You are on page 1of 27

Hal.

160 Air berinfiltrasi pada suatu tanah hutan karena pengaruh-


pengaruh gravitasi dan daya tarik kapiler, atau dalam beberapa
hal sebagai akibat tekanan yang diciptakan oleh pukulan air pada
5 . AIR
permukaan. Biasanya lapisan permukaan tanah adalah paling
BAWAH PERMUKAAN permeabel dan sekali dijenuhi, maka laju infiltrasi akan dibatasi
oleh laju aliran bawah permukaan, atau oleh perkolasi melalui
lapisan di bawahnya yang kurang permeabel. Pada lahan yang
datar, sekali penampang tanah seluruhnya dijenuhi, maka laju
5.1. Proses Infiltrasif infiltrasi akan berkurang hingga pada suatu laju yang ditentukan
oleh permeabilitas batuan di bawahnya; akan tetapi pada lahan
Infiltrasi dari segi hidrologi adalah penting, karena hal yang miring , karena air yang berperkolasi akan menghadapi
tersebut menandai peralihan dari air permukaan yang bergerak tahanan yang lebih besar untuk mengalir dalam arah vertikal,
cepat ke air dalam tanah yang bergerak lambat dan air tanah. maka air tersebut akan dialihkan dalam arah lateral kedalam
Kapasitas infiltrasi suatu tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik- lapisan-lapisan tanah yang iebih permeabel (lihat seksi 5. 3. a).
nya dan derajat kemampatannya, kandungan air dan permeabili-
tas lapisan-lapisan bawah permukaan, kemurnian nisbi air yang Kecepatan gerakan air sangat berkurang bila terjadi
berinfiltrasi, dan iklim mikro tanah; kondisi-kondisi optimum peralihan dari aliran permukaan ke aliran-bawah permukaan;
biasanya berlaku pada tanah berhutan yang utuh. Kapasitas karena itu infiltrasi mungkin kurang memberikan tambahan
infiltrasi adalah suatu sifat yang dinamis yang dapat berubah kepada 'inipasan langsung (aliran cepat) yang dihasilkan oleh
kejadian-Kejadian curah hujan tertentu. Jika dianggap bahwa
secara nyata selama kejadian hujan badai tertentu, sebagai reaksi infiltrasi t'dak memberikan sumbangan sama sekali, maka
terhadap perubahan-perubahan musiman dalam air tanah, suhu, volume total al'ran cepat (Qd) adalah :
dan penutupan vegetatif, maupun sebagai akibat kegiatan-kegiatan
pengelolaan hutan. Qd = P – ( Ic + I f + f ) ................................
(5.1)
5. La. Konsep Infiltrasi
atau Qd = Pe - F ................................................ (5.2)
Infiltrasi merupakan gerakan menurun air melalui kaan
tanah mineral; kecepatannya biasanya dinyatakar satuan-satuan karena presipitasi efektif Pe = p – Ic - Ir (dari persamaan
yang sama seperti intensitas presipitasi ( mm/jam ). Laju infiltrasi 4.25 ) bahwa anggapan pada umumnya tidak sah nampak
dengan jelas tidak dapat melebihi. Intensitas presipitasi dari kapa aan bahwa aliran cepat terjadi pada daerah-daerah
diatas tanah gundul, dan di hutan ia tidak tangkapan yang . berhutan yang utuh di mana semua presipitasi
efektif berinfiltrsi kedalam tanah y.i (Pc = F, tetapi Qd - 0).

Hal.161 Hal.162
melebihi itensitas presipitasi efektif sebagaimana didefinisikan Kapasitas-kapasitas infiltrasi yang sangat tinggi yang mencirikan
oleh persamaan-persamaan 4.24 dan 4.27. Sebaliknya, lahan yang berhutan benar-benar menyebabkan bahwa aliran
kapasitas infiltrasi adalah laju yang tertinggi di mana air dapat cepat merupakan suatu persentase debit total yang lebih kecil di
diserap oleh suatu tanah tertentu, dan pada suatu hutan yang kawasan-kawasan ini, dan bahwa tingkat debit maksimum berku-
utuh kapasitas tersebut dapat melebihi intensitas-intensitas
curah hujan yang terbesar. rang karena adanya penutupan hutan (lihat seksi 7.3.c).
5.7.6. Faktor-faktor Penentu Infiltrasi LambatSedang lam bat - 5 - 5
1 1
Sedang 2 - 6 1 - 50
Kapasitas infiltrasi tanah tergantung pada pengaruh kombi- Sedang cepat 6 - 125 5 - 160
nasi banyak faktor; kapasitas tersebut sangat bervariasi di antara C epat 12 - 250 160
lokasi, dan menunjukkan fkiktuasi musiman dan tidak periodik Sangat cepat 250
pada suatu lokasi tertentu. Karena alasan ini dan karena
kesulitan-kesulitan pengukuran (lihat seksi 10.5) adalah tidak Tabel 5.2. Harga-harga Khas Kapasitas Infiltrasi Dihubungkan dengan Tekstur
mungkin untuk mencirikan kapasitas-kapasitas atau tingkat- Tanah dan Tajuk (Penutup Tanah)
tingkat infiltrasi dengan suatu cara yang tepat; istilah-istilah
deskriptif dan kisaran harga-harga, sebagaimana disajikan oleh Kapasitas infiltrasi (mm/jam)
Kohnke (1968), dicantumkan pada Tabel 5.1. Adalah penting
mengetahui bahwa kapasitas-kapasitas infiltrasi permukaan, pa- Tekstur
da hakekatnya, mungkin jauh lebih besar daripada kapasitas-
Tanah gundul Bervegetasi
kapasitas perkolasi untuk penampang tanah seluruhnya, dan
bahwa yang terkhir ini harus membatasi yang terdahulu kecuali L ia t 0 - 5 5-10
selama tahap-tahap awal curah hujan.
Lcmpung beriiat 5-10 10-20
Kapasitas-kapasitas infiltrasi rata-rata berkorelasi dengan L em pung 10-15 20-30
Lempung berpasir 15-20 30-40
sifat-sifat fisik tanah; korelasi adalah positif terhadap porositas P a sir 20- 25 40-50
tanah dan kandungan bahan organik, dan negatif terhadap
kandungan liat dan berat isi tanah. Beberapa kapasitas infiltrasi
khas untuk berbagai tekstur tanah disajikan pada Tabel 5.2; infiltrasi dengan berbagai cara. Pukulan tetesan hujan cenderung
harga-harga untuk tanah-tanah bervegetasi secara karakteristik merusak struktur permukaan tanah, dan bahan-bahan yang halus
adalah lebih tinggi tergantung pada tipe vegetasi dan fakto- dan permukaan dapat tercuci \x dalam rongga-rongga tanah,
faktor lainnya. Pemadatan oleh hujan, hewan, ataupun peralatan menyumbat pori-pori; selama periode-periode curah hujan yang
yang berat secara drastis dapat mengurangi kemampuan tanah tinggi (atau evaporasi dan transpirasi rendah) tingkat-tingkat air
untuk menyerap air dengan menghilangkan ruang pori non- anah adalah lebih tinggi, ruang pori tanah terisi oleh air, dan
lnfiltrasi tidak dapat metebihi laju aliran bawah permukaan
kapiler.
kurang permeabel. Pada tingkat kandungan air tanah yang
Curah hujan dan kandungan air mempengaruhi kapasitas sangat tinggi infiltrasi aPat dihambat karena sulit bagi udara tanah
untuk keluar uk menciptakan ruangan bagi air tambahan; bila
tanah-tanah
Hal.163

5.1. Klasiflkasi Infiltrasi Tanah dan Laju-laju Perkolasi (Kohnke, 1968) hal.164

Infiltrasi (mm/jam)
Deskripsi
Perkolasi sangat kering tanah-tanah tersebut dapat menjadi hidrofob
(menolak air) yang akan mengurangi kapasitas infiltrasi.
Sangat lambat 1 1
Lahan yang bervegetasi pada umumnya lebih menyerap Pertanian Amerika Serikat untuk memperkirakan limpasan
karena seresah permukaan mengurangi pengaruh-pengaruh pu- langsung dari daerah-daerah tahgkapan yang berdasarkan atas
kulan tetesan hujan, dan bahan organik, mikro-organisme serta pendekatan infiltrasi yang dfanjurkan sehubungan dengan
akar-akar tananian cenderung meningkatkan porositas tanah dan persamaan-persamaan 5.1 dan 5.2.
memantapkan struktur tanah. Vegetasi juga menghabiskan kan-
dungan air tanah hingga jeluk-jeluk yang lebih besar, meningkat-
kan peluang penyimpanan air dan menyebabkan laju-Iaju infiltrasi 5.I.e. Aspek-aspek Dinamis
yang lebih tinggi; pengaruh-pengaruh ini lebih tegas piada
penutupan hutan di mana akar-akar berpenetrasi lebih dalam dan Kapasitas infiltrasi suatu daerah tangkapan tidak dapat
dimengerti hanya dengan menggunakan faktor-faktor penentu
laju-laju evapotranspirasi adalah lebih besar. Penutupan hutan,
seresah, dan tumbuhan bawah juga melunakkan iklim mikro fisik sebagaimana dibahas dalam seksi sebelumnya; tidak hanya
terdap'at keragaman-keragaman yang besar di antara banyak
tanah, terutama jeluk dan frekuensi suhu beku tanah; infiltrasi
dapat terjadi pada tanah yang membeku jika pori-pori yang besar lokasi, tetapi gerakan-gerakan air lateral menjamin bahwa
fenomena lokasi akan saling bergantung. Alhasil, dan karena
tidak terisi dengan es, akan tetapi bila tanah-tanah yang jenuh
membeku tanah-tanah tersebut akan menjadi tidak permeabel. tanggapan lahan seluruhnya biasanya merupakan perhatian yang
utama, maka infiltrasi daerah aliran sungai biasanya disimpulkan
Ketidakpastian yang ada dalam memperkirakan kapasitas- dari pengukuran-pengukuran presipitasi dan debit hujan. Laju
kapasitas infiltrasi untuk kawasan-kawasan lahan telah mendo- infiltrasi rata-rata (f) untuk suatu hujan tertentu atau segmen
rong penggunaan berbagai prosedur peringkatan; misalnya, hujan dapat dinilai dengan menggunakan indeks—0 sebagai:
Ogrosky dan Mockus (1964) mengklasifikasikan lebih dari 3000
tanah menurut kelompok tanah hidrologis" yang berdasarkan a- f - 0 = iv .................................................... (5.3)
tas kapasitas-kapasitas infiltrasi nisbi bila terusjjienerus dibasahi
di mana iv adalah intensitas curah hujan di atas mana volume
(kelompok A, tinggi; B, sedang; C, lambat; dan t>, sangat
curah hujan adalah setara dengan volume debit hujan, sebagai-
lambat). Dalam praktek peringkatan semacam itu dapat diguna-
roana digambarkan pada Gambar 5.1; lebih tepatnya, dengan
kan untuk mengembangkan banyak sub-kategori, maupun "kom- m
enggunakan persamaan 5.2, indeks-W adalah:
pleks-kompleks penutup tanah", yang didasarkan atas peringkatan
parameter-parameter lainnya; misalnya, kapasitas infiltrasi Pe ~ Od
umumnya meningkat dengan urutan tipe-penutup tanah dan
tanah yang gundul ——> tanaman dalam baris ——> butir padi- f= (5.4)
padian __> padang gembala —— padang rumput -—> hutan,
dengan kondisi hidrologis mulai dari yang jelek (penutup tanaman 1
mana tf adalah selang waktu selama mana intensitas curah Jan
< 50%) ——> cukup (50%-75%) ——> baik ( > 75%)' dan lebih besar daripada laju infiltrasi rata-rata.
dengan kategori-kategori kenaikan jeluk seresah. Kapasitas
infiltrasi berbanding terbalik dengan kandungan air tanah,

Hal.165 Hal.166
ang terakhir ini biasanya diberi indeks (oleh musim) menurut
berbagai tingkat curah hujan yang mendahuluinya; kompleks
nenutup tanah dan peringkat-peringkat lainnya telah digunakan
secara meluas oleh Dinas Pengawetan Tanah, Departemen
Indeks - 0 dan indeks—W hanya dapat diterapkan situasi- Hal.167
situasi di mana debit hujan diperoleh seluruhnya dari
aliran permukaan, sehingga:

F = Pe - Qd = S ......................................... (5.5) Infiltrasi (termasuk Intersepsi)

di mana S adalah kenaikan dalam tanah dan penyimpanan air


tanah. Akan tetapi dalam daerah-daerah tangkapan di mana
aliran bawah permukaan memberikan sumbangan kepada debit W aktu
hujan, F = S, lebih tepat adalah
Gambar 5.1. Penjabaran indeks infiltrasi (indeks 0) dari
F = S + Qi ....................................................... (5.6) catatan Catalan curah hujan dan debit hujan deras.

di mana Q; adalah aliran dalam (interflow); pada daerah-daerah f + f c + (f0-fc)e-kt .......................................... (5.9)
tangkapan berhutan yang tidak terganggu, Qj = Qd karena aliran
permukaan dapat diabaikan. Meskipun demikian sebagian kecil di mana k adalah konstante untuk suatu tanah tertentu; suatu
dari presipitasi total (presipitasi saluran) jatuh secara langsung ke contoh penyelesaian ditunjukkan pada Gambar 5.2. a. Dalam
bentuk logaritmik
dalam saluran-saluran air, dan
ln(f - fc) = In(f0 - fc) - kt ........................ (5.10)
F = Pe + (Q( - Qd) ............;..........,............. (5.7)
dan suatu plot dari In (f — fc) sebagai fungsi t akan merupakan
dapat diterapkan dalam setiap kejadian; ini berarti bahwa laju Saris lurus dengan kemiringan k dan titik potong In (f0 - fc)
infiltrasi rata-rata dengan interflow yang dipertimbangkan (f;) seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2.b.
adalah
Keragaman-keragaman musiman dalam kapasitas infiltrasi
Pe - Qd + suatu daerah tangkapan berkaitan dengan perubahan-
, (5.8) dalam faktor-faktor penentu fisik dan pada umumnya aturan
-p air tanah; di mana presipitasi tidak terlalu

dan biasanya f| untuk periode curah hujan aktual (tp) akan jauh
lebih besar dibandingkan 0 maupun W.
Kapasitas infiltrasi merupakan suatu sifat yang dinamis;
kapasitas tersebut adalah terbesar bila curah hujan mulai, dan
menurun secara progresif bila koloid-koloid tanah mengembang
dan mengurangi ukuran-ukuran pori, bahan-bahan halus dan
permukaan tercuci ke dalam pori-pori dan menghambat gerakati
air, tanah mendekati jenuh, dan gradien hidrolik berkurang-
Kecenderungan ini seringkali digambarkan sebagai proses meng
habiskan (exhaustion) (dalam Horton, 1940) di mana laj" infiltrasi
awal (f0) mendekati suatu batas yang lebih rendah (c) sebagai
fungsi waktu (t), misalnya,
168
169
musiman, laju-laju infiltrasi maksimum terjadi mendekati akhir
musim tumbuh. Suhu mempengaruhi viskositas air (viskositas
akan berlipat dua bila suhu menurun dari 25° menjadi ()°C; lihat hih kecil untuk tanah-tanah yang bertekstur lebih kasar, dan di
Tabel 2.3), namun pengaruh musiman biasanya dikalahkan oleh hawah penutupan hutan (terutama pohon-pohon konifer), di
perubahan-perubahan pada faktor-faktor lainnya; pada suhu- mana kapasitas-kapasitas infiltrasi adalah lebih tinggi sepanjang
suhu yang sangat rendah pembekuan tanah secara drastis dapat
mengurangi kapasitas infiltrasi, terutama pada tingkat-tingkat air tahun
tanah yang tinggi. Perubahan-perubahan musiman umumnya
Kapasitas infiltrasi lahan hutan dapat menurun dengan tiba-
tiba sebagai akibat kebakaran hutan yang merusak lapisan
organik (seresah dan humus) pada lantai hutan, sesudah pekerja-an
penebangan dan pemungutan yang ceroboh yang memadatkan
tanah, atau jika kawasan-kawasan tanah mineral yang nyata
dibuka oleh aktivitas-aktivitas pambangunan jalan dan penam-
bangan permukaan yang dirancang dengan jelek. Penurunan
yang lebih berangsur-angsur telah diamati sesudah kebakaran
kecil, penggembalaan yang meningkat, dan penebangan yang
terbatas atau yang dikendalikan secara hati-hati. Kenaikan yang
berangsur-angsur dalam kapasitas infiltrasi telah ditunjuk-kan.
Sesudah tindakan-tindakan konservasi, perubahan-perubahan
suksesi alami dalam tipe-tipe vegetasi, dan dengan kenaikan
dalam umur, kerapatan, kedalaman seresah, dan kandungart
bahan organik tanah-tanah hutan.
5.2. Penyimpanan Bawah permukaan

Air yang berinfiltrasi ke dalam'tanah dapat mengalir secara cepat sebagai aliran dalam (interflow), berperkolasi ke lapisan batuan di bawahnya
dan reservoir air tanah, atau disimpan sementara waktu sebagai lengas tanah; lengas tanah memainkan fungsi-fungsi yang vital dalam melarutkart
unsur-unsur hara dan menyokong kehidupan tanaman, akan tetapi secara hidrologi lengas tanah merupakan suatu reservoir penyimpanan yang naik
turun secara cepat dari mana air diserap oleh akar-akar tanaman untuk transpirasi, dan oleh evaporasi langsung dari permukaan. Volume sifnpanan air
tanah yang secara berturut-turut kurang lebih 10, 100 dan 1000 kali lebih besar daripada volume air di danau, tanah dan sungai (lihat Tabel 1.2)
berfluktuasi secara kurang cepat namun mempertahankan aliran sungai selama

periode-periode presipitasi yang kurang. Penutupan hutan umumnya mengurangi tingkat-tingkat lengas tanah dan air tanah dibandingkan dengan
tingkat-tingkat yang sesuai pada tipe-tipe vegetasi lainnya, khususnya selama periode-periode neraca air yang negatif (y.i. jika evapotranspirasi
melebihi presipitasi).

5.2.a. Lengas Tanah


. ,. .

Tanah adalah bagian dari kerak bumi di mana air dapat dikembalikan ke permukaan melalui akar-akar tanaman atau oleh gerakan kapiler;
kedalamannya dalam beberapa hal mung-kin 10 m atau lebih, namun sebagian besar gerakan ke atas (eksfiltrasi) biasanya berlangsung dari 1 sampai 2
m dari permukaan. Volume air yang ditahan oleh suatu tanah (V w) dapat dinyatakan sebagai suatu fraksi dari massa tanah yang kering (M), dan
kesetaraan nisbah-nisbahnya adalah

_ ..................... (5.11)

V Pw M M

dimana p s adalah kerapatan tanah ( p w =1 dalam satuan cgs). Dalam hidrologi adalah paling cocok untuk menyatakan lengas tanah dalam satuan-
satuan jeluk air yang setara, atau simpanan (S) analog dengan jeluk presipitasi; dengan menggunakan jeluk tanah (d), maka:
*w Mw ._>

V M

di mana d dan S berada dalam satuan-satuan yang sama.

Volume air yang ditahan dalam suatu tanah yang jenun, dinyatakan sebagai suatu fraksi dari volume tanah total, setara dengan porositas tanah
( es), atau
V - V,
(5.13) 171

170
mana Vs adalah volume total padatan; porositas tanah mumnya beragam dari 0,3 dan 0,6. Jika suatu tanah yang jenuh H'biarkan kehilangan air secara bebas
selama beberapa hari Hengan gaya gravitasi, tanah tersebut akan mencapai suatu kondisi lengas tanah yang relatif mantap yang disebut kapasitas . pangan;
kapasitas lapangan bukan merupakan suatu konstante vane ketat untuk suatu tanah tertentu, tetapi istilah tersebut telah digunakan secara luas untuk
menggambarkan kondisi-kondisi kelembaban pada tempat-tempat yang berdrainase baik pada 1 hingga 3 hari setelah hujan lebat. Istilah lain yang juga tidak
ketat adalah titik layu permanen, digunakan dengan mengacu pada kondisi-kondisi kelembaban setelah tanah mengering pada suatu titik di mana akar-akar
tanaman tidak dapat menyerap air yang cukup untuk mempertahankan turgiditas daun, dan lengas tanah yang tersedia (untuk pertumbuhan tanaman) diambil
sebagai perbedaan antara kapasitas lapangan dan titik layu permanen.

Status lengas tanah dapat diberi batasan secara lebih ketat dengan menggunakan energi bebasnya jika dibandingkan dengan suatu permukaan da tar dari
air murni; air yang ditahan oleh tanah dikatakan mempunyai energi bebas negatif, atau berada dibawah tekanan negatif, tarikan, ataupun isapan, dan
potensial lengas tanah ( Vs, mb) adalah suatu ukuran usaha yang diperlu-kan per satuan massa untuk membawanya pada kondisi air bebas murni. Status
lengas tanah dapat juga dinyatakan dengan menggunakan pF (pF = log|¥ s|), dan dalam istilah-istilah ini batas-batas atas dan bawah dari tersedianya air bagi
tanaman seringkali diambil berturut-turut sebagai V s = - 0,3 bar, pF = 2,5, dan H"s = — 15 bar, pF = 4,2. Jumlah air yang ditahan oleji tanah pada batas-
batas ihi tergantung pada suatu taraf tertentu Pada tekstur tanah; beberapa harga khas untuk suatu kisaran kelas-kelas tekstur disajikan pada Tabel 5.3.Air
dalam tanah (soil water) dapat diklasifikasikan menurut
Saya-gaya yang spesifik yang mempengaruhi status masing-masmg komponen; air gravitasi bergerak dari ruang-ruang tanah n~kapiler sebagai aliran
gravitasi pada suatu lapangan drainase
172
173
bebas, air kapiler ditahan oleh gaya-gayaua kohesi antara molekul-molekul air yang menciptakan tegangan ] i permukaan pada antar-muka (interface-
interface) udara - air pasoada kapiler-kapiler, dan air higroskopik- ditahan pada tegangaii^y^yang sangat tinggi oleh gaya-gaya molekuler dan sangat
tidak tersirsedia bagi tanaman. Air dalam tanah dapat juga tidak tersedia a bagi tanaman jika air tersebut mengandung garam-garam yangng terlarut;
pada tanah-tanah asin potensial air (v|is)mungkin-ja jauh lebih besar (secara negatif) dibandihgkan normal, dan kisz&saran air tersedia jauh
berkurang. Komponen minor dari lengas;as tanah, uap air, terdapat dalam ruang-Fuang udara di tanah-tantimah tidak jenuh di mana kelembaban nisbi
(rhs) adalah:
rhs = 100 + 7 (10-5)VS ................................... (5.14)

melebihi kisaran normal ips(dinyatakauan dalam mb); bahkan pada Vs = — 50 bar, rhs >96%, yang g berarti bahwa konsentrasi uap air dalam tanah
harus kuranjung lebih setara dengan konsentrasi pada saat jenuh, dan karenaana itu sangat ditentukan oleh suhu tanah.

Tabel 5.3. Lengas Tanah dalam Milimeter per Me Meter Jeluk Tanah
Kapasitas TiTTitik Air
Kelas tekstur
lapangan laywayu tersedia
Pasir 100 : 25 75
Pasir halus 116 :t 33 83
Lempung berpasir 158 50 108
Lempung halus berpasir 217 e 67 150
Lempung 267 101 100 167
Lempung berdebu 283 111 116 167
Lempung ringan liat 300 121 133 . 167
Lempung berliat 317 I f f 150 167
Lempung liat berat 325 17! 175 150
Liat 325 20! 208 117
r 2 b. Simpanan Air Tanah

Air bawah permukaan terutama terdapat pada celah-celah kerak bumi, atau pada zone pecahan banian (lihat Gambar 5.3). ydara dan air terdapat
pada rongga-rongga segmen bagian atas, one aerasi, yang mencakup tanah dan lapisan batuan di bavvahnya yang mengandung air tersuspensi
(vadose). Air tanah terdapat pada zone kejenuhan, yang bagian atasnya disebut muka air tanah (water table).
Sebenarnya semua air tanah adalah presipitasi yang telan berinfiltrasi ke dalam tanah dan berperkolasi melalui zone aerasi; air tanah tersebut
dapat disimpan baik dalam ruang-ruang antar-butir pada batuan yang padat, pada ruang-ruang yang lebih besar di antara pasir dan kerikil yang; tidak
terkonsolidasi, maupun pada ruang-ruang yang besar pada pecahan batuan, dan .saluran-saluran pelarutan. Formasi geologi yang mampu menyimpan
dan meneruskan jumlah air yang cukup besar disebut a/c^r; kalau tidak formasi tersebut merupakan suatu akiklude. Air tanah dikatakan bebas
jika batas atasnya adalah permukaan air tanah yan^ mendukung pinggiran kapiler (air pori pada tekanati atmbsfer), terkurung (confined) atau
artesian jika dilapisi bleb suatu akiklude, dan menggantung (perched) jika dilapisi oleh suatu akiklude yang tidak kontinu'diatas suatu kawasan
yang sangat I'iias namun terletak di atas tubuh air tanah utama.
Porositas suatu akifer (£a), analog dengan persamaan 5.13 untuk porositas tanah, diberi batasan sebagai:

V-
(5.15)
= sr + s.
di mana Va adalah volume agregat padatan. Retensi spesifik (Sr), analog dengan kapasitas lapangan tanah, adalah volume fraksio-°al air yang ditahan
terhadap gaya gravitasi, atau:
vr v - v a - vy
Sr = _1 = — — — — —. —
. . . .—. . .—. . .-. . . . . . . . .(5
. . ..1. 6 )
v v
di mana vr adalah volume mutlak yang tertahan; juga, hasil
176 177
Tabel 5.4. Harga-harga Khas Porositas, Retensi Spesiflk, dan Hasil Spesifik untuk Berbagai Akifer (dalam%)

Porositas Retensi Spesifik Hasil Spesifik


Tipe Akifer
Liat 50 45 5
Pasir 35 10 25
Kerikil 30 5 25 03

Keriki! dan pasir 25 5


k
20 a
Batuan pasir 15 8 x.

Batuan kapur padat 5 3 2


Granit 1 <1 cP
<1

aras muka air tanah, dan aliran yang lebih rendah pada aliran-aliran sungai hutan hams dikaitkan dengan berkurangnya sim-panan air tanah.
Peranan simpanan bawah permukaan pada neraca air musiman : ditunjukkan oleh klimatograf yang diidealisasikan yang ditunjukkan pada Gamabr
5.4; dengan suatu distribusi presipitasi yang merata di sepanjang tahun", dan suatu kurva evapotranspirasi yang berbentuk lonceng yang melampaui presi -
pitasi selama beberapa bul an yang lebih panas, akan terdapat periode-periode pengurangan lengas tanah dan pengisian kem bali yang khas, dan suatu
periode kelebihan air (pada suatu iklim basah). Pengurangan lengas tanah total yang lebih besar (pengu rangan simpanan yang lebih besar) terjadi di bawah
penutupan hutan, dan periode pengisian kembali juga lebih besar; pengu rangan air tanah dan pengisiannya kembali (tidak ditunjukkan) ketinggalan di
belakang fenomena permukaan. Laju-laju aliran- aliran sungai yang minimum biasanya terjadi mengikuti periode periode pengurangan lengas tanah, dan
yang maksimum terjadi mendekati akhir periode-periode kelebihan air.

Penutupan tanaman mengurangi evaporasi langsung dengan menyekat tanah terhadap pemanasan matahari dan angin, namun pengaruh ini
diimbangi secara berlebihan dengan men lengas dari tingkat- tingkat yang lebih dalam; akibatnya,
,'~\
/ *

/s \ (S
/Qz&Zfpf&'vtf'\
:
f-'$?: ^S^&£-&''£5l
••••••••••••,••"•••••
|V.-.:.v-:/::.v:':':^:."::::;-;::;'f?
I
|
H
&
'V -,(s"
F•':^^-^^V"•" *.W^: 1.:SI /" •••••"*<• • Vl?::^^^^.?.?J
r.^v;.V-Vi":::^^;:V-'-' xjiiv.v;;:.-:-:^
v.7:--':.7:^ ""'•"V^-^'-''/.^'^'•••'^ *
1
% * I'''-'"/.^-":^::-
:'''.^'-!
f;:V-X': :?";i\i\-V:|
r
pffQ«llp \ S+ 1 %%
Isliiftlf'
1 HiOelill'
liiitti^ « \l^eli|
W
lilf'
•;
\ \
I ^M
1
Hutan • \| IHIli. Ditebanghabis vill

ta i® > • •• - ' \J W x jjIiH * • ' • - *sS y


« liy •• .
& } ( -|
Q
r t| ir , .
fl
^
Tahun kalender Tahun kalender

Gambar 5.4. Klimatograf untuk kawasan-kawasan hutan dan tebang habis: S-, pengurangan lengas tanah; S41, pengisian lengas tanah; Q,, kelebihan air; garistitik-titik, presipitasi;
garis putus-putus: evapotranspirasi/

pun lapisan-lapisan permukaan mungkin lebih lembab pada penutupan hutan selama suatu periode pengeringan, lapisan-lapisan yang lebih dalam akan
menjadi lebih kering. Pengaruh hutan sebagian bergantung pada jeluk dan proliferasi (penyebar- an) sistem perakaran, tetapi juga pada lamanya musim
tumbuh; Pohon-pohon konifer menyerap lengas tanah setelah tipe-tipe gugur daun telah menjadi dorman. Berbagai kajian telah menunjukkan bahwa pada
kawasan-kawasan di mana tinggi muka air tanah mendekati permukaan, penebangan hutan akan mengakibatkan muka air tersebut naik; sebaliknya,
reboisasi akan dapat menghilangkan kondisi-kondisi setengah-rawa.
Intersepsi hutan (intersepsi tajuk dan seresah) mengurangi jumlah total presipitasi yang dapat meresap ke dalam tanah,
179

178

tetapi throughfall menyebabkan keragaman yang sistematis dalam Potensial air dalam tanah ( if s) didefinisikan pada seksi 5 2. a
tegakan, dan aliran-aliran batang mengalirkan air ke kawasan sebagai tekanan negatif (tarikan) dimana air diikat pada heberapa
perakaran sentral di mana peluang simpanan yang terbesar tempat dalam tanah; pada tanah-tanah non-salin (non-garam) y s
biasanya terdapat. Kapasitas peresapan lantai hutan umumnya disebut potensial matriks atau kapiler. Di dalam pinggiran kapiler
lebih besar di bandingkan kapasitas peresapan pada kawasan- di atas suatu kumpuian air bebas, air diikat olehi tegangan
kawasan di luarnya, sehingga proporsi presipitasi efektif yang lebih permukaan pada kapiler-kapiler dan pada selapizt— selaput tipis
besar sebenarnya memasuki tanah mineral; akan tetapi keadaan yang melekat pada partikel-partikel tanah; pada kesetimbangan Ws
ini terjadi sebagian karena pengeringan yang mendahuluinya dihadapkan dengan potensial gravitasi ( mb) yang setara dan
lebih besar. Juga, permeabilitas yang lebih besar dari zone berlawanan dalam tanda:
perakaran akan memudahkan perkolasi hanya sampai pada suatu
jeluk tertentu'di mana, khususnya pada medan (terrain) yang ) ...................... (5.19)
curam, aliran lateral (interflow) membelokkan banyak dari air
yang berlebihan menuju kanal-kanal aliran sebelum air tersebut di mana p w (gram/cm3) adalah kerapatan air, g adalah percepat-an
dapat bergerak secara vertikal menuju reservoir air tanah. gravitasi (981 cm/detik2), dan z (cm) adalah jarak di atas
permukaan air bebas. Jika air diserap dari tanah oleh akar-aka_r
tanaman atau evaporasi, *VS meningkat (secara negatif) dengaxi
5.3. Aliran Bawah Permukaan menciptakan gaya yang tak berimbang dan menyebabkan gerale-an
ke atas dari kumpuian air bebas; sebaliknya, jika air yan^
Gerakan-gerakan air pada media yang poreus (tanah dan ditambahkan oleh infiltrasi dan perkolasi dari atas, aliran di dalam
akifer) resminya digambarkan dengan menggunakan persamaan pinggiran kapiler akan menurun.
aliran-massa yang umum sebagai berikut:
Ketebalan (z) suatu pinggiran kapiler pada kesetimbangan
Laju aliran = (konduktivitas) (gaya penggerak)…….. (5.18) berbanding terbalik dengan "diameter efektif" (d) kapiler-kapiler
tanah, yaitu:

$ 3. a. Air (dalam) Tanah (Soil water)


yang analog dengan persamaan-persamaan aliran-energi dari seksi 2.2.c; ini dapat z = 4s
dipergunakan pada kondisi-kondisi aliran cairan yang jenuh dan tak jenuh, atau pada
gerakan uap air. Istilah konduktivitas adalah suatu koefisien empiris yang diguna-kan untuk mencirikan permeabilitas intrinsik medium dan sifat-sifat air
(kerapatan dan viskositas); gaya penggerak adalah suatu perbedaan (gradien) potensial (gradien energi hidrolik) ya°8 terutama bergantung pada gaya-
gaya hisapan (tekanan negatif) dan gravitasi. Aliran-aliran bawah permukaan bersifat tiga-dimenskmal, dan sangat dipengaruhi oleh proses-proses
tanaman yang aktif, dan konfigurasi lapangan setempat.
(5.20> gd
mana s adalah tegangan permukaan; s dan kerapatan air ( P > r va as i sedikit dengan suhu (lihat Tabel 2.3), tetapi pada suhi maka
= u,ju ..................................................... (5.21)

dan d dalam cm) dan perubahan suhu hanya sekitar


0,2% °c. Kenaikan karena kapiler meluas hingga ketinggian

181
180
lebih besar di atas muka air pada tanah-tanah yang
100
bertekstur halus, dan kandungan air pada setiap ketinggian tertentu juga lebih besar
(lihat Gambar 5.5 ). Selama kondisi-kondisi tidak berkesetimbangan (keadaan yang
biasa, baik dengan penambahan atau pengurangan air yang terjadi dari atas), laju
gerakan air (q) pada beberapa tingkat adalah:
(5.22)
q.= dz

di mana dan ku adalah konduktivitas hidrolik

untuk aliran tak jenuh; q adalah volume aliran per satuan waktu dan luas
penampang melintang normal dengan arah aliran (volume/luas waktu, atau
jeluk/waktu, misalnya mm/jam),dan ku adalah dalam satuan yang sama bila u
dinyatakan dengan menggunakan kedalaman air yang setara. (1mb '.= 1,02 cm H2O).
Pada persamaan.5.22 tanda negatif berarti bahwa aliran adalah ke atas (q positif)
bila gradien potensial adalah negatif; dalam bentuk yang tereduksi adalati:
10
q = - ku

-t- 1 dz (5.23)
karena laju perubahan potensial gravitasi dengan-ketinggian adalah satu: Konduktivitas hidrolik (ku)' haruslah ditentiikan secara empirik;
konduktivitas tersebut naik secara nyata dengan kandungan air tanah dan potensial, dan juga bervariasi dengan tipe tanah (tekstur dan struktur), dan
dengan suhu air karena pengaruhnya terhadap viskositas. Biasanya aliran air ke atas kurang mencukupi untuk mendukung vegetasi jika zone per-
akaran lebih dari 1 m di atas muka air; beberapa laju aliran maksimum pada berbagai ketinggian (di ambil dari grafik yang dihasilkan oleh Ward,
1967) disajikan pada Tabel 5.5.
Bila curah hujan berinfiltrasi ke tanah yang relatif kering, giadien-gradien kapiler (hisapan) dan potensial gravitasi menye-babkan gerakan air
yang menurun, dan penekanan (penahanan permukaan) dapat menciptakan suatu potensial tekanan tambah-
Kandungan air (% volume)

Gambar 5.5. Penampang penampang khas kandungan air sebagai fungsi tinggi diatas muka air tanah.

Tabel 5.5. Gerakan Kapiler Maksimum Dihubungkan dengan Perkiraan Ke-tinecian Hi A»a«Tino»i »*..i.~ *!-^- • • —-
r-,- ..——...,„.•• isitiuuungKan dengan Perki
tinggian di Atas Tinggi Muka Air Tanah dan Tekstur Tanah

Ketinggian di atas muka air tanah (cm)

183
182
an pada permukaan dan meningkatkan gaya penggerak. Perma-salahan merencanakan suatu pemecahan yang formal pasti dalam hal ini selanjutnya
dipersulit dengan adanya sruktur berlapis tanah alami, dengan variabilitas sifat-sifat tanah dengan waktu selama infiltrasi, dan dengan
ketidaktetapan intensitas curah hujan selama periode-periode hujan; alhasil, para pakar hidrolo-gi biasanya menggunakan indeks-indeks infiltrasi
(persamaan-persamaan 5.3 dan 5.4) maupun formulasi yang serupa dengan persamaan Horton (persamaan 5.9). Pada hal yang terbatas, setelah
curah hujan yang berlangsung lama dan penjenuhan penampang tanah, laju infiltrasi (fc dari persamaan 5.9) adalah konstan, dan persamaan aliran-
gravitasi vertikal hanyalah:
q - f c = ks ...............,.............,............:......... (5.24)

di mana ks adalah konduktivitas hidrolik untuk aliran yangjenuh. Air bawah permukaan bergerak dari potensial-potensial air yang lebih tinggi ke yang
lebih rendah, tetapi sama sekali tidak melulu dalam arah vertikal: ekstraksi air tanah oleh akar-akar tanaman dapat menyebabkan suatu perbedaan
potensial kapiler dalam beberapa arah, dan pada lahan yang berbukit air yang berperkolasi dibelokkan sepanjang suatu bidang yang paralel dengan
kemiringan topografi karena berkurangnya permeabilitas horison-horison tanah yang lebih rendah. Aliran horisontal yang tak jenuh adalah sebanding
dengan gradien potensial matrik atau kapiler, tetapi pada kondisi-kondisi jenuh , ips = 0, dan aliran yang terbatas horisontal hanya dapat terjadi
sehubungan dengan suatu perbedaan dalam potensial tekanan ( Vp) yang didasarkan atas tekanan gas atau berat air yang terkumpul. Sepanjang
permukaan-permukaan yang miring terdapat komponen-konn-ponen aliran horisontal dan vertikal, dan untuk kondisi-kondisi yang tak jenuh, maka:
........... (5.25)

dx

q=-
_!^P_ + _£_^1
atau q = - ks
L dx dz J"" (5.26)
untuk aliran jenuh, dimana u; h = w + w i,;j^i;b. .._*..i. ___,- • , ^H f p-r ^
eg r a h d - P a - a n ™
ke segala arah, dan penerapan teori terhadap problema aliran
hhat Baver, Gardner dan Gradner (1972)
Aliran tak jenuh dapat juga didefinisikan dengan menggu-
k a n d a u i dnr sg l agd anx y a
' >

dS ....................................... (5.27)
Dm = ku
dS
sehingga ....................................... (5.28)
dx
q=-Dm
dan gradien kandungan air tanah lebih mudah diukur:.persamaan bentuk ini terutama adalah cocok dalam menggambarkan aliran uap air. Aliran uap
dipersulit karena bergantung pada gradien- gradien suhu dan kelembaban, dan teori yang ada adalah kurang memuaskan (aliran cairan dan uap dapat
berlangsung secara simultan pada arah-arah yang berlawanan); umumnya aliran berasal dari potensial uap air yang tinggi ke yang rendah (<K V
dalam mb):

Vv = 4615Tlnh ............................................ (5.29)

di mana T adalah suhu mutlak dan h adalah kelembaban nisbi yflng dinyatakan sebagai suatu desimal. Umumnya terdapat suatu gerakan uap air tanah
yang hangat ke yang dingin ke atas "lelalui permukaan tanah pada malam hari dan pada musim dlngin, dan menurun selama hari-hari musim panas
kecuali di ekat permukaan bila evaporasi sedang berlangsung; aliran ke as dapat menambah lengas tanah secara nyata lapisan permuka- n bila membeku,
atau kepada kandungan air dari suatu n salju.

185

184
Gerakan air ke akar-akar tanaman adalah sebanding dengan perbedaan potensial (A Vs) antara tanah dan batas akar dengan tanah; .menurut
pendapat Baver, Gardner dan Gardner (1972):
q = ku A Vs4;rln ( r2/x2) ……………………………….
(5.30)
di mana q adalah laju volume aliran per satuan panjang akar, r adalah radius akar, dan x adalah jarak yang diperoleh A V& (y.i. setengah jarak antara
akar-akar yang berdekatan). Persamaan (5.30) adalah suatu pendekatan untuk kondisi-kondisi di mana dianggap laju aliran tetap, dan harga
hubungan itu adalah lebih bersifat teoritis daripada praktis. Bila jarak antara akar-akar rambut adalah kecil, gradien potensial adalah sangat kecil
kecuali pada tanah yang kering; sebenarnya, dalam menduga laju-laju pengangkutan air melalui tanaman itu sendiri, bfasanya dianggap A 4> s = 0.

5.3.b. Gerakan Air Tanah

Gerakan air pada zone kejenuhan berlangsung sehubungan dengan suatu perbedaan dalam potensial hidrolik ( h) atau head (h). Pada suatu akifer
yang miring perubahan dalam h dengan jarak (x) dinamakan gradien hidrolik (s = h/x), dan laju aliran air tanah (volume/waktu luas dalam satuan
kecepatan) biasanya digambarkan sebagai :
pw

q = kss = k '

dengan menggunakan hnkum Darcy. Konduktivitas hidrolik untuk aliran yang jenuh (ks) tergantung pada ciri-ciri medium (akifer) dan berat jenis
( pw) serta viskositas (u) air, akan tetapi ks' adalah permeabilitas intrinsik medium.
Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada poros-itas efektif batuan dan bahan tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan
oleh patahan dan larutan. Porositas efekti
ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan kekasaran masing-masing partikel, dan susunan gabungannya; tetapi karena sifat-sifat in '
jarang seragam, konduktivitas hidrolik suatu akifer yang berkem bang dibatasi oleh permeabilitas lapisan-lapisan atau masing-masing zone, dan
mungkin bervariasi cukup besar tergantung pada arah gerakan air (misalnya, pada suatu medium yang berlapis kontjuktivitas hidrolik mungkin
jauh lebih besar sepan-jang bidang-bidang horisontal daripada bidang-bidang vertikal). Beberapa konduktivitas rata-rata perkiraan (dari Linsley,
Kohler dan Paulhus, 1975) dan taksiran tingkat debit dari berbagai bahan disajikan pada Tabel 5.6; kecepatan efektif gerakan air tanah bervariasi
pada suatu kisaran yang besar, dari atas orde 10~6 hingga 103 meter/hari.
Air dialirkan dari reservoir air tanah oleh drainase ke-dalam aliran-sliran luapan dan sungai-sungai, atau pada tempat-tempat lainnya (mata
air) di mana permukaan memotong muka air tanah; nnata-air-mata-air biasa dijumpai pada titik-titik keluaran (outflow) dari muka air yang tinggi
pada kawasan-kawasan yang tinggi. Kadangkala air naik di atas tingkat suatu akifer tertekan untuk menciptakan suatu mata air artesian yang
mengalir, dan pemompaan untuk maksud-maksud kemanusiaan

label 5.6. K»i»«duktivitas-Kondutivitas Hidrolik dan Tingkat-tingkat Debit Khs dari Berbagai Bahan (dalam Linsley, Kohler. dan Paulhus,
Bahan Konduktivitas (nrVhari— Kecepatan debit
m2 )

Granit 4 (10-") 4 y^m/hari


v
Batu kap ur p^ dat Batuan 4 (10-4) 4 (10-2' 4 //m/hari 400 /im/hari 4
pa& ir Pasir 4(10° ) cm/hari
Kenkil dan r> • "" P- 4(10' ) 4 ( 1 02 ) 40 cm/hari 4 m/nari
asir Kenkil

— — — — — — — — --_ 4(103 ) 40 m/hari

187
186
Gambar 5.6. Aliran bawah permukaan pada dataran berbukit selama a, periode tan pa hujan; dan b, dengan infiltrasi yang cepat: a • tanah;|3 ,
zone pertengahan; y , lingkaran kapiler; a . air butl"
telah menjadi suatu faktor utama dalam mengurangi muka air tanah pada kawasan-
kawasan di mana kebutuhan-kebutuhan perkotaan da.n pertanian melebihi penyediaan air
permukaan. Air tanah yang dangkal dialirkan secara cepat -bila cadangan-cadangan tepi
sungai mengalirkan sesudah periode-penod6
aliran-aliran yang tinggi atau banjir, dan secara lebih lambat jika cadangan tersebut bergerak ke atas dalam pinggiran kapiler untuk menopang evaporasi
permukaan, atau untuk diserap oleh akar-akar tanaman freatofitik; yang terakhir ini menyebabkan suatu daur harian yang kecil pada debit air tanah ke
aliran-aliran sungai (lihat seksi 6.3. a.)

5.3.C. Pengaruh Topografi

Potensial gravitasi air pada suatu daerah tangkapan semata-mata merupakan suatu f u n s
Potensi gravitasi air pada suatu daerah tangkapan semata- ( pwg = konstan)
mata merupakan suatu fungsi dari elevasi di atas titik dz (5.32) …………………………….
debit, dan
dengan diferensiasi persamaan 5.19; ini berarti bahwa gradien hidrolik, dan gaya penggerak untuk
alrran yang =* 1 tidak jenuh, akan lebih besar pada kawasan-kawasan dengan relief nisbi yang lebih besar, dan bahwa tanah-tanah dan lapisan-lapisan bawah
permukaan akan mengalirkan secara lebih cepat. Komponen-komponen aliran bawah permukaan sebagaimana dipengaruhi oleh bentuk lahan, digambarkan pada
Gambar 5.6. Drainase air tanah secara karakteristik adalah lebin cepat, tidak hanya karena konduktivitas-konduktivitas hidrolik tanah lebih besar, melain-kan juga
karena air bergerak di sepanjang suatu gradien yang lebih curam yang paralel dengan kemiringan permukaan; konfi-gurasi tinggi muka air tanah cenderung untuk
mengikuti kontur-kontur permukaan, tetapi pada bentuk yang jauh lebih lunak.
Selama periode-periode tak hujan dengan infiltrasi permukaan nol (Gambar 5. 6. a), air bawah permukaan bergerak lambat melalui zone pertengahan, mengisi
reservoir air tanah yang menopang aliran dasar pada sungai-sungai; pinggiran kapiler dapat meluas kedalam zone perakaran tanaman. Selama periode-Periode
curah hujan maupun salju yang melebur (Gambar 5.6.b), air bergerak dengan cepat ke dalam tanah hutan yang tak

188

terganggu; sekali horison-horison bagian atas dijenuhi dan ujune


pembasahan meluas hingga lapisan-lapisan yang kurang perrnea-
bel, aliran dibelokkan sepanjang jalur dengan tahanan yang
paling kecil (jalur-jalur di mana hasil kali k ss adalah yang
terbesar), dan interflow menghasilkan suatu kenaikan yang tajam
dalam hidrograf aliran sungai. Aliran vertikal melalui zone
pertengahan masih sangat lambat dan tinggi muka air tanah,
kecuali di dekat permukaan, tidak beraksi berhari-hari atau
bahkan berbulan-bulan sesudah infiltrasi awal (inisial); di dekat
sungai-sungai muka air dapat meluas hingga kedalaman zone
perakaran atau, kadangkala di atas permukaan itu sendiri
(selama banjir).

You might also like