Professional Documents
Culture Documents
Dari kasus diatas dapat kita lihat bagaimana sebuah media yang bebas
dan yang tak bebas dapat mempengaruhi khalayak. Media yang otonom
tentu akan sejalan dengan berbagai nilai demokratis yang konon selalu
berpihak pada kepentingan masyarakat termasuk kedalam pengawasan
terhadap institusi pemerintah. Dan kita juga sudah banyak mengetahui
bahwa tak semua media mendapat kebebasan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pengawas dan penyalur informasi bagi
masyarakat.
Dalam Freedom of The Press dari Freedom House dinyatakan bahwa
terdapat beberapa indikator pengukuran kebebasan media, yakni
kondisi legalitas lingkungan seperti hukum, regulasi, ketentuan
konstitusi atau yang lainnya yang dapat membatasi pengoperasian
media. Kedua, kondisi politik seperti yang dilakukan Fujimori dan
kawannya dalam melakukan kontrol media dengan penyuapan
misalnya. Ketiga, kondisi ekonomi seperti adanya kepemilikan media,
pajak, subsidi media dan lain-lain. Freedom House juga menggolongkan
media berdasarkan level kebebasannya yaitu, media bebas, setengah
bebas dan tidak bebas.
Berdasarkan riset dan data yang terdapat dalam buku ini, banyak fakta
yang menunjukkan peran media sebagai sebuah mekanisme
pengawasan terhadap pemerintah dan jika terjadi kesalahan pada
pemerintah maka media juga mampu menggerakkan masa untuk dapat
melakukan perubahan.