Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

(

( ) (



) (




)

(

Beberapa Manfaat Mempelajari Ilmu Al-

5.

9.

8.

7.

6.

Pendahuluan Penulis

4.

Kaidah Ketiga: Mendahulukan yang Paling

Keterpaksaan, dan Kelupaan Tanpa Perugian

21. Kaidah Kelima Belas: Ketidak sengajaan,

Maksudnya

Pemetikan Kemashlahatan dan Pencegahan

terhadap Mafsadat

Penyempurna Suatu Perkara Disesuaikan dengan

20. Kaidah Keempat Belas: Hukum Wasilah dan

Haram

19. Kaidah Ketiga Belas: Hukum Asal Ibadah adalah

adalah Boleh

18. Kaidah Kedua Belas: Hukum Asal Kebiasaan

Daging adalah Haram

17. Kaidah Kesebelas: Hukum Asal Kehormatan dan

adalah Suci

16. Kaidah Kesepuluh: Hukum Asal Benda-Benda

Tidaklah Sirna karena SuatuKeraguan

15. Kaidah Kesembilan: Hal yang Meyakinkan

Keperluan

karena Darurat Hanya Diperbolehkan Sekadar

Kaidah Kedua: Agama Dibangun pada

kepada Maksud dan Niatnya

Kaidah Pertama: Segala Perkara Bergantung

Manzhmah

Metodologi Penulis dalam Penyusunan

Qaw`id Al-Fiqhiyyah

Pengenalan Seputar Penulis

Qaw`id Al-Fiqhiyyah

Beberapa Pendahuluan Seputar Ilmu Al-

Al-Fiqhiyyah

Pengenalan Seputar Manzhmah Al-Qaw`id

3.

2.

1.

14. Kaidah Kedelapan: Melakukan Hal Terlarang

Perkara Terlarang

13. Kaidah Ketujuh: Hal Darurat Memperbolehkan

Kemampuan

12. Kaidah Keenam: Kewajiban Berdasarkan

Kemudahan

11. Kaidah Kelima: Kesulitan Mendatangkan

Mafsadat

Bila Mesti Berhadapan dengan Sejumlah

10. Kaidah Keempat: Memilih Mafsadat Terkecil

Mashlahat

Bermashlahat di antara Berbagai Pilihan

33. Kaidah Kedua Puluh Tujuh: Pelaku Suatu

Penghalang-Penghalangnya Hilang

Berlaku Bila Syarat-Syaratnya Terpenuhi dan

32. Kaidah Kedua Puluh Enam: Suatu Hukum

Memberi Makna Umum

31. Kaidah Kedua Puluh Lima: Kata Seluruhnya

Disandarkan Memberi Makna Umum

30. Kaidah Kedua Puluh Empat: Ism Mufrad yang

Memberi Makna Umum

29. Kaidah Kedua Puluh Tiga: M dan Man

Umum

Konteks Larangan dan Naan Memberi Makna

28. Kaidah Kedua Puluh Dua: Sifat Nakirah pada

Suatu Kalimat Memberi Makna Umum

27. Kaidah Kedua Puluh Satu: Alif dan Lam pada

Diganti

Guna Menolak Gangguannya, Tidak Wajib

---------------------Lembaran ini dapat diunduh di


www.dzulqarnain.net

Lembaran ini dibagikan secara gra!s, diterbitkan


oleh Pustaka As-Sunnah atas sumbangsih pemerha!
kebaikan. Semoga Allah melipatgandakan pahala
untuknya. Anda yang ingin informasi dapat
menghubungi 0853 4212 0022

43. Penutup

karena Tabiat Maupun karena Syariat

Baik Hal yang Diharamkan Tidak Didekati

42. Kaidah Ketiga Puluh Enam: Adalah Sama,

Lain Boleh Rujuk Bila Telah Meniatkan

Melepaskan Suatu Tanggungan Harta Orang

41. Kaidah Ketiga Puluh Lima: Orang yang

Tidak Boleh Disibukkan

40. Kaidah Ketiga Puluh Empat: Hal yang Sibuk

Dua Amalan yang Sejenis

39. Kaidah Ketiga Puluh Tiga: Boleh Menggabung

Mengundi Pada Hal yang Tidak Jelas

38. Kaidah Ketiga Puluh Dua: Dipersyariatkan

yang Batil

Syarat adalah Kemestian, Kecuali pada Syarat

Bermakna Kerusakan Hal yang Dilarang


26. Kaidah Kedua Puluh: Sesuatu yang Dirusak,

37. Kaidah Ketiga Puluh Satu: Hukum Asal Suatu

Berdasarkan Illah-Nya

36. Kaidah Ketiga Puluh: Suatu Hukum Berlaku

Hal yang Diizinkan Tidak Harus Diganti

35. Kaidah Kedua Puluh Sembilan: Kerugian pada

Keseluruhannya Tidak Mungkin Dilaksanakan

Perintah Sebagiannya Tetap Dilaksanakan Bila

34. Kaidah Kedua Puluh Delapan: Suatu

Haknya

Hal yang Diperbolehkan Berhak Mendapatkan

mengacu kepada Dzat dan Syarat adalah

25. Kaidah Kesembilan Belas: Larangan yang

Haram Bila Disegerakan Sebelum Waktunya

24. Kaidah Kedelapan Belas: Sesuatu Menjadi

Hukum yang Berlaku

23. Kaidah Ketujuh Belas: Kebiasaan adalah

Pengikutannya kepada Selainnya

Diperbolehkan Kadang Menjadi Boleh karena

22. Kaidah Keenam Belas: Hal yang Tidak

Materi adalah Hal yang Dimaafkan

You might also like