Professional Documents
Culture Documents
Assignment Jawi
Assignment Jawi
Assignment Jawi
Pada
suatu
hari
sang
kancil
sedang
berfikir
bagaimanakah
caranya
hendak
menyeberang
sebatang
anak
sungai.
Ia
ingin
memakan
buah
buahan
yang
sedang
masak
ranum
diseberang
sana.
Terlintaslah
dihatinya
untuk
memanggil
sang
buaya.
Wahai
sang
buaya
timbullah
engkau
semua.
Buaya
itu
pun
semuanya
timbul.
Ada
apa
engkau
panggil
kami.?
Tanya
seekor
buaya
"
.
" .
.
" .
yang
bertindak
sebagai
ketua
disitu.
Orang
kaya
menyuruh
aku
membilang
jumlah
engkau
semua
sebab
dia
hendak
mengadaka kenduri.
n
Kenduri
?
Tanya
ketua
buaya
dengan
" .
riang.
"
"
"
Untuk
memudahkan
aku
membilang,
suruhlah
mereka
beratur
dari
tebing
sini
ke tebing
sana,
perintah
sang
kancil
kepada
sang
buaya.
Buaya
buaya
itu
pun
menurut
arahan
sang
"
."
kancil.
Sekarang
aku
akan
bilang,
katanya
sambil
berjalan
di atas
belakang
buaya
buaya
itu.
Satu,
dua,
tiga
empat..
sebelas.
Ada
sebelas
ekor
buaya
yang
bodoh!
laung
sang
kancil
sambi
melangkah
ke atas l
."
"
, ,"
.
" . ....
!"
tebing
seberang
sana.
Apa
maksud
engkau
kancil?
tanya
ketua
buaya
Sebenarnya
tak
ada
kenduri.
Aku
cuma
nak
guna
engkau
sebagai
"
.
titian
sahaja.
Jaga
engkau
kancil!
"!
8
"
"
" ".
buahan
dimakan
marah
buaya
buaya
itu
serentak.
Sang
kancil
terus
pergi
ke dusun
buah
buahan
itu.
Alangkah
hampanya
ia
apabila
kesemua
buah
di dalam
dusun
itu
telah
kecilnya.
sungai
oleh
berpuluh
puluh
ekor
monyet.
Sungguh
malang
nasib
aku!
Inilah
agaknya
balasan
kerana
menipu
buaya
buaya
itu?
Bisik
hati
Ia
berjalan
menyusur
tebing
10
"
"
itu.
Sungai
itu
sangat
panjang.
Setelah
penat
berjalan,
ia
berehat
dan
memakan
pucuk
pucuk
kayu
dan
sedikit
buah
buahan.
Kemudian
ia
meneruskan
perjalanan.
Tiba
tiba
11
ia
terdengar
suara
sang
kerbau
meminta
tolong.
Ia
menghampiri
tempat
itu.
Didapati
sebelah
kaki
sang
kerbau
berada
di dalam
mulut
sang
12
buaya.
Bagaimana
boleh
jadi
begini
sang
kerbau?
tanya
sang
kancil
Dalam
kesakitan
sang
kerbau
memberitahu.
Semasa
aku
memakan
rumput,
aku
dengar
suara
sang
buaya
memanggil
13
"
"
"
aku.
Bila
aku
dekati
aku
dapati
sebatang
kayu
besar
berada
di atas
belakangnya.
Kerana
batang
kayu
Itu
berat,
ia
tidak
berdaya
mengangkatny
a
Lalu
ia
minta
tolong
14
aku
mengangkat
kayu
itu.
Bila
aku
mengangkat
kayu
itu,
ia
terus
menggigit
kaki
aku!
kata
sang
kerbau
dalam
kesakitan
Sepatutnya
engkau
berterima
kasih
kepada
sang
.
,
"!
"
15
kerbau
kerana
telah
menolong
engkau.
kata
sang
kancil.
Tidak
kancil,
aku
lapar.
Aku
tidak
mahu
melepaskan
peluang
ini!
jawab
sang
buaya.
Sang
kancil
pun
berfikir
".
,
16
"
"!
seketika,
kemudian
berkata.
Aku
tak
percaya
yang
sang
kerbau
dapat
mengangkat
batang
kayu
yang
berat
itu,
kata
sang
kancil
kepada
sang
buaya.
Memang
benar
sang
17
"
" .
"
.
kerbau
yang
mengangkat
batang
kayu
yang
berat
itu,
kata
sang
buaya.
Aku
tidak
percaya
selagi
aku
tidak
melihat
sendiri.
Cuba
engkau
lepaskan
kaki
sang
kerbau
18
" .
"
supaya
ia
dapat
tunjukkan
bagaimana
ia
mengangkat
kayu
itu,
kata
sang
kancil.
Sang
buaya
bersetuju
dengan
kehendak
sang
kancil
itu.
Sang
kerbau
pun
mengangkat
batang
kayu
itu
dan
menghempas
ke atas
19
" .
belakang
sang
buaya.
Sang
buaya
memekik
kesakitan.
Sang
kerbau
yang
bodoh
itu
hendak
mengangkat
semula
kayu
itu
kerana
hendak
menunjukkan
20
kepada
sang
kancil
bagaimana
ia
telah
menolong
sang
buaya.
Jangan
jadi
bodoh
sang
kerbau.
Sekarang
mari
kita
tinggalkan
tempat
ini.
Biarkan
ia
mati
di situ
sebagai
"
.
21
balasan
kerana
tidak
mengenang
budi!
Sang
buaya
meraung
meminta
tolong
tetapi
tidak
dihiraukan
oleh
sang
kerbau.
Pengajaran
yang
dapat
dipetik
dari
cerita
ini
ialah
supaya
"!
22
kita
jangan
berbuat
jahat
kepada
orang
yang
telah
berbudi
kepada
kita.
23