Konsepsi Ilmu Budaa Dasar Dalam Kesusastraan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

Dosen Pengampu : Agung, S.Pd

Penyusun

Sinta Hardiyanthi 2008-31-188

Zuliani Aqimul Hidayah 2008-31-049

Khotimatun Ni’mah 2009-31-000

Nor Asiyah 2008-31-064

PROGDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2010
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari
bahasa inggris thehumanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus, yang
berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang
akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Hampir disetiap zaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan yang penting
dalam humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekpresi nilai-nilai kemanusiaan,
dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti dalam filsafat atau agama.
Dibanding dengan cabaang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa,
seni memegang peranan penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang
disampaikannya tidak normatif. Karena tidak nomatif nilai-nilai yang disampaikannya
lebih fleksibel baik isi maupun cara penyampaiannya.
Ada beberapa bentuk sastra antara lain adalah Drama, Prosa dan puisi. Ketiga hal
tersebut punya peranan sendiri-sendiri jika dikaitkan dengan Ilmu Budaya Dasar.

A. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dalam makalah ini akan dibahas tentang :
1. Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan prosa?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam prosa fiksi?
3. Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan puisi?
4. Bagaimana IBD yang dihubungkan dengan drama?
BAB II

PEMBAHASAN

A. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA


Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction,
prosa fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering
diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau
prosa kiasan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan
oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,
atau novel atau cerita pendek.

Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru

1. Prosa Lama
a. Dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya
kejadian-kejadian aneh di zaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan
ajaran moral dan juga menghibur. Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita
tradisional adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita
tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita
itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
b. Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita,
undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis,
atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat
juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
c. Sejarah
Sejarah dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau
yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-
raja yang memerintah).
d. Epos
EPOS yaitu cerita pahlawan. Menceritakan pahlawan ideal yang menjadi
cermin bagi suatu bangsa.
e. Cerita pelipur lara
Sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan. Cerita jenis ini
bersifat perintang waktu dan menghibur belaka. Kebanyakan menceritakan
tentang kegagahan dan kehebatan seorang ksatria tampan yang harus
menempuh seribu satu masalah dalam usahanya merebut putri cantik jelita
yang akan dipersunting. (Hampir sama dengan hikayat) 
2. Prosa Baru
a. Cerita pendek
Cerpen adalah cerita yang ditulis pendek. Tetapi seberapa pendeknya?
Bukankah panjang atau pendek itu relative? Karena itu lalu dibuat patokan
yang sudah umum berlaku. Sebagai patokan atau pedoman umum, ceroen
terdiri dari 2000 kata sampai dengan 10.000 kata.
b. Roman/novel
Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya
yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
c. Biografi
Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang
bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi
lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data
pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat
dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan
perwatakan termasuk pengalaman pribadi.
d. Kisah
Kata kisah berasal dari bahasa arab yang bentuk jama’nya yaitu qhisah yang
artinya kisah, berita , keadaan, atau mengulang kembali masa lalu.
e. Outobiografi
Autobiografi merupakan karangan yang ditulis oleh murid sendiri tentang
riwayat hidupnya sampai saat sekarang (WS. Winkel, 1985).
B. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Yang dimaksud dengan nilai disini ada persepsi yang dan pengertian yang
diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua
pembaca dapat memperoleh persepsi dan pengertian tersebut. Ini hanya dapat
diperoleh pembaca, apabila sastra menyentuh dirinya. Nilai tersebut tidak akan
disentuh otomatis dari membaca. Dan hanya pembaca yang berhasil mendapat
pengalaman sastra saja yang dapat merebut nilai-nilai dalam sastra. Adapun nilai-nilai
yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan


Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca
mendapatkan pengalaman bagaimana mengalaminya sendiri peristiwa atau
kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau tempat asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak
mungkin dikunjungi selama hidupnya.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi, jika kita
memerlukan suatu fakta, maka kita dapat membuka buku. Tetapi jika kita
menginginkan wawasan yang berbeda dari apa yang ada didalam fakta, maka kita
harus memilih sastra.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi yang merupakan sarana bagi
pemindahan yang tak henti-hentinya dari wawasan budaya bangsa.
4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
Didalam prosa fiksi terdapat semacam adanya kaidah kemungkinan yang tidak
mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat
memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasan tentang tokoh, hidup dan
kehidupan maanusia.

C. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI


Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan
diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni.
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau
pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra sendiri bagian dari kesenian, dan
kesenian merupakan cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka
puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam,
dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh
dipadatkan dalam kata-katanya.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu
Budaya Dasar adalah sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia


Perekaman dan penyampaian dalam puisi disebut “”Pengalaman perwakilan”.
Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan
pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu
sastra.puisi dapat memberikan kepada mahasiswa kesadaran yang penting untuk
dapat melihat tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dan kenisyfan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati
dan fikiran, baik orang lain maupun diri sendiri. Hal ini sangat dimungkinkan oleh
puisi itu sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada
pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang,
yang bisa mengenai topeng yang dipakai orang dalam kehidupan nyata dan
berbagai peranan yang diperankan orang dalam menampilkan diri didunia dan
lingkungan msyarakat.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan menusia sebagai
makhluk sosial, yang terlibat dalam isu dan problema sosial.
4. Puisi dan nilai-nilai
Dengan memberikan dan pengarahan yang tepat dalam proses membaca dan
mendiskusikan puisi, mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi
lingkungan hidupnya. Ia akan membaca tentang manusia laki-laki dan perempuan
yang mungkin telah mengambil sikap tertentu tentang moral dan etika yang
menjadi pilihannya.
D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN DRAMA

Drama sebagai karya pentas melibatkan unsur-unsur teater antara lain :

 Dekorasi pentas
 Komposisi pentas baik yang berkenaan dengan bahan bergerak maupun bahan
statis
 Tata pakaian
 Tata rias
 Tata Sinar
 Tata bunyi atau latar belakang bunyi

Mengingat materi perkuliahan Ilmu Budaya Dasar bukan hanya drama, dan
dengan pertimbangan bidang-bidang lain juga harus mendapatkan penanganan yang
memadai, maka teater sebagai materi perkuliahan untuk sementara waktu
dihindarkan. Hendaknya disadari bahwa naskah drama sebenarnya tidak bisa
dipandang sebagai hasil karya seni yang lengkap. Ini disebabkan adanya aspek
teatrikal yang harus dipenuhi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar prosa, puisi dan drama punya peran
tersendiri. Melalui prosa, puisi dan drama mahasiswa diharapkan mampu memahami
segala isi yang terkandung didalamnya yang syarat dengan unsur-unsur kehidupan
manusia baik pribadi maupun sosial.
B. SARAN
Sebagai mahasiswa harus mempunyai nilai-nilai seni dalam hidup di
masyarakat. Petani, pelukis, pengajar, kyai atau apapun harus mempunyai seni karena
semua hal yang disebutkan tersebut tidak akan membuahkan hasil yang maksimal
tanpa seni, seni yang dimaksud adalah seni dalam menjalankan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, habib, dkk. 1986. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya : PT Usaha Nasional

Http//www.google.co.id

http://phoenixtyo.blogspot.com/2009/11/biografi-dan-otobiografi.html

http://www.scribd.com/doc/5090963/KISAH-MENURUT-PSIKOLOG

http://www.sentra-edukasi.com/2009/08/materi-bindo-definisi-pengerti
-arti_6732.html

You might also like