Professional Documents
Culture Documents
When Will You Come Home
When Will You Come Home
M adura identik dengan celurit, sering disebut pulau sapi. Tanggal pengalamanku dan Ayos yang iseng
juga sate dan soto. Dalam keberangkatan kami pastikan tanggal 19 mencoba minum Ramuan Sehat Lelaki
terma yang lebih negatif, Juni 2010, dan kami jadwalkan berakhir dan mencari kuliner khas Sampang
masyarakat Madura sangat dikenal pada tanggal 23 Juni 2010. Total bernama Bebek Songkem. Semuanya
dengan budaya carok. Bahasa dan perjalanan lima hari, bukanlah waktu terasa begitu menyenangkan.
logatnya sering dijadikan objek guyonan, yang leluasa untuk melakukan traveling.
seperti bahasa Ngapak yang aseli Tegal. Tapi tak apalah. Budget kami tetapkan Tapi waktu pula yang seakan menjadi
kurang lebih IDR 200.000 per orang. wasit. Ia yang meniupkan peluit tanda
Namun kami percaya, Madura kapan kami harus berhenti. Aku dan
menyimpan banyak keunikan yang Kali ini, teman kami yang setia tak terkira; Ayos harus kembali ke pekerjaan kami
tersembunyi. Orang Madura memang si Kebo tidak akan merasa kesepian lagi. sehari-hari: mahasiswa angkatan tua
berwatak keras dan menjengkelkan, Kami berangkat dari Surabaya yang mau nggak mau harus
namun di sisi lain sangat ramah, penuh menggunakan dua motor. menyelesaikan skripsi.
senyum, polos – bahkan cenderung naif,
dan jujur. Tanah Madura menyimpan Ayos membonceng Nurul dengan Karena itu pula kami memberikan judul
banyak makam keramat yang lantas mengendarai si Kebo, sebuah Honda When Will You Come Home. Sebuah
dijadikan objek ziarah. Selain itu ada Grand Astrea lansiran ‘96. Sedangkan ungkapan yang aku ambil dari sebuah
banyak legenda dan mitos yang selalu aku membonceng Putri dengan judul lagu dari band aneh bernama
menarik untuk diceritakan dan didengar mengendarai Bonita, sebuah Honda Galaxie 500. Adagium itu seperti sebuah
ulang. Supra X keluaran tahun 2000. Bonita ini pengingat. Seperti pertanyaan dari
singkatan dari ‘kebo wanita’, orang tua kami, pertanyaan dari pacar si
Bagi kami; Madura is simply awesome! menggambarkan keuletan dan Ayos, pertanyaan "Kapan aku
ketangguhan motor milik si Putri itu. dikerjakan?" dari laporan milik Putri,
Karena itulah, Aku dan Ayos hingga pertanyaan "Kamu kemana aja?"
memutuskan untuk meransel sejenak ke *** dari pacar si Nurul yang kangen.
Madura. Tapi kami tak sendiri, kali ini
kami berhasil menghasut dua traveler
lain. Dwi Putri Ratnasari, seorang
pejalan wanita tangguh dengan pipi yang
mempesona, ia adalah seorang sarjana
S eperti yang sudah kita duga
sebelumnya, perjalanan ini menjadi
suatu perjalanan yang
menyenangkan. Bagi kami, setiap
perjalanan adalah menyenangkan.
Meskipun singkat, perjalanan ini sangat
layak untuk dikenang. Karena itu kami
tulis semua kisah perjalanan dalam
ebook ini. Karena aku dan Ayos
mengamini kredo scripta manent verba
farmasi yang sekarang sedang pusing
memikirkan laporan kerja magangnya. Seorang teman bertanya,”Kalian dapet volant! Apa artinya? Silahkan cari di
Lalu ada Nunu, seorang mahasiswa alim pantai bagus nggak?” Bagi kami Google.
rajin sholat, namun sepertinya menjadi traveling tidak melulu pantai bagus
sedikit sesat setelah perjalanan ini usai. kawan. Secara umum Pulau Sapudi Jadi, sudahkah Anda meransel hari ini? []
Hahaha. akan terbanting jatuh jika harus
dibandingkan dengan Lombok.
S ejak berangkat dari Surabaya pukul
sebelas siang, tujuan utama kami
adalah Sumenep. Nggak pake
tengok kanan kiri, gas pol menuju
Sumenep. Si Kebo dan Bonita kami pacu
yang dirancang oleh arsitek Cina.
Tampaknya seluruh bangunan kuno
yang ada di Sumenep semua dibangun
oleh kontraktor dari Cina. Bisa jadi ini
melewati jalur selatan Madura. yang mengilhami pembangunan
Jembatan Suramadu yang dibangun
Secara garis besar, Madura memiliki dua oleh Consortium of Chinese Contractors.
jalur: jalur utara dan selatan. Masing- Hahaha.
masing memiliki tipikal yang berbeda.
Jalur utara lebih sempit dengan jalanan Saya sangat mengagumi bentuk
yang sepi. Karena kebanyakan arsitektur di Sumenep. Secara umum,
kendaraan luar kota akan memilih jalur cirri arsitektural di Sumenep lama
selatan yang lebih ramai. Konon jalur dipengaruhi oleh corak Kolonialisme
utara Madura sama bahayanya dengan Eropa. Namun pada detail terlihat
Pantura di Jawa; banyak begal dan pengaruh kuat dari Cina, Jawa, dan
rampok. sedikit Arab. Ornamen natural Cina biasa
muncul seperti ornamen burung Hong
Saya lebih memilih jalur utara dan naga. Hiasan geometris Islam juga
sebetulnya, kerena menawarkan muncul pada gerbang Masjid Agung
pemandangan yang lebih beragam Sumenep.
ketimbang jalur selatan yang gersang.
Melewati jalur utara, Anda akan disuguhi Komplek pekuburan raja-raja Sumenep
pemandangan bukit kapur berlubang lama bisa dilihat di Asta Tinggi. Tentu
yang eksotis di sepanjang Sampang, Madura. Mencocokan jadwal kapal raja-raja yang masih memiliki trah keratin Anda akan sepakat dengan saya jika
atau bisa mampir pantai Slopeng yang dengan itinerary perjalanan adalah Jawa. Entah Jogja atau Solo. Dapat bentuk arsitektur di komplek ini sangat
berpasir luas seperti Parangtritis saat sebuah keharusan. Karena setiap kapal dilihat dari nama-nama rajanya yang Kolonial. Saya dan Putri sempat tertegun
memasuki daerah Sumenep. memiliki rute dan tempo waktu yang sangat Jawa sekali: Arya Wiraraja, dengan adanya bangunan makam yang
berbeda. Ada rute yang dilayani setiap Tu m e n g g u n g Ti r t o n e g o r o , d a n sangat mirip dengan Gereja Blenduk di
Tetapi karena kita memilih mode cepat, hari, ada pula yang seminggu sekali. Panembahan Notokoesoemo. Kota Lama, Semarang. Siapa meniru
maka kita menggunakan jalur selatan. Setidaknya ada tiga puluh lima raja yang siapa nih? Hahaha.
Sumenep dapat kita capai dalam waktu Mencocokan jadwal perjalanan dengan telah memerintah Sumenep. Sebelum
empat jam dengan sepeda motor dari musim juga merupakan hal yang bijak. berganti dengan sebutan Bupati. Di pendopo milik juru kunci Asta Tinggi,
Surabaya. Jangan sampai nasib Anda seperti saya melihat foto-foto klasik para bupati
Nuran yang hampir mati karena muntah Peradaban Cina tampaknya memiliki S u m e n e p k u n o . Ta m p a k g a g a h
Kami, para gembel keren ini ditampung akibat kapal yang diterjang gelombang. pengaruh kuat di Sumenep. Cobalah mengenakan beskap lengkap dengan
di kos seorang teman yang baik. Ajie Arah kami menuju Sapudi melawan arah tengok Masjid Agung Sumenep yang berbagai atribut yang membuat saya
namanya, seorang pegawai sebuah angin yang datang dari arah tenggara. memiliki corak arsitektur sangat unik. sulit membedakan apakah ini foto bupati
provider yang sangat berbakti dan murah Awalnya saya dan Putri sempat mengira Sumenep atau Daendels. Hahaha.
senyum. Dari Ajie pula lah rute *** ini adalah sebuah benteng. Karena
perjalanan ini kami rencanakan ulang. gerbangnya yang kokoh dan indah. Setiap saat, setiap waktu para peziarah
S
Ada beberapa agenda yang ternyata ecara umum, Sumenep adalah kota Paduan warna putih dan kuning dengan terus saja datang. Ada yang sendiri, lebih
tidak match dengan jadwal kapal dari kecil bila dibandingkan dengan ornamen berbau Cina. Sangat antik. banyak yang rombongan. Mereka
pelabuhan Kalianget, Sumenep. Surabaya. Namun saya dapat Seorang takmir masjib bilang bahwa datang dengan mengenakan pakaian
membayangkan bahwa Sumenep pada arsitek yang membangun masjid ini aneka warna. Sangat indah di depan
Pelabuhan tua ini memang menjadi zaman dahulu adalah sebuah kota memang orang Cina. kamera saya.
akses utama sebelum mengunjungi bandar yang besar. Konon, dulu
tujuh puluh enam pulau kecil di sekitar peradaban Sumenep dibangun oleh Tidak hanya komplek Masjid Agung saja Jika komplek Asta Tinggi sangat berbau
Kami mengunjungi istana ini pagi-
pagi benar. Sehingga masih sepi.
Hanya ada serombongan anak kecil
yang bermain air di komplek
pemandian buat putri-putri Raja.
Hanya sayang tampaknya
pemerintah daerah tidak
memberikan perhatian
lebih pada koleksi pusaka
ini.
Tapi apa?
K
nggak survey dulu mengenai waktu yang apan sampai? Apakah setiap ke ambingan ini. Waktu itu Nuran masih
tepat untuk menyebrang ke Pulau Sapudi selalu melewati arus terlelap, sedangkan Ayos baru bangun
Sapudi. Tapi buat apa juga dipikirin, saya separah ini? Dua pertanyaan itu dari tidur panjangnya. Dua motor
sudah terlanjur duduk dan terombang- terus bergulir dalam otak saya, apalagi tersayang, Si Kebo dan Bonita selamat.
ambing di dalam kapal ini. ketika jam menunjukkan pukul dua lewat. Hampir semua penumpang sudah
Seharusnya kapal ini sudah merapat pasang tampang lega-akhirnya-sampai-
Mesin menyala lagi. Ombak datang dengan selamat di Sapudi. Tapi saya juga.
mengamuk lagi. Lalu mesin mati lagi. tidak melihat daratan sama sekali.
Rasanya jantung saya sudah nyemplung Pemandangannya masih sama. Ombak Setelah kami sampai, kami harus naik
di laut duluan ketika tidak mendengar yang begitu besar. Laut yang begitu sebuah perahu kecil untuk bisa merapat
suara kapal menderu. Sensasi suara gelap. Suara mesin kapal mati. Kardus- ke daratan. KLM Wahyu Akbar yang kami
menghidupkan mesin kembali, lalu kardus kecil bergulingan. Dan ibu-ibu naiki tidak bisa sandar di dermaga
menerjang ombak lagi lah yang paling yang masih menyebut nama Tuhan karena ombak masih menggila.
nggak tahan buat nggak dikhawatirkan. berkali-kali. Saya ikut berdoa, tapi di
dalam hati, berdoa agar ombak mau Tapi tak apalah, setelah digoyang
Selanjutnya saya baru tahu dari Ayos, sedikit berdamai dengan saya yang selama tiga jam oleh the Rodeo Boat,
bahwa ketika kapal berada di atas nggak bisa tidur ini. rasanya perahu manapun dan ombak
setelah terjangan ombak, mesin harus seperti apapun jadi terasa biasa saja. []
dimatikan agar ketika terhempas Saya berhasil terlelap kira-kira lima belas
kembali di laut, baling-balingnya tidak menit. Lalu saya terbangun ketika
pecah. seorang awak kapal melangkahi tubuh
saya, untuk membetulkan susunan
R encananya sih setelah bermalam
di Sapudi kami akan island hoping
ke pulau lain. What a wonderful
plan, with the horrible waves! Pada
akhirnya lautan menjadi momok utama
yang berhasil menahan kami dua malam
di Sapudi. Sebuah nasib yang tidak
pernah kami sesali.
P
panjang berkibar, dengan ditingkahi makam tetua di Sapudi.
selipan uban di sana-sini. Giginya bagian ak Harto ini mengaku sejak kecil beasiswa untuk kuliah di Unibraw,
sebelah kiri sudah tanggal empat buah. “Orang baru disini harus ziarah dulu ke tak pernah minta uang pada langsung oleh sang rektor. Tapi beliau
Kalau ketawa suaranya khas, “Khe khe kuburan” katanya sembari orangtuanya. Beliau menghabiskan memilih untuk bersemedi dan
khe.” Dia juga bermata sipit. Sempat menghidupkan motor. Kami pun masa SMA di Malang. Disana ia menjadi mengembara. Beliau berjalan kaki dari
menimbulkan hipotesis bahwa dia mengikuti beliau menuju asta – sebutan aktivis. Beliau pernah menjadi Ketua Situbondo hingga Banten. Tidak
adalah seorang Chinesse, tapi hipotesis orang Madura untuk kuburan. Perhimpunan Musik Rock seluruh kota membawa uang, tidak membawa bekal
itu salah belaka. Dia orang Sapudi asli. Malang, dan beberapa jabatan penting. apa-apa, kecuali keyakinan kalau orang
Kalau dihitung-hitung, Pak Harto lebih baik ada dimana-mana. Dia memerlukan
Baru saja sampai, kami sudah ditraktir banyak mengajak kami pergi ke makam Ia juga suka sastra. Ia mengaku telah waktu sembilan tahun untuk menempuh
makan nasi gule lengkap dengan sate daripada pergi ke pantai. Setelah menulis ratusan puisi. Dulu semasa perjalanan itu. Edan!
kambing. Aneh. Dimana-mana, mengunjungi makam Sunan SMA, beliau mengirimkan puisi-puisinya
seharusnya para tamu yang mentraktir Panembahan Ario Pulang Jiwa alias ke majalah. Honornya per puisi yang Konon, Pak Harto dulu juga pernah
makan guide. Ini kok malah pemandu Sunan Wirokromo, kami masih diajak dimuat adalah 12.500 rupiah. Uang hasil menggondrongkan rambut hingga
yang mentraktir makan tamu. Aku pergi ke makam Sunan Wirobroto, yang puisi itu dijadikan biaya hidup selama 3 punggung. Tampaknya aku harus belajar
sebenarnya juga sedikit enggan untuk mana dia adalah putra dari Sunan tahun di Malang. banyak pada beliau soal
makan. Sehabis mabuk laut, makan Wirokromo dan bapak dari Joko Tole. Di menggondrongkan rambut, hehehe.
sepertinya menjadi kegiatan yang harus setiap makam yang kami kunjungi, kami Berbicara dengan Pak Harto ini sangat
dihindari. disarankan memberi uang ziarah menyenangkan. Teman-temannya yang Setelah menempuh sembilan tahun
sebesar 5000 rupiah. sering datang kerumahnya, sering pengembaraan, di Malang, ia bertemu
Tapi bagi seorang pejalan dengan uang bercerita bahwa Pak Harto ini orang dengan jodohnya. Bu Dewi, seorang
minimalis, makan gratis tak boleh ditolak. aneh. Ia berkata pernah ditawari wanita berparas dan berpenampilan
“Disini ini pernah ditemukan emas
seperti Endah dari duet Endah N Rhesa dengan gamblang mengenai ramuan sebesar kuda. Peninggalan kerajaan tapi teman-temannya yang masang
menjadi istrinya, dan memberikan tiga singset rapet, ajian jarang goyang, posisi Sapudi purba” (Wah, Freeport bakal taruhan. Unik. Semuanya berkelindan
orang anak: dua orang laki-laki, dan yang bagus, hingga ramuan yang bisa pindah ke Sapudi kayaknya) dalam tubuh satu orang.
seorang perempuan. Anak pertama membuat laki-laki menjadi perkasa.
diberi nama Sultan, yang kedua Lucunya, ia bercerita tanpa sungkan “Dulu waktu saya masih kecil, kalau Kuburan dan semedi menjadi
bernama Nanda, dan perempuan sama sekali, seakan lupa kalau Putri dan malam, saya sering lihat kuda terbang.” ketertarikannya. Ketika kami minta
bungsu diberi nama Jinggan Nunu juga ada disana. Putri hanya bisa (Saya baru tahu kalo Pegassus itu diajak ke pantai yang bagus, kami
salah tingkah sembari pipinya merona asalnya dari Madura) dibawa ke pantai bernama Nyi Ro’om.
A
merah. Jalan menuju pantai itu sangatlah
da satu cerita unik mengenai “Mata saya ini pernah minus empat. menyusahkan. Sampai-sampai kami
pernikahan Pak Harto ini. Di kala senggang, Pak Harto sering Karena saya gak pernah tidur. Tapi memadankan kata “Nyi Ro’om” dengan
Te r n y a t a , h a s i l s e m e d i d a n menceritakan hal-hal yang absurd dan setelah semedi, mata saya sembuh.” kata “Menyusahkan.” Saat sampai,
pengembaraannya menghasilkan sedikit sulit diterima oleh akal sehat. (Kalau semua orang bisa kayak bapak, ternyata pantainya jelek dan kotor,
sesuatu hal yang sangat dihindari oleh bangkrut deh semua toko optik) bukannya diajak berenang, kami malah
para pria: mati rasa terhadap wanita! “Dari dulu saya selalu berusaha mencari diajak pergi ke sebuah bangunan tua.
Bukan, Pak Harto bukan gay, hanya saja rumus hidup.” Kata dia suatu ketika. “Ini namanya tapak Bima. Dulu Madura Bangunan apa itu? Ternyata makam lagi
dia mati rasa pada wanita. Sang “junior” sama Sapudi itu satu pulau. Lalu ketika saudara-saudara! Beliau lalu mengajak
tidak bisa bereaksi seperti seharusnya. “Rumus hidup apa pak?” tanyaku. perang, Bima nginjak Madura, jadi kami untuk berdoa (lagi).
terbelah dua. Satu jadi Sapudi.” (ya ya
“Lalu saya semedi, minta pada Tuhan “Bagaimana caranya hidup, gak usah ya, iya paaak) Pun, ada satu hal yang membuat aku
agar saya bisa sembuh. Istri saya pake kerja, tapi bisa dapet duit, khe khe kurang respek pada beliau. Sebagai
menggerayangi saya pun, punya saya khe” katanya. Heh? Pengen dapat duit “Kamar ini tidak pernah saya buka. lelaki beristri dan beranak, beliau
tidak bereaksi” kata Pak Harto. Istrinya tapi gak pake kerja? Terus apakah beliau Karena ada kalian akhirnya saya buka. sangatlah egois.
tidak dijamah selama 21 hari. Barulah berhasil mendapatkan rumus yang Kamar ini tempat saya semedi, khe khe
pada hari ke 22 Pak Harto menjadi sepertinya lebih sulit dari menentukan khe. Nanti Putri tidur sini saja.” kata Jadi begini. Aku mempunyai prinsip,
macan ranjang. Macan itu akhirnya siapa yang lebih hebat antara The beliau sambil menunjuk kamar gelap janganlah menikah kalau masih terlalu
menghasilkan tiga macan junior. Beatles atau Rolling Stones itu? yang rencananya akan dijadikan kamar asyik dengan hobi kita. Karena itu,
si Putri. (Untung saja si Putri masih mungkin aku akan siap menikah kalau
Lalu kenapa aku memberi label shaman “Iya, berhasil. Kalau saya lagi tak punya normal, dia menolak untuk tidur disana ) aku sudah puas traveling, dan siap untuk
pada Pak Harto? Pertama, ia bisa uang, saya bersemedi di kamar. Setelah menetap di satu tempat. Bukannya apa.
pengobatan non ilmiah. Ia meramu obat semedi, ada aja orang yang nganterin “Saya bisa berdoa, tapi saya gak bisa Aku hanya tidak ingin kebiasaan jalan-
sendiri, mengobati orang sendiri. duit. Sebelum jemput kamu, saya gak baca alquran, khe khe khe.” (Aku malah jalan membuat istri dan anak-anakku
Layaknya dukun, ia rada alergi dengan punya uang sama sekali, 5 rupiah pun bisa gerakan sholat, tapi gak bisa terlantar. Juga saat aku menikah nanti,
dokter. gak punya. Lalu saya semedi. Tak doanya pak) aku sudah tak lagi menjadi pria bebas.
berapa lama, ada orang ngantar duit. Kehidupanku sebagai manusia bebas
D
“Dokter itu cuman bisa begitu-begitu 150.000, khe khe khe” katanya bangga. sudah seharusnya berhenti. Aku harus
saja, kasih resep, bayar 70.000.” Hoo, jadi sate dan gule yang aku makan i mataku, Pak Harto adalah sosok menjadi suami dan bapak yang
katanya suatu ketika. Putri yang berasal itu hasil dari semedi, makanya enak. yang spesial. Di satu sisi, dia mendahulukan keluarga ketimbang hobi.
dari dunia medis jelas mencak-mencak Hehehe. adalah seorang yang percaya Tuhan,
–meski cuma berani protes lewat tulisan tapi jarang kulihat dia sholat. Fasih Tapi coba tengok apa yang dilakukan
saja. Kamu kira hanya itu saja keanehan berdoa dengan bahasa Arab, tapi sama Pak Harto.
beliau? Kamu salah besar. Beliau suka sekali tidak bisa mengaji. Ia fanatik PDI
Pak Harto juga paham mengenai dunia menceritakan beragam folklore Perjuangan, tapi tak mencoblosnya. Dia sudah menikah, tapi dia masih asyik
seksual. Untuk orang yang “juniornya” setempat yang menurut saya Mencintai istri dan anak-anaknya, tapi dengan dunianya sendiri. Dia sering
sempat hang, beliau sangat fasih mengandung nilai magis, absurd, lebih memilih untuk meninggalkan meninggalkan keluarga untuk bersemedi
mengenai masalah seks. Ketika makan sekaligus menggelikan. Contoh: mereka demi semedi. Dia sering dalam waktu yang lama, tak jarang
malam di surau kecilnya, ia bercerita meramalkan angka togel yang keluar, dalam hitungan bulan. Yang bikin aku
Lalu beliau juga menceritakan
bahwa dia tak sempat tahu
bagaimana anak keduanya
tumbuh besar. Dia sibuk pergi ke
satu tempat ke tempat lain.
Entah semedi. Entah mencari
ilmu. Pas pulang, tahu-tahu si
Nanda sudah besar.
Lalu beliau juga menceritakan bahwa dia
geleng-geleng kepala adalah; beliau tak sempat tahu bagaimana anak rapet untuk si Putri, menceritakan terusan menangis sambil memanggil
sangat jarang memberikan uang belanja keduanya tumbuh besar. Dia sibuk pergi tentang khasiat ramuan Madura, malah nama Putri. Nanda dan Sultan asyik
pada istrinya. ke satu tempat ke tempat lain. Entah sempat meramal si Putri segala. bermain kameranya Ayos. Suatu saat
semedi. Entah mencari ilmu. Pas pulang, nanti pak, kami akan kembali ke Sapudi.
“Dulu pernah, istri saya tak punya uang tahu-tahu si Nanda sudah besar. Pak “Put, kamu nanti akan berjodoh dengan Saat ini, aku hanya bisa menyanyikan
buat beli softex. Jadinya dia ambil kapuk Harto menceritakan hal tersebut dengan seorang pengusaha” kata Pak Harto ‘Farewell to You’ buat bapak, istri bapak,
bantal buat dijadiin pembalut, khe khe enteng, tanpa dosa. Jujur, saya sangat setelah menanyakan hari lahir si Putri. dan ketiga anak bapak...
khe” kata beliau tanpa merasa bersalah. tertohok. Jangan sampai nanti saya Sejak dulu, Putri yang memang berharap
Fak! Apa itu hal yang patut dibanggakan menjadi orang tua seperti itu. Kasihan mendapat suami seorang eksekutif Well it's time to say goodbye my friend
pak? sekali nasibmu Nanda. muda jelas melonjak-lonjak kegirangan. I'm glad you stayed until the end
Aku hanya bisa tertawa sembari geleng- I hope that you've enjoyed the time we
“Tapi istri saya tak pernah marah. Karena Gara-gara Pak Harto, aku jadi semakin geleng kepala. spent
saya memang tahu caranya, khe khe yakin, aku gak bakal mau nikah muda. Though I know that I will be back again
khe. Mau saya ajarin cara agar istri selalu Ketika kami mau pulang pun, beliau I don't know just how soon my friend
nurut dan tak pernah marah?” tanyanya Tapi di balik keunikan, keegoisan, dan mengantar kami ke pelabuhan, lengkap Until we meet again just think of me
pada saya. Duh pak, daripada bapak kemisteriusan Pak Harto, beliau tetaplah dengan tiga orang anaknya. Nah ini dia, I'll think of you []
ngajarin ilmu ajaib itu, mendingan bapak orang yang baik. Orang yang mau suatu hal yang membuat saya membenci
belajar dulu bagaimana jadi suami yang menyambut kami, melayani kami, dan kalau terlalu akrab dengan seseorang:
bertanggung jawab, jangan asal ganas di semua tanpa pamrih. Beliau juga susah berpisah! Pak Harto memberi
ranjang, hahaha. memberikan mantra jaran goyang ala kami wejangan-wejangan, sembari
Madura, memberikan resep singset menggandeng Ginggan yang terus-
M asih segar dalam ingatan,
seorang teman dari Singapura
pernah becerita tentang
kekagumannya pada ramuan Madura.
Dia bilang ramuan Madura berkhasiat
buat kamu saja, gratis!” kata pria yang
mengaku menikah di umur yang sangat
muda –sebagaimana umumnya
masyarakat Madura.
thanks to
Ajie, Sumenep
Pak Tok sekeluarga, Sapudi
Pak Harto sekeluarga, Sapudi
Mas Santoso sekeluarga, Sapudi
Pak Waki dan istri, Sapudi
Bu Tusmiyati, Sumenep
Special thanks:
Sapta Putri (Alm.)
terimakasih banyak untuk
petunjuk perjalanannya.
Travelista 2010