Assignment Jawi

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

TAJUK BUKU : SUSU DI BALAS TUBA

CERITA : HUSSAIN SA`AD


ILUSTRASI : HUSSAIN SA`AD
TAHUN DITERBITKAN : 1991
PENERBIT :PENERBITAN PRISM,
KOTA BHARU, KELANTAN

SUSU DI BALAS TUBA

Pada

suatu

hari

sang

kancil

sedang

berfikir

bagaimanakah

caranya

hendak

menyeberang

sebatang

anak

sungai.

Ia

ingin

memakan

buah

buahan

yang

sedang

masak

ranum

diseberang

sana.

Terlintaslah

dihatinya

untuk

memanggil

sang

buaya.

Wahai

sang

buaya

timbullah

engkau

semua.

Buaya

itu

pun

semuanya

timbul.

Ada

apa

engkau

panggil

kami.?

Tanya

seekor

buaya

"
.

" .
.
" .

yang

bertindak

sebagai

ketua

disitu.

Orang

kaya

menyuruh

aku

membilang

jumlah

engkau

semua

sebab

dia

hendak

mengadaka kenduri.
n

Kenduri
?

Tanya

ketua

buaya

dengan

" .

riang.

"

"

"

Untuk

memudahkan

aku

membilang,

suruhlah

mereka

beratur

dari

tebing

sini

ke tebing

sana,

perintah

sang

kancil

kepada

sang

buaya.

Buaya

buaya

itu

pun

menurut

arahan

sang

"

."

kancil.

Sekarang

aku

akan

bilang,

katanya

sambil

berjalan

di atas

belakang

buaya

buaya

itu.

Satu,

dua,

tiga

empat..

sebelas.

Ada

sebelas

ekor

buaya

yang

bodoh!

laung

sang

kancil

sambi

melangkah

ke atas l

."

"


, ,"
.

" . ....
!"

tebing

seberang

sana.

Apa

maksud

engkau

kancil?

tanya

ketua

buaya

Sebenarnya

tak

ada

kenduri.

Aku

cuma

nak

guna

engkau

sebagai

"
.

titian

sahaja.

Jaga

engkau

kancil!

"!
8

"

"

" ".

buahan

dimakan

marah

buaya

buaya

itu

serentak.

Sang

kancil

terus

pergi

ke dusun

buah

buahan

itu.

Alangkah

hampanya

ia

apabila

kesemua

buah

di dalam

dusun

itu

telah

kecilnya.

sungai

oleh

berpuluh

puluh

ekor

monyet.

Sungguh

malang

nasib

aku!

Inilah

agaknya

balasan

kerana

menipu

buaya

buaya

itu?

Bisik

hati

Ia

berjalan

menyusur

tebing

10

"


"

itu.

Sungai

itu

sangat

panjang.

Setelah

penat

berjalan,

ia

berehat

dan

memakan

pucuk

pucuk

kayu

dan

sedikit

buah

buahan.

Kemudian

ia

meneruskan

perjalanan.

Tiba

tiba
11

ia

terdengar

suara

sang

kerbau

meminta

tolong.

Ia

menghampiri

tempat

itu.

Didapati

sebelah

kaki

sang

kerbau

berada

di dalam

mulut

sang

12

buaya.

Bagaimana

boleh

jadi

begini

sang

kerbau?

tanya

sang

kancil

Dalam

kesakitan

sang

kerbau

memberitahu.

Semasa

aku

memakan

rumput,

aku

dengar

suara

sang

buaya

memanggil

13

"

"

"

aku.

Bila

aku

dekati

aku

dapati

sebatang

kayu

besar

berada

di atas

belakangnya.

Kerana

batang

kayu

Itu

berat,

ia

tidak

berdaya

mengangkatny
a

Lalu

ia

minta

tolong

14

aku

mengangkat

kayu

itu.

Bila

aku

mengangkat

kayu

itu,

ia

terus

menggigit

kaki

aku!

kata

sang

kerbau

dalam

kesakitan

Sepatutnya

engkau

berterima

kasih

kepada

sang

.
,
"!

"

15

kerbau

kerana

telah

menolong

engkau.

kata

sang

kancil.

Tidak

kancil,

aku

lapar.

Aku

tidak

mahu

melepaskan

peluang

ini!

jawab

sang

buaya.

Sang

kancil

pun

berfikir

".
,

16

"

"!

seketika,

kemudian

berkata.

Aku

tak

percaya

yang

sang

kerbau

dapat

mengangkat

batang

kayu

yang

berat

itu,

kata

sang

kancil

kepada

sang

buaya.

Memang

benar

sang

17

"

" .
"
.

kerbau

yang

mengangkat

batang

kayu

yang

berat

itu,

kata

sang

buaya.

Aku

tidak

percaya

selagi

aku

tidak

melihat

sendiri.

Cuba

engkau

lepaskan

kaki

sang

kerbau

18


" .

"

supaya

ia

dapat

tunjukkan

bagaimana

ia

mengangkat

kayu

itu,

kata

sang

kancil.

Sang

buaya

bersetuju

dengan

kehendak

sang

kancil

itu.

Sang

kerbau

pun

mengangkat

batang

kayu

itu

dan

menghempas

ke atas

19

" .

belakang

sang

buaya.

Sang

buaya

memekik

kesakitan.

Sang

kerbau

yang

bodoh

itu

hendak

mengangkat

semula

kayu

itu

kerana

hendak

menunjukkan

20

kepada

sang

kancil

bagaimana

ia

telah

menolong

sang

buaya.

Jangan

jadi

bodoh

sang

kerbau.

Sekarang

mari

kita

tinggalkan

tempat

ini.

Biarkan

ia

mati

di situ

sebagai

"
.

21

balasan

kerana

tidak

mengenang

budi!

Sang

buaya

meraung

meminta

tolong

tetapi

tidak

dihiraukan

oleh

sang

kerbau.

Pengajaran

yang

dapat

dipetik

dari

cerita

ini

ialah

supaya

"!

22

kita

jangan

berbuat

jahat

kepada

orang

yang

telah

berbudi

kepada

kita.

23

You might also like