Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Snaps Pond

Kolam si Jutek

Adalah seekor buaya yang bernama Jutek.
Warnanya hijau dan kulitnya bersisik,
moncongnya panjang dan giginya tajam. Dia
berenang sedikit di bawah permukaan air,
sehingga matanya yang besar dan menjorok
keluar itu terlihat di atas air. Sambil berenang
di kolam, dia berjaga-jaga.
Kolam ini rumahku, kata Jutek kepada
dirinya sendiri. Dia tidak mau ada yang datang
dan bermain-main di kolamnya. Pikirnya
kolam itu miliknya sendiri.
Kadang-kadang burung bangau mengarungi
kolam dengan kakinya yang panjang. Boleh
kami masuk ke kolam sejenak? Kami ingin
haus dan ingin bermain-main.
Namun Jutek akan menghardik! Tidak!
Ini kolamku dan burung bangau tidak boleh
ada di sini.
Kadang-kadang, kura-kura dengan
tempurungnya yang besar dan bundar
berjalan tertatih-tatih. Hei, Jutek! Boleh kami
duduk di tepi kolam yang airnya dangkal?
Jutek akan menghardik lagi, Tidak, aku
tidak mau kalian mengotori kolamku! Ini
adalah kolam istimewaku dan hanya aku yang
boleh ada di sini.
Once upon a time there lived a crocodile
named Snap. He was green and scaly, and
had a long snout and lots of pointy, jagged
teeth. He swam just below the surface of his
pond, so that his big, beady eyes poked out
of the water. He would look to the right, and
then look to the left, and he would watch
the whole pond as he swam around.
This pond is my home, Snap said to
himself. He didnt want anyone else coming
to play in his pond. He thought it was his
very own.
Sometimes the flamingos would wade
into the water on their long legs. Can we
come into the pond for a while?
But Snap would go snap! No! This is
my pond, and I dont want any flamingos in
it.
Sometimes the big, round, hard shelled
tortoises would come waddling up. Hey,
Snap! Do you mind if we go sit in the corner
of the pond, where the shallow water is?
Snap snapped again, No, I dont want
you cluttering up my pond! This is my
special pond and only I can stay in it.
It wasnt long before Snap began feeling
lonely because nobody came around the
pond anymore. Snap just swam by himself
to one end of the pond, and then he would
swim back. He had worked so hard at
protecting his pond, but now he was very
lonely. One day, he thought, Im going to
explore the area and see what else is
around.
Soon he arrived at another pond. The
pond was pretty small and the water was
very murky, but it was full of animals! They
were having so much fun. A chubby
hippopotamus was rolling over and over in
the mud. The tortoises were playing catch,
chasing each other up and down the side
of the pond. A bunch of tall, beautiful
flamingos were standing and splashing in
the water. Other beautiful, brightly
colored birds fluttered around, interested
to see what all the fun was about.
Snap hid himself in a bush just outside
the pond and watched everybody playing.
They seemed to be having such a good
time. Snap was afraid they might see him
and send him away, like he had sent them
away, so he soon crawled out of his bush
and went scurrying back to his own pond.
Tak lama berselang Jutek merasa kesepian
karena tidak ada yang mau datang ke
kolamnya lagi. Jutek berenang ke sana ke
mari, dari tepian kolam yang satu ke tepian
kolam yang lain. Dia telah berusaha sekuat
tenaga melindungi kolamnya, tetapi sekarang
dia sangat kesepian. Suatu hari dia berpikir,
Aku akan menjelajahi daerah ini dan melihat
ada apa di sekitar sini. Maka Jutek berjalan
menyeberangi hamparan.
Tak lama kemudian, tibalah Jutek di
sebuah kolam yang lain. Kolam itu sangat
kecil dan airnya sangat keruh, tetapi penuh
dengan binatang! Mereka semua sedang
bersenang-senang. Ada seekor kuda nil yang
besar sedang bergulung-gulung di lumpur.
Ada sepasang kura-kura yang sedang
berkejar-kejaran di kolam. Sekelompok
burung bangau berdiri dan berkecipak-
kecipuk di air.
Jutek bersembunyi di semak belukar, di
dekat kolam dan mengawasi binatang-
binatang itu bermain-main. Nampaknya
mereka semua sedang bersenang-senang.
Jutek takut mereka akan melihat dia dan
mengusirnya, seperti apa yang dilakukannya
terhadap mereka, jadi Jutek segera kembali
ke kolamnya.
Snap sat in his pond all by himself. He
felt very sad as he remembered all the
animals that had tried to come and play
in his pond, and how he had sent them
away. Now he was very sorry.
What can I do to get the animals to
come and play in my pond? Snap
wondered. Then he had an idea. Im
going to make this the best pond ever!
Snap got busy right away and started
digging a mud hole on one side of the
pond. Then he opened his great jaws
and grabbed a bunch of leaves that
were lying along the ground, and he
set them in a pile. There were many
fruit trees surrounding his pond, so he
grabbed some of the fruit that had fallen
from the trees and set it all on the pile
of leaves. At last everything was ready.
Snap went waddling back over
to the other pond. As soon as he got
there, he stuck his head out of the
bushes and went snap!
All the animals stopped what they
were doing. They slowly looked
around. For a moment they were
worried, and thought, Oh no! What is
Snap coming to tell us now? They
thought he might have more nasty
things to say to them.
But Snap was different now.
Hey, everybody! You can come and
play in my big pond, if youd like. Im
sorry that I was nasty to you. I made a
nice mud hole, and I got some fruit and
leaves so that everybody can have snack.
If you want, you can come over and play
there.
The animals all looked at each other.
Wed like that! they all chorused.
Jutek termenung sendirian di kolamnya. Dia
merasa sedih karena teringat bagaimana
binatang-binatang itu mencoba untuk datang
dan bermain di kolamnya, dan bagaimana dia
mengusir mereka. Sekarang dia menyesal.
Apa yang dapat kulakukan sekarang agar
binatang-binatang itu mau datang dan
bermain di kolamku? Jutek mereka-reka.
Kemudian dia mendapat gagasan. Aku akan
membuat kolam ini menjadi kolam yang
terbaik!
Jutek mulai sibuk menggali lobang lumpur
di salah satu tepian kolam. Kemudian dia
membuka mulutnya yang besar itu dan
mengambil seonggok dedaunan, lalu
menumpukkannya. Ada banyak pohon buah di
sekitar kolam, jadi Jutek mengambil buah-
buahan yang jatuh di tanah lalu
menempatkannya pada tumpukkan dedaunan
tadi. Akhirnya segala sesuatu sudah siap.
Jutek berjalan ke kolam yang satunya lagi.
Setibanya di kolam, dia menjulurkan
kepalanya keluar dari semak belukar dan
mengeluarkan bunyi-bunyian!
Semua binatang berhenti melakukan
kegiatan mereka. Perlahan-lahan mereka
melihat berkeliling. Selama beberapa saat,
semua binatang kuatir dan berpikir, Aduh! Si
Jutek mau apa ke sini? Mereka mengira bahwa
dia akan mengluarkan kata-kata yang pedas
terhadap mereka.
Tetapi Jutek sudah berubah sekarang.
Salam teman-teman! Kalian boleh datang
dan bermain di kolamku kalau mau. Maafkan
aku karena sudah mengeluarkan kata-kata
yang pedas. Aku membuat lobang lumpur dan
mengumpulkan buah dan dedaunan supaya
kalian bisa makan-makan di sana. Kalau mau,
kalian bisa datang dan bermain-main.
Binatang-binatang itu saling berpandangan.
Kami suka sekali! jawab mereka bersamaan.
The animals followed Snap back to his
pond.
Henry, the big hippo, went wob, wob,
wob, wob as he wobbled over to the
pond. Wow! Look at this mud hole! he
exclaimed when he saw Snaps pond. The
hole was two or three times as big as the
mud hole in their old pond. Henry dove
into it. Slosh! He slipped and slid around
in the mud, and had so much fun.
The four graceful flamingos were
delighted to join Snaps lovely pond, as
theyd always wanted to. And as for the
tortoises, they had a great time chasing
each other up and down the pond.
Snap sat on the side of the pond,
happy to see all his new friends having so
much fun.
In the days that passed, more and
more animals came by Snaps pond. Word
had spread that it was the best pond in
the area.
Snap was very happy that he had
learned to share, because when he
shared, he was blessed with friends in
return.
Mereka mengikuti Jutek kembali ke
kolamnya.
Henry, si kuda nil besar melangkah
menuju ke kolam dengan suara yang
berdentum-dentum. Wah! Lihatlah
lobang lumpur ini! serunya ketika melihat
kolam si Jutek. Lubang itu dua atau tiga kali
lebih besar dari lubang di kolam yang lama.
Henry terjun ke dalamnya. Byur! Dia
bermain-main di lumpur dan sangat
menikmatinya.
Keempat burung bangau sangat gembira
bergabung di kolam si Jutek. Sudah lama
mereka menginginkannya. Sementara
kura-kura sangat riang gembira berlari ke
sana ke mari.
Jutek duduk di tepi kolam, gembira
melihat teman-teman barunya bersenang-
senang.
Dari hari ke hari, semakin banyak
binatang yang datang ke sana. Berita
tersebar bahwa kolam itu adalah kolam
yang terbaik yang ada di situ.
Jutek senang sekali dia belajar berbagi,
sebab dengan berbagi, dia mendapat
banyak teman sebagai imbalannya.
Crocodile buaya
Snout moncongnya
Surface permukaan
Pond kolamnya
Swam - berenang
Flamingoes burung bangau
Tortoises kura-kura
Hippopotamus kuda nil
Chubby besar
Bush semak belukar
Lonely kesepian
Murky keruh
Mud lumpur
Im sorry Maafkan aku
Share berbagi
Friends teman





Cerita gratis untuk anak-anak -
www.freekidstories.org

English version of story originally published by Activated Kids! Magazine.
Adaptation courtesy of My Wonder Studio. Used with permission.

You might also like