Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 95

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini Indonesia masih merupakan negara pembangun. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Badan Pembangunan Nasional bahwa masih banyak daratan dan daerah-daerah yang merupakan lahan bagi pembangunan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang terus berkembang untuk mencapai tujuan nasional dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang merupakan faktor penggerak utama, ditandai dengan semakin banyaknya kemajuan diberbagai bidang, salah satunya dalam bidang industri. Berbagai industri telah dibangun untuk menunjang kemakmuran rakyat karena selain dapat menyediakan lapangan kerja dengan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Dengan semakin berkembangnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka harus diimbangi juga dengan kualitas sumber daya manuasia yang handal. Jika tidak, maka kita akan tergilas dengan pesatnya kemajuan serta ketatnya persaingan. Didalam upaya peningkatan sumber daya manusia, Indonesia melakukan beberapa kerja sama guna mempercepat pengalihan teknologi. Beberapa teknologi tersebut adalah upaya pengolahan batu kapur dan tanah liat untuk diolah menjadi semen sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Sampai saat ini semen memegang peranan penting dalam tiap pembangunan. Fluktuasi kebutuhan semen adalah diidentik dengan aktivitas pembangunan, semakin banyak kegiatan pembangunan maka semakin banyak juga kebutuhan semen yang diperlukan. Di Sulawesi Selatan terdapat industri semen yang bernama PT.Semen Tonasa yang memproduksi semen yang sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan, sehingga semen yang digunakan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bangunan rumah, jembatan, 2

LAPORAN KERJA PRAKTEK

pertokoan maupun perkantoran dimana dibutuhkan produk semen yang baik dan berkualitas.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan Praktek kerja lapangan yang dilaksanakan pada berbagai Instansi, Lembaga ataupun Perusahaan, selama kurang lebih 1 (satu) bulan dengan tujuan yaitu sebagai berikut : a. Mahasiswa dapat menerapkan teori-teori dan praktek yang diperoleh selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi serta melihat keterkaitan antara teori dan praktek. b. Mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir dan kreatifitas penerapan teori dalam melakukan analisis terhadap mutu produksi. c. Mahasiswa dapat memperoleh gambaran mengenai situasi kerja pada Instansi, Lembaga atau Perusahaan tempat melakukan praktek. d. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari lapangan kerja yang sebenarnya. 3

LAPORAN KERJA PRAKTEK

e. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan serta menyesuaikan dengan pendidikan dan kejuruan. 1.3 1.4 Tujunan Laporan Praktek Kerja Lapangan Setelah melakukan praktek kerja lapangan, maka diwajibkan untuk membuat laporan praktek kerja lapangan. Hal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi. Adapun tujuan pembuatan laporan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut : a. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya dan menyusun materi laporan yang bersumber dari buku-buku ataupun dari konsultasi langsung dangan pembimbing. b. Menambah kemampuan mengunakan bahasa tulisan sehingga dapat dimengerti oleh pembaca. c. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir terutama dalam mengevaluasi data yang membahas hasil analisa tersebut. 4

LAPORAN KERJA PRAKTEK

d. Sebagai pertanggungjawaban atas praktek kerja lapangan yang telah dilakukan. e. Sebagai bahan perpustakaan yang kelak dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan khususnya lagi bagi mahasisiwa jurusan Teknik elektro.

1.5 Batasan Masalah Berhubung karena dari perguruan kami tidak menuntut suatu judul tertentu dalam praktek kerja lapangan ini, maka penyusun akan membahas segala aktifitas produksi yang dilakukan pada PT.Semen Tonasa IV.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN UMUM PT. SEMEN TONASA

2.1 Sejarah Singkat PT. Semen Tonasa PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan. 68 kilometer dari kota Makassar. PT Semen Tonasa yang memiliki kapasitas terpasang 3.480.000 metrik ton semen pertahun mempunyai 3 (tiga) unit Pabrik yaitu Tonasa Unit II,III dan IV.

Perkembangan PT. Semen Tonasa Tonasa unit 1 didirikan berdasarkan Tap MPRS RI No 11/MPRS/1960 tanggal 6 Desember 1960 tentang pola pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan 1961-1969. 6

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Tonasa unit I mulai berproduksi semen pada tahun 1968 dengan kapasitas 120.000 metrik ton semen per tahun dengan proses basah ( Proses ini umpan balik kiln berupa luluhan/slurry dengan kadar air 25 40 %). Pabrik yang berlokasi di Desa Tonasa Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene Kepulauan ini Sejak tahun 1984 dihentikan operasinya atas pertimbangan ekonomis.

Pabrik Semen Tonasa Unit II Tonasa Unit II yang berlokasi di Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene Kepulauan Propinsi

Sulawesi Selatan sekitar 23 kilometer dari lokasi Tonasa Unit I didirikan berdasarkan kepada persetujuan BAPENAS : No. 023XC-LC/B.V.76 No. 285/D.I/IX/76

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Tonasa II yang menggunakan proses kering (Proses ini umpan kiln berupa tepung kering dengan kadar air 0,5 1 %) mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980 dengan kapasitas terpasang 510.000 metrik ton semen pertahun Program optimalisasi Tonasa unit II dirampungkan pada tahun 1991 secara swakelola dan berhasil meningkatkan kapasitas terpasang menjadi 590.000 metrik ton pertahun.

Pabrik Semen Tonasa Unit III Tonasa Unit III yang berlokasi ditempat yang sama dengan Pabrik Semen Tonasa Unit II dibangun berdasarkan persetujuan BAPENAS : No. 32/XC-LC/B.V/1981 No. 2177/WK/10/1981

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Tonasa Unit III yang menggunakan proses kering mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1985 dengan kapasitas terpasang 590.000 metrik ton semen pertahun.

Pabrik Semen Tonasa Unit IV Tonasa Unit IV didirikan berdasarkan SK Menteri Perindusrian No. 182/MPP.IX/1990 tanggal 02 Oktober 1990 dan SK Menteri Keuangan RI No. 154/MK.013/1990 tanggal 29 Nopember 1990 Tonasa Unit IV dengan kapasitas terpasang 2.300.000 metrik ton pertahun dioperasikan secara komersial pada tanggal 01 Nopember 1996. Pabrik yang menggunakan proses kering ini terletak di lokasi yang sama dengan Tonasa Unit II dan Unit III.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

2.2 Pengantongan Semen dan BTG Power Plant PT Semen Tonasa memeiliki 7 unit pengantongan semen yang berlokasi di Makassar, Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali dan Ambon dengan kapasitas masing-masing 300.000 metrik ton semen pertahun kecuali Makassar dan Bali yang berkapasitas 600.000 metrik semen per tahun dan Palu yang berkapasitas 175.000 ton metrik semen pertahun. PT Semen Tonasa juga memiliki pembangkit Listrik Tenaga Uap yaitu Boiler Turbin Generator (BTG) Power Plant dengan kapasitas 2 x 25 MW yang berlokasi di Biringkassi Kabupaten Pangkajene. Kepulauan sekitar 17 kilo meter dari lokasi Pabrik Tonasa II, III dan IV.

10

LAPORAN KERJA PRAKTEK

2.3 Pelabuhan Khusus Biringkassi Pelabuhan Biringkassi yang berjarak 17 km dari lokasi pabrik dibangun sendiri oleh PT Semen Tonasa. Pelabuhan ini berfungsi sebagai jaringan distribusi antar pulau maupun ekspor dan dapat disandari kapal dengan muatan di atas 17.500 ton. Pelabuhan ini juga digunakan untuk bongkar muat barangbarang kebutuhan pabrik, seperti : batu bara, gypsum, slag, kertas kraft, suku cadang dan lain-lain. Untuk kelancaran operasi, pelabuhan ini dilengkapi dengan rambu-rambu laut dan

mouringbuoy. Pelabuhan Biringkassi dilengkapi 5 unit packer dengan

kapasitas masing-masing 100 ton per jam serta 7 unit ship loader, 4 unit digunakan untuk pengisian semen sak dengan kapasitas masingmasing 100 120 ton per jam, atau sekitar 4.000 ton per hari, 3 unit

11

LAPORAN KERJA PRAKTEK

lainnya digunakan untuk pengisian semen curah dengan kapasitas masing-masing 500 ton per jam atau 6.000 ton per hari. Panjang dermaga pelabuhan sekitar 2 kilometer diukur dari garis pantai ke laut, sedangkan panjang dermaga untuk stndar kapal adalah : Dermaga I : Sbelah utara 429 meter dengan kedalaman 10,5 meter (LWL). Sebelah selatan 445,50 meter dengan kedalaman 7,5 meter (LWL) Dermaga II Panjang dermaga adalah 65 meter dengan kedalaman 5 meter (LWL).

12

LAPORAN KERJA PRAKTEK

2.4 Pemasaran Sesuai kesepakatan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dalam hal pengadaan semen dalam negeri di bawah koordinasi Departemen Perindustrian dan Perdagangan, maka Semen Tonasa mendapatkan alokasi wilayah pemasaran semen di Kawasan Indonesia Timur (KIT) yang meliputi 13 provinsi, yaitu seluruh Kalimantan, Sulawesi, Nusatenggara Barat, Bali, Maluku, Timor Timur, Irian Jaya. Secara insidentil, semen Tonasa juga menyuplai Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan batam. Obsesi semen Tonasa ingin berada di belahan mana pun di dunia ini secara kompetitif mulai terwujud justru di tahun krisis ekonomi dunia di tahun 1998. secara bertahap tetapi pasti obsesi ini mulai diwujudkan di awal tahun 1998. sampai dengan bulan September 1998 ekspor semen Tonasa telah mencapai 300.000 ton dari total ekspor sebesar 600.000 ton yang direncanakan pada tahun 1998 dan telah menembus negara-negara Asia, yang meliputi 13

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Singapura, Malaysia, Bangladesh, Sri Langka dan Myanmar, Palao di Samudra Pasifik, Madagaskar di Afrika, Yaman di Asia dan Chili di Amerika Latin. Hal lain yang menunjang pelaksanaan ekspor adalah semen Tonasa sanggup memproduksi sesuai standar yang diberlakukan di negara tujuan dimana pun, seperti British Standard, American Standard, Australian Standard, dll. Semua ini ditopang oleh pengakuan Manajemen Mutu ISO 9002 yang di peroleh semen Tonasa sejak tahun 1996. Yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa Semen Tonasa mampu memberikan dan meningkatkan devisa bagi negara serta sangat mendukung program Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan yang terkenal dengan Grateks-2. Semen Tonasa sanggup memproduksi berbagai tipe semen, seperti Type I (low alkali), Type II (low alkali), Type V, Fly Ash Cement dan Prima Mixed Cement, dengan tetap menjaga kualitas 14

LAPORAN KERJA PRAKTEK

serta memenuhi persyaratan dari para pembeli.Ini merupakan kekuatan tersendiri dan menambah daya saing dalam menghadapi pasar bebas di masa kini maupun di masa datang. Permintaan semen tipe khusus dalam jumlah memadai dapat dilayani setiap saat. Untuk meningkatkan penjualan di dalam negeri, Semen Tonasa telah memasarkan klinker ke berbagai pabrik semen antara lain ke PT. Semen Gresik di Jawa Timur, PT. Semen Kupang di Nusatenggara Timur, PT. Semen Cibinong di Jawa Barat, PT. Semen Bosowa di Sulawesi Selatan; sedangkan semen curah dipasarkan ke PT. Semen Tiga Roda di Jawa Barat, PT. Indocement Tunggal Prakarsa di Jawa Barat, PT. Semen Baturaja di Sumatera Selatan dan PT. Semen Gresik di Jawa Timur. Pada tahun 1999 Semen Tonasa merencanakan produksi dan penjualan sebesar kapasitas terpasang yaitu 3.480.000 ton, dimana 1.500.000 ton untuk konsumsi ekspor dan 1.980.000 ton akan dipasarkan di dalam negeri. 15

LAPORAN KERJA PRAKTEK

2.5 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan PT Semen Tonasa PT Semen Tonasa adalah sebuah badan usaha milik negara yang mempunyai visi menjadi perusahaan semen terkemuka di Asia yang berkelas dunia. Sedangkan misinya adalah memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam dan luar negeri dengan kualitas dan harga yang bersaing, selain itu memenuhi keinginan stakeholders sesuai dengan kemampuan perusahaan. Struktur organisasi di PT Semen Tonasa berbentuk garis dan staf. Kedudukan tertinggi berada pada pemegang saham yaitu pemerintah yang membawahi dewan komisaris dengan Menteri Keuangan bertindak sebagai ketuanya. Masing-masing direksi membawahi beberapa departemen dan masing-masing departemen membawahi beberapa biro sebagai berikut : I. Direktur Utama, membawahi 2 departemen yaitu: 16

LAPORAN KERJA PRAKTEK

a) Departemen SKAI yang terdiri dari 2 biro yaitu biro Audit Operasional dan biro Audit SMST. b) II. a) b) c) Departemen Sekretaris Perusahaan. Direktur Keuangan, membawahi 3 departemen yaitu : Departemen Treasury Biro Pengendalian dan Pajak Biro Pengendalian Hutang-Piutang dan Aset Departemen Akuntansi Biro Akuntansi Umum Biro Akuntansi Manajemen

Departemen Sumber Daya Manusia Biro Pelayanan SDM Biro Pembelajaran Biro Pelayanan Kesehatan

17

LAPORAN KERJA PRAKTEK

III. Direktur Pemasaran, membawahi 2 departemen : a) Departemen Pemasaran b) IV. a) Biro APP Biro Pemasaran I Biro Pemasaran II Biro Pemasaran III Departemen Distribusi Biro Distribusi I Biro Distribusi II Biro Perencanaan dan Pengendalian Semen dan Kantong Biro Pengantongan Direktur Produksi, membawahi 4 departemen :

Departemen Produksi Bahan Baku Biro Tambang Biro Pemel Alat Berat Biro Produksi A 18

LAPORAN KERJA PRAKTEK

b)

Departemen Produksi Terak Biro Produksi B1 Biro Produksi B2 Biro Pemeliharaan Mesin B1 Biro Pemeliharaan Mesin B2 Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen B

c)

Departemen Produksi Semen Biro Produksi C Biro Pemeliharaan Mesin C Biro Pemeliharaan Listrik dan Instrumen C

d) Depatemen Teknik & Utilitas Biro Perencanaan Teknik Pabrik Biro Bengkel dan Pekerjaan Umum Biro K3P Biro Energi 19

LAPORAN KERJA PRAKTEK

V. a)

Biru Pengendalian Proses dan Mutu Direktur Litbang, membawahi 2 departemen : Departemen Litbang Manajemen Biro Pengadaan Sistem Manajemen Biro Penelitian Ekonomis Biro Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi

b) Departemen Litbang Teknis Biro Rancangan Bangun Biro Pelayanan Teknik Biro Penelitian Teknis dan Quality Assurance (Penjamin Mutu)

20

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Berdasarkan waktu kerja ada dua macam karyawan yang bertugas di PT. Semen Tonasa, yaitu: 1. Karyawan harian (sistem 6 hari kerja) Senin Kamis Jumat : pukul 07.30 16.30 WITA : pukul 07.30 17.00 WITA

2.

Karyawan shift Shift I : pukul 07.30 15.30

WITA Shift II WITA Shift III WITA Khusus karyawan yang bertugas di bagian pengepakan dibagi menjadi dua shift yaitu: I. Shift I : pukul 15.30 19.30 WITA 21 : pukul 22.30 07.30 : pukul 15.30 22.30

LAPORAN KERJA PRAKTEK

II.

Shift II

: pukul 19.30 07.30 WITA

2.7 Sistem Manajemen Dalam upaya menuju visi dan misi perusahaan, perseroan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001, sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang disebut dengan sistem manajemen semen Tonasa.

a.

Sistem Manajemen Mutu Memberikan jaminan mutu dan kepuasan kepada pelanggan merupakan komitmen manajemen dalam

memasuki era persaingan global.Upaya yang dilakukan untuk memenuhi komitmen tersebut adalah dengan memberikan

22

LAPORAN KERJA PRAKTEK

mutu pruduk sesuai permintaan pelanggan, penyerahan produk yang tepat waktu dan harga yang bersaing. Upaya tersebut diwujudkan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 sejak tahun 1996 dan selanjutnya di upgrade dengan Sistem Manajemen Mutu baru ISO 9001:2000 pada tahun 2002. b. Sistem Manajemen Lingkungan Perlindungan lingkungan merupakan kebijakan

manajemen dalam upaya menjamin pembangunan yang berkelanjutan.Pengelolahan dan pemantauan lingkungan

secara terus-menerus dilaksanakan baik oleh intern maupun kerjasama dengan institusi yang terkait. Kesadaran akan pentingnya pengelolahan lingkungan telah dimulai sejak berdirinya pabrik PT. Semen Tonasa dan senantiasa dikembangkan dan disempurnakan. Salah satu upaya pengembangan dana penyempurnaan pengelolahan 23

LAPORAN KERJA PRAKTEK

lingkungan adalah dengan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 yang telah disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Internasional sejak tahun 2000. Komitmen manajemen PT. Semen Tonasa adalah Menjadi produsen semen yang ramah lingkungan yang diwujudkan melalui pemenuhan persyaratan peraturan yang berlaku meminimalisasi dampak negatif dari proses dan produk yang dihasilkan. Pelaksanaan program efisiensi pemakaian sumber daya alam dan energi melaksanakan kegiatan konversi lahan bekas tambang serta membina hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar dan

pemerintahan daerah. c. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. semen Tonasa menyadari bahwa tenaga kerja merupakan bagian dari stakeholder yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dalam suatu 24

LAPORAN KERJA PRAKTEK

perusahaan.Mengingat pentingnya peran tenaga kerja dalam kelangsungan usaha, maka kondisi keselamatan karyawan harus dijamin. Hal ini sudah menjadi komitmen manajemen PT. Semen Tonasa untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan pencemaran lingkungan serta penyakit akibat kerja. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, sejak tahun 2000 PT. Semen Tonasa telah menerapkan Sistem Manajemen

Keselamatan Kerja (SMK3). Penerapan sistem manajemen ini merupakan bagian dari penerapanan Sistem Manajemen PT. Semen Tonasa secara keseluruhan. Keberhasilan penerapan ini diwujudkan melalui pemberian sertifikat audit dari kementerian tenaga kerja Republik Indonesia dengan predikat tertinggi bendera emas sejak bulan januari 2004

(Anonim,2004).

25

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Komitmen manajemen perseroan adalah menjadi produsen yang ramah lingkungan yang diwujudkan melalui

pemenuhan persyaratan peraturan

yang berlaku yaitu

meminimalkan dampak negatif dari proses dan produk yang dihasilkan, pelaksanaan program efisiensi pemakaian sumber daya alam dan energi, melaksanakan kegiatan konservasi lahan bekas tambang, serta membina hubungan harmonis dengan masyarakat ini sekitar dan pemerintah dengan daerah.

Keberhasilan

dibuktikan

diperolehnya

penghargaan dari pemerintah pada program PROPER dengan predikat BIRU. 2.8 Rencana penambahan asset Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahun 2009 maka diputuskan mulai tahun 2009 PT. semen tonasa telah memulai pembangunan pabrik Tonasa V meliputi pabrik dan fasilitasnya sebagai berikut : 26

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pabrik baru Tonasa V Pabrik baru Tonasa V berlokasi di desa Bontoa kec. Biring Ere kabupaten pangkep tepatnya di samping lokasi Pabrik Semen Tonasa IV dengan kapasitas 2.500.000 ton, nilai investasi untuk pembangunan pabrik baru ini mencapai USD 315 juta dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2012. Power plant Sebagai penyuplai daya dibangun power plant BTG 2 X 35 W untuk mendukung kegiatan oprasional pabrik. Packing plant Berdasarkan hasil penelitian maka direncanakan akan dibangun beberapa packing plant di Papua dan Kalimantan untuk membantu suplai distribusi semen dari Tonasa V.

27

LAPORAN KERJA PRAKTEK

2.9 Clean Development Mechanism dan Alternative Fuel dan Raw Material (AFR)

Masalah yang ditimbulkan dari adanya industri semen yaitu emisi karbon dioksida.Sesungguhnya, gas karbon dioksida bukanlah suatu masalah.Gas karbon dioksida adalah salah satu yang menunjang kehidupan di atas bumi. Tanpa gas karbon dioksida di dalam atmosfer, bumi tidak bisa mendukung kehidupan sebab temperatur bumi akan terlalu dingin dan semua air akan membeku.

Gas karbon dioksida adalah suatu peredam kuat sinar inframerah, dan juga akan menyerap panas yang dipancarkan bumi dan dipantulkan kembali. Ini adalah sebagai efek rumah kaca. Proses tersebut merupakan suatu proses alami yang sangat penting bagi terbentuknya kehidupan di bumi.

28

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Bagaimanapun ketika ada terlalu banyak gas karbon dioksida didalam atmosfer, efek rumah kaca diintensifkan, hal tersebut akan menyebabkan suatu masalah bagi lingkungan. Sebelum masa revolusi industri, konsentrasi gas karbon dioksida di dalam atmosfer adalah 280 ppm. Sejak tahun 1880, akibat dari peningkatan pembakaran bahan bakar fosil sebagai suatu sumber energi, konsentrasi CO2 telah dengan mantap bangkit sebanyak kira-kira 1,5 ppm/tahun sehingga kandungan gas karbon dioksida dalam atmosfer pada saat ini mencapai 365 ppm. Konsentrasi gas karbon dioksida akan terus meningkat kecuali jika emisi/pancaran dari bahan bakar fosil dibatasi atau dihentikan bersama-sama. Sedangkan emisi karbon dioksida umumnya berasal dari minyak bumi, terutama dari gas alam, minyak bumi dan batubara, dari tahun ke tahun sebagai penyumbang terbanyak emisi gas CO2 dimuka bumi

ini.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 29

LAPORAN KERJA PRAKTEK

memperkirakan konsentrasi gas karbon dioksida di dalam atmosfir akan naik menjadi sekitar 540 - 940 ppm pada tahun 2100. Kenaikan rata-rata konsentrasi gas CO2akan

mengakibatkan kenaikan suhu rata-rata di bumi, hal tersebut mengakibatkan efek pemanasan global, yang akan

mempengaruhi perubahan iklim setempat di bumi, pada akhirnya tentu akan mempengaruhi kehidupan di bumi. Kenaikan suhu bumi rata-rata secara global akan

mempengaruhi cuaca dan iklim setempat di bumi yang mengakibatkan kenaikan suhu ekstrim di wilayah tertentu, dampaknya tentu terhadap kehidupan di wilayah tersebut. Emisi gas CO2 ke atmosfir dapat dihasilkan oleh bermacam kegiatan (Anonim, 2007), diantaranya yaitu adanya proses produksi semen. Proses kegiatan industri semen yang menghasilkan emisi gas CO2 adalah : 30

LAPORAN KERJA PRAKTEK

a)

Kalsinasi CaCO3 menghasilkan emisi 540 kg gas CO2/ ton

semen OPC, b) Pembakaran batubara menghasilkan emisi 340 kg gas CO2/ton semen OPC, c) Pembangkit listrik pabrik semen menghasilkan emisi 90 kg gas CO2/ ton semen OPC, d) Total 970 kg gas CO2/ton semen OPC. Berdasarkan uraian di atas maka untuk mengurangi emisi CO2 dari pabrik semen, yaitu melalui produksi semen jenis baru yaitu blended hydraulic cement jenis Portland Composite Cement PCC (semen portland komposit). Semen komposit mulai diluncurkan tahun 2005, sejalan dengan mulai dilaksanakannya proyek CDM (Clean Development Mechanism Mekanisme Pembangunan Bersih) oleh PT. Semen Tonasa (Persero) yang disebut sebagai Proyek Blended Cement,

31

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh karena alasan tersebut maka PT. semen tonasa berinisiatif untuk menerapkan CDM di lingkungan kerja. Hal-hal yang dilakukan sebagai berikut: a) Penambahan fly ash di finish mill dalam proses pembuatan semen
yang akan menurunkan penggunaan klinker di finish mill

b) Pengunaan Alternative Fuel dan Raw Material (AFR) yaitu cangkang mete dan sekam padi, dimana penggunaan AFR dapat menurunkan penggunaan batu bara sebanyak 5% serta menurunkan emisi. c) Penanaman pohon dan pembuatan taman di sekitar pabrik Penambahan dust collector dan EP guna menurunkan debu yang terkandung dalam gas buang yang diperkecil kuantitasnya (ppm).

32

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III PEMELIHARAAN KONTROL GAS ANALYZER

Teori pendahuluan Gas analyzer yang dibahas dalam laporan ini merupakan suatu sistem alat ukur yang terintegrasi dengan sistem PLC dengan fungsi utamanya adalah untuk mengukur dan menganalisa unsurunsur kandungan gas buang hasil proses pembakaran dalam tanur/kiln. Dalam pembahan laporan ini tidak dijelaskan sistem PLC yang digunakan mengingat PLC disini hanya sebagai palengkap,dan komponennya bisa dikatakan free maintenance.Pembahasan hanyalah ditekankan pada perangkat modul analisa serta komponen yang sangat mempengaruhi hasil pengukuran.

Perangkat gas analiser di sini dari empat macam modul yaitu modul analisa CO,O2, NO dan SO2. Idealnya fungsi gas analiser 33

LAPORAN KERJA PRAKTEK

adalah disamping untuk membantu operator dalam mengendalikan proses pembakaran dalam kiln agar dapat menghasilkan terak/clinker sesuai standar,juga dapat berfungsi sebagai pengaman peralatan Electro Presipator(EP), dimana kita tahu bahwa apabila terlalu banyak kandungan gas CO dalam chamber EP,sangat besar kemungkinan akan terjadi ledakan dalam EP sehingga akan menimbulkan kerusakan terhadap EP itu sendiri. Jadi jelas keberadaan kontrol gas analiser untuk mengukur unsur-unsur gas buang hasil pembakaran sangat dibutuhkan oleh operator dalam mengendalikan proses pembakaran untuk mencapai tujuan tersebut diatas.

Gas dalam kiln terhisap oleh probe dengan menggunakan sebuah pompa gas, dalam perjalannya gas tersebut dipanaskan oleh sebuah heater yang terpasang pada ujung luar probe dan sekaligus dipasaring oleh filter keramik.Gas sample panas ini kemudian 34

LAPORAN KERJA PRAKTEK

didinginkan oleh gas cooler sampai pada 50C(dapat diatur sesuai kebutuhan), setelah itu menuju ke empat modul analisa yang terhubung secara seri, dan saat itu juga masing-masing modul akan menampilkan hasil analisanya sesuai fungsi masingmasing,kemudian gas sample dibuang ke udara bebas. Untuk mendukung kontiniutas pengukuran sistem ini dilengkapi dengan purging system yang dikontrol oleh PLC agar tidak terjadi kebuntuan dalam probe. Purging system ini berlangsung secara otomatis (terprogram) dengan siklus tertentu. Pembahasan dalam laporan ini hanya dititik beratkan pada sisi pemeliharaan dan trouble shooting. Oleh karena itu laporan ini tidak hanya dipelajari saat mengikuti diklat saja, akan tetapi bisa dijadikan sebagai panduan kerja bagi pekerja lapangan khususnya dalam perawatan kontrol gas analiser.

35

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Standar-standar Operational Procedure

Standar Operasional Procedure Analyzer ULTRAMT 23 I. ULTRAMAT 23 (SQ 240) Analyzer ULTRAMAT 23 alat analisa gas dapat punuhi syarat ke 4 kompoen Gas dengan segera Maksimun tiga gas sensitip impra merah seperti CO,CO2,NO,SO2,CH4 atu R22 (freon, CHCIF 2) plus O2 dengan satu oksigen takaran elctrochemical sel. Yang digunakan adalah : Dengan CO Component 1 setting Measurement Range 1:01% Measurement Range 2 :05%

36

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Range yang digunakan setting Measurement Range 2 : 05% Dengan NO Component 2 setting Measurement Range 1 : 0 1000 vpm Measurement Range 2 : 0 2500 vpm Range yang digunakan setting Measurement Range 2 : 0 2500 vpm No kode Password Parameter di Ultramat terdapat 2 level dengan password 1. Password kode 1 : 111 2. Password kode 2 : 222 Password tersebur digunakan untuk kalibrasi & jika ada perubahan yang dikehendaki dengan mengikuti langkah-langkah dari parameter Ultramat 23 (lihat manual operasi ) 37

LAPORAN KERJA PRAKTEK

II.

Kalibrasi Ultramat 23 1. Zero Gas Kalibrasi Automatic Klaibrasi dengan menekan Keypad CAL, Parameter Ultramat akan tampil AUTOCAL Purging with Cal Gas Otomatis 3 Way Selenoid Valve (Y1) akan ON & Needle Valve RV 1 harus dalam keadaan buka ini akan terjadi Pembuangan gas yang terdapat di analyzer . indikasi lampu CAL akan menyala . Tunggu sampai stabil sesuai waktu yang terlhat di display Ultramat . Jika zero cal sukses lampu cal akan mati & kondisi pembacaan di analyzer ultramat akan normal tanpa gas .

2. Span gas kalibrasi 38

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Langkah-langkah yang harus disiapkan untuk melakukan span klibarasi pada ultramat 23 : Buka Needle valve ( RV 2 ) Bypass Line dari samping gas Hidupkan Sampilng pump ( GP1 ) Persiapkan span gas dengan set regulator span gas 0,1 Mpa Posisikan 3 Way Ball Valve ( RB ) ke span Set flowmeter Ultramat 23 (A1) 11/min Setelah semua sudah dilakukan , Kita dapat melakukan kalibrasi satupersatu dari komponent yang ada , melalui parameter di dalam ultramat 23 . 1. Component 1 (CO).

39

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Tekan ENTER Calibration password kode 1 ENTER Set span gas value (Lakukan Pengisian nilai gas yang tertera di sertifikat / data sheet (Tru value ) Span Gas untuk CO (3,975%)) Pengisian nilai hanya dilakukan di span gas 1 , With AUTOCAL NO ENTER Display akan tampil if readinh stabel press ENTER ENTER , Calibration OK ESC , kembali ke pembacaan Analyzer akan terbaca nilai CO harus sama dengan nilai sertifikat span gas . 2. Component 2 (NO) Tekan ENTER Calibration password kode 1 ENTER Set span Gas value ( Lakukan pengisian Nilai gas yang tertera di sertifikat /Data Sheet (True Value ) Span gas untuk NO 40

LAPORAN KERJA PRAKTEK

(2370vpm)) pengisian nilai hanya dilakukan span gas 1 , With AUTOCAL NO ENTER Display akan tampil if reading stabel press ENTER ENTER , Calibration OK ESC, Kembali ke pembacaan Analyzer akan terbaca nilai NO harus sama dengan nilai sertifikat span gas. Standard Operasional Procedure Analyzer OXYMAT 61 1. OXYMAT 61 (SQ 240 ) Anlyzer OXYMAT 61 alat analisa gas mengiperasikan sesuai dengan desakan bertukar-tukar yang paramaknetik prinsip akan dipergunakan untuk mengukur oksigen (O2) di gas . Dengan O2 Setting Measurement Range : 0 10% No kode password parameter di Oxymat 61 adalah 111 41

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Password tersebut digunakan untuk kalibrasi & jika ada perubahan yang dikehendaki dengan mengikuti langkahlangkah dari parameter Oxymat 61 (lihat manual operasi ). 2. Kalibrasi Oximat 61 a. Zero gas kalibrasi Langkah-langkah yang harus disiapkan untuj melakukan span kalibrasi pada ultramat: Buka Needle Valve (RV 2) Bypass Line dari Sampling Gas Hidupkan Sampling pump (GP1) Persiapkan Referensi Gaz (N2) dengan set regulator span gas 0,2 Mpa ( untuk referensi gas N2 selalu digunakan oleh oxymat sebagai reference pambacaan O2 , Regulator selalu terbuka ) 42

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Persiapkan span gas dengan set regulator span gas 0.1 Mpa

Posisikan 3 Way Ball Valve (RB) ke span Set Flowmeter Ultramat 23 (A1) 11/min .( jika tidak di set akan terjadi indikasi lampu Fault hidup)

Set flowmeter Oxymat 61 (A2) 30 1/min

Setelah semua sudah dilakukan , Kita dapat melakukan zero kalibrasi O2 ,melalui Parameter didalam Oxymat 61. Dispaly Menu parameter Oxymat 61 , O2 Caliration Zero Calibration (Lampu indikasi Cal hidup ) Star Calibration Caliation Complete Kembali ke pembacaan Utama (Nilai yang akan tertera pada pembacaan Nilai O2 akan normal. b. Span Gas Kalibrasi

43

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Langkah-langkah yang harus disiapkan untuk melakukan span kalibrasi pada ultramat : Tutp Needle Valve (RV2) Bypass Line dari sampling gas Hidupkan Sampling Pump (GP1) P[ersiapkan Referensi gas (N2) dengan set regulator span gas 0,3 Mpa (untuk referensi gas N2 selalu digunakan oleh Oxymat sebagai Reference pembacaan O2 , regulator selalu terbuka ) Persiapkan Span Gas dengan set regulator Span Gaz 0,1 Mpa Posisikan 3 Way Ball Valve (RB) ke span Set flowmeter ultramat 23 (A1) 11/min ,(jika tidak diset akan terjadi indikasi Lampu Fault hidup) 44

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Set flowmeter Oxymat 61 (A2) 30 /min

Setelah semua sudah dilakukan , kita dapat melakukan Span Kalibrasi O2 , Melalui parameter di dalam Oxymat 61. Display Menu Parameter Oxymat 61 , O2 Calibration Span Calibration (lampu Indikasi CAL hidup ) Star Calibration Calibrstion Complete Kembali ke Pembacaan Utama ( Nilai yang Span Gas Kalibrasi digunakan 3 bulan hanya 1 kali.

Standard Operational Procedure Heat Exchanger 1. Heat Exchanger (SQ 254 ) Alat ini di desain untuk mendinginkan pengoperasian dalam mengambil sampling Gas didalam Kiln untuk di uji dan Gas contoh pada satu suhu di atas embun titik dari asam (appr 1300C). 45

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pendingin di atur oleh Micromaster Siemens. Setelah melebihi set point dari suhu minimum,penunjukkan indikasi setting temperature Oil pada saat normal operasi sbb: Temperature Oil High Temperature Oil High Alarm Temperature Oil Low Alarm Temperature Oil 1300C 1700C 2200C 600C

Dalam mendinginkan Probe Sampling Gas dibantu oleh Fan Pendingin Temperature Oil,dengan setting motor fan. Temperature Oil 1800C maka fan akan START dan jika temperature oil 1750C akan stop.temperature oil tersebut di dapat dari temperature PT100 (B3) Range 0 - 3000C(terminal X4 1-2) Sirkulasi Oil dapat di monitor dari Flowmeter (B2) dengan kondisi Flow Normal 2,5 m3/h, dengan setting minimum flow oil 1 m3/h.Vessel untuk sirkulasi oil harus di monitor volumenya yang dapat di lihat melalui level gauge yang ada di vassel, normal volume 46

LAPORAN KERJA PRAKTEK

oil harus di atas 75% dari indikasi LG. Terdapat valve berwarna biru sebagai bypass valve tanpa melalui fan pendingin, valve tersebut di buka pada saat temperature oil 1000C dan valve tersebut di tutup jika temperature oil 1300C. 2. Control Heat Exchanger (SIMATIC C7-613) Untuk melihat kondisi operasi heat exchanger melalui simatic C7-316 OP di panel control dengan menekan keypad yang penjelasannya sebagai berikut : K1 - Temperature Oil (pembacaan yang tertera adalah Temperature pada saat tersebut) K2 Temperature Cabinet (didalam panel terdapat PT-100 untuk mengukur Temperature panel dengan actual : ....... Temperature yang terbaca dan limit 500C sebagai perbandingan Temperature) K3 Setup Password 1110 (didalam parameter ini terdapat setting Temperature yang dibutuhkan oleh proses Heat 47

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Exchanger : Setpoint 1700C , TemperatureMin 1300C, Temperature Fan 1800C, Temperature Max 2200C, Min Freq 25 Hz dan Max Freq 50 Hz) K4 Language (pemilihan bahasa yang digunakan tampilan) K5 Operating Hours (jam operasional SQ 254) K6 Status Digital Input (hanya indikasi digital input dan 7 binary di 24.7, 25.7 dan 26.7) K7 Status Digital Output (hanya indikasi digital output 7 di DO 124.7dan 125.7) K8 Status Analog (hanya indikasi CH0-39DO, CH1-7FFF, CH2-7F, CH3-7FFF dan CH4-1BO) K9 Date/Time (tanggal dan waktu tampilan) K10 Info (Siemens AG)

Jika terjadi Alarm cukup lakukan ENTER di simatic C7 dan tekan tombol RESET di panel Standard Operational Procedure Analyzer Cabinet 48

LAPORAN KERJA PRAKTEK

1. Analyzer Cabinet (SQ 240) Panel ini adalah Panel dimana contoh Gas dilakukan Pengecekan yang melalui beberapa alat dalam memperoleh pembacaan gas yang baik . juga tempat Control Analyzer meberikan datanya ke control Room. Alat-alat pembantu di panel Analyzer sebagai berikut beserta fungsi & pengoperasiannya : I. Sampel Gas Cooler (A 11) Pengukuran akurat dari gas memerlukan contoh gas dengan titik embun stabil bahkan pada kondisi ambient kasar . Pengoperasian normal hanya di Set 50C. Set Temperature Low -30C & Hight 50C , Maksimal Set Temperatur 70C. Dalam Parameter Tekan ENTER akan tampil A Lo & A Hi Dengan Batas Temp Low - 10C 130C Temp High 10C - 70C 49

LAPORAN KERJA PRAKTEK

E = End Program (Setelah melakukan perubahan sampai E biarkan sampai kembali ke Normal Pembacaan 50C . Terdapat Pump untuk membuang Sisa Gas yang tidak digunakan dengan Pump GP 11 & GP 12. Terdapat Pengembunan di bagian bawah pada Cooler karena Proses berlangsung. II. Motor Drive N202 ( GP 14 ) Pengoperasian Normal hanya di set 5 rpm kecepatan . Tergantung dari SO2 ( Sulfur ) yang terdapat dalam Sample Gas , Jika kandungan SO2 di dalam Sample kecepatan Motor dapat ditambahkan untuk mempercepat Cairan H202. Dalam tampilan Motor tersebut ada berapa Keypad . Untuk merubah Arah Motor dengan perubahan tempilan di Segitiga yang menyala, Kontrol untuk menambah atau mengurangi kecepatan Motor & Start / Stop jika Motor tersebut akan digunakan, pada alat ini terdapat Switch untuk Power sendiri . Terdapat sepesial Tube dalam proses perpindahan H202 ke Cooler , untuk membukanya tekan ke 50

LAPORAN KERJA PRAKTEK

dalam Pin yang terdapat dibelakang dudukan Tube kemudian tarik ke kiri maka tube tersebut akan terbuka jangan lupa pada saat memasangnya kembali dengan pembatas Tube yang berwarna merah ke dudukan tube . Produk Tube Spesial Pharmerd BPT NSF-51 Max Temp 2750F III. Fine Filter (VF 1) Filter ini berguna hanya untuk menyaring sample gas Dari Debu yang terbwa oleh sample Gas . Model GF -27 dengan Max tekanan 4 Bar. Filter ini disarankan diganti setiap bulan atau dapat dilihat jika permakaan sudah terlihat Kotor baru diganti dengan yang beru .

51

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Standard Operational Procedure Valve Combination 1. Valve combination (SQ 253) Valve combination berfungsi sebagai probe untuk mengambil contoh gas di dalam kiln yang secara otomatis dapat mengatur waktu pembersihan & pengambilan contoh Gas. Karena banyaknya debu dari kiln secara otomatis katub katub( Y2 Y5 ) bekerja untuk membersihkannya dari debu menggunakan udara dari compressor yang telah disiapkan. Terdapat push button untuk melakukan purging secara manual jika diinginkan yang sebetulnya purging sudah di set secara otomatis pada saat SQ 257 di posisikan auto. Didalam panel terdapat pressure gauge yang memiliki switch (S 30) untuk mengetahui Tekanan di contoh gas dengan setting 0.02 MPa,scale yang digunakan hanya pada scale yang berwarna merah yang berwarna hijau tidak digunakan.

52

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Dalam pergerakan valve combination dengan motor rail (motor retracting device) yang pergerakannya dibatasi oleh dimana letak limit switch probe. 2. Electrical Heated Dedusting Filter ( SQ 252) Berfungsi sebagai penyaring debu & pemanas dari contoh gas yang diambil. Dengan setting temperature heating low temp 600C & high temp 1500C.yang memberikan signal temperature ke control unit ( SQ 255 ) Terdapat filter di dalamnya yang dapat dibuka melalui tuas bawah SQ 252, yang dapat dibersihkan sewaktuwaktu jika terlihat kotor dari debu & untuk bagian luarnya terdapat heater yang memanaskan contoh gas. Dapat dibuka dengan cara melepaskan semua sambungan udara & kabel heated di box terminal kemudian di turunkan ke tempat yang aman.

53

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Standard Operational Procedure Control Unit 1. Control unit ( SQ 255)

PLC S7-300 sebagai main control untuk pengambilan contoh gas di probe, heat exchanger ataupun secara automatis atau jika terjadi kesalahan secara electrical maupun mechanical. Yang dapat diketahui melalui input/output di PLC dalam proses pembersihan contoh gas atau probe itu sendiri. Control unit ini sendiri sebagai main power dari system analyzer. Di panel ini juga terdapat tombol untuk melakukan purging jika akan mencoba secara logic. Program-program ini dapat dilihat melalui program PLC & Panel operator SIMATIC panel OP 73. Dengan setting Normal sebagai berikut : Counter 0 : Batas pengaturan 1-10 menit Setting 10 menit,

54

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Logic : SQ 254 SQ 251, jika temperature oli di SQ 254<1300C probe akan secara auto keluar dari kiln dengan delay time 10 menit. Counter 1: Batas pengaturan 10-480 menit Setting 30 menit Logic: SQ 251 melakukan pembersihan atau pembuangan debu sebelum memasuki kiln. Counter 2: Batas pengaturan 10-480 menit Setting 30 menit Logic: SQ 251 melakukan pembersihan atau pembuangan debu di dalam kiln. Counter 3: batas pengaturan 8-64 detik Setting 48 detik Lpgic: lamanya pembersihan atau pembuangan secara auto/manual. Counter 4: Batas pengaturan 90 detik 55

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Setting 25 detik Logic: jika probe akan keluar dari kiln secara otomatis Y 11 & SQ 251 akan melakukan pembersihan atau pembuangan secara auto/manual. Counter 5: Batas pengaturan 1-5 kali setting 3 kali logic: selama melakukan pembersihan atau pembuangan secara auto/manual akan mengeluarkan angin sebanyak 3 kali. Counter 6: Batas pengaturan 0-72 jam setting untuk pengetesan cukup 1jam & untuk pengoperasian 3jam logic: lamanya probe pengambilan contoh gas di dalam kiln, setelah 3jam probe akan keluar secara otomatis. Berada diluar probe kira-kira 56

LAPORAN KERJA PRAKTEK

10 menit kemudian masuk kedalam kiln kembali. Counter 7: Counter 8: Counter 9: tidak digunakan (signal input daro SQ 254) tidak digunakan temperature oil>2200C probe secara otomatis

akan keluar dari kiln, selama 5 detik. Counter 16, 17, 18, 19, 20, 21 : tidak digunakan. Chanel ini dapat dirubah sesuai permintaan dari proses pengambilan contoh gas yang dikehendaki dari pengoprasian FLK 7 analyzer itu sendiri, sesuai situasi di lapangan.

8. Standard Operational Procedure Remote Control 1. Remote control (SQ 257) Pada saat posisi manual, hanya dapat melakukan probe In & probe out dalam keadaan aman. Pada saat posisi auto, semua dilakukan oleh program lagic. 57

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pada saat manual pertama kali memasuki probe lakukan tekan reset kemudian pindahkan selector ke auto, indikasi lampu operation akan on-off selama SQ 252< 600C & SQ 254< 1300C selama posisi normal SQ 257 lampu operation on. Indikasi lampu fault, jika terdapat alarm dari semua proses. Way Selenoid Valve ( Y1 ) Selenoid Valve ini berfungsi sebagai pembuangan sample gas yang diperintah dari Analyzer Ultramat 23 dan Oxymat 61. Dengan Needle valve ( RV1 ) yang selalu terbuka dalam pengoperasian dan terdapat ambient filter (VR 3). Fine Filter with Detector (VF2) Filter ini berguna hanya untuk menyaring sample gas dari air yang terbawa oleh sample gas Moddel J-02F0 dengan sensor air JLA-1S. Jika terdapat kandungan air di sample akan tersaring dan

58

LAPORAN KERJA PRAKTEK

terdeteksi oleh inverter DET dan akan memberikan sinyal ke PLC. Lampu alarm di DET akan menyala warna merah . Sampling Pump (GP 1) Motor pompa yang akan membawa sample gas ke proses pembacaan di Analyzer. Dengan proses kerja jika analyzer cabinet (SQ 240) siap maka GP 1 akan selalu hidup. Jika analyzer cabinet (SQ240) terjadi fault maka kontaktor K 1 akan hidup dan GP 1 akan mati.

Needle Valve (RV 2) Needle valve sebagai Bypass Pump (GP 1). Dengan tujuan

jika akan melakukan : Kalibrasi, tanpa menghidupkan GP 1 maka kalibrassi dapat dilakukan. Menjaga kondisi sample pump, jika suara sampling pump terdengar kencang dapat dibuka sedikit RV 2 untuk 59

LAPORAN KERJA PRAKTEK

mengurangi beban sample pump. Dalam mengirim sample gas ke Analyzer. WayBall Valve (RB),Valve Flowmeter Ultramat 23 (A1) dan Valve Flowmeter Oxymat 61 (A2) RB berguna sebagai main valve proses gas dari sample gas atau span gas untuk melakukan kalibrasi. A1 , berguna sebagai regulator Flow meter gas ultramat 23 yang di set 1 1/min. A2, berguna regulator Flow meter gas untuk Oxymat 61 yang di set 30 1/min. Pressure Gauge Referensi Gas N2 (P2) Pressure gauge ini sebagai penunjuk tekanan referensi gas N2 yang akan digunakan di Oxymat 61. Dengan setting 0.2 Mpa Low dan 0.4 Mpa High. Jika referensi Gas low akan terjadi FAULT indikasi lampu akan menyala dan GP 1 sampling pump STOP.

60

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Referensi gas harus selalu terbuka ,karena selalu digunakan ole analyzer Oxymat 61. Temperature Controller for Heater Cable (TC1) Alat ini sebagai penghantar panas yang diberikan disample line gas dari FLK probe menuju analyzer . Dengan setting : >150 0C 170 0C Kontak akan tutup. <150 0C 170 0C Kontak akan buka. Normal operasional di set 150 0C,maksimal set 200 0C. Kabel Heated Temperature terdapat material khusus untuk penghantar panas dengan jarak setiap 1 meter maka panas di sample line akan merata. Cylinder H2O2 Dalam proses pengisian cairan H2O2 awal pun berikutnya dapat dilakukan dengan cara, tinggikan drum H2O2 yang akan digunakan lepas tube inlet GP 14, ganti selang yang bersih untuk menarik udara di dalam tabungsedikit hisapan mulut, sebelumnya 61

LAPORAN KERJA PRAKTEK

hirup udara yang terdapat di Cylinder yang akan diisi cairan tube untuk mengisi cairan H2O2 setelah selesai masukkan kembali ke dalam tabung, agar tidak ada udara dari luar tabung yang masuk ke dalam tabung. Jika Cylinder coklat (2) berkurang secara otomatis maka akan ditambah melalui tube penghubung cylinder coklat (2) ke cylinder bening (1). Cairan H2O2 ini cukup digunakan selama 2 bulan, jika berkurang hampir hampir habis harus ditambahkan sebanyak batas yang telah ditandai di setiap Cylinder. Lampu di dalam panel lebih baik digunakan jika diperlukan ,jangan terlalu lama menyalakan lampu dikarenakan H2O2 di dalam cylinder akan menguap dan terjadi embun di semua permukaan dan tube. Pengoperasian dan pemakaian H2O2 di dalam cylinder tergantung dari Motor Drive GP 14. Span Gas (CO dan NO ) dan Referensi Gas (N2) Span Gas (CO dan NO) Span gas ini digunakan untuk melakukan kalibrasi pada : 62

LAPORAN KERJA PRAKTEK

1. Ultramat 23 : Span Kalibrasi 2. Oxymat 61 : zero dan span kalibrasi.

Span gas dengan set regulator 0,1 Mpa, jika sudah digunakan untuk kalibrasi pastikan tutup Regulator dan P1 yang di tabung menunjukkan 0 ( tidak ada tekanan ) lakukan pembuangan gas. Masa pemakaian span gas ini hanya selama 1 tahun. Pastikan cadangan span gas tersedia sebelum span gas yang digunakan akan habis masanya. Span gas kalibrasi digunakan 3 bulan hanya 1 kali. Referensi Gas (N2) Referensi gas ini selalu digunakan ole Oxymat 61 sebagai referensi pembacaan gas O2. Maka dari itu Valve Regulator di tabung gas dan N2 selalu terbuka dengan melihat P1 di tabung dan P2 di SQ 240.

63

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Referensi gas ini digunakan untuk melakukan kalibrasi pada Oxymat 61 (Zero dan span kalibrasi). Masa pemakaian referensi gas ini hanya selama kira-kira 2 bulan ,pastikan cadangan referensi gas tersedia sebelum referensi gas yang digunakan akan habis masanya.

FLK PROBE SISTEM OPERASI A. FLK Sistem Informasi 1. Gas sampling probe 2. Dedusting filter 3. Valve combination 4. Heat exchanger 5. Control unit 6. Retracting device 7. Local control panel 8. Analyzer cabinet B. Operasi 64 SQ251 SQ252 SQ253 SQ254 SQ255 SQ256 SQ257 SQ240

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Remote control (SQ257) Pilih Manual/Auto Selector Switch, Tekan Probe in, Probe SQ251 akan menuju Kiln sampai kontak pada limit switch (S3) Probe akan stop secara otomatis, Pilih Manual/Auto Selector Switch Posisi Auto, Tekan tombol reset , Sistem ini dalam pengoperasian secara Automatic. Probe berada di dalam Kiln dalam pengambilan contoh Gas akan mengalami kenaikan Temperature pada Oli pendingin yang akan tampil di Heat exchanger (SQ 254) panel. Jika temperature pada oil pendingin naik sampai 1300C akan memberikan sinyal ke Control Unit SQ 255 dan akan dilanjutkan ke Analyzer Cabinet SQ 240. Kemudian memerintahkan Sampling Motor (GP 1) akan ON, contoh Gas baru akan menuju ke Analyzer Cabinet untuk dilakukan pembacaan. FLK Probe akan menjalankan pembersihan dan pembuangan sekali dalam 30 menit , jika Pressure Gauge (P1 /S30 = 0.02 Mpa SQ 253) tekanan contoh Gas nya tidak mencukupi Probe secara 65

LAPORAN KERJA PRAKTEK

otomatis akan melakukan pembersihan dan pembuangan kembali. Secara Auto Probe akan berada di Kiln selama 3 jam dan akan keluar dari Kiln + 5-10 menit Probe akan kembali ke Kiln. System ini dapat di set melalui SIMATIC OP 73 di SQ 255 (C 6 Berapa lama Probe dalam Kiln yang di kehendaki). Sistem Fault pada FLk jika probe keluar dari Kiln, Dengan permasalahan sebagai berikut: a. SQ 254 Tidak ada Aliran Oli b. SQ 254 Volume Oil dalam keadaan rendah (B1) c. SQ 254 Power OFF dari SQ 254 d. SQ 254 Micro Master 420 Fault e. SQ 254 Ac Power Fault f. SQ 254 Oil Temperature > 2200c g. SQ 252 Filter Temperature < 600c h. SQ 253 4 Way Valve Fault i. All Power Off Fault 66

LAPORAN KERJA PRAKTEK

j. Limit Switch is Fault k. SQ 255 24v Power Off G1 l. SQ 254 PLC S7 300 Stop Alasan lain jika Probe keluar dari Kiln adalah jika Oli temperature SQ 254 < 1300C, terdapat perbedaan waktu selama 10 detik Probe akan kwluar dari Kiln secara otomatis. SQ 257 Pilih Manual/Auto Selector Switch Posisi Manual, tekan tombol Probe Out kemudian Probe akan keluar dari Kiln. Tekanan Reference Gas < 0.2mpa \ A11 Temperature >80C, contoh Gas akan terdapat Air di bawah alat tersebut dan Water Detection akan On dan Sampling pump harus stop yang di perintahkan dari Control PLC. Jika tempeature Oil > 600C Analyzer Cabinet (SQ 240) GP 1 harus ON. Sistim Operasi Auto,jika Probe melakukan Purging maka pembacaan di Analyser Ultramat 23 akan naik menuju 21% di 67

LAPORAN KERJA PRAKTEK

karenakan pembacaan Normal Udara bebas dan Oxymat 61 akan turun dalam pembacaan,untuk Oxymat 61 dalam waktu beberapa jam (+ 6 jam) akan melakukan Auto Cal sendiri tanpa melalui program. Selama Probe akan masuk ke dalam Kiln jika ada masalah atau StartUp Probe In ke Kiln harus dalam keadaan manual kemudian tekan probe in, kembalikan ke auto dan reset.

FLK Maintenance 1. Setiap hari Analyzer harus dalam keadaan bersih 2. Setiap hari selalu perhatikan sirkulasi Oli di SQ 254 3. Setiap hari operator harus melakukan secara manual untuk melihat debu di Probe, 1 kali dalam sehari. (jika terdapat debu di Probe harus selalu di bersihkan)

68

LAPORAN KERJA PRAKTEK

4. Beri pelumas di Pump Oil 1 kali dalam masa pemeliharaan (1 tahun- 4 kali) 5. Span Gas Analyzer dapat digunakan sekali dalam 3 bulan (masa berlaku Span Gas hanya 1 tahun) 6. Perhatikan pembuangan Analyzer setiap hari,selalu keluar dari ruangan Analyzer 7. Perhatikan tekanan udara dari compressor yang seharusnya pemakaian FLK 4 6 Bar 8. Setiap hari operator harus melakukan pengetesan Probe secara Manual untuk melihat fungsi Probe In dan Probe Out. Spare part list FLK Probe dan Analyzer

KETERANGAN Main Circuit Breaker (MCB) 20 ASiemens

JUMLAH 2 pcs

KEGUNAAN / DIG

Spare part distribution po 240

69

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Main Circuit Breaker (MCB) 6 ASiemens Main Circuit Breaker (MCB) 10 ASiemens Connector Bulkhead Tube o 6 Dring Hitam Lampu 24 Vdc Push Bottom - Schneidet green ZSB3500-0AA41 ZB2-BWB 31 C & ZB2-BWB 33C Ferule Tube o 6 & o 8 Filter End tube o 6 & o 8 Tube-Pharmed BPT-NSF-51 Union Connector H2O2 6X Tube H202 Lem UHU Plus H2O2

2 pcs

Spare part distribution po 240

2 pcs

Spare part distribution po 240

4 pcs 4 pcs 4 pcs 4 pcs

Untuk Vent &Drains Gas

Electrica Heated Dedusti Indikasi Panel Indikasi Panel

1 Lot 8 Pcs 1 lot 2 Pcs 2 Pcs Pemasangan di Intlet Gp

Pemasangan di VF1 & V

Pemasangan Tube antara Tube o6

2 Pcs

Pemasangan Tube antara

70

LAPORAN KERJA PRAKTEK

o 6, jika tidak menggunak Heater 0 ring hijau Support Sampling Pump (GP1) Union Connector o 6 X o 6 T Union Connector o 6 X o 6 Tube NORPRENE Male Connector OD X NPTM Thermostat Temperature 60*C 150*C Cooling Liquid PT 300 Hydrogen Peroxide (H2O2) Span Gas 8L Reference Gas 40l Cooling Cavity Condensate Glass 2 Pcs 2 Pcs 20 Liter 10 Liter 1Tabung 1Tabung 1Tabung 1 Pcs Pemasangan di SQ 254 Pemasangan di SQ 240 Pemasangan di SQ 240 Pemasangan di SQ 240 2 Pcs 10 Pcs 2 Pcs 4 Pcs 2 Pcs 4 Pcs 4 Pcs Pemasangan di SQ 253

Pemasangan di Flange H Tatakan Sampling Pump Pemasangan sambungan Pemasangan sambungan Pemasangan di GP 11 &

Pemasangan di tabung Sp

Pemasangan di SQ252 da terminal

Pemasangan di SQ 240

Pemasangan di SQ 252, (

71

LAPORAN KERJA PRAKTEK

dari siemens China) Contac Switch NO 1 Pcs

Pemasangan di SQ 252,B (tunggu Pengiriman dari

FLK Probe & Analyzer Pemeliharaan Pemeliharan berikut pekerjaan harus di selesaikan oleh pengguna untuk mempertahankan alat-alat perlengkapan pada satu status operasional: Alat sampling,motor penggerak ,selang sirkulasi Oil, Pendingin Oil, kombinasi katup dan Unit penukar panas secara menyeluruh sebagai berikut :

no

Keterangan Pemeliharaan

Setiap

Setiap

Setiap

Setiap

72

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Hari 1 Dibersihkan dari debu,baik yang diluar maupun yang didalam Kiln 2 Pengecekkan pada Heat Exchanger untuk sirkulasi Oil 3 Mechanical Stopper untuk Limit Switch Probe In & Probe Out 4 Pengecekkan pengaturan tekanan Gas atau Parameter-parameter yang terdapat di alat 5 Membersihkan saringan Oli di Vessel Oli 6 Pengecekkan aliran contoh Gas dari SQ251 ke SQ240 7 Pengecekkan kebocoran udara dari pipa-pipa yang menggunakan compressor *

Minggu *

Bulan

Tahun

73

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SQ251 Harus selalu di coba secara manual untuk melakukan Probe in & Probe out. Pengecekkan kebocoran pada pendingin oli di Probe, Selalu membersihkan reil Motor Device. Possis Stopper pada Probe in & Probe Out. *

SQ252 Pengecekkan kebocoran udara dari pipa-pipa yang menggunakan udara.di kencangkan kembali. Membersihkan Filter apakah yang terdapat banyak debu yang *

74

LAPORAN KERJA PRAKTEK

terbawa oleh contoh Gas. Pengecekkan Thermostat pada suhu rendah maupun suhu tinggi. 10 SQ253 Pengecekkan Regulator Udara yang selalu dibersihkan. Pengecekkan Kerja Selenoid Valve apakah berfungsi atau tidak. Pengecekkan condenstate separator apakah masih baik. 11 SQ254 Pengecekkan baut & nut sambungan pipa Pengecekkan seal yang digunakan. Selalu dibersihkan Sirip * *

75

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pendingin di Fan Coller dengan angin. 12 SQ256 Pengecekkan Limit & fungsinya. Pengecekkan pelumas Motor Device & pengecekkan Udara yang digunakan Motor Device *

13 SQ240 Pengecekkan Analyzer dengan melakukan Kalibrasi ulang 3 bulan sekali. Pastikan Ref Gas (N2) masuk ke dalam Analyzer, pastikan Spare N2 tersedia sebelum yang di *

76

LAPORAN KERJA PRAKTEK

gunakan habis. Pastikan span Gas tersedia sebelum masa berlakunya habis (masa Span Gas 1 tahun)

Standard Operational procedure ini hanya sebagai rangkuman dari kegiatan instalasi dan Start Up FLK Probe dan Analyzer.lebih jelas dari langkah-langkah penanganan dan pemeliharaan dari setiap alatalat dapat dilihat dari buku manual dan logic program yang dapat dilihat di Circuit Diagram. Selalu perhatikan dan pelajari dahulu sebelum melakukan pekerjaan yang akan dilakukan. Selalu pelihara peralatan bantu dari FLK Probe dan Analyzer.

77

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Test kebocoran Test kebocoran sangat penting dilakukan untuk menjamin semua unit analiser dapat berfungsi dangan baik. Test kebocoran sangat dianjurkan setiap selesai melakukan service pada probe atau hose gas dan jika ada indikasi nilai O2 terlalu tinggi . dalam melakukan proses test likage harus diperhatikan agar waktu yang disiapkan oleh kontrol tidak terlewati karena jika habis waktunya maka sistem akan otomatis kembali ke mode analisis . prosedur test kebocoran dapat diberikan sebagai berikut : Pilih probe A atau B, kemudian pilih Test pada selektor Test Start. Posisikan selektor S6 ke Leakage. 78

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Tunggu sampai proses cleaning dan purging selesai, tandanya Y10 menunjukkan posisi analisa .

Keluarkan probe ini dari dalam KILN dan tutup lubang dari ujung probe, pastikan tidak bocor.

Cek monitor aliran gas B2 menunjuk 0 I/h. Bola-bola harus brada stabil pada dasar glass flowmeter. Jika bola-bola tidak stabil atau kadang-kadang goyang ke atas brarti ada kebocoran. Kebocoran dapat dipastikan sebelum gas pump Y8 atau Y9 sisisapnya.

Jika sudah tidak ada kebocoran maka probe masukkan kembali kedalam kiln

79

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Proses Pembersihan Pada Gas Analiser

1. Bawalah kunci ruagngan gas analiser inlet kiln serta sebuah pisau dempul menuju lokasi . 2. Bawalah pipa untuk kompresor didalam ruangan gas analiser untuk membersihkan debu yang menempel dalam probe 3. Dari panel SQ 257 , posisikan switch berlabel manual0-automatic keposisi manual 4. Tekan tombol probe out pada panel SQ 257 secara kinstant untuk mengeluarkan probe sepenuhnya 5. Bersihkan seluruh coating yang menempel pada probe dengan pisau dempul atau alat lainnya 6. Semprotlah probe dengan kompresor untuk menghilangkan serpihan-sepihan yang tersisa 80

LAPORAN KERJA PRAKTEK

7. Bersihkan debu dan coating yang brada didalam lubang inlet kiln dengan menekan probe in secara bertahap 8. Untuk membersihkan dust collecting filter , lakukan prosedur berikut : a) Bukalah serup ulir dibagian bawah dari unit

gas collecting filter b) Ayung ke kiri sekrup ulir, biar telah kendur untuk memberi kesempatan filter c) Semprotkan udara bertekanan pada filter kramik serta bagian dalam dari dust Collecting filter sampai bersih d) Pasangkan kembali sekrup ulirnya

1. Pastikan probe berhenti setelh switch probe in ditekan. 2. Cek bila telah terjadi proses purging pada saat berpindah ke dalam inlet kiln. 81

LAPORAN KERJA PRAKTEK

3. Lampu operating pada panel SQ 257 dan SQ 255 akan berkedif selama proses purging pada panel SQ 257 , segera posisikan switch manual-0-automatic pada posisi automatic dan tekan tombol reset. 4. Cross chek dengan melihat indikator purging menyala pada panel SQ 255 didalam ruangan gas analiser. 5. Tunggu dan amati brakhirnya masa purging , Pastikan hal berikut telah terjadi : a) Lampu tombol Run menyala pada panel SQ 240 b) Bila indikator AI flow dan A2 Flow c) Lampu operating panel SQ 255 menyalah sepenuhnya

14.Bila point dipastikan telah benar bertanda gas analiser bekerja normal, tutup dan kunci kembali ruangan.

82

LAPORAN KERJA PRAKTEK

15. bersihkan sisa coating yang menempel pada lantai dilokasi probe (gas analiser).

83

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan

penjelasan pada bab-bab sebelumnya , maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

I.

PT. Semen Tonasa adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

didirikan pada tanggal 5 Desember 1960berdasarkan surat keputusan

MPRS RI No. 2 / MPRS / 1960.

II.

Jenis struktur yang digunakan adalah bentuk garis dan staf. Dimana

perusahaan ini dipimpin oleh seorang diruktur utama yang dibantu

oleh empat direktur lainnya, kelima direksi tersebut mempunyai

84

LAPORAN KERJA PRAKTEK

bawahan yang dapat membantu dalam melaksanakan tugas untuk

mencapai tujuan .

III.

Bahwa kerja praktek (KP) yang penulis laksanakan sangat membantu

mahasiswa yang nantinya terjun ke masyarakat untuk mengaplikasikan

apa yang diperoleh di bangku kuliah maupun di instansi selama

mengikuti praktek di PT. Semen Tonasa .

IV.

Dengan adanya program pelaksanaan kerja praktek (KP) penulisan

secar langsung membandingkan dan menyesuaikan teori yang didapat

dibangku kuliah dengan praktek pada dunia usaha atau instansi.

V.

PT. Semen Tonasa sebagai pabrik semen terbesar dikawasan timur

indonesia , telah memiliki system dan prosedur tata persuratan ,

prosedur kerja , prosedur system kearsipan dan lain-lain .

85

LAPORAN KERJA PRAKTEK

B.Saran

Dengan selesainya laporan yang penulis buat, maka penulis memberikan saran-

saran sedikit dengan harapan dapat menunjang dengan era global dan

kemajuan bagi semua pihak yang berkepentingan .

Bagi Perusahaan :

Sebaiknya mahasiswa(i) yang melaksanakan praktek di beri daftar

tugas sehingga Mahasiswa(i) mengetahui yang akan dilakukan.

Kepada bapak Direksi PT.Semen Tonasa beserta para stafnya kami

harapkan kesediaannya buat rekan kami pada masa akan datang yang

membutuhkan bimbingan kerja praktek (KP).

Sebaiknya PT.Semen Tonasa sekiranya dapat meyediakan alat

keselamatan kerja (masker,helm dan sebagainya).

86

LAPORAN KERJA PRAKTEK

C.Ucapan Terima Kasih

Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Direktur PT.Semen Tonasa beserta para stafnya.

2. Kepala seksi instrumen B1 dan B2

3. Pembingbing lapangan

4. Serta seluruh pihak yang terkait di dalamnya.

Semoga apa yang penulis dapatkan pada saat melaksanakan kerja

praktek (KP) di PT.Semen Tonasa ini dapat bermanfaat buat diri

pribadi dan orang lain dalam menghadapi dunia kerja di masa yang

akan datang.

87

LAPORAN KERJA PRAKTEK

88

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DAFTAR PUSTAKA

PT.Semen Tonasa IV Biro Pemeliharaan listrik instrumen B Seksi Pemeliharaan Instrumen B1 Seksi Pemeliharaan Instrumen B2

89

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAMPIRAN

90

LAPORAN KERJA PRAKTEK

91

LAPORAN KERJA PRAKTEK

92

LAPORAN KERJA PRAKTEK

93

LAPORAN KERJA PRAKTEK

94

LAPORAN KERJA PRAKTEK

95

You might also like