Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 133

PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK


E-HEALTH

REVIYANTI SRI ANDHINI


NRP. 7403 040 022

Dosen Pembimbing :
Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom
NIP. 132 134 725

Afrida Helen, S.T, M.Kom


NIP. 132 170 593

JURUSAN TEKNIK TEKNOLOGI INFORMASI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA 2007
PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK


E-HEALTH

REVIYANTI SRI ANDHINI


NRP. 7403 040 022

Dosen Pembimbing :
Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom
NIP. 132 134 725

Afrida Helen, S.T, M.Kom


NIP. 132 170 593

JURUSAN TEKNIK TEKNOLOGI INFORMASI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA 2007
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK
E-HEALTH

Oleh :
Reviyanti Sri Andhini
7403 040 022

Proyek Akhir Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan (SST)
di
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Disetujui oleh :

Tim Penguji Proyek Akhir : Dosen Pembimbing :


Dosen Penguji I Dosen Pembimbing I

Arna Fariza, S.Kom, M.Kom Iwan Syarif, SKom., M.Kom


NIP. 132 297 799 NIP. 132 134 725
Dosen Penguji II Dosen Pembimbing II

Ali Ridho Barakbah, S.Kom Afrida Helen, ST., M.Kom


NIP. 132 233 198 NIP. 132 170 593
Dosen Penguji III

Hero Yudho Martono, S.T


NIP. 132 297 107

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Informasi

ABSTRAK
Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom
NIP. 132 134 725

ii
ABSTRAK

Internet saat ini sudah menjadi sarana komunikasi yang penting


dan efektif di seluruh dunia dan banyak bidang yang menggunakannya.
Aplikasi e-learning dalam bidang pendidikan, e-commerce dalam
bidang bisnis, dan e-government dalam bidang pemerintahan sudah
banyak diimplementasikan dan terbukti memberi manfaat untuk
masyarakat. Bidang kesehatan pun kini sudah melirik potensi internet
ini. Sekarang ini, internet menjadi sarana pembelajaran dan pertukaran
informasi yang berguna untuk penyedia layanan kesehatan (provider)
dan pengguna layanan kesehatan (consumer). Berdasarkan
perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan akses layanan
kesehatan yang praktis dan efisien, lahirlah konsep e-health sebagai
jawaban atas tuntutan tersebut.
E-health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang
berkaitan di industri pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis
dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis (rumah sakit
atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis), laboratorium, apotek,
asuransi, dan pasien sebagai konsumen.
Dalam proyek akhir ini dibuat sebuah perangkat lunak e-health
yang dapat meningkatkan kemudahan untuk mengakses pelayanan
medis, efisiensi dan efektifitas dari segi waktu dan biaya, serta kualitas
dan kuantitas dari informasi kesehatan, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas kesehatan pasien dan kualitas kesehatan
masyarakat secara luas.
Kata Kunci: e-health, informatika kedokteran, internet kesehatan

iii
ABSTRACT

Internet today was become the most important and efficient


communication tool all over the world and already used by many kind of
fields. E-learning in education section, e-commerce in business world,
and e-government for governance is already implemented and gave a lot
of advantages for society. Health field also currenly steal a glance at
internet potentiality. Now, internet becomes learning and information
exchange utility that useful for health service provider and health service
consumer. Based on development of technology and public necessity, e-
health concept was born as the answer of that assertion.
E-health is internet application or another related technology in
health service industry that have an objective to increase accessibility,
efficiency, effectiveness, and quality of medical process and business,
that involved by health service organization (hospital or clinic), medical
people (doctor or therapist), laboratory, drug store, insurance, and
patient as consumer.
In this final project made a software which can increase the
ease to access health service, efficiency and effectiveness from time and
cost consume, and also the quality and quantity of health information, so
eventually can increase the quality of patient’s health and public’s health
in common.
Keyword : e-health, medical informatics, health on internet,
telemedicine.

iv
KATA PENGANTAR

K
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa
yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat
terselesaikannya Proyek akhir ini dengan judul :

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK


E-HEALTH

Proyek Akhir ini disusun sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan studi program pendidikan Diploma IV di Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya.
Tentu saja seperti pepatah mengatakan, bahwa tak ada gading
yang tak retak, maka buku Proyek Akhir ini tak lepas dari segala
kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
siapa pun demi perbaikan buku ini.
Besar harapan semoga buku Proyek Akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Atas segala perhatian dan kesediaannya, tak lupa kami ucapkan
banyak terima kasih.

Surabaya, Juli 2007

Penyusun

v
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, saya sangat bersyukur atas


terselesaikannya proyek akhir ini. Pada kesempatan ini, saya ingin
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :

Allah SWT atas berkat, rahmat serta hidayahNya, sehingga saya


diberikan kemudahan untuk menyelesaikan proyek akhir ini.
Kepada Bapak, Ibu serta adik saya yang selalu memberikan
perhatian, semangat, do’a, dan kasih sayang kepada saya.
Kepada Eyang, Bude, Pakde, Tante, Om, Ninek, dan semua orang
di rumah yang selalu memberikan perhatian dan do’a buat saya.
Kepada Bapak Dr. Ir Titon Dutono M.Eng, selaku Direktur
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Kepada Bapak Iwan Syarif S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Jurusan
Teknologi Informasi.
Kepada Bapak Iwan Syarif S.Kom, M.Kom dan Ibu Afrida Helen
ST., M.Kom, selaku dosen pembimbing proyek akhir saya.
Terima kasih banyak atas bimbingan dan bantuannya dalam
menyelesaikan proyek akhir ini, mohon maaf bila ada tindakan
maupun perkataan saya yang kurang berkenan di hati Bapak dan
Ibu. Semoga semua ilmu pengetahuan yang Bapak dan Ibu
berikan bermanfaat di masa yang akan datang, Amin.
Kepada seluruh dosen Teknologi Informasi, terima kasih
sebanyak-banyaknya atas ilmu yang diberikan kepada saya,
semoga bermanfaat di masa yang akan datang, Amin.
Kepada Bapak petugas perpus, pak Dar, pak Khafid, pak Imam,
dan Bapak yang lain. Terima kasih ya pak atas bantuannya
selama ini.
Buat pak Didik di pengajaran IT dan mas-mas teknisi IT, terima
kasih banyak atas bantuannya selama perkuliahan.
Kepada Siwo Hargono yang sudah banyak memberikan masukan
untuk proyek akhir ini dari sudut pandang dokter.
Kepada mbak Fibri - ELISTA yang sudah memberikan data untuk
proyek akhir ini dan menjelaskan tentang sistem Rumah Sakit,
makasih banyak ya mbak..
< Untuk orang terdekat saya Oktana Indra Brahmantya yang sudah
sangat membantu dalam proyek akhir ini. Makasih ya mas udah

vi
jadi partner diskusi yg baik, nyariin bahan untuk TA, nganter
kemana-mana dan mempermudah segala keperluan TA, serta
sudah memberikan perhatian, semangat dan dukungan biar
TAnya cepet selesai. You’re the best.
Buat D4 IT Girlz, Uul, Yeni, Meme, Nur, Milkha, Wuwu, Isna,
Desy, ‘n Bu Nia. Thanks 4 being my best friend. I luv u all ☺
Buat D4 IT Boyz, Jojo, Bagus, Ari, Crud, Ruby, CWan, Accoy,
Ukin, Andri, Luthfan, Danang, Ical, Sixta, ‘n Alfian. Makasi ya
prend bwt kbersamaannya yg indah selama 4 tahun ini. Tetep
keep in touch ya!
Buat temen-temen D3, Tita, Mastuti, dan semuanya. Makasih ya
atas bantuan dan semangatnya.
Buat temen-temenku di Jakarta yg udah ngasi semangat via
message. Makaciii yaaaa...^_^
Buat Siwo Boy yang udah minjemin laptop untuk kelancaran
demo, makasi ya wo...
Buat Mas Endi sepupuku yg udah nyediain tinta gratis ’n printer
bwat ngeprint buku dan udah minjemin komik gratis bwat obat
stress. Juga bwat sepupuku yg lain. Makasi yaaaaa.....
Kepada semua pihak yang belum saya sebutkan, yang telah
membantu saya baik selama perkuliahan maupun dalam
pengerjaan tugas akhir ini - terima kasih.

Segala ucapan terima kasih tentunya belum cukup, semoga Allah


membalas segala kebaikan Anda.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................... iii
ABSTRACT....................................................................................... iv
KATA PENGANTAR....................................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................. vi
DAFTAR ISI...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................ 2
1.3 Batasan Masalah............................................................. 2
1.4 Tujuan dan Sasaran......................................................... 3
1.5 Metodologi..................................................................... 3
1.6 Sistematika Studi............................................................ 4
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1 Pengenalan Konsep E-health.......................................... 5
2.1.1 Definisi E-health................................................. 6
2.1.2 Arti ‘E’ pada E-health......................................... 6
2.1.3 Stakeholder dalam sistem E-health..................... 7
2.1.4 Sistem E-health................................................... 7
2.1.5 Produk dan Layanan E-health............................. 8
2.1.6 Kriteria situs e-health yang baik ......................... 10
2.1.7 Perkembangan e-health di berbagai negara ........ 10
2.1.7.1 E-health di New Zealand........................ 11
2.1.7.2 E-health di Eropa.................................... 14
2.1.7.3 E-health di Perancis................................ 17
2.1.8 Perkembangan e-health di Indonesia .................. 18
2.2 UML .............................................................................. 21
2.2.1 Use Case Diagram ............................................... 21
2.2.1.1 Notasi Use Case ..................................... 22
2.2.1.2 Stereotype .............................................. 22
2.2.2 Sequence Diagram ............................................... 23
2.2.2.1 Obyek/Participant .................................. 23
2.2.2.2 Message ................................................. 23
2.2.2.3 Time ....................................................... 24

viii
2.2.3 Activity Diagram ................................................. 24
2.2.3.1 Simbologi............................................... 24
BAB III PERANCANGAN SISTEM
3.1 Menentukan User ........................................................... 25
3.2 Membuat Pemodelan Sistem.......................................... 26
3.2.1 Use Case Diagram Sistem..................................... 26
3.2.2 Use Case Diagram “Pemeriksaan Kesehatan”...... 28
3.2.2.1 Activity & Sequence Diagram 29
“Mendaftar Konsultasi”...........................
3.2.2.2 Activity & Sequence Diagram 30
“Pengiriman Medical Record”..................
3.2.2.3 Activity & Sequence Diagram 31
“Konsultasi Online”..................................
3.2.3 Use Case Diagram “Pemeriksaan Laboratorium”. 32
3.2.3.1 Activity & Sequence Diagram 34
“Pemeriksaan Laboratorium”...................
3.2.3.2 Activity & Sequence Diagram 35
“Pengiriman Hasil Laboratorium”............
3.2.4 Use Case Diagram “Penebusan Obat Apotek”...... 36
3.2.4.1 Activity & Sequence Diagram 37
“Pengiriman Resep Obat”.......................
3.2.4.2 Activity & Sequence Diagram 37
“Request Pengiriman Obat”......................
3.2.4.3 Activity & Sequence Diagram 39
“Pengiriman Obat”....................................
3.2.5 Use Case Diagram “Perhitungan Administrasi”.... 40
3.2.5.1 Activity & Sequence Diagram 42
“Perhitungan Biaya Medis”......................
3.2.6 Use Case Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”.. 43
3.2.6.1 Activity & Sequence Diagram 43
“Pengajuan Klaim Asuransi”....................
3.2.7 Use Case Diagram “Pembayaran Biaya Medis”.... 45
3.2.7.1 Activity & Sequence Diagram 45
“Kirim Tagihan Biaya Medis”..................
3.2.7.2 Activity & Sequence Diagram 47
“Pembayaran Biaya Medis”.....................
3.3 Perancangan Database.................................................... 48
3.3.1 Tabel Master.......................................................... 48
3.3.2 Tabel Transaksi..................................................... 55
3.3.3 Tabel Relasional.................................................... 64

ix
3.4 Desain Menu User.......................................................... 68
3.4.1 Desain Menu Pasien.............................................. 68
3.4.2 Desain Menu Dokter.............................................. 70
3.4.3 Desain Menu Laboratorium................................... 72
3.4.4 Desain Menu Apotek............................................. 73
3.4.5 Desain Menu Manajemen Rumah Sakit................ 74
3.4.6 Desain Menu Asuransi.......................................... 76
3.5 Desain User Interface..................................................... 76
3.5.1 Interface Halaman Utama...................................... 77
3.5.2 Interface Member.................................................. 77
BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA
4.1. Pengujian Sistem............................................................ 80
4.1.1 Proses Pelayanan Kesehatan.................................. 81
4.1.1.1 Pendaftaran Konsultasi............................. 82
4.1.1.2 Input Medical Record.............................. 85
4.1.1.3 Input Pemeriksaan Laboratorium.............. 89
4.1.1.4 Input Resep Obat..................................... 90
4.1.1.5 Memonitor History Data Kesehatan......... 91
4.1.1.5.1 Medical Record.......................... 91
4.1.1.5.2 Hasil Laboratorium.................... 92
4.1.1.5.3 Resep Obat................................. 94
4.1.1.6 Data Pemeriksaan Laboratorium.............. 95
4.1.1.7 Data Pemesanan Obat............................... 96
4.1.1.8 Transaksi Pembayaran Tagihan Medis..... 99
4.1.1.8.1 Perhitungan Biaya Medis........... 99
4.1.1.8.2 Pemrosesan Klaim Asuransi...... 104
4.1.2 Proses-proses Lain................................................. 109
4.1.2.1 Konsultasi Online..................................... 109
4.1.2.1.1 Pendaftaran Konsultasi Online.. 109
4.1.2.1.2 Proses Konsultasi Online........... 113
4.1.2.1.3 Tagihan Biaya Konsul Online.... 115
4.1.2.1.4 Pembayaran Tagihan ................. 116
4.1.2.2 Fasilitas untuk Pasien................................ 116
4.1.2.2.1 Cek Agenda................................ 116
4.1.2.2.2 Mengedit Personal Data............. 117
4.1.2.3 Fasilitas untuk Dokter............................... 117
4.1.2.3.1 Melihat Antrian Konsultasi........ 117
4.1.2.3.2 Mengatur Jadwal Praktek........... 118
4.1.2.3.3 Mengisi Informasi Kesehatan.... 119
4.1.2.3.4 Melihat Honor............................ 119

x
4.1.2.3.5 Mengedit Personal Data............. 120
4.1.2.3.6 Statistik dan Report.................... 121
4.1.2.4 Fasilitas untuk Apotek.............................. 124
4.1.2.4.1 Memanage Data Obat................ 124
4.1.2.4.2 Mengedit Personal Data............. 124
4.1.2.4.3 Statistik dan Report.................... 125
4.1.2.5 Fasilitas untuk Laboratorium.................... 127
4.1.2.5.1 Data Pemeriksaan Pasien........... 127
4.1.2.5.2 Data Pemeriksaan Laboratorium 127
4.1.2.5.3 Mengedit Personal Data............. 128
4.1.2.5.4 Statistik dan Report.................... 129
4.1.2.6 Fasilitas untuk Manajemen Rumah Sakit. 131
4.1.2.6.1 Memonitor Data Dokter............. 131
4.1.2.6.2 Memonitor dokter yang praktek. 131
4.1.2.6.3 Mengedit Personal Data............. 132
4.1.2.6.4 Statistik dan Report.................... 132
4.1.2.7 Fasilitas untuk Asuransi............................ 133
4.1.2.7.1 Melihat Data Anggota................ 133
4.1.2.7.2 Mengedit Personal Data............. 134
4.1.2.7.3 Statistik dan Report.................... 135
4.1.2.8 Fasilitas untuk Non Member..................... 136
4.1.2.8.1 Informasi Kesehatan.................. 136
4.1.2.8.2 Timbangan Berat Badan Ideal... 137
4.1.2.8.3 Kamus Gejala Penyakit.............. 138
4.2. Analisa ........................................................................... 139
4.2.1 Analisa Teknis....................................................... 139
4.2.1.1 Perbedaan E-Health dengan Sistem 139
Informasi Rumah Sakit.............................
4.2.1.2 Analisa Keamanan Jaringan...................... 143
4.2.1.2.1 Enkripsi Password...................... 143
4.2.1.2.2 Pencegahan SQL Injection......... 144
4.2.2 Analisa Non Teknis............................................... 146
4.2.2.1 Kendala Pengimplementasian E-Health 146
di Indonesia...............................................
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .................................................................... 149
5.2. Saran .............................................................................. 149
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 151
LAMPIRAN....................................................................................... 153

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Stakeholder dalam sistem e-health................................. 7


Gambar 2.2 Diagram alur informasi e-health..................................... 8
Gambar 2.3 Situs Dr Global, situs e-health di New Zealand............. 13
Gambar 2.4 Situs Shunded.dk, situs e-health di Denmark................. 16
Gambar 2.5 Situs idionline.org, situs e-health di Indonesia............... 19
Gambar 2.6 Situs pdpersi.co.id , situs e-health di Indonesia ............. 19
Gambar 2.7 Use Case Model ............................................................. 22
Gambar 2.8 Contoh penggunaan <<include>> dan <<extend>> ....... 22
Gambar 2.9 Participant/Obyek pada sebuah Sequence Diagram ....... 23
Gambar 2.10 Simbol-simbol Message ............................................... 24
Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem ................................ 25
Gambar 3.2 Hasil Penentuan user e-health ........................................ 26
Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem .............................................. 27
Gambar 3.4 Use Case Diagram “Pemeriksaan Kesehatan”................ 28
Gambar 3.5 Activity Diagram “Mendaftar Konsultasi”..................... 29
Gambar 3.6 Sequence Diagram “Mendaftar Konsultasi”................... 30
Gambar 3.7 Activity Diagram “Pengiriman Medical Record”........... 30
Gambar 3.8 Sequence Diagram “Pengiriman Medical Record” ........ 31
Gambar 3.9 Activity Diagram “Konsultasi Online” .......................... 31
Gambar 3.10 Sequence Diagram “Konsultasi Online” ...................... 32
Gambar 3.11 Use Case Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” ........ 33
Gambar 3.12 Activity Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” .......... 34
Gambar 3.13 Sequence Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” ........ 34
Gambar 3.14 Activity Diagram “Pengiriman Hasil Laboratorium”... 35
Gambar 3.15 Sequence Diagram “Pengiriman Hasil Lab” ................ 35
Gambar 3.16 Use Case Diagram “Penebusan Obat Apotek” ............. 36
Gambar 3.17 Activity Diagram “Pengiriman Resep Obat”............... 37
Gambar 3.18 Sequence Diagram “Pengiriman Resep Obat” ............ 37
Gambar 3.19 Activity Diagram “Request Pengiriman Obat” ........... 38
Gambar 3.20 Sequence Diagram “Request Pengiriman Obat” ......... 38
Gambar 3.21 Activity Diagram “Pengiriman Obat” ......................... 39
Gambar 3.22 Sequence Diagram “Pengiriman Obat” ....................... 40
Gambar 3.23 Use Case Diagram “Perhitungan Administrasi”.......... 41
Gambar 3.24 Activity Diagram “Perhitungan Biaya Medis” ............ 42
Gambar 3.25 Sequence Diagram “Perhitungan Biaya Medis”.......... 42
Gambar 3.26 Use Case Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”........ 43
Gambar 3.27 Activity Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”.......... 44

xii
Gambar 3.28 Sequence Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”........ 44
Gambar 3.29 Use Case Diagram “Pembayaran Biaya Medis”.......... 45
Gambar 3.30 Activity Diagram “Kirim Rekap Biaya Medis”........... 46
Gambar 3.31 Sequence Diagram “Kirim Rekap Biaya Medis” ........ 46
Gambar 3.32 Activity Diagram “Pembayaran Biaya Medis” ........... 47
Gambar 3.33 Sequence Diagram “Pembayaran Biaya Medis” .......... 47
Gambar 3.34 Desain Menu Pasien ..................................................... 70
Gambar 3.35 Desain Menu Dokter .................................................... 71
Gambar 3.36 Desain Menu Laboratorium.......................................... 73
Gambar 3.37 Desain Menu Apotek.................................................... 74
Gambar 3.38 Desain Menu Manajemen Rumah Sakit ....................... 75
Gambar 3.39 Desain Menu Asuransi ................................................. 76
Gambar 3.40 Desain Interface Halaman Utama ................................ 77
Gambar 3.41 Desain Interface Member............................................. 78
Gambar 4.1 Halaman Utama dan Login anggota ............................... 79
Gambar 4.2 Halaman Registrasi Pasien ............................................. 80
Gambar 4.3 Halaman Home Pasien ................................................... 82
Gambar 4.4 Halaman untuk memilih dokter ...................................... 83
Gambar 4.5 Jadwal praktek dokter satu minggu ................................ 84
Gambar 4.6 Mengecek antrian dan jam pemeriksaan ........................ 84
Gambar 4.7 Pemberitahuan ketika Pendaftaran Berhasil ................... 85
Gambar 4.8 Form Medical Record..................................................... 86
Gambar 4.9 Form Request Pemeriksaan Laboratorium ..................... 89
Gambar 4.10 Form Resep Obat.......................................................... 90
Gambar 4.11 Medical Record ............................................................ 92
Gambar 4.12 Hasil Laboratorium ...................................................... 93
Gambar 4.13 Resep Obat ................................................................... 94
Gambar 4.14 Input Hasil Laboratorium ............................................. 95
Gambar 4.15 Pemeriksaan Laboratorium lama .................................. 96
Gambar 4.16 Input Pengiriman Obat ................................................. 97
Gambar 4.17 Delivery Order ............................................................. 98
Gambar 4.18 Transaksi Pemesanan terkirim...................................... 98
Gambar 4.19 Transaksi Pemesanan Lama ......................................... 99
Gambar 4.20 History Tagihan Pasien ................................................ 100
Gambar 4.21 Rincian biaya dokter..................................................... 101
Gambar 4.22 Rincian biaya tindakan medis....................................... 102
Gambar 4.23 Rincian biaya obat........................................................ 102
Gambar 4.24 Rincian biaya laboratorium .......................................... 103
Gambar 4.25 Kirim Tagihan Biaya medis ......................................... 103
Gambar 4.26 Daftar Pengajuan Klaim ............................................... 104

xiii
Gambar 4.27 Pengajuan klaim diterima ............................................. 105
Gambar 4.28 Bukti Pembayaran ke rumah sakit................................ 105
Gambar 4.29 Tagihan Biaya untuk Pasien ......................................... 106
Gambar 4.30 Transaksi Pembayaran Pemeriksaan Laboratorium...... 107
Gambar 4.31 Transaksi Pembayaran Obat untuk Apotek .................. 108
Gambar 4.32 Memilih dokter untuk konsultasi online....................... 110
Gambar 4.33 Jadwal online dokter satu minggu ................................ 110
Gambar 4.34 Cek Antrian Konsultasi Online .................................... 111
Gambar 4.35 Notifikasi konsultasi online.......................................... 111
Gambar 4.36 Pemberitahuan pendaftaran berhasil............................. 111
Gambar 4.37 Daftar dokter yang sedang online................................. 112
Gambar 4.38 Pemberitahuan pendaftaran online berhasil.................. 112
Gambar 4.39 Jendela enter chat room ............................................... 112
Gambar 4.40 Chat Room untuk pasien............................................... 113
Gambar 4.41 Chat Room untuk dokter............................................... 113
Gambar 4.42 Print out hasil chatting ................................................. 114
Gambar 4.43 Notifikasi keluar chat room.......................................... 114
Gambar 4.44 Pemberitahuan keluar dari chat room........................... 114
Gambar 4.45 Tagihan Biaya Konsultasi Online untuk pasien ........... 115
Gambar 4.46 Bukti pembayaran konsultasi online ............................ 116
Gambar 4.47 Agenda Pasien .............................................................. 116
Gambar 4.48 Personal Data Pasien .................................................... 117
Gambar 4.49 Daftar Antrian Pasien Konsultasi ................................. 118
Gambar 4.50 Manage Jadwal Praktek Dokter.................................... 118
Gambar 4.51 Mengisi Informasi Kesehatan....................................... 119
Gambar 4.52 History Honor Dokter................................................... 120
Gambar 4.53 Personal Data Dokter.................................................... 121
Gambar 4.54 Daftar Grafik Dokter .................................................... 122
Gambar 4.55 Grafik Top 10 Penyakit ................................................ 123
Gambar 4.56 Report Penyakit Pasien................................................. 123
Gambar 4.57 Data Obat ..................................................................... 124
Gambar 4.58 Personal Data Apotek................................................... 124
Gambar 4.59 Daftar Grafik Apotek ................................................... 125
Gambar 4.60 Grafik Penjualan Apotek per bulan dalam 1 tahun....... 126
Gambar 4.61 Report Penjualan Apotek per bulan dalam 1 tahun ...... 126
Gambar 4.62 History hasil pemeriksaan pasien ................................. 127
Gambar 4.63 Daftar Pemeriksaan Laboratorium ............................... 128
Gambar 4.64 Personal Data Laboratorium......................................... 128
Gambar 4.65 Daftar Grafik Laboratorium ......................................... 129
Gambar 4.66 Grafik Top 10 Pemeriksaan Laboratorium................... 130

xiv
Gambar 4.67 Report Top 10 Pemeriksaan Laboratorium .................. 130
Gambar 4.68 Data Dokter .................................................................. 131
Gambar 4.69 Daftar dokter praktek hari ini ....................................... 131
Gambar 4.70 Personal Data Rumah Sakit.......................................... 132
Gambar 4.71 Daftar Grafik Manajemen Rumah Sakit....................... 132
Gambar 4.72 Grafik Top 10 Dokter ................................................... 133
Gambar 4.73 Report Top 10 Dokter................................................... 133
Gambar 4.74 Daftar Anggota asuransi............................................... 134
Gambar 4.75 Personal Data Asuransi ................................................ 134
Gambar 4.76 Daftar Grafik Asuransi ................................................. 135
Gambar 4.77 Grafik Transaksi Pengajuan Klaim .............................. 135
Gambar 4.78 Report Transaksi Pengajuan Klaim .............................. 135
Gambar 4.79 Informasi Kesehatan..................................................... 136
Gambar 4.80 Timbangan Berat Badan Ideal ...................................... 137
Gambar 4.81 Kamus Gejala Penyakit ................................................ 138
Gambar 4.82 Contoh SQL Injection melalui form login .................... 144

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data penggunaan internet di Eropa untuk bidang medis.. 16


Tabel 2.2 Undang-undang Perancis tentang e-health....................... 17
Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Activity Diagram............................. 24
Tabel 3.1 Tabel Pasien..................................................................... 48
Tabel 3.2 Tabel Dokter..................................................................... 49
Tabel 3.3 Tabel Apotek.................................................................... 50
Tabel 3.4 Tabel Laboratorium.......................................................... 50
Tabel 3.5 Tabel Rumah Sakit........................................................... 51
Tabel 3.6 Tabel Asuransi.................................................................. 51
Tabel 3.7 Tabel Obat........................................................................ 52
Tabel 3.8 Tabel Golongan Obat....................................................... 52
Tabel 3.9 Tabel Penyakit.................................................................. 52
Tabel 3.10 Tabel Tindakan............................................................... 53
Tabel 3.11 Tabel Pemeriksaan Lab.................................................. 53
Tabel 3.12 Tabel Golongan Periksa Lab.......................................... 54
Tabel 3.13 Tabel Aturan pemeriksaan Lab...................................... 54
Tabel 3.14 Tabel Propinsi................................................................. 54
Tabel 3.15 Tabel Kamus Gejala....................................................... 55
Tabel 3.16 Tabel Medical Record.................................................... 55
Tabel 3.17 Tabel Detail Tindakan Medis......................................... 56
Tabel 3.18 Tabel Saran Periksa Lab............................................... 57
Tabel 3.19 Tabel Detail Saran Periksa Lab...................................... 57
Tabel 3.20 Tabel Resep Obat........................................................... 58
Tabel 3.21 Tabel Detail Resep......................................................... 59
Tabel 3.22 Tabel Kiriman Obat........................................................ 59
Tabel 3.23 Tabel Info Kesehatan...................................................... 60
Tabel 3.24 Tabel Kategori Info Sehat.............................................. 60
Tabel 3.25 Tabel Antrian Konsultasi................................................ 60
Tabel 3.26 Tabel Antrian Konsultasi Online.................................... 61
Tabel 3.27 Tabel Transaksi Pembayaran.......................................... 62
Tabel 3.28 Tabel Klaim Asuransi..................................................... 63
Tabel 3.29 Tabel Tagihan Online..................................................... 63
Tabel 3.30 Tabel Chat...................................................................... 64
Tabel 3.31 Tabel Dokter RS............................................................. 65
Tabel 3.32 Tabel Jadwal Dokter....................................................... 65
Tabel 3.33 Tabel Jadwal Online Dokter........................................... 66

xvi
Tabel 3.34 Tabel Daftar Harga Apotek............................................ 66
Tabel 3.35 Tabel Daftar Harga Laboratorium.................................. 67
Tabel 4.1 Perbedaan antara e-health dengan SI Rumah Sakit.......... 139

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Teknologi Internet di Indonesia dewasa ini berkembang pesat.


Internet sudah menjangkau banyak lapisan masyarakat, mulai dari
pelajar, karyawan, sampai manula. Internet terbukti banyak
memberikan kemudahan bagi setiap orang dalam melakukan
aktivitas dan mendapatkan berbagai macam informasi. Kini,
internet telah menjadi alternatif media komunikasi dan pertukaran
informasi yang paling efektif.

Karena efektivitasnya itu, muncul sebuah ide untuk memanfaatkan


internet dalam bidang kesehatan. Perangkat Lunak E-Health
dibangun untuk mempermudah dan mempercepat akses untuk
mendapatkan pelayanan medis, memberikan efisiensi dari segi
biaya dan waktu, mempermudah proses administrasi, dan
menyediakan sarana komunikasi yang cepat dan efisien untuk
dokter, pasien, manajemen rumah sakit, laboratorium, apotek, dan
pihak asuransi.

Pada proses medis konvensional yang masih banyak diterapkan


dewasa ini, pasien harus menghabiskan waktu untuk menunggu
giliran konsultasi di rumah sakit atau tempat praktek dokter dan
pemeriksaan di laboratorium . Dengan memanfaatkan E-Health,
pasien dapat mendaftar secara online dan memperoleh jadwal pasti
konsultasi dan pemeriksaan laboratorium sehingga tidak perlu
menunggu lebih dulu, sehingga efektivitas dari segi waktu dapat
tercapai.

Pada masa sekarang ini, pengetahuan masyarakat Indonesia tentang


kesehatan masih minim, sehingga dengan adanya E-Health yang
memberikan informasi lengkap mengenai kesehatan dan kemudahan
dalam mengakses pelayanan medis melalui sistem yang terintegrasi,
diharapkan sistem baru ini akan membuat masyarakat memiliki
kesadaran lebih akan kesehatan.

1
2 Bab I. Pendahuluan
Permasalahan yang lain adalah banyaknya data pasien (medical
record) yang harus disimpan sehingga membutuhkan penanganan
khusus. Dengan E-Health, medical record pasien dapat tersimpan
dengan baik, mudah dalam proses pencarian ketika dibutuhkan,
serta mudah dan aman untuk ditransmisikan kepada pasien dengan
tetap mementingkan privasi pasien.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang timbul pada pembuatan proyek akhir ini


dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana membuat suatu sistem kompleks yang mendekati konsep
sistem sesungguhnya sehingga dapat mempermudah proses medis
konvensional dan kegunaannya dapat dirasakan dalam kehidupan
nyata.
2) Bagaimana membuat suatu sistem terintegrasi yang powerful, yang
dapat mengintegrasikan proses-proses antara dokter, pasien,
manajemen rumah sakit, laboratorium, apotek, dan asuransi, serta
mengakomodasi kepentingan semua pihak.
3) Bagaimana membuat suatu sistem transmisi dan penyimpanan data
(medical record pasien) yang memiliki tingkat keamanan tinggi,
karena data-data yang ditransmisikan merupakan data yang
confidential dan harus terjaga privasinya.
4) Bagaimana membuat sistem manajemen data yang handal dan
memiliki tingkat error yang rendah, dapat meminimalisasi data yang
tidak update, data yang redundant, atau duplikasi data sehingga hasil
pemeriksaan menjadi optimal.

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut :


1) Pasien yang dapat menggunakan sistem ini dikhususkan untuk
pasien rawat jalan saja, tidak mengakomodasi pasien rawat
inap.
2) Data pada proyek akhir ini hanya menggunakan beberapa data
penyakit saja.
3) Pengajuan klaim untuk asuransi dilakukan oleh Manajemen
Rumah Sakit.
Bab I. Pendahuluan 3
4) E-Health tidak menangani pembayaran biaya administrasi
secara online, hanya memberikan rekapitulasi biaya (tagihan)
secara online.

1.2 TUJUAN DAN SASARAN

Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk membuat


perangkat lunak berbasis web yang dapat digunakan untuk
mengintegrasikan proses-proses dalam dunia kesehatan, seperti
pelayanan medis, manajemen rumah sakit, pembelian obat,
pemeriksaan laboratorium, pembayaran melalui asuransi serta
pertukaran informasi, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi
praktisi dunia kesehatan, seperti : dokter, pasien, bagian
administrasi rumah sakit, laboratorium, apotek, dan pihak asuransi
untuk saling berinteraksi. E-Health meningkatkan kemudahan untuk
mengakses pelayanan medis, efisiensi dan efektifitas dari segi
waktu dan biaya, serta kualitas dan kuantitas dari informasi
kesehatan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
kesehatan pasien dan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia pada
akhirnya.

1.3 METODOLOGI

Metodologi yang digunakan dalam proyek akhir ini meliputi:


1) Mempelajari studi literatur tentang E-Health, dan pengumpulan
data-data pendukung yang dibutuhkan untuk perencanaan
sistem.
2) Mempelajari sistem medis yang sesungguhnya, meliputi
penelitian terhadap medical record, sistem laboratorium, sistem
apotek, sistem asuransi, dan sistem pendukung lain.
3) Menyusun perancangan aturan sistem, struktur tabel dalam
database dan user interface yang akan dibuat.
4) Mencari data yang akan digunakan dalam sistem.
5) Membuat coding program yang meliputi proses pembuatan
database MySQL dan aplikasi website yang menggunakan web
server Apache dan bahasa pemrograman PHP dan javascript.
6) Melakukan testing dan implementasi terhadap perangkat lunak
yang telah dibuat.
4 Bab I. Pendahuluan
1.4 SISTEMATIKA STUDI

Sistematika pembahasan dari proyek akhir ini direncanakan


sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari
latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan sasaran, metodologi, serta sistematika
pembahasan dari proyek akhir ini.
BAB II TEORI PENUNJANG
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan
dengan penyelesaian proyek akhir, yang didapatkan
dari berbagai macam buku, artikel, paper serta
sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan
dengan pembuatan proyek akhir ini.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas mengenai perancangan sistem,
meliputi perancangan sistem E-Health, perancangan
proses, dan perancangan user interface.
BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA
Dari program yang telah dibuat, maka dilakukan uji
coba dan analisa. Kemudian dari hasil yang
didapatkan akan dilakukan analisa.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari uji coba perangkat
lunak, dan saran untuk pengembangan, perbaikan serta
penyempurnaan terhadap aplikasi yang telah dibuat.
BAB II
TEORI PENUNJANG

2.1 PENGENALAN KONSEP E-HEALTH


Internet saat ini sudah menjadi sarana komunikasi yang penting
dan efektif di seluruh dunia dan banyak bidang yang
menggunakannya. Aplikasi e-learning dalam bidang pendidikan, e-
commerce dalam bidang bisnis, dan e-government dalam bidang
pemerintahan sudah banyak diimplementasikan dan terbukti
memberi manfaat untuk masyarakat. Bidang kesehatan pun kini
sudah melirik potensi internet ini. Sekarang ini, internet menjadi
sarana pembelajaran dan pertukaran informasi yang berguna untuk
penyedia layanan kesehatan (provider) dan pengguna layanan
kesehatan (consumer). Berdasarkan perkembangan teknologi dan
kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan yang praktis
dan efisien, lahirlah konsep e-health sebagai jawaban atas tuntutan
tersebut. Di negara lain, seperti Amerika Serikat, Jerman, atau
Australia, e-health sudah diimplementasikan dan terus berkembang.
Bahkan di Eropa, e-health sudah mulai dikembangkan sejak tahun
1989 [1].
E-health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang
berkaitan di industri pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses
medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis
(rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis),
laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen [2].
Solusi yang ditawarkan e-health meliputi produk, sistem, dan
layanan, sebagai contoh : informasi kesehatan, rekam medis
elektronik, layanan pembelian obat, sistem komunikasi antar
pengguna, dan informasi lainnya terkait pencegahan penyakit,
diagnosa, perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya
hidup.
Di Indonesia sendiri, e-health belum diimplementasikan,
walaupun sudah banyak berkembang situs-situs kesehatan, tetapi
situs-situs tersebut belum mengadaptasi konsep e-health
sepenuhnya.

5
6 Bab II. Teori Penunjang
2.1.1 DEFINISI E-HEALTH [8]
Ada banyak definisi mengenai e-health. Dua di antaranya yang
sering digunakan adalah:
1. Pemanfaatan internet dan teknologi yang berhubungan
dengannya dalam industri pelayanan kesehatan guna
meningkatkan akses, efisiensi, efektifitas dan kualitas dari
proses klinis dan bisnis yang dijalankan organisasi pelayanan
kesehatan, para praktisi, pasien dan konsumen dalam rangka
peningkatan status kesehatan pasien (Healthcare Information
and Management Systems Society [HIMSS]).
2. E-health adalah e-commerce versi kesehatan: yaitu pemanfaatan
bisnis kesehatan secara elektronik. E-health adalah kombinasi
dari pemanfaataan komunikasi elektronik dan teknologi
informasi pada bidang kesehatan, baik di tempat sendiri (lokal)
maupun di klinik yang jauh, untuk tujuan klinik, pengajaran
dan administratif.

2.1.2 ARTI ‘E’ PADA E-HEALTH [8]


Menurut Gunter Eysenbach, “e” pada e-health tidak hanya
mengandung arti “electronic” melainkan juga melingkupi :
1. Eficiency (efisiensi)
2. Enhancing quality of care (menambah kualitas pelayanan
kesehatan)
3. Evidence based (berdasarkan fakta)
4. Empowerment of consumers and patients (kekuasaan ada di
tangan konsumen dan pasien)
5. Encouragement of a new relationship between the patient and
health professional (pembangunan hubungan yang lebih kuat
antara pasien dan profesional di bidang kesehatan)
6. Educations of physicians and consumers through online
sources (pendidikan untuk dokter dan konsumen melalui
sumber informasi online).
7. Enabling information exchange, a communication in a
standardize way between health care establishments
(memungkinkan pertukaran informasi, komunikasi dengan
standarisasi antara pendiri layanan kesehatan)
8. Extending the scope of healthcare beyond its conventional
boundaries (pemanjangan ruang lingkup pelayanan kesehatan
di luar batasan konvensionalnya)
9. Ethics (etika)
Bab II. Teori Penunjang 7
10. Equity (persamaan)

2.1.3 STAKEHOLDER DALAM SISTEM E-HEALTH


Stakeholder atau aktor pada sistem e-health dibagi menjadi tiga
bagian berdasarkan fungsionalitasnya, yaitu :
1. Penerima servis (service receivers)
Penerima servis adalah aktor yang mendapatkan layanan e-
health atau konsumen. Yang bertindak sebagai penerima servis
dalam sistem e-health adalah pasien.
2. Penyedia servis (service providers)
Penyedia servis adalah aktor yang menyediakan layanan dan
produk medis. Yang bertindak sebagai penyedia servis dalam
sistem e-health yaitu rumah sakit, dokter, laboratorium, apotek,
industri farmasi, terapis, dan fasilitator medis lainnya.
3. Penanggung jawab biaya / pembayar (paying authorities)
Penanggung jawab biaya adalah aktor yang membiayai
keseluruhan atau sebagian biaya dari layanan e-health yang
telah diterima. Yang bertindak sebagai penanggung jawab
biaya dalam sistem e-health adalah pasien, perusahaan/institusi,
asuransi, atau asosiasi dokter.

Gambar 2.1 Stakeholder dalam sistem e-health [3]

2.1.4 SISTEM E-HEALTH


Sistem e-health dituntut mampu mengintegrasikan proses dunia
medis yang sangat luas dan kompleks dan harus mengakomodasi
8 Bab II. Teori Penunjang
kepentingan semua pihak yang tergabung dalam sistem. Alur
informasi diantara stakeholder sistem ini sangat kompleks, artinya
rumah sakit tidak hanya dapat berkomunikasi antar rumah sakit,
tetapi juga harus dapat berkomunikasi dengan dokter secara privat,
dimana dokter juga harus dapat berkomunikasi dengan apotek,
laboratorium, dan penanggung jawab biaya.

Gambar 2.2 Diagram alur informasi e-health [3]

2.1.5 PRODUK DAN LAYANAN E-HEALTH


Produk dan layanan e-health dikategorikan ke dalam 4
kategori, yang disebut 4C [4] yaitu :

Content (Isi). Content dari e-health adalah informasi kesehatan


yang bisa ditransmisikan dan informasi kesehatan ini merupakan
content utama yang biasa ditawarkan oleh situs e-health. Untuk
memenuhi kebutuhan pasien akan informasi kesehatan, e-health
menyediakan berbagai macam informasi tentang kesehatan, seperti :
informasi penyakit baru, kamus gejala penyakit, informasi gaya
hidup sehat. Informasi ini diusahakan akurat, lengkap, dapat
dipercaya, dan berguna bagi kesehatan pasien.

Connectivity (Hubungan). Untuk memudahkan interaksi antar


praktisi medis dan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses
Bab II. Teori Penunjang 9
pelayanan medis, e-health menyediakan beberapa fasilitas yang
dapat digunakan, seperti :
1. e-health menangani pendaftaran online dimana pasien dapat
mengetahui jadwal dokter pilihan mereka dan mendapat
nomor antrian serta jam pemeriksaan, sehingga pasien tidak
perlu membuang banyak waktu untuk menunggu giliran
konsultasi. Pendaftaran online mencakup pendaftaran
konsultasi dengan dokter dan pendaftaran pemeriksaan
laboratorium.
2. e-health mengirim medical record pasien, diagnosis dari
dokter, tindakan medis yang perlu diambil oleh pasien, resep
obat, dan hasil laboratorium, serta rekapitulasi biaya melalui
website. Pasien hanya perlu login dan mendapatkan seluruh
informasi tersebut setelah pemeriksaan yang dilakukan.
3. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, pasien dapat
melakukan konsultasi online dengan dokter tanpa perlu
mengunjungi rumah sakit atau tempat praktik dokter secara
langsung.
4. e-health memiliki hubungan dengan laboratorium sehingga
interaksi pasien dengan laboratorium dapat disederhanakan
melalui e-health. Pasien dapat melihat daftar laboratorium
dan memilih laboratorium yang akan dituju serta mendaftar
untuk pemeriksaan laboratorium
5. e-health memiliki hubungan dengan apotek, yaitu dengan
memberikan resep obat yang ditulis oleh dokter ke apotek
dan apotek mengirim informasi kembalian berupa biaya obat.
6. e-health memiliki hubungan dengan asuransi, sehingga
proses pembayaran yang melibatkan asuransi dapat
dilakukan dengan mudah.

Care (Perawatan). Untuk mendukung penanganan kesehatan pasien,


e-health memberikan informasi letak rumah sakit / tempat
pengobatan / dokter spesialis yang paling dekat atau paling tepat
bagi pasien. Selain itu, e-health juga selalu mengupdate medical
record pasien dan memberikan informasi jenis treatment baru yang
potensial.

Commerce (Bisnis). Untuk mempermudah pembayaran


administrasi pasien, e-health merekapitulasi seluruh biaya yang
harus dibayar oleh pasien (sudah termasuk biaya obat, biaya
10 Bab II. Teori Penunjang
laboratorium, dan biaya administrasi, dipotong dengan biaya yang
ditanggung asuransi) dan mengirimkan tagihan terperinci kepada
pasien. e-health juga memberikan keuntungan bagi rumah sakit,
dokter, apotek, laboratorium, dan asuransi dari segi bisnis.

2.1.6 KRITERIA SITUS E-HEALTH YANG BAIK


Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai
kualitas dari sebuah situs e-health :

1. Security (keamanan)
Situs e-health yang baik harus memiliki tingkat sekuritas
tinggi, karena data yang diolah dan ditransmisikan adalah data
yang bersifat rahasia (confidential).
2. Privacy (privasi)
Hak akses setiap user harus diatur untuk menjaga privasi setiap
user karena data yang disimpan bukan merupakan data umum
yang dapat dipublikasikan ke setiap user.
3. Content (isi)
Isi dari situs harus akurat, lengkap, dan menyediakan informasi
yang tepat sasaran.
4. Credibility (kredibilitas)
Kredibilitas meliputi sumber dari data, penulis, sponsor, nilai
dari informasi, relevansi dan kegunaan dari informasi.
5. Interactivity (forum interaktif)
Forum interaktif meliputi pembangunan mekanisme feedback
(umpan balik) dan saluran untuk bertukar informasi antar user
e-health.
6. Disclosure (kejelasan)
Situs e-health harus menginformasikan kepada user tujuan dari
situs, fitur yang tersedia, dan manfaat yang dapat diperoleh
user dari situs tersebut
7. Design (Desain)
Desain situs harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya :
kemudahan dalam mengakses, navigasi yang tidak
membingungkan, dan fitur searching yang memadai.

2.1.7 PERKEMBANGAN E-HEALTH DI BERBAGAI


NEGARA
E-health sudah banyak diimplementasikan di berbagai negara,
seperti Amerika, New Zealand, Eropa, dan masih banyak lagi.
Bab II. Teori Penunjang 11
Walaupun sistem yang diimplementasikan tidak sama persis antar
satu negara dengan negara yang lain, dalam artian banyak
pengembangan berdasarkan kebijakan negara masing-masing, tetapi
pengimplementasian E-health di berbagai negara memiliki tujuan
yang sama, yaitu membuat suatu sistem kesehatan yang powerful
dan terintegrasi sehingga memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat.

2.1.7.1 E-HEALTH DI NEW ZEALAND

1. Sejarah Perkembangan Bidang Kesehatan di New Zealand [5]


Sektor kesehatan di New Zealand sering mengalami perubahan
dan pembaharuan semenjak awal tahun 1990, dipengaruhi oleh
pergantian pemerintahan. Pembaharuan di bidang kesehatan di New
Zealand sejak tahun 1991 bertujuan untuk membuat pelayanan
kesehatan yang lebih efisien. Pembaharuan ini dimaksudkan untuk :
• Menambah pilihan dan akses pelayanan kesehatan bagi
masyarakat New Zealand yang efektif, terbuka, dan
terjangkau.
• Menggalakkan efisiensi, fleksibilitas, dan inovasi dari jasa
pelayanan kesehatan.
• Meningkatkan pertanggungjawaban kepada konsumen.
• Mengurangi waktu tunggu di rumah sakit.
• Membuat suatu lingkungan pekerjaan yang nyaman dan
produktif bagi profesional di bidang kesehatan.
Langkah pertama yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut
adalah membangun 4 Regional Health Authorities (RHA). Semua
rumah sakit dan lembaga pelayanan umum yang disediakan oleh 14
area, disusun kembali ke dalam 23 Crown Health Enterprises
(CHE). Tetapi sayangnya, CHE mengelola sumber dayanya secara
bisnis (business oriented) sehingga terjadi pengurangan pada
subsidi praktek kesehatan umum, subsidi praktek perawatan,
sehingga banyak layanan kesehatan utama, seperti pelayanan
kesehatan ibu dan anak dan pelayanan kesehatan seksual menjadi
terpecah. Sehingga banyak muncul organisasi-organisasi kesehatan
independen, seperti Penyedia Layanan Kesehatan Suku Maori dan
Independent Practitioner Association (IPA), yang diorganisir oleh
para praktisi kesehatan secara independen.
Kemudian pada tahun 1996, terjadi PEMILU yang
dimenangkan oleh partai konservatif. Pada masa ini, terjadi
12 Bab II. Teori Penunjang
pembaharuan terhadap sistem kesehatan di New Zealand. Orientasi
bisnis dihilangkan, diubah menjadi kerjasama antar lembaga
kesehatan untuk kepentingan masyarakat. RHA digantikan oleh
Health Funding Authority, dan CHE menjadi Hospitals and Health
Services (Pelayanan Rumah Sakit dan Kesehatan). Seluruh IPA
digabungkan, membangun infrastruktur yang lebih baik, termasuk :
staf, sistem informasi, petunjuk medis, kelompok diskusi, dan
pengadaan feedback untuk performa medis.
Pembaharuan yang terbaru diluncurkan pada tahun 2001,
dinamakan Primary Health Care Strategy, yang memiliki visi baru
selama 5 sampai 10 tahun ke depan :
• Masyarakat akan menjadi bagian dari Primary Health Care
Services lokal yang akan meningkatkan kesehatan mereka
dan merawat mereka dengan baik. Masyarakat akan lebih
mudah untuk mendapat dan melakukan koordinasi dengan
perawatan kesehatan yang sedang berlangsung.
• Primary Health Care Services akan memusatkan perhatian
pada tingkat kesehatan yang lebih baik dari setiap populasi,
dan secara aktif mengurangi kesenjangan hak akan
kesehatan antar kelompok yang berbeda.

2. Implementasi e-health di New Zealand [6]


New Zealand merupakan salah satu negara yang sudah
mengimplementasikan e-health. Tipe-tipe e-health yang sudah
diimplementasikan di New Zealand :
• Konsultasi dengan dokter via e-mail ; Contoh situs : Dr
Global, The Health Network, xtra Health.
• Informasi kesehatan via e-mail
• Chat Session (Sesi konsultasi via chatting) ; Contoh situs :
Dr George, Dr Koop
• Telephony (via telepon)
• Audio Visual
Dan ada beberapa organisasi/instansi/institusi di New Zealand
yang memprakarsai e-health, seperti :
• Waikato Teledermatology
• Waitemata Telepsychiatry
• South Island Telemedicine Project
• Christchurch Telemedicine Service
• The New Zealand Telepaediatric Service
Bab II. Teori Penunjang 13

Gambar 2.3 Situs Dr Global, salah satu situs e-health di New


Zealand

3. Beberapa persoalan menyangkut implementasi e-health di New


Zealand [6]
Ada beberapa persoalan (issue) yang muncul dalam
pengimplementasian e-health di New Zealand , yang dibagi ke
dalam 2 bagian, yaitu : persoalan sosial (social issue) dan persoalan
hukum (legal issue).
1. Persoalan sosial (Social issue)
Implementasi e-health di New Zealand memunculkan beberapa
permasalahan sosial, seperti :
• Kesederajatan / persamaan (equity)
Penggunaan internet menuntut konsumen memiliki latar
belakang sosial ekonomi dan pendidikan yang baik, karena
konsumen harus memiliki akses internet, kemampuan
bahasa yang cukup, tidak buta huruf, dan memiliki sedikit
pengetahuan teknis. Hal-hal yang dibutuhkan dalam
penggunaan sistem e-health ini membawa
ketidakberuntungan bagi suku-suku pedalaman yang
notabene kehidupannya kurang terjangkau teknologi,
orang-orang lanjut usia yang harus belajar untuk
14 Bab II. Teori Penunjang
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi
dimana hal ini sangat sulit dilakukan, orang-orang yang
hidup dengan tingkat ekonomi di bawah standar sehingga
penggunaan internet untuk berobat merupakan hal dengan
prioritas terbawah dalam hidup, serta orang-orang buta
huruf yang akan mendapatkan kesulitan dalam
pengaksesan situs dimana hampir semua isi situs berbasis
teks. Dari berbagai keadaan tersebut, terlihat bahwa sistem
e-health belum bisa diimplementasikan secara merata,
karena masyarakat New Zealand masih ada yang berada
pada kondisi-kondisi di atas.
• Konsumerisme (Consumerism)
Dengan adanya e-health, pasien (dalam hal ini juga dapat
disebut konsumen) dapat secara bebas mendapatkan
kemudahan dalam pengaksesan pelayanan kesehatan dan
informasi kesehatan. Celah ini dimanfaatkan oleh provider
dengan menawarkan berbagai macam servis e-health untuk
menarik perhatian konsumen baru dan membuat
servis/layanan baru untuk mempertahankan konsumen
lama, sehingga meningkatkan gaya hidup konsumerisme
dalam masyarakat.
• Hubungan Pasien-Provider (Provider-Patient
relationships)
E-health memungkinkan pasien untuk mencari informasi
kesehatan di seluruh dunia (worldwide), tanpa ada batas
geografis, demikian juga provider yang memiliki akses ke
pasien di seluruh dunia. Hal ini akan membuat pasien
memiliki potensi resiko lebih tinggi dan harus menilai
kualitas dari informasi.
2. Persoalan Hukum (Legal issue)
Tidak ada hukum khusus di New Zealand yang membahas
tentang konsultasi elektronik dan dari 3 situs konsultasi
elektronik di New Zealand, hanya Dr. Global yang
menyediakan daftar kebijakan privasi.

2.1.7.2 E-HEALTH DI EROPA [1]

1. Implementasi e-health di Eropa


E-health yang diimplementasikan di Eropa berupa suatu
perangkat dan solusi yang meliputi produk, sistem, dan
Bab II. Teori Penunjang 15
layanan/servis berbasis internet. Contoh Aplikasi e-health misalnya,
jaringan informasi, rekam medis elektronik, layanan pemesanan
obat elektronik, portal kesehatan, dan masih banyak lagi software
informasi dan komunikasi yang membantu pencegahan penyakit ,
diagnosa, perawatan (treatment), monitoring kesehatan, dan
manajemen gaya hidup.
E-health di Eropa sekarang ini bukan hanya menjadi tambahan
produktivitas yang kuat, tetapi juga merupakan sistem yang
mengutamakan masyarakat (citizen-centred health system), dan
pada saat yang sama menghormati keanekaragaman budaya
masyarakat Eropa dan tradisi perawatan kesehatan. Banyak contoh
situs e-health yang sukses di Eropa. Sekarang ini, sedikitnya empat
dari lima dokter di Eropa memiliki koneksi Internet, dan seperempat
masyarakat Eropa menggunakan internet untuk mengakses
informasi kesehatan.
Eropa sudah mengembangkan e-health sejak tahun 1989, dan
sekarang ini Eropa memimpin dalam penggunaan rekam medis
elektronik dan pengembangan smart card kesehatan.
Pengembangan ini memberikan kontribusi pada timbulya “Industri
e-health” yang baru yang berpotensi masuk ke dalam tiga industri
terbesar di sektor kesehatan. Sekarang ini, industri e-health di Eropa
terdiri dari perusahaan berskala kecil dan menengah, tetapi
memiliki keuntungan yang cukup bersaing.
E-health mendukung kemajuan di bidang penelitian medis,
penyebaran dan manajemen pengetahuan medis yang lebih baik.
Perangkat e-health mendukung pengumpulan, analisa, dan
penyimpanan dari semua bentuk data klinik. Fitur informasi e-
health menyediakan akses yang cepat ke penemuan terbaru di
bidang kesehatan, karena fitur komunikasi e-health memungkinkan
kolaborasi di antara banyak organisasi yang berbeda dan profesional
di bidang kesehatan.

2. E-health: industri ketiga terbesar di sektor kesehatan


Berdasarkan penelitian terbaru, e-health muncul sebagai
industri baru di samping farmasi dan alat kesehatan. Pada tahun
2010, e-health diramalkan mampu menghabiskan 5% dari anggaran
kesehatan dari 25 negara di Eropa, naik jika dibandingkan dengan
tahun 2000 dimana hanya menghabiskan dana sekitar 1% dari
anggaran.
16 Bab II. Teori Penunjang
3. Contoh implementasi e-health di Eropa
Di benua Eropa yang luas, sudah banyak negara yang
mengimplementasikan e-health. Beberapa negara mendukung
penggunaan smart card, yang lain mendukung jaringan informasi
kesehatan berskala besar, seperti MEDCOM, SUNDHED.DK di
Denmark, EVISAND di Spanyol, SJUNET di Swedia, dan
HYGELANET di Yunani.

Gambar 2.4 Situs Shunded.dk, salah satu situs e-health di


Denmark

Penggunaan internet untuk pengiriman kebutuhan pasien juga


berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian
European Union dari 15 negara anggota yang dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Data penggunaan internet di Eropa untuk bidang
medis
Eurobarometer EU 15 2000 2001 2002
Praktisi kesehatan dengan 44% 77% 78%
koneksi internet
Untuk kelanjutan 34% 70% 72%
pendidikan
Untuk pengiriman data 9% 37% 46%
Bab II. Teori Penunjang 17
medis pasien
Untuk pengiriman 5% 7% 12%
pemesanan obat

2.1.7.3 E-HEALTH DI PERANCIS [7]


E-Health dan aplikasinya di Perancis dikenal dengan berbagai
nama yang berbeda, yaitu : télédiagnostic,e-
sante,télémédicine,téléconsultation,télésurveillance,téléexpertise,ré
seaux ville-hôpital,dan téléchirurgie. Berbagai jenis nama yang
berbeda ini kadang menimbulkan pemahaman konsep yang ambigu
dan kurang tepat.
Undang-undang yang berhubungan dengan e-health di Perancis
baru dibentuk antara tahun 1991 dan 2004. Daftar undang-undang
yang dibentuk :
Tabel 2.2 Undang-undang Perancis yang berhubungan dengan
e-health
Tahun Undang-Undang
1996-2001 national direction and piloting committee for
telemedicine, which defined a national strategy for
the development of e-health
1991 Hospital Act
1995 National Planning Act
1996 Juppé Ordinances
1998 PAGSI (Governmental Program for Information
Society)
1999/2004 SROS (Regional Sanitary Organization Schemes)
2000/2006 CPER (State-Regions Planning Contracts)
2001 National Scheme for Collective Services
2001 National Scheme for Information and
Communication Technologies
2004 Healthcare Insurance

Sebelumnya, e-health dibangun di level regional (di negara-


negara bagian). Penerapan e-health secara nasional baru terealisasi
kemudian dengan partisipasi dari negara-negara bagian yang
memetakan semua sistem e-health regional dan jaringannya.
18 Bab II. Teori Penunjang
2.1.8 PERKEMBANGAN E-HEALTH DI INDONESIA
Perkembangan e-health di Indonesia, tidak seperti negara-
negara di atas (Eropa, New Zealand, Perancis, dan negara Barat
lainnya) , belum menunjukkan perkembangan yang pesat. Memang
tanda-tanda menuju ke sana sudah mulai terlihat dengan semakin
maraknya kajian mengenai dunia informatika kedokteran, milis-
milis kedokteran yang bertebaran di internet, juga situs-situs
kesehatan dan dunia medis yang mulai banyak dibangun. Beberapa
milis kesehatan Indonesia yang sudah beroperasi di internet [11]:
• kesehatan@yahoogroups.comkesehatan@yahoogroups.com
• kesehatan-indonesia@yahoogroups.comkesehatan-
indonesia@yahoogroups.com
• seks-kesehatan@yahoogroups.comseks-
kesehatan@yahoogroups.com
Sedangkan beberapa beberapa website yang bisa mewakili e-
health di Indonesia adalah [12]:
• http://www.idionline.org (situs yang dikelola oleh Ikatan
Dokter Indonesia – IDI )
• http:// www.pdpersi.co.id (situs yang dikelola oleh Persatuan
Rumah Sakit Indonesia – PERSI)
• http: //www. kalbe. co.id (situs yang dikelola oleh
perusahaan farmasi Kalbe Farma )

Gambar 2.5 Situs idionline.org, salah satu situs e-health di


Indonesia
Bab II. Teori Penunjang 19

Gambar 2.6 Situs pdpersi.co.id , salah satu situs e-health di


Indonesia

Tetapi, belum ada sistem e-health ideal yang sudah


diimplementasikan di Indonesia secara nyata. E-health belum dapat
berkembang dan menunjukkan potensi besarnya dalam bidang
pelayanan medis, bisnis, dan edukasi seperti yang sudah terjadi di
negara maju. Menurut referensi dari Kelompok Keahlian Teknik
Biomedika (KK BME), Sekolah Teknik Elektro & Informatika,
ITB, yang sudah melakukan beberapa penelitian penerapan ICT di
bidang kesehatan di Indonesia, seperti pada umumnya
perkembangan ICT untuk kesehatan di negara berkembang,
hambatan yang dihadapi dalam pengembangan dan penerapan
sistem telemedika berbasis ICT di KK BME ITB mencakup
hambatan teknis dan non teknis, terutama pada tahap implementasi.
Penelitian KK BME ITB yang telah dilakukan menunjukkan
terdapatnya korelasi positif antara kesiapan organisasi kesehatan
dengan tingkat keberhasilan aplikasi organisasi kesehatan dengan
tingkat keberhasilan aplikasi sistem telemedika [9].
Dari hasil penelitian KK BME ITB yang telah dilakukan,
secara garis besar isu-isu yang harus dipertimbangkan dalam
pengembangan sistem telemedika masyarakat di Indonesia (atau
negara berkembang lain) diantaranya ialah:
1. Efektifitas nyata sistem
• Perancangan sistem berdasarkan kebutuhan nyata dari
calon pengguna.
20 Bab II. Teori Penunjang

• Kesesuaian dengan prosedur kesehatan yang terkait serta


peraturan yang ada.
• Nilai lebih yang dapat diberikan sistem (baik secara
kualitatif tingkat pelayanan kesehatan maupun secara
ekonomis) terhadap prosedur sebelumnya untuk masing-
masing pihak.
• Penggunaan teknologi yang memiliki reliabilitas tinggi dan
sesuai dengan kondisi lapangan.
2. Akseptabilitas Sistem
• Dukungan penuh dari pihak organisasi kesehatan
terkait/pengambil keputusan, diantaranya dengan
pemasukan program telemedika dalam prosedur operasi
resmi.
• Dukungan penuh dari pihak pelaksana sistem (operator)
dan penerima layanan kesehatan (masyarakat).
• Penerapan sistem harus didukung oleh peningkatan
kemampuan SDM sesuai kebutuhan aplikasi sistem.
3. Keberlanjutan Sistem
• Akseptabilitas sistem secara jangka panjang.
• Kemampuan pengguna untuk melakukan pengoperasian
sistem baik secara teknis maupun non teknis, terutama
dalam bidang ekonomis.
4. Pengembangan lebih lanjut
• Perluasan daerah penerapan secara geografis.
• Perluasan cakupan aplikasi ke jenjang pelayanan kesehatan
lain (dari tingkat kota menjadi tingkat propinsi/nasional,
dsb).
• Kebutuhan akan perluasan jenis pelayanan kesehatan yang
mengaplikasikan telemedika

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, masalah


pengimplementasian sistem e-health pada suatu negara terkadang
juga terbentur pada permasalahan hukum (Legal issue). .Sedangkan
dalam bidang hukum atau regulasi di Indonesia, berdasarkan
referensi dari www.gerbang-jabar.go.id, pemerintah sudah
menyiapkan peraturan perundang-undangan yang diharapkan
mampu memberikan perlindungan kepada para pemilik dan
pemakai [10]. Pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 3 Tahun
2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e-government.
Bab II. Teori Penunjang 21
E-government menjamin adanya transparansi dalam proses
penyelenggaraan pelayanan publik sehingga membuka peluang
secara transparan kepada industri-industri, baik di dalam maupun
luar negeri untuk menanamkan investasinya. Daya saing pemda
juga akan meningkat jika layanan-layanan sektoral yang dikelola
instansi pemerintah maupun swasta, seperti e-education, e-health, e-
payment, dan e-business. Akan tetapi, untuk mewujudkan peluang
itu secara optimal, Indonesia masih dihadapkan pada banyak
permasalahan. Di bidang infrastruktur, kemampuan seperti penetrasi
telepon, penetrasi komputer, dan penetrasi internet masih belum
memadai untuk dapat mendukung berkembangnya layanan
informasi berbasis teknologi informasi ke seluruh rakyat Indonesia.
Untuk itu, pemerintah akan melaksanakan program pengembangan
jaringan telekomunikasi pedesaan untuk meningkatkan akses
masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air. Selain itu, Indonesia
belum memiliki jaringan utama sebagai backbone nasional,
sebagaimana halnya di Malaysia. Dalam hal ini, pemerintah sedang
mengembangkan sistem jaringan informasi, yaitu Sistem Informasi
Nasional (Sisfonas) yang saat ini sudah disiapkan kerangka
konseptualnya.

2.2 UML
UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu
yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang
berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan
bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang
sistem untuk membuat cetak biru (blueprint) atas visi mereka dalam
bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan
mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. UML
memiliki banyak model diagram dan yang digunakan disini adalah
Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

2.2.1 USE CASE DIAGRAM


Use case adalah konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana
sistem akan terlihat di mata pengguna potensial. Use case terdiri
dari sekumpulan skenario yang dilakukan oleh seorang aktor
(orang,perangkat keras,urutan waktu atau sistem yang lain).
Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi di antara
analis dan pengguna serta diantara analis dan klien.
22 Bab II. Teori Penunjang

2.2.1.1 Notasi Use Case


Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu :
actor, use case, dan sistem/sub sistem boundary. Actor mewakili
peran orang, sistem yang lain atau alat berkomunikasi dengan use
case.

Sistem

Gambar 2.7 Use Case Model

2.2.1.2 Stereotype
Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk
kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan simbol
“<<” di awalnya dan ditutup “>>” di akhirnya. <<extend>>
digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan
tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat
tertentu yang dipenuhi. Sedangkan <<include>> digunakan untuk
menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan
fungsionalitas dari use case lainnya. Biasanya <<include>>
digunakan untuk menghindari pengkopian suatu use case karena
sering dipakai.

Gambar 2.8 Contoh penggunaan <<include>> dan <<extend>>


Bab II. Teori Penunjang 23

2.2.2 SEQUENCE DIAGRAM


Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku
pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh
obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek
ini di dalam use case.
Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang
dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh
garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan
progress vertikal.

2.2.2.1 Obyek/Participant
Obyek diletakkan di dekat bagian atas diagram dengan urutan
dari kiri ke kanan. Mereka diatur dalam urutan guna
menyederhanakan diagram.
Setiap participant terhubung dengan garis titik-titik yang
disebut lifeline. Sepanjang lifeline ada kotak yang disebut
activation. Activation mewakili sebuah eksekusi operasi dari
participant. Panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi
activation.

Gambar 2.9 Participant/Obyek pada sebuah Sequence


Diagram

2.2.2.2 Message
Sebuah message bergerak dari satu participant ke participant
yang lain dan dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Sebuah
participant bisa mengirim sebuah message kepada dirinya sendiri
(disebut recursive).
Sebuah message bisa jadi simple, synchronous atau
asynchronous. Message yang simple adalah sebuah perpindahan
(transfer) control dari satu participant ke participant yang lainnya.
Jika sebuah participant mengirimkan sebuah message synchronous,
maka jawaban atas message tersebut akan ditunggu sebelum
24 Bab II. Teori Penunjang
diproses dengan urusannya. Namun jika message asynchronous
yang dikirimkan, maka jawaban atas message tersebut tidak perlu
ditunggu.

simple

synchronous

asynchronous

Gambar 2.10 Simbol-simbol Message


2.2.2.3 Time
Time adalah diagram yang mewakili waktu pada arah vertikal.
Waktu dimulai dari atas ke bawah. Message yang lebih dekat dari
atas akan dijalankan terlebih dahulu dibanding message yang lebih
dekat ke bawah.

2.2.3 ACTIVITY DIAGRAM


Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika
prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.
Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan
tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa
mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.

2.2.3.1 Simbologi
Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat
pembuatan activity diagram.
Tabel 2.3 Simbol-simbol pada activity diagram

Simbol Keterangan
Titik Awal
Titik Akhir
Activity
Pilihan untuk pengambilan keputusan
BAB III
PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem


meliputi perancangan fitur dan fasilitas, perancangan model sistem,
perancangan database, dan perancangan user interface.

Eksplorasi
sistem e-health

Membuat Merancang
Menentukan Permodelan Database
user Sistem

Membuat Mendesain Mendesain


Program User Interface Menu User

Uji Coba oleh


user e-health

Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem

Dari Blok diagram diatas dapat dijabarkan proses-proses yang


terjadi di dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut :

3.1 MENENTUKAN USER


Dari hasil eksplorasi terhadap sistem e-health dari berbagai
sumber, user e-health dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu :

25
26 Bab III. Perancangan Sistem
1. Penerima servis (service receivers) : Pasien
2. Penyedia servis (service providers):
• Dokter
• Laboratorium
• Apotek
• Manajemen Rumah Sakit
3. Penanggung jawab biaya (paying authorities)
• Asuransi

Asuransi

Dokter E-HEALTH Manajemen


RS

Laboratorium
Apotek
Pasien

Gambar 3.2 Hasil Penentuan user e-health

3.2 MEMBUAT PEMODELAN SISTEM


Langkah selanjutnya adalah membuat model sistem e-health
dari referensi yang sudah dieksplorasi dan dianalisa. Model sistem
ini dapat memvisualisasikan detail sistem e-health, aktivitas user,
dan skenario penggunaan software e-health yang direpresentasikan
dengan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

3.2.1 USE CASE DIAGRAM SISTEM


Berikut ini adalah use case diagram sistem dari e-health.
Bab III. Perancangan Sistem 27

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem

Use Case Diagram Sistem ini merepresentasikan aktivitas


utama dalam sistem e-health, di samping fitur tambahan lain yang
menguntungkan bagi user dalam sistem e-health ini. Setiap use
case menyimpan detail aktivitas yang akan dijabarkan selanjutnya.
Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, pasien harus
melakukan registrasi terlebih dahulu (direpresentasikan dengan
stereotype <<include>>). Setelah melakukan pemeriksaan
kesehatan, pasien diberikan saran oleh dokter apakah harus
dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium atau tidak. Tanda
<<extend>> menyatakan bahwa pasien diberikan dua alternatif
berdasarkan hasil pemeriksaannya. Alternatif pertama dilanjutkan
28 Bab III. Perancangan Sistem
dengan pemeriksaan laboratorium dan alternatif kedua tidak
memerlukan pemeriksaan laboratorium, langsung menebus obat di
apotek berdasarkan resep obat yang telah diberikan oleh dokter.
Setelah mendapatkan semua layanan medis, seperti pengiriman
medical record, pengiriman hasil laboratorium, dan pengiriman
obat, manajemen rumah sakit melakukan perhitungan administrasi
terhadap semua biaya medis yang harus dibayar oleh pasien.
Setelah rekapitulasi biaya medis terbentuk, jika pasien ditanggung
oleh asuransi, manajemen rumah sakit langsung mengajukan klaim
kepada pihak asuransi. Use case ini juga memiliki stereotype
<<extend>> karena tidak semua pasien ditanggung oleh asuransi.
Setelah urusan pengajuan klaim selesai, manajemen rumah sakit
mengirimkan tagihan biaya medis kepada pasien dan pasien
kemudian membayarnya sesuai jumlah yang diberikan, jika tagihan
biaya medis tidak ditanggung oleh asuransi.

3.2.2 USE CASE DIAGRAM “Pemeriksaan Kesehatan”


Berikut ini merupakan use case diagram pemeriksaan
kesehatan yang melibatkan pasien dan dokter.

Gambar 3.4 Use Case Diagram “Pemeriksaan Kesehatan”


Bab III. Perancangan Sistem 29
Pada use case diagram ini, divisualisasikan detail dari proses-
proses yang dilakukan pra dan pasca proses pemeriksaan kesehatan,
juga proses yang berhubungan dengannya.
Sebelum melakukan pemeriksaan medis, pasien harus
mendaftar konsultasi terlebih dahulu dengan melihat jadwal dokter
yang sebelumnya telah diinputkan oleh dokter (direpresentasikan
dengan stereotype <<include>>). Setelah menjalani pemeriksaan
medis, dokter mengirimkan medical record ke pasien. Pasien dapat
mengetahui hasil pemeriksaannya dengan mengecek medical
record yang telah terkirim. Selain menyediakan fitur pendaftaran
konsultasi medis yang berjalan secara fisik (offline), pasien juga
dapat melakukan konsultasi online via website e-health dengan
dokter.

3.2.2.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Mendaftar


Konsultasi”
Berikut ini adalah activity diagram dari proses mendaftar
konsultasi yang menjelaskan detail aktivitas yang dilakukan oleh
pasien pada proses pendaftaran konsultasi.

Gambar 3.5 Activity Diagram “Mendaftar Konsultasi”


30 Bab III. Perancangan Sistem

Sedangkan sequence diagram yang merepresentasikan detail


penggunaan software e-health pada proses pendaftaran konsultasi
dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.6 Sequence Diagram “Mendaftar Konsultasi”

3.2.2.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman


Medical Record”
Berikut ini adalah activity diagram dari proses pengiriman
medical record yang dilakukan oleh dokter.

Gambar 3.7 Activity Diagram “Pengiriman Medical Record”


Bab III. Perancangan Sistem 31

Sedangkan Sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.8 Sequence Diagram “Pengiriman Medical Record”

3.2.2.3 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Konsultasi


Online”
Berikut ini adalah activity diagram dari kegiatan konsultasi
online yang melibatkan dokter dan pasien.

Gambar 3.9 Activity Diagram “Konsultasi Online”


32 Bab III. Perancangan Sistem

Sedangkan Sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.10 Sequence Diagram “Konsultasi Online”

Sequence diagram di atas memaparkan dengan detail skenario


penggunaan sofware e-health pada proses konsultasi online antara
pasien dan dokter. Setelah membuka halaman konsultasi online,
pasien dapat memilih dokter, baik dokter yang sedang online maupun
yang sedang tidak online. Pasien dapat melihat jadwal online dokter
yang dipilih dan mendaftar terlebih dahulu. Dokter maksimum
menangani empat pasien dalam satu sesi konsultasi online. Jika masih
ada sisa tempat untuk pasien pada hari dan jam yang dipilih, maka
pasien bisa mendaftar, dan apabila pada saat itu kebetulan dokter
yang dipilih sedang online, pasien dapat langsung masuk ke forum
chatting.

3.2.3 USE CASE DIAGRAM “Pemeriksaan Laboratorium”


Berikut ini adalah use case diagram pada proses pemeriksaan
laboratorium.
Bab III. Perancangan Sistem 33

Gambar 3.11 Use Case Diagram “Pemeriksaan Laboratorium”

Pada use case diagram ini dipaparkan dengan detail proses-


proses yang dilakukan pada pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan atas saran dari dokter sebagai
kelanjutan dari proses pemeriksaan kesehatan. Setelah pasien
memilih laboratorium, request detail pemeriksaan laboratorium dari
dokter terkirim otomatis ke petugas laboratorium. Setelah pasien
melakukan pemeriksaan, laboratorium mengirimkan hasilnya secara
paralel ke pasien dan ke dokter. Oleh dokter, hasil laboratorium
dianalisa kemudian dilakukan pengupdatean medical record jika
terjadi perubahan diagnosa, kemudian dikirimkan kembali ke
pasien. Secara bersamaan pula, biaya laboratorium pasien
dikirimkan ke pihak manajemen rumah sakit yang akan
memasukkannya ke rekapitulasi biaya. Jika pasien sudah membayar
biaya medis, otomatis tagihan laboratorium sudah lunas.
34 Bab III. Perancangan Sistem

3.2.3.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pemeriksaan


Laboratorium”
Berikut ini adalah activity diagram pada proses pemeriksaan
laboratorium.

Gambar 3.12 Activity Diagram “Pemeriksaan Laboratorium”

Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.13 Sequence Diagram “Pemeriksaan Laboratorium”


Bab III. Perancangan Sistem 35

3.2.3.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman Hasil


Laboratorium”
Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengiriman
hasil laboratorium.

Gambar 3.14 Activity Diagram “Pengiriman Hasil Laboratorium”

Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.15 Sequence Diagram “Pengiriman Hasil Laboratorium”


36 Bab III. Perancangan Sistem

3.2.4 USE CASE DIAGRAM “Penebusan Obat Apotek”


Berikut ini adalah use case diagram proses penebusan obat di
apotek.

Gambar 3.16 Use Case Diagram “Penebusan Obat Apotek”

Use case diagram ini memvisualisasikan proses penebusan obat


apotek. Setelah mengisi medical record, dokter menulis resep obat
dan mengirimkannya pasien. Pasien menerima resep obat dari
dokter dan memilih apotek tempat penebusan obat. Di sini ada fitur
compare price dimana pasien dapat membandingkan harga obat
antar apotek yang satu dengan apotek yang lain dan kemudian
memutuskan apotek mana yang dipilih. Setelah pasien memilih
apotek, secara otomatis resep obat dikirim ke petugas apotek.
Petugas apotek kemudian mengecek request pemesanan dan
mengisi jumlah obat yang bisa dikirim yang disesuaikan dengan
stok obat yang tersedia, lalu mengirimkannya ke pasien dengan
menyertakan tanda bukti (delivery order).
Bab III. Perancangan Sistem 37

3.2.4.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman


Resep Obat”
Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengiriman
resep obat oleh dokter ke pasien.

Gambar 3.17 Activity Diagram “Pengiriman Resep Obat”

Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.18 Sequence Diagram “Pengiriman Resep Obat”

3.2.4.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Request


Pengiriman Obat”
Berikut ini adalah activity diagram pada proses request
pengiriman obat setelah pasien memilih apotek. Request tersebut
dikirim ke apotek terpilih.
38 Bab III. Perancangan Sistem

Gambar 3.19 Activity Diagram “Request Pengiriman Obat”

Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.20 Sequence Diagram “Request Pengiriman Obat”


Bab III. Perancangan Sistem 39

3.2.4.3 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman


Obat”
Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengiriman
obat oleh apotek ke pasien. Setelah pasien mengirimkan request
pengiriman obat kepada apotek, kemudian request tersebut diproses
oleh apotek. Jumlah obat yang dikirim disesuaikan dengan stok
yang ada, kemudian langsung dikirimkan ke rumah pasien. Ketika
barang sudah diterima oleh pasien, pasien diwajibkan
menandatangani delivery order sebagai bukti penerimaan dan
laboratorium memberi tanda bahwa pemesanan ini sudah diterima
oleh pasien sehingga tagihan biaya obatnya secara otomatis terkirim
ke rumah sakit.

Gambar 3.21 Activity Diagram “Pengiriman Obat”

Sedangkan sequence diagram yang memaparkan skenario


pengiriman obat pada sistem e-health adalah sebagai berikut.
40 Bab III. Perancangan Sistem

Gambar 3.22 Sequence Diagram “Pengiriman Obat”

3.2.5 USE CASE DIAGRAM “Perhitungan Administrasi”


Berikut ini adalah use case diagram pada proses perhitungan
administrasi yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit
berdasarkan input dari apotek,laboratorium,dokter,dan asuransi.
Bab III. Perancangan Sistem 41

Gambar 3.23 Use Case Diagram “Perhitungan Administrasi”

Pada use case diagram ini dipaparkan secara detail proses


perhitungan administrasi yang dilakukan oleh manajemen rumah
sakit. Terdiri dari tiga proses utama, yaitu perhitungan biaya medis
yang meliputi biaya laboratorium, biaya apotek, biaya tindakan
medis, honor dokter, dan tanggungan asuransi, yang semuanya
direkapitulasi menjadi satu tagihan biaya medis dan ditagihkan ke
pasien. Setelah tagihan medis terbentuk, dilakukan proses kirim
biaya medis ke pasien. Untuk dokter, ada fitur melihat honor setiap
bulan yang sebelumnya sudah dikalkulasi oleh sistem secara
42 Bab III. Perancangan Sistem
otomatis. Perhitungan honor dokter di sini hanya terdiri dari dua
sumber, yaitu praktek dokter dan konsultasi online.

3.2.5.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Perhitungan


Biaya Medis”
Berikut ini adalah activity diagram pada proses perhitungan
biaya medis.

Gambar 3.24 Activity Diagram “Perhitungan Biaya Medis”

Sedangkan sequence diagram yang memaparkan skenario


perhitungan biaya medis pada sistem e-health adalah sebagai
berikut.

Gambar 3.25 Sequence Diagram “Perhitungan Biaya Medis”


Bab III. Perancangan Sistem 43

3.2.6 USE CASE DIAGRAM “Pengajuan Klaim Asuransi”


Berikut ini adalah use case diagram pengajuan klaim asuransi.

Gambar 3.26 Use Case Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”

Use Case diagram ini menggambarkan proses pengajuan klaim


ke pihak asuransi oleh manajemen rumah sakit jika pasien sudah
menjadi anggota suatu asuransi tertentu. Ketika melakukan
pendaftaran menjadi member e-health, pasien juga diwajibkan
untuk mengisi nama asuransi jika sudah bergabung dengan asuransi
terdaftar. Data inilah yang menjadi acuan pengajuan klaim. Jika
klaim diterima oleh asuransi terkait, maka biaya medis pasien
dipotong dengan biaya yang ditanggung oleh asuransi. Jika masih
ada sisa, biaya tersebut ditagihkan kembali kepada pasien.

3.2.6.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengajuan Klaim


Asuransi”
Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengajuan
klaim oleh pihak manajemen rumah sakit ke pihak asuransi.
44 Bab III. Perancangan Sistem

Gambar 3.27 Activity Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”

Setelah manajemen Rumah Sakit mengajukan klaim ke


asuransi, pihak asuransi akan memprosesnya dan memberi jawaban
ke rumah sakit apakah klaim diterima atau ditolak dengan alasan
tertentu. Jika klaim ditolak, maka biaya medis langsung dibebankan
kepada pasien.
Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.28 Sequence Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”


Bab III. Perancangan Sistem 45

3.2.7 USE CASE DIAGRAM “Pembayaran Biaya Medis”


Berikut ini adalah use case diagram pada proses pembayaran
biaya medis.

Gambar 3.29 Use Case Diagram “Pembayaran Biaya Medis”

Use Case ini merupakan use case terakhir dari serangkaian


proses utama e-health. Setelah kalkulasi biaya medis oleh
manajemen rumah sakit selesai, tagihan biaya medis akan
dikirimkan ke pasien. Jika proses yang melibatkan asuransi sudah
selesai atau pasien tidak melibatkan asuransi dalam proses
pembayaran, pasien melakukan pembayaran biaya medis secara
langsung ke rumah sakit yang diakhiri dengan pemberian bukti
pembayaran sebagai syarat transaksi sudah selesai.

3.2.7.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Kirim Tagihan


Biaya Medis”
Berikut ini adalah activity diagram dari proses pengiriman
tagihan biaya medis.
46 Bab III. Perancangan Sistem

Gambar 3.30 Activity Diagram “Kirim Rekapitulasi Biaya Medis”

Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.31 Sequence Diagram “Kirim Rekapitulasi Biaya Medis”


Bab III. Perancangan Sistem 47

3.2.7.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pembayaran


Biaya Medis”
Berikut ini adalah activity diagram dari proses pembayaran
biaya medis setelah tagihan biaya medis berhasil dikirim.

Gambar 3.32 Activity Diagram “Pembayaran Biaya Medis”


Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.

Gambar 3.33 Sequence Diagram “Pembayaran Biaya Medis”


48 Bab III. Perancangan Sistem

3.3 PERANCANGAN DATABASE


Setelah membuat permodelan sistem, langkah berikutnya
adalah merancang database. Tabel yang dibuat dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu : tabel master , tabel transaksi dan tabel relasional.

3.3.1 TABEL MASTER

a. Tabel Pasien
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data pribadi pasien
yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account,
data fisik, data pribadi maupun data keluarga terdekat.
Tabel 3.1 Tabel Pasien

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_pasien VARCHAR(16) Primary Key,
menggunakan no
KTP sebagai
nomor id
2. username VARCHAR(30) Username untuk
login
3. password VARCHAR(50) Password untuk
login
4. nama VARCHAR(50) Nama lengkap
pasien
7. kecamatan VARCHAR(50) Nama kecamatan
8. kota VARCHAR(50) Nama kota
9. telp VARCHAR(30) Nomor telepon
10. tgl_lahir VARCHAR(30) Tanggal lahir
(D/M/Y)
11. jenis_kelamin VARCHAR(10) Pria/wanita
12. gol_darah VARCHAR(5) Golongan darah
13. agama VARCHAR(20) Agama yang
dianut
14. warganegara VARCHAR(20) Kewarganegaraan
15. pekerjaan VARCHAR(50) Pekerjaan
16. nama_keluarga VARCHAR(50) Nama keluarga
terdekat
17. alamat_keluarga VARCHAR(50) Alamat keluarga
terdekat
Bab III. Perancangan Sistem 49
18. nama_suami_istri VARCHAR(50) Nama suami/istri
19. id_asuransi VARCHAR(10) id asuransi yang
menanggung
biaya medis
pasien

b. Tabel Dokter
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data pribadi dokter
yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account,
maupun data pribadi.
Tabel 3.2 Tabel Dokter

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_dokter VARCHAR(20) Primary Key
2. username VARCHAR(30) Username untuk
login
3. password VARCHAR(45) Password untuk
login
4. nama VARCHAR(50) Nama lengkap
dokter
5. gelar VARCHAR(20) Gelar dokter
6. spesialis VARCHAR(40) Spesialisasi dokter
7. alamat VARCHAR(255) Alamat tempat
tinggal
8. kota VARCHAR(40) Nama kota
9. propinsi VARCHAR(20) Nama propinsi
10. telp VARCHAR(25) Nomor telepon
11. npwp VARCHAR(20) Nomor penduduk
wajib pajak
12. foto VARCHAR(50) Nama file foto
dokter
13. online VARCHAR(10) Penanda dokter
sedang online/tidak
14. tarif INT(10) Tarif dokter

c. Tabel Apotek
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data apotek yang sudah
terdaftar menjadi member e-health, baik data account, maupun data
lokasi.
50 Bab III. Perancangan Sistem
Tabel 3.3 Tabel Apotek

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_apotek VARCHAR(10) Primary Key
2. username VARCHAR(30) Username untuk
login
3. password VARCHAR(45) Password untuk
login
4. nama VARCHAR(50) Nama apotek
5. alamat VARCHAR(200) Alamat apotek
6. kota VARCHAR(40) Nama kota
7. propinsi VARCHAR(20) Nama propinsi
8. telp VARCHAR(40) Nomor telepon
9. fax VARCHAR(30) Nomor faksimili

d. Tabel Laboratorium
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data laboratorium yang
sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account,
maupun data lokasi.
Tabel 3.4 Tabel Laboratorium

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_lab VARCHAR(10) Primary Key
2. username VARCHAR(30) Username untuk
login
3. password VARCHAR(45) Password untuk
login
4. nama VARCHAR(50) Nama laboratorium
5. alamat VARCHAR(200) Alamat
laboratorium
6. kota VARCHAR(40) Nama kota
7. propinsi VARCHAR(20) Nama propinsi
8. telp VARCHAR(40) Nomor telepon
9. fax VARCHAR(30) Nomor faksimili
10. jam_buka VARCHAR(10) Jam buka
laboratorium
11. jam_tutup VARCHAR(10) Jam tutup
laboratorium
12. hari_libur VARCHAR(50) Hari laboratorium
tidak beroperasi
Bab III. Perancangan Sistem 51

e. Tabel Rumah Sakit


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data rumah sakit yang
sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account,
maupun data lokasi.
Tabel 3.5 Tabel Rumah Sakit

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_rs VARCHAR(10) Primary Key
2. username VARCHAR(30) Username untuk
login
3. password VARCHAR(45) Password untuk login
4. nama VARCHAR(100) Nama rumah sakit
5. alamat VARCHAR(200) Alamat rumah sakit
6. kota VARCHAR(40) Nama kota
7. propinsi VARCHAR(20) Nama propinsi
8. telp VARCHAR(40) Nomor telepon
9. fax VARCHAR(30) Nomor faksimili
10. kepemilikan VARCHAR(50) Pemilik rumah sakit

f. Tabel Asuransi
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data asuransi yang
sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account,
maupun data lokasi.
Tabel 3.6 Tabel Asuransi

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_asuransi VARCHAR(10) Primary Key
2. username VARCHAR(30) Username untuk
login
3. password VARCHAR(45) Password untuk
login
4. nama VARCHAR(100) Nama rumah sakit
5. alamat VARCHAR(200) Alamat rumah
sakit
6. kota VARCHAR(40) Nama kota
7. propinsi VARCHAR(20) Nama propinsi
8. telp VARCHAR(40) Nomor telepon
9. fax VARCHAR(30) Nomor faksimili
10. direksi VARCHAR(100) Nama direksi
52 Bab III. Perancangan Sistem

asuransi

g. Tabel Obat
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data obat yang sudah
terstandarisasi untuk semua apotek. Jadi ketika apotek baru masuk
sebagai member, daftar obatnya mengacu pada tabel ini.
Tabel 3.7 Tabel Obat

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_obat VARCHAR(10) Primary Key
2. nama_obat VARCHAR(30) Nama obat
3. id_golongan VARCHAR(5) Foreign key dari tabel
golongan obat,
menyatakan golongan
dari obat tersebut
4. satuan VARCHAR(10) Satuan dari obat

h. Tabel Golongan Obat


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data golongan obat,
karena obat memiliki klasifikasi tertentu, seperti : tablet, sirup,
injeksi, dll.
Tabel 3.8 Tabel Golongan Obat

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_golongan VARCHAR(5) Primary Key
2. golongan VARCHAR(30) Nama golongan obat

i. Tabel Penyakit
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data penyakit beserta
nomor icdnya. Tabel ini nantinya akan digunakan oleh tabel
medical_record.
Tabel 3.9 Tabel Penyakit

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. no_icd VARCHAR(69) Primary Key
2. penyakit VARCHAR(80) Nama penyakit

j. Tabel Tindakan
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tindakan medis
yang harus dijalani pasien. Data ini sudah terstandarisasi untuk
Bab III. Perancangan Sistem 53
semua rumah sakit. Jadi ketika rumah sakit baru masuk sebagai
member, daftar tindakan medisnya mengacu pada tabel ini. Tabel
ini nantinya akan digunakan oleh tabel medical_record.
Tabel 3.10 Tabel Tindakan

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_tindakan VARCHAR(5) Primary Key
2. tindakan VARCHAR(50) Nama tindakan
3. biaya INT(10) Biaya tindakan medis

k. Tabel Pemeriksaan Lab


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data jenis pemeriksaan
laboratorium. Tabel ini nantinya akan digunakan oleh tabel yang
berisi request pemeriksaan laboratorium.
Tabel 3.11 Tabel Pemeriksaan Lab

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. kode_periksa VARCHAR(10) Kode pemeriksaan
laboratorium
2. id_golongan_ INT(5) Foreign Key dari
periksa_lab tabel golongan
pemeriksaan
laboratorium,
menyatakan golongan
dari jenis
pemeriksaan
laboratorium
3. sub_golongan VARCHAR(50) Sub golongan
pemeriksaan
laboratorium
4. normal VARCHAR(50) Nilai acuan hasil
pemeriksaan
dianggap normal
5. spesimen VARCHAR(30) Spesimen dari
pemeriksaan
laboratorium
6. id_aturan INT(1) Foreign Key dari
tabel aturan
pemeriksaan lab,
menyatakan aturan
54 Bab III. Perancangan Sistem

yang harus dipatuhi


pasien sebelum
melakukan
pemeriksaan

l. Tabel Golongan Periksa Lab


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data golongan
pemeriksaan lab, karena pemeriksaan laboratorium diklasifikasikan
menjadi beberapa golongan.
Tabel 3.12 Tabel Golongan Periksa Lab

No. Nama Kolom Tipe Data Keterang


an
1. id_golongan_periksa_lab INT(5) Primary
Key
2. nama_golongan VARCHAR(50) Nama
golongan

m. Tabel Aturan Pemeriksaan Lab


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data aturan atau
pantangan yang harus dipatuhi pasien sebelum melakukan
pemeriksaan di laboratorium.
Tabel 3.13 Tabel Aturan pemeriksaan Lab

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_aturan INT(1) Primary Key
2. aturan VARCHAR(100) Penjelasan aturan

n. Tabel Propinsi
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data nama propinsi
untuk apotek, laboratorium, asuransi, dan rumah sakit.
Tabel 3.14 Tabel Propinsi

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_propinsi INT(5) Primary Key
2. nama VARCHAR(50) Nama propinsi
Bab III. Perancangan Sistem 55
o. Tabel Kamus Gejala
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data untuk kamus gejala
yang dipublikasikan untuk member e-health maupun bukan
member e-health.
Tabel 3.15 Tabel Kamus Gejala

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_kamus INT(10) Primary Key
2. index_kamus CHAR(1) index A-Z
3. Penyakit VARCHAR(100) Nama penyakit
4. Gejala TEXT Gejala penyakit,
pengobatan, cara
pencegahan

3.3.2 TABEL TRANSAKSI

a. Tabel Medical Record


Tabel ini digunakan untuk menyimpan history data medical
record (rekam medis) pasien.
Tabel 3.16 Tabel Medical Record

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_mr INT(10) Primary Key
2. id_pasien VARCHAR(16) Foreign Key dari
tabel pasien
3. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel dokter
4. tanggal VARCHAR(30) Tanggal medical
record dibuat
5. gejala VARCHAR(255) Gejala penyakit
6. no_icd VARCHAR(69) Foreign Key dari
tabel penyakit,
menyatakan id
penyakit hasil
diagnosa dokter
7. diff_diag1 VARCHAR(69) no_icd dari penyakit
diagnosa alternatif
pertama dari dokter
8. diff_diag2 VARCHAR(69) no_icd dari penyakit
diagnosa alternatif
56 Bab III. Perancangan Sistem

kedua dari dokter


9. diff_diag3 VARCHAR(69) no_icd dari penyakit
diagnosa alternatif
ketiga dari dokter
10. diagnosa TEXT Keterangan
penyakit/diagnosa
11. status VARCHAR(25) Status medical record
sudah diterima pasien
atau belum
12. Status_bayar VARCHAR(15) status biaya medis
pemeriksaan ini
sudah lunas/belum

b. Tabel Detail Tindakan Medis


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tindakan medis
yang harus dijalani pasien. Tabel ini berhubungan dengan tabel
medical record, karena tindakan medis termasuk ke dalam medical
record. Satu medical record bisa memuat tindakan medis lebih dari
satu, maka dari itu tabel detail tindakan medis ini diperlukan.
Tabel 3.17 Tabel Detail Tindakan Medis

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_detail_tindakan INT(10) Primary Key
2. id_mr VARCHAR(16) Foreign Key dari
tabel medical
record
3. id_tindakan VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel tindakan
4. keterangan VARCHAR(30) Keterangan lebih
detail mengenai
tindakan medis

c. Tabel Saran Periksa Lab


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data saran pemeriksaan
laboratorium yang harus dijalani pasien atas rekomendasi dari
dokter.
Bab III. Perancangan Sistem 57
Tabel 3.18 Tabel Saran Periksa Lab

No. Nama Tipe Data Keterangan


Kolom
1. id_saran_pe INT(10) Primary Key
riksa_lab
2. id_pasien VARCHAR(16) Foreign Key dari tabel
pasien
3. id_dokter VARCHAR(30) Foreign Key dari tabel
dokter, menyatakan
dokter yang
memberikan saran
periksa lab
4. id_lab VARCHAR(10) Foreign Key dari tabel
laboratorium,
menyatakan
laboratorium yang
dipilih
5. tanggal VARCHAR(30) Tanggal yang sesuai
dengan medical record
pemeriksaan ini
6. status VARCHAR(25) Status request dan hasil
lab sudah diterima
pasien / sudah diproses
/ sudah ada hasil / hasil
diterima oleh pasien
7. status_bayar VARCHAR(15) Status pemeriksaan
laboratorium ini sudah
lunas/belum

d. Tabel Detail Saran Periksa Lab


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detail saran
pemeriksaan laboratorium yang harus dijalani pasien. Tabel ini
diperlukan karena saran pemeriksaan yang harus dijalani bisa lebih
dari satu jenis.
Tabel 3.19 Tabel Detail Saran Periksa Lab

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_detail_saran INT(10) Primary Key
2. id_saran_periksa INT(10) Foreign Key dari
58 Bab III. Perancangan Sistem

_lab tabel saran periksa


lab
3. kode_periksa VARCHAR(10) Foreign Key dari
tabel pemeriksaan
lab
4. hasil VARCHAR(50) Hasil laboratorium
pasien
5. keterangan_lab TEXT Keterangan dari
hasil lab pasien
yang diisi oleh
petugas
laboratorium

e. Tabel Resep Obat


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data resep obat pasien
yang diisi oleh dokter.
Tabel 3.20 Tabel Resep Obat

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_resep INT(10) Primary Key
2. id_pasien VARCHAR(16) Foreign Key dari
tabel pasien
3. id_apotek VARCHAR(10) Foreign Key dari
tabel apotek,
menyatakan apotek
yang dituju
4. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel
dokter,menyatakan
dokter yang
memberikan resep
5. tanggal VARCHAR(30) Tanggal resep dibuat,
harus sesuai dengan
tanggal medical
record pemeriksaan
6. total_harga INT(10) Total harga obat yang
harus dibayar pasien,
diisi setelah resep
diproses oleh petugas
apotek
Bab III. Perancangan Sistem 59
7. tanggal_kirim VARCHAR(30) Tanggal obat dikirim
ke pasien
8. jam_kirim VARCHAR(10) Jam obat dikirim ke
pasien
9. status VARCHAR(25) Status resep diterima
pasien/resep
diproses/obat sampai
ke pasien
10. status_bayar VARCHAR(15) Status resep obat ini
sudah lunas/belum

f. Tabel Detail Resep


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detail resep obat,
karena dalam satu resep bisa terdiri dari banyak obat.
Tabel 3.21 Tabel Detail Resep

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_detail_resep INT(10) Primary Key
2. id_resep VARCHAR(16) Foreign Key dari
tabel resep obat
3. nama_obat VARCHAR(30) Nama obat
4. jumlah VARCHAR(10) Jumlah obat
5. aturan_minum VARCHAR(30) Aturan minum obat

g. Tabel Kiriman Obat


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detail obat yang
dikirim oleh apotek ke pasien sesuai pesanan.
Tabel 3.22 Tabel Kiriman Obat

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_kiriman_obat INT(10) Primary Key
2. id_resep INT(10) Foreign Key dari tabel
resep obat
3. id_detail_resep INT(10) Foreign Key dari tabel
detail resep obat
4. jumlah_kirim INT(10) Jumlah obat dikirim
5. harga INT(10) Harga obat satuan,
diambil dari tabel harga
masing-masing apotek
60 Bab III. Perancangan Sistem
h. Tabel Info Kesehatan
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data informasi
kesehatan yang ditulis oleh dokter dan dipublikasikan ke
masyarakat.
Tabel 3.23 Tabel Info Kesehatan

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_info_sehat INT(10) Primary Key
2. tanggal VARCHAR(30) Tanggal info dibuat
3. id_kategori_in VARCHAR(5) Foreign Key dari
fo_sehat tabel kategori info
sehat
4. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel dokter,
menyatakan dokter
yang menulis
informasi
5. judul VARCHAR(150) Judul informasi
6. abstrak TEXT Abstrak informasi
7. informasi TEXT Detail informasi
8. gambar VARCHAR(64) Gambar pendukung

i. Tabel Kategori Info Sehat


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kategori informasi
kesehatan, karena informasi kesehatan dibedakan menjadi beberapa
kategori untuk memudahkan pencarian.
Tabel 3.24 Tabel Kategori Info Sehat

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_kategori_info_sehat VARCHAR(5) Primary Key
2. nama_kategori VARCHAR(50) Nama kategori

j. Tabel Antrian Konsultasi


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data antrian konsultasi
pasien, berdasarkan pendaftaran pasien.
Tabel 3.25 Tabel Antrian Konsultasi

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. no_antrian VARCHAR(30) Primary Key
2. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
Bab III. Perancangan Sistem 61
tabel dokter,
menyatakan dokter
yang dipilih
3. id_jadwal_dokter INT(10) Foreign Key dari
tabel jadwal dokter,
menyatakan jadwal
dokter yang dipilih
4. id_pasien VARCHAR(16) Foreign Key dari
tabel pasien
5. tanggal VARCHAR(30) Tanggal konsultasi
6. jam_periksa VARCHAR(10) Jam pemeriksaan
7. status VARCHAR(25) Status pasien
datang/tidak

k. Tabel Antrian Konsultasi Online


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data antrian konsultasi
online pasien (chatting dengan dokter).
Tabel 3.26 Tabel Antrian Konsultasi Online

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. no_antrian_online VARCHAR(30) Primary Key
2. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel dokter,
menyatakan
dokter yang
dipilih untuk chat
3. id_jadwal_dokter_ INT(10) Foreign Key dari
online tabel jadwal
dokter online,
menyatakan
jadwal online
dokter yang
dipilih
4. id_pasien VARCHAR(16) Foreign Key dari
tabel pasien
5. tanggal VARCHAR(30) Tanggal
konsultasi online
6. room CHAR(1) Ruang konsultasi
pasien
7. online VARCHAR(5) Status apakah
62 Bab III. Perancangan Sistem

pasien jadi
online/tidak

l. Tabel Transaksi Pembayaran


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data transaksi
pembayaran biaya medis pasien dan rincian tagihannya. Tabel ini
dikelola oleh manajemen rumah sakit.
Tabel 3.27 Tabel Transaksi Pembayaran

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_transaksi INT(10) Primary Key
2. id_mr INT(10) id mr yang akan
dibayar
3. id_pasien VARCHAR(16) id pasien yang
berkewajiban
membayar
4. tanggal VARCHAR(30) Tanggal
pemeriksaan
5. id_rs VARCHAR(10) id rs tempat pasien
berobat
6. id_asuransi VARCHAR(10) id asuransi yang
menanggung biaya
pengobatan pasien
7. jasa_dokter INT(10) Tarif dokter
8. biaya_tindakan INT(10) Biaya tindakan
medis
9. biaya_obat INT(10) Biaya obat
10. biaya_lab INT(10) Biaya pemeriksaan
laboratorium
11. tanggungan_asu INT(10) Biaya yang
ransi ditanggung
asuransi
12. total_biaya INT(10) Total biaya medis
13. tanggal_tagihan VARCHAR(30) Tanggal tagihan
dibuat
14. tanggal_bayar VARCHAR(30) Tanggal pasien
membayar
15. status VARCHAR(25) Status sudah lunas
atau belum
Bab III. Perancangan Sistem 63
m. Tabel Klaim Asuransi
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data pengajuan klaim
ke asuransi. Jika pasien merupakan suatu anggota asuransi tertentu,
maka ketika data diinputkan ke tabel transaksi pembayaran, juga
otomatis ke tabel klaim asuransi untuk menunggu jawaban klaim.
Tabel 3.28 Tabel Klaim Asuransi

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_klaim INT(10) Primary Key
2. id_asuransi VARCHAR(10) id asuransi tujuan
permohonan
3. id_transaksi INT(10) Foreign Key dari
tabel transaksi
pembayaran
4. tanggal_keput VARCHAR(30) Tanggal keputusan
usan pengajuan klaim
5. jumlah INT(10) Jumlah biaya yang
diajukan
6. keputusan VARCHAR(25) Jawaban klaim
(accept/reject)
7. alasan_penola VARCHAR(255) Alasan penolakan
kan pengajuan klaim
(diisi jika klaim
ditolak)
8. status VARCHAR(25) Status klaim
(accept/reject/waiti
ng for payment)

n. Tabel Tagihan Online


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tagihan dan
transaksi pembayaran untuk konsultasi online pasien.
Tabel 3.29 Tabel Tagihan Online

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_tagihan_online INT(10) Primary Key
2. id_pasien VARCHAR(16) id pasien
3. id_dokter VARCHAR(20) id dokter
konsultan
4. tanggal VARCHAR(30) Tanggal
konsultasi online
64 Bab III. Perancangan Sistem

5. jam_start VARCHAR(15) Jam mulai


konsultasi
6. jam_end VARCHAR(15) Jam selesai
konsultasi
7. biaya INT(10) Biaya konsultasi
online (dihitung
per detik)
8. tanggal_bayar VARCHAR(30) Tanggal pasien
membayar
tagihan
9. id_rs VARCHAR(10) id rs tempat
pasien
membayar
tagihan
10. status VARCHAR(25) Status sudah
lunas atau belum

o. Tabel Chat1/Chat2/Chat3/Chat4
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data chatting
(konsultasi online). Tabel chat1 digunakan oleh room 1, chat 2 oleh
room 2, chat 3 oleh room 3, chat 4 oleh room 4. Isi tabel ini akan
otomatis terhapus setiap kali sesi konsultasi berakhir.
Tabel 3.30 Tabel Chat

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_chat INT(10) Primary Key
2. no_antrian_online VARCHAR(30) no antrian online
pasien
3. comment TEXT Isi chatting
4. tanggal VARCHAR(30) Tanggal chat
5. jam VARCHAR(30) Jam chat
6. user VARCHAR(30) Penulis

3.3.3 TABEL RELASIONAL

a. Tabel Dokter RS
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data dokter-dokter yang
menjadi pegawai di rumah sakit atau klinik tertentu.
Bab III. Perancangan Sistem 65
Tabel 3.31 Tabel Dokter RS

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_dokter_rs INT(10) Primary Key
2. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel dokter
3. id_rs VARCHAR(10) Foreign Key dari
tabel rumah sakit
4. tipe VARCHAR(10) Tipe dari RS, apakah
RS atau non-RS
(klinik)

b. Tabel Jadwal Dokter


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data jadwal praktek
dokter seminggu.
Tabel 3.32 Tabel Jadwal Dokter

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_jadwal_dokter INT(10) Primary Key
2. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel dokter
3. hari VARCHAR(10) Nama hari
4. jam_start VARCHAR(10) Jam mulai buka
praktek
5. jam_end VARCHAR(10) Jam tutup praktek
6. id_rs VARCHAR(10) Foreign Key dari
tabel rumah sakit,
menyatakan
tempat praktek
dokter
7. urutan INT(1) Sebagai acuan
untuk display
jadwal

c. Tabel Jadwal Dokter Online


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data jadwal online
dokter seminggu.
66 Bab III. Perancangan Sistem
Tabel 3.33 Tabel Jadwal Online Dokter

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_jadwal_dokter_ INT(10) Primary Key
online
2. id_dokter VARCHAR(20) Foreign Key dari
tabel dokter
3. hari VARCHAR(10) Nama hari
4. jam_start VARCHAR(10) Jam mulai online
5. jam_end VARCHAR(10) Jam selesai
online
6. urutan INT(1) Sebagai acuan
untuk display
jadwal online

d. Tabel Daftar Harga Apotek


Karena setiap apotek memiliki tabel harga obat sendiri-sendiri
yang mungkin berbeda antara satu apotek dengan apotek lainnya,
maka setiap pendaftaran member apotek baru dalam sistem e-
health, otomatis terbentuk satu tabel baru dengan standarisasi nama
obat dari tabel obat dan nama tabel sesuai dengan id_apotek
(misalnya : AP1,AP2). Tabel ini digunakan pada saat compare
price, dimana pasien bisa membandingkan harga antar satu apotek
dengan apotek yang lain. Field tabel ini sama dengan tabel obat,
dengan tambahan field harga.
Tabel 3.34 Tabel Daftar Harga Apotek

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. id_obat VARCHAR(10) Primary Key
2. nama VARCHAR(30) Nama obat
3. id_golongan VARCHAR(5) Foreign key dari tabel
golongan obat,
menyatakan golongan
dari obat tersebut
4. satuan VARCHAR(10) Satuan dari obat
5. harga INT(10) Harga satuan obat
(tiap apotek berbeda-
beda)
Bab III. Perancangan Sistem 67
e. Tabel Daftar Harga Laboratorium
Karena setiap laboratorium memiliki tabel harga sendiri-sendiri
untuk pemeriksaan yang mungkin berbeda antara satu laboratorium
dengan laboratorium lainnya, maka setiap pendaftaran member
laboratorium baru dalam sistem e-health, otomatis terbentuk satu
tabel baru dengan standarisasi nama pemeriksaan dari tabel
pemeriksaan lab dan nama tabel sesuai dengan id_lab (misalnya :
LAB1,LAB2). Tabel ini digunakan pada saat compare price,
dimana pasien bisa membandingkan harga antar satu laboratorium
dengan laboratorium yang lain. Field tabel ini sama dengan tabel
pemeriksaan lab, dengan tambahan field harga.
Tabel 3.35 Tabel Daftar Harga Laboratorium

No. Nama Kolom Tipe Data Keterangan


1. kode_periksa VARCHAR(10) Kode pemeriksaan
laboratorium
2. id_golongan_per INT(5) Foreign Key dari
iksa_lab tabel golongan
pemeriksaan
laboratorium,
menyatakan
golongan dari jenis
pemeriksaan
laboratorium
3. sub_golongan VARCHAR(50) Sub golongan
pemeriksaan
laboratorium
4. normal VARCHAR(50) Nilai acuan hasil
pemeriksaan
dianggap normal
5. spesimen VARCHAR(30) Spesimen dari
pemeriksaan
laboratorium
6. id_aturan INT(1) Foreign Key dari
tabel aturan
pemeriksaan lab,
menyatakan aturan
yang harus dipatuhi
pasien sebelum
melakukan
68 Bab III. Perancangan Sistem

pemeriksaan
7. harga INT(10) Harga dari
pemeriksaan
(berbeda-beda tiap
lab)

3.4 DESAIN MENU USER


Sistem ini memiliki banyak account yang terdiri dari enam
login, yaitu : Pasien, Dokter, Laboratorium, Apotek, Manajemen
Rumah Sakit dan Asuransi. Setiap login mendapatkan fasilitas dan
hak akses yang berbeda-beda. Maka dari itu diperlukan
perancangan menu untuk tiap user.

3.4.1 DESAIN MENU PASIEN


Pasien adalah user yang paling banyak mendapatkan fasilitas,
karena sistem e-health ini adalah sistem yang bersifat pasien-
centric. Fasilitas yang dimiliki oleh pasien :
1. Layanan Medis
• Mendaftar konsultasi
Pasien dapat memilih dokter, mengecek antrian konsultasi
pada hari, tanggal yang diinginkan, mendaftar online, dan
mendapatkan nomor antrian serta jam pemeriksaan,
sehingga tidak perlu mengantri di rumah sakit. Alokasi
waktu antara satu pemeriksaan dengan pemeriksaan
berikutnya diasumsikan 30 menit.
• Melihat daftar dokter dan rumah sakit
Pasien bisa mencari dokter berdasarkan nama dan
spesialisasinya, dan dapat mencari rumah sakit
berdasarkan nama dan propinsinya.
• Konsultasi Online
Pasien dapat melakukan chatting dengan dokter. Sebelum
melakukan chatting, pasien harus mendaftar terlebih
dahulu. Satu sesi chatting dibatasi maksimal empat pasien.
Pasien juga dapat melihat daftar dokter yang online, jika
masih ada tempat, pasien dapat langsung mendaftar.
• Melihat Data Kesehatan
Pasien dapat memonitor data kesehatannya. Data
Kesehatan disini terdiri dari : Medical Record, Hasil
Laboratorium, dan Resep Obat. History data kesehatan
dapat dimonitor dengan mudah. Pasien dapat memonitor
Bab III. Perancangan Sistem 69
saran pemeriksaan laboratorium rujukan dari dokter,
melakukan compare price antara satu laboratorium dengan
laboratorium yang lain untuk pemeriksaan yang
disarankan, dan memilih laboratorium. Pasien juga dapat
memanage history hasil. Selain itu, pasien juga dapat
memonitor resep obat yang diberikan oleh dokter,
melakukan compare price antara satu apotek dengan
apotek lain untuk resep obat tersebut, memilih apotek,
mengirim permintaan pengiriman obat otomatis, dan
memonitor apakah request sudah diterima, diproses, atau
obat sudah terkirim. Jika obat sudah sampai di tujuan,
pasien harus menandatangani delivery order.

2. Layanan Laboratorium
• Melihat daftar laboratorium dan tarif
Pasien dapat melihat daftar laboratorium dan mencari
berdasarkan nama dan propinsi. Pasien juga dapat melihat
tarif pemeriksaan pada laboratorium tersebut.
3. Layanan Apotek
• Melihat daftar apotek
Pasien dapat mencari apotek berdasarkan nama dan
propinsi.
4. Layanan Asuransi
• Melihat daftar asuransi
Pasien dapat mencari asuransi berdasarkan nama dan
propinsi.
5. Melihat Tagihan Biaya Medis
Pasien dapat memonitor tagihan biaya medis yang ditagihkan
oleh manajemen rumah sakit, meliputi : biaya tindakan medis,
biaya dokter, biaya obat, biaya pemeriksaan lab, biaya
konsultasi online, dan jumlah tanggungan asuransi. Untuk
mempermudah proses monitoring, tagihan biaya di sini,
dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu Tagihan biaya medis
dan tagihan biaya konsultasi online, dimana masing-masing
dikelompokkan lagi menjadi tagihan yang belum lunas dan
sudah lunas pembayarannya.
6. Mengecek Agenda
Pasien dapat memonitor agendanya, meliputi agenda konsultasi
dan konsultasi online.
7. Mengubah Personal data
70 Bab III. Perancangan Sistem
Pasien dapat mengedit personal datanya.

Submenu Layanan
Medis

Submenu
Layanan
Laboratorium

Submenu
Layanan
Apotek

Submenu Layanan
Asuransi

Gambar 3.34 Desain Menu Pasien

3.4.2 DESAIN MENU DOKTER


Fasilitas-fasilitas yang dimiliki dokter adalah sebagai berikut:
1. Memanage Data Pasien
Dokter dapat mengatur data pasien, yang meliputi : medical
record, hasil laboratorium, dan resep obat. Dokter dapat
melakukan insert terhadap data tersebut selama kurun waktu
yang ditentukan.
2. Mengecek Agenda
Agenda dokter meliputi :
• Mengatur Jadwal Praktek
Dokter dapat melakukan insert dan update terhadap jadwal
prakteknya selama seminggu.
• Mengatur Jadwal Konsultasi Online
Dokter dapat melakukan insert dan update terhadap jadwal
onlinenya selama seminggu.
• Melihat Antrian Konsultasi
Bab III. Perancangan Sistem 71
Dokter dapat melihat antrian pasien konsultasi untuk hari
ini dan hari yang lain. Dokter dapat melihat jumlah pasien
yang sudah mendaftar dan daftar pasien tersebut.
• Melihat antrian konsultasi online
Dokter dapat melihat antrian pasien untuk konsultasi
online pada hari ini atau hari yang lain.
3. Konsultasi Online
Dokter dapat melakukan chatting dengan pasien. Satu dokter
maksimal menangani empat pasien dalam satu sesi.
4. Mengisi informasi kesehatan
Dokter dapat menginputkan informasi kesehatan yang akan
dipublikasikan kepada user e-health.
5. Melihat rekapitulasi honor
Dokter dapat melihat rekapitulasi honornya per bulan.
6. Mengubah Personal Data
Dokter dapat mengupdate personal data.
7. Statistik dan Report
Dokter dapat melihat laporan top 10 penyakit yang banyak
diderita pasien pada periode tertentu dan jumlah pasien per
bulan dalam satu tahun yang direpresentasikan dalam bentuk
grafik dan print out, dan statistik honornya setiap bulan dalam
satu tahun.

Submenu Cek Agenda

Gambar 3.35 Desain Menu Dokter


72 Bab III. Perancangan Sistem

3.4.3 DESAIN MENU LABORATORIUM


Fasilitas-fasilitas yang dimiliki laboratorium adalah sebagai
berikut:
1. Memanage Data Pasien
Laboratorium dapat memanage data pasien yang meliputi data
history hasil lab pasien. Data dapat dicari berdasarkan nama
pasien.
2. Memanage Data Transaksi
• Transaksi Pemeriksaan
Ketika pasien memilih laboratorium, maka request
pemeriksaan lab dari dokter diteruskan secara otomatis ke
laboratorium, petugas dapat melihat daftar request
pemeriksaan yang masuk dan mengisi hasil lab pasien.
Transaksi pemeriksaan disini dibedakan menjadi transaksi
pemeriksaan baru (belum diproses) dan lama (sudah
diproses).
• Transaksi Pembayaran
Laboratorium dapat memanage data transaksi pembayaran
pasien. Data pada bagian ini disusun per transaksi
pembayaran yang dikelompokkan menjadi dua,
pembayaran yang belum lunas dan sudah lunas.
3. Memanage daftar pemeriksaan laboratorium
Laboratorium dapat mengupdate harga dari pemeriksaan yang
tersedia.
4. Statistik dan Report
Laboratorium dapat memonitor perkembangan transaksi bisnis
yang dikemas secara statistik (dalam bentuk grafik).
5. Mengubah Personal Data
Laboratorium dapat mengupdate personal data.
Bab III. Perancangan Sistem 73

Submenu Data
Transaksi

Gambar 3.36 Desain Menu Laboratorium

3.4.4 DESAIN MENU APOTEK


Fasilitas-fasilitas yang dimiliki apotek adalah sebagai berikut :
1. Memanage Data Transaksi
• Data Transaksi Pemesanan
Ketika pasien memilih apotek, maka data resep obat
diteruskan secara otomatis ke pihak apotek yang dipilih.
Apotek dapat melihat daftar resep obat yang masuk dan
memprosesnya serta mengirimkan obat yang dipesan ke
pasien.
• Data Transaksi Pembayaran
Pasien juga dapat memonitor data transaksi pembayaran
pasien.
2. Memanage data obat
Apotek dapat mengupdate harga obat berdasarkan
kebijaksanaannya.
3. Statistik
Apotek dapat memonitor perkembangan transaksi bisnis yang
dikemas secara statistik (dalam bentuk grafik).
4. Mengubah Personal Data
74 Bab III. Perancangan Sistem
Apotek dapat mengupdate personal data.

Submenu Data
Transaksi

Gambar 3.37 Desain Menu Apotek

3.4.5 DESAIN MENU MANAJEMEN RUMAH SAKIT


Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Manajemen Rumah Sakit
adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Pasien
• Transaksi Pembayaran
Manajemen RS bertugas memonitor transaksi pembayaran
pasien dan mendistribusikannya ke laboratorium, apotek,
dan rumah sakit sendiri. Transaksi di sini meliputi :
tagihan yang belum dikirim ke pasien, tagihan yang belum
lengkap, klaim yang belum disetujui, klaim yang ditolak,
tahihan yang belum lunas dan sudah lunas, dan tagihan
konsultasi online.
• Rekapitulasi Pembayaran
Manajemen RS dapat merekapitulasi pembayaran pasien
yang belum lunas dan yang sudah lunas per bulan dalam
satu tahun.
2. Manajemen Dokter
• Melihat Data Dokter
Manajemen RS dapat melihat daftar dokter dan history
honor dokter. Manajemen RS juga mengisi honor dokter
setiap bulan.
Bab III. Perancangan Sistem 75
• Melihat daftar dokter praktek
Manajemen RS dapat melihat daftar dokter yang praktek
di rumah sakit tersebut untuk hari tertentu.
• Rekapitulasi Honor Dokter
Manajemen RS dapat merekapitulasi biaya yang harus
dikeluarkan untuk honor dokter setiap bulan.
3. Manajemen Laboratorium
• Melihat data laboratorium
Manajemen RS dapat melihat data laboratorium.
4. Manajemen Apotek
• Melihat data apotek
Manajemen RS dapat melihat data apotek.
5. Manajemen Asuransi
• Melihat Data Asuransi
Manajemen RS dapat melihat data asuransi.
6. Mengubah Personal Data
Manajemen RS dapat mengupdate personal data.
7. Mengisi informasi kesehatan
Manajemen RS dapat menginputkan informasi kesehatan yang
akan dipublikasikan kepada user e-health.
8. Statistik dan Report
Manajemen RS dapat melihat report jumlah pasien per bulan
dalam satu tahun dan report lain yang direpresentasikan dalam
bentuk grafik dan print out.

Submenu
Manajemen Pasien

Submenu
Manajemen
Dokter

Submenu
Manajemen
Laboratorium

Submenu
Manajemen Apotek

Submenu Manajemen
Asuransi

Gambar 3.38 Desain Menu Manajemen Rumah Sakit


76 Bab III. Perancangan Sistem

3.4.6 DESAIN MENU ASURANSI


Fasilitas-fasilitas yang dimiliki apotek adalah sebagai berikut :
1. Memanage Daftar Pengajuan Klaim
Asuransi dapat mengatur daftar pengajuan klaim, mengirim
jawaban atas klaim tersebut dan pembayaran ke rumah sakit.
2. Memanage data anggota
Asuransi dapat mengatur data member e-health yang menjadi
anggota asuransi tersebut.
3. Statistik dan Report
Asuransi dapat memonitor pengajuan klaim per bulan yang
dikemas secara statistik (dalam bentuk grafik).
4. Mengubah Personal Data
Asuransi dapat mengupdate personal data.

Gambar 3.39 Desain Menu Asuransi

3.5 DESAIN USER INTERFACE


Implementasi user interface pada aplikasi e-health secara
umum dibagi menjadi enam interface, yaitu :
a. Interface Halaman Utama
b. Interface Member
Bab III. Perancangan Sistem 77

3.5.1 INTERFACE HALAMAN UTAMA


Interface halaman utama e-health adalah sebagai berikut.

Gambar 3.40 Desain Interface Halaman Utama

3.5.2 INTERFACE MEMBER


Interface member e-health, seperti pasien, dokter,
laboratorium, apotek, asuransi, dan manajemen RS sebenarnya
hampir sama, yang membedakan adalah daftar menunya.
78 Bab III. Perancangan Sistem

Gambar 3.41 Desain Interface Member


Bab IV. Uji coba dan Analisa 80
BAB IV
PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA

4.1 PENGUJIAN SISTEM


Berikut ini adalah hasil pengujian dari aplikasi e-health pada
Proyek Akhir ini dimana tampilan awal dari program adalah halaman
utama. Semua user, baik pasien, dokter, laboratorium, apotek,
manajemen Rumah Sakit dan asuransi harus login terlebih dahulu
untuk menggunakan fasilitas-fasilitas e-health. Untuk pasien, terlebih
dahulu harus melakukan proses registrasi untuk mendapat username
dan password. Setelah proses registrasi berhasil, maka pasien dapat
langsung menggunakan username dan password tersebut untuk masuk
ke halaman pasien dan menggunakan fitur-fitur yang ada.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Gambar 4.2 Halaman Registrasi Pasien

Untuk melakukan proses registrasi, pasien diminta untuk


menginputkan tiga jenis data, yaitu data pribadi termasuk nomor KTP
yang akan menjadi ID pasien, data keluarga, dan data asuransi yang
akan menanggung biaya medis pasien. Asuransi yang dipilih adalah
asuransi yang sudah terdaftar menjadi anggota e-health, sehingga
pasien bisa memilih di ComboBox.
Di dalam sistem e-health ini terdapat enam user dengan hak akses
yang berbeda-beda, yaitu : Pasien, Dokter, Laboratorium, Apotek,
Manajemen Rumah Sakit, dan Asuransi. Setiap user saling
berinteraksi satu sama lain. Berikut akan dilakukan uji coba terhadap
setiap fitur atau fasilitas dari masing-masing user yang
dikelompokkan menjadi dua kategori, antara lain fasilitas utama yaitu
Bab IV. Uji coba dan Analisa 81
proses pelayanan kesehatan yang terdiri dari beberapa proses terkait
yang berurutan sesuai skenario dan membutuhkan input dan output
dari semua user serta proses-proses lain yang merupakan fasilitas
tambahan bagi user.

4.1.1 PROSES PELAYANAN KESEHATAN


Setelah proses registrasi berhasil, pasien harus melakukan login
terlebih dahulu untuk proses autentifikasi dengan menginputkan
username dan password yang sudah didapat. Jika username dan
password yang diinputkan sesuai dengan database, maka pasien dapat
masuk ke halaman milik pasien itu sendiri dan dapat menggunakan
berbagai fasilitas yang disediakan oleh sistem e-health.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.1.1 Pendaftaran Konsultasi


Pasien dapat melakukan pendaftaran untuk konsultasi ke dokter
via website ini. Dengan mendaftar secara online, pasien tidak perlu
mengantri di rumah sakit, karena sistem akan memberikan nomor
antrian dan jam pemeriksaan, sehingga pasien dapat datang sesuai
dengan jam pemeriksaan. Hal pertama yang dilakukan adalah
memilih dokter sesuai dengan keinginan, di halaman ini pasien juga
dapat mencari dokter berdasarkan nama atau spesialisasi tertentu.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Setelah memilih dokter yang sesuai, dengan mengklik pada nama


dokter, pasien dapat melihat jadwal dokter seminggu yang meliputi
hari dan jam praktek, serta nama rumah sakit dan alamat tempat
praktek dokter, mengecek antrian terakhir pada hari dan tanggal yang
diinginkan, dan langsung mendaftar jika jam pemeriksaan sesuai.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Pasien dapat memilih hari dan tanggal yang diinginkan, lalu


menekan tombol Cek Antrian. Pada uji coba di atas, pasien memilih
82 Bab IV. Uji coba dan Analisa
hari Senin tanggal 18 Juni 2007. Pada hari ini, dokter memiliki dua
sesi praktek, pertama di RS. Muktimulia, dan kedua di RS. Darmo.
Jika pasien mendaftar sekarang di RS. Muktimulia, pasien
mendapatkan nomor antrian pertama dan jam pemeriksaan pukul
14.00, tetapi jika pasien mendaftar sekarang di RS. Darmo, pasien
mendapatkan nomor antrian pertama dan jam pemeriksaan pukul
12.00. Untuk menentukan jam pemeriksaan ini digunakan beberapa
asumsi. Satu pemeriksaan diasumsikan berlangsung selama 30
menit, dan jika pasien mendapat antrian pertama, jam pemeriksaan
yang diberikan adalah satu jam dari waktu pasien mendaftar. Jika
pasien telah mendapatkan jam pemeriksaan yang sesuai, pasien
dapat langsung mendaftar dengan mengklik link daftar. Lalu akan
muncul, jendela notifikasi. Jika pendaftaran berhasil, akan muncul
pemberitahuan dan pasien dapat langsung datang ke Rumah Sakit
sesuai jam yang ditentukan.

Gambar 4.7. Pemberitahuan ketika Pendaftaran Berhasil

4.1.1.2 Input Medical Record


Setelah mendaftar konsultasi, pasien datang ke rumah sakit
sesuai dengan jam yang ditentukan. Setelah dilakukan pemeriksaan
fisik oleh dokter, dokter akan mengisi rekam medis (medical
record) pasien untuk pemeriksaan tersebut. Setelah mencari pasien
Bab IV. Uji coba dan Analisa 83
pada daftar pasien, maka dokter mengklik pada link Input Medical
Record untuk mengisi medical record seperti ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Dalam pengisian medical record, dokter harus mengisi :


• gejala penyakit (sign and symptomp) yang dirasakan oleh
pasien.
• diagnosa penyakit yang diderita oleh pasien.
• diagnosa alternatif (differential diagnosis) yaitu diagnosa lain
yang mungkin diderita oleh pasien. Diagnosa alternatif diisi
hanya jika dokter merasa ada kemungkinan pasien mengidap
penyakit yang lain.
• Keterangan penyakit yang diderita pasien dalam bahasa yang
lebih mudah dimengerti dan saran-saran lain.
• Tindakan medis yang harus diambil dan keterangannya.
Setelah medical record berhasil dikirim, pasien dapat melihat
medical record tersebut.

4.1.1.3 Input Pemeriksaan Laboratorium


Jika pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut,
dokter akan memberitahukan pemeriksaan apa saja yang harus
dijalani oleh pasien dengan mengklik link Input Request
Laboratorium, kemudian mengirimkannya ke pasien.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Dokter dapat memilih jenis pemeriksaan yang harus dijalani


pasien dengan mengklik pada golongannya dan memilih sub
golongannya.

4.1.1.4 Input Resep Obat


Jika pasien membutuhkan obat, dokter akan mengisi resep obat
dengan mengklik link Input Resep Obat, kemudian
mengirimkannya ke pasien.
84 Bab IV. Uji coba dan Analisa

Setelah memilih obat, dokter mengisikan jumlah obat dan


aturan penggunaannya.

4.1.1.5 Memonitor history Data Kesehatan


Pasien dapat memonitor history data kesehatannya, yang
meliputi data Rekam Medis (Medical Record), Hasil Laboratorium,
dan Resep Obat. Data ini disimpan per tanggal pemeriksaan untuk
memudahkan pasien dalam memonitor data.

4.1.1.5.1 Medical Record


Setelah dokter mengirimkan medical record untuk pemeriksaan
yang baru, pasien dapat langsung melihatnya. Data Medical Record
(MR) pasien terdiri dari : gejala penyakit, diagnosa dokter, diagnosa
alternatif (differential diagnosis), keterangan diagnosa, serta
tindakan medis yang diambil berikut keterangannya. Pada history
data kesehatan, ada keterangan yang membedakan antara MR baru
dan MR lama.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.1.5.2 Hasil Laboratorium


Pasien dapat melihat daftar pemeriksaan laboratorium yang
disarankan oleh dokter lengkap dengan aturan pemeriksaannya dan
dapat membandingkan harga antar laboratorium untuk pemeriksaan
tersebut. Setelah membandingkan, pasien dapat memilih
laboratorium dan secara otomatis request pemeriksaan masuk ke
laboratorium tersebut.
Jika diklik link lihat pada satu lab, maka akan muncul detail
harga laboratorium seperti gambar berikut ini.

Gambar 4.12 Hasil Laboratorium


Bab IV. Uji coba dan Analisa 85

4.1.1.5.3 Resep Obat


Pasien dapat melihat daftar resep obat yang ditulis oleh dokter
dan dapat membandingkan harga antar apotek untuk resep tersebut.
Setelah membandingkan, pasien dapat memilih apotek dan secara
otomatis request pemesanan obat masuk ke apotek tersebut.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.1.6 Data Pemeriksaan Laboratorium


Setelah pasien datang ke laboratorium dan melakukan
pemeriksaan, petugas laboratorium dapat login ke website e-health
dan mengisi hasil pemeriksaan lab pasien tersebut, kemudian
dikirimkan secara paralel ke dokter dan ke pasien. Daftar
Pemeriksaan Laboratorium disusun per tanggal dan dikategorikan
menjadi dua jenis transaksi, yaitu : Pemeriksaan Laboratorium baru
yang belum diisi hasilnya dan pemeriksaan laboratorium lama
dengan fasilitas searching berdasarkan nama pasien dan tanggal
untuk mencari data pemeriksaan lampau.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Setelah berhasil mengirimkan hasil laboratorium, secara


otomatis biaya laboratorium pasien tersebut ditagihkan kepada
manajemen rumah sakit terkait.

4.1.1.7 Data Pemesanan Obat


Setelah pasien mengirimkan request pemesanan obat ke apotek,
petugas apotek dapat login ke website e-health dan melihat serta
memproses request tersebut, kemudian obat dikirimkan ke pasien
dengan membawa delivery order yang harus ditandatangani oleh
pasien jika barang sudah diterima. Setelah delivery order
ditandatangani, biaya obat tersebut langsung ditagihkan ke
manajemen RS yang menangani pengobatan pasien. Daftar
Pemesanan Obat disusun per tanggal dan dikategorikan menjadi tiga
jenis transaksi, yaitu : transaksi pemesanan baru dimana pesanan
belum dikirim, transaksi pemesanan terkirim dimana barang sudah
dikirim tetapi belum diterima (delivery order belum
ditandatangani), dan transaksi pemesanan lama dengan fasilitas
86 Bab IV. Uji coba dan Analisa
searching berdasarkan nama pemesan dan tanggal untuk mencari
data pemesanan lampau.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Petugas apotek mengisi jumlah obat yang akan dikirim


disesuaikan dengan stok obat yang ada digudang, dan jika obat
tidak tersedia, maka checkbox tidak dicentang. Kemudian dengan
mengklik link print delivery order, petugas apotek langsung dapat
mencetak delivery order untuk dibawa oleh petugas pengantar.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Pemesanan yang sudah dikirim di atas akan masuk ke bagian


transaksi pemesanan terkirim yang ditunjukkan seperti gambar
berikut.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Jika delivery order sudah ditandatangani, maka petugas apotek
dapat mengklik tombol hijau seperti di atas untuk memberi tanda bahwa
barang sudah terkirim. Kemudian pemesanan akan masuk ke bagian
transaksi pemesanan lama seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.

4.1.1.8 Transaksi Pembayaran Tagihan Medis


Proses terakhir dari skenario proses pelayanan kesehatan adalah
proses pembayaran. Proses pembayaran tagihan medis ini terdiri
dari beberapa tahapan yang akan diuraikan sebagai berikut.

4.1.1.8.1 Perhitungan Biaya Medis


Setelah pasien mendapatkan semua pelayanan medis, seperti
medical record, tindakan medis, hasil laboratorium, dan obat, biaya-
biaya medis tersebut terakumulasi secara otomatis dan kemudian
dimanage oleh manajemen rumah sakit. Pada uji coba di atas,
pelayanan medis dilakukan di RS. Muktimulia, maka manajemen
RS Muktimulia login ke website e-health dan mengurus transaksi
pembayaran atas layanan medis tersebut ketika ada request dari
pasien.
Bab IV. Uji coba dan Analisa 87
Hal pertama yang dilakukan adalah searching pasien pada
daftar pasien dan melihat history tagihan pasien tersebut.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Halaman history tagihan biaya pasien ini menyimpan transaksi-
transaksi pembayaran pasien tersebut yang dikelompokkan menjadi
beberapa kategori untuk mempermudah manajemen RS dalam
memanage data, antara lain :
• Tagihan belum dikirim : berisi tagihan yang belum dikirim ke
pasien atau belum ada pengajuan klaim ke asuransi jika pasien
merupakan anggota asuransi tertentu.
• Tagihan belum lengkap : berisi tagihan yang detail biayanya
belum lengkap yang berarti pelayanan medis yang diterima pasien
belum lengkap, seperti obat belum diterima pasien, hasil
laboratorium belum dikirim, atau pasien belum memilih
apotek/laboratorium.
• Klaim belum disetujui : tagihan yang klaimnya sudah dikirim ke
asuransi terkait, tetapi belum ada persetujuan dari asuransi
tersebut.
• Klaim ditolak : tagihan yang pengajuan klaimnya ditolak oleh
asuransi terkait dengan alasan tertentu.
• Tagihan belum lunas : tagihan yang pembayarannya belum lunas,
baik dari pasien maupun dari asuransi.
• Tagihan lunas : tagihan yang pembayarannya sudah lunas.
• Tagihan Online : tagihan untuk biaya konsultasi online. Tagihan
online dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu lunas dan belum
lunas.
Tagihan biaya medis ini ditampilkan secara akumulasi untuk
beberapa pemeriksaan. Jika pasien meminta tagihan biayanya, dengan
membuka halaman tagihan biaya ini dan memilih bagian tagihan
belum dikirim, akan muncul rekapitulasi tagihan biaya medis yang
belum dilunasi berikut perinciannya. Rincian biaya medis terdiri dari
biaya jasa dokter, tindakan medis, obat, dan pemeriksaan
laboratorium.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
88 Bab IV. Uji coba dan Analisa
Untuk mengirim tagihan biaya ke pasien atau asuransi, tinggal
mengklik tombol (+) untuk menampilkan total biaya. Jika pasien
terdaftar di salah satu asuransi yang sudah menjadi member e-
health, maka sistem akan mendeteksi secara otomatis dan
memberikan pilihan kirim ke pasien atau mengajukan klaim ke
asuransi.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.1.8.2 Pemrosesan Klaim Asuransi


Setelah klaim ke asuransi diajukan, pengajuan klaim akan
otomatis sampai di asuransi terkait. Pihak asuransi dapat login ke
website e-health dan memproses klaim tersebut dan memberi
jawaban ke rumah sakit, apakah klaim diterima atau ditolak. Pada
halaman daftar pengajuan klaim terdapat klaim-klaim yang
dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
• Klaim baru : klaim yang belum diputuskan diterima atau
ditolak.
• Klaim disetujui : klaim yang sudah disetujui. Dibagi lagi
menjadi dua kategori, yaitu : pembayaran lunas yaitu
pembayaran ke rumah sakit sudah lunas dan pembayaran belum
lunas.
• Klaim ditolak : klaim yang ditolak dengan alasan tertentu.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Pihak asuransi dapat melihat total permintaan pembayaran


berikut rincian biayanya dengan mengklik tombol hijau. Setelah itu
memutuskan apakah klaim diterima atau ditolak.

Setelah jawaban berhasil dikirim, klaim akan masuk ke bagian


klaim disetujui – pembayaran belum lunas. Jika asuransi sudah
melunasi permintaan pembayaran ke rumah sakit, maka pihak
asuransi perlu mengklik link kirim pembayaran ke rumah sakit
untuk menandakan bahwa pembayaran sudah lunas dengan
membuat bukti pembayaran dan klaim masuk ke kategori klaim
disetujui – pembayaran lunas.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa 89
Setelah bukti pembayaran dikirim, pasien dan pihak manajemen
rumah sakit dapat melihatnya seperti terlihat pada gambar berikut di
halaman tagihan biaya yang dilihat oleh pasien.

Setelah tagihan biaya medis lunas, maka biaya laboratorium dan


biaya apotek juga lunas. Sistem mengatur pembagian biaya dan
membayarkannya ke masing-masing laboratorium dan apotek.
Walaupun transaksi pembayaran tagihan biaya medis
diakumulasikan menjadi satu tagihan, tetapi untuk transaksi
laboratorium tetap tercatat dua tanggal. Demikian pula dengan
apotek yang dapat dilihat pada gambar berikut.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2 PROSES-PROSES LAIN


Selain proses utama yaitu proses pelayanan kesehatan, masih
banyak proses lain yang dapat dimanfaatkan oleh user e-health seperti
yang akan diuraikan satu persatu di bawah ini.

4.1.2.1 Konsultasi Online


Konsultasi online adalah sarana bagi pasien untuk berkomunikasi
dengan dokter secara online (tanpa bertatap muka) via website e-
health. Fasilitas ini seperti forum chatting yang memberikan
kemudahan dan efisiensi bagi pasien untuk berkonsultasi dengan
dokter tanpa harus melakukan konsultasi tatap muka dengan datang ke
rumah sakit.
Dokter memiliki jadwal online yang dapat dilihat oleh pasien.
Untuk melakukan chatting, sebelumnya pasien harus mendaftar
terlebih dahulu. Pendaftaran dapat dilakukan ketika dokter sedang
online ataupun sedang tidak online. Pada saat waktu yang ditentukan,
setelah dokter dan pasien masuk ke chatting room, dokter dan pasien
dapat langsung berkomunikasi.
Dalam satu sesi online, dokter maksimal menangani empat pasien
yang berarti terdapat empat chat room. Dengan display empat tab
memudahkan dokter untuk berpindah dari satu chat room ke chat
room yang lain.
Konsultasi online ini juga dipungut biaya, tetapi tentu saja jauh
lebih murah daripada konsultasi biasa. Biaya chat dihitung per detik
dengan tarif yang telah ditentukan.
90 Bab IV. Uji coba dan Analisa
Setelah selesai chatting, pasien dapat mencetak hasil chatting
dengan mengklik tombol print.

4.1.2.1.1 Pendaftaran Konsultasi Online


Pasien harus mendaftar terlebih dahulu supaya dapat masuk ke
chat room. Ada dua model pendaftaran. Pertama, ketika dokter sedang
online dimana pasien dapat langsung mendaftar dan masuk ke chat
room pada saat itu juga. Kedua, ketika dokter sedang tidak online
dimana pasien dapat memilih dokter kemudian memilih hari sesuai
dengan jadwal online dokter dan masuk ke chat room pada hari dan
jam yang sudah ditentukan.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Jika dokter sedang online, pasien dapat langsung mendaftar dan


masuk ke chat room seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Pada uji coba di atas, terlihat dr. Hendrawan sedang online


dengan satu pasien dan masih ada sisa tiga tempat untuk pasien
yang lain.

Gambar 4.38 Pemberitahuan pendaftaran online berhasil

Setelah pendaftaran berhasil bisa langsung masuk ke chat


room.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.1.2 Proses Konsultasi Online


Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa 91
Dokter dapat berpindah ke chat room lain dengan berpindah
tab. Dokter juga dapat melihat medical record pasien yang sedang
berkonsultasi dengan mengklik icon pasien. Hal ini memudahkan
dokter untuk mengingat history penyakit pasien dan memberikan
manfaat dalam aktivitas konsultasi.
Setelah sesi konsultasi selesai, pasien dapat mencetak hasil
chattingnya dengan mengklik tombol print.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Ketika pasien akan keluar dari chat room, akan keluar


peringatan jika hasil chatting akan dihapus ketika forum ditutup,
dengan kata lain, jika pasien ingin mencetak hasil chatting, harus
dicetak terlebih dahulu sebelum forum ditutup.

Gambar 4.43 Notifikasi keluar chat room

Gambar 4.44 Pemberitahuan keluar dari chat room


4.1.2.1.3 Tagihan Biaya Konsultasi Online
Setelah keluar dari chat room, otomatis biaya konsultasi online
terkalkulasi dan ditagihkan ke pasien. Biaya konsultasi dihitung
berdasarkan waktu lama konsultasi yang didapatkan dari :
Waktu : jam selesai konsultasi – jam mulai konsultasi

Waktu yang didapatkan dalam satuan detik kemudian dikalikan


dengan tarif dokter online per jam.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
92 Bab IV. Uji coba dan Analisa

4.1.2.1.4 Pembayaran Tagihan Konsultasi Online


Setelah menerima tagihan, pasien membayar tagihan konsultasi
online di rumah sakit yang sudah ditentukan. Setelah pembayaran
dilakukan, rumah sakit membuat bukti pembayaran seperti berikut.

Gambar 4.46 Bukti pembayaran konsultasi online

4.1.2.2 Fasilitas untuk Pasien


Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada
fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh pasien seperti
diuraikan sebagai berikut.

4.1.2.2.1 Cek Agenda


Pasien dapat melihat dan mengatur jadwal pertemuan dengan
dokter dan jadwal konsultasi online. Agenda ini dimaksudkan
sebagai reminder untuk konsultasi yang sudah didaftarkan. Agenda
ini memuat tanggal, hari, jam, dokter, dan rumah sakit yang harus
didatangi. Jika konsultasi sudah dipenuhi, pasien dapat menghapus
data tersebut.

Gambar 4.47 Agenda Pasien


Bab IV. Uji coba dan Analisa 93

4.1.2.2.2 Mengedit Personal Data


Pasien dapat mengedit personal datanya, termasuk data pribadi
data fisik, dan keluarga.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.3 Fasilitas untuk Dokter


Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada
fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh dokter seperti
diuraikan sebagai berikut.

4.1.2.3.1 Melihat Daftar Antrian Pasien Konsultasi


Dokter dapat melihat daftar antrian pasien konsultasi sesuai
hari, tanggal, dan jumlah pasien di masing-masing rumah sakit
sesuai dengan jadwal dokter tersebut. Data dilengkapi dengan nama
dan nomor telepon pasien untuk memudahkan dokter apabila ingin
membatalkan konsultasi.

4.1.2.3.2 Mengatur Jadwal Praktek Konsultasi


Dokter dapat memanage jadwal prakteknya satu minggu
dengan melakukan input, update, dan delete.

4.1.2.3.3 Mengisi Informasi Kesehatan


Dokter memiliki hak untuk mengisi informasi tentang
kesehatan yang akan dipublikasikan kepada pengunjung e-health,
baik yang sudah menjadi member maupun yang belum.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Gambar 4.51 Mengisi Informasi Kesehatan

4.1.2.3.4 Melihat Honor


Dokter memiliki fasilitas untuk melihat history honornya.
Honor dokter yang direkapitulasi hanya terdiri dari honor praktek
94 Bab IV. Uji coba dan Analisa
dokter dan honor konsultasi online. History honor dokter disusun
per bulan dalam satu tahun dimana ada fasilitas searching untuk
memudahkan pencarian data honor lampau.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.3.5 Mengedit Personal Data


Dokter dapat mengedit personal data yang terdiri dari data
pribadi dan data tempat praktek. Dokter bisa menambah tempat
praktek baru, baik berupa rumah sakit ataupun klinik.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.3.6 Statistik dan Report


Ada tiga grafik yang dapat dilihat dan dianalisa oleh dokter,
yaitu :
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Selain didisplaykan dalam bentuk grafik, laporan ini juga
disediakan dalam bentuk print out report.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.4 Fasilitas untuk Apotek


Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada
fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh apotek seperti
diuraikan sebagai berikut.

4.1.2.4.1 Memanage Data Obat


Apotek memiliki hak akses untuk melakukan update terhadap
harga obat.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa 95

4.1.2.4.2 Mengedit Personal Data


Apotek memiliki keleluasaan untuk mengedit personal data
yang meliputi data nama dan data lokasi.

Gambar 4.58 Personal Data Apotek


4.1.2.4.3 Statistik dan Report
Ada tiga grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh
petugas apotek, yaitu :
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Report penjualan tersebut juga dilengkapi dengan persentase


kenaikan dan penurunan penjualan per bulan.
4.1.2.5 Fasilitas untuk Laboratorium
Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada
fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh laboratorium
seperti diuraikan sebagai berikut.

4.1.2.5.1 Data Pemeriksaan Pasien


Laboratorium menyimpan history pemeriksaan pasien yang
disusun per pasien.

4.1.2.5.2 Data Pemeriksaan Laboratorium


Laboratorium memiliki hak akses untuk melakukan update
terhadap harga pemeriksaan.
4.1.2.5.3 Mengedit Personal Data
Laboratorium memiliki hak akses untuk mengedit personal
datanya yang meliputi : data nama, data lokasi, dan data hari
operasional.
96 Bab IV. Uji coba dan Analisa

4.1.2.5.4 Statistik dan Report


Ada tiga grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh
petugas laboratorium, yaitu :

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.6 Fasilitas untuk Manajemen Rumah Sakit


Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada
fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh manajemen RS
seperti diuraikan sebagai berikut.

4.1.2.6.1 Memonitor Data Dokter


Manajemen RS memiliki hak akses untuk melihat jadwal
praktek dokter dan history honornya. Manajemen RS hanya dapat
melihat data dokter yang praktek di Rumah Sakit tersebut.

4.1.2.6.2 Memonitor Daftar dokter yang praktek


Manajemen RS dapat melihat daftar dokter yang praktek di
rumah sakit tersebut pada hari ini dan melihat jumlah antrian pasien
berikut detailnya.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.6.3 Mengedit Personal Data


Manajemen RS memiliki keleluasaan untuk mengedit personal
data rumah sakit, yang meliputi : data nama, data lokasi, dan data
kepemilikan.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.6.4 Statistik dan Report


Ada tiga grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh
manajemen rumah sakit, yaitu :
Bab IV. Uji coba dan Analisa 97
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Grafik dan Report di atas menyatakan dokter yang paling laris,


dengan kata lain yang paling banyak pasiennya di rumah sakit
tersebut dalam periode tertentu.

4.1.2.7 Fasilitas untuk Asuransi


Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada
fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh pihak asuransi
seperti diuraikan sebagai berikut.

4.1.2.7.1 Melihat Data Anggota


Asuransi dapat melihat data pasien yang menjadi anggota dari
asuransi tersebut berikut history data pengajuan klaimnya.

4.1.2.7.2 Mengedit Personal Data


Asuransi dapat mengedit personal datanya yang meliputi data
nama, data lokasi, dan data direksi.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.7.3 Statistik dan Report


Ada satu grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh
pihak asuransi, yaitu :
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

Grafik transaksi pengajuan klaim di atas menghitung jumlah


pengajuan klaim per bulan dalam 1 tahun dan mengkalkulasi
kenaikan dan penurunan jumlah pengajuan klaim tiap bulan.

4.1.2.8 Fasilitas untuk Non Member


E-health juga memberikan fasilitas kepada pengunjung situs e-
health yang belum mendaftar menjadi anggota. Jadi, walaupun
bukan anggota e-health, pengunjung yang datang ke situs e-health
dapat menggunakan beberapa fasilitas yang dipublikasikan, seperti :
Informasi kesehatan, timbangan berat badan ideal, kamus gejala
penyakit, lokasi rumah sakit, apotek, laboratorium, dan asuransi
98 Bab IV. Uji coba dan Analisa
yang menjadi anggota e-health, dan penjelasan mengenai e-health
serta manfaat-manfaat yang diperoleh jika pengunjung mendaftar
menjadi anggota e-health.

4.1.2.8.1 Informasi Kesehatan


Pengunjung dapat melihat informasi kesehatan yang ditulis
oleh dokter. Informasi kesehatan ini dibagi menjadi beberapa
kategori, seperti : gizi, ibu dan anak, remaja, lingkungan, dan lain-
lain. Dengan mengklik link detail, pengunjung dapat membaca
artikel kesehatan tersebut secara keseluruhan.

Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja


dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS

4.1.2.8.2 Timbangan Berat Badan Ideal


Pengunjung dapat mengukur apakah berat badannya sudah
ideal atau belum dengan memasukkan input berupa berat badan dan
tinggi badan. Outputnya berupa pemberitahuan apakah berat badan
pengunjung sudah ideal atau belum. Jika belum ideal,akan muncul
informasi berat badan yang ideal untuk pengunjung dan berapa
kilogram lagi pengunjung harus menurunkan atau menaikkan berat
badannya untuk menjadi ideal. Timbangan berat badan ideal ini
menggunakan rumus Body Mass Index (BMI):

BMI = Berat badan (kg) / (Tinggi (m) x Tinggi (m))

Klasifikasi BMI yang digunakan pada program:


BMI Klasifikasi
<18.5 Kurang berat badan
18.5 – 24.9 Berat badan normal
>24.9 Berlebihan berat badan

4.1.2.8.3 Kamus Gejala Penyakit


Pengunjung dapat mengetahui gejala-gejala dari penyakit
lengkap dari A-Z. Kamus ini menggunakan indeks untuk
memudahkan pengunjung mencari nama penyakit yang ingin
diketahui.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja
dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa 99
4.2 ANALISA
Setelah proses pembuatan dan uji coba dari aplikasi e-health ini,
dapat dibuat beberapa analisa dari segi teknis dan non teknis yang
akan diuraikan sebagai berikut.

4.2.1 ANALISA TEKNIS


Analisa teknis ini meliputi analisa perbedaan antara e-health
dengan sistem informasi rumah sakit yang telah berkembang terlebih
dahulu di Indonesia dilihat dari berbagai sisi. Dari perbedaan-
perbedaan tersebut dapat terlihat keuntungan (advantage) dan
kerugian (disadvantage) dalam pengimplementasian sistem e-health
di Indonesia. Selain itu akan dibahas analisa keamanan jaringan
(network security) dari aplikasi Proyek Akhir ini.

4.2.1.1 Perbedaan e-health dengan Sistem Informasi Rumah Sakit


Sekilas jika mendengar tentang e-health, pada umumnya orang
akan berpemahaman bahwa sistem e-health sama dengan sistem
informasi rumah sakit karena kedua sistem ini sama-sama
mengembangkan teknologi informasi pada bidang medis. Tetapi
sebenarnya, ada banyak perbedaan mendasar antara kedua sistem ini
walaupun memiliki tujuan sama yaitu memudahkan proses medis dan
proses yang berhubungan dengannya dengan mengubah proses
manual menjadi terkomputerisasi. Berikut ini akan dibahas perbedaan
antara e-health yang dibuat untuk Proyek Akhir ini dengan sistem
informasi rumah sakit yang dilihat dari berbagai sisi. Dari
perbandingan tersebut dapat terlihat keuntungan dan kerugian dari
sistem e-health.

Tabel 4.1 Perbedaan antara e-health dengan SI Rumah Sakit


Sudut Pandang E-Health SI Rumah Sakit
Sisi Pasien melibatkan pasien dalam tidak melibatkan
penanganan kesehatan, pasien, karena
karena pasien dapat melihat medical record hanya
medical record, tindakan tersimpan untuk
medis, dan keterangan dokumentasi di
dokter, sehingga lebih rumah sakit, tidak
terlibat dalam penanganan diberikan kepada
kesehatannya. pasien.
100 Bab IV. Uji coba dan Analisa

lebih terfokus pada Lebih terfokus pada


pelayanan yang memberikan kemudahan dan
manfaat dan kemudahan kelancaran proses
untuk pasien. penyimpanan dan
pertukaran data di
rumah sakit.
Tidak perlu mengantri lama Mengantri lama di
di rumah sakit karena ada rumah sakit jika
fasilitas pendaftaran online antrian pasien sudah
panjang
Lebih dimudahkan karena Tidak semua rumah
proses pelayanan medis sakit memiliki
menjadi satu paket meliputi laboratorium dan
obat dan pemeriksaan apotek sendiri,
laboratorium sehingga sehingga kadang
proses pemesanan, penebusan resep dan
pemeriksaan, dan pemeriksaan
pembayaran menjadi lebih laboratorium terpisah
mudah dengan pemeriksaan
medis
Bebas memilih dokter yang Pasien tidak bisa
diinginkan dan mengetahui memilih dokter
jadwal dokter secara karena sudah
transparan ditentukan oleh
rumah sakit
berdasarkan hari
pemeriksaan
Bisa membandingkan harga Harga obat setiap
antar apotek dan lab apotek tidak
sehingga lebih bebas dipublikasikan
mengambil keputusan
apotek/lab yang dipilih
Proses pengiriman hasil Proses pengiriman
laboratorium lebih cepat hasil laboratorium
karena via internet, lebih lambat karena
walaupun fasilitas via pos atau diambil
pengiriman hasil sendiri ke
laboratorium berupa laboratorium tersebut
multimedia seperti foto
rontgen belum dibuat
Bab IV. Uji coba dan Analisa 101
Penyimpanan resep obat dan Penyimpanan resep
hasil laboratorium untuk obat dan hasil
pasien lebih praktis karena laboratorium untuk
dalam bentuk elektronik dan pasien kurang praktis
mudah dalam proses karena dalam bentuk
pencarian fisik, seperti kertas
atau foto rontgen
yang mudah hilang
dan perlu tempat
yang lebih luas untu
penyimpanan,
walaupun di rumah
sakit, resep obat dan
hasil disimpan secara
elektronik.
Dapat berkonsultasi dengan Tidak ada fasilitas ini
dokter tanpa tatap muka sehingga konsultasi
dengan konsultasi online dengan dokter hanya
bisa dilakukan di
rumah sakit
Sisi Dokter Lebih terlibat secara aktif Terlibat pada saat
dengan pasien dengan proses pemeriksaan
adanya konsultasi online medis saja
Lebih diuntungkan karena Pasien terbatas untuk
ada sarana promosi dimana pasien yang datang
pasien bisa memilih dokter ke rumah sakit dan
sehingga ruang lingkup pasien tidak bisa
pasien lebih besar memilih dokter
karena harus sesuai
dengan giliran
praktek.
Sisi Apotek Lebih diuntungkan karena Rumah sakit biasanya
e-health merupakan sarana hanya
promosi bagi apotek untuk merekomendasikan
memperluas ruang lingkup apotek yang
pelanggan tergabung di
dalamnya
Terjadi persaingan harga Tidak terjadi
karena adanya fitur compare persaingan harga
price karena harga obat
102 Bab IV. Uji coba dan Analisa

tidak dipublikasikan
kepada pasien
Sisi Lebih diuntungkan karena Rumah sakit biasanya
Laboratorium e-health merupakan sarana hanya
promosi bagi laboratorium merekomendasikan
untuk memperluas ruang laboratorium yang
lingkup pelanggan tergabung di
dalamnya
Terjadi persaingan harga Tidak terjadi
karena adanya fitur compare persaingan harga
price karena tidak ada fitur
compare price
Pengiriman hasil Pengiriman hasil
laboratorium lebih praktis laboratorium via pos
karena bisa lewat internet kurang efisien
tanpa harus mengirim lewat
pos, sehingga menghemat
biaya operasional
Sisi Asuransi Lebih diuntungkan karena Tidak ada sarana
e-health merupakan sarana promosi untuk
promosi bagi asuransi untuk asuransi
memperluas ruang lingkup
pelanggan
Ruang Lingkup Ruang lingkup e-health Ruang lingkup lebih
lebih luas karena melibatkan kecil karena hanya
banyak rumah sakit dalam melibatkan satu
satu negara rumah sakit
Infrastruktur Pembangunan infrastruktur Pembangunan
lebih mahal karena harus infrastruktur lebih
membangun jaringan ke luar murah karena hanya
(internet) perlu membangun
jaringan lokal rumah
sakit.
Hubungan e-health menghubungkan SI Rumah Sakit
proses-proses intern (di hanya mengurus
dalam) dan ekstern (di luar) proses-proses intern
rumah sakit dan melibatkan rumah sakit dan
banyak aktor secara melibatkan lebih
langsung sedikit aktor
Sekuritas data Data yang ditransmisikan Data yang
Bab IV. Uji coba dan Analisa 103
oleh e-health lebih memiliki ditransmisikan
resiko terkena serangan beresiko kecil terkena
karena ditransmisikan via serangan dari luar
internet dan dapat diakses karena ditransmisikan
dari luar rumah sakit melalui jaringan local
Konektivitas Koneksi internet Koneksi tidak
Internet dipengaruhi oleh jaringan terpengaruh oleh
internet global jaringan internet
global

Karena pertimbangan luasnya sistem, ada beberapa kondisi


dalam sistem pelayanan medis yang belum dicover oleh software
yang dibuat dan dapat menjadi saran pengembangan dari software
ini ke depan. Beberapa hal tersebut yaitu :
1. Pasien tidak bisa membeli obat untuk satu resep di apotek yang
berbeda.
2. Belum ada fasilitas pembatalan request pembelian obat oleh
pasien jika request tersebut sudah terkirim ke apotek yang
dipilih (masih manual/via telepon).
3. Belum ada form untuk obat racikan.
4. Belum disediakan fasilitas pembayaran via kartu kredit.
5. Belum ada fasilitas pengiriman multimedia jika hasil
laboratorium berupa image atau foto rontgen.
6. Biaya kesehatan sama untuk setiap pasien.
7. Jenis obat sama untuk setiap apotek.

4.2.1.2 Analisa Keamanan Jaringan (Network Security)


Membuat sebuah website tidak terlepas dari masalah keamanan
jaringan, karena website yang baik setidaknya melakukan beberapa
pencegahan terhadap serangan, baik dari sisi program atau
pemilihan web server. Aplikasi e-health ini juga melakukan
beberapa pencegahan terhadap serangan seperti yang akan diuraikan
sebagai berikut.

4.2.1.2.1 Enkripsi Password


Aplikasi ini menggunakan metode enkripsi md5 (Message
Digest 5) yang termasuk ke dalam model enkripsi hash dimana md5
merupakan model enkripsi satu arah atau dengan kata lain tidak bisa
didekripsi. Md5 terbukti merupakan metode enkripsi yang tangguh
dan banyak digunakan oleh web programmer sekarang ini. Dengan
104 Bab IV. Uji coba dan Analisa
menggunakan enkripsi password, jika database terkena serangan
misalnya dengan menggunakan SQL Injection dan penyerang
berhasil mendapatkan username dan password dari user, password
yang didapat dalam bentuk enkripsi dan tidak bisa didekripsi
sehingga tidak bisa digunakan untuk login. Pada database mySQL
sudah tersedia fungsi md5 sehingga dapat langsung digunakan.
Penggunaan enkripsi password pada saat pendaftaran user baru :

4.2.1.2.2 Pencegahan SQL Injection


SQL Injection adalah teknik penyerangan yang memanfaatkan
kelemahan coding dari web programmer dengan cara
menginjeksikannya ke perintah SQL. SQL Injection merupakan
teknik penyerangan yang sudah umum tetapi terbukti powerful
dalam membobol website, terbukti situs KPU (Komisi Pemilihan
Umum) berhasil dibobol dengan menggunakan SQL Injection. SQL
Injection biasanya menyerang melalui form login atau url. Beberapa
pencegahan terhadap SQL Injection yang diterapkan pada aplikasi
ini antara lain :
1. Menggunakan web server Apache
Apache terbukti lebih aman daripada IIS dalam menghadapi
serangan SQL Injection, walaupun IIS akan terus memperbaiki
lubang-lubang yang terbuka. Dengan menggunakan Apache,
walaupun tidak menambahkan coding untuk validasi, SQL
Injection dapat dicegah karena Apache selalu memberikan
tanda “ \ ” (backslash) pada setiap input berupa string “ ’ “
(single quote/tanda petik tunggal) yang sangat berperan dalam
penginjeksian perintah SQL. Sebagai Contoh :

Gambar 4.82 Contoh SQL Injection melalui form login


Input dari penyerang adalah string “ ’ or ‘a’=’a “ untuk
username dan serupa untuk password, jika penyerang mengklik
Bab IV. Uji coba dan Analisa 105
tombol login string tersebut akan dicocokkan dan dimasukkan ke
perintah SQL : “select * from $arraytab[$i] where
username='' or 'a'='a' and password='' or 'a'='a'” akan
menghasilkan semua baris dalam tabel
pasien/dokter/apotek/laboratorium/rumah_sakit/asuransi karena
perintah OR akan mengembalikan nilai true, sehingga jika hasil
query tersebut melewati coding : $row=mysql_fetch_array($sql);
akan mengambil baris pertama dari tabel
pasien/dokter/apotek/laboratorium/rumah_sakit/asuransi, sehingga
penyerang akan berhasil masuk ke account yang paling pertama
dalam array yaitu pasien. Jadi dengan menggunakan SQL Injection
bisa menggunakan fasilitas pasien tanpa mendaftar terlebih dahulu.
Tetapi, Apache sudah mengantisipasi hal tersebut dengan
menambahkan “\” (backslash) sebelum tanda “ ‘ “ sehingga
perintah SQLnya menjadi : “select * from $arraytab[$i]
where username='\' or \'a\'=\'a' and password='\' or
\'a\'=\'a'” sehingga perintah SQL tersebut tidak menghasilkan
satu record pun.

2. Menambahkan validasi pada program


Selain menggunakan web server Apache yang sudah memiliki
penanganan sendiri terhadap “ ‘ “, pada aplikasi ini juga
ditambahkan satu baris validasi pada coding program login,
yaitu :
if($row[username]==$nama and $row[password]==$pass_enkripsi){
……
}

Jika penyerang berhasil mendapatkan satu record pada


database, penyerang tidak akan berhasil login karena record
tersebut akan dicocokkan dengan input pada form login. Lebih
jelasnya :
• Input pada form login = ’ or ‘a’=’a Æ $nama
• Record yang didapat = vie Æ $row[username]
Karena ’ or ‘a’=’a ≠ vie maka akan menghasilkan kondisi
false sehingga penyerang tidak berhasil masuk ke account
pasien.
106 Bab IV. Uji coba dan Analisa
4.2.2 ANALISA NON TEKNIS

4.2.2.1 Kendala pengimplementasian E-Health di Indonesia


Ada banyak kendala pengimplementasian e-health di Indonesia
sehingga penerapan e-health di Indonesia ini belum semaju negara-
negara lain seperti Perancis, Jerman, New Zealand, bahkan Negara
tetangga Indonesia yaitu Malaysia. Kendala tersebut erat kaitannya
dengan kebudayaan (culture) dan penerapan pelayanan kesehatan di
Indonesia. Kendala-kendala ini secara tidak langsung memaparkan
secara transparan perbedaan penerapan e-health di Indonesia
dengan di luar negeri. Kendala-kendala tersebut antara lain :

1. Masalah Hukum
Belum adanya hukum yang khusus mengatur e-health di
Indonesia seperti Undang-Undang Telemedicine 1997 di
Malaysia dan Undang-Undang Telemedicine di Perancis yang
mengatur hak dan kewajiban pasien dan pelaku telemedicine
serta membuat peraturan yang berhubungan dengan
pelaksanaan telemedicine. Sedangkan di Indonesia belum ada
UU khusus seperti itu, sehingga pelaksanaan e-health di
Indonesia belum bisa optimal. E-health bisa diselenggarakan
dengan resiko hak dan kewajiban pelaku e-health tidak
dilindungi UU sehingga penyalahgunaan dalam pelaksanaan e-
health tidak bisa dituntut.
2. Internet masih mahal
Untuk Indonesia yang merupakan negara berkembang dengan
mayoritas warganya masih hidup di bawah garis kemiskinan,
internet merupakan teknologi yang masih tergolong mahal,
sehingga penerapan e-health yang berbasis internet belum bisa
dilakukan secara menyeluruh. Pengguna e-health masih
terbatas pada golongan tertentu. Ditambah lagi dengan fakta
bahwa internet belum menjangkau daerah pelosok. Tetapi
dengan semakin murahnya internet, maka otomatis prospek
penerapan e-health yang ideal di Indonesia semakin cerah.
3. Kebudayaan masyarakat (culture of society)
Mayoritas masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk
memeriksakan diri ke dokter jika merasa sakit dan butuh
pengobatan, hal ini dikarenakan taraf hidup masyarakat yang
lebih rendah sehingga medical check up masih dianggap
kebutuhan sekunder, sedangkan di luar negeri khususnya
Bab IV. Uji coba dan Analisa 107
negara-negara maju yang notabene taraf kehidupannya lebih
tinggi medical check up merupakan suatu rutinitas sehingga
penerapan sistem e-health bisa berkembang pesat. Selain itu,
belum terjadi perubahan cara berpikir dan tingkah laku baik
dari produsen maupun konsumen e-health di Indonesia.
Sebagai contoh, banyak website kesehatan di Indonesia yang
saat pembuatan dan peluncurannya bagus, namun satu atau dua
tahun kemudian tidak terpelihara lagi.
4. Pelayanan kesehatan di Indonesia
Ada beberapa fasilitas e-health yang tidak sesuai dengan
pelaksanaan pelayanan medis di Indonesia, misalnya :
• Di Indonesia, dokter praktek di banyak tempat, baik di
Rumah Sakit, di klinik dokter itu sendiri, maupun praktek
bersama di klinik kesehatan, sehingga dokter di Indonesia
sangat sibuk sehingga memiliki sedikit waktu untuk
mengakses internet, berbeda dengan dokter di luar negeri
yang praktek hanya di satu tempat dan memiliki
kesadaraan penggunaan internet yang lebih tinggi.
• Untuk fasilitas pendaftaran online yang memberikan jam
pemeriksaan konsultasi pasti, di Indonesia belum bisa
diimplementasikan.
• Fitur compare price harga antar apotek belum bisa
diimplementasikan karena pada saat ini apotek tidak
mempublikasikan harga obat kepada masyarakat umum,
berbeda dengan sistem di luar negeri yang lebih terbuka
terhadap masalah ini.
• Pengiriman resep obat secara elektronik belum
memungkinkan dimana apotek lebih melegalisasi tulisan
tangan dokter daripada resep elektronik.
5. Banyaknya Sistem Informasi Rumah Sakit yang berdiri sendiri
Dewasa ini, rumah sakit-rumah sakit di Indonesia
mengembangkan sistem informasi yang bersifat sporadis,
artinya berdiri sendiri-sendiri dan belum terintegrasi dengan
rumah sakit lain, sehingga membutuhkan waktu migrasi yang
cukup lama untuk berpindah dari sistem lama ke sistem e-
health.
108 Bab IV. Uji coba dan Analisa

** Halaman ini sengaja dikosongkan **


BAB V
PENUTUP

Pada bab ini, akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran


untuk pengembangan lebih lanjut dari aplikasi yang dibuat. Kesimpulan
yang diambil berasal dari hasil dan analisa uji coba yang telah
dilakukan.

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
™ E-health memiliki banyak fasilitas yang memudahkan pasien
dan menguntungkan berbagai pihak sehingga dapat
memberikan kontibusi pada bidang kesehatan (medis) dan
bisnis dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
™ E-health masih memiliki beberapa kendala untuk bisa
diterapkan di Indonesia.

5.2 SARAN

Perangkat lunak ini masih dapat dikembangkan lebih jauh lagi


karena dalam pembuatannya masih banyak menggunakan batasan
dan asumsi karena pertimbangan luasnya sistem dan belum ada
standardisasi karena sistem ini merupakan sistem baru di Indonesia.
Untuk pengembangan lebih lanjut dari proyek ini dapat
ditambahkan beberapa fasilitas yaitu :
™ Pembayaran secara online menggunakan kartu kredit
sehingga membuat pengguna tidak perlu membayar
langsung ke rumah sakit.
™ Kapasitas penyimpanan multimedia seperti foto rontgen,
dan lain-lain. Selain bermanfaat secara klinis juga dapat
sangat berguna dalam proses analisa.

149
150

** Halaman ini sengaja dikosongkan **


DAFTAR PUSTAKA

[1] COMMISSION OF THE EUROPEAN COMMUNITIES, “E-


Health - making healthcare better for European citizens: An action
plan for a European e-Health Area”
[2] Marconi, Jennifer, “E-Health : Navigating the Internet for Health
Information”, http://www.hipaadvisory.com
[3] T-Systems Enterprise Services GmbH, “White Paper Healthcare
Industry in Germany”, http://www.t-systems.com
[4] Meyers, Jim, 2002, ”E-Health-An Industry Overview”,
http://www.depts.washington.edu
[5] McAvoy, Brian Prof., June 2004, ”General Practice and The New
Zealand Health Reforms : a discussion document”
[6] Brebner, Campbell dkk, “Electronic Medical Consultation : a New
Zealand Perspective”
[7] Faure, Hélène, “E-health in France : A short presentation”
[8] Cermin Dunia Kedokteran No. 153, 2006, “Informatika
Kedokteran : Beberapa strategi e-Health Dunia”
[9] Irawan, Yoke S., dkk, Mei 2006, “Sistem Telemedika Berbasis
ICT dalam Pengelolaan Masalah Kesehatan Masyarakat”
[10] Pikiran Rakyat Online, 2003, “Pemerintah Susun ”Cyber Law”,
www.gerbang-jabar.go.id
[11] Mediatama Solusindo, “Mailing list Dokter di Internet”,
[12] Suara Pembaruan Daily, “Seminar e-health Indonesia-Malaisya”

151
152

** Halaman ini sengaja dikosongkan **


RIWAYAT HIDUP

Full Name : Reviyanti Sri Andhini


Nick name : Revi
Birth : Jakarta, September 2nd 1985
Address : Jl. Soka BI/14 Jatibening Permai
Bekasi 17412
Email : reviyanti_sandhini@yahoo.com

Education :
1. SD. Strada Bhakti Wiyata I Bekasi Barat
1991-1997
2. SMPN 109 Jakarta Timur 1997 - 2000
3. SMUN 81 Jakarta Timur 2000 - 2003
4. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jurusan Teknologi Informasi Tahun 2003 – 2007
LAMPIRAN

Relationship Diagram

Transaksi Pembayaran propose


Jadwal Dokter Online Klaim Asuransi
chat

choose Tagihan Online

choose Jadwal Dokter


Antrian Konsultasi
Antrian Konsultasi Online
dokter_rs
pay process
use use process
pay
get paid process
register have manage
register
Kamus Gejala work hire
payment

APOTEK PASIEN DOKTER RUMAH SAKIT LABORATORIUM ASURANSI


Guestbook

have adviced input input choose


input

choose buy input


have
penyakit Medical Record Saran Periksa Lab
include paralel Info Kesehatan categorized Kategori Info Sehat

include paralel detail

Resep Obat

Detail Tindakan Medis Detail Saran Periksa Lab Pemeriksaan Lab


get

detail send to patient

get Detail Resep detail sending Kiriman Obat categorized

Tindakan
get Golongan Periksa Lab

OBAT Golongan Obat


categorized

153
154

You might also like