Bhisma Skenario Abc Blok 23 Kel 6 Baru

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO C BLOK 23

disusun oleh: Kelompok VI Anggota: Asifa ramadhani S. Fitri Heriyati Pratiwi Rabecca beluta A. Kiki rizki arinda Dimas swarahanura Herdwin limas Bhagaskara Tri nisdian wardiah Nyimas nursyarifah Arief tri wibowo Pratiwi raissa windiani Terry mukminah sari Ganda Putra A.T Bhisma surya M. 04111001002 04111001003 04111001007 04111001075 04111001187 04111001089 04111001101 04111001109 04111001113 04111001119 04111001122 04111001124 04111001131 04111001140

Tutor: Ado yang tau dak? PENDIDIKAN DOKTER UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

Skenario C blok 23 Tahun 2014

A female baby was born at Moh. Husein Hospital from a 19 years old woman. Her mother, Mrs. Solehah was hospitalized at Moh. Husein Hospital due to contraction. It was her first pregnancy. She forgotwhen her first day of last period, but she thought that her pregnancy was about 8 months. She said that she never had hypertension or other illness during her pregnancy. Six hours after admitted, she deliver her baby spontaneously. The labor process was 30 minutes, and rupture of membrane happened one hour before delivery. The baby didnt cry spontaneously after birth, and resuscitation was done. APGAR score at 1 minute was 1, at 5 minutes was 3, and at 10 minutes was 7. One hour later the baby still had grunting and cyanosis. On physical examination: Body weight was 1400 gr, body length was 40 cm, and head circumference was 30 cm. The muscle tone deccreased, she poorly flexed at the limbs, she had thick skin, more lanugo over body and plantar creased at 1/3 anterior. At 10 minutes of age, she still had grunting and cyanosis on the whole body. The respiratory rate was 70 x/min, heart rate was 150 bpm, the temperature was 36oC. There was chest indrawing. Other physical examinations were within norma limit A. Klarifikasi istilah Kontraksi (HIS) Primigravida Prematur : kontraksi otot rahim pada saaat persalinan : Wanita yang hamil untuk pertama kalinya : Persalinan pada usia antara 22-37 minggu lengkap/ 140-259 hari dari HPHT dengan berat badan janin < 2500g : menghidupkan kembali seseorang yang tampaknya meninggal : lahir normal, dimana saat persalinan tanpa bantuan alat dan tidak ada gangguan pada ibu dan anak : suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah lahir : bunyi rintihan seperti dengkuran pada saat inspirasi/ekspirasi : tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam : garis/ cekungan di 1/3 depan telapak kaki : rambut halus dan tpis yang muncul pada kulit janin bayi yang menghilang dalam beberapa waktu kehamilan

Resusitasi Lahir spontan

APGAR score

Grunting Chest indrawing Plantar creased Lanugo

Ruptur membran

: Pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi persalinan yang dapat terjadi pada kehamilan cukup/ kurang waktu

B. Indentifikasi masalah 1. Mrs. Solehah, 19 tahun G1P0A0, Dibawa ke RSMH karena kontraksi (HIS) 2. Dia lupa dengan haid terakhirnya (HPHT), tapi memperkirakan kehamilannya sekitar 8 bulan 3. Tidak ada riwayat hipertensi atau penyakit lain selama kehamilan 4. 6 jam stelah dibawa ke RSMH, dia melahirkan spontan. Proses kelahiran berlangsung 30 menit, dan terjadi ruptur membrane 1 jam sebelum melahirkan 5. Bayi tidak menangis spontan stelah lahir, dan resusitasi sudah dilakukan 6. APGAR score 7. 1 Jam setelah lahir, bayinya masih grunting dan sianosis 8. Pemeriksaan fisik C. Analisis Masalah 1. Mrs. Solehah, 19 tahun G1P0A0, Dibawa ke RSMH karena kontraksi (HIS) a. Sebutkan faktor resiko kehamilan dengan umur ibu 19 th (<20th) Herdwin Tiwi Arief b. Apa saja komplikasi pada primigravida Ganda Fihe Rebecca c. Apa yang harus dilakukan pada saat terjadi kontraksi Bhagas kiki Rifah 2. Dia lupa dengan haid terakhirnya (HPHT), tapi memperkirakan kehamilannya sekitar 8 bulan a. Bagaimana cara memperkirakan usia kehamilan Herdwin Terry Tri b. Apa saja komplikasi yang terjadi pada usia gestasi 8 bulan Dimas Asifa Tiwi c. Bagaimana fisiologis janin usia 8 bulan Bhisma Fihe Kiki Bulan ketujuh-kedelapan : endapan lemak subkutis meningkat, sehingga janin memperoleh bentuk membulat / menggemuk. Produksi kelenjar lemak kulit juga menghasilkan lapisan vernix caseosa yang melapisi kulit janin. Sejak usia 28 minggu lengkap, telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat, pernapasan dan kardiovaskular, meskipun masih sangat minimal. Janin yang lahir pada masa ini dapat bertahan hidup, namun

diperlukan tunjangan hidup berupa perawatan intensif yang sangat baik untuk mencapai hasil optimal. (ini jawaban kiki :p) Minggu ke-32 Masa Kandungan Bayi berada dalam posisi kepala dibawah sampai lahir nanti. Kondisi Ibu: Beberapa ibu ada yang mengalami sembelit akibat terganggunya proses pencernaan. Kondisi bayi: Walaupun paru-parunya belum akan berkembang sempurna sampai tepat sebelum lahir, bayi menghirup cairan amnion untuk melatih paru-paru dan berlatih bernapas. Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna. Bagi sebagian bayi, rambut sudah memenuhi bagian kepala. Begitu juga dengan bulu mata dan alis yang semakin terlihat jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai menghilang tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Kulit bayi semakin merah, kelopak mata juga telah terbuka dan sistem pendengaran terbentuk secara sempurna. Kuku dari jari tangan dan kaki sudah lengkap dan sempurna. Sejak bulan ini sistem saraf pusatnya juga menjadi matang. Jika bayi lakilaki, testis sudah masuk ke dalam skrotum. Terkadang, salah satu atau kedua testis belum masuk ke posisinya sampai setelah lahir. Testis yang belum turun seringkali terkoreksi sendiri sebelum tahun pertama kehidupan.

3.

Tidak ada riwayat hipertensi atau penyakit lain selama kehamilan a. Apakah komplikasi yang terjadi pada ibu dan anak bila terdapat riwayat hipertensi Bhagas Asifa Ganda b. Apakah komplikasi yang terjadi pad ibu dan anak bila terdapat riwayat penyakit lain Terry Arief Fihe

4.

6 jam stelah dibawa ke RSMH, dia melahirkan spontan. Proses kelahiran berlangsung 30 menit, dan terjadi ruptur membrane 1 jam sebelum melahirkan a. Bagaimana proses persalinan normal pada primigravida Rifah Dimas Tri

b. Apa makna klinis ruptur membran 1 jam sebelum kelahiran? Ganda Kiki Rebecca 5. Bayi tidak menangis spontan setelah lahir, dan resusitasi sudah dilakukan a. Apakah etiologi, faktor resiko, mekanisme, dan dampak dari bayi yang tidak menangis spontan Arief Bhisma Fihe

Asfiksia neonatorum keadaan bayi yang tidak dapat bernafas, menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang

menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut Tidak menangis bisa disebabkan oleh adanya sumbatan jalan nafas oleh lendir dan air ketuban dan bisa karena terjadi asfiksia neonatorium (gagal nafas secara spontan dan teratur) Pada kasus ini kemungkinan terjadi karena asfiksia neonatorium, disebabkan oleh: o Faktor ibu a. Hipoksia ibu, hal ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala akibatnya. Hipoksia ibu dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika atau anastesia dalam b. gangguan aliran darah uterus. Mengurangnya aliran darah pada uterus akan menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan janin. Ditemukan dalam keadaan: (a). Gangguan kontraksi uterus (b). Hipotensi mendadak pada ibu (c). Hipertensi pada penyakit eklampsia dan lain-lain o 2. Faktor placenta pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta misalnya ada gangguan

o 3. Faktor fetus

kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah umbilikus menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin gangguan ini ditemukan pada keadaan tali pusat menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat, dll

o 4. Faktorneonatus Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal: Pemakaian obat anastesi / analgetika yang berlebihan pada ibu secara langsung dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan janin Trauma yang terjadi pada persalinan misalnya : perdarahan intra kranial Kelainan congenital misalnya : hernia, diagfragmatika, atresia/stenosis saluran pernafasan hipoplasia paru dan lain- lain

Faktor resiko dari asfiksia neonatorium adalah: o Faktor kehamilan: kehamilan kurang bulan, kehamilan dengan DM, kehamilan dengan gawat janin, kehamilan dengan penyakit kronik, kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat dan kehamilan lebih bulan o Faktor persalinan : persalinan dengan infeksi intra partum, partus dengan tindakan ketuban pecah lama, air ketuban bercampur dengan mekonium, pendarahan ante partum dan penggunaan obat- obat sedatif o Faktor bayi: skor APGAR yang rendah, BBLR, bayi kurang bulan dan cacat bawaan.

Pada kasus ini gagal nafas disebabkan oleh penyakit membran hialin yang biasanya mengenai bayi prematur. Mekanisme terjadinya (pada kasus ini) adalah Bayi prematur <37 minggu kehamilan (faktor resiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir) fungsi organ-organ bayi belum berbentuk secara sempurna defisiensi kematangan surfaktan pada paru-paru bayi (surfaktan matang pada minggu ke 35) kegagalan bernafas pernafasan tidak teratur dan dapat terjadi gagal nafas

Bayi prematur (<37 minggu) defisiensi kematangan surfaktan pada paru-paru bayi (surfaktan matang pada minggu ke 35) kemampuan paru untuk mempertahankan stabilitas terganggu alveolus kembali kolaps setiap akhir ekspirasi dibutuhkan tekanan negatif intratoraks yang lebih besar dan usaha inspirasi yang lebih kuat Kolaps paru hipoksia, retensi CO2 dan asidosis Hipoksia akan menimbulkan: o Oksigenasi jaringan menurun metabolisme anaerobik penimbunan asam laktat dan asam organik lainnya asidosis metabolik o Kerusakan endotel kapiler dan epitel duktus alveolaris transudasi ke dalam alveoli terbentuk fibrin fibrin bersama-sama jaringan epitel yang nekrotik membentuk membran hialin.

Asidosis dan atelektasis akan menyebabkan: o Terganggunya sirkulasi darah dari dan ke jantung o Aliran darah paru menurun berkurangnya pembentukan substansi surfaktan

Dampak dari bayi yang tidak menangis spontan. Dalam kasus ini dampak dari asfiksia perinatal adalah: o Dampak Asfiksia menurut Kosim (2010) Otak : Ensepalo hipoksis iskemik (EHI). Ginjal : Gagal ginjal akut. Jantung : Gagal jantung. Saluran cerna : EKN= Entero kolitis Nekrotikans/ NEC= Nekrotizing entero.

o Dampak Asfiksia menurut Sarwono Prawirohardjo (2009) Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ vital lainnya.

o Dampak Asfiksia menurut Safrina (2011) Asfiksia adalah keadaan bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur. Asfiksia atau gagal nafas dapat menyebabkan suplai oksigen ke tubuh menjadi terhambat, jika terlalu lama membuat bayi menjadi koma, walaupun sadar dari koma bayi akan mengalami cacat otak. Kejadian asfiksia jika berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan perdarahan otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Asfiksia juga dapat menimbulkan cacat seumur hidup seperti buta, tuli, cacat otak dan kematian Bayi-bayi dengan penyakit Membran Hialin (HMD)/ syndrome Gawat Nafas Kadang-kadang dapat mengalami komplikasi penyakit atau masalah sebagian efek samping dari tindakan. Beberapa komplikasi yang berhubungan dengan Penyakit Membran Hialin (HMD) adalah: a. Bocornya udara pada jaringan paru-paru, seperti :

1) Pneumomediastinum- bocornya udara ke dalam mediatinum (ruang dalam rongga thorak dibelakang sternum dan antara dua kantung pleura yang melapisi paruparu). 2) Pneumothoraks- bocornya udara ke dalam ruang antara dinding dada dan jaringan paling luar dari paru-paru. 3) Pneumoperikardium- bocornya udara kedalam lambung katung sekitar jantung. 4) Pulmonary Interstitial Emphysema (PIE)-bocornya udara sehingga terperngkap diantara alveoli, suatu kantung udara tipis pada paru-paru. 5) Penyakit paru-paru kronik, kadang-kadang disebut Bronchopulmonary dysplasia. b. Bagaimana cara melakukan resusitasi pada bayi yang baru lahir Herdwin Terry Tiwi c. Sebutkan indikasi dan kontaindikasi dari resusitasi Herdwin Asifa Bhagas d. Apa yang dilakukan jika resusitasi gagal Tri Dimas Ganda 6. APGAR score

a. Interpretasi dan cara menilai APGAR score Arief Bhagas Bhisma

Interpretasi pada kasus ini: Bayi ini sudah membaik. Namun masih dapat memburuk kembali menjadi asfiksia. Sebaiknya dilakukan tidakan medis yang baik agar bayi tidak kembali mengalami asfiksia cara menginterpretasi: Skor APGAR ini biasanya dinilai 1 menit setelah bayi lahir lengkap (bayi telah diberi lingkungan yang baik serta dilakukan pengisapan lender dengan sempurna). APGAR 1 menit menunjukan beratnya asfiksia yang diderita dan baik sekali sebagai pedoman untuk menentukan cara resusitasi Skor APGAR perlu pula dinilai setelah 5 menit bayi lahir, karena hal ini mempunyai korelasi yang erat dengan morbiditas dan mortalitas neonatal Interpretasi asfiksia neonatorium berdasarkan skor APGAR: 1. vigorous baby, skor APGAR 7-10 o bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa 2. mild moderate asphyxia (asfiksia sedang), skor APGAR 4-6 o pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung >100x/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflex iritabilitas tidak ada. o memerlukan tindakan medis untuk menstimulasi agar timbul pernapasan seperti pemberian ventilasi 3. Asfiksia berat a. Asfiksia berat skor 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan frekuensi jantung <100x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat, kadang pucat, reflex iritabilitas tidak ada

b. Asfiksia berat diperlukan resusitasi aktif. Langkah utama ialah memperbaiki ventilasi paru dengan memberikan O2 dengan tekanan dan intermitten c. Asfiksia berat dengan henti jantung. Henti jantung adalah bila: i. Bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelum lahir lengkap ii. Bunyi jantung bayi menghilang post partum iii. Diisertai gejala asfiksia berat. d. Asfiksia berat dengan henti jantung tindakannya sama dengan penderita asfiksia berat, hanya dalam hal ini di samping pemasangan pipa endotrakeal segera pula dilakukan masase jantung eksternal. 7. 1 Jam setelah lahir, bayinya masih grunting dan sianosis a. b. c. Apakah Etiologi dan mekanisme grunting dan sianosis Terry Tiwi Tri Sebutkan komplikasi sianosis Asifa Fihe Rebecca Interpretasi gunting dan sianosis Ganda Dimas Kiki

8. Pemeriksaan Fisik a. Intepretasi dan mekanisme abonaormal dari pemeriksaan fisik Rifah Fihe Asifa 9. Penegakan diagnosis dan pemeriksaan penunjang lainnya Rifah Tri 10. WD dan DD Fihe Bhisma Kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosis diferensial dari penyakit membran hialin adalah sebagai berikut: Kelainan metabolik Kelainan hematologik Kebocoran udara paru Anomali kongenital dari paru-paru

Antara diagnosis differensial penyakit membran hialin adalah: Anemia, akut Sindrom Aspirasi

Reflux gastroesofageal Hipoglikemia Pneumomediastinum Pneumonia Pneumotoraks Polisitemia

11. Epidemiologi Rebecca Tiwi 12. Etiologi dan faktor resiko Asifa Ganda 13. Patofisiologis Terry Kiki Fihe 14. Manifestasi klinis Kiki Rifah 15. Tata laksana Tiwi Asifa 16. Pencegahan Tri Asifa 17. Komplikasi Herdwin Arief 18. Prognosis Bhagas 19. SKDI Dimas D. Hipotesis Bayi Ny. Soleha, Preterm, Small Gestational Age, BBLSR, Lahir spontan dengan asfiksia dan respiratory distress E. Learning Issue Asuhan persalinan normal Bhagas Asifa Persalinan preterm Tri Tiwi Bhisma Respiratory distress Kiki Terry Ganda Neonatal asfiksia Rifah Rebecca Fihe BBLSR Arief Dimas

BACA!

Seperti biasa Jgn lupa times new roman 12 space 1 aja bisa kan ??? Caranya gampang. CTRL+ A trus pilih font TIMES NEW ROMAN besarny 12, Line spacing pilih 1. Paling lambat kumpul besok jam 3 ( lebih cepat lebih baik) soalnya tukang printnya nggak mau malem2 GOOD LUCK :D

You might also like