Professional Documents
Culture Documents
Pemberdayaan Ukm Dengan Menggunakan Pendekatan Model Ekonomi Di Sumatera Utara
Pemberdayaan Ukm Dengan Menggunakan Pendekatan Model Ekonomi Di Sumatera Utara
L
N
j
Lj L L L
X x xL A Y
1
1
(1)
Dimana :
Y
L
= jumlah produk akhir dari pemimpin
A
L
= Parameter produktifitas pemimpin
L
L
= jumlah input tenaga kerja pemimpin
X
Lj
= jumlah produk antara tipe ke-j dari pemimpin
0 < < 1
Parameter (A
L
) juga menjelaskan berbagai aspek kebijakan pemerintah,
seperti pajak, pembayaran transfer dari pemerintah, parameter kebijakan
pemerintah lainnya yang dideskripsikan dalam tingkat adopsi atau difusi
teknologi. Biaya produksi setiap input antara (X
Lj
) adalah satu kesatuan dan setiap
produk akhir dijual dengan harga monopolis (P = 1/). Keseimbangan
produktifitas marjinal dengan harga akan menghasilkan keseimbangan jumlah
produk antara tip eke-j, yaitu :
L L Lj
xL x A X
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
(2)
Substitusi (2) ke (1) akan menghasilkan output per tenaga kerja dari pemimpin,
yaitu :
L L
L
L
L
xN x A
L
Y
y
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
(3)
Dimana tingkat upah tenaga kerja pada pemimpin adalah (w
L
=(1-)y
L
).
Dari persamaan (3) ditunjukkan bahwa peningkatan parameter (A
L
) akan
meningkatkan produktifitas tenaga kerja pemimpin. Parameter (A
L
) juga
menjelaskan kebijakan pemerintah dalam menjamin stabilitas pajak, upah dan
biaya-biaya riil lainnya. Produktifitas TK juga ditentukan oleh jumlah produk
antara (N
L
). Persamaan (2) menunjukkan laba pemimpin dari penjualan produk
antara atau input ke-j dapat dituliskan sebagai berikut :
L L Lj
xL x xA
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
1
,
_
(4)
____________
ISSN 0853-0203
81
VISI (2010) 18 (1) 77 - 87
Nilai sekarang dari laba penjualan produk antara atau input ke-j dari
pemimpin adalah (
Lj
/R
L
), dima R
L
adalah tingkat pengembalian pemimpin.
Tingkat pengembalian tersebut tetap dalam keseimbangan jangka panjang
sehingga tingkat pengembalian sama dengan tingkat biaya-biaya ekonomi
pemimpin, yaitu . Melalui proses matematis (lihat Barro and Sala I. Martin,
1995) diperoleh tingkat pengembalian, yaitu :
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
1
,
_
,
_
x xA x
L
R
L
L
L
(5)
Apabila tingkat pertumbuhan konsumsi ditentukan oleh tingkat
pengembalian dan parameter preferensi konsumen ( dan ), yaitu
L
= (1/) x (R
L
), maka pertumbuhan konsumsi, produk akhir dan produk antara atau input
adalah sama pada kondisi steady state, yaitu :
1
]
1
,
_
,
_
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
1
) / 1 ( x xA x
L
L
L
L
(6)
Persamaan (5) dan (6) menjelaskan bahwa tingkat pengembalian dan
tingkat pertumbuhan sangat bergantung pada parameter A
L
, dimana parameter ini
ditentukan secara dominan oleh kebijakan pemerintah. Selain factor tersebut,
tingkat pengembalian dan tingkat pertumbuhan merupakan fungsi turunan dari
biaya-biaya ekonomi (). Penurunan biaya-biaya ekonomi pemimpin akan
mendorong pertumbuhan output dan tingkat pengembalian.
Perilaku UKM dan Koperasi sebagai pengikut mirip dengan perilaku UB
sebagai pemimpin, dimana fungsi produksinya dapat dirumuskan sebagai berikut :
( )
F
N
j
Fj F F F
X x xL A Y
1
1
(7)
Dimana :
Y
F
= jumlah produk akhir dari pengikut
A
F
= Parameter produktifitas pengikut
L
F
= jumlah input tenaga kerja pengikut
X
Fj
= jumlah produk antara tipe ke-j dari pengikut
0 < < 1
Parameter N
F
menjelaskan jumlah dan jenis produk antara atau input yang
tersedia untuk pengikut tetapi dapat ditentukan atau dihasilkan sendiri oleh
pengikut. N
F
merupakan bagian dari N
L
, artinya tidak ada inovasi produksi pada
pemimpin dan pengikut. Parameter A
F
dan L
F
dapat berbeda dengan parameter A
L
dan L
L
. Perbedaan parameter A
F
dan A
L
menjelaskan perbedaan kebijakan
pemerintah pada pemimpin dan pengikut. Perbedaan parameter L
F
dan L
L
menjelaskan perbedaan skala ekonomi dari pemimpin dan pengikut.
____________
ISSN 0853-0203
82
VISI (2010) 18 (1) 77 - 87
Model imitasi teknologi dari pengikut adalah sejalan dengan model
produksi pemimpin, kecuali imitasi secara penuh biaya-biaya riil tidak dapat
dilakukan oleh pengikut. Biaya-biaya riil produksi dari pengikut adalah .
Diasumsikan bahwa biaya-biaya riil pemimpin lebih tinggi dibandingan biaya-
biaya riil pengikut, yaitu 0 < < . Asumsi ini sangat krusial karena imitasi biaya
sulit diserap secara utuh oleh pengikut (Mansfield, Schwartz and Wagner, 1981).
Harga setiap produk antara dan produktifitas TK pengikut masing-masing dapat
dituliskan sebagai berikut :
F F Fj
xL x A X
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
(8)
F F
F
F
F
xN x A
L
Y
y
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
(9)
Dimana tingkat upah TK pengikut adalah (w
F
=(1-)y
F
). Dari persamaan
(9) dan (3) dapat ditunjukkan bahwa rasio produktifitas TK adalah y
L
/y
F
yang
ditentukan oleh rasip parameter [A
L
/A
F
]
1/(1-)
dan fraksi produksi yang dapat
diserap [N
L
/N
F
]. Demikian juga rasio tingkat upah [w
L
/w
F
] juga ditentukan oleh
rasio parameter [A
L
/A
F
]
1/(1-)
dan fraksi produk antara atau input yang dapat diserap
[N
L
/N
F
].
Laba dari hasil penjualan produk antara atau input ke-j, tingkat
pengembalian dan tingkat pertumbuhan konsumsi, dan produk akhir dari pengikut
mempunyai bentuk yang sama dengan pemimpin, yaitu :
F F Fj
xL x xA
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
1
,
_
(10A)
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
1
,
_
,
_
x xA x
L
R
F
F
F
(10B)
1
]
1
,
_
,
_
) 1 /( 2 ) 1 /( 1
1
) / 1 ( x xA x
L
L
F
F
(10C)
Imitasi teknologi secara penuh dijelaskan oleh [
F
>
L
]. Jika pemimpin
mempunyai nilai parameter (A dan L) sama maka [ < ] dan akan menjamin
[
F
>
L
]. Ini berarti bahwa pengikut mengalami pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan pertumbuhan pemimpin karena imitasi teknologi dan produksi lebih
murah, dan dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :
( ) ( ) ( )
) 1 /( 1
/ / /
L F L F L F
A A x L L jika (11)
Persamaan (11) menjelaskan bahwa pertumbuhan pengikut akan lebih
cepat dari pertumbuhan pemimpin jika pengikut memiliki keunggulan dalam
parameter A
F
dan L
F
. Lebih jauh dapat didefinisikan bahwa tingkat pengembalian
pengikut lebih tinggi dari tingkat pengembalian pemimpin, dimana preferensi
konsumsen terhadap produk akhir dari pemimpin dan pengikut adalah sama.
____________
ISSN 0853-0203
83
VISI (2010) 18 (1) 77 - 87
Pertumbuhan pengikut lebih tinggi dari pertumbuhan pemimpin jika pertumbuhan
N
F
> N
L
, sebagai implikasi dari difusi teknologi.
Jika parameter (A
F
= A
L
) dan (N
F
< N
L
) maka persamaan (3) dan (10C)
mengimplikasikan [
F
>
L
] dan tingkat upah [w
F
< w
L
]. Jika parameter (A
F
= A
L
)
dan (N
F
= N
L
) maka persamaan (3) dan (10C) mengimplikasikan [
F
=
L
] dan
tingkat upah [w
F
= w
L
]. Sebaliknya jika parameter (A
F
< A
L
) maka parameter
F
dan w
F
akan lebih rendah dari parameter
L
dan w
L
. Jika parameter (A
F
> A
L
)
maka parameter
F
dan w
F
akan lebih tinggi dari parameter
L
dan w
L
. Penjelasan
ketiga kondisi di atas mengindikasikan bahwa pengikut dapat lebih baik dari
pemimpin dalam bentuk output per kapita dan tingkat upah jika parameter
produktifitas pengikut lebih tinggi dari parameter produktifitas pemimpin.
Dengan melihat rumusan di atas, maka parameter keberhasilan
pemberdayaan UKM dan Koperasi ada 2, yaitu pertumbuhan outpunya atau nilai
tambahnya dan produktifitas TK atau tingkat upah. Guna mendorong tingkat
pertumbuhan output dan produktifitas UKM dan Koperasi diperlukan 3 (tiga)
parameter pemberdayaan yaitu pemberdayaan TK [L
F
], pemberdayaan
produktifitas [A
F
] dan pemberdayaan kuantitas dan jenis produk antara atau input
[N
F
]. Parameter pemberdayaan TK adalah pemenuhan standar kualitas dan
kuantitas TK pada UKM dan Koperasi, yaitu jumlah TK yang memiliki keahlian
teknis dan keahlian manajerial yang sesuai dengan kebutuhan UKM dan Koperasi.
Penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan keahlian teknis dan manajerial
secara terus menerus dan berkelanjutan sangat diperlukan bagi UKM dan Koperasi
yang memiliki potensi skala ekonomis.
Parameter pemberdayaan produktifitas adalah perbaikan produktifitas atau
penurunan biaya-biaya riil. Parameter produktifitas juga menjelaskan aspek
kebijakan pemerintah dalam difusi teknologi (Harbeger, 1998). Parameter
pemberdayaan produktifitas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama,
peningkatan pertumbuhan investasi, tingkat pengembalian stok modal, jam kerja
TK, dan peningkatan kontribusi stok capital atau kualitas rata-rata TK UKM dan
Koperasi. Upaya yang dapat dilakukan adalah penurunaninflasi dan peningkatan
tabungan UKM dan Koperasi, penurunan biaya-biaya riil melalui kebijakan
pemerintah. Kedua, akumulasi modal manusia melalui peningkatan kontribusi TK.
Upaya yang dapat dilakukan adalah investasi dalam tingkat pendidikan dan
pelatihan. Ketiga, eksternalitas melalui perbaikan pendidikan dan pelatihan modal
manusia. Upaya yang dapat dilakukan adalah menjamin eksternalitas dari UB
terhadap UKM dan Koperasi melalui kebijakan pemerintah. Keempat,
pemanfaatan skala ekonomis dengan cara menjamin penurunan biaya-biaya riil.
Kelima, identifikasiUKM dan Koperasi yang memiliki potensi skala ekonomis
melalui suatu survey. UKM dan Koperasi yang tidak memiliki skala ekonomis
disarankan untuk bergabung dengan yang memiliki skala ekonomis.
Parameter pemberdayaan jumlah dan jenis produk antara atau input
merupakan penyediaan jumlah dan jenis produk antara atau input sehingga harga
menjadi relative lebih murah. Pemberdayaan parameter ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Pertama, stabilisasi inflasi untuk menurunkan harga relative produk
____________
ISSN 0853-0203
84
VISI (2010) 18 (1) 77 - 87
antara atau input. Kedua, peningkatan tingkat perlindungan efektif terhadap UKM
dan Koperasi melalui kebijakan pemerintah dalam intervensi harga dan kredit atau
pembiayaan modal. Ketiga, penurunan pajak, penghapusan kuota, penyederhanaan
perijinan dan bantuan permodalan dan pembiayaan produk antara. Keempat,
privatisasi UKM dan Koperasi, perlindungan hak kepemilikan dan hak ekonomi
lainnya serta konsensus politik.
Suatu usaha banyak yang dilahirkan dari sebuah mimpi atau keinginan dan
angan-angan seseorang. Beberapa diantaranya bermimpi memperoleh kebebasan
ekonomi dan memiliki keamanan dalam keuangannya apabila dapat mendirikan
usaha. Orang-orang seperti ini, kebanyakan, bukan memperuntukkan impiannya
untuk menghasilkan ide-ide baru ketika mereka memperoleh kesempatan atau
peluang yang baik melainkan hanya untuk kemapanan keuangannya saja. Yang
lain, mimpi-mimpi itu terletak antara peolehan ide-ide dan bagaimana menyatakan
dan mengimple-mentasikan ide-ide tersebut pada suatu usaha. Tetapi, apapun
mimpi-mimpi tersebut, membuat suatu usaha dengan segala rencananya sehingga
dapat memenuhi tujuan-tujuan yang telah dimimpikan, merupakan suatu hal yang
memerlukan pemikiran dan kerja yang sangat keras. Dengan dasar pemikiran
inilah maka banyak bermunculan UKM di perekonomian. Dengan dasar ini,
mendirikan perusahaan berskala besar tidak lagi menjadi tujuan utama (populer),
akan tetapi mendirikan usaha-usaha yang berskala kecil dan menengah (small and
medium business) yang lincah, fleksibel dan cepat bergerak mengikuti keinginan
pasarmenjadi tujuan yang lebih menarik. Dengan kecenderungan sepertt ini, maka
akan membuat banyak UKM (Usaha Kecil dan Menengah) menjadi ujung tombak
perekonomian di daerah.
Kegiatan UKM dan Koperasi di Indonesia pada saat ini dan dalam
perkembangannya, merupakan kegiatan ekonomi nyata yang makin berkembang
secara luas dan perlu dibina dan dilindungi agar tumbuh menjadi unsur kekuatan
ekonomi yang handal, mandiri dan maju serta dapat berperan dalam menciptakan
kesempatan berusahan dan lapangan pekerjaan. Merupakan suatu konsepsi yang
nyata bahwa perekmbangan di bidang ekonomi sampai saat ini masih tetap
menjadi titik pusat dari pembangunan jangka panjang sehingga peran UMKM dan
Koperasi menjadi bertambah penting karenanya. Hal ini telah teruji dengan
bertahannya banyak industri kecil di Indonesia pasca krisis moneter. Dalam
kondisi ekonomi yang tidak stabil, UKM dan Koperasi mampu bertahan karena
kemampuan mengadaptasi keadaan, permodalan yang rendah, meliputi kebutuhan
banyak orang dan faktor kewirausahaan yang cukup baik.
Pembangunan industri bukan hanya menitikberatkan pada pembangunan
industri besar saja, melainkan pembangunan UKM dan Koperasi harus menjadi
pertimbangan penting bagi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Peningkatan kemampuan UKM dan Koperasi merupakan bagian
terpenting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Pembangunan
industri harus dikembangkan secara bertahap dan terintegrasi antar skala industri
dan antar sektor industri. Pemerintah harus menyadari bahwa dalam perjalanan
waktu, peran UKM dan Koperasi sudah teruji dengan penyediaan lapangan
____________
ISSN 0853-0203
85
VISI (2010) 18 (1) 77 - 87
pekerjaan bagi banyak lapisan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Disamping itu, peran UKM dan Koperasi juga terlihat
dalam meningkatkan produksi dalam negeri dan menjadi penopang bagi
kebutuhan industri berskala besar sehingga keseimbangan ekonomi menjadi
teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bangs, David H. Jr. 1995. Pedoman Langkah Awal Menjalankan Usaha. Seri
Usaha Kecil. Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
Barro, R. J and X. Sala-I-Martin. 1995. Economic Growth. International Edition.
Mc-Graw Hill. Singapore.
Baumol, William J. and Allan S. Blinder. 2005. Economics : Principles and
Policy. 9
th
Edition. SW Learning. Chicago.
Boyd, Harper W., Ralph Westfall and Stanley F. Stasch. 2004. Marketing
Research : Text and Cases. 7th Edition. Richard D. Irwin Inc. Illinois.
Churchill, Gilbert A and Dawn Iacobucci. 2005. Marketing research
Methodological Foundations. 9th Edition. Thomson South-Western.
Douglas, K. Hoffman, et al. 2005. Marketing Principles and Best Practices. 3
rd
Edition. SW-Thomson Learning. Chicago.
Ethier, W. J. 1982. National and International Return To Scale in The Modern
Theory of International Trade. American Economic Review 72 : p. 389-
405.
Gaither, Norman and Greg Frazier. 2002. Operation Management. 9
th
Edition.
SW-Thomson Learning. Chicago.
Gomez-Meija, Luis R, David B. Balkin, and Robert L. Cardy. 1998. Managing
Human Resources. 2
nd
Edition. Prentice Hall. New Jersey.
Harberger, A. C. 1998. A Vision of the Growth Process. The American
Economic Review. 88, p. 1-32.
Harper, Stephen C. 2003. Starting Your Own Business : A Step by Step Blueprint
for the first time Entrepreneur. 2
nd
Edition. McGraw-Hill. New York.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana
meneliti dan menulis tesis. Erlangga. Jakarta.
Louise, E. Boone and David L. Kurtz. 2005. Contemporary Marketing 2005.
11
th
Edition. SW-Thomson Learning. Chicago.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Macroeconomics. 5
th
Edition. Worth Publishers.
New York.
____________
ISSN 0853-0203
86
VISI (2010) 18 (1) 77 - 87
McDaniel, Carl dan Roger Gates. 2001. Riset Pemasaran Kontemporer.
Salemba Empat. Jakarta.
Romer, P. M. 1990. Endogenous Technological Change. Journal of Political
Economy 98, p. S71-S102.
Romer, P. M. 1992. Two Strategies for Economic Development : Using Ideas
and Producing Ideas. Annual Conference in Economic Development.
World Bank. Washington D. C.
Romer, P. M. 1993. Idea Gaps and Object Gaps in Economic Development.
Journal of Monetary Economics 32, p. 543-573.
William, Chuck. 2005. Management. 3
rd
Edition. SW Learning. Chicago.
Zikmund, William G. 2003. Exploring Marketing Research with Websurveyor
Certificate and InfoTrac. 8th Edition. Thomson South Western.
____________
ISSN 0853-0203
87