Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 13

LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING II BLOK BIOETHIC HEALTH AND LAW IV GENETIC TESTING BREAST CANCER GENE

Tutor : dr. Ika Murti Harini Disusun Oleh: KELOMPOK IX Dias Isnanti Ayu Astrini N PS Andina Frastiningsih Siska Lia Kisdiyanti Saddam Husein S. Rahma Dewi A. Suryo adi Kusumo B. Alifah Nurmala Sari Handiana Samanta Nurul Arsy M. Pandu Nugroho Kanta Renata Nadhia MP G1A009034 G1A009037 G1A009057 G1A009065 G1A009070 G1A009081 G1A009094 G1A009099 G1A009100 G1A009120 G1A009133 G1A008127

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2012

SKENARIO BREAST CANCER GENE

Gene testing appears on the outside to be an easy first step toward eliminating genetic disease. Unfortunately, for many diseases like breast cancer, the path from test to cure -- or even test to treatment -- is not so straightforward. Although some breast cancer cases appear to be the result of mutations in one or two suspected genes, greater than 90 percent of cases seem to have no hereditary link. These cases are more likely the result of environmental factors, such as poor diet or exposure to radiation and carcinogenic chemical, and are thus undetectable using genetic screens. For some women, however, genetic testing can provide an important early risk assessment. A family history of the disease dramatically increases a woman's breast cancer risk -- by as much as threefold if a mother or sister has it -- and it is women with just such histories who most often choose to be tested. To conduct a genetic test for breast cancer, doctors take a small tissue sample from the patient. Using restriction enzymes, they extract and isolate the BRCA1 (breast cancer 1) gene from chromosome 17, and the BRCA2 gene from chromosome 13. The doctors then look for mutations, or misspellings, along each of these strands. Scientists believe it is these misspellings that inhibit the genes' ability to control tissue growth in the breast. Studies show that the likelihood of the average woman getting breast cancer sometime in her life is about 12 percent. However, if genetic tests show a mutation in either the BRCA1 or the BRCA2 genes, or both, her risk of getting breast cancer can jump to 85 percent. Fortunately, a positive test for a breast cancer gene mutation only suggests a level of probability that the patient will develop breast cancer. It does not mean that she

will develop the disease or that she already has it. Unfortunately, a patient's options in light of a positive test are still quite limited, since there are no proven cancer preventatives. These options will undoubtedly expand in the future. Discussion Questions 1. Would you want to be tested for a genetic disease that runs in your family? Why? 2. Would the availability of a cure influence your decision? What if there were treatments that could prolong your life, but not save you from the disease? 3. Do you think scientists should develop tests for genetic diseases before their cure is available? Why or why not? 4. Who do you think should have access to the results of genetic testing? Why?

KANKER PAYUDARA Tes genetik yang muncul di lingkungan merupakan langkah awal yang mudah untuk mengeliminasi penyakit genetik. Sayangnya untuk berbagai penyakit seperti kanker payudara dalam hal tes untuk penyembuhan atau bahkan tes untuk perawatan itu tidak mudah. Walaupun beberapa kasus kanker payudara yang muncul sebagai hasil dari mutasi pada satu atau dua gen yang dicurigai, lebih dari 90 persen kasus tampaknya tidak ada hubungan secara genetik. Yang mungkin lebih banyak lagi kasus ini adalah hasil faktor lingkungan, seperti pola makan yang buruk atau paparan radiasi dan bahan kimia karsinogenik dan tidak terdeteksi menggunakan skrining genetik. Untuk beberapa wanita tes genetik dapat memberikan penilaian risiko dini yang penting. Riwayat penyakit keluarga secara dramatis dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita sebanyak tiga kali lipat jika ibu atau saudara perempuan memiliki riwayat itu. Dan perempuan yang memiliki riwayat tersebut harus lebih sering diujikan. Untuk melakukan tes genetik kanker payudara, dokter mengambil sampel jaringan kecil dari pasien. Menggunakan enzim restriksi, mereka mengekstrak dan mengisolasi gen BRCA1 (kanker payudara 1) dari kromosom 17, dan gen BRCA2 dari kromosom 13. Para dokter kemudian mencari mutasi, atau kesalahan translasi, sepanjang masing-masing untai. Para ilmuwan percaya bahwa kesalahan translasi inilah yang menghambat kemampuan gen 'untuk mengontrol pertumbuhan jaringan pada payudara. Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan rata-rata wanita yang mendapatkan kanker payudara pada saat hidupnya sekitar 12 persen. Namun, tes genetik menunjukkan adanya mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2, atau keduanya, wanita yang terkena risiko kanker payudara dapat meningkat menjadi 85 persen.

Untungnya, tes positif untuk mutasi gen kanker payudara hanya menunjukkan tingkat probabilitas bahwa pasien akan mengembangkan kanker payudara. Ini tidak berarti bahwa dia akan mengembangkan penyakit ini atau bahwa dia sudah memiliki penyakit itu. Sayangnya, pilihan pasien pada tes yang positif masih sangat terbatas, karena tidak ada pencegahan kanker yang terbukti. Pilihan ini pasti akan berkembang di masa depan. Pertanyaan Diskusi 1. Apakah anda ingin melalukan tes genetic pada penyakit genetic dalam keluarga anda? Mengapa ? 2. Apakah ketersediaan penyembuhan akan mempengaruhi keputusan anda? Bagaimana jika tersedia pengobatan yang hanya akan memperpanjang hidup namun tidak menyembuhkan anda dari penyakit yang didertita? 3. Apakah anda berpikir bahwa para ilmuwan harus mengembangkan tes untuk penyakit genetik sebelum pelayanan mereka tersebut tersedia? Jika ya/tidak mengapa? 4. Siapakah menurut anda yang berhak atas akses untuk hasil tes genetik? Mengapa?

HASIL DISKUSI 1. Apakah anda ingin melalukan tes genetik pada penyakit genetik dalam keluarga anda? Mengapa ? Jawab Pro : anggota keluarganya. b. Dapat menghindari faktor risiko seperti pola hidup yang berhubungan dengan penyakit genetik. c. Untuk mengkonfirmasi diagnosis ketika seseorang memiliki gejala-gejala dari gangguan genetik. d. Untuk memprediksi risiko pengembangan penyakit tertentu dan dapat menghambat perkembangan penyakit tersebut. e. Pengujian untuk penyakit pada orang dewasa sebelum mengalami gejalagejala genetik tertentu. Kontra : a. Supaya mengetahui kemungkinan penyakit yang ada pada dirinya dan

a. Biaya mahal karena hanya untuk orang yang mempunyai uang yang banyak. b. Bertentangan dengan agama karena di dalam agama kita tidak boleh memprediksikan masa depan dan menjalani kehidupan dengan apa adanya c. Dari segi psikologis dapat menimbulkan depresi bagi seseorang yang tidak kuat mentalnya utuk menerima suatu kenyataan bahwa dirinya mempunyai kemungkinan risiko terkena penyakit genetik tertentu. d. Dapat mengganggu keharmonisan dalam rumah tangga misalnya anak dapat menyalahkan kedua orang tuanya karena orang tuanyalah yang menurunkan penyakit kepada anak tersebut. e. Memungkinkan perlakuan diskriminasi dari pihak tertentu dikemudian hari.

2. Apakah ketersediaan penyembuhan akan mempengaruhi keputusan anda? Jawab Ketersediaan penyembuhan mempengaruhi keputusan untuk melakukan tes genetik karena setiap orang menginginkan adanya penyembuhan dari setiap tes genetik. Bagaimana jika tersedia pengobatan yang hanya akan memperpanjang hidup namun tidak menyembuhkan anda dari penyakit yang didertita? Jawab Pro a. b. : Dapat meningkatkan kualitas hidup Mengoptimalkan apa yang dia miliki dan keluarganya dapat merawat yang sakit. d. Mempunyai waktu yang lebih lama untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. e. Karena mempunyai usia yang lebih lama, memungkinkan adanya suatu terapi yang dapat menyembuhkan penyakitnya ketika dia masih hidup. Kontra :

c. Pada pihak keluarga mempunyai waktu yang lama untuk bersama-bersama

a. Karena hidupnya yang lebih lama dengan penyakit yang diderita dimungkinkan dapat merepotkan pihak yang merawatnya. b. Kesembuhannya tidak pasti karena hanya akan membuang-buang uang saja. 3. Apakah anda berpikir bahwa para ilmuwan harus mengembangkan tes untuk penyakit genetik sebelum pelayanan mereka tersebut tersedia? Jika ya/tidak mengapa? Jawab Pro a. : Harus mengembangkan karena dapat memprediksi kehidupan

b. Tidak hanya mengembangkan tes genetik penyakitnya saja tetapi mengembangkan preventif dan kuratif. Kontra :

a. Karena tingginya tingkat kriminalitas kemajuan teknologi disalahgunakan pada pihak-pihak tertentu seperti kasus senjata biologis. 4. Siapakah menurut anda yang berhak atas akses untuk hasil tes genetik? Mengapa? Jawab Yang berhak atas akses untuk hasil tes genetik adalah a. Pasien 1) Terdapat pada KODEKI pasal 13 yang bersisi setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal (Hanafiah, 2008). 2) Menghargai privasi dan confidentiality pasien b. Keluarga 1) Terdapat pada KODEKI pasal 12 yang berisi setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada penderita agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya (Hanafiah, 2008). 2) Karena di Indonesia masih menganut prinsip kekeluargaan dan setiap keputusan yang diambil berdasarkan kesepekatan keluarga. 3) Apabila yang mengalami penyakit genetik itu anak-anak yang perlu diberitahu adalah pengampu atau wali contonya orang tua, kakek, nenek, bibi, paman dan lain-lain. c. Tenaga Kesehatan dan Dokter 1) Untuk upaya preventif terhadap anggota lain yang mempunyai risiko untuk terkenanya penyakit genetik tertentu.

2) Untuk menentukan terapi yang tepat pada pasien dengan penyakit genetik tertentu. d. Lembaga Hukum 1) Ketika dokter melakukan kesalahan, contohnya dalam hal terapi, dan kasus itu perlu dibawa ke lembaga hukum, maka lembaga hukum harus mengetahui penyakit genetik yang diderita oleh seseorang, sehingga lembaga hokum dapat memutuskan kasus tersebut secara baik dan benar. e. Menteri Kesehatan 1) Untuk pendataan kependudukan tentang prevalensi dan insidensi penyakit genetik tertentu. f. Peneliti 1) Hasil penelitian boleh dipublikasikan dengan tujuan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, dengan syarat identitas subjek penelitian dirahasiakan. TAMBAHAN 1. Klarifikasi Istilah a. BRCA adalah gen supresor tumor yang terlibat dalam signaling dan memperbaiki kerusakan DNA (Kauff et a, 2001). BRCA juga merupakan tes darah yang menggunakan analisis DNA untuk mengidentifikasi perubahan berbahaya (mutasi) dalam salah satu dari dua gen kanker payudara kerentanan (Pruthi, 2010). b. Mutasi adalah Perubahan permanen yang dapat diturunkan pada bahan genetik, biasanya pada gen tunggal (Dorland, 2002). Selain itu mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.

c. Gen adalah segmen molekul DNA yang mengandung semua informasi yang diperlukan untuk sintesis produk, yang termasuk rangkaian pengkodean dan nonpengkodean (Dorland, 2002). Gen juga dapat diartikan sebagai unit terkecil bahan sifat menurun atau dapat diturunkan (hereditas). d. Kromosom adalah suatu struktur dalm inti yang mengandung DNA dalam linier, yang menghantarkan informasi genetik dan berkaitan dengan RNA dan histon. Tiap organism mempunyai jumlah kromosom yang berbedabeda; pada manusia jumlah kromosom normal 46 kromosom yang termasuk kedua kromosom (XX atau XY) yang menetukan jenis kelamin organisme (Dorland, 2002). e. Kanker Payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali (Mardiana, 2007). Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit (Tapan, 2005). f. Tes Genetik adalah tes yang dilakukan untuk melihat kondisi tertentu di mana seorang individu dicurigai mempunyai faktor risiko karena adanya faktor riwayat penyakit keluarga atau berasal dari hasil tes skrining genetik (Barlow, 2007). 2. Apa saja penyakit yang dapat diketahui dengan tes genetik? Jawab a. Thalasemia b. Diabetes Melitus c. Fenilketonuria d. Sindrom Down e. Kanker Payudara f. Kanker Ovarium g. Kistik Fibrostik h. Anemia Sel Sabit i. Dan lain-lain

3. Bagaimana pendapat Anda tentang premarital screening? Jawab Pro : a. Untuk mencegah penyakit genetic Kontra : a. Biaya mahal b. Dampak psikologis c. Sulit untuk mencari pendamping yang sesuai dengan kriteria diinginkan 4. Bagaimana hubungan genetik dengan aspek sosial, budaya, agama. psikologis, etik dan legal? Jawab a. Aspek Sosial 1) Dapat dikucilkan dari lingkungan masyarakat 2) Dapat memberikan masalah dikeluarganya b. Aspek Budaya 1) Penyakit genetik merupakan penyakit kutukan c. Aspek Agama 1) Tidak boleh memberitahukan aib diri kita kepada orang lain d. Aspek Psikologis 1) Apabila seseorang yang mentalnya tidak kuat untuk menerima suatu kenyataan yang buruk baginya kemungkinan dapat mengganggu pikirannya dalam kehidupan sehari-hari bahkan dapat ke tingkat depresi. e. Aspek Etik dan Legal 1) Harus berdasarkan contoh kasus apa yang dinilai dari prinsip-prinsip etik

KESIMPULAN 1. Tes genetik merupakan tes yang dilakukan untuk melihat kondisi tertentu di mana seorang individu dicurigai mempunyai faktor risiko karena adanya faktor riwayat penyakit keluarga atau berasal dari hasil tes skrining genetik. 2. Alasan seseorang untuk melakukan tes genetik adalah untuk mengetahui kemungkinan penyakit tertentu tetapi harus memperhatikan keadaan ekonomi. 3. 4. 5. 6. Kesediaan seseorang untuk melakukan tes genetik dipengaruhi oleh tingkat kesembuhan penyakit tersebut. Hasil tes genetik diberitahukan kepada pasien dan dapat juga diberitahukan kepada keluarga atas ijin pasien. Dokter juga harus mengetahui tentang hasil genetik dari pasien yang ditangani karena untuk melakukan terapi selanjutnya. Dalm tes genetik dokter itu harus memperhatikan privasi dan confidentiality pasien agar tidak menimbulkan masalah.

DAFTAR PUSTAKA Barlow-Stewart, Kristine. 2007. The Australasian Genetics Resource Book Ed 8. English : Centre for Genetics Education Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC Hanafiah, M. Jusuf. 2008. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 3. Jakarta : EGC Kauff ND, Scheuer L, Robson ME, Glogowski E, Kelly B, Barakat R, Heerdt A, Borgen PI, Davis JG, Offit K. 2001. Insurance Reimbursement For RiskReducing Mastectomy And Oophorectomy In Women With BRCA1 Or BRCA2 Mutations. Genet Med. Vol 3(6):422-5 Mardiana, Lina. 2007. Kanker pada Wanita, Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman Obat. Jakarta : Peneber Swadaya Pruthi S, et al. 2010. Identification And Management Of Women With BRCA Mutations Or Hereditary Predisposition For Breast And Ovarian Cancer . Mayo Clinic Proceedings Tapan. 2005. Kanker, Anti Oksidan dan Terapi Komplementer, Elex Media Komputindo. Jakarta

You might also like