Professional Documents
Culture Documents
Air Crash Disasters
Air Crash Disasters
Ladies & Gentlemen, this is your Captain speaking. We have a small problem all four engines have stopped. We are doing our damnedest to get them going again. I trust you are not in too much distress
Captain Eric Moody: British Airways 707, City of Edinburgh Over the Indian Ocean
FIGURE 6.
PROJECTION AIRCRAFT
FUSELAGE ENGINE BRAKE
SAFELANDER PROVIDES AUTOMATED COLLISION AVOIDANCE ALERTS ATC/M & CAS ENHANCED CAPABILITY DISPLAY
October 2007 Sy Levine 26th DASC PRESENTATION 4
FIGURE 8.
A FATAL CRASH IN THE GROUND INCURSION FAMILY IS THE 79 FATALITY 10/31/00 SINGAPORE AIRLINES FLIGHT 006
CLEARED FOR RUNWAY 05L
The 21st Century Aviation System controller and the pilot would have full visibility display of the plane going onto the wrong hazardous runway way long before the fatal accident occurred. The controller would then provide manual and automatic alerts to the pilot of the problem. These alerts would have probably prevented the needless loss of lives. If these alerts to the pilot failed, the controller would shut the plane down to prevent the fatal accident.
The system, not the pilots error, killed these passengers. We have allowed ignorance and a dark age autopsy mode to solely exist. Most errors or problems need not result in fatal accidents.
October 2007 Sy Levine 26th DASC PRESENTATION 5
FIGURE 8-A.
Killing 49 People (First Officer James Polehinke Was The Sole Survivor)
Flt 5191 should have went down the 7003 foot Runway 22
SAFELANDER Would have prevented this crash by displaying to the pilot in real-time the safe trajectory
This is a recurring tarmac crash that was readily preventable. It was due to a fatal flaw in the traffic control shared information system and not pilot error.
October 2007 Sy Levine 26th DASC PRESENTATION 6
Fakta
2,5 miliar penumpang per tahun Rasio kematian pada pesawat komersial 1:9.000.000 Terdapat korban yang selamat pada 95% kecelakaan pesawat terbang Potensial menyebabkan kematian dan mengakibatkan jumlah korban terbanyak dibandingkan moda transportasi lain Korban termasuk masyarakat yang tinggal di sekitar bandara atau berada di jalur penerbangan Tahun 2004 : 1872 kecelakaan pesawat, 422 dengan korban jiwa (NTSB, 2004 Selain pesawat jatuh, kejadian lain meliputi tergelincir, turbulensi, dekompresi cepat, dan ledakan
Gagal take-off (meledak/ terbakar, korban sebagian besar hangus) Crash landing (30-50% korban kritis dan 5-10% meninggal)
ORGANISASI PENANGANAN
Dibedakan : Pesawat terbang militer : oleh TNI AU Pesawat terbang sipil : dibawah Departemen Perhubungan (Ditjen Perhubungan Udara, BASARNAS)
Penanganan kecelakaan
Di Bandara dilakukan oleh pemegang otoritas bandara (Kepala bandara) Dalam perjalanan dilakukan oleh Badan SAR Nasional
Mekanisme Cedera
Rotary Wing
Korban umumnya terhempas karena deselerasi vertikal Cedera akibat trauma tumpul 88% Frekuensi cedera kepala paling tinggi
Cedera otak traumatik 62% Fraktur tulang tengkorak 50%
Cedera ekstremitas inf 2x lipat cedera ekstremitas sup Cedera rusuk (74%) disertai cedera paru (61%) Cedera vertebra : T12-L3, C7 Cedera organ interna : paru-paru (61%), hati (47%), jantung (42%), great vessels (38%), limpa (32%) Jarang terjadi luka bakar
Mekanisme Cedera
Fixed Wing
Mekanisme lebih kompleks dari rotary wing
Bisa mencapai altitude yang lebih tinggi Cedera bisa terjadi pada saat di ketinggian maupun pada saat menghempas dataran/perairan
Cedera yang timbul hampir menyerupai cedera pada tabrakan ranmor kecepatan tinggi Brace position mengurangi secara signifikan cedera kepala, gegar otak, cedera akibat obyek yang ada di belakang penumpang Faktor yang mempengaruhi keselamatan pilot pada pesawat jatuh : kebakaran saat crash, lokasi hempasan di bandara, cuaca cerah, kondisi visual baik, terbang siang, usia pilot < 50 th, & penggunaan sabuk pengaman 4 titik
Mekanisme Cedera
Fixed Wing
Slow Decompression
Penurunan tekanan kabin dapat berlangsung pelan atau cepat Dekompresi pelan tidak segera menimbulkan efek yang serius Dihadapi dengan pemberian suplemen O2 & pesawat diturunkan ketinggiannya Bahaya : HIPOKSIA (bingung, sinkop, penurunan
kesadaran, kematian)
Rapid Decompression
Terjadi karena adanya gangguan integritas kabin Laju dekompresi tergantung pada :
Volume kabin Besarnya bukaan lubang Perbedaan tekanan kabin tekanan luar
Tanda-tandanya :
Suara ledakan/angin yang keras Kondensasi/kabut dalam kabin atau pada kaca Temperatur kabin turun dengan cepat Lemparan debris ke arah luar kabin
Rapid Decompression
Mekanisme cedera :
1) Perubahan tekanan secara mendadak 2) hipoksia
Sistem pulmonal paling rapuh pulmonal overpressurization syndrome Telinga & sinus paranasal nyeri, vertigo, ruptur membran timpani GIT distensi s/d ruptur hollow viscus, diafragma lumpuh refleks vagal kolaps kardiovaskuler & penurunan kesadaran Equilibrasi tekanan PaO2 hipoksia
Turbulensi
Terjadi secara tiba-tiba, tidak dapat diprediksi Cedera yang terjadi bervariasi ringan-berat tergantung derajat turbulensinya Di USA (1992-2001) : 509 kasus turbulensi dari 4326 kecelakaan yang berhubungan dengan cuaca; 23% fatal Preventif : penggunaan sabuk keselamatan & pembatasan mobilitas penumpang selama penerbangan
Termal
Penurunan temperatur : 9,78C/km
-50C di ketinggian 3000m (10.000ft)
Kebakaran
Bisa terjadi saat terbang atau saat crash 1974-1978 : 8% Penyebab kematian : inhalasi gas toksik hasil pembakaran (CO & HCn) hipoksia seluler Masalah lain :
Asap ggn penglihatan sulit keluar dari pesawat Cedera saluran napas atas Luka bakar luas
Pra-Rumah Sakit
Akses ke Lokasi Kejadian Bagaimana mendapatkan akses ?
Bandara sebagai area yang terbatas Kontinuitas aktifitas bandara Regulasi & protokol keamanan beraktifitas di sekitar pesawat Communication links Di luar bandara ? Air Medical Unit
Pra-Rumah Sakit
Identifikasi Korban
Merupakan masalah tambahan bagi regu penolong Korban yang selamat umumnya dapat keluar dari puing pesawat, kemudian pergi menjauh dari lokasi kecelakaan Kedatangan regu penyelamat tertunda SAR
Africa 2003
81
Pra-Rumah Sakit
Bahaya bagi Penolong
Bahan bakar pesawat Emisi toksik dari bahan yang terbakar Puing pesawat yang tajam & tidak beraturan Preventif : penolong datang dari arah yang sejajar datangnya angin
Pra-Rumah Sakit
Peralatan Malam : pencahayaan yang cukup Medical equipment proporsional dengan tipe & besarnya perkiraan jumlah korban Paling banyak digunakan : splints, balutan, backboards Pertimbangkan kemungkinan cedera lain akibat perubahan ketinggian secara mendadak & dekompresi
Intra-Rumah Sakit
PLANNING !!!! Partisipasi aktif fasilitas UGD di sekitar lokasi Highly publicized events :
Keamanan RS yang terjamin Pengarahan/press release secara berkala oleh staf humas RS Penyediaan informasi tentang identifikasi korban
Alkohol :
Identifikasi pilot yang bermasalah dengan penyalahgunaan alkohol 11% dari 233 kecelakaan pesawat terjadi pada pilot dengan kadar alkohol darah di atas normal UGD berperan juga dalam identifikasi intoksikasi alkohol pada pilot
Terima Kasih