Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 80

Orinet 2008

skripsi ini masih belum lengkap


memang sengaja di buat demikian karena semua tergantung
kreatifitas masing-masing.
(semoga dapat membantu dan bermanfaat)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bidang informasi begitu cepat, hal ini diikuti dengan

perkembangan teknologi komunikasi khususnya internet di berbagai negara

yang turut berkembang pesat. Kehadiran internet di Indonesia sudah sangat

dibutuhkan mengingat bahwa teknologi informasi ini telah memberikan

kemudahan proses komunikasi yakni dengan meniadakan jarak dan waktu

yang selama ini dirasakan sebagai faktor penghambat.

Untuk terhubung ke Internet seseorang harus menggunakan komputer

yang tersambung ke server layanan Internet melalui jaringan telekomunikasi.

Salah satu alternatif yang banyak digunakan adalah menggunakan dial up atau

saluran telepon lokal. Dengan cara ini, pengguna Internet menyambung ke

nomor telepon milik penyedia jasa akses Internet (Internet Service Provider /

ISP), yang selanjutnya menghubungkannya ke simpul – simpul informasi yang

terdapat di jaringan Internet.

Permasalahannya sampai saat ini keberadaan ISP masih terkonsentrasi

di kota – kota besar saja, sehingga bagi sebagian besar kota di daerah, masih

harus membuat sambungan antar – kota (sambungan langsung jarak jauh /

SLJJ). Padahal tarif SLJJ masih relatif mahal. Kedua, susunan biaya ber-

Internet terdiri dari dua komponen: biaya sambungan telepon yang dibayarkan

kepada operator telekomunikasi, dalam hal ini PT. Telkom, dan biaya
langganan akses Internet yang dibayarkan kepada ISP. Apabila tarif

sambungan telepon naik, secara otomatis total biaya untuk ber-Internet ikutan

pula naik.

Dihadapkan pada kenyataan mahal dan langkanya sambungan telepon

lokal, Pertanyaannya, adakah cara lain yang lebih murah dan sederhana.

RT/RW Net, demikian istilah yang digunakan oleh pakar Internet Dr.

Onno Widodo Poerbo dan Ir. Michael Sunggiardi, Direktur BogorNet (Bonet)

ISP yang berafiliasi dengan IndoNet. RT/RW Net inilah solusi atau alternatif

untuk mengakses Internet bagi rumah tangga dan mengatasi mahal dan

langkanya sambungan telepon. Berdasarkan keadaan diatas, maka penulis

akan menyusun skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN RT/RW NET

BERBASIS WIFI MENGGUNAKAN pfSense LINUX SERVER”.

1.2 Perumusan Masalah

1. Menganalisa dan merancang infrastruktur yang harus dibangun yang

meliputi : server, perangkat keras, dan perangkat lunak.

2. Menentukan solusi terbaik untuk kebutuhan perangkat keras dan perangkat

lunak yang digunakan, koneksi internet yang stabil dan handal.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan ini dibatasi pada bahasan infrastruktur yang harus

dibangun, kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak.


1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah turut serta dalam mengembangkan

akses internet yang mudah dan murah dilingkungan masyarakat.

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1.4.1 Bagi Unisbank

Sebagai bahan literatur / petunjuk untuk menambah pengetahuan

tentang jaringan Wifi

1.4.2 Bagi Masyarakat

Memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan

akses internet yang mudah dan murah

1.4.3 Bagi Penulis

Penulis dapat mengetahui lebih dalam tentang jaringan komputer

berbasis Wifi, bagaimana menganalisa infrastruktur yang harus

dibangun, merancang jaringan dan dapat menerapkan ilmu yang telah

didapat selama menjalankan penelitian.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Objek Penelitian

Adapun objek penelitian dalam skripsi ini adalah Rancang Bangun

Rt/Rw Net Berbasis Wifi.


1.5.2 Metode Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data ini melalui pemahaman terhadap

literatur- literatur, internet dan catatan-catatan yang berhubungan

dengan masalah yang ditulis untuk melengkapi data yang

diperlukan.

2. Observasi

Melakukan penelitian dan percobaan

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, perumusan dan batasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang akan menjadi dasar

dari topic penelitian.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini yang dilakukan adalah menganalisa dan menentukan

perangkat keras yang akan digunakan serta menginstalasi perangkat

lunak.
BAB IV IMPLEMENTASI

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membangun keamanan

jaringan dengan membatasi hak dan kewenangan client pada

komputer server.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas kesimpulan yang dapat diambil dan saran-saran

yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Jaringan Komputer

Salah satu teknologi penting dibidang komputer yang saat ini

berkembang dengan pesat adalah teknologi jaringan komputer atau computer

networking. Prinsip dasar dalam sistem jaringan ini adalah proses pengiriman

data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media

komunikasi tertentu.

Untuk memahami sistem jaringan komputer, perlu dipahami terlebih

dahulu apa itu sistem, komputer dan jaringan.

• Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua

atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai

tujuan. (Jogiyanto, 1989 : 813).

• Komputer berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung.

Definisi komputer dari American National Standard Institude, “Suatu

pemroses data yang dapat melakukan perhitungan yang benar dan cepat,

termasuk perhitungan arithmatika atau operasi logika, tanpa campur

tangan dari manusia yang mengoperasikan selama pemrosesan”.

(Jogiyanto, 1989 : 2).

• Jaringan adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang saling

berhubungan dan berinteraktif yang dihubungkan dengan media transmisi

alat komunikasi.
Sehingga dapat disimpulkan Sistem Jaringan Komputer adalah : “Kumpulan

dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan dan berinteraktif yang

dihubungkan dengan media transmisi alat komunikasi dan membentuk satu

kesatuan, sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai, dan saling berbagi pakai

sumber daya baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang terdapat dan

terhubung pada jaringan komputer tersebut”.

2.2 Manfaat Jaringan Komputer

Pemanfaatan teknologi jaringan ini tentu saja tidak tanpa alasan,

karena para ahli komputer telah berhasil meyakinkan para pengguna jaringan

bahwa berbagai bentuk keuntungan dan efisiensi akan diperoleh dengan

memanfaatkan teknologi jaringan komputer untuk perangkat-perangkat

komputer yang ada, yaitu :

a. Resource sharing

Kemampuan berbagi pakai sumber daya baik berupa perangkat keras

maupun perangkat lunakyang terdapat dan terhubung dengan jaringan

komputer tersebut.

b. Integrasi data

Memungkinkan terjadinya pengintegrasian data dari berbagai terminal

pemasukan data dan transaksi kedalam pusat pengolahandata sehingga

memudahkan untuk memperoleh informasi yang akurat setiap saat.


c. Distributed processing

Pembangunan jaringan komputer ini dapat mencegah ketergantungan

kepada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu

komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke komputer lainnya.

d. Keamanan data

Sistem jaringan komputer memudahkan dalam melakukan perlindungan

terhadap data yang terpusat pada server. Jaminan keamanan data tersebut

dapat diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password.

2.3 Jenis Jaringan Komputer

Pada saat ini ada beberapa jenis jaringan yang beroperasi diseluruh

dunia, baik pada perusahaan telekomunikasi, lembaga pemerintah, lembaga

pendidikan dan lain sebagainya. Perbedaan jenis jaringan dapat didasarkan

pada fasilitas yang ditawarkan, rancangan teknisnya serta kelebihan dan

kelemahannya.

Pada umumnya sistem jaringan komputer dibedakan menurt jarak

hubungan antara satu sistem komputer dengan lainnya. Dalam hal ini jaringan

komputer dapat dibedakan menjadi 3 yaiutu :

2.3.1 LAN (Local Area Network)

Merupakan suatu jaringan dimana peralatan-peralatan hardware dan

software digabungkan untuk dapat saling berkomunikasi dalam daerah

yang terbatas. Jaringan ini biasanya dibangun untuk perkantoran atau

lembaga pendidikan, atau untuk lingkup departemen dalam


perusahaan.

Beberapa konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah

server yang berfungsi untuk menyimpan perangkat lunak (software

yang mengatur aktifitas jaringan. Komputer-komputer yang terhubung

dalam jaringa disebut workstation. Kemampuan komputer workstation

biasanya dibawah komputer server.

Selain mudah dalam pembentukannya jaringan ini juga mudah dalam

perawatannya, karena jumlah workstation masih sedikit dan areanya

tidak terlalu luas sehingga para teknisi dapat dengan mudah dan cepat

menyelesaikan pekerjaannya.

2.3.2 MAN (Metropolitan Area Network)

Suatu jaringan yang jarak antara satu sistem dengan sistem lainnya

relatif agak jauh, scopenya dalam satu kota. Pembangunan jaringan

komputer metropolitan ini merupakan pilihan perusahaan-perusahaan

yang bergerak dalam sektor jasa perbankan, supermarket, perguruan

tinggi dan lain sebagainya yangmemiliki banyak kantor cabang dalam

suatu kota.

Dengan fasilitas jaringan komputer ini diharapkanpimpina perusahaan

dapat dengan cepat mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan

maupun kantor cabangnya masing-masing dan memungkinkan

pimpinan perusahaan berkomunikasi bahkan berdiskusi dengan para

manajer kantor-kantor cabang. Hal ini berarti jaringan ini mendukung

proses koordinasi dan kontrol para pengelola tersebut.


2.3.3 WAN (Wide Area Network)

Jaringan komputer skala luas yang merupaka pengembangan dari

jaringan komputer metropolitan dimana komputer dihubungkan dengan

fasilitas komunikasi seperti sistem telepon ataupun pemancar

gelombang mikro. Bentuk ini biasanya digunakan oleh perusahaan

besar ataupun departemen pemerintahan.

Fungsi jaringan ini tentu saja difocuskan untuk pengintegrasian data

dan berlangsungnya proses manajemen, khususnya kontrol dan

koordinasi.

Infrastuktur utama untuk membangun jaringan komputer skala luas ini

adalah jaringan internet. Meskipun relatif murah, namun belum banyak

perusahaan yang memanfaatkan fasilitas internet ini dengan optimal.

2.4 Tipe Jaringan Komputer

2.4.1 Peer To Peer

Sistem operasi jaringan model peer to peer memungkinkan seorang

user membagi sumber daya yang aa dikomputernya, baik itu file data,

printer, dan peripheral lain. Namun, model ini tidak mempunyai

sebuah file server atau sumber daya yang terpusat, seluruh komputer

mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang

tersedia di jaringan. Model ini di desain untuk jaringan berskala kecil

dan menengah.
 Kelebihan jaringan peer to peer

• Tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan satu PC yang

sepenuhnya berfungsi sebagai server dan tidak digunakan sebagai

media kerja atau sering disebut dengan didacated server

• mudah dalam instalasi programnya, hanya tinggal mengatur untuk

operasi model peer to peer.

 Kelemahan jaringa peer to peer

• Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan aplikasi.

• Tidak aman, karena tidak menyediakan fasilitas pengamanan server

yang mencukupi.

Gambar 1.1 Jaringan Peer To Peer

2.4.2 Client Server

Sistem operasi jaringan client server memungkinkan jaringan untuk

mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated

server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem,

memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan


keamanan. Workstation berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya

yang ada pada file server.

 Kelebihan jaringan client server

• Terpusat, sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server.

• Keseluruhan komponen (client / network / server) dapat bekerja

bersama.

 Kelemahan Jaringan client server

• Biaya pengadaan dan operasionalnya mahal.

• ketika server drop, keseluruhan operasi pada jaringan akan

terganggu.

Gambar 1.2 Jaringan Client Server

2.5 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antara terminal dalam

suatu jaringan komputer. Pola ini berhubungan erat dengan media akses dan

media pengirim yang digunakan.Ada beberapa macam topologi yang dapat

digunakan, tetapi bentuk topologi yang utama adalah Bus, Star, Ring dan Tree.
2.5.1 Topologi Bus

Pada topologi ini terdapat satu jalur umum yang berbentuk garis lurus.

Ciri utama dari bentuk topologi ini adalah bahwa setiap sambungan

saling tergantung. Artinya, jika satu sambungan terganggu maka

seluruh sambungan akan terputus dan tidak bisa terhubung lagi.

Meskipun terhubung tetapi topologi ini tidak membentuk satu jalur

tertutup. Topologi ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala

kecil.

Gambar 1.3 Topologi Bus

2.5.2 Topologi Ring

Pada topologi ring semua pc yang terkoneksi akan saling dikaitkan

sehingga membentuk satu koneksi yang tidak terputus. Namun, sistem

ini memiliki kelemahan, yaitu apabila ada kabel koneksi yang terputus

dua arah, maka seluruh koneksi ke server akan terputus atau terganggu.

Topologi ini sangat tepat untuk perusahaan, unit atau departemen yang

sangat tinggi tingkat lalu lintas transmisi data dan informasinya.


Gambar 1.4 Topologi Ring

2.5.3 Topologi Star

Topologi ini punya bentuk fisik seperti bintang, dimana setiap node

dihubungkan ke pusat. Media transmisinya bersifat tertutup dan setiap

client mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan

dengan file server sehingga apabila salah satu client mengalami

kegagalan, maka client yang lain tetap bisa berkomunikasi dengan

server.
Gambar 1.5 Topologi Star

2.5.4 Topologi Tree

Pada topologi ini biasanya hanya ditemui pada jaringan berskala besar,

karena topologi ini memungkinkan penambahan PC berapapun tanpa

mengganggu kinerja seluruh sistem. Skemanya memiliki kesamaan

dengan skema pohon, yaitu node pusat dihubungkan dengan beberapa

node. Masing2 node dihubungkan ke beberapa node lainnya. Adapun

kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi,

maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga tidak

menjadi efektif. Cara kerja jaringan ini relatif lebih lambat.

Gambar 1.6 Topologi Tree


2.6 Perangkat Keras Jaringan

2.6.1 File Server

Sebuah file server merupakan sebuah komputer yang berisi program,

baik sistem operasi maupun program aplikasi yang menyediakan

pelayanan kepada komputer atau program lain yang sama ataupun

berbeda. Sebagai contoh mengelola pengiriman file, database atau

menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas yang lain. File

server juga harus menyimpan informasi dan membaginya dengan

cepat.

2.6.2 Workstation

Keseluruhan komputer yang terhubung ke file server dalam sebuah

jaringan. Dimana komputer ini sebagai tempat kerja atau pengolahan

data yang diakses dari server. Komputer ini hanya merupakan

perpanjangan dari server, jika server down maka komputer client ini

tidak berfungsi. Tetapi sekarang ini workstation sebagian besar

menggunakan Personal Computer (PC).

2.6.3 NIC (Network Interface Card)


Sebuah kartu jaringan dan merupakan perangkat yang menyediakan

media untuk menghubungkan antar komputer kedalam sistem jaringan.

Dilihat dari interface nya umumnya terbagi dua yaitu PCI dan ISA.

Terdapat juga beberapa card diperuntukkan khusus untuk laptop atau

notebook dengan socket PCMCIA.

2.6.4 Hub / Concentrator

Hub lebih berfungsi sebagai media antar koneksi yang jauh, media

pengumpul semua koneksi antar PC untuk kemudian disambungkan

satu sama lain. Keuntungan menggunakan Hub adalah fleksibilitas

yang dimiliki sehingga tiap client dapat ditambahkan setiap waktu

tanpa mengganggu jaringan yang sedang beroperasi.

2.6.5 Repeater

Fungsi utamanya adalah untuk memperkuat sinyal. Sinyal yang

diterima dari satu segmen kabel LAN ke segmen LAN berikutnya akan

dipancarkan kembali dengan kekuatan sinyal asli pada segmen LAN

pertama, sehingga dengan adanya repeater ini, jarak antara dua jaringan

komputer dapat diperluas.

2.6.6 Bridge

Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN dan

memungkinkan paket data dari satu LAN ke Lan yang lain. Sebuah

bridge menyediakan sambungan antara dua tipe LAN yang sama,

misalnya Ethernat LAN dan Token passing. Dengan bridge dapat


memperluas jaringan LAN, sehingga semua segmen yang saling

berhubungan satu sama lainnya menjadi menjadi bagian dari LAN

yang lebih besar.

2.6.7 Router

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan

ke jaringan yang lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara

keduanya. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan

sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN

terisolasikan dengan baik dengan trafik yang dibangkitkan oleh LAN

lain.

Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk

berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa juga berupa

sebuah PC yang difungsikan sebagai router.

2.7 Media Transmisi

2.7.1 Kabel

Dalam jaringan komputer, kabel merupakan media penghubung utama,

karena kabel merupakan media transfer antar PC. Dalam jaringan lokal

dikenal tiga jenis kabel, yaitu :

a. Kabel Coaxial
Kabel coaxial banyak digunakan dijaringan lokal karena biaya

pembangunan jaringannya relatif murah dan tidak memerlukan Hub

sebagai konsentrator jaringan. Kabel coaxial menyediakan

perlindungan cukup baik karena terdapat semacam pelindung

logam / metal dalam kabel tersebut. Kabel coaxial terdiri dari

beberapa jenis.

 Thick Coaxial

Dikenal dengan kabel RG-8 atau tipe kabel 10Base5, sering

digunakan untuk kabel backbone pada instalasi jaringan

enthernet antar gedung. Kabel ini sulit ditangani secara fisik

karena tidak fleksibel dan berat tetapui berdaya jangkau 500 m

bahkan 2500 m dengan repeater.

 Thin Coaxial

Dikenal dengan kabel RG-58 atau kabel 10Base2 biasa

digunakan dalam jaringan antar workstation, mudah ditangani

secara fisik dan sering digunakan dalam implementasi topologi

bus, ring, dan star. Daya jangkau antara 300 m dapat mencapai

diatas 300 m dengan menggunakan repeater.

b. Kabel UTP (Unshielded Twister Pair)

Merupakan sepasang kabel yang di twist / dililit satu sama lain

dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik. Terdiri dari

dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai

dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8 kabel). UTP


dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps sampai 100 Mbps tetapi

mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100 m. pada

umumnya menggunakan konektor RJ-45.

Pada saat ini penggunaan UTP kabel merupakan pilihan yang

paling efisien dalam pengembangan jaringan komputer

berkecepatan tinggi 10 Mbps – 100 Mbps.

c. Kabel Fiber Optic

Teknologi fiber optic atau serat cahaya memungkinkan menjangkau

jarak yang besar dan menyediakan perlindungan total terhadap

gangguan elektrik. Kecepatan transfer data dapat mencapai 1000

Mbps serta jarak dalam satu segmen dapat lebih dari 3,5 km.

Kerugian penggunaan kabel ini harganya sangat mahal tetapi kabel

ini merupakan alternatif yang paling baik bagi masa depan jaringan

komputer.

2.7.2 Wireless

Bilamana sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau

medannya sulit untuk penerapan instalasi kabel sebagai media

transmisi jaringan, maka dapat digunakan media transmisi berupa

radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui media terbuka yang

dapat berupa mikro gelombang, sistem satelit, sinar infra merah atau

sistem laser. Jaringan dengan media transmisi tanpa kabel ini disebut

dengan jaringan wireless.

 Keuntungan wireless
• Mudah untuk melakukan perawatan karena tidak ada instalasi

kabel yang rumit.

• Teknologi wireles memungkinkan untuk mengakses internet

lebih murah dibanding dengan sistem dial up atau leased line.

• Sangat bermanfaat untuk mengatasi problem lokasi.

 Kelemahan wireless

• Biaya peralatan dan peripherial relatif mahal.

• Kemampuan transfer data lebih kecil dari jaringan kabel.

• Keamanan data masih belum terjamin karena masih

dimungkinkan dilakukan penyadapan.

2.8 Metode Transmisi

2.8.1 Teknik Pengiriman Baseband

Pada metode ini data yang berupa sinyal digital langsung dikirim

melalui media trnsmisi satu saluran, seperti kabel tanpa mengalami

perubahan apapun. Dengan cara ini maka jarak transmisi data

tergantung pada kualitas media yang digunakan.

 Keuntungan

• Biaya murah, karena dalam sistem ini tidak diperlukan modem.

• Bentuk teknologinya sederhana dan mudah dalam instalasinya.

 Kerugian

• Kapasitas pengiriman data terbatas karena hanya terdapat satu


lalu lintas data sehingga hanya satu pasang komputer yang

dapat berkomunikasi pada saat yang sama.

2.8.2 Teknik Pengiriman Broadband

Metode ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog, maka data

dalam bentuk sinyal digital harus dimodulasikan lebih dahulu menjadi

sinyal analog. Media yang digunakan berupa kabel Coaxial

Broadband. Data dari beberapa terminal dapat menggunakan satu

saluran, tetapi frekuensinya berbeda-beda sehingga pada saat yang

sama dapat dikirimkan beberapa jenis data melalui beberapa frekuensi.

 Keuntungan

• Kapasitas pengiriman data cukup tinggi, karena memiliki

beberapa jalur transmisi.

• Untuk teknik Broadband non kabel daerah jangkauan lebih luas

dengan biaya relatif murah.

 Kerugian

• Harga modem yang diperlukan relatif mahal.

• Waktu tunda perjalanan sinyal dua kali lipat dibandingkan

dengan waktu tunda perjalanan sinyal pada sistem baseband,

karena harus dilakukan modulasi dan demodulasi sinyal terlebih

dahulu.

2.9 Model OSI Layer

2.9.1 Pengertian OSI


Suatu jaringan komputer dibangun dengan

memperhatikan arsitektur standar yang dibuat lembaga standar industri

dunia. Standar jaringan yang saat ini diakui dunia adalah The Open

System Connection yang dibuat oleh lembaga ISO (The International

Standar Organization). Seluruh fungsi kerja jaringan komputer dan

komunikasi antar terminal diatur dalam standar ini.

OSI adalah suatu standar komunikasi antar mesin yang

terdiri dari 7 lapisan. Ketujuh lapisan tersebut mempunyai peran dan

fungsi yang berbeda satu terhadap yang lain.

2.9.2 Lapisan OSI

a. Phisical Layer

Lapisan terendah ini mengatur sinkronisasi pengiriman dan

penerimaan data, spesifikasi mekanik, elektrik dan interface antar

terminal, seperti besar tegangan, frekuensi, koneksi pin dan jenis

kabel.

b. Data Link Layer

pada lapisan ini data diubah dalam bentuk paket, sinkronisasi paket

yang dikirim maupun yang diterima, persiapan saluran antar

terminal, pendeteksian kesalahan yang terjadi saat pengiriman data

dan pengendalian akses saluran.

c. Network Layer

Lapisan ini menentukan rute pengiriman dan pengendalian

kemacetan, agar data sampai ditempat tujuan dengan benar.


d. Transport Layer

Lapisan ini mengatur keutuhan data, menerima data dari lapisan

session dan meneruskannya ke lapisan Network. Lapisan ini juga

memeriksa apakah data sudah sampai dialamat yang dituju.

e. Session Layer

Lapisan ini menyiapkan saluran komunikasi dan terminal dalam

hubungan antar terminal, mengkoordinasikan proses pengiriman

dan penerimaan serta mengatur pertukaran data.

f. Presentation Layer

Pada lapisan ini dilakukan konversi data agar data yang dikirim

dapat dimengerti oleh penerima, kompresi teks dan penyandian

data.

g. Application Layer

Lapisan paling tinggi ini mengatur interaksi pengguna komputer

dengan program aplikasi yang dipakai. Lapisan ini juga mengatur

pemakaian bersama data dan peralatan, pengiriman file dan

pemakaian database.

2.10Protokol Jaringan

Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan

beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, mengirim pesan, data,


informasi atau file yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar

suatu sesi komunikasi data dapat berlangsung dengan baik dan benar.

2.10.1 Jenis-Jenis Protokol

a. Token Ring

Dalam suatu token ring, suatu pola bit khusus yang disebut

token bergerak mengelilingi terminal-terminal kapan saja

walaupun terminal dalam keadaan diam. Ketika suatu terminal

ingin mentransmisikan suatu frame, terminal tersebut harus

meraih token itu. Oleh karena hanya ada satu token, maka

hanya satu terminal saja yang dapat melakukan transmisi pada

saat yang sama.

Dengan metode ini, maka tidak akan terjadi tumbukan dalam

pengiriman data. Pada metode ini suatu terminal harus

menunggu giliran pada waktu yang relatif lebih lama bila akan

mengirimkan data.

Namun tidak mungkin terjadi tumbukan sinyal data, karena saat

pengiriman data merupakan waktu ekslusif bagi terminal

pengirim.

b. Ethernet

Ethernet bekerja berdasarkan broadcast network, dimana setiap

node menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh sebuah

node menggunakan metode CSMA/CD (carier sense multiple

acces / collision detection).


c. ATM (Asynchronus Transfer Mode)

ATM memiliki kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu

mencapai 150 Mbps atau lebih. Teknologi ATM ini sangat

cocok digunakan untuk pengiriman data dalam bentuk video,

CD audio dan gambar. ATM bekerja pada model topologi star,

dengan nenggnakan fiber optic cable ataupun twisted pair cable.

ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua

atau lebih LAN.

ATM juga banyak dipaki oleh Internet Service Provider (ISP)

untuk meningkatkan kecepatan akses internet untuk client

mereka.

d. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)

Merupakan protokol yang digunakan untuk transmisi pada

jaringan yang menyerupai token passing ring yang

meningkatkan kinerja jaringan. Hal ini dimungkinkan karena

FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan 100 Mbps.

FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak

maksimum 2 km. Di samping itu FDDI memiliki kemampuan

untuk menghubungkan lebih dari satu jaringan lokal.

e. TCP / IP (Transmission Control Protokol / Internet

Protokol)

Adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan

fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network


(WAN). TCP / IP terdiri dari sekumpulan protokol yang

masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu

dari komunikasi data.

Protokol ini merupakan komunikasi utama dalam internet serta

intranet. Memungkinkan sistem apapun terhubung kedalamnya

bisa berkomunikasi dengan sistem lain tanpa harus

memperdulikan bagaimana remote system yang lain tersebut

bekerja.

Merupakan protokol yang sangat banyak digunakan untuk

jaringan komputer. Protokol ini hanya menggunakan 4 layer

dalam pengiriman datanya, yaitu : Aplication, transport,

internet, dan network layer.

 Pengalamatan Pada TCP / IP

Pengalamatan pada IP dibagi menjadi IP Privat dan IP Public.

IP Privat digunakan dalam jaringan lokal saja, IP Privat dibagi

dalam tiga kelas antara lain :

Kelas A

10 1 – 255 1 -255 1 - 255

Kelas B

172 16 – 31 1 -255 1 - 255

Kelas C
192 168 1 -255 1 - 255

Sedangkan IP Publik adalah IP yang penggunaanya harus

diregistrasikan dahulu, dengan ini komputer dapat dikenali di

internet.

Alamat IP terbagi kedalam lima kelas yakni :

Kelas A

1 – 126 1 – 255 1 – 255 1 - 255

Kelas B

128 – 191 1 – 255 1 – 255 1 - 255

Kelas C

192 - 223 1 – 255 1 – 255 1 - 255

Kelas D

224 - 239 1 – 255 1 – 255 1 - 255

Kelas E

240 - 255 1 – 255 1 – 255 1 - 255

Sebuah alamat IP terdiri dari dua bagian yaitu :


1. Network ID

2. Host ID

Network ID adalah host yang tersambung dalam satu

jaringan fisik, atau dapat pula dikatakan sebagai identitas

alamat dari sebuah jalur. Semua alat yang terhubung pada jalur

fisik yang sama harus memiliki Network ID yang sama.

Host ID merupakan identitas bagi Host. Dengan Host ID

bisa mengetahui bahwa IP tersebut merupakan bagian dari

Network mana dan kelas berapa.

 Keunggulan TCP / IP

• Open Protokol Standar

Independen terhadap perangkat keras komputer, sistem

operasi dan lain-lain. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin

dengan perangkat keras dan lunak yang berbeda walaupun

tidak terhubung internet.

• Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu.

Sehingga cocok untuk berbagai macam jaringan.

• Cara pengalamatan bersama, memungkinkan device TCP /

IP mengidentifikasi secara unik device yang lain diseluruh

jaringan walaupun ia merupakan jaringan global (dunia).

• Protokol level tinggi yang di standarkan untuk konsistensi,

sehingga menyediakan servis user yang luas.


2.11Wifi

WiFi adalah singkatan dari Wireless Fidelity, suatu rangkaian

produk yang didesain untuk penggunaan teknologi Wireless Local Area

Networks (WLAN) berdasarkan standar spesifikasi IEEE802.11.

Jaringan WLAN (wireless Local Area Network) merupakan salah

satu bentuk jaringan wireless. Jaringan WLAN adalah jaringan yang

memungkinkan dua mesin atau lebih untuk berkomunikasi menggunakan

protokol jaringan standar tetapi tanpa menggunakan media transmisi kabel.

Media transmisi yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan WLAN

adalah gelombang elektromagnetik yang dapat berupa sinar infra-merah

(infrared, IR), gelombang mikro (micro wave) atau gelombang radio

(radio frequency, RF).

2.12pfSense

2.12.1 Pengertian pfSense

pfSense adalah sistem operasi turunan dari m0n0wall.

Menggunakan Packet Filter, FreeBSD 6.x (atau DragonFly BSD

bila ALTQ dan CARP selesai), ALTQ digunakan excellent sebagai

packet queuing, dan sebuah integrated package management

system untuk menambahkan fitur-fitur baru.

2.12.2 Fitur pfSense

pfSense changes implemented (subject to change daily):

 FreeBSD 6.1 - CURRENT with ALTQ


 Wireless a/b/g wpa_supplicant, turbo, WEP, WPA-E/PSK and

WPA2 (TKIP)

 Incoming load balancing pools

 PPPoE Server

 Themes

 New system->afterfilterchangeshellcmd xml tag which is exe­

cuted on the system after each filter change (or other network­

ing related changes)

 All of the GREAT m0n0wall features, some improved

 setup wizard using xml -> web gui toolkit

 package xml -> web gui toolkit. RAPIDLY create packages and

GUI's

 rebootless changes of settings

 multiple WAN Support

 outgoing load balancing pool

 pf (openbsd's packet filter)

 CARP - for failover and clustersyncing (rules, trafficshaper,

nat, IPSEC SAs...)

 failovercapable DHCP-Server with advanced settings (specify

gateway, DNS, WINS)


 advanced support for wireless devices (including WEP, WPA,

HostAP-mode, hardware-encryption if supported by driver,

mac-filtering, hide SSID, ...) with by freeBSD6 supported wire­

less devices (atheros recommended for full functionality)

 Systemstatus with realtimegraphs including SWAP usage moni­

tor

 ALTQ traffic shaping with integrated magic shaper wizard

 Queuegraphs for Trafficshaper

 Edit file option

 Execute command now in menu

 SSH Support

 Console support on COM1

 FTP-Proxy

 enhanced ALIAS-system

 enhanced configuration-system featuring a configuration histo­

ry and partial config down-/uploads

 a lot of small "helpers" that make admins life easier

 Packages!

• pfflowd - converting PF-status-massages to Cisco NetFlow-

Datagrams

• PFStat - Graphing

• NTOP - Enhanced network history data

• STunnel - wrap standard ports with SSL


• Squid Transparent Proxy

• arpwatch - watch ethernet/ip-adress-pairings

• assp - Anti-Spam-Proxy

• freeradius – Radiusserver

• mtr - enhanced traceroute

• nmap - networkscanner for security auditing

• siproxd - proxy/masquerading for SIP-protocol

• spamd - fake SMTP-Server as Spam-Tarpit

• iperf - bandwidth-measuring

• netio - bandwidth-measuring

Fitur dasar monowall :

 web interface (supports SSL)

 serial console interface for recovery

• set LAN IP address

• reset password

• restore factory defaults

• reboot system

 wireless support (access point with PRISM-II/2.5/3 cards,

BSS/IBSS with other cards including Cisco)

 captive portal

 802.1Q VLAN support

 stateful packet filtering

 block/pass rules
 logging

 NAT/PAT (including 1:1)

 DHCP client, PPPoE, PPTP and Telstra BigPond Cable support

on the WAN interface

 IPsec VPN tunnels (IKE; with support for hardware crypto

cards and mobile clients)

 PPTP VPN (with RADIUS server support)

 static routes

 DHCP server

 caching DNS forwarder

 DynDNS client

 SNMP agent

 traffic shaper

 SVG-based traffic grapher

 firmware upgrade through the web browser

 Wake on LAN client

 configuration backup/restore

 host/network aliases
2.13RT / RW Net

2.13.1 Pengertian RT / RW Net

RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat

dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless2.4

Ghz dan Hotspot Akses sebagai sarana komunikasi rakyat yang

bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah.

2.13.2 Sejarah RT / RW Net

Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun

1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah

Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-

kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3

Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di

ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM

dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada

kecepatan 1200bps.
Implementasi yang serius dari RT/RW-net dilakukan

pertama kali oleh Michael Sunggiardi di perumahannya di Bogor

sekitar tahun 2000-an.

RT/RW net sebetulnya memperlihatkan usaha rakyat

Indonesia yang dipelopori oleh pihak tertentu (non perusahaan)

yang berusaha untuk membantu rakyat Indonesia dalam hal

mendapat akses internet yang murah bagi banyak pihak. Bisa

dikatakan infrastruktur jaringan RT/RWnet ini merupakan

infrastruktur jaringan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Di

indonesia sendiri kebanyakan infrastruktur jaringan RT/RWnet

sendiri dibangun menggunakan penggabungan antara wireless dan

kabel UTP. Kabel digunakan untuk client yang dekat dan untuk

client yang jauh menggunakan akses wireless.

2.13.3 UU 36/1999

Indonesia banyak menerapkan peraturan perundang

undangan yang kurang begitu menguntungkan bagi rakyat yang

kaitannya dengan komunikasi. UU 36/1999 tentang frekuensi radio

dan orbit satelit yang berkaitan dengan pembentukan jaringan

RT/RWnet dimana spektrum frekuensi radio juga digunakan pada

infrastruktur jaringan RT/RWnet, disebut pada pasal 33 dan 34

yang berbunyi :

pasal 33
1. Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit wajib

mendapat izin dari pemerintah.

2. Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit harus

sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.

3. Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian

penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit.

4. Ketentuan pengguanaan spektrum frekuensi radio dan orbit

satelit yang digunakan dalam penyelenggaraan telekomunikasi

diatur dengan peraturan pemerintah.

Pasal 34

1. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib membayar biaya

penggunaan frekuensi, yang besarnya didasarkan atas

penggunaan jenis dan lebar pita frekuensi.

Bukan suatu yang menyenangkan bagi jaringan RT/RWnet.

Sampai saat ini ditulis hanya frekuensi 2,4 ghz yang dibebaskan

untuk publik tepatnya pada januari 2005, itupun setelah perjuangan

yang lama. Setelah frekuensi 2,4 Ghz dibebaskan maka banyak

sekali dibangun jaringan RT/RWnet hal tersebut dapat dilihat dari

situs indowli@yahoogroup.com (milist yang membahas tentang

RT/RWnet) dimana anggotanya bertambah banyak dan sharing

cerita tentang pembangungan jaringan RT/RWnet di daerah

semakin bertambah pula pada milist tersebut.


BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Analisa Permasalahan

3.1.1 Analisa Topologi

Topologi jaringan adalah susunan aturan didalam jaringan sehingga

komputer satu dengan komputer yang lainnya dihubungkan sehingga

membentuk suatu skema fisik jaringan.


Gambar 3.1. Topologi Jaringan RT / RW Net

3.1.2 Analisa Perangkat Keras

Beberapa Peralatan yang perlu disiapkan untuk membangun jaringan

RT / RW Net menggunakan Wifi (Wireless LAN) yaitu :

3. Sebuah PC yang akan difungsikan sebagai router / gateway.

4. Access Point

Fungsi access point diibaratnya sebagai Hub / Switch dijaringan

lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan

jaringan wireless / nirkabel para client / tetangga. Di access point

inilah koneksi internet dari server dipancarkan atau dikirim melalui

gelombang radio.

Gambar 3.2. Access Point

5. Antena Omni

Antena omni dibutuhkan untuk memperluas jarak pancar hingga

beberapa kilometer.
Gambar 3.3. Antena Omni

6. Box Access Point

Digunakan untuk melindungi access point atau pelindung

berbentuk kotak terbuat dari plat besi diletakkan persis dibawah

antena.

Gambar 3.4. Box Acces Point

7. Kabel Pigtail / Kabel Jumper


Kabel Pigtail / Kabel Jumper diperlukan untuk menghubungkan

antara antena omni dengan access point.Pada kedua ujung kabel

terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan

konektor yang melekat pada access point.

Gambar 3.5. Kabel Pigtail / Kabel Jumper

8. POE (Power Over Ethernet)

Alat POE diperlukan agar kabel listrik tidak dinaikkan keatas untuk

“menghidupkan” access point. Fungsingnya mengalirkan listrik

melalui kabel ethernet atau kabel UTP / STP.

Gambar 3.6. POE (Power Over Ethernet)


9. Kabel UTP / STP

Kabel UTP / STP diperlukan untuk menghubungkan antara access

point dengan jaringan kabel pada LAN lokal yang terhubung pada

komputer Gateway / Router.

Gambar 3.7. Kabel UTP / STP

10. Wajan Bolic

Wajan Bolic yaitu sebuah perangkat WLAN yang digunakan client

untuk menangkap sinyal dari “antena omni”. Perangkat ini

dilengkapi dengan USB Wifi yang disambungkan dengan kabel

UTP dan kabel USB.


Gambar 3.8. Wajan Bolic

3.2 Instalasi Perangkat Lunak

3.2.1 Instalasi Server

Sistem operasi yang digunakan pada PC yang bertindak sebagai router

/ gateway yaitu pfSense.

Menginstal pfSense :

Booting dengan CD pfSense. Download ISO image dari

www.pfsense.org
Tekan ENTER.

Setelah masuk ke menu seperti diatas, kemudian ketik 99, tekan

ENTER.
Keluar menu dialog “Configure Console” disarankan yang tidak

begitu menguasai untuk langsung pilih “Accept these setting”.


Setelah itu akan keluar menu “Select Task”, pilih Install pfSense

kemudian tekan ENTER.

Tekan ENTER.
Keluar menu “format this Disk?” Tekan ENTER.
Pilih “Use this Geometry”, kemudian tekan ENTER.

Format ad0, tekan ENTER.


Pilih “Partition Disc”, Tekan ENTER.
Pilih “Accept and Create”

Pilih “Yes, partition ad0”.


Pilih seperti gambar diatas, kemudian tekan ENTER.
Pilih partisi yang di instal pfSense tekan ENTER kemudian YES.

Pilih “Accept and Create, kemudian tekan ENTER.


Instalasi sedang berjalan, tunggu hingga selesai kemudian reboot.

Setelah reboot, pilih “Asign Interface”. Ketik 1, kemudian tekan

ENTER.
Disini ada dua interface, le0 dan le1. Pasangkan le0 sebagai LAN dan

le1 sebagai WAN.

Le0 dan le1 sama artinya dengan eth0 dan eth1. Setelah itu beri IP ke

LAN dengan memilih opsi 2 dari menu.

Konfigurasi selanjutnya bisa dilakukan dari Komputer Remote dengan

menggunakan browser. Dengan cara ketik http//alamat_ip_lan/ pada

browser kemudian masukkan user name dan pasword maka akan

muncul tampilan seperti ini :


Dengan demikian instalasi perangkat lunak untuk server selesai.
3.2.2 Instalasi Driver Wireless Client

1. USB wireless D-Link :

Mulai Instal menggunakan CD Driver USB wireless D-Link,

Muncul tampilan auto run seperti pada gambar di atas, pilih

“Install Driver”
Kemudian klik “Next”
Tekan ENTER

Tekan ENTER
Instalasi Driver sedang berlangsung.

Instalasi Complete, kemudian tekan “Finish”

2. Setting wireless Network connection

Klik Icon D-Link pada desktop, muncul tampilan sebagai

berikut :
“Site Survey” kemudian “add”

Isikan SSID pada access point, kemudian klik “IP Setting”


Pada menu “settings” pilih “Assign this following IP Address”,

kemudian tentukan IP address, Subnet Mask, Default Gateway,

dan DNS server. Kemudian klik OK, maka akan muncul seperti

tampilan gambar di bawah ini.

Pada kolom profile muncul setting koneksi yang telah dibuat

kemudian klik pada profile koneksi selanjutnya klik “connect”

Dengan demikian komputer Client telah terhubung dengan


komputer server.
Setelah terhubung dengan server, pada menu “Link Info”

muncul beberapa informasi diantaranya informasi tentang

kualitas sinyal.

BAB IV

IMPLEMENTASI

RT / RW Net adalah jaringan lokal yang mengkover suatu area atau daerah

tertentu (Lingkungan RT / RW sesuai namanya). Semua Komputer yang ada

didaerah tersebut terhubung dalam suatu jaringan lokal dan memiliki suatu titik

Gateway, dimana melalui Gateway ini semua pengguna komputer yang berada
didaerah tersebut dapat mengakses internet.

Pada bab ini akan membahas bagaimana cara membangun, security, dan

user RT / RW Net.

4.1 PC Router / Gateway

PC Router ini bertindak sebagai server. PC Router digunakan untuk

menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang dibangkitkan oleh suatu

LAN terisolasikan dengan baik dengan trafik yang dibangkitkan oleh LAN

lain.

Specifikasi PC Router yang dibuat adalah :

3. Pentium III 800 Mhz

4. RAM 256 Mb

5. Harddisk 20 Gb

6. CD Room 52x
Gambar 4.1. PC Router.

Pada komputer server sistem operasi yang digunakan adalah

pfSense linux server.

Gambar 4.2. Tampilan WEB pfSense.


4.2 Access Point

Beberapa acces point memiliki fitur yang canggih didalamnya

termasuk firewall, router bahkan untuk seri yang terbaru sudah memiliki

penyimpanan data yang digunakan sebagai web proxy. Web proxy sendiri

berfungsi untuk menyimpan request dari sebuah halaman web. Dalam

tujuannya untuk memperkuat sinyal sehingga jarak jangkauan lebih panjang

maka pada sisi access point biasanya digunakan penambahan antena. Antena

yang digunakan sebagai pemancar menggunakan antena omni. Hal tersebut

lebih dikarenakan area pancaran sinyal ( coverage area ) mencapai 360 derajat.

Yang tidak kalah penting dalam pemasangan Access Point adalah pembuatan

tiang yang nantinya akan digunakan untuk peletakan Access Point. Untuk

tiang pemancar sendiri perlu mempertimbangakan berapa ketinggian yang

diperlukan.
Gambar 4.3. Pengaturan Access point lewat modus web.

Gambar 4.4. Pointing antena.


Gambar 4.5. Antena yang terhubung dengan PC Router.

4.3 Wajan Bolic

Wajan bolic yaitu sebuah perangkat WLAN yang digunakan client

untuk menangkap sinyal dari “antena omni”. Perangkat ini dilengkapi dengan

USBWifi yang disambungkan dengan kabel UTP dan kabel USB.


Gambar 4.6. Wajan bolic.

Bahan pembuatan wajan bolic antara lain :

• USB Wireless.

• Wajan (segala peralatan rumah tangga yang berbentuk parabola).

• Peralon / Kaleng.

• Alumunium foil (apabila menggunakan kaleng maka tanpa alumunium

foil).

• Plat L sebagai dudukan.

• Clamp (sebagai tempat dudukan antena ke pipa).

4.4 D-Link USB wifi

Driver USB Wi-Fi berguna supaya perangkat Wi-Fi bekerja dengan

baik dan dikenali oleh sistem operasi. Tidak hanya itu, dalam cd driver

tersebut juga terdapat manual instalation yang berguna sebagai petunjuk

penggunaan Dlink USB Wi-Fi. Proses instalasi berjalan secara otomatis.

Ketika cd driver dimasukan ke PC maka cd driver tersebut akan

berjalan secara autorun lalu installasi dimulai dengan mengklik install driver

setelah itu akan muncul option peletakan program dlink.


Gambar 4.7. D-Link Instalasi proses.

Setelah instalasi selesai maka ketika USB Wi-Fi di pasangkan akan muncul

sebuah ikon D pada kiri bawah ketika ikon tersebut menunjukan huruf hijau

maka perangkat sudah berjalan dengan baik dan sudah terhubung ke Wlan

area.
Gambar 4.8. D-Link Link Info.

Status menunjukan MAC address dari access point. SSID merupakan service

untuk mengetahui nama dari Wlan tempat USB Wi-Fi terhubung. Frequency

menunjukan apakah perangkat terhubung dengan frekuensi 802.11b, 802.11g.

Wireless mode menunjukan apakah peralatan USB tersebut terhubung secara

Ad hoc atau Infrastruktur. Encryption menunjukan kondisi encryption dari

perangkat apakah disable atau enable. Connection info menunjukan apakah

perangkat terhubung atau tidak ke jaringan Wlan. Tx Rate menunjukan


transfer rate antar peralatan. Chanel menunjukan informasi chanel dari Access

point, Signal strength menunjukan kualitas penerimaan sinyal Wi-Fi. Packet

count menujukan graphic data antara pengiriman dan penerimaan.

Berikut ini gambar hasil dari scanning access point :


Gambar 4.9. D-Link Site survey.

Dengan demikian Komputer client telah terhubung dengan komputer server.

Berikut ini gambar ping test dari client RT / RW Net menuju Gateway dengan

IP 10.9.8.1

Gambar 4.10. Ping Test dari client RT / RW Net.

4.5 Maping Area

Area geografis Indonesia berbeda-beda disetiap tempat, sehingga

permasalahan yang satu akan berbeda dengan permasalahan yang lain.

Berikut ini foto – foto yang diambil melalui Google Earth.


Gambar 4.11. Foto satelite sebuah kawasan RT / RW Net

Foto tersebut menunjukkan sebuah kawasan Tulus Harapan

Sendang Mulyo Semarang yang telah menerapkan jaringan RT / RW Net.

Foto terebut diambil tanggal 20 Desember 2007.


Gambar 4.12. Foto satelite sebuah kawasan RT / RW Net.

Didalam foto tersebut menunjukkan letak antara bridge, operator,

dan router. Dengan Google Earth diketahui jarak antara bridge dan

operator ± 1 Km dan jarak antara operator dan router ± 0,5 Km.


4.6 RT / RW Net Unlimited

Unlimited dalam artian bahwa penggunaan user tidak terbatas

waktunya, sedangkan bandwith tetap harus dilimit. Resiko yang akan terjadi

pada RT / RW Net unlimited ini adalah :

• User dirumah (pengguna) akan menuntut internet online 24 jam dengan

kualitas yang stabil.

• Karena pengguna merasa koneksi 24 jam, maka akan menggunakan

koneksinya terus, bahkan biasanya dengan menggunakan downloader

seperti IDM, Bittorent, dan lain-lain.

• Siap terkena komplain apabila dalam keadaan peak hours.

Solusi untuk mempertahankan kelangsungan koneksi unlimited ini

adalah :

• Melakukan pendekatan terpadu dengan pelanggan, membahas masalah-

masalah teknis terutama penggunaan downloader.


• Membangun Bandwith limiter, serta melakukan manajemen bandwith bagi

service atau port-port tertentu sebagai prioritas.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Teknologi yang digunakan dalam solusi Rt / Rw Net ini adalah teknologi

wireless wifi yang beroperasi pada frekwensi 2,4 Ghz dengan kecepatan

transfer data 11 Mbps / 54 Mbps.

2. Kekurangan penggunaan wireless wifi ini adalah harus ada peralatan

wireless yang diinstal pada sisi user sebagai penerima / pengirim sinyal

balik.

5.2 Saran

1. Pembuatan tiang harus kuat serta diperhatikan juga untuk memberi anti

petir pada tiang pancang tersebut, karena perangkat wireless rentan


terhadap serangan petir.

2. Kabel UTP yang bagus mempunyai daya hantaran listrik yang bagus pula.

Hal ini patut dipertimbangkan mengingat jarak antara antena dengan PC

yang panjang. Kasus yang dihadapi oleh peneliti adalah perangkat USB

tidak dikenali (Device Not Recognize) ketika menggunakan kabel UTP

kualitas bawah, akan tetapi hal tersebut tidak terjadi lagi ketika peneliti

mengganti kabel UTP tersebut dengan kabel UTP yang mempunyai

kualitas baik.

3. Pemeliharaan sebaiknya dilakukan secara rutin dan berkala agar sistem

jaringan komputer tetap bekerja dengan maksimal.

4. Praktek dan ilmu pengetahuan saling melengkapi. Apabila tidak

dipraktekkan akan percuma, sebab kenyataan sebenarnya dilapangan akan

sedikit banyak berbeda dengan kenyataan yang ada.

You might also like