
Cara pemeriksaan :
1. Tabung Westergen
2. Tabung Wintrobe
58
Tabung Westergen :
- Darah dan na sitrat 3,8%, dengan
perbandingan 4:1. Bila digunakan
darah EDTA, maka darah diencerkan
dulu dengan lar fisiologis dengan
perbandingan darah : lar fisiologis
4 : 1.
- Hisap darah s/d tanda 0, letakkan
tegak lurus pada rak, baca kolom dalam
1 jam.
- Nilai normal : pria : 2 13 mm/jam
wanita : 2 20 mm/jam
30
59
Tabung Wintrobe :
- Darah EDTA, masukkan dalam
tabung Wintrobe, taruh tegak lurus
pada rak. Baca dalam 1 jam.
- Nilai normal : 10mm/jam
60
Catatan :
1. Tabung harus bersih dan kering.
2. Antikoagulan tercampur baik.
3. Posisi tabung tegak lurus.
4. Kolom darah tidak boleh ada
gelembung udara.
5. Harus segera dikerjakan.
31
61
62
32
63
64
TROMBOSIT
Penting untuk membantu diagnosis
perdarahan.
Fungsi menghentikan perdarahan
dan menjaga keutuhan dinding kapiler.
Peningkatan trombositosis
Penurunan trombositopenia.
Nilai normal : 150 400ribu
33
65
Cara penghitungan : Langsung dan tidak
langsung.
Cara langsung : dengan metode Rees
Ecker.
Cara tak langsung : dengan membuat
hapusan darah tepi dan dihitung jumlah
trombositnya ( pembesaran 100X ).
FN 18 : juml trombo dalam 18 lap
pandang X 1000= juml trombosit/mm
FN 22 : juml trombo dalam 11 lap
pandang X 1000 = juml trombosit/mm.
66
Cara pemeriksaan langsung :
1. Campur darah dan antikoagulan.
2. Hisap dengan pipet eritrosit, encerkan
dengan lar Rees Ecker.
3. Kocok 3 menit.
4. Buang 3 4 tetes. Masukkan dalam kamar
hitung, biarkan 15 menit pada alas yang
lembab.
5. Hitung jumlah trombosit pada kamar
lekosit.
34
67
Cara penghitungan :
juml trombo X 1 X pengenceran
vol kotak ( 200X )
lekosit
68
Reagen dengan metode Rees Ecker :
Sodium citrat 3.8 g
Brilliant cresyl blue 0,1 g
Formaldehide 40 % 2,2 ml
Aquadest ad 100 ml
35
69
Gambar Trombosit ( yang merah
)
70
Lekosit
J umlah lekosit dinyatakan dalam
jumlah/cmm atau jumlah x 10
9
/l .
Nilai normal :
4 thn-Dewasa : 5000-11000/cmm atau
511 x 10
9
/l .
Neonatus : 10000-30000/cmm
Usia 1 mgg : 10000/cmm
Variasi diurnal : jumlah pd siang hari > pagi
.
Lekosit pada olah raga, tegang, cemas .
36
71
- Komposisi J enis Lekosit :
Netrofil : 2.0 7.5 x 10
9
/l
Eosinofil : 0.04 0.4 x 10
9
/l
Basofil : 0.02 0.1 x 10
9
/l
Limfosit : 1.5 4.0 x 10
9
/l
Monosit : 0.2 0.8 x 10
9
/l
72
- Lekositosis :
jumlah lekosit > normal
paling sering karena netrofil
(netrofilia)
dan limfosit yg (limfositosis)
- Lekopenia :
J umlah lekosit < normal
37
73
- Distribusi Netrofil dalam darah :
Circulating Granulocyte Pool (CGP) :
- yaitu netrofil yang beredar di sirkulasi
- CGP ini yang terhitung pada Hitung
Lekosit .
Marginated Granulocyte Pool (MGP) :
- yaitu netrofil yang berada sepanjang
dinding pembuluh darah .
Total Granulocyte Pool (TGP) :
- yaitu CGP + MGP
74
- Perubahan pola distribusi Netrofil :
Olah-raga
Epinefrin me CGP sampai 50% ,
Hipoksia me MGP, tapi TGP
Stres tetap
pseudonetrofilia
Endotoksin mobilisasi MGP ke CGP,
Kortikosteroid mobilisasi dr sum.tul ke
CGP TGP
38
75
Keadaan2 dgn jumlah lekosit patologis :
1.Eosinofilia :
- Reaksi alergi
- infeksi parasit
- lekemia jenis eosinofil
2. Netrofilia :
- apendisitis
- lekemia jenis mielositik
- infeksi bakteri
76
3. Netropenia :
- infeksi bakteri & virus.
- Salmonelosis.
- Hipersplenisme.
- obat.
4. Limfositosis :
- infeksi virus.
- Lekemia jenis limfosit
39
77
5. Monositosis :
- Tuberkulosis.
- Subacut bacterial endocarditis.
- Lekemia jenis monositik.
78
- Hitung Lekosit :
1. Manual dengan kamar hitung :
hemositometer) perlu pipet, kamar-
hitung, lar.pengencer (Turk, as.asetat
3%) dan mikroskop .
2. Alat Hitung Otomatis (metode elektronik)
Hitung lekosit harus dikoreksi bila dijumpai
banyak normoblast dlm darah tepi .
40
79
1. Hitung Lekosit dgn Kamar-Hitung :
Hisap darah kapiler atau darah-EDTA dgn
pipet leko dari Thoma sampai tanda 0.5
kemudian hisap lar.pengencer ( turk )sampai
tanda 11 (pengenceran 20x )
Buang 4-5 tetes lar. dari pipet selanjutnya
masukkan lar.darah kedalam kamar-hitung
Letakkan kamar-hitung dibawah mikroskop
hitung jumlah lekosit dalam 4 Kotak-W (dgn
obyektif 10x)
80
41
81
- Kalkulasi :
Misalnya juml.lekosit dlm 4 kotak-W =
N .
Vol.4 Kotak-W= 4x1x1x0.1 = 0.4mm3.
J umlah lekosit / mm3 =
1/0.4 x dilusi x N =
2.5 x 20 x N = 50 N
82
- Catatan :
Pengenceran lekosit sebaiknya
menggunakan pipet mikro (lebih
akurat)
Beda jumlah lekosit antara 1 kotak dgn
kotak lainnya < 12 sel.
Angka kesalahan : 15%
42
83
- Nilai Normal J umlah Lekosit :
, dewasa : 4.0 11.0 x 109/l
(di P.K) 4.7 10.3 x 109/l
, dewasa : 4.3 11.3 x 109/l
(di P.K)
Neonatus : 10 - 26 x 109/l
Bayi, 1 thn : 6 - 18 x 109/l
Anak,4-7 thn : 5 - 15 x 109/l
Anak,8-12 thn : 4.5 13.5 x 109/l
84
- Hitung J enis Lekosit :
Yaitu menghitung dan mengelompokkan
lekosit sesuai jenisnya yg tampak di HDT
untuk menentukan jumlh relatif tiap jenis
lekosit .
Umumnya dihitung 100 lekosit, tapi makin
banyak lekosit yg diamati, makin baik .
Pengamatan lekosit dilakukan pada counting
area , bila lekosit dijumpai < 100, buat HDT
baru sehingga diperoleh 100 sel
43
85
Normal ada 6 jenis lekosit :
Eosinofil/ Basofil/ Stab netr/ Segmen
netr/ Limfosit/ Monosit
Pada Hitung Lekosit dgn cell counter,
netrofil stab tak dapat dibedakan dari
netrofil segmen .
Angka kesalahan : 10 15%
86
44
87
1. mieloblas, 4. metamielosit, 6. N.Segmen, 8. Monosit
88
2. promielosit, 5. Stab.N, 6. Segmented N, 7. Eosinofil
45
89
90
46
91
- Istilah shift untuk Netrofil :
- Shift to the left :
yaitu pe proporsi netrofil
imatur/berlobus satu (netrofil-batang
pada hitung jenis)
- Shift to the right :
yaitu pe proporsi netrofil
matur/berlobus banyak (netrofil-
segmen pada hitung jenis)
92
- Beberapa versi penggolongan Netrofil :
Schilling :
Netrofil dibagi atas Mielosit(0%),
metamielosit (0%), Netrofil-batang (2-6%)
dan netrofil-segmen (55-75%)
Forley :
Netrofil imatur (mieloblas-netrofil-batang)=
sel non-filament
Netrofil-matur (netrofil-segmen) = sel
filament
47
93
HAPUSAN DARAH TEPI
Paling banyak dengan slide.
Cara pembuatan :
1. Teteskan 1 tts darah antikoagulan/
kapiler diatas objek gelas.
2. Pegang gelas penghapus dengan
membuat sudut 30, geser dan buat
suatu hapusan darah.
3. Keringkan, jangan ditiup !.
4. Fiksasi dengan metanol kering.
5. Beri cat, sampai merata, tambahkan buffer dengan volume 1 -
1 x lebih banyak dari catnya, biarkan 20 menit pada posisi
horisontal, bilas dengan aqua atau air mengalir.
94
Lar Buffer , buffer phosphat ph 6,4
dengan komposisi : KH2PO4 6,63 g
Na 2 PO4 3,20 g
Aquades 1 L
48
95
Pengecatan hapusan darah :
- Wright
- Giemsa
- J enner
- May Grunwald Giemsa
Beda Wright dan giemsa :
wright mengandung metanol
96
Penilaian hapusan darah
Syarat hapusan yang baik tipis, SDM
dan lekosit terpisah satu dengan yang
lain, 2/3 slide, tidak boleh mengandung
endapan cat, distribusi lekosit merata
tidak menggerombol di ekor hapusan
49
97
Pemeriksaan dengan objektif 10 X :
- Menilai hapusan darah baik/tidak
- Menaksir jumlah lekosit pada
counting area.
- Ada atau tidak sel sel abnormal
98
Pemeriksaan 100 x, dengan
menggunakan minyak imersi :
1. Sel Darah Merah, lihat ukuran warna,
bentuk sel.
2. Lekosit yg dinilai : morfologi, bentuk,
hitung jenis.
3. Trombosit yg dinilai : jumlah,
ukuran.
50
99
100
- Sudut penggesekan dgn gelas obyek dan HDT
yang ideal dgn counting area nya :
51
101
102
52
103
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Eos / / / / 4
Baso / 1
Stab / / / / / 5
Segmen ////
//
////
/
/// ////
///
///
/
///
/ /
///
/
///
///
/
///
/ /
///
/
59
Limfo // /// //// // /// /// // /// // /// 27
Mono / / / / 4
J uml 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
104
Bila dijumpai normoblast dalam jumlah cukup
banyak ( 10 dlm 100 lekosit), perlu dilakukan
koreksi terhadap hasil hitung lekosit , karena inti
normoblast akan ikut terhitung sebagai lekosit :
Tentukan jumlah normoblast dalam 100 lekosit ,
misalnya N .
Koreksi Lekosit =
100 / (100 + N) x Hit.Lekosit
53
105
106
54
107
108
- Ovalosit (eliptosit) = bentuk eritrosit yg
oval
seringkali herediter
55
109
- Sel Target = codocyte ; dibagian
tengah
CP didapatkan bagian yg tercat gelap .
110
- Sel Krenasi ( crenated cell =
Echinocyte)
56
111
- Gambaran Anisositosis = eritrosit
dengan
ukuran yang bervariasi .
112
- Acanthocyte = eritrosit dgn taju-taju
yang
runcing dan tidak beraturan panjangnya
57
113
- Tear Drop Cells = dacryocyte ;
eritrosit
berbentuk tetesan air .
114
- Formasi Rouleaux = tumpukan eritrosit
seperti tumpukan uang logam (stalk of
coins)
58
115

You might also like