Professional Documents
Culture Documents
Tugas Basic LNG Process
Tugas Basic LNG Process
CANDRA ADITYA WIGUNA (6512010005) LNG ACADEMY 2 PT BADAK NGL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
BONTANG 2012
DAFTAR ISI
SEKILAS TENTANG LNG...................................................................................2 KOMPONEN LNG, LPG, DAN NGL....................................................................3 CARA MENEMUKAN SUMBER MINYAK ATAU GAS..........................................3 CBM...............................................................................................................4 SHALE GAS.....................................................................................................5 TRANSPORTASI GAS ALAM.............................................................................6 PENGGUNAAN GAS ALAM..............................................................................6 CIRI CIRI LNG...............................................................................................6 SIFAT LNG......................................................................................................7 BAHAYA DARI LNG.........................................................................................7 RANTAI BISNIS LNG........................................................................................8 JENIS ALUR BISNIS LNG...............................................................................8-9 PEMURNIAN GAS ALAM DAN PRODUKSI LNG..........................................10-12 HEAT EXCHANGER........................................................................................13
ETANA
PROPANA
BUTANA
PENTANA, DST
LNG sendiri mempunyai komposisi : 90% metana dan 10% etana, propana, dan butana. sementara pengotor dalam gas alamnya adalah : H2O, CO2, H2S, N2, dan O2
SHALE GAS
Shale gas, belakangan ini sering kita dengar dan dituding menjadi salah satu penyebab turunnya harga komoditas energi, termasuk batubara. Shale gas adalah gas alam non konvensional. Jika gas alam konvensional yang kita tahu selama ini biasanya ditemukan di cekungan lapisan bumi pada kedalaman 800m atau lebih. Maka shale gas terdapat di lapisan bebatuan (shale formation) di kedalaman lebih dari 1500m. Lapisan tersebut kaya akan material organic, oleh karenanya dapat menjadi sumber energi. Shale gas ditemukan pertama kali di New York pada 1821 dan mulai dikembangkan pada tahun 70an dan 80an. Namun shale gas baru bisa diproduksi secara komersial dekade terakhir ini berkat temuan kombinasi teknologi 'horizontal drilling' dan 'hydraulic fracturing'. Setelah pipa bor mencapai lapisan tengah shale, pipa lalu dibelokkan secara horisontal hingga sepanjang 2km. Sepanjang pipa yang horisontal telah dilubangi untuk jalan keluar air yang disemprotkan dengan tekanan tinggi. Cukup tinggi untuk meretakkan lapisan bebatuan yang ada disekitarnya (fracturing). Setelah retak, gas akan keluar dari pori-pori dan celah bebatuan yang kini saling terhubung sehingga mampu menghasilkan gas dalam jumlah yang ekonomis.
Gambaran sederhana cara mendapatkan shale gas:
SIFAT LNG
Beberapa sifat LNG adalah sebagai berikut: 1. Titik didihnya -295oF (-160oC) 2. Lebih ringan daripada air 3. Uap LNG dapat terbakar di udara dengan rentangan 5% (LFL) dan 15% (UFL) LFL = Lower Flammability Limit UFL = Upper Flammability Limit
4. Dapat diatur resiko terjadi ledakan di tangkinya dengan cara mengatur O2 agar tidak masuk ke tangki dan tekanannya harus diatur 5. Instrumen yang bisa menahannya adalah aluminium alloy, nikel alloy, dan stainless steel 6. Pipeline LNG lebih aman 40 kali dari mobil tangki, dan 100 kali lebih aman dari truk tangki 7. Energi yang bersih 8. Uapnya dapat terlihat 9. LNG tidak mudah meledak, uapnya yang mudah meledak
Secara garis besar, yang terjadi pada skema upstream adalah: o Tidak ada transaksi antara gas produser dengankilang LNG o Produsen gas tetap dapat cost recovery dari pemerintah o Non-profit company
Secara garis besar, yang terjadi pada skema downstream adalah: o Produsen gas mendapatkan uang dari penjualan gas yang di salurkan ke kilang LNG o Pemerintah memberikan cost recovery pada produsen gas dan kilang LNG PT Badak memilih upstream karena lebih mudah untuk pembagian keuntungan dan menentukan hasil harga jual LNG. Tetapi bukan tidak mungkin PT Badak beralih ke downstream dan menjadi profit company.
Tidak ada aturan umum dalam menentukan harga LNG Perhitungan harga mengacu pada: o Harga batu bara o Harga listrik o Harga minyak bumi
10
PLANT 2 PENGHILANGAN AIR DAN MERKURI Selain CO2, gas alam juga mengandung uap air Proses ini penting karena air dapat (H2O) dan Mercury (Hg) yang akan menghambat menyebabkan terbentuknya es dan proses pencairan pada suhu rendah. Pada Plant 2, membentuk hidrat dengan kandungan H2O dan Hg dipisahkan dari gas alam. hidrokarbon yang dapat menyebabkan Kandungan H2O pada gas alam tersebut akan penyumbatan pipa menjadi padat dan akan menghambat pada proses pendinginan gas alam selanjutnya. Pemisahan kandungan H2O (Gas Dehydration) dilakukan dengan cara absorbsi menggunakan molecullar sieve hingga kandungan H2O maksimum 0,5 ppm. Kandungan mercury (Hg) Mercury (Hg) dapat merusak pipa pada gas alam tersebut jika terkena peralatan yang terbuat dari aluminium yang terbuat dari aluminium akan terbentuk
Candra Aditya Wiguna 11
amalgam. Sedangkan tube pada Main Heat Exchanger 5E-1 yang merupakan alat pendingin dan pencairan utama untuk memproduksi LNG adalah terbuat dari aluminium. Pemisahan kandungan Hg (Mercury Removal) dilakukan dengan cara absorbsi senyawa belerang menggunakan molecullar sieve hingga kandungan Hg maksimum 0,1 ppm. PLANT 3 FRAKSINASI Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Proses ini penting karena fraksi berat Main Heat Exchanger 5E-1 pada suhu yang sangat dapat menyebabkan pembakaran rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan tidak sempurna pada pembakaran dan menimbulkan (fractination) gas alam dari fraksi-fraksi berat (C2, menghasilkan asap hitam (C) C3, C4, dst) perlu dilakukan. Proses fraksinasi tersebut dilakukan di Plant 3. Pemisahan gas alam dari fraksi beratnya dilakukan pada Scrub Column 3C-1. Setelah dipisahkan dari fraksi beratnya, gas alam didinginkan terlebih dahulu hingga temperatur sekitar -50C dan selanjutnya diproses di Plant 5 untuk didinginkan lebih lanjut dan dicairkan. Sedangkan fraksi beratnya dipisahkan lagi sesuai dengan titik didihnya dengan beberapa alat (Deethanizer, Deprophanizer dan Debuthanizer) untuk mendapatkan prophane, buthane dan condensate. PLANT 4 PENDINGINAN Selain penurunan tekanan, proses pencairan gas alam dilakukan dengan menggunakan sistem pendingin bertingkat. Bahan pendingin yang digunakan: Propane dan Multi Component Refrigerant (MCR). MCR adalah campuran Nitrogen, Methane, Ethane, Prophane dan Buthane yang digunakan untuk pendinginan akhir dalam proses pembuatanLNG. Plant 4 menyediakan pendingin Prophane dan MCR. Baik prophane maupun MCR sebagai pendingin diperoleh dari hasil sampingan pengolahan LNG. A. Siklus Pendingin Prophane Cairan prophane akan berubah fase menjadi gas prophane setelah temperaturnya naik karena dipakai mendinginkan gas alam maupun MCR. Sesuai dengan kebutuhan pendinginan bertingkat pada proses pengolahan LNG, kondisi cairan prophane yang dipakai pendinginan ada 3 tingkat untuk MCR dan 3 tingkat untuk gas alam. Gas prophane setelah dipakai untuk pendinginan dikompresikan oleh Prophane Recycle Compresor 4K-1 untuk menaikkan tekanannya, kemudian didinginkan oleh air laut, dan selanjutnya dicairkan dengan cara penurunan tekanan. Inti dari proses refrigerasi ini adalah digunakan untuk mendinginkan gas umpan sebelum masuk ke sistem refrigerasi MCR. Kandungan prophane yang digunakan yaitu lebih dari 99%.
12
Proses Refrigerasi Propane pada Plant 4 Propane yang telah dikompresi pada Propane Compressor 4K-1 akan diturunkan temperaturnya dari temperatur superheated menjadi temperatur saturated pada Propane Desuperheater 4E-1 dengan perpindahan panas melalui air laut sebagai fluida pendingin dan kemudian dikondensasi menjadi fase saturated liquid pada Propane Condenser 4E-2. Propane cair mengalir ke Propane Accumulator 4C-1 pada temperatur sekitar 37oC dan tekanan 13.4 kg/cm2. Propane Vent Scrubber 4C-6 dan Propane Vent Condenser 4E-3 dipasang pada bagian atas akumulator untuk meminimalkan losses propane selama proses penghilangan komponen yang tidak dapat dikondensasi pada sistem propane. B. Siklus Pendingin MCR Cairan MCR berubah fase menjadi gas MCR dengan kenaikan temperatur karena dipakai pendinginan gas alam pada Main Heat Exchanger 5E-1. Gas MCR tersebut dikompresikan secara seri oleh MCR First Stage Compresor 4K-2 dan MCR Second Stage Compressor 4K-3 untuk menaikkan tekanannya. Pendinginan dengan air laut dilakukan pada interstage 4K-2 dan 4K-3 serta pada discharge 4K-3. Dalam proses ini, terjadi kompresi 2 tahap yang bertujuan untuk mendinginkan gas umpan hasil pendinginan refrigerasi prophane, untuk menghasilkan produk LNG pada unit pencairan. Komposisi refrigerasi MCR (dalam persen mol) yaitu : - NITROGEN : 3% - ETANA : 50%
- METANA : 45%
- PROPANA : 2%
PLANT 5 PENCAIRAN Pada Plant 5 dilakukan pendinginan dan pencairan gas alam setelah gas alam mengalami pemurnian dari CO2, pengeringan dari kandungan H2O, pemisahan Hg serta pemisahan dari fraksi beratnya dan pendinginan bertahap oleh prophane. Gas alam menjadi cair setelah keluar dari Main Heat Exchanger 5E-1 dan peralatan lainnya selanjutnya ditransfer ke storage tank
13
HEAT EXCHANGER
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact). Dalam Pengolahan LNG, heat exchanger dipakai untuk mendinginkan suhu gas yang panas. Temperatur : Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panasdinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Heat (panas) : suatu bentuk energy yang tersimpan dalam suatu benda akibat dari perbedaan temperatur yang terjadi pada benda tersebut. Perpindahan Panas : Energi dapat berpindah dalam bentuk heat apabila temperaturnya berbeda. Jenis Perpindahan Panas :
1. Konduksi Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara permukaanpermukaan benda. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau menghubungkan permukaan-permukaan yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, semakin cepat ia mengalirkan panas yang diterima dari satu sisi ke sisi yang lain. Q: Perpindahan panas per satuan waktu A : Luas penampang medium K : konduktivitas termal medium T : Temperatur d : Tebal medium 2. Konveksi Adalah perpindahan panas yang terjadi pada suatu permukaan benda dengan suatu fluida yang bergerak pada suatu perbedaan
temperature.
14
15