Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 12

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Perhitungan Tabel III.1.1 Perhitungan volumetrik rate dan mass rate rata-rata Skala Rotameter 1 3 & Q (m3/s) !"#$-%& %!%%%11 ' %!%%%13 # %!%%%1' & %!%%%"( # %!%%%") ) %!%%%31 ( %!%%%3 %!%%%(" ' (kg/s) %!% "& # %!11 '&

%!13'&"" %!1'(1(3 %!"('%13 %!")()%3 %!31" 1" %!3 (#"3 %!("&&"1

# 11 1( 1 1#

Tabel III.1." Perhitungan h Rata- rata $ks*erimen h1 (m) %!1& %!1& %!1)'& %!1'1& %!" %!""1& %!")& %!31& %!3(# h" (m) %!1((& %!1(# %!1(& %!1()& %!1( & %!1& %!1&" %!1&3& %!1&& h3 (m) %!1('& %!1&(& %!1)( %!1 )& %!1#" %!"1%& %!"( & %!"#" %!3""& h( (m) %!1('& %!1&& %!1)(& %!1'%& %!1#& %!"1( %!"&(& %!3%"& %!333& h& (m) %!1('& %!1&&& %!1)) %!1 #& %!1# %!""3 %!")1 %!311& %!3(3 h) (m) %!1(3& %!1(1& %!1(1& %!1( %!13#& %!13 & %!13& %!1" & %!1""& h (m) %!1(( %!1(( %!1(& %!1()& %!1(#& %!1(# %!1&&& %!1&&& %!1)"& h' (m) %!1("& %!1(3 %!13# %!13'& %!13)& %!131& %!1" & %!11'& %!11" h# (m) %!%31 %!%31 %!%33 %!%31 %!%")& %!%"( %!%1)& %!%%) %!%%&

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"#

Tabel III.1.3 Perhitungan h Calculation h1+al+ (m) %!1& %!1& %!1)'& %!1'1& %!" %!""1& %!")& %!31& %!3(# %!1( &( 1 %!1((() 3 %!13"'1 ( %!1(&%" ) %!1&'1' # %!1)1() ( %!1&1"" ) h"+al+ (m) %!1(("( ) %!1(1'( h3+al+ (m) %!1& %!1& %!1)'& %!1'1& %!" %!""1& %!")& %!31& %!3(# h(+al+ (m) %!1&%'# ' %!1&#3) ) %!1 1 " %!1' "' " %!"1%(' # %!"33(3 # %!"'1) & %!33'#) # %!3 #' & h&+al+ (m) %!1&%'# ' %!1&#3) ) %!1 1 " %!1' "' " %!"1%(' # %!"33(3 # %!"'1) & %!33'#) # %!3 #' & h)+al+ (m) %!1('"1 " %!1&""# 1 %!1)1#' %!1)### 1 %!1 #1" " %!1# 3 & %!"31'% ' %!") "' ' %!"' &( 1 h +al+ (m) %!1&%'# ' %!1&#3) ) %!1 1 " %!1' "' " %!"1%(' # %!"33(3 # %!"'1) & %!33'#) # %!3 #' & h'+al+ (m) %!1&%&# " %!1&'&& # %!1 %)& %!1'&31 1 %!"%)#1 ( %!""#3 %!" &## " %!33%' %!3)#3& 3 h#+al+ (m) %!1(("() %!1(1'( %!1( &(1 %!1((()3 %!13"'1( %!1(&%") %!1&'1'# %!1)1()( %!1&1"")

Tabel III.1.( , Error h Calculation dengan h $ks*erimen e1 % % % % % % % % e" %!1 &#% ) &!%(3%) # 1! ""3( # 1!(1%"# ' 11!%& " ) 3!("##" ) 3!#1"3% 1 (!#3""3 3 e3 1 1!&#"3& "!) %)" 3 "! &('" 1 ( (!#))1( )!)%3 ( !3%1&' e( 1!&'#3% ' "! 3#3# (!"33(# 3!)"1"# ' !3&'(% ( '!3" 1% ) #!)( &( ) 1%! &'' 3 e& 1!&'#3% ' "!("&)& 3 3!3)%"( ) (!1&&"& " )!(%'"3 ( (!( 1 % ( !33##1 # '!1%3 " 3 e) 3!1 #"3 3 !%'& ' # 1"!)( 3 1 !)("( ) ""!1"%% ( 3%!()") 1 (1! )"1 ) &"!"#') ) e (!& 1(& #!)(1 ) " 1&!&'& ) "1! & 3 "'!# ( ' 3)!1 1) ' ((! #(( &(!1"&) 1 e' &!3 3&3 #!'1"##3 1'!&& "&!")%# 3(!%3%& ("!))#%" &3!'%"#' )(!1 '

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN "!(#&(& # !&#31" 3 1"!"%'% 1 #! % 1# 1 & !3# 3 # & !""" #

III"$

)#!) ))'

Tabel III.1.( -ata .asil Perhitungan Q+al+ dan Coefficient (/) *ada Venturimeter dan Orificemeter Skala Rotamneter 1 3 & Q+al+ venturi (m /s) !1"#% $-%& '!&# ##$-%& %!%%%1( 3)" %!%%%1 #'( # 11 1( 1 1# III.# Pembaha%an %!%%%""%"&' %!%%%"& %(" %!%%%3"31( %!%%%3')31" %!%%%("3(%"
3

Q+al+ ori0i+e (m3/s) #!#('1$-%& %!%%%1))() ( %!%%%""%"1 1 %!%%%" #)1 1 %!%%%33 3& ) %!%%%(113 & %!%%%(##3# 1 %!%%%)%3(' 1 %!%%%))%)3 "

/v 1!%""'%

/o %! 3"# 1

1!3 )"# 1 %!#((3' ) 1!%"')# 3 1!131"& 1!%3(" %!# ""3 %!# &%3 3 1!%%#) #

%! 1%') %!)31# 1 %!))1)3& %! 3'&') %!)()"% %!)"#1 %!)"(1&) %!)( 1%'

Per+obaan Fluid Measuring System ini dilakukan dengan mengalirkan air kedalam *erangkat *er+obaan dengan variable ke+e*atan aliran air 1ang didasarkan *ada skala ba+aan rotameter 1ang di*eroleh dengan mengatur bukaan krandischarge! hingga di*eroleh ba+aan skala 1ang diinginkan *ada rotameter. -alam *er+obaan ini digunakan skala 1 !3 !& ! !# !11 ! 1( ! 1 ! dan 1#. Selan2utn1a! mengukur debit aliran discharge dan mengamati *erubahan *ada ketinggian *ermukaan air dalam manometer *ada setia* ta* untuk masing-masing variabel. Perangkat *er+obaan ini terdiri dari ta* 1-( adalah venturimeter! ta* &-) adalah orificemeter! dan ta* -' adalah rotameter. 3angkah selan2utn1a adalah mengukur ketinggian manometer *ada setia* 2enis *i*a. 4erdasarkan *erbandingan hasil *er+obaan dan *erhitungan tinggi manometer se+ara teoritis *ada venturimeter (1-(), orificemeter (&-)), dan rotameter ( -'), terlihat adan1a error. .al ini disebabkan adan1a 0riksi 0luida dengan *i*a selama ter2adi *ergerakan! sehingga mengurangi energi *ada 0luida (friction loss). .asil *er+obaan sudah sesuai dengan teori meski*un ada

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"&

sedikit *en1im*angan! bah5a kenaikan skala *ada rotameter men1ebabkan tingkat error ikut naik! karena semakin ban1ak energi 1ang hilang akibat gesekan 0luida dengan *i*a. 6ika aliran melalui venturimeter benar-benar tan*a gesekan! tekanan 0luida 1ang masuk dan meninggalkan meteran harus sama *ersis. Penurunan tekanan *ada hulu akan di*ulihkan *ada bagian hilir. 7kan teta*i gesekan tidak da*at dihilangkan seluruhn1a! sehingga *ada 2alur aliran tersebut! terda*at kerugian tekanan se+ara *ermanen serta kerugian da1a 1ang dihasilkann1a. (8+/abe! 1##3) 9enaikan skala rotameter mengakibatkan kenaikan flowrate 0luida. -engan naikn1a flowrate akan men1ebabkan nilai v lebih tinggi dan:Re 2uga akan ikut naik. .al ini sesuai dengan *ersamaan Q ; 7.v! dimana nilai flowrate berbanding lurus dengan v. .asil dari *er+obaan menun2ukkan kessesuaian dengan dasar teorin1a. -ari data 1ang dida*at kemudian mengkalkulasi untuk menda*atkan nilai Coefficient (/v untuk venturimeter dan /o untuk <ri0i+emeter) dan Reynold Num er (:Re). 4erdasarkan hasil *erhitungan! maka dida*atkan gra0ik *erbandingan nilai / dan :Re *ada venturimeter dan ori0i+e sebagai berikut=

>ambar III.".1 >ra0ik hubungan antara :Re terhada* / 4erdasarkan gra0ik di atas! da*at diketahui bah5a nilai coefficient (/v dan /o) *ada venturimeter dan orificemeter tidak konstan dengan bilangan Re1nold! hal ini tidak sesuai dengan literatur. 9arena menurut teori! baik /v mau*un /o adalah koe0isien 1ang +enderung konstan. Pada venturimeter! untuk tia* diameter *i*a 1ang berukuran ("-' in)! /v n1a sekitar %!#'. Sedangkan untuk diameter 1ang lebih besar! /v n1a sekitar %!##. Sedangkan *ada

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"'

ori0i+e! /o +enderung konstan dan umumn1a memiliki nilai sebesar %!)1 (: Re ? "%.%%%). Perbedaan antara hasil *er+obaan dengan teori di karenakan ketidaktelitian dalam memba+a ketinggian *ada manometer dan terda*at sedikit gelembung udara dalam saluran manometer. (>eanko*lis! 1##3) -ari data hasil *erhitungan diatas! da*at dibuat gra0ik hubungan antara ,error dan skala *ada rotameter=

>ambar III."." >ra0ik hubungan antara , error dengan Skala Rotameter *ada *er+obaan Pada gra0ik hasil *er+obaan diatas! Skala rotameter berbanding lurus dengan flowrate! itu artin1a bah5a semakin besar flowrate! maka ,error 1ang akan ter2adi 2uga akan semakin besar. Pada gra0ik diatas! 2uga di*erbandingkan antara h1! h"! h3! h(! h&! h)! h ! dan h!' dengan ,error n1a masing @ masing. Pada *osisi di h1! ,error ; %! karena h1 meru*akan datum untuk *erhitungan h selan2utn1a. Sedangkan untuk h'! menduduki *osisi dengan ,error terbesar. .al ini da*at ter2adi karena saat men+a*ai *osisi *erhitungan di titik '! ban1ak energi 1ang hilang akibat 0riksi 1ang dilalui *ada 2alur sebelumn1a! oleh sebab itu! maka ,error n1a 2uga semakin besar. Pada *er+obaan ini sudah membuktikan angga*an 4ernoulli! bah5a *ersamaann1a akan relevan bila memenuhi s1arat Atidak ada ga1a 1ang diakibatkan oleh 0riksiB. Pada gra0ik ini 2uga da*at disim*ulkan bah5a semakin besar aliran (flowrate)! ,error n1a 2uga semakin besar dikarenakan! bila alirann1a sangat besar! maka akan sangat mudah sekali terbentuk gelembung udara di dalam sistem *er*i*aan! dan hal ini da*at mengganggu *engukuran *ada manometer. 4erikut ini adalah gra0ik *erbandingan antara heC* dan h+al+ untuk tia* ke+e*atan di masing @ masing titik=

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"(

>ambar III.".3 >ra0ik h1 terhada* v1

>ambar III.".( >ra0ik h" terhada* v"

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III")

>ambar III.".& >ra0ik h3 terhada* v3

>ambar III.".) >ra0ik h( terhada* v(

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"*

>ambar III.". >ra0ik h& terhada* v&

>ambar III.".' >ra0ik h) terhada* v)

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"+

>ambar III.".# >ra0ik h terhada* v

>ambar III.".1% >ra0ik h' terhada* v' -ari gra0ik diatas! da*at dilihat bah5a untuk h1! hasil *erhitungan se+ara eks*erimen dan teoritis ham*ir sama! karena *ada *osisi h1 meru*akan datum untuk *erhitungan selan2utn1a. Sedangkan untuk gra0ik antara h" sam*ai h&! *erbedaan hasil *erhitungan se+ara eks*erimen dan teoritis sangat ke+il (,error n1a ke+il). Perbedaan ini disebabkan adan1a 0riksi *ada *i*a. Sedangkan untuk h) sam*ai h'! *erbedaan antara hasil eks*erimen dan teoritis sangat besar! karena dari *osisi & ke *osisi )! ukuran *i*a men1em*it se+ara tiba @ tiba! sehingga mengakibatkan 0riksi kontraksi 1ang sangat besar! dan hal ini mem*engaruhi dalam *erhitungan.

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"1,

4erikut adalah hasil *erbandingan Dri+tion loss *ada venturi dan ori0i+e *ada *er+obaan= Tabel III.".1 Tabel Pehitungan Friction loss *ada Eenturimeter Fh (1 dan ") %!%%&& %!%%' %!%"3& %!%3& %!%&"& %!% 1& %!113 %!1)1& %!1#( D loss %!%&3'3)# %!% '3%'3 %!"3%%3%) %!3("&#'' %!&13'#'1 %!)##''%3 1!1%)1%(& 1!&'%'('& 1!'#'# &#

Tabel III."." Tabel Perhitungan Friction loss *ada <ri0i+emeter Fh (& dan )) %!%%& %!%1( %!%"(& %!%3#& %!%& & %!%'&& %!1") %!1'( %!""%& D loss %!%('#(3 %!13 %( %!"3#'1# %!3'))( %!&)"'(1 %!'3)#" 1!"333&) 1!'%1%#1 "!1&'3 "

-ari kedua hasil *erhitungan diatas! da*at di *lotkan gra0ik *erbandingan 0ri+tion loss antara venturimeter dan ori0i+emeter! se*erti berikut=

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

III"11

>ambar III.".11 >ra0ik *erbandingan 0ri+tion loss anatara venturimeter dan ori0i+emeter -ari gra0ik hasil *er+obaan di atas! da*at disim*ulkan bah5a 0ri+tion loss *ada ori0i+emeter lebih besar dari*ada venturimeter. .al ini sudah sesuai dengan literatur 1ang men1im*ulkan bah5a 0ri+tion loss *ada ori0i+emeter lebih besar dari*ada venturimeter. Pengukuran 0ri+tion loss *ad venturimeter diambil di titik 1 dan ". Sedangkan *ada ori0i+emeter *ada titik & dan ). Dri+tion loss *ada venturimeter disebabkan adan1a kontraksi dan eks*ansi *ada *eralatan ukur sehingga mengakibatkan hilangn1a energi. Sedangkan Dri+tion loss 1ang ter2adi *ada ori0i+emeter sangat besar! diakibatkan karena *ada bagian ori0i+e (titik &-))! adan1a aliran 1ang men1em*it se+ara tiba-tiba! sehingga 0luida (air) tidak da*at mengikuti *erubahan arah di sekitar sudut 1ang ta2am *ada *en1em*itan tersebut dan arus memisah dinding *i*a. Pada daerah tersebut terbentuk 2et 1ang membangkitkan *usaran-*usaran 1ang bereks*ansi di bagian hilir vena-kontrakta se*erti ditun2ukkan dalam >ambar III.".(. 7kibatn1a *emulihan men2adi kurang baik dan rugi da1a 1ang ter2adi +uku* besar. <leh sebab itu! alat ukur 1ang *aling hemat energi adalah venturimeter.

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN >ambar III.".1" -iagram 7liran Dluida dalam <ri0i+emeter

III"1#

(8+ /abe! 1##3)

Laboratorium Teknik

imia !TI"ITS

You might also like