Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 60

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

PENGUJIAN BENIH

BENIH SEJARAH & PENGOLAHAN LAPANG MUSIM & LOKASI LAPANG PENANAMAN ROGUING PANEN & PROSESING BENIH PENGUJIAN BENIH

PENGAMBILAN SAMPLE
RUTIN LABORATORIUM KHUSUS

PASCA SERTIFIKASI

KONDISI BENIH YANG DIPASARKAN


KEMASAN BENIH BATAS KADALUARSA

ANALISIS BENIH

Mengetahui mutu benih (genetis, fisik, fisiologis)

Memberi sertifikat

Produsen

Pemerintah

Konsumen

Kepastian hukum & promosi

Kontrol & standarisasi

Jaminan mutu & sumber informasi

YANG MELAKUKAN SERTIFIKASI BENIH


BALAI PENGAWASAN & SERTIFIKASI BENIH (BPSB)

INDONESIA
PRODUSEN BENIH DIBAWAH PENGAWASAN BPSB YANG MELAKUKAN PENGUJIAN BADAN YANG DIBENTUK ASOSIASI PRODUSEN BENIH

LEMBAGA SWASTA INTERNASIONAL


LUAR NEGERI LEMBAGA YANG DIBENTUK PEMERINTAH UNIVERSITAS

PRODUSEN BENIH

PROSESING BENIH SEED LOT (Kumpulan benih) PRIMARY SAMPLE COMPOSITE SAMPLE Kumpulan primary sample SUBMITTED SAMPLE Sebagian dari composite sampel

SUBMITTED SAMPLE

Resepsionis - BPSB

UJI KADAR AIR BENIH METODE CEPAT

UJI HETEROGENITAS

WORKING SAMPLE

DISIMPAN

KEMURNIAN BENIH

KADAR AIR BENIH

VIABILITAS BENIH

VIGOR BENIH

BERAT 1000 BUTIR

KESEHATAN BENIH

Metode Pengambilan Working sample (contoh kerja)


Metode mekanis
(mechanic method)

Metode Kue
(pie method)

Metode mangkuk
(cup method)

Metode sendok
(spoon method)

WORKING SAMPLE

Ditimbang, kemudian komponen yang ada dipisahkan

BENIH MURNI

INNERT MATTER

BIJI LAIN

KOTORAN

BIJI SPESIES/ VARIETAS LAIN

BIJI GULMA

TUJUAN PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

MENGHITUNG KADAR AIR BENIH

KADAR AIR BENIH BERKAITAN DENGAN :


KUALITAS BENIH
DAYA SIMPAN BENIH

VIABILITAS BENIH

SERANGAN HAMA PENYAKIT

HARGA

SUBMITTED SAMPLE

PENENTUAN KADAR AIR DENGAN METODE CEPAT

WORKING SAMPLE

BENIH HASIL UJI KEMURNIAN BENIH

SAMPLE DITIMBANG

DIGERUS (GRINDING)

DITIMBANG

DIPANASKAN

DITIMBANG DAN DIHITUNG KA. BENIH

METODE PENGUJIAN KADAR AIR BENIH


METODE OVEN

METODE DESTILASI

METODE CALCIUM CARBIDE

VACUUM PHOSPOHORUS PENTOXIDE METHOD

KARL FISCHER METHOD

NEAR INFRA RED SPECTROPHOTOMETER METHOD

ELECTRICAL METHOD

TUJUAN UJI PERKECAMBAHAN


Informasi kebutuhan benih dalam usaha tani Menilai kualitas benih Mengetahui laju deteriorasi benih Menentukan nilai % viabilitas memenuhi batas ambang sesuai peraturan Menduga daya simpan benih Menentukan lama batas kedaluarsa

UJI PERKECAMBAHAN BENIH


WORKING SAMPLE

BENIH DARI UJI KEMURNIAN BENIH

400 SAMPLE BENIH

4 X 100 BENIH

8 X 50 BENIH

16 X 25 BENIH

UJI PERKECAMBAHAN

KECAMBAH NORMAL

KECAMBAH ABNORMAL

BENIH KERAS

BENIH SEGAR TIDAK BERKECAMBAH

BENIH MATI

PENGUJIAN BENIH
Tujuan : menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh dari

sejumlah benih yang diuji selaras dengan kualitas benih Dengan pengujian, menghindari pemakaian benih berkualitas rendah mencegah timbulnya kerugian. Pengendalian kualitas benih meliputi kegiatan: Analisa Mutu Fisik ( kemurnian, kadar air, bobot 1000 butir) . Kemurnian (benih murni, spesies lain, gulma dan kotoran) Analisa Mutu Fisiologis (Daya Perkecambahan dan Vigor) Analisa Kesehatan Ukuran dan keseragaman

ANALISA KEMURNIAN BENIH

Benih murni tidak terkontaminasi dengan benih spesies tanaman lain, biji gulma, benda asing seperti pecahan benih, sekam, lembaran daun dan partikel tanah Derajat pencampuran benih dengan benih spesies lain digambarkan oleh jumlah benih tiap bobot benih yang diuji Uji juga digunakan untuk menggambarkan tingkat kontaminasi dengan biji gulma Pembersihan merupakan salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas benih Pengendalian terbaiknya dilakukan di lapang melalui inspeksi dan uji di lapangan pengujian, karena varietas dapat diidentiifikasi lebih akurat melalui uji pertumbuhan tanaman dibanding dengan uji benih kering di

KADAR AIR

Kadar air menggambarkan jumlah kandungan air yang ada dalam benih Selama produksi, kaadar air harus dikurangi untuk menghindari pertumbuhan jamur dan perkembangan serangga. Kandungan air benih yang ekstrim rendah dapat menyebabkan masalah perkecambahan seperti dormansi sekunder

DAYA PERKECAMBAHAN

Menggambarkan persentase benih murni yang menghasilkan kecambah normal dalam uji laboratorium. Kecambah tidak normal tidak disertakan dalam persentase perkecambahan Perentase perkecambahan menggambarkan potensial kelompok benih untuk menghasilkan kecambah dibawah kondisi optimal

VIGOR

Vigor mewakili kemampuan benih untuk menghasilkan kecambah pada kondisi lapang sub-optimal Kelompok benih yang memiliki daya kecambah sama mungkin penampilan saat kondisi sub-optimal akan berbeda, terutama benih dengan daya kecambah rendah Vigor benih dapat berkurang akibat kerusakan embrio atau kulit saat panen dan pengolahan. Faktor lain adalah lingkungan dan nutrisi tanaman induk, tingkat kemasakan benih saat panen, ukuran benih, penuaan karena penyimpanan lama dan patogen.

UKURAN DAN KESERAGAMAN


Pada banyak spesies, benih berukuran kecil

dikalahkan oleh benih ukuran besar, karena akan menghasilkan bibit ukuran kecil yang kurang kompetitif, mudah terserang penyakit dan daya hasilnya rendah Benih yang ukurannya seragam memudahkan dalam penanaman dengan menggunakan mesin sebar secara otomatis, mesin tanam dalam barisan secara otomatis

Langkah pertama sebelum pengujian benih adalah

PENGAMBILAN CONTOH BENIH

pengambilan contoh benih. Tujuan : menyediakan contoh benih yang dapat mewakili keseluruhan kelompok benih. Ada 4 macam contoh benih yang dinyatakan dalam peraturan ISTA :

Contoh Primer (Primary sample) Contoh campuran (Composite sample) Contoh yang dikirim ke Laboratorium (Submitted sample) Contoh Uji (Working sample)

Contoh primer : bagian kecil dari benbih

yang diambil dari kelompok benih dalam satu lokasi Contoh campuran : campuran dari seluruh contoh primer dari kelompok benih Contoh yang dikirim ke laboratorium : contoh campuran yang dikirim ke laboratorium untuk diuji, berasal dari sebagian contoh campuran Contoh kerja : sebagian dari contoh yang dikirim ke laboratorium yang digunakan untuk pengujian.

Alat pengambilan contoh benih primer (seed trier)

Setelah prosesing, benih yang akan diuji disimpan dalam dua

bentuk yaitu di dalam silo (bulk) atau dalam karung (bags). Benih dalam SILO :
Ukuran silo tidak lebih dari 10.000 kg, benih ukuran besar tidak

lebih dari 20.000 kg dan khusus untuk jagung tidak lebih dari 40.000 kg.
Benih dalam KARUNG
Jika kelompok benih t.d 1-5 karung, setiap karung harus diambil

contohnya dan minimal 5 contoh primer yang harus diambil. Jika jumlah karung antara 6 30, setiap 3 karung diambil satu contoh dan tidak boleh kurang dari 5 contoh primer Jika jumlah karung antara > 30, setiap 5 karung diambil satu contoh dan tidak boleh kurang dari 10 contoh primer Jika kelompok benih terdiri atas 6 karung atau kurang, setiap benih harus diambil contohnya Jika kelompok benih lebih dari 6 karung, contoh harus diambil dari 5 karung ditambah 10 % dari sisa karung

Berat silo dan contoh benih


Spesies Berat mak dalam Silo (kg) Berat contoh minimal (g) Dkirim ke lab.oratorium Contoh kerja untuk kemurnian Contoh kerja untuk spesies lain

Arachis hypogaea
Glycine max L Sorghum almum Trifolium hirtum

20.000
20.000 10.000 10.000

1000
1000 200 70

1000
500 20 7

1000
1000 200 70

Zea mays

40.000

1000

900

1000

Pengambilan contoh benih dalam karung


No Jml karung dalam kelompok Jml karung untuk contoh

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5 7 10 23 50 100 200 300 400

5 6 6 7 10 15 25 30 30

KELOMPOK BENIH (ISTA, 1966), MEWAKILI TIAP JUMLAH SEBAGAI BERIKUT:


BENIH TAN.PANGAN DAN HORTI : UKURAN

BENIH = ATAU > PADI BERAT MAKS KELOMPOK 20.000 KG. BILA < PADI BERAT MAKS KELOMPOK 10.000 KG
BENIH POHON-POHONAN : UKURAN = ATAU

> FAGUS SPP. BERAT MAKS KELOMPOK 5.000 KG, BILA < FAGUS SPP BERAT MAKS KELOMPOK 1000 KG

PENGAMBILAN CONTOH KERJA Pembagi mekanik : benih dimasukkan dalam alat mekanik yang langsung membagi benih seacara acak dalam beberapa bagian Metode pembagi roti (Pie Method) : menyebarkan benih dalam tempat datar dan membagi benih dalam beberapa bagian seerti membagi roti Metode cangkir : menempatkan sejumlah cangkir dan masing-masing diisi benih secara bergiliran Metode sendok :mengambil benih secara acak dengan menggunakan sendok

PEMBAGI MEKANIK

RIFFLE TYPE

GAMET TYPE BOERNER TYPE

Metode pembagi roti

Metode cangkir :
masing-masing cangkir diisi benih secara bergantian

UJI MUTU FISIK


TUJUAN : MENGETAHUI MUTU FISIK SUATU

KELOMPOK BENIH YANG MENCAKUP


KEMURNIAN, KADAR AIR DAN BERAT 1000 BUTIR BENIH

UJI KEMURNIAN BENIH


CONTOH KERJA DIPISAHKAN MENJADI :
A.BENIH MURNI Benih murni : bagian contoh kerja yang spesies yang dimaksud

mewakili

B.BENIH SPECIES LAIN Spesies lain : spesies selain benih yang dimaksud C.BIJI GULMA Biji gulma : persentasi biji yang termasuk dalam kategori gulma (tanaman pengganggu) D.BAHAN LAIN/KOTORAN Kotoran : bahan lain yang termasuk kotoran

PENENTUAN KADAR AIR BENIH


METODA PRAKTIS : menggunakan electric moisture meter (moisture tester) benih dimasukkan dalam alat dan langsung terbaca kadar airnya METODA DASAR : menggunakan metoda oven pada suhu 105 C atau 130 C sampai diperoleh berat kering konstan

Seed moisture meter

PENENTUAN BERAT 1000 BUTIR BENIH


Penentuan berat 1000 butir benih dilakukan

karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang tercantum dalam deskripsi varietas

WORKING SAMPLE

BENIH HASIL UJI KEMURNIAN BENIH

DIHITUNG 1 X 1000 BUTIR

DIHITUNG 8 X 100 BUTIR

DITIMBANG

Jika koefisien keragaman (KK) berat 100 butir benih antara 8 ulangan tsb: - 6,0 untuk benih rumput-rumputan, - 4,0 untuk benih lainnya, maka berat 1000 butir benih dapat dihitung sebagai 10 kali rata-rata berat seluruh ulangan

PENGUJIAN MUTU FISIOLOGIS BENIH


TUJUAN : UNTUK MENGETAHUI MUTU

FISIOLOGIS SUATU KELOMPOK BENIH, YANG MENCAKUP


DAYA KECAMBAH, KEKUATAN TUMBUH,

DAYA SIMPAN DAN


KESEHATAN BENIH

KETENTUAN-KETENTUAN UJI MUTU FISIOLOGIS BENIH


Analisa dilakukan pada benih murni Contoh uji 400 butir benih setiap perlakuan

dengan ulangan 4, 8 atau 16 Pengamatan uji daya kecambah :


(3x24) jam + (2x24) jam atau

(5x24) jam + (2x24) jam dan

Pengamatan uji kekuatan tumbuh : 4x24 jam atau 6x24 jam

Beda antar ulangan lihat tabel 4.5 dan 4.6 di

buku teks

WORKING SAMPLE

UJI PERKECAMBAHAN BENIH

BENIH DARI UJI KEMURNIAN BENIH

400 SAMPLE BENIH

4 X 100 BENIH

8 X 50 BENIH

16 X 25 BENIH

UJI PERKECAMBAHAN

UJI DAYA KECAMBAH

UJI KEKUATAN TUMBUH

UJI DIATAS KERTAS (UDK)

UJI ANTAR KERTAS (UAK)

UJI KERTAS DIGULUN G (UKD)

UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN (UKDD)

UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN DIDALAM PLASTIK (UKDDP)

UJI HOPE DIUBAH DALAM PLASTIK (UHDD)

MEDIA PASIR

UJI PERKECAMBAHAN BENIH

UJI PERKECAMBAHAN

PENGAMATAN KECAMBAH WAKTU PENGAMATAN KECAMBAH NORMAL KECAMBAH ABNORMAL

KRITERIA KECAMBAH BENIH KERAS

Setelah (3x24) Jam + (2x24) Jam

Atau (5x24) Jam + (2x24) Jam

BENIH SEGAR TIDAK BERKECAM BAH

BENIH MATI

METODE UJI DAYA KECAMBAH


Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung

Dengan Kertas Merang


UJI DIATAS KERTAS (UDK) UJI ANTAR KERTAS (UAK)

UJI KERTAS DIGULUNG (UKD)

Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung

Dengan Substrat Pasir Atau Tanah


Sebaiknya pasir atau tanah yang akan digunakan

disterilkan dulu

PENILAIAN HASIL UJI DAYA KECAMBAH


Evaluasi Dilakukan Setelah (3x24) Jam + (2x24) Jam Atau

(5x24) Jam + (2x24) Jam


Kriteria : Kecambah Normal, Kecambah Abnormal, Benih

Mati Atau Belum Tumbuh

Kecambah normal dan tidak normal

METODA UJI KEKUATAN TUMBUH


UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN (UKDD) UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN DALAM PLASTIK UJI HOPPE DIUBAH DALAM PLASTIK (UHDDP) PLASTIK CELL WOODSTOCK

MEDIA PASIR ATAU TANAH

PENILAIAN HASIL UJI KEKUATAN TUMBUH


Evaluasi dilakukan setelah 4x24 jam atau 6x24 jam Kriteria : kecambah normal tumbuh kuat, kecambah normal

tumbuh kurang kuat, kecambah abnormal, mati

Kecambah kuat, lemah dan tidak normal

UJI KEKUATAN TUMBUH BENIH

UJI KEKUATAN TUMBUH BENIH

PENGAMATAN KECAMBAH

WAKTU PENGAMATAN

KRITERIA KECAMBAH

Setelah (4x24) Jam

Atau (6x24) Jam

KECAMBAH NORMAL TUMBUH KUAT

KECAMBAH NORMAL TUMBUH KURANG KUAT

KECAMBAH ABNORMAL

BENIH MATI

UJI TETRAZOLIUM
Yaitu suatu cara pengujian daya hidup (viabilitas

benih) secara tidak langsung, dengan mengukur aktivitas metabolisme benih


Bahan : 2,3,5 triphenyl tetrazolium chloride atau

bromide
Tetrazolium dikembangkan di jermal oleh LAKON

tahun 1940 an. Embrio yang hidup atau sumbu akar benih akan mengubah larutan tetrazolium yang tidak berwarna menjadi bahan berwarna merah yang disebut FORMAZAN.

2,3,5 TRIPHENYL TETRAZOLIUM CLORIDA (TIDAK BERWARNA)

TRIPHENYL FORMAZAN (BERWARNA MERAH)

UJI PERKECAMBAHAN
Uji perkecambahan ini tidak secara tepat mewakili

penampilan. Pada kondisi benih yang kualitasnya lebih tinggi penampilannya akan lebih baik dibanding kelompok benih yang kualitasnya rendah. Uji perkecambahan akan selalu dilakukan terhadap benih murni. Dari benih murni yang dicampur secara baik (merata) dihitung sebanyak 400 benih secara acak dalam ulangan yang terdiri atas, 100, 50 atau 25 benih. Benih diatur dalam jarak yang sama pada substrat yang berair, sehingga memudahkan untuk evaluasi dan menghindari singgungan antar benih sebelum dihitung dan dipindah.

PENGHITUNGAN KECAMBAH BENIH Penghitungan pertama dilakukan saat sebagian besar kecambah nyata telah berkembang sehingga layak dievaluasi
Kecambah normal dipindah dan dihitung. Benih busuk dan kecambah yang membusuk juga dipindah

untuk menghindari kontaminasi dan dihitung.


Penghitungan ulang dilakukan saat pelaksanaan uji

menurut prosedur yang sama. Pada akhir penghitungan juga dicatat jumlah benih keras dan segar tidak berkecambah. Jika beberapa benih mulai berkecambah pada akhir pengujian, maka uji dapat diperpanjang.

SUBSTRAT UJI PERKECAMBAHAN


Substrat yang digunakan dalam uji perkecambahan adalah

kertas, pasir dan tanah, tergantung kepada fasilitas laboratoriumnya, benih dan pencahayaan untuk pertumbuhan tanaman. Substrat harus bukan bahan toksin dan relatif bebas dari jamur, mikroba lain dan spora lain. Iam juga cukup aerasi dan kandungan airnya untuk perkecambahan. Semua substrat yang berupa kertas harus porous, tetapi teksturnya baik sehingga dapat akar kecambah terhindar untuk tumbuh di kertas. Pasir umum digunakan sebagai substrat untuk benih ukuran besr seperti serealia, kapri dan kacang-kacangan.

SUBSTRAT UJI PERKECAMBAHAN

Substrat Kertas Substrat Pasir

Tanah

AIR UNTUK MELEMBABKAN SUBSTRAT


Untuk mengurangi frekuensi pengairan, kelembaban di

sekitar kecambah harus diusahakan maksimum. pH media berkisar 6,0 7,5.


Air kran dapat digunakan untuk membasahi substrat.

Air harus bebas dari keasaman, kebasaan, kontaminasi bahan organik atau yang lain dan diusahakan didestilasi atau deionisasi.
Pemberian air dilakukan sedemikian rupa sehingga

tidak terlalu basah sehingga aerasi optimal dengan kelembaban sekitar 60 % dari kapasitas lapang.
Sebagian besar benih menghendaki 50 % dari air

jenuh.

LINGKUNGAN PERKECAMBAHAN
Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor kritis dalam

laboratorium uji perkecambahan. Benih yang berbeda membutuhkan kisaran suhu berbeda meliputi suhu optimal tertinggi dan perkecambahan suhu teratur dalam waktu uji pendek. Kondisi pertumbuhan dapat mempengaruhi kebutuhan suhu dari benih. Benih mungkin membutuhkan suhu konstan atau berubah-ubah.
Cahaya
Perkecambahan Benih menghendaki cahaya yang

bervariasi. Beberapa benih berkecambahan hanya dalam kondisi gelap, yang lain membutuhkan cahaya, dan ada yang tidak terpengaruh oleh cahaya. Kecamabah biasanya disinari dengan cahaya selama 8 jam dalam 24 jam

VIABILITAS (DAYA HIDUP) BENIH


Viabilitas atau daya hidup benih mencakup informasi

tentang daya kecambah, kekuatan tumbuh (vigor), kesehatan benih serta daya simpan benih Parameter viabilitas benih :
Persentase perkecambahan, Laju perkecambahan atau Laju kemunculan kecambah

PENGERTIAN VIGOR BENIH


VIGOR BENIH dicerminkan oleh dua informasi

tentang viabilitas yaitu : kekuatan tumbuh dan daya simpan KEDUA NILAI FISIOLOGI INI menunjukkan kemampuan benih untuk tumbuh menjadi tanaman normal dan berproduksi normal pada kondisi biofisik lapang suboptimum atau setelah benih mengalami suatu periode simpan tertentu

VIGOR
VIGOR GENETIK adalah vigor benih dari galur

genetik yang berbeda


Metoda pengujian : dilihat indikasi fisik kecambah dengan

menggunakan UKDD atau UKDDP


VIGOR FISIOLOGI adalah vigor benih yang dapat

dibedakan dalam galur genetik yang sama


Metoda pengujian : dilihat indikasi tumbuh akar pada red brick test untuk cekaman kekeringan, plumula atau koleoptil pada deep soil test terhadap kedalaman tanam, UHDP untuk cekaman biotik, warna embrio pada TZ

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN RENDAHNYA PERSENTASE PERKECAMBAHAN


PENGARUH VARIETAS
PANEN TIDAK TEPAT WAKTU KERUSAKAN MEKANIS WAKTU PANEN DAN PENGOLAHAN

BENIH PENYIMPANAN BENIH DEKAT BAHAN HERBISIDA ATAU ZPT KONDISI PENYIMPANAN YANG TIDAK TEPAT, ATAU TERLALU LAMA DISIMPAN PERLAKUAN DENGAN BAHAN KIMIA YANG TIDAK TEPAT KONTAK LANGSUNG DENGAN PUPUK KERUSAKAN KARENA SERANGAN HAMA SERANGGA, TIKUS ATAU PENYAKIT CENDAWAN, BAKTERI

UJI VIGOR BENIH


uji vigor lebih condong pada kualitas dibanding uji

perkecambahan baku
beberapa kejadian yang mendahului hilangnya

perkecambahan dapat menjadi dasar untuk uji vigor


Tipe Uji Vigor Benih
Uji perkecambahan standar dilaksanakn pada kondisi

optimum, akibatnya saat kondisi lapang mendekati optimum, umumnya hasilnya berkorelasi baik dengan penampilan di lapang
Jika kondisi lapang sub-optimum, uji perkecambahan

standar biasanya dugaannya terlalu tinggi terhadap penampilan di lapang.

BEBERAPA JENIS UJI VIGOR


A. B. C. D. E. F. G. H. I.

UJI DINGIN (COLD TEST). UJI MEMPERCEPAT PENUAAN BENIH (ACCELERATED AGING TEST). UJI KONDUKTIVITAS (CONDUCTIVITY TEST). UJI PERKECAMABAHAN DINGIN (COOL GERMINATION TEST). UJI TINGKAT PERTUMBUHAN BIBIT (SEEDING GROWTH RATE TEST). UJI KLASIFIKASI VIGOR BIBIT (SEEDLING VIGOR CLASSIFICATION TEST). UJI TETRAZZOLIUM (TETRAZOLIUM TEST). UJI KECEPATAN PERKECAMBAHAN (SPEED GERMNATION TEST). UJI PASIR DAN KERIKIL BATA (BRICK GRIT TEST).

Indek vigor

Jml kec. Normal Hari hit. pertama

Jml kec. normal Hari hit. Akhir

X = ------------------- + + ----------------------

(100) (A1 + A2 + .+ An) Koef. Perkec. = --------------------------------A1T1 + + AnTn A = jumlah benih yang berkecambah pada hari tertentu T = waktu yang berkorespondensi dengan A n = jumlah hari pada perhitungan akhir

You might also like