Professional Documents
Culture Documents
Pelajaran FUTUWWAH
Pelajaran FUTUWWAH
FUTUWWAH
Fazrul Ismail
Dari mana asal futuwwah?
Futuwwah adalah pandangan hidup seorang kesatria (fata).
Secara harfiah, fata berati "pemuda yang tampan dan gagah berani".
Di dalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 60, kata fata merujuk kepada
keberanian Nabi Ibrahim a.s. dalam menghancurkan berhala-berhala
sesembahan kaumnya.
Di kalangan sufi, futuwwah kemudian dimaknai sebagai aturan tingkah laku
terpuji yang mengikuti teladan nabi, wali, orang-orang bijak, serta para
sahabat dan kekasih Allah.
Kita sebagai pemuda-pemudi generasi umat Islam dengan semangat
futuwwah dapat mengungkapkan makna sebenarnya tentang rasa haru,
kasih sayang, cinta, persahabatan, kedermawanan, pengabdian
kepentingan pribadi, keramahtamahan, dan tindakan-tindakan yang mulia
yangsesuai dengan kebajikan-kebajikan tersebut.
Dari nabi-nabi terdahulu
Satu contoh tradisi kedermawanan adalah pada diri Nabi Ibrahim
a.s
yang dengan ikhlas mematuhi perintah Allah untuk mengorbankan
demi
Allah.
Beliu juga merupakan sosok yang sangat yang sangat ramah dan
murah hati yang selalu makan bersama tamu-tamunya selama
hidupnya dan tidak pernah makan sendirian.
Nabu Yusuf a.s. merupakan contoh yang pemaaf, karena beliu
memaafkan saudara-saudaranya yang telah mencoba
membunuhnya, dan juga merupakan sosok yang terhormat karena
beliau menolak rayuan seorang wanita yang telah menikah.
Zulaykha, yang sangat cantik mempesonakan.
Dari khalifah yang empat
Sifat-sifat keempat khalifah (al-khulafa ar-rasydun), penerus Nabi Muhammad saw, juga
dijadikan suri teladan menuju sikap hidup futuwwah.
Dari kesetiaan Abu Bakar, kejujuran dan keadilan Umar kekhusukan dan kesedrhanaan
Utsman, sampai keberanian Ali (semoga Allah memberkati dan meridhai mereka).
*Yudi, penulis artikel ini mengutip ide futuwwah dari buku FUTUWWAH
Konsep Pendidikan Kesatria Di Kalangan Sufi, penulis IBN AL-
HUSAIN AS-SULAMI, penerbit Al-Bayan, Bandung 1992.