Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 123

Sudarminto SY

Pendahuluan
Perencanaan Unit Pengolahan memiliki arti penting
dalam pendirian sebuah pabrik pengolahan pangan.
Perencanaan : perancangan/design bukan plan.
Perancangan : pendekatan melalui perhitungan-
perhitungan serta pertimbangan-pertimbangan
ilmiah didasarkan pada ilmu-ilmu pendukung
Dampak : pabrik pengolahan pangan yang :
beroperasi secara produktif, aman, efisien serta dapat
berfungsi sebagai income generating yang
menguntungkan
Tidak ada Perencanaan yang absolut benar
Design is a job of making decisions. Where the data at
hand are integrated with basic sciences, mathematics and
engineering knowledge in the most suitable manner and
the target is achieved
design is a problem solving activity directed to a target.
Food Plant design as a multidisciplinary project
Coordinated by a Food Engineer/Food Technologist
Team may involve all or some of the following:
Civil, Engineer, Mechanical Engineer, Electrical Engineer,
Accountants, Architects, Quantity Surveyor, Economists, etc.
Stages of Design
1. Determination of the aim(s) and desired criteria (need)
2. Collection of data and bring up them together
(synthesis)
3. Detailed investigation of the subject (analysis)
4. Regulation and starting the application (construction)
5. Trials (testing)
6. Examination of the results (evaluation)
Stages in plant design
Inception
Preliminary evaluation of economics and market
Development of data necessary for final design
Final economic evaluation
Detailed engineering design
Procurement
Erection
Startup and trial runs
Production
The Food Industry

The producers
The processors
The marketers
The consumers

Plant Design Principles
Material Flow
Sanitary Design
Site Location
Design for People
TAHAP TEKNIS PERANCANGAN
Pengembangan Konsep dan Definisi
Pengembangan Diagram Alir Proses
Perencanaan Peralatan
Analisa Ekonomi
Pelaporan
Pengembangan Konsep
Digunakan sebagai pembatas
Kapasitas maksimum pabrik
Tahapan pendalam konsep:
Memahami proses
Pustaka, konsultan
Memperkecil pilihan
Tabel keputusan
Menentukan kondisi dan kapasitas
Project statement
Tabel keputusan kualitatif
Alternatives
Criteria
Resource
recovery
Public
image
Pollution Trans.
Cost
Sitting Total cost Volume
reduction
Sanitary landfill - - - - - + -
Incineration - + + + - - +
Recycling + + + - + - +
Burning in power plant + + + - - + +
(-) tidak diinginkan
(+) diinginkan
Recycle bukan pemecahan yang pasti bergantung pada jenis
limbah
Terbatasi oleh populasi yang tinggi
Tabel keputusan kuantitatif
Alternatives
Criteria
Resource
recovery
Public
image
Pollution Trans.
Cost
Sitting Total cost Volume
reduction
Total
Score
Priority Rating 2 7 10 5 6 8 4
Sanitary landfill 0 2 5 5 3 10 2 195
Incineration 0 5 8 6 4 4 10 241
Dipilih Inceneration karena mempunyai skor yang lebih
tinggi
Penentuan kondisi dan kapasitas
Banyak faktor yang menentukan
Lokasi
Pasar
Bahan mentah/ bahan olahan
Tenaga kerja
Air
Kondisi alam
Infrastruktur
Transport
Sumber daya
Pembuangan limbah
Komunikasi


Logistics management can be defined as the management
of transportation and distribution of goods.

facility location
transportation
goods handling and storage.


(1) It must first be close as possible to raw material sources and customers;
(2) Skilled labor must be readily available in the vicinity of a facilitys
location;
(3) Taxes, property insurance, construction and land prices must not be too
high;
(4) Utilities must be readily available at a reasonable price;
(5) Local , state and other government regulations must be conducive to
business; and
(6) Business climate must be favorable and the community must have
adequate support services and facilities such as schools, hospitals and
libraries, which are important to employees and their families.

Some of the objectives in facility location
decisions:
Introduction Cont...
Logistics management problems can be classified as:

(1) location problems;

(2) allocation problems; and

(3) location-allocation problems.
List of Factors Affecting
Location Decisions
Proximity to raw materials sources
Cost and availability of energy/utilities
Cost, availability, skill and productivity of labor
Government regulations at the federal, state, country and
local levels
Taxes at the federal, state, county and local levels
Insurance
Construction costs, land price
List of Factors Affecting
Location Decisions Cont...
Government and political stability
Exchange rate fluctuation
Export, import regulations, duties, and tariffs
Transportation system
Technical expertise
Environmental regulations at the federal, state, county
and local levels
Support services
List of Factors Affecting
Location Decisions Cont...
Community services, i.e. schools, hospitals, recreation,
etc.
Weather
Proximity to customers
Business climate
Competition-related factors

Qualitative Analysis
Step 1: List all the factors that are important, i.e. have an
impact on the location decision.
Step 2: Assign appropriate weights (typically between 0 and
1) to each factor based on the relative importance of each.
Step 3: Assign a score (typically between 0 and 100) for each
location with respect to each factor identified in Step 1.
Step 4: Compute the weighted score for each factor for each
location by multiplying its weight with the corresponding
score (which were assigned Steps 2 and 3, respectively)
Step 5: Compute the sum of the weighted scores for each
location and choose a location based on these scores.


tugas
Tentukan lokasi dari pabrik yang telah saudara pilih
Pengembangan Diagram Alir Proses
Cara efisien untuk memahami proses, identifikasi
kekurangan
Perhitungan neraca massa dan energi
Perencanaan dan pemilihan proses
proses produksi adalah langkah-langkah untuk dapat merubah
bahan dasar menjadi hasil olahan yang bernilai lebih tinggi
Proses : secara fisik, kimiawi, biologis, biokimia
Pendukung proses : dana, tenaga kerja, peralatan, bahan
pembantu
Satu produk dapat dihasilkan lebih dari 1 proses
Satu bahan baku dapat dihasilkan berbagai jenis produk
Dasar pemilihan proses : teknis, ekonomis, pasar, konsumen
Konsumen : diversifikasi
Proses digambarkan dalam bentuk diagram alir

Pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan
proses produksi
Pemilihan: proses tepat, efisien dan mendatangkan
keuntungan seoptimal mungkin
Pertimbangan ini berhubungan dengan :
Jenis dan macam peralatan
Besar modal
Tenaga kerja
Pasar
Spesifikasi bahan dasar dan hasil olahan

Jenis proses
Ada dua macam daur proses, yaitu
Proses terus menerus (continous process)
Proses terputus (batch process)
Proses terus menerus (continous process)
Keuntungan :
Dapat diperoleh tingkat biaya per unit (unit production cost) rendah.
Kerugian :
Sukar merubah produk untuk menyesuaikan dengan permintaan konsumen.
Bila ada alat yang rusak, proses produksi mudah terhenti.
Tingkat produksinya sukar berubah.
Proses terputus (batch process)
Keuntungan :
Fleksibel untuk menghadapi perubahan baik kualitas maupun kuantitas.
Mesin-mesinnya bersifat general purpose (serba guna) hingga dapat digunakan untuk
membuat lebih dari satu macam produk.
Proses produksi tidak mudah terhenti karena kerusakan salah satu mesin.
Kerugian :
Tenaga buruh yang diperlukan relatif besar, biaya pemindahan bahan cukup besar,
ukuran alat relatif besar sehingga harga alat mahal (perlu investasi besar)

Diagram alir
diagram alir (flow diagram) : urutan dan tahapan proses produksi.
Diagram alir yang baik adalah yang dapat menggambarkan
pelaksanaan pekerjaan dengan jelas.
Penggambaran menggunakan kotak-kotak yang berisi keterangan
tentang bahan yang digunakan serta hasil yang diperoleh (diagram
alir kualitatif )
Diagram alir yang disertai neraca bahan dan energi disebut pula
diagram alir kuantitatif.
Agar proses dapat dilaksanakan secara ekonomis, sarana proses
produksi harus direncanakan dengan tepat. Untuk itu diperlukan
perhitungan akan kebutuhan bahan-bahan dan energi masing-
masing tahap proses.
Pembuatan neraca bahan memerlukan pengetahuan tentang sifat-
sifat bahan seperti densitas, berat molekul, panas latent, panas
spesifik, dan lain-lain.
untuk membuat neraca energi perlu diketahui suhu, tekanan atau
massa pada beberapa tahap proses.

Contoh diagram alir
Sari kulit nenas
Pencampuran pada suhu 65C, 5 menit
Pemanasan 80-85C, 15 menit
Pendinginan sampai suhu
37C
Inkubasi 37C,
3 hari
Minuman fermentasi sari kulit
nenas
Susu skim 10% (b/v)
Glukosa 4% (b/v)
Starter L.casei subsp
rhamnosus 1% (v/v)
Tugas
Buat diagram alir proses produksi dari produk yang telah
saudara pilih
Neraca Massa
Tuliskan kapasitas produksi : per thn, bln, atau hari
Tentukan hari kerja : misal 300 hr/thn
Kapasitas produksi per jam dpt ditentukan atau
sebaliknya
Hitung neraca massa per unit operasi

Contoh produksi biskuit
Kpasitas produksi : 15.000 ton/thn
Jumlah hari kerja/thn : 300 hari
Kapasitas per hari = 50 ton
Produksi per hari = 24 jam
Produksi per jam = 3125 kg
Neraca massa
Mixing

Neraca massa mixing
Masuk (kg) Keluar (kg)
Tepung terigu 1453,1 Adonan 3437,5
Gula 812,5
Shortening 500
Susu 78,1
Garam 15,6
Amonium bikarbonat
31,3
Citarasa 78,1
Air 468,8
Total 3437,5 3437,5
Buat necara massa
untuk proses :
Pemipihan
Pencetakan
Pemanggangan
Semua hitungan ada di
lampiran
Neraca massa pemanggangan
Masuk : 3437,5 kg
Keluar :
bikuit 3125 kg
Air 312,5 kg (angka in diperoleh dari perhitungan di
lampiran)
Neraca panas
Tentukan Kapasitas produksi
Tentukan suhu dasar perhitungan
Tentukan satuan
Tentukan asumsi kehilangan panas
Tentukan panas jenis bahan
Lihat di data2 keteknikan
Diprediksi : cp1xkadar 1 + cp2xkadar2.
Contoh
Tentukan cp dari adonan biskuit yang berkomposisi terigu
45%, gula 25%, shortening 15%, air 15%.
Contoh pemanggangan
Masuk (Kkal) Keluar (kkal)
Entalpi adonan 17.840,6 Entalpi biskuit 118.937,5
Panas yang diberikan 331.746,7 Entalpi uap air 214.062,5
Panas yang hilang 16.587,5
Total 349.587,3 Total 349.587,3
Q= m cp T
Diperoleh dari tabel atau diprediksi
Q=m
prediksi
Selisih panas masuk dgn
panas keluar
Tugas
Buat neraca panas pada sterilisasi pengalengan cocktail. Data
yang diperoleh:
Kapasitas produksi : 10.000 kaleng/hari. Ukuran kaleng 300 g
Komposisi isi : buah pepaya 15%, nanas 15%, bengkoang 10%,
labu 10%, sirup gula (30%) 50%
Sterilisasi pada suhu 115
o
C
Kaleng beserta isinya bersuhu awal 30
o
C
Panas yang hilang selama sterilisasi 5%
Spesifikasi alat
Tujuan untuk memudahkan dalam pengadaan peralatan
Spesifikasi yang perlu disajikan:
Identifikasi
Fungsi
Operasi
Bahan yang ditangani
Data dasar keteknikan
Kontrol penting
Kebutuhan insulasi
Toleransi yang diijinkan
Power

Contoh untuk Heat exchanger
Heat exchanger
Identifikasi : item kondenser,
jumlah 1, nomer item H-5
Fungsi : mengkondensasikan uap
metanol dari fraksinasi kolom
Operasi : kontinyu
Bahan yang ditangani: Air
pendingin, laju 400 gpm

Data dasar : tek. 20 psig, suhu 15-
20oC, kapasitas 3500000btu/h,
diameter 10 cm
Utilitas: air tdk diolah
Kontrol : laju air pendingin diatur
oleh suhu uap
Insulasi: gabus 2 inchi
Toleransi : SNI untuk plat penukar
panas

Mesin cetak bakso
Keunggulan :
Full Stainless steel lebih tebal dari model lama
Body lebih kokoh
Area Gear dari bahan kuningan tebal dan kuat
4 ukuran cetakan : 1.7 cm, 2 cm, 2.5 cm, 3 cm
Hemat listrik
Spesifikasi Cetak Bakso Terbaru
Tipe : Bakso-230 Maksindo
Dimensi : 70x38x123.5 cm
Kapastas : 230 butir / menit
Berat mesin : 90 kg
Listrik : 750 W, 220 V, 1 HP, 50 Hz
Speed : 2800 rpm
Harga Mesin : Rp 9.500.000 (Rp 9.500.000)

contoh
MESIN PENCETAK TABLET
Jenis: Mesin Pentablet sistem kontinyu
Fungsi: Untuk membuat serbuk bee pollen menjadi bentuk tablet
Prinsip kerja : memadatkan serbuk dengan panas. digunakan setelah
proses pencampuran di tangki pencampuran 3.
kapasitas :20.000 tablet per jam.
Tekanan maksimum 10.000 psi
Tablet : diameter 24 mm, ketebalan 20 mm,
motor penggerak 8 kW,
Dimensi : luasan area 100100 cm, berat 1200 kg, merek PR27 Pastiles Vichy.


Contoh juicer
Tipe : ScrewType Juice Extractor
Daya : 1 HP, tiga fase, motor 220 V
Bahan : Seluruh bagian kontak dibuat dari stainless
steel
Kapasitas masukannya 1600 kg/jam
Aksesoris :
terdapat dua set pisau
Pengatur kecepatan
Berbagai ukuran saringan.

Cup sealer semi otomatis
Keunggulan mesin cup sealer otomatis ini:
Dilengkapi dengan sensor
Otomatis, tanpa handle. Anda tingga menaruh cup gelas di di mesin. dan
mesin akan langsung berproses untuk menutup gelas plastik Anda
Dilengkapi dengan counter penghitung
Spesifikasi mesin cup sealer automatic ini :
Model : ZF-07
Listrik : 350, 220 V, 50 Hz
Kapasitas : 400-600 cup/jam
Dimensi : 280x345x540 mm
Berat : 23.5 kg
Harga : Rp 5.000.000 Rp 3.900.000

Zat fluida (zat bersifat mengalir) bergerak dari
daerah tekanan tinggi menuju tekanan rendah
Energi mekanis (mechanical energy) dari sumber
diubah menjadi energi tekanan (pressure energy)
atau energi kecepatan (velocity energy) pada zat
fluida
Energi tekanan akan berkurang akibat gesekan
fluida dg dinding dalam pipa, katup (valve),
belokan, pembesaran diameter saluran/pipa,
ketinggian

Pompa
5
Type of Pump
Jet pump
Air lift
Piston pump
Diaphragm/membrane pump
Rotary pump
- Rotary peristaltic pump
- Gear pump
- Lobe pump
- Vane pump
- Propeller pump
- Turbine pump
- Progressive cavitive pump
Centrifugal pump
13
Jet Pump
Pompa jet beroperasi berdasarkan energi
kecepatan sebuah semburan fluida. Fluida, baik
yang bisa dimampatkan (compressible) ataupun
tidak (incompressible), didesak melalui sebuah
jet atau nozel (nozzle) berdimensi tertentu
sehingga hampir semua energi yang terlibat
dikonversikan menjadi energi kecepatan. Energi
ini kemudian disalurkan ke fluida yang akan
dipompa.
Pompa jet sering digunakan pada pemompaan
campuran air dan minyak (sumps) atau sisa
pengolahan (residues) yang mengandung bahan
padatan (solid) atau secara kimiawi bahan-
bahan aktif yang tidak bisa lewat pada sebuah
pompa mekanis secara memuaskan.
14
Air Lift
Secara praktis, pengangkat udara (air lift)
dianggap bukan pompa karena alat ini tidak
merubah head tekanan atau head kecepatan
dalam persamaan Bernoulli.
Udara disalurkan dari bagian bawah pipa
angkat dan bercampur dengan cairan.
Campuran udara-cairan, yang memiliki berat
spesifik lebih ringan dari cairan, naik di dalam
pipa dan dikeluarkan pada ketinggian tertentu
dari permukaan cairan.
Alat ini dapat dipakai untuk mengangkat
fluida-fluida yang mengandung benda asing
dan cairan-cairan yang bersifat korosif. Dari
20 sampai 40% energi yang dipakai untuk
mengkompres udara bisa digunakan untuk
mengangkat cairan.
15
Air Lift
] 34 / ) 34 H 3 , 3 ( [ log C
H 8 , 0
03 , 0 V
s
p
air
+
=
H
p
(m) C
3 18 245
18 60 233
60 150 216
150 195 185
195 225 156
V
air
= jumlah udara bebas yang diperlukan untuk mengangkat 1 liter
air (m
3
)
H
p
= tinggi pengangkatan (m)
H
s
= submerjensi (submergence) atau bagian pipa yang terbenam
= jarak dari permukaan air ke titik dimana udara dimasukkan
(m)
C = konstanta (lihat daftar berikut)
.. (12)
16
Piston Pump
Karakteristik:
Efisiensi mekanis pompa = 80-90%.
Kehilangan tenaga terutama oleh gesekan.
Fluida yang mengandung bahan abrasif atau
korosif tidak dapat dipompa dengan pompa piston
biasa.
Pompa piston cocok dipakai untuk operasi
bertekanan tinggi.
17
Diaphragm/Membrane Pump
18
hisap tekan
Diaphragm/Membrane Pump
A diaphragm pump is a positive displacement pump that uses a
combination of the reciprocating action of a rubber, thermoplastic or
teflon diaphragm and suitable non-return check valves to pump a
fluid.
When the volume of a chamber of the pump is increased (the
diaphragm moving up), the pressure decreases, and fluid is drawn
into the chamber.
When the chamber pressure later increases from decreased volume
(the diaphragm moving down), the fluid previously drawn in is forced
out.
Finally, the diaphragm moving up once again draws fluid into the
chamber, completing the cycle. This action is similar to that of the
cylinder in an internal combustion engine.
19
Diaphragm/Membrane Pump
Karakteristik:
has good suction lift characteristics, some are low pressure pumps
with low flow rates; others are capable of higher flows rates,
dependent on the effective working diameter of the diaphragm and its
stroke length.
can handle sludges and slurries with a good amount of grit and solid
content.
has good dry running characteristics.
is a low-shear pump.
can be used to make artificial hearts.
is used to make air pumps for the filters on small fish tanks.
can be up to 97% efficient.
has good self priming capability.
can handle highly viscous liquids.
is available for industrial, chemical and hygienic applications.
causes a pulsating flow that may cause water hammer.
20
Rotary Pump
Karakteristik:
Pompa rotari harganya murah dan konstruksinya juga
sederhana
Dapat memompa fluida dalam jumlah besar karena pompa
ini bisa bekerja dengan kecepatan putar tinggi.
Efisiensi mekanisnya bisa mencapai 90% atau lebih pada
kondisi operasi yang baik.
Yang termasuk kategori rotary pump:
Rotary peristaltic pump
Gear pump (internal gear pump, external gear pump)
Lobe pump
Vane pump
Propeller pump
Turbine pump
Progressive cavitive pump
21
Rotary Peristaltic Pump
22
The fluid is contained within a flexible tube fitted
inside a circular pump casing.
A rotor with a number of "rollers", "shoes" or "wipers"
attached to the external circumference compresses
the flexible tube.
As the rotor turns, the part of tube under
compression closes thus forcing the fluid to be
pumped to move through the tube.
As the tube opens to its natural state after the
passing of the cam fluid flow is induced to the pump.
This process is called peristalsis
The pump is typically used to pump clean/sterile or
aggressive fluids, because cross contamination
cannot occur. Some common applications include
pumping aggressive chemicals, high solids slurries
and other materials where isolation of the product
from the environment, and the environment from the
product, are critical.
Gear Pump
23
Gear Pump
external gear pump
(gigi lengkung)
internal gear pump
(gigi lurus)
internal gear pump
(gigi cuping)
gear
penggerak
gear yg
digerakkan
hisap
tekan
hisap
tekan
hisap
tekan
gear
penggerak
gear yg
digerakkan
24
Gear Pump
Karakteristik:
Cocok dipakai untuk berbagai operasi
pengolahan karena aksi positifnya
memberikan aliran bahan yang lancar dan
kontinyu
Mudah dibongkar untuk pembersihan.
Sesuai untuk pemompaan bahan-bahan
yang kental seperti es krim, sirup dan
minyak.
Bekerja sangat baik untuk memompa
fluida-fluida yang memiliki sifat
pelumasan.
Gir-gir luar (eksternal) sering ditambahkan
untuk menjaga kerapatan gir saat
pemompaan, terutama untuk operasi
tekanan tinggi.
25
Lobe Pump
26
Lobe Pump
hisap tekan
27
driving lobe
housing
driven lobe
Vane Pump
Karakteristik:
This pump, although more subject to wear
than other rotary pumps, can develop a high
pressure because of a better seal between
the rotor and the housing.
Its chief use in the processing field is
evacuating, particularly for dry vacuum pump
work such as that done by milking machines
and vacuum pans.
28
Propeller Pump
29
Turbine Pump
30
Turbine Pump
Karakteristik:
Fluida dialirkan melalui saluran oleh daun kipas (blade) berukuran kecil
yang dirangkai di dalam impeller.
Energi disuplai ke cairan oleh sirkulasi antara impeller dan penutup.
Tiap kali fluida bersirkulasi, energi disuplai ke fluida sehingga
menghasilkan kenaikan head operasi.
Untuk head pengeluaran rendah, kecepatannya tinggi dan jumlah
sirkulasinya minimum. Ketika katub pengeluaran (throttle) ditutup, laju
pengeluaran menurun dan sirkulasi meningkat, maka head operasipun
meningkat.
Head operasi dapat ditingkatkan hanya dengan satu pompa tunggal
dengan diameter impeller sama.
Tenaga yang dibutuhkan berkurang bila kapasitas naik (atau head
operasi berkurang). Hal ini merupakan kebalikan dari pompa
sentrifugal.
31
Turbine Pump
Karakteristik:
Efisiensinya lebih rendah pada pompa berkapasitas besar, namun
sama besar atau lebih tinggi pada kapasitas sampai 0,002 m
3
/dt.
Pompa jenis ini dibuat dengan ukuran kapasitas kecil untuk head
operasi yang tinggi.
Pompa ini cocok digunakan untuk sistem pemompaan sumur bor
rumah tangga (deep-well domestic water system), pengumpanan
boiler, penyemprotan dan pencucian bertekanan tinggi, dan
penggunaan lain yang sejenis.
Rendahnya efisiensi bukanlah dianggap suatu faktor kekurangan
karena head operasi tinggi bisa diperoleh tanpa harus menggunakan
sistem multi tahap.
32
Progressive Cavitive Pump
Karakteristik:
Widely used for pumping difficult materials such as sewage sludge
contaminated with large particles.
This pump consists of a helical shaped rotor, about 10 times as long
as its width.
As the shaft rotates, fluid is gradually forced up the rubber sleeve.
Such pumps can develop very high pressure at quite low volumes.
33
Centrifugal Pump
34
Centrifugal Pump
35
Centrifugal Pump
Pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
memompa air, susu, pelumas, larutan kimia,
bahan-bahan yang diolah (dalam bentuk
fluida) dan sebagainya.
Keungulan pompa sentrifugal:
sederhana
mudah dibongkar sehingga mudah untuk
dibersihkan, dicuci dan disterilkan
memiliki kemampuan untuk memompa
larutan yang mengandung bahan padat
bisa didisain untuk operasi tekanan tinggi
dalam kondisi baik efisiensi mekanisnya
bisa mencapai 90%
cocok digunakan untuk memompa produk-
produk pangan
36
Centrifugal Pump
Kelemahan:
Impeller can be worsened by suspended solids
Corrosion inside the pump caused by the fluid properties
Overheating due to low flow
Leakage along rotating shaft
Centrifugal pumps must be filled with water in order to operate

Karakteristik
Bila head operasi (H) meningkat, debit (q) menurun.
Pompa dengan baling-baling tebal dan lingkaran dalam sempit
menghasilkan head tinggi dengan debit rendah.
Peningkatan sudut pitch baling-baling akan menyebabkan
penurunan putaran per menit yang dibutuhkan untuk debit
tertentu. Hal ini akan menurunkan head maksimum, suatu
keadaan yang tidak diharapkan.
37
75 x
H q
P
q

=
P = the input power required (hp)
q = the flow rate (m
3
/s)
= the fluid density (kg/m
3
) = g
= the fluid density (kg/m
3
)
g = the gravitational constant (9.81 m/s
2
)
H = the energy head added to the flow (m-H
2
O)
q = the efficiency of the pump plant (decimal)
1 hp = 75 kgm/s = 746 W

The head added by the pump (H) is a sum of:
- the static lift
- the head loss due to friction
- any losses due to valves or pipe bends
38
Operating Conditions
Operating Conditions
For a specific pump with speed varying:
N
1
/N
2
= q
1
/q
2

N
1
2
/N
2
2
= H
1
/H
2
N
1
3
/N
2
3
= P
1
/P
2


N = runner speed (rpm)
q = flow rate (l/min)
H = total head (m)
P = input power required (hp)

Example
A pump, operating at 1760 rpm, delivering 473 l/min at 12 m of
head, and requiring 1.63 hp, is speeded up to 2100 rpm. What
are the new operating condition?
39
N
1
/N
2
= q
1
/q
2
1760/2100 = 473/q
2
q
2
~ 564 l/min
N
1
2
/N
2
2
= H
1
/H
2
1760
2
/2100
2
= 12/H
2
H
2
~ 17 m

N
1
3
/N
2
3
= P
1
/P
2
1760
3
/2100
3
= 1.6/P
2
P
2
~ 2.7 hp

For a number of geometrically similar pumps with speed constant and
diameter varying:
D
1
3
/D
2
3
= q
1
/q
2
D = diameter of the runner (cm)
D
1
2
/D
2
2
= H
1
/H
2

D
1
5
/D
2
5
= P
1
/P
2

40
Operating Conditions
Example
A pump with 18 cm-diameter runner delivers 473 l/min
against a 12-m head and requires 1.6 hp. If the speed is
maintained constant and the runner diameter is increased
to 20 cm, what are the new operating condition?
D
1
3
/D
2
3
= q
1
/q
2
18
3
/20
3
= 473/q
2
q
2
~ 649 l/min
D
1
2
/D
2
2
= H
1
/H
2
18
2
/20
2
= 12/H
2
H
2
~ 14.8 m

D
1
5
/D
2
5
= P
1
/P
2
18
5
/20
5
= 1.6/P
2
P
2
~ 2.7 hp
41
Operating Conditions
42
Combination:
D
2
= D
1
(H
1
1/4
/q
1
1/2
)(q
2
1/2
/H
2
1/4
)
N
2
= N
1
(q
1
1/2
/H
1
3/4
)(H
2
3/4
/q
2
1/2
)

P
2
= P
1
(N
2
3
/N
1
3
)(D
2
5
/D
1
5
)

Example
A 1.63-hp pump with 18 cm-diameter runner, operating at 1760
rpm, delivers 568 l/min against 11 m of head. If the same pump is
desireable to deliver 284 l/min against a 20-m head, what are the
new operating condition of the pump?

D
2
= D
1
(H
1
1/4
/q
1
1/2
)(q
2
1/2
/H
2
1/4
) = 18(11
1/4
/568
1/2
)(284
1/2
/20
1/4
)
~ 11 cm
N
2
= N
1
(q
1
1/2
/H
1
3/4
)(H
2
3/4
/q
2
1/2
) = 1760(568
1/2
/11
3/4
)(20
3/4
/284
1/2
)
= 3897 rpm
P
2
= P
1
(N
2
3
/N
1
3
)(D
2
5
/D
1
5
) = 1.63(3897
3
/1760
3
)(11
5
/18
5
)
= 1.5 hp
Operating Conditions
EXAMPLE 2. Pump horsepower
Water is raised from a reservoir up 35 m to a storage tank through a
7.5 cm diameter pipe. If it is required to raise 1.6 cubic metres of
water per minute, calculate the horsepower input to a pump assuming
that the pump is 100% efficient and that there is no friction loss in the
pipe.

1 Horsepower = 0.746 kW.

Volumetric flow rate, q
= 1.6 m
3
/min = 1.6/60 m
3
/s = 2.7 x 10
-2
m
3
/s

Area of pipe, A
= (t/4) x (0.075)
2
= 4.42 x 10
-3
m
2


Velocity in pipe, v
= 2.7 x 10
-2
/(4.42 x 10
-3
) = 6 m/s
11
E
c
= Hg + v
2
/2
E
c
= 35 x 9.81 + 6
2
/2
= 343.4 + 18
= 361.4 m
2
/s
2


Therefore total power required
= E
c
x mass rate of flow
= E
c
q
= 361.4 x 2.7 x 10
-2
x 1000 m
2
/s
2
x kg/m
3
xm
3
/s
= 9758 J/s

and, since 1 hp = 7.46 x 10
2
J/s
required power = 13 hp

12
EXAMPLE Centrifugal pump for raising water
Air untuk prosesing di pabrik disimpan pada tangki dengan
ketinggian 22 m. Debit yang dimpompa ke tangki sebesar 1,2
m3/menit. Pipa galvanis berdiameter 15 cm sepanjang 120 m
digunakan mengalirkan air. Pipa terdiri dari sambungan 8 right
angle bend. Berapa daya pompa yang dibutuhkan.
There is available a range of centrifugal pumps whose
characteristics are shown in Fig. 4.4. Would one of these
pumps be sufficient for the duty and what size of electric drive
motor would be required?
Reynold number
Assume properties of water at 20C are density 998 kg m-3, and viscosity
0.001 N s m-2
Cross-sectional area of pipe A = (/4)D
2

= /4 x (0.15)2
= 0.0177 m-2
Volume of flow V = 1.2 m3 min-1
= 1.2/60 m3 s-1
= 0.02 m
3
s-1.
Velocity in the pipe = V/A
= (0.02)/(0.0177)
= 1.13 ms-1
Now (Re) = Dv/
= (0.15 x 1.13 x 998)/0.001
= 1.7 x 10
5

so the flow is clearly turbulent.
friction loss of energy
From Table 3.1, the roughness factor is 0.0002 for
galvanized iron
and so
roughness ratio /D = 0.0002/0.15 = 0.001

So from Fig. 3.8,
= 0.0053

Therefore the friction loss of energy
= (4v
2
/2) x (L/D)
= [4v
2
L/2D]
= [4 x 0.0053 x (1.13)2 x 120]/(2 x 0.15)
= 10.8 J.
TABLE 3.1
RELATIVE ROUGHNESS FACTORS FOR PIPES



Material Roughness factor (c) Material Roughness factor (c)
Riveted steel 0.001- 0.01
Galvanized
iron
0.0002
Concrete 0.0003 - 0.003
Asphalted cast
iron
0.001
Wood staves 0.0002 - 0.003
Commercial
steel
0.00005
Cast iron 0.0003 Drawn tubing Smooth
Friction factors in pipe
TABLE 3.2
FRICTION LOSS FACTORS IN FITTINGS



k
Valves, fully open:
gate 0.13
globe 6.0
angle 3.0
Elbows:
90standard 0.74
medium sweep 0.5
long radius 0.25
square 1.5
Tee, used as elbow 1.5
Tee, straight through 0.5
Entrance, large tank to pipe:
sharp 0.5
rounded 0.05
Energy loss from bends and discharge
For the eight right-angled bends, from Table 3.2 we
would expect a loss of 0.74 velocity energies at each,
making (8 x 0.74) = 6 in all.
velocity energy = v2/2
= (1.13)2/2
= 0.64 J

So total loss from bends and discharge energy
= (6 + 1) x 0.64
= 4.5 J
There would be one additional velocity energy loss
because of the unrecovered flow energy discharged
into the reservoir.
Energy to move 1 kg water
Energy to move 1 kg water against a head of 22 m of water
is
E = Zg
= 22 x 9.81
= 215.8 J.
Total energy requirement per kg:
Etot = 10.8 + 4.5 + 215.8
= 231.1 J

energy requirement of pump
and theoretical power requirement
= Energy x volume flow x density
= (Energy/kg) x kgs-1
= 231.1 x 0.02 x 998
= 4613 J s-1.
Now the head equivalent to the energy requirement
= Etot/g
= 231.1/9.81
= 23.5 m of water,
and from Fig. 4.4 this would require the 150 mm impeller pump
to be safe, and the pump would probably be fitted with a 5.5
kW motor.

Tipe mixer

Penentuan kebutuhan Daya Mixer
Untuk Re<10 dan aliran turbulen
Contoh
A laboratory fermentor is equipped with a disc-flat blade turbine mixer
with a diameter of 0.1 m. The fermentor is a cylindrical vessel with an
inside diameter of 0.15 m,filled to the height of 0.2 m. Normally, the mixer
is rotated at a speed of 600 rpm.The process is to be scaled-up to a
fermentor with a capacity of 1 m
3

Will 1 HP motor be sufficiently strong to turn the mixer?
Data: For the fluid in the fermentor: = 1000 kg/m
3
, = 0.02 Pa.s.
Menentukan tipe aliran
Mendapatkan Po (dari gambar), utk Re=5000, Po= 5











Volume fermentor skala lab = 3.14 x 0.15 x 0.2 = 0,094 m3
Daya yang dibutuhkan untuk 0.094 m3 sebesar 50W, maka untuk 1 m3 sebesar
=50/0.094 = 532 W.
1 HP = 750 W berarti daya mencukupi


Size Reduction
Pengecilan Ukuran:
Pemotongan (cutting, chopping)
Pengirisan (shredding)
Pemecahan/penghancuran (crushing)
Penggilingan (milling)
Penepungan (grinding)
Kinerja alat pengecil ukuran yang diharapkan:
Ukuran produk seragam
Kenaikan suhu selama pengecilan ukuran minimum
Kebutuhan tenaga rendah
Kapasitas kerja tinggi
Operasi bebas hambatan
2
Energi Pengecilan
E = C ln (L
1
/L
2
) . (27)
E = kebutuhan energi untuk mengecilkan ukuran (hp-h)
C = konstanta
L
1
= dimensi bahan kondisi 1 (in)
L
2
= dimensi bahan kondisi 2 (in)
Example 5:
Bila 5 hp-jam dibutuhkan untuk memperkecil suatu bahan dari 1/4 in menjadi
10 mesh, berapa besar tenaga yang dibutuhkan bila pengecilan dilakukan
untuk 20 mesh ?

E = C ln (L
1
/L
2
)
h hp 55 , 7 ) 0328 , 0 / 25 , 0 ( ln 56 , 8 E
56 , 8
) 065 , 0 / 25 , 0 ( ln
5
) 2 L / 1 L ( ln
E
C
= =
= = =
6
Energi Pengecilan
7
E = E
i
(100/L
2
)
1/2
[1 - (1/q
1/2
)]

E
i
= the amount of energy required to reduce unit mass of the material from
an infinitely large particle size down to a particle size of 100 m (hp-h)
q = L
1
/L
2

EXAMPLE 6. Grinding of sugar
Sugar is ground from crystals of which it is acceptable that 80% pass a 500 m
sieve, down to a size in which it is acceptable that 80% passes a 88 m sieve,
and a 5-horsepower motor is found just sufficient for the required throughput. If
the requirements are changed such that the grinding is only down to 80%
through a 125 m sieve but the throughput is to be increased by 50% would
the existing motor have sufficient power to operate the grinder?
Energi Pengecilan
8
Using the subscripts 1 for the first condition and 2 for the second, and letting m
(kg/h) be the initial throughput, then if x is the required power:
88 m=8.8x10
-6
m, 125 m=125x10
-6
m, 500 m= 500x10
-6
m
E
1
= 5/m = E
i
(100/88 x 10
-6
)
1/2
[1 (88/500)
1/2
]
E
2
= x/1.5m = E
i
(100/125 x 10
-6
)
1/2
[1 - (125/500)
1/2
]

E
2
/E
1
= x/(1.5 x 5) = (88 x 10-6)
1/2
[1 - (125/500)
1/2
]
(125 x 10-6)
1/2
[1 (88/500)
1/2
]

x/(7.5) = 0.84 x (0.500/0.58)
= 0.72
x = 5.4 hp

So the motor would be expected to have insufficient power to pass the 50%
increased throughput, though it should be able to handle an increase of 40%.
Rittingers equation is said to fi t better fi ne
milling while Kicks expression
describes better coarse grinding
Sugar crystals were ground from an average diameter of 500 m to powder
with an average diameter of 100 m. The net energy consumption was
0.5 kWh per ton. What would be the net energy consumption for grinding the
crystals to 50 m powder: a. according to Rittingers law; b. according to Kicks law.
Cutting/Chopping/Slicing
- Pemotongan dilakukan dengan menekan/memaksa suatu pisau tipis yang
tajam membelah bahan yang dikecilkan.
- Permukaan-permukaan baru yang dihasilkan oleh sisi pisau yang tajam
secara relatif tidak rusak.
- Pemotongan banyak diterapkan pada pengecilan ukuran buah-buahan dan
sayur-sayuran.
- Pemotongan arah horizontal disebut slicing (pengirisan)
- Karena pori-pori pada permukaan baru terbuka akibat pemotongan,
pengeringan/penguapan atau setiap proses yang membutuhkan pemindahan
cairan/uap dari/ke bahan berlangsung lebih cepat
9
Cutter/Chopper
jaw crusher
vegetable cutter
root cutter
fruit cutter
horizontal cutter
herb
chopper
dicer
10
Peeler/Slicer
garlic peeler
potato peeler
pineapple peeler
manual
slicer
root
slicer
11
Pulper/Husker/Sheller
cassava
grater
groundnut
decorticater
coffee pulper
pea
sheller
12
Crushing
Penghancuran (crushing) merupakan jenis pengecilan ukuran dengan
memberikan gaya tekan atau pukul pada objek yang akan dikecilkan.
Butiran-butiran yang dihasilkan berbentuk dan berukuran tidak
beraturan.
Karakteristik permukaan butiran baru tergantung pada jenis bahan dan
metode aplikasi gaya.
Gaya yang digunakan dalam penghancuran bisa berupa gaya statis
seperti pada pemecahan (cracking) walnut atau berupa gaya dinamis
seperti terdapat pada alat hammer mill.
Aplikasi crusher dalam bidang pertanian penting namun penggunaannya
tidak luas
13
Jaw Crusher
Pada awalnya dipakai untuk mengecilkan
limestone dan batuan lainnya.
Poros (shaft) yang membawa cone
penghancur berputar bebas.
Jaw crusher murah dan bekerja lambat.
14
dodge type
blake type
Roll Crusher
Roll crusher sering digunakan
bersama-sama dengan burr mill
atau hammer mill
Penggiling jenis ini bersifat
serbaguna (versatile) dan banyak
dijumpai di usaha industri pertanian
skala rumah tangga.
Double roller, dengan atau tanpa
permukaan bergerigi (serrated),
menghasilkan produk yang lebih
seragam daripada kebanyakan alat
pengecil ukuran lainnya.
Alat ini banyak digunakan dalam
pengolahan sereal untuk konsumsi
manusia.
15
Hammer Mill
Alat ini digunakan untuk berbagai pengecilan ukuran termasuk
penepungan (grinding) untuk produk pangan, pakan, dan pupuk buatan.
Sebuah hammer mill terdiri dari sebuah pemukul berputar (rotating
hammer) berkecepatan 1400 1500 rpm dan sebuah saringan berpori
kasar.
Bahan dipukul dan dihancurkan sampai cukup halus sehingga lolos
melewati saringan yang terletak pada bagian bawah.
Distribusi kehalusan terutama ditentukan oleh ukuran lubang saringan.
Adapun putaran rotor per menit dan laju pengum-panan merupakan faktor
penentu tambahan.
Setelah lolos dari saringan, butiran-butiran tersebut dipindahkan oleh
shovel, auger, elevator rantai atau oleh sebuah kipas.
16
Hammer Mill
Kelebihan Hammer Mill:
Sederhana
Serbaguna (versatile)
Bebas dari kerusakan signifikan
akibat benda-benda asing
Keausan (wear) pada hammer
tidak mengurangi efisiensinya
secara material

Kekurangan Hammer Mill:
Ketidakmampuan untuk
menghasilkan butiran yang
seragam
Kebutuhan tenaga tinggi
17
Buhr Mill
Buhr mill, disebut juga attrition mill, plate mill, pada prinsipnya terdiri dari dua
plat kasar, satu diam yang lainnya berputar.
Bahan yang diumpankan dikecilkan dengan efek penghancur-an dan
penyobekan (shear).
Kelebihan pengumpanan (over feeding) akan mengurangi efektifitas
penggilingan dan menghasilkan panas yang berlebihan.
Kecepatan operasi biasanya < 1200 rpm.
Kehalusan pengecilan ditentukan oleh jenis plat dan jarak antara dua plat.
Unit penyetelan jarak dilengkapi dengan per sehingga jarak akan bertambah
dalam kasus kelebihan umpan atau bila benda asing masuk ke alat.
18
Buhr Mill
Kelebihan Buhr Mill:
Biaya awal rendah
Produk relatif seragam
Kebutuhan tenaga relatif rendah

Kekurangan Buhr Mill:
Benda-benda asing bisa
menyebabkan kerusakan
(breakage)
Pengoperasian kosong bisa
menyebabkan buhr menjadi aus
(wear)
Buhr yang sobek menghasilkan
kapasitas rendah
19
Disc/Plate Mill
20
The material is fed between
two circular plates, one of
them fixed and the other
rotating.
The plates can be mounted
horizontally or vertically.
Colloid Mill
21
Powderizing Line
22
Powderizer
23
Kapasitas peralatan
kapasitas produksi ekonomis : jumlah satuan produk yang
dihasilkan selama satu satuan waktu tertentu, misalnya satu
hari, satu bulan atau satu tahun.
Kapasitas produksi teknis : kemampuan produksi mesin atau
peralatan yang terpasang beserta persyaratan teknisnya seperti
pengurangan hari kerja operasional normal untuk keperluan
servis atau reparasi kecil dan pengantian suku cadang.
kapasitas suatu unit pengolahan ditentukan oleh besarnya
kapasitas masing-masing peralatan
Kapasitas peralatan yang terkecil dapat menentukan besarnya
kapasitas produksi.

Dasar-dasar penetapan kapasitas
produksi
Permintaan konsumen atau daya serap pasar :
sifat produk,
jenis produk
Penyediaan bahan mentah:
kemudahan memperoleh,
daya tahan
Modal

Tata letak
Tata letak : suatu pengaturan semua fasilitas pabrik
(alat-alat, mesin, dan gedung) yang bertujuan agar
penggunaan ruang dan tenaga dapat seekonomis
mungkin
tata letak: tata letak indoor dan tata letak outdoor.
Pangan: tata letak mesin/peralatan didasarkan atas
urutan proses.
Pabrik produk mekanis, berdasarkan atas fungsinya.


Pertimbangan dalam
perencanaan tata letak
Ruang Penyimpanan
Mesin dan Peralatan proses dan penanganan bahan
Keamanan Kerja
Ekspansi
Konstruksi Lantai
Sarana Pendukung
Jenis Bangunan


UTILITAS
Utilitas merupakan unit pokok dalam prasarana produksi.
Air
Steam
Listrik
Bahan bakar

Air
Sumber air
Air tanah : sanitasi pekerja, air ketel, air cadangan
Air PDAM : proses produksi, sanitasi peralatan
Persyaratan air

TABLE 3.2
FRICTION LOSS FACTORS IN FITTINGS



k
Valves, fully open:
gate 0.13
globe 6.0
angle 3.0
Elbows:
90standard 0.74
medium sweep 0.5
long radius 0.25
square 1.5
Tee, used as elbow 1.5
Tee, straight through 0.5
Entrance, large tank to pipe:
sharp 0.5
rounded 0.05
TABLE 3.1
RELATIVE ROUGHNESS FACTORS FOR PIPES



Material Roughness factor (c) Material Roughness factor (c)
Riveted steel 0.001- 0.01
Galvanized
iron
0.0002
Concrete 0.0003 - 0.003
Asphalted cast
iron
0.001
Wood staves 0.0002 - 0.003
Commercial
steel
0.00005
Cast iron 0.0003 Drawn tubing Smooth
Friction factors in pipe
Listrik
LOKASI LUAS (m
2
) CANDLE LUMEN
Taman
Kantin
Mushola
Laboratorium
Perkantoran dan TU
Toilet
Area penyimpanan produk
Area Proses
Area Penerimaan dan
Pengeluaran Bahan Baku
30,4
13,57
50,53
20
129,50
10
30
130
36
5
6
9
15
34
2
25
36
10
152
81,42
454,77
300
4403
20
750
4680
360
TOTAL 11201,19
RUANG FC LUAS RUANG(ft)
LUMEN
(FCxLUAS)
KANTOR 30 1184,07 35522,1
PROSES 20 10764,26 215285,2
TOILET 10 775,03 7750,3
LABORATORIUM 30 322,93 9687,9
GUDANG 10
BAHAN BAKU 1614,64 16146,4
BAHAN TAMBAHAN 645,86 6458,6
COOL STORAGE 4305,71 43057,1
MUSHOLA 10 258,34 2853,4
PARKIR 10
RODA 2 430,57 4305,7
MOBIL 645,86 6458,6
RUANG GANTI 10 322,93 3229,3
JALAN+HALAMAN 5 3229,28 16146,4
PEMBUANGAN LIMBAH 5 322,93 1614,65
TOTAL 368245,65
PERHITUNGAN JUMLAH LAMPU
N= (E.A)/Q
lampu
.Cu.LL
F

KETERANGAN:
N = JUMLAH LAMPU
E =KEKUATAN PENERANGAN(LUX)
A =LUAS AREA
Q
LAMPU
=BESAR LUMEN DARI LAMPU
Cu =KOEFESIEN OF UTILITY 0.5(STANDART)
LL
F
=LIGHT LOST FILTER 0.7(STANDAR)
Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding
terang, CU ( coeffesien of utilization ) nya 50-65 %. Light loss factor ( LLF )
= 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu,
penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dll.

Suatu ruang laboratorium di pabrik berukuran 20 x 20 m. Direncanakan
dipasang lampu TL 36 watt. Berapa buah lampu TL yang dbutuhkan?
E= 500 LUX
A=20 x 20 METER= 400 METER
2

Q
LAMPU
1 WATT = 75 LUMEN
36 WATT = 2700 LUMEN
Cu = 0.5 (STANDART UNTUK Cu)
LL
F
= 0.7
N= (E.A)/Q
lampu
.Cu.LL
F

N= (500.400)/(2700.0.5.0.7)
= 211,64
DIBUTUHKAN 212 LAMPU PADA RUANGAN TERSEBUT

Contoh perhitungan : ruangan kantor berukuran 20 x 10 x 3 m direncanakan
memakai TL 4 x 40 watt dengan penerangan E = 300 lux. Hitung, jumlah lampu dan
daya listrik yang dibutuhkan.
Penyelesaian : dari tabel,
Untuk 1 bh TL 40 watt, jumlah lumen = 40 x 75 = 3000 lumen. Untuk 4 TL 40 watt,
jumlah lumen = 4 x 3000 = 12.000 lumen.
Dipilih CU 60 % dan LLF 0,8
Jumlah lampu yang dibutuhkan ( N ) = E x A dibagi lampu x CU x LLF = 300 x
200 dibagi 12000 x 0,6 x 0,8 = 10,4
Jadi N = 11 buah 4 x TL 40 watt. Pemakaian watt untuk lampu TL 40 watt termasuk
ballast = 50 watt. Jumlah beban dari lampu = 11 x 4 x 50 watt = 2200 watt. Untuk stop
kontak peralatan kantor diperhitungkan 20 % dari beban lampu = 20 % x 2200 watt
= 440 watt. Total kebutuhan watt = 2640 watt, atau watt/m2 = 13, 4.

You might also like