Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

1) Pemikiran Leonard Bloomfield Dalam Bidang Linguistik Bloomfield (1887 1949) merupakan ahli linguistik yang mempelopori teori

i behaviourisme yang berkait rapat dengan fahaman ahli psikologi dalam menghuraikan bahasa. Beliau beranggapan bahawa bahasa sebagai

pangkalan data ucapan yang boleh mengeluarkan segala unit bahasa. Dengan kata lain, ayat-ayat itu tersusun di dalam otak dan dikeluarkan apabila adanya rangsangan. Rumusan beliau, sekiranya tingkah laku manusia lain berpunca daripada adanya rangsangan ataustimulus, maka bahasapun dapat dilahirkan sebagai gerak balas atau respons terhadap rangsangan itu. Beliau juga beranggapan bahawa bahasa ialah satu tingkah laku manusia. Beliau memperlihatkan konsep saintifik dalam kajiannya, iaitu suatu kenyataan yang menunjukkan bahawa semua bahan kajian hendaklah dapat diperhatikan dan dianalisis secara empirikal. Buku beliau yang popular ialahLanguage (1933) (Faridah Binti Nazir dan Tuan Jah Binti Tuan Yusof, 2013). Leonard Bloomfield lebih mementingkan aspek ransangan dan gerak balas dalam menghuraikan lakuan dan fenomena luaran atau fizikal bahasa. Bagi beliau aspek

yang menentukan bentuk sesatu lakuan bahasa.

Ransangan dan gerak balas yang berlaku secara berterusan akan membentuk sesuatu tabiat bahasa. Bloomfield mementingkan aspek yang nayata atau luaran dalam menghuraikan pelbagai fenomena linguistik dan menanggapi dan menghuraikan lakuan serta fenomena bahasa dengan cara yang berbeza (Zulkifley Hamid, 2006). Pandangannya tentang bahasa dirumuskan denganrumus Rangsangan dan Tanggapan, yang digambarkan dengan rumus S rs R. maksudnya: suatu stimulus praktis (S) menyebabkan seseorang berbicara (r), bagi pendengar, itu merupakan rangsangan dan menyebabkan ia berbicara (s) yang akan menyebabkan dia memberi tanggapan praktis (R). S dan R adalah Peristiwa praktis yang tinggal di luar bahasa dan r dan t merupakan peristiwa-peristiwa bahasa. Leonard Bloomfield (1887-1949). Bloomfield adalah salah seorang ahli bahasa Amerika yang paling besar sumbangannya dalam menyebarluaskan prinsip-prinsip dan metode-metode yang biasa disebut Strukturalisme Amerika. Bloomfiled sendiri

belajar linguistik secara tradisional selama setahun, dalam usia dua puluh tahun berada di Leipzig dan Gottingen. Apa yang baru dalam teori Bloomfiled adalah adanya penekanan filosofis dalam status linguistik sebagai sains. Teori Bloomfiled tentang bahasa sangat berbau behaviorism; ia menyuruh ahli ilmu jiwa behaviorism, Albert Weiss, untuk menyumbangkan artikelnya tentang "linguistik dan psikologi dalam penerbitan bukunya yang pertama language jurnal milik Linguistics Society of America (1925). Aliran Bloomfield ini berkembang pesat di Amerika pada tahun tiga puluhan sampai akhir tahun lima puluhan. Ada beberapa faktor yang

memnyebabkan aliran ini dapat berkembang pesat,yaitu pertama, pada masa itu para linguis di amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum diperikan. Mereka ingin memerikan bahasa-bahasa Indian itu dengan cara baru, yaitu secara sinkronik. Cara lama yaitu secara historis atau diakronik kurang bermanfaat dan diragukan keberhasilannya karena sejarah bahasa-bahasa Indian itu sedikit sekali diketahui.Kedua, sikap Bloomfield yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika, yaitu filsafat behaviorisme. Oleh karena itu, dalam memerikan bahasa aliran strukturalisme ini selalu mendasarkan diri pada fakta-fakta objektif yang dapat dicocokkan dengan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati.Ketiga, diantara linguis-linguis itu ada hubungan yang baik, karena adanya The Linguistics Society of America, yang menerbitkan majalah Language wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka (Awang Sariyan : 2007).

Menurut buku bertajuk Language (1933), Bloomfield merupakan sarjana yang bertanggungjawab membuat linguistik menjadi suatu bidang kajian yang tersendiri. Bloomfield sangat jelas memperlihatkan konsep saintifik dalam kajiannya, iaitu suatu kenyataan yang menunjukkan bahawa semua bahan kajian hendaklah dapat diperhatikan dan dapat dianalisa dan ditentukan secara empirikal. Bloomfield beranggapan bahawa bahasa ialah satu tingkah laku manusia yang sama dengan tingkah-tingkah laku manusia yang lain. Sekiranya tingkah-tingkah laku manusia yang lain itu berpunca daripada adanya ransangan (stimulus), maka bahasa pun dapat dilahirkan sebagai gerak balas (respons) terhadap ransangan itu (Nik Hassan Basri Nik Ab. Kadir, 2009).

Bloomfield hidup di antara tahun 1887-1949. Tegasnya, Bloomfield adalah ahli bahasa yang diberi nama American Structuralism. Bloomfield dikatakan terpengaruh dengan dengan teori psikologi behaviorisme yang berkait rapat dengan fahaman ahli-ahli psikologi dalam selok-belok menghuraikan bahasa. Bloomfield beranggapan bahawa bahasa itu sebagai satu gudang data laku ucapan yang boleh mengeluarkan segala unit bahasa (Awang Sariyan, 2007) Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis, tetapi Bloomfield berpendapat fonem merupakan satuan behavioral. Bloomfield dan

pengikutnya melakukan penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti, karena itu mereka disebut kaum strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis. Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20 tahun. Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tatabahasa deskriptif dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara. Kaum Bloomfieldian telah berjasa meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu. Bloomfield berpendapat fonologi, morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri dan tidak berhubungan. Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh S.M. Lamb. Tata bahasa lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik yang dipelopori oleh K. Pike. Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen. Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem. Pandangannya tentang bahasa dirumuskan denganrumus Rangsangan dan Tanggapan, yang digambarkan dengan rumus S rs R. maksudnya: suatu stimulus praktis (S) menyebabkan seseorang berbicara (r), bagi pendengar, itu merupakan rangsangan dan menyebabkan ia berbicara (s) yang akan menyebabkan dia memberi tanggapan praktis (R). S dan R adalah Peristiwa praktis yang tinggal di luar bahasa dan r dan t merupakan peristiwa-peristiwa bahasa (Abdullah Hassan 2007).

Keunggulan Aliran Ini

Kesimpulannya, aliran ini sudah memerikan bahasa Indian dengan cara yang baru secara sinkronis. Menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu yaitu behaviorisme. Aliran ini sudah mengelompokkan kategori gramatikal, verbal dan pronomina kata ganti. Terjadinya hubungan yang baik antar sesama linguistik. Mimiliki cara kerja yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk memerikan suatu bahasa. Kurang memperhatikan akan makna dan arti karena aliran ini lebih cenderung menganalisis fakta-fakta secara objektif dan nyata.

You might also like