Professional Documents
Culture Documents
Pengujian Benih
Pengujian Benih
PENGUJIAN BENIH
BENIH SEJARAH & PENGOLAHAN LAPANG MUSIM & LOKASI LAPANG PENANAMAN ROGUING PANEN & PROSESING BENIH PENGUJIAN BENIH
PENGAMBILAN SAMPLE
RUTIN LABORATORIUM KHUSUS
PASCA SERTIFIKASI
ANALISIS BENIH
Memberi sertifikat
Produsen
Pemerintah
Konsumen
INDONESIA
PRODUSEN BENIH DIBAWAH PENGAWASAN BPSB YANG MELAKUKAN PENGUJIAN BADAN YANG DIBENTUK ASOSIASI PRODUSEN BENIH
PRODUSEN BENIH
PROSESING BENIH SEED LOT (Kumpulan benih) PRIMARY SAMPLE COMPOSITE SAMPLE Kumpulan primary sample SUBMITTED SAMPLE Sebagian dari composite sampel
SUBMITTED SAMPLE
Resepsionis - BPSB
UJI HETEROGENITAS
WORKING SAMPLE
DISIMPAN
KEMURNIAN BENIH
VIABILITAS BENIH
VIGOR BENIH
KESEHATAN BENIH
Metode Kue
(pie method)
Metode mangkuk
(cup method)
Metode sendok
(spoon method)
WORKING SAMPLE
BENIH MURNI
INNERT MATTER
BIJI LAIN
KOTORAN
BIJI GULMA
VIABILITAS BENIH
HARGA
SUBMITTED SAMPLE
WORKING SAMPLE
SAMPLE DITIMBANG
DIGERUS (GRINDING)
DITIMBANG
DIPANASKAN
METODE DESTILASI
ELECTRICAL METHOD
4 X 100 BENIH
8 X 50 BENIH
16 X 25 BENIH
UJI PERKECAMBAHAN
KECAMBAH NORMAL
KECAMBAH ABNORMAL
BENIH KERAS
BENIH MATI
PENGUJIAN BENIH
Tujuan : menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh dari
sejumlah benih yang diuji selaras dengan kualitas benih Dengan pengujian, menghindari pemakaian benih berkualitas rendah mencegah timbulnya kerugian. Pengendalian kualitas benih meliputi kegiatan: Analisa Mutu Fisik ( kemurnian, kadar air, bobot 1000 butir) . Kemurnian (benih murni, spesies lain, gulma dan kotoran) Analisa Mutu Fisiologis (Daya Perkecambahan dan Vigor) Analisa Kesehatan Ukuran dan keseragaman
Benih murni tidak terkontaminasi dengan benih spesies tanaman lain, biji gulma, benda asing seperti pecahan benih, sekam, lembaran daun dan partikel tanah Derajat pencampuran benih dengan benih spesies lain digambarkan oleh jumlah benih tiap bobot benih yang diuji Uji juga digunakan untuk menggambarkan tingkat kontaminasi dengan biji gulma Pembersihan merupakan salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas benih Pengendalian terbaiknya dilakukan di lapang melalui inspeksi dan uji di lapangan pengujian, karena varietas dapat diidentiifikasi lebih akurat melalui uji pertumbuhan tanaman dibanding dengan uji benih kering di
KADAR AIR
Kadar air menggambarkan jumlah kandungan air yang ada dalam benih Selama produksi, kaadar air harus dikurangi untuk menghindari pertumbuhan jamur dan perkembangan serangga. Kandungan air benih yang ekstrim rendah dapat menyebabkan masalah perkecambahan seperti dormansi sekunder
DAYA PERKECAMBAHAN
Menggambarkan persentase benih murni yang menghasilkan kecambah normal dalam uji laboratorium. Kecambah tidak normal tidak disertakan dalam persentase perkecambahan Perentase perkecambahan menggambarkan potensial kelompok benih untuk menghasilkan kecambah dibawah kondisi optimal
VIGOR
Vigor mewakili kemampuan benih untuk menghasilkan kecambah pada kondisi lapang sub-optimal Kelompok benih yang memiliki daya kecambah sama mungkin penampilan saat kondisi sub-optimal akan berbeda, terutama benih dengan daya kecambah rendah Vigor benih dapat berkurang akibat kerusakan embrio atau kulit saat panen dan pengolahan. Faktor lain adalah lingkungan dan nutrisi tanaman induk, tingkat kemasakan benih saat panen, ukuran benih, penuaan karena penyimpanan lama dan patogen.
dikalahkan oleh benih ukuran besar, karena akan menghasilkan bibit ukuran kecil yang kurang kompetitif, mudah terserang penyakit dan daya hasilnya rendah Benih yang ukurannya seragam memudahkan dalam penanaman dengan menggunakan mesin sebar secara otomatis, mesin tanam dalam barisan secara otomatis
pengambilan contoh benih. Tujuan : menyediakan contoh benih yang dapat mewakili keseluruhan kelompok benih. Ada 4 macam contoh benih yang dinyatakan dalam peraturan ISTA :
Contoh Primer (Primary sample) Contoh campuran (Composite sample) Contoh yang dikirim ke Laboratorium (Submitted sample) Contoh Uji (Working sample)
yang diambil dari kelompok benih dalam satu lokasi Contoh campuran : campuran dari seluruh contoh primer dari kelompok benih Contoh yang dikirim ke laboratorium : contoh campuran yang dikirim ke laboratorium untuk diuji, berasal dari sebagian contoh campuran Contoh kerja : sebagian dari contoh yang dikirim ke laboratorium yang digunakan untuk pengujian.
bentuk yaitu di dalam silo (bulk) atau dalam karung (bags). Benih dalam SILO :
Ukuran silo tidak lebih dari 10.000 kg, benih ukuran besar tidak
lebih dari 20.000 kg dan khusus untuk jagung tidak lebih dari 40.000 kg.
Benih dalam KARUNG
Jika kelompok benih t.d 1-5 karung, setiap karung harus diambil
contohnya dan minimal 5 contoh primer yang harus diambil. Jika jumlah karung antara 6 30, setiap 3 karung diambil satu contoh dan tidak boleh kurang dari 5 contoh primer Jika jumlah karung antara > 30, setiap 5 karung diambil satu contoh dan tidak boleh kurang dari 10 contoh primer Jika kelompok benih terdiri atas 6 karung atau kurang, setiap benih harus diambil contohnya Jika kelompok benih lebih dari 6 karung, contoh harus diambil dari 5 karung ditambah 10 % dari sisa karung
Arachis hypogaea
Glycine max L Sorghum almum Trifolium hirtum
20.000
20.000 10.000 10.000
1000
1000 200 70
1000
500 20 7
1000
1000 200 70
Zea mays
40.000
1000
900
1000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 6 6 7 10 15 25 30 30
BENIH = ATAU > PADI BERAT MAKS KELOMPOK 20.000 KG. BILA < PADI BERAT MAKS KELOMPOK 10.000 KG
BENIH POHON-POHONAN : UKURAN = ATAU
> FAGUS SPP. BERAT MAKS KELOMPOK 5.000 KG, BILA < FAGUS SPP BERAT MAKS KELOMPOK 1000 KG
PENGAMBILAN CONTOH KERJA Pembagi mekanik : benih dimasukkan dalam alat mekanik yang langsung membagi benih seacara acak dalam beberapa bagian Metode pembagi roti (Pie Method) : menyebarkan benih dalam tempat datar dan membagi benih dalam beberapa bagian seerti membagi roti Metode cangkir : menempatkan sejumlah cangkir dan masing-masing diisi benih secara bergiliran Metode sendok :mengambil benih secara acak dengan menggunakan sendok
PEMBAGI MEKANIK
RIFFLE TYPE
Metode cangkir :
masing-masing cangkir diisi benih secara bergantian
mewakili
B.BENIH SPECIES LAIN Spesies lain : spesies selain benih yang dimaksud C.BIJI GULMA Biji gulma : persentasi biji yang termasuk dalam kategori gulma (tanaman pengganggu) D.BAHAN LAIN/KOTORAN Kotoran : bahan lain yang termasuk kotoran
karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang tercantum dalam deskripsi varietas
WORKING SAMPLE
DITIMBANG
Jika koefisien keragaman (KK) berat 100 butir benih antara 8 ulangan tsb: - 6,0 untuk benih rumput-rumputan, - 4,0 untuk benih lainnya, maka berat 1000 butir benih dapat dihitung sebagai 10 kali rata-rata berat seluruh ulangan
buku teks
WORKING SAMPLE
4 X 100 BENIH
8 X 50 BENIH
16 X 25 BENIH
UJI PERKECAMBAHAN
MEDIA PASIR
UJI PERKECAMBAHAN
BENIH MATI
disterilkan dulu
PENGAMATAN KECAMBAH
WAKTU PENGAMATAN
KRITERIA KECAMBAH
KECAMBAH ABNORMAL
BENIH MATI
UJI TETRAZOLIUM
Yaitu suatu cara pengujian daya hidup (viabilitas
bromide
Tetrazolium dikembangkan di jermal oleh LAKON
tahun 1940 an. Embrio yang hidup atau sumbu akar benih akan mengubah larutan tetrazolium yang tidak berwarna menjadi bahan berwarna merah yang disebut FORMAZAN.
UJI PERKECAMBAHAN
Uji perkecambahan ini tidak secara tepat mewakili
penampilan. Pada kondisi benih yang kualitasnya lebih tinggi penampilannya akan lebih baik dibanding kelompok benih yang kualitasnya rendah. Uji perkecambahan akan selalu dilakukan terhadap benih murni. Dari benih murni yang dicampur secara baik (merata) dihitung sebanyak 400 benih secara acak dalam ulangan yang terdiri atas, 100, 50 atau 25 benih. Benih diatur dalam jarak yang sama pada substrat yang berair, sehingga memudahkan untuk evaluasi dan menghindari singgungan antar benih sebelum dihitung dan dipindah.
PENGHITUNGAN KECAMBAH BENIH Penghitungan pertama dilakukan saat sebagian besar kecambah nyata telah berkembang sehingga layak dievaluasi
Kecambah normal dipindah dan dihitung. Benih busuk dan kecambah yang membusuk juga dipindah
menurut prosedur yang sama. Pada akhir penghitungan juga dicatat jumlah benih keras dan segar tidak berkecambah. Jika beberapa benih mulai berkecambah pada akhir pengujian, maka uji dapat diperpanjang.
kertas, pasir dan tanah, tergantung kepada fasilitas laboratoriumnya, benih dan pencahayaan untuk pertumbuhan tanaman. Substrat harus bukan bahan toksin dan relatif bebas dari jamur, mikroba lain dan spora lain. Iam juga cukup aerasi dan kandungan airnya untuk perkecambahan. Semua substrat yang berupa kertas harus porous, tetapi teksturnya baik sehingga dapat akar kecambah terhindar untuk tumbuh di kertas. Pasir umum digunakan sebagai substrat untuk benih ukuran besr seperti serealia, kapri dan kacang-kacangan.
Tanah
Air harus bebas dari keasaman, kebasaan, kontaminasi bahan organik atau yang lain dan diusahakan didestilasi atau deionisasi.
Pemberian air dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak terlalu basah sehingga aerasi optimal dengan kelembaban sekitar 60 % dari kapasitas lapang.
Sebagian besar benih menghendaki 50 % dari air
jenuh.
LINGKUNGAN PERKECAMBAHAN
Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor kritis dalam
laboratorium uji perkecambahan. Benih yang berbeda membutuhkan kisaran suhu berbeda meliputi suhu optimal tertinggi dan perkecambahan suhu teratur dalam waktu uji pendek. Kondisi pertumbuhan dapat mempengaruhi kebutuhan suhu dari benih. Benih mungkin membutuhkan suhu konstan atau berubah-ubah.
Cahaya
Perkecambahan Benih menghendaki cahaya yang
bervariasi. Beberapa benih berkecambahan hanya dalam kondisi gelap, yang lain membutuhkan cahaya, dan ada yang tidak terpengaruh oleh cahaya. Kecamabah biasanya disinari dengan cahaya selama 8 jam dalam 24 jam
tentang daya kecambah, kekuatan tumbuh (vigor), kesehatan benih serta daya simpan benih Parameter viabilitas benih :
Persentase perkecambahan, Laju perkecambahan atau Laju kemunculan kecambah
tentang viabilitas yaitu : kekuatan tumbuh dan daya simpan KEDUA NILAI FISIOLOGI INI menunjukkan kemampuan benih untuk tumbuh menjadi tanaman normal dan berproduksi normal pada kondisi biofisik lapang suboptimum atau setelah benih mengalami suatu periode simpan tertentu
VIGOR
VIGOR GENETIK adalah vigor benih dari galur
BENIH PENYIMPANAN BENIH DEKAT BAHAN HERBISIDA ATAU ZPT KONDISI PENYIMPANAN YANG TIDAK TEPAT, ATAU TERLALU LAMA DISIMPAN PERLAKUAN DENGAN BAHAN KIMIA YANG TIDAK TEPAT KONTAK LANGSUNG DENGAN PUPUK KERUSAKAN KARENA SERANGAN HAMA SERANGGA, TIKUS ATAU PENYAKIT CENDAWAN, BAKTERI
perkecambahan baku
beberapa kejadian yang mendahului hilangnya
optimum, akibatnya saat kondisi lapang mendekati optimum, umumnya hasilnya berkorelasi baik dengan penampilan di lapang
Jika kondisi lapang sub-optimum, uji perkecambahan
UJI DINGIN (COLD TEST). UJI MEMPERCEPAT PENUAAN BENIH (ACCELERATED AGING TEST). UJI KONDUKTIVITAS (CONDUCTIVITY TEST). UJI PERKECAMABAHAN DINGIN (COOL GERMINATION TEST). UJI TINGKAT PERTUMBUHAN BIBIT (SEEDING GROWTH RATE TEST). UJI KLASIFIKASI VIGOR BIBIT (SEEDLING VIGOR CLASSIFICATION TEST). UJI TETRAZZOLIUM (TETRAZOLIUM TEST). UJI KECEPATAN PERKECAMBAHAN (SPEED GERMNATION TEST). UJI PASIR DAN KERIKIL BATA (BRICK GRIT TEST).
Indek vigor
X = ------------------- + + ----------------------
(100) (A1 + A2 + .+ An) Koef. Perkec. = --------------------------------A1T1 + + AnTn A = jumlah benih yang berkecambah pada hari tertentu T = waktu yang berkorespondensi dengan A n = jumlah hari pada perhitungan akhir