Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 46

Case Report

Adrian Himawan S. Arlene Rainamira Bayushi Eka Putra Devina Angela Jessica Octaviani Marco Wirawan Veronika J. Simarmata

Urinary Calculi in Right Pyelum

dr. Boyke B Sumantri, SpU

Case Illustration

Patient Identity
Name

: Tn. IDY Age : 53 tahun Sex : Laki-laki Place,Date of Birth : Makassar, 15 Juli 1959 Religion : Islam Occupation : Pegawai Negeri Sipil Education Degree : Bachelor Marrital Status : Married Address : Villa Bintaro Indah, Jambang, Ciputat, Tangerang Selatan

Anamnesis

Since 12 years before admitted to hospital, patient has had colicky pain (VAS 7) at her right flank which radiated to her gluteus. This intermittent pain has occured 3 times a day for 15-20 minutes each. The pain has mainly been felt when she is dehydrated and can be reduced with Spasminal (patient bought the medicine at the market). 5 years before admitted to hospital, patient had been treated and she was diagnosed with nephrolithiasis and kidney cysts (1.8 mm) from USG examination, but she didnt continue the treatment Since 2 years ago, the pain has been increasing in quality (VAS 9-10) and in quantity (5 times/day)

No

history of hematuria, cloudy urine, dysuria, and fever. Patient used to drink less water per day (<600 mL/day). Patient usually drinks from jet pump. Patient eats seafood 1-3 times/day. Patient consumes vitamin C evernesens and Kratingdaeng once a day since 9 years ago. Patient has also consumed jamu and soda susu once a week since 9 years ago.

Riwayat Penyakit Sekarang (3/12/12)


Benjolan lutut kanan, kenyal, hilang timbul, tidak nyeri Nyeri mendadak lutut kanan (NPS 9) Hanya reda bila minum obat

7 tahun

Nyeri kedua lutut (kanan), setelah berjalan (NPS 5) Kaku lutut pada pagi hari 5-10 menit Suara gesekan pada lutut kanan. Tidak ada sariawan berulang, nyeri sendi lain, sesak napas, kemerahan pada wajah, demam, dan trauma.

5 tahun

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat patah tulang tungkai bawah kanan (20 tahun) Tidak terdapat riwayat penyakit jantung, paru, sakit kuning, dan ginjal sebelumnya.

Family History

Tidak terdapat riwayat diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardiovaskular ataupun serebrovaskular

Pekerjaan, Sosial Ekonomi, Kejiwaan dan Kebiasaan

Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol Pembiyaan askes dan bekerja sebagai PNS (aktif)

Pemeriksaan Fisis (3/12/12)


Kesadaran

: Keadaan umum : Tekanan darah : Nadi : cukup Pernapasan dalam Suhu : Tinggi badan : Berat badan : IMT :

Kompos mentis Tampak sakit ringan 120/70 mmHg 90x/ menit, reguler, isi : 20 x/ menit, reguler, 36,8 oC 175 cm 85 kg 27,7 kg/m2

Status Generalis (3/12/12)


Skin

: brownish, good skin turgor Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik THT : tidak didapatkan deformitas, faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1 Oral : tidak didapatkan caries dentis, oral hygiene baik Leher : tidak terdapat perbesaran kelenjar getah bening

Paru

: bunyi napas pada kedua lapang paru vesikular, tidak didapatkan ronkhi ataupun wheezing Jantung : bunyi jantung 1 dan 2 regular, tidak ada murmur ataupun gallop Abdomen : datar, lemas, hati dan limpa tidak teraba membesar, perkusi timpani, bunyi usus 3x/menit Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, lainnya tercantum dalam status lokalis

Status Lokalis (3/12/12)


Look

: Pada kedua genu, tidak ditemukan edema, kemerahan pada kulit, luka, dan deformitas. Pada kedua kruris, tidak ditemukan adanya atrofi otot. Feel : Tidak terdapat nyeri tekan, rasa hangat pada kulit. Teraba massa multipel, diameter sekitar 2 4 cm, konsistensi kenyal, mudah bergerak, batas tegas. Move : Terdapdat keterbatasan pergerakan sendi saat melakukan ekstensi sendi lutut kanan dibandingkan dengan sendi lutut kiri. Range of motion genu dekstra 20o-120o, range of motion genu sinistra 0o-120o.

Pemeriksaan Laboratorium (27/11/12)


Jenis Pemeriksaan HEMATOLOGI Darah perifer lengkap Hemoglobin Hematokrit MCV MCH MCHC Trombosit Leukosit HEMOSTASIS PT
APTT

Hasil

Nilai Rujukan Satuan

Ket

14,9 43,5 88,8 30,4 34,3 245 5,23 11,1 (11,1) 33,4

12-16 40-48 82-92 27-31 32-36 150-400 5,00-10,00 9.8-12.6 31-47

g/dL % fL pg mg/dL 103/L 103/L Detik Detik N N

N N N N N N N

KIMIA KLINIK SGOT 23 <33 SGPT 28 <50 LDH 369 <225 Ureum 20 <50 Kreatinin 0.90 0.8-1.3 Asam urat 5,9 <7,0 Glukosa 81 <140 sewaktu ELEKTROLIT Natrium (Na) 142 132-147 Kalium (K) 4.27 3,3-5,4 Klorida (Cl) 103,8 94,0-111,0 IMUNOSEROLOGI DAN AUTOIMUN CRP 1,1 0,0-5,0 Faktor 13,6 <14 rematoid

U/L U/L U/L mg/dL mg/dL mg/dL mg/dL

N N N N N N

mEq/L mEq/L mEq/L mg/dL IU/mL

N N N N N

Pemeriksaan Radiologis (27/11/12)

Formasi osteofit pada condylus lateral tibia kanan, eminensia intercondylar kanan kiri, dan basis apeks patella bilateral, terutama kanan. Celah sendi femorotibial kanan-kiri sisi medial menyempit dengan sklerotik subkondral. Tampak kalsifikasi berbentuk bulat multipel berbagai ukuran kesan berada di intrasendi genu dan suprapatella kanan.

Pemeriksaan Radiologis (27/11/12)

Formasi osteofit pada condylus lateral tibia kanan, eminensia intercondylar kanan kiri, dan basis apeks patella bilateral, terutama kanan. Celah sendi femorotibial kanan-kiri sisi medial menyempit dengan sklerotik subkondral.

Pemeriksaan Radiologis (27/11/12)

Tampak sklerotik dn penebalan korteks pada diafisis proksimal tibia dan diafisis distal fibula kanan (post fraktur union) fraktur diafisis os tibia dan fibula, union.

Diagnosis
1.

Tatalaksana

2.

Osteoartritis genu bilateral (terutama dekstra) grade III Synovial osteochondromatro sis genu dekstra

Rencana diagnostik Analisis cairan sendi dengan aspirasi cairan sendi (pasien masih menolak) Rencana terapi Meloxicam 2 x 7,5 mg PO Operatif untuk osteokondroma sinovial (pasien masih menolak) Rencana edukasi Edukasi pada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien

Quo

Prognosis

ad vitam : bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka

Anatomi dan Fisiologi Sendi


Proteoglikan

utama yang ada pada kartilago hialin adalah aggrecan yang memiliki beberapa jenis glikosaminoglika n: 1

asam hialuronat keratan sulfat kondroitin sulfat

Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Harpers illustrated biochemistry [ebook]. Edisi XXVII. United States of America: McGraw-Hill; 2006. h. 561-3.

Osteoartritis Definisi dan Epidemologi

Penyakit sendi degeneratif:1


1.

2. 3. 4.

kerusakan lokal kartilago degenerasi progresif kartilago hipertrofi kartilago remodeling tulang subkondral inflamasi sekunder membran sinovial
WHO : World population > 60 yrs: 10% 2 WHO : 40 % >70 yrs suffering from knee OA; 80% limited movement; 25 % daily activities (-) 2 > 75 tahun: > 80% laki-laki dan wanita mengalami penyakit sendi degeneratif dengan rasio 2:1.1

Epidemiologi:

1.

Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system [ebook]. Edisi III. United States of America: Lippincott Williams and Wilkins. 1999. WHO Scientific Group. WHO Technical Report Series 919. Geneva, World Health Organization, 2003.

2.

Osteoartritis Jenis dan Etiologi

Osteoartritis:

Primer genetik dan faktor ekstrinsik lain yang belum diketahui Sekunder kongenital, infeksi, inflamasi sendi nonspesifik, artritis metabolic, hemarthrosis berulang, cedera, keganasan, instabilitas sendi, iatrogenik.

Penggunaan sendi yang terus-menerus atau berlebihan dan cedera berulang dapat mempercepat proses degeneratif lokal.1

American College of Rheumatology

1.

Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system [ebook]. Edisi III. United States of America: Lippincott Williams and Wilkins. 1999.

Osteoartritis Patofisiologi
Patofisiologi

osteoartritis primer = sekunder.

1.

Kartilago artikular friksi sehingga menipis (Ro: penyempitan celah sendi) Osifikasi endokondral ROM terbatas (Ro: osteofit) Tulang subkondral hipertrofi, sklerotik, osteoporotik, dan membentuk lesi litik (Ro: subchondral cyst) Membran sinovial dan kapusl fibrosa abrasi osteofit, efusi sinovial, fibrosis kapsul fibrosa, dan limitasi ROM (Ro: loose body in synovial fluid) Otot spasme, kontraktor fleksor, deformitas sendi

Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system [ebook]. Edisi III. United States of America: Lippincott Williams and Wilkins. 1999.

Osteoartritis Diagnosis
Anamnesis:

Nyeri (tulang, membran sinovial, kapsul fibrosa, spasme otot) tumpul atau tajam yang diperberat dengan pergerakan (friksi) dan berkurang dengan istirahat Rasa krepitasi dan kaku setelah sendi tidak digunakan

Pemeriksaan

fisik:

Look: edema (efusi sinovial), atrofi otot, deformitas Feel: tidak adanya nyeri tekan, tidak adanya tanda-tanda radang Move: limitasi ROM (nyeri, spasme otot, dan deformitas sendi)

1.

Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system [ebook]. Edisi III. United States of America: Lippincott Williams and Wilkins. 1999.

Diagnosis
Pemeriksaan
1

Prognosis
Laboratorium:
Progresivitas

ada kelainan Cairan sinovial : tidak ada tanda-tanda radang Pemeriksaan Radiologis:1 Penipisan celah sendi Sklerosis Osteofit Kista subkondral Deformitas sendi.
1.

Tidak

berjalan seiring dengan bertambahnya usia Keluhan nyeri yang dirasakan dapat bervariasi

Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system [ebook]. Edisi III. United States of America: Lippincott Williams and Wilkins. 1999.

Tatalaksana

Tujuan:

1.

Edukasi pasien tentang etiologi penyakit dan Analgesik prognosisnya sehingga membantu dalam dan pencegahan progresivitas penyakit. antiinflmasi Memberikan dukungan psikologis pada Penggunaa pasien. n alat bantu Mengurangi keluhan nyeri pasien. Latihan fisik Mengurangi inflamasi pada membran Artrodesis sinovial. artroplasti Memaksimalkan aktivitas pasien untuk menjaga fungsi sendi dan mencegah deformitas. Meningkatkan fungsi sendi. Menguatkan otot untuk meningkatkan stabilitas sendi. Rehabilitasi pasien untuk meningkatkan Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system [ebook]. Edisi III. United States kualitas of America: Lippincott hidup. Williams and Wilkins. 1999.

Osteokondromatosis Sinovial Definisi dan Epidemologi

Metaplasia jaringan ikat subsinovial yang membuat fokus tulang rawan abnormal dalam membran sinovial dari sendi, bursae, atau selubung tendon fokus ektopik menimbulkan rasa nyeri, generasi loose bodies, dan gejala mekanik. Suatu tumor jinak dengan risiko keganasan yang sangat rendah. Biasanya monoartikular dengan predileksi sendisendi besar. Prevalensi keterlibatan sendi lutut adalah 60-70%. Wanita : Laki-laki = 2 : 1, dengan puncak insidens kasus adalah usia 20-40 tahun.

1.

Baecher NB. Synovial chondromatosis. Emedicine [diakses tanggal 7 Desember 2012]. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com/article/1254671-overview#a0112.

Osteoartritis Jenis, Etiologi, dan Patofisiologi

Osteoartritis:

Primer etiologi yang sebenarnya tetap tidak diketahui. Sekunder pada keadaan preeksisten osteoartritis, reumatoid artritis, osteonekrosis, osteokondritis disekans, osteoartropati neuropatik, atau patah tulang osteokondral.
1 : penyakit sinovial aktif 2 : transisi dengan nodul osteokondral dalam membran sinovial dan badan ostekondral yang terdapat bebas dalam rongga sendi. 3 : badan osteokondral bebas yang multipel dengan penyakit intrasinovial yang tidak aktif.

Patofisiologi:

1.

Baecher NB. Synovial chondromatosis. Emedicine [diakses tanggal 7 Desember 2012]. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com/article/1254671-overview#a0112.

Osteoartritis Diagnosis

Anamnesis:

Nyeri monoartikuler, bengkak, kekakuan, gejala mekanik Tidak ada tanda-tanda sistemik Look: tidak ada kelainan Feel: loose bodies di cairan sinovial dan terasa seperti spons Move: limitasi ROM

Pemeriksaan fisik:

Pemeriksaan Laboratorium:

Primer: tidak ada kelainan Sekunder: seperti peradangan sistemik


Loose bodies yang mengalami ossifikasi

1.

Pemeriksaan Radiologis:

Baecher NB. Synovial chondromatosis. Emedicine [diakses tanggal 7 Desember 2012]. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com/article/1254671-overview#a0112.

Tatalaksana
Analgesik

terbuka dari sendi pengangkatan semua loose bodies dan parsial atau sinovektomi penuh. Arthroskopi dan eksisi dari loose bodies, dengan sinovektomi terbatas pada sinovium yang terlibat saja
Arthrotomi

1.

Baecher NB. Synovial chondromatosis. Emedicine [diakses tanggal 7 Desember 2012]. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com/article/1254671-overview#a0112.

Pembahasan

Osteoartritis genu dekstra grade III

Anamnesis:

Nyeri kedua lutut (kanan), setelah berjalan (NPS 5) Kaku lutut pada pagi hari 5-10 menit Suara gesekan pada lutut kanan

Rx

diagnostik:

Analisis cairan sendi

Rx

terapi:

Pemeriksaan Fisik: limitasi ROM Pemeriksaan Radiologis foto X-Ray genu bilateral AP dan lateral, ditemukan:

Meloxicam 2 x 7,5 mg PO

Edukasi

Formasi osteofit pada condylus lateral tibia kanan, eminensia intercondylar kanan kiri, dan basis apeks patella bilateral, terutama kanan. Celah sendi femorotibial kanan-kiri sisi medial menyempit dengan sklerotik subkondral.

Osteokondromatosis Sinovial Genu Dekstra


Anamnesis:

Benjolan lutut kanan, kenyal, hilang timbul, tidak nyeri Nyeri mendadak lutut kanan (NPS 9) Hanya reda bila minum obat

Pemeriksaan

fisik lokalis:

Look : tidak ada kelainan Feel : massa multipel, diameter sekitar 2 4 cm, konsistensi kenyal, mudah bergerak, batas tegas. Move : ROM genu dekstra 20o-120o

Osteokondromatosis Sinovial Genu Dekstra


Pemeriksaan

Laboratorium:

Rx

terapi:

Peningkatan LED

Pemeriksaan

Radiologis foto XRay genu dekstra AP dan lateral, ditemukan:

Atroskopi (pasien menolak)

Edukasi

kalsifikasi berbentuk bulat multipel berbagai ukuran kesan berada di intrasendi genu dan suprapatella kanan.

Daftar Pustaka

Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of anatomy and physiology volume I. Edisi XII. Hoboken: John Wiley & Sons; 2009. h. 264-96. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Harpers illustrated biochemistry [ebook]. Edisi XXVII. United States of America: McGraw-Hill; 2006. h. 561-3. Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system [ebook]. Edisi III. United States of America: Lippincott Williams and Wilkins. 1999. Simon H. Osteoarthritis. Internet [diakses tanggal 6 Desember 2012]. Diunduh dari: www.umm.edu/patiented/articles/what_osteoarthritis_000035_ 1.htm. Cuschieri A, Grace PA, Darzi A, Borley N, Rowley DI. Clinical surgery [ebook]. Edisi II. United Kingdom: Blackwell Science; 2003. Baecher NB. Synovial chondromatosis. Emedicine [diakses tanggal 7 Desember 2012]. Diunduhdarihttp://emedicine.medscape.com/article/1254671overview#a0112.

Terima Kasih

You might also like