Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

MAKALAH CMC PROSEDUR PENERAPAN 5R DI PLTA BILIBILI

Oleh : ARIF DWI PRASETYO NIP. 8711593-Z

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR SEKTOR BAKARU UNIT PLTA BILIBILI 2012

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Berdasar UU-RI No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara RI. Kegiatan pengelolaan lingkungan hidup bisa dimulai dari lingkungan dimana kita tempati yaitu salah satunya lingkungan kerja. Pengelolaan lingkungan hidup di area kerja kenyataannya mampu meningkatkan nilai-nilai perusahaan. Diantaranya efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan pekerja. I.2. Tujuan Disiplin 5R adalah budaya pengelolaan tempat kerja yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruang sehingga efektif dalam mengurangi biaya produksi, waktu, output yang berkualitas dan mengurangi timbulnya kecelakaan dengan adanya kondisi kerja yang lebih baik. Permasalahan - Bahwa tidak tertatanya tempat kerja dengan baik akan berpotensi menimbulkan beberapa pemborosan waktu, tenaga, tempat, dan material/financial - Sifat 5R yang cenderung ke arah pembentukan budaya seluruh karyawan didalam suatu perusahaan membuatnya membutuhkan waktu untuk memulai suatu kegiatan 5R

I.3.

II. PEMBAHASAN II.1. Persiapan Implementasi Program 5R Sebelum mengimplementasikan program 5R ini kita harus melakukan berbagai persiapan, jika tidak demikian berbagai masalah bisa saja muncul dan dapat menghilangkan motivasi karyawan dan menyebabkan seluruh proses/kegiatan 5R terhenti. Proses persiapan terbagi dalam tahapan : 1. Menetapkan sasaran dan tanggung jawab pada struktur manajemen 2. Pembagian area tanggung jawab 3. Penyusunan buku pedoman 4. Pembelajaran 5. Persiapan papan 5R II.2. Organisasi Penerapan Organisasi penerapan merupakan syarat mutlak perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Penerapan 5R ini tidak membentuk sebuah organisasi baru yang terpisah melainkan menyatu dalam organisasi perusahaan yang ada. Hal ini dikarenakan 5R adalah bagian dari pekerjaan bukan tambahan pekerjaan. Dalam mengelola organisasi, sasaran untuk setiap misi harus ditetapkan oleh pemangku jabatan tertinggi dalam organisasi tersebut. Selain itu tanggung jawab masing-masing anggota organisasi

ditetapkan sejelas-jelasnya. Pada umumnya hirarki organisasi yang sederhana terdiri dari tiga tingkatan yaitu : Administrator/plant manager induk Promotor : karyawan setingkat manajer unit Leader/facilitator : karyawan setingkat supervisor a. Administrator Menerbitkan kebijakan tahunan 5R Berpartisipasi pada Big Cleaning Day Ikut serta dalam Top Management Audit Mensuport dan mempromosikan aktivitas 5R b. Promotor Bertanggung jawab terhadap progres 5R pada departemen-departemen yang dipimpinnya Berpartisipasi pada Big Cleaning Day Menjadi auditor pada Top Manajemen Audit Mempersiapkan laporan bulanan progres 5R Departemen c. Facilitator Bertanggung jawab terhadap progres 5R pada section yang dipimpinnya Berpartisipasi pada Big Cleaning Day Ikut dalam audit 5R mandiri pada section yang dipimpinnya Mempersiapkan laporan bulanan progres 5R Section d. Kelompok 5R Mengimplementasikan program 5R kerja Berpartisipasi pada Big Cleaning Day di departemennya Menjadi Auditor pada saat 5R mandiri
ADMINISTRATOR

PROMOTOR

FACILITATOR 1

FACILITATOR 2

FACILITATOR 3

KELOMPOK 5R

KELOMPOK 5R

KELOMPOK 5R

Dalam menerapkan 5R menjadikannya sebagai budaya kerja diperusahaan, seringkali tidak berjalan sebagaimana mestinya karena kurangnya pemahaman diantara para pimpinan selaku pengambil keputusan dan sebagai penentu arah

diperusahaan mengenai apa itu 5R dan apa perannya. Sehingga diperlukan suatu komitmen antar personal/anggota terhadap 5R. II.3. Pembagian Zona Tanggung Jawab Zona tanggung jawab adalah wilayah tanggung jawab para leader 5R yang mencakup seluruh area perusahaan. Agar penerapan 5R ini efektif maka tidak diperkenankan sebuah wilayah berada dibawah tanggung jawab lebih dari seorang leader. Namun sebaliknya seorang leader diperbolehkan memimpin lebih dari satu wilayah. Pembagian area tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi yang ada. Seluruh bagian organisasi akan bertanggung jawab pada suatu area tertentu dengan mempertimbangkan area kerja masing-masing departemen sampai masing-masing personel. II.4. Penyusunan Buku Pedoman Buku 5R yang disusun haruslah sesuai dan sejalan dengan bisnis yang dilakukan. Buku pedoman ini berisi instruksi pemecahan masalah baik permasalahan yang tak terduga sebelumnya. Dan juga langkah perbaikan yang harus diambil yang bisa dijadikan referensi bagi para pengguna buku ini. II.5. Pelatihan atau Pembelajaran Salah satu cara untuk menjaga agar karyawan termotivasi dan antusias dalam berkegiatan 5R adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus. Agar mengetahui secara nyata sebaiknya diadakan kunjungan kerja ke unit kerja yang sudah menerapkan 5R supaya menjadi contoh langsung dan bisa segera mensimulasikan konsep yang sudah diberikan pada pelatihan. II.6. Persiapan Papan 5R Informasi kegiatan 5R ini biasanya menggunakan media papan atau dinding sebagai media promosinya. Yang mana berfungsi sebagai pemandu pemandu visual misalnya apa yang sedang terjadi terhadap kemajuan.

Ada 3 prinsip utama dalam penyajian papan 5R : Penetapan tanggung jawab secara jelas Melihat progres yang sudah dicapai oleh setiap kelompok Kejelasan tentang rencana bulanan yang membuat hasil akhirnya lebih mudah terlihat III. KESIMPULAN Implementasi program 5R erat kaitannya dengan 4M (Manusia, Mesin, Metode dan Material). Program 5R ini diharapkan efektif dalam mengurangi biaya produksi, waktu, output yang berkualitas dan mengurangi timbulnya kecelakaan dengan adanya kondisi kerja yang lebih baik. Untuk mengimplementasikannya maka beberapa tahapan-tahapan diatas perlu dilaksanakan untuk mendukung jalannya program 5R. Untuk menunjang keberhasilan penerapan 5R sangat diperlukan pembekalan kepada para pimpinan dan juga dibutuhkan suatu komitmen bersama untuk selalu menjadikan 5R sebagai budaya perusahaan. IV. SARAN Setelah menerapkan tahapan-tahapan diatas hendaknya setiap tugas dan wewenang jabatan organisasi di aplikasikan ke anggota kelompok selanjutnya masing-masing kelompok mengidentifikasi dan menentukan sasaran serta mempelajari persiapan yang bisa dilakukan untuk bertindak.

You might also like