Skenario Cblok 23

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

Scenario C Blok 23 Tahun 2014 A female baby was born at Moh. HoesinHosital from a 19 years old woman.

Her mother, Mrs. Solehah was hospitalized at Moh. Hoesin Hospital due to contraction/ it was her first pregnancy. She forgot when her first day of last period, but she thought that her pregnancy was about 8 months. She said that she never had hypertension or other illness during her pregnancy. Six hours after admitted, she delivered her baby spontaneously. The labor process was 30 minutes, and rupture of membrane happened one hour before delivery. The baby didnt cry spontaneously after birth, and rescucitation was done. APGAR score at 1 minute was 1, at 5 minute was 3, and at 10 minutes was 7. One hour later the baby still had grunting and cyanosis. On physical examination: Body weight was 1400 gr, body length was 40 cm, and head circumference was 30 cm. the muscle tone decreased, she poorly flexed at the limbs, she had thin skin, more lanugo over the body and plantar creased at 1/3 anterior. At 10 minutes of age, she still had grunting and cyanosis on the whole body. The respiratory rate was 70 x/min, heart rate wan 150 bpm, the temperature was 30oC. there was chest indrawing. Other physical examinations were within normal limit. As a general practitioner please analyze the problem and the management KLARIFIKASI ISTILAH: 1. Kontraksi :Pengetatan Rahim yang bekerjauntukmembukaleher Rahim danmendorongbayimenurunijalanlahir. (kamuskesehatan) 2. 3. 4. Hipertensi Ruptured membrane Resuscitation :memulihkankembalikerjajantungdanparusetelahhentijantungatau kematianmendadak yang disebabkanolehsyoklistrik, tenggelam, hentinapasdanpenyebablainnya. 5. APGAR score :metode digunakanuntukmenilaikeadaanbayisesaatsetelahdilahirkan Askep BBLR yang :kenaikan systole >120 mmHg dan diastole >80 mmHg :pecahketuban Jugadisebut his.

6.

Grunting

:suaramerintihpadabayiakibatkesulitanbernapas keluarsaatekspirasi

yang

7.

Cyanosis

:warnakulit

yang

membrane

mukosakebiruan/pucatkarenaoksigenrendah. 8. 9. Lanugo Plantar creased :rambuthaluspadatubuhbayi :garisataucekunganringan linier padatelapak kaki padabayi yang barulahir. 10. Kelahiranspontan 11. Chest indrawing 12. Menstruasi :kelahirantanpaadanyaintervensimedik :penarikandinding dada sebelahbawahkearahdalam :perdarahan periodic dari uterus yang dimulaisekitar 14

harisetelahovulasisecaraberkalaakibatterlepasnyalapisan endometrium 13. Primigravida :kehamilanpertama

IDENTIFIKASI MASALAH 1. Ny. Solehah, 19 tahun, di bawake RSMH

karenamengalamikontraksipadakehamilanpertama 2. Ny. Solehahlupa HPHT danmengirakehamilannyasekitar 8

bulandanpadamasakehamilantidakadahipertensiataupenyakitselamakehamilan. 3. 6 jam setelahmasukrumahsakitdiamelahirkanbayisecaraspontandalamwaktu 30

menitdansatu jam sebelumnyaterjadi rupture membrane 4. Bayitidaklangsungmenangissetelahdilahirkan, sudahdilakukanresusitasi, dan APGAR score 1/3/7. 5. Satu jam setelahnyabayimerintihdansianosis. 6. Pemeriksaanfisik

ANALISIS MASALAH 1. Ny. Solehah, 19 tahun, di bawake RSMH

karenamengalamikontraksipadakehamilanpertama Askep BBLR

a. b. c.

Bagaimanadampakusiaibuterhadapkehamilandankelahiran?1 Aparisiko yang dapatmunculpadaprimigravida?2 Apasajakondisi yang dapatmenyebabkanbayi preterm kelahiran premature?3

2. Ny.

Solehahlupa

HPHT

danmengirakehamilannyasekitar

bulandanpadamasakehamilantidakadahipertensiataupenyakitselamakehamilan. a. b. c. Bagaimanacaramengetahuiusiagestasi yang sudah 8 bulan?4 Apasajafaktorrisikokelahiran premature?5 Apadampakdarikelahiran premature dankehamilan pre-term?6

3. 6

jam

setelahmasukrumahsakitdiamelahirkanbayisecaraspontandalamwaktu

30

menitdansatu jam sebelumnyaterjadi rupture membrane a. Bagaimana proses melakukanpersalinanspontan? 7


MekanismePersalinan Mekanisme jalan lahir menurut (Hari Ujiningtyh,2009) di antaranya adalah : a.Penurunan (Kepala masuk PAP) Kepala masuk melintasi pintu atas panggul (promontorium),sayap sacrum,linea inominata, ramus superiorost pubis dan pinggir atas simpisis) dengan sutura sagitalis melintang, dalam sinklitismus arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.

b.Fleksi Fleksi yaitu posisi dagu bayi menempel dada dan ubun-ubun kecil rendah dari ubun-ubun besar. kepala memasuki ruang panggul dengan ukuran paling kecil (diameter suboksipitobregmatika = 9,5 ) dan di dasar panggul kepala berada dalam fleksi maksimal. c.Putar paksi dalam Kepala yang turun menemui diapragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke bawah depan.kombinasi elastisitas dipragma pelvis dan tekanan intrauterin oleh his yang berulang-ulang mengadakan rotasi ubun-ubun kecil berputar kearah depan di bawah simpisis. d.Defleksi Setelah kepala berada di dasar panggul dengan ubun-ubun kecil di bawah simpisis

Askep BBLR

(sebagai hipomoklion), kepala mengadakan defleksi berturut-turut lahir bregma, dahi, muka e.Putar paksi luar Gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak. f. Ekspulsi Putaran paksi luar bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring dan menyesuikan dengan bentuk panggul, sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah lahir bahu berada dalam posisi depan belakang dan bahu depan lahir dahulu, baru kemudian bahu belakang. mekanisme persalinan fosiologis penting di pahami, bila ada penyimpangan koreksi manual dapat di lakukan sehingga tindakan operatif tidak dapat dilakukan (Rustam Mochtar, 2002). dan akhirnya dagu..

b.

Maknaklinisdari: Rupture membrane (dampakdanmekanisme)1 Persalinansetelah 6 jam kontraksidanwaktupersalinan 30

menit(dampakdanmekanisme)2

4. Bayitidaklangsungmenangissetelahdilahirkan, sudahdilakukanresusitasi, dan APGAR score 1/3/7. a. Maknaklinis b. c. d. Bayitidaklangsungmenangis (mekanisme, dampak)3 APGAR score 1/3/7? 4

Bagaimanacaramenentukan APGAR score?5 Apatujuandilakukanresusitasidanstandarkeberhasilan APGAR score padakasusini?6 Bagaimanacaramelakukanresusitasipada neonates? 7

LANGKAH-LANGKAH RESUSITASI BBL Sebelum bayi lahir, harus mengetahui informasi: Bayi cukup bulan atau tidak? Air ketuban bercampur mekonium atau tidak? Askep BBLR

Setelah bayi lahir, lakukan penilaian: Bernafas atau menangis? Tonus otot baik?

Bila hasil penilaian baik, yaitu bayi cukup bulan, air ketuban tidak bercampur mekonium, bayi menangis, tnus otot baik. Maka lakukan PERAWATAN RUTIN: Beri kehangatan, Bersihkan jalan nafas, Mengeringkan bayi

Bila hasil penilaian tidak baik, maka lakukan A. 1. AIRWAY (LANGKAH AWAL) Jaga bayi tetap hangat.

Selimuti bayi dengan kain, pindahkan bayi ke tempat resusitasi.

2.

Atur posisi bayi.

Baringkan bayi terlentang dengan kepala di dekat penolong. Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi. Posisi semi ekstensi yaitu hidung dan mulut dalam satu garis lurus. 3. Isap lendir.

Gunakan alat pengisap lendir DeLee atau bola karet. a. b. Pertama, isap lendir di dalam mulut, kemudian baru isap lendir di hidung. Hisap lendir sambil menarik keluar pengisap (bukan pada saat memasukkan).

c. Bila menggunakan pengisap lendir DeLee, jangan memasukkan ujung pengisap terlalu dalam (lebih dari 5 cm ke dalam mulut atau lebih dari 3 cm ke dalam hidung) karena dapat menyebabkan denyut jantung bayi melambat atau henti napas bayi. 4. Keringkan dan Rangsang taktil.

Askep BBLR

a. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat memulai pernapasan bayi atau bernapas lebih baik. b. 1) 2) Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara di bawah ini: Menepuk atau menyentil telapak kaki. Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan

Rangsangan yang kasar, keras atau terus menerus, tidak akan banyak menolong dan malahan dapat membahayakan bayi. 5. a. Reposisi. Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang baru (disiapkan).

b. Selimuti bayi dengan kain tersebut, jangan tutupi bagian muka dan dada agar pemantauan pernapasan bayi dapat diteruskan. c. Atur kembali posisi terbaik kepala bayi (sedikit ekstensi).

Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur 6. Lakukan penilaian apakah bayi bernapas normal, megap-megap atau tidak bernapas.

Lakukan evaluasi meliputi: Pernapasan Frekuensi jantung Warna kulit Bila bayi bernafas, FJ > 100x/menit PERAWATAN SUPORTIF

B.

BREATHING (VTP)

Bila FJ < 100x/menit /APNUE VTP (Ventilasi Tekanan Positif) Ventilasi adalah bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah udara ke dalam paru dengan tekanan positip yang memadai untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernapas spontan dan teratur. 1. Pasang sungkup, perhatikan lekatan.

Askep BBLR

Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi. 2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi.

Ventilasi percobaan (2 kali) Lakukan tiupan udara dengan tekanan 30 cm air. Tiupan awal ini sangat penting untuk membuka alveloli paru agar bayi bisa mulai bernapas dan sekaligus menguji apakah jalan napas terbuka atau bebas. Lihat apakah dada bayi mengembang, Bila tidak mengembang a. b. Periksa posisi kepala, pastikan posisinya sudah benar. Periksa pemasangan sungkup dan pastikan tidak terjadi kebocoran.

Bila dada mengembanglakukan tahap berikutnya a. Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 20 cm air dalam 30 detik. b. Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur?

Kecukupan ventilasi dinilai dengan memperhatikan gerakan dinding dada dan auskultasi bunyi napas. Bila bayi bernafas, FJ > 100x/menit, kemerahan PERAWATAN LANJUT

C.

CIRCULATION

Apabila setelah dilakukan VTP, FJ < 60x/menit VTP dan kompresi dada Kompresi Dada

Kompresi dinding dada dapat dilakukan dengan melingkari dinding dada dengan kedua tangan dan menggunakan ibu jari untuk menekan sternum atau dengan menahan punggung bayi dengan satu tangan dan menggunakan ujung dari jari telunjuk dan jari tengah dari tangan yang lain untuk menekan sternum. Tehnik penekanan dengan ibu jari lebih banyak dipilih karena kontrol kedalaman penekanan lebih baik. Tekanan diberikan di bagian bawah dari sternum dengan kedalaman 1,5 cm dan dengan frekuensi 90x/menit. Dalam 3x penekanan dinding dada dilakukan 1x ventilasi sehingga didapatkan 30x ventilasi per menit. Perbandingan kompresi dinding dada dengan ventilasi yang dianjurkan adalah 3 : 1.

Askep BBLR

Evaluasi denyut jantung dan warna kulit tiap 30 detik. Bayi yang tidak berespon, kemungkinan yang terjadi adalah bantuan ventilasinya tidak adekuat, karena itu adalah penting untuk menilai ventilasi dari bayi secara konstan.

D.

DRUG

Bila FJ < 60x/menit, berikan EPINEPRIN

e. f.

Jelaskanembriologiperkembanganparu-paru? 1 Bagaimana proses transisiparupadajaninkeparubayisetelahdilahirkan?2

5. Satu jam setelahnyabayimerintihdansianosis a. b. Apamaknaklinisbayimerintihdansianosis?3 Mengapasetelahsatu jam di resusitasibayitetapmerintihdansianosis?4

6. Pemeriksaanfisik a. b. c. Interpretasidanmekanismeabnormandaripemeriksaanfisik?5 Bagaimanacarapemeriksaandaninterpretasidariballard score?6 Berapa BB bayisesuaimasagestasi?7 Beberapa perubahan lain selama kehamilan pada minggu ke-32 meliputi:

Pada kehamilan 32 minggu, janin Anda beratnya sekitar 2000 gram dan hampir sepanjang 29 cm dari puncak kepala sampai bokong, atau sepanjang sebuah semangka kecil. Lanugo, rambut yang lembut dan halus yang menyekat janin Anda, terus rontok minggu ini. Anda mungkin mengamati perubahan dalam gerakan-gerakan janin Anda minggu ini, karena ia menjadi lebih sesak di dalam rahim Anda. Tendangan-tendangan dan gerakan-gerakan mungkin terasa berkurang tenaganya. Pastikan Anda memonitor gerakan janin Anda dari waktu ke waktu, khususnya jika Anda mengira Anda telah merasakan kegiatan yang berkurang. Hitungan 10Tendangan bisa membantu. Kulit janin Anda tidak lagi tembus pandang

Askep BBLR

7. Dll a. Penegakan diagnosisdanpemeriksaanpenunjang1 b. DD dan WD2 c. Etiologidan factor risiko3 d. Epidemiologi4 e. Patofisiologi5 f. Manifestasiklinis6 g. Komplikasi7 1. Komplikasi jangka pendek ( akut ) dapat terjadi : a. Ruptur alveoli

Bila dicurigai terjadi kebocoran udara ( pneumothorak, pneumomediastinum, pneumopericardium, emfisema intersisiel ), pada bayi dengan RDS yang tiba2 memburuk dengan gejala klinis hipotensi, apnea, atau bradikardi. b. Dapat timbul infeksi yang terjadi karena keadaan penderita yang memburuk dan adanya perubahan jumlah leukosit dan thrombositopeni. Infeksi dapat timbul karena tindakan invasiv seperti pemasangan jarum vena, kateter, dan alat respirasi. c. Perdarahan intrakranial dan leukomalacia periventrikular

Perdarahan intraventrikuler terjadi pada 20-40% bayi prematur dengan frekuensi terbanyak pada bayi RDS dengan ventilasi mekanik. d. PDA dengan peningkatan shunting dari kiri ke kanan merupakan komplikasi bayi dengan RDS terutama pada bayi yang dihentikan terapi surfaktannya.

2. Komplikasi jangka panjang yang sering terjadi : a. Bronchopulmonary Dysplasia (BPD)

Merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi 36 minggu. BPD berhubungan dengan tingginya volume dan tekanan yang digunakan pada waktu menggunakan ventilasi mekanik, adanya infeksi, inflamasi, dan defisiensi vitamin A. b. Retinopathy premature

Askep BBLR

Kegagalan fungsi neurologi, terjadi sekitar 10-70% bayi yang berhubungan dengan masa gestasi, adanya hipoxia, komplikasi intrakranial, dan adanya infeksi.

h. Pencegahan1 i. Tatalaksana2 j. Prognosis3 k. SKDI4

LEARNING ISSUES 1. Asfiksia5 2. Respiratory distress6 3. BBLR7

Konsep Dasar Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

A. Definisi
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 250 gram (WHO, 1961), sedangkan bayi dengan berat badan kurang dari 1500 gr termasuk bayi dengan berat badan lahir sangat rendah. Pada kongres European Prenatal Medicine II (1970) di London diusulkan definisi sebagai berikut: Preterin Infant (bayi kurang bulan: masa gestasi kurang dari 269 hari (37mg). Term infant (bayi cukup bulan: masa gestasi 259-293 hari (37 41 mg). Post term infant (bayi lebih bulan, masa gestasi 254 hari atau lebih (42 mg/lebih).

Dengan pengertian di atas, BBRL dibagi atas dua golongan: 1. Prematuritas murni kurang dari 37 hari dan BB sesuai dengan masa kehamilan/ gestasi (neonatus kurang bulan - sesuai masa kehamilan/ NKB-SMK).

Askep BBLR

2. Dismatur, BB kurang dari seharusnya untuk masa gestasi/kehamilan akibat bayi mengalami retardasi intra uteri dan merupakan bayi yang kecil untuk masa pertumbuhan (KMK). Dismatur dapat terjadi dalam preterm, term dan post term yang terbagi dalam : * Neonatus kurang bulan kecil untuk masa kehamilan (NKB- KMK). * Neonatus cukup bulan kecil untuk masa kehamilan (NCB KMK). * Neonatus lebih bulan kecil untuk masa kehamilan (NLB KMK).

B. Etiologi BBLR
1. Faktor ibu : Riwayat kelahiran prematur sebelumnya Perdarahan antepartum Malnutrisi Hidromion Penyakit jantung/penyakit kronis lainnya Umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Jarak dua kehamilan yang terlalu dekat Infeksi Penderita DM berat

2. Faktor Janin : Cacat bawaan Kehamilan ganda/gemili Ketuban pecah dini/KPD

3. Keadaan sosial ekonomi yang rendah 4. Kebiasaan 5. Idiopatik

C. Tanda-tanda bayi BBLR


a. BB < 250 gram, TB < 45 cm, lingkar dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm. b. Tanda-tanda neonatus : 1. Kulit keriput tipis, merah, penuh bulu-bulu halus (lanugo) pada dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak alam jaringan sub-kutan sedikit.

Askep BBLR

2. Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari. 3. Bayi prematur laki-laki testis belum turun dan pada bayi perempuan labia minora lebih menonjol. c. Tanda-tanda fisiologis : 1. Gerak pasif dan tangis hanya merintih walaupun lapar, lebih banyak tidur dan malas. 2. Suhu tubuh mudah berubah menjadi hipotermis.

D. Penatalaksanaan BBLR
1. Pengaturan suhu Untuk mencegah hipotermi, diperlukan lingkungan yang cukup hangat dan istirahat konsumsi O2 yang cukup. Bila dirawat dalam inkubator maka suhunya untuk bayi dengan BB 2 kg adalah 35C dan untuk bayi dengan BB 2 2,5 kg adalah 34C. Bila tidak ada inkubator, pemanasan dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan meletakkan botol-botol hangat yang telah dibungkus dengan handuk atau lampu petromak di dekat tidur bayi. Bayi dalam inkubator hanya dipakaikan popok untuk memudahkan pengawasan mengenai keadaan umum, warna kulit, pernafasan, kejang dan sebagainya sehingga penyakit dapat dikenali sedini mungkin. 2. Pengaturan makanan/nutrisi Prinsip utama pemberian makanan pada bayi prematur adalah sedikit demi sedikit. Secara perlahan-lahan dan hati-hati. Pemberian makanan dini berupa glukosa, ASI atau PASI atau mengurangi resiko hipoglikemia, dehidrasi atau hiperbilirubinia. Bayi yang daya isapnya baik dan tanpa sakit berat dapat dicoba minum melalui mulut. Umumnya bayi dengan berat kurang dari 1500 gram memerlukan minum pertama dengan pipa lambung karena belum adanya koordinasi antara gerakan menghisap dengan menelan. Dianjurkan untuk minum pertama sebanyak 1 ml larutan glukosa 5 % yang steril untuk bayi dengan berat kurang dari 1000 gram, 2 4 ml untuk bayi dengan berat antara 1000-1500 gram dan 5-10 ml untuk bayi dengan berat lebih dari 1500 Gr. Apabila dengan pemberian makanan pertama bayi tidak mengalami kesukaran, pemberian ASI/PASI dapat dilanjutkan dalam waktu 12-48 jam. 3. Mencegah infeksi

Askep BBLR

Bayi prematur mudah terserang infeksi. Hal ini disebabkan karena daya tubuh bayi terhadap infeksi kurang antibodi relatif belum terbentuk dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik. Prosedur pencegahan infeksi adalah sebagai berikut: Mencuci tangan sampai ke siku dengan sabun dan air mengalir selama 2 menit sebelum masuk ke ruang rawat bayi. Mencuci tangan dengan zat anti septic/ sabun sebelum dan sesudah memegang seorang bayi. Mengurangi kontaminasi pada makanan bayi dan semua benda yang berhubungan dengan bayi. Membatasi jumlah bayi dalam satu ruangan. Melarang petugas yang menderita infeksi masuk ke ruang rawat bayi.

E. Prognosis BBLR
Prognosis tergantung berat ringannya masalah prenatal, selain itu juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dam perawatan saat hamil, persalinan dan perawatan post natal.

Daftar Pustaka 1. Mahdiyat, Iskandar, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. FK UI. 2. Pusdiknakes. 1984. Perawatan Bayi dan Anak. Depkes RI : Jakarta 3. Pusdiknakes. 1995. Asuhan Keperawatan Anak dalam Konteks Keluarga. Depkes RI: Jakarta

Askep BBLR

4. APGAR score1 HIPOTESIS BayiNy. Solehah, BB 1400 gr, premature, kelahiranspontan, mengalamiasfiksia perinatal dan respiratory distress suspek membrane hyaline disease.

1 = Aldika, Febri 2 = Gaga, Hanifah 3 = Zaila, Dimas, Anis 4 = Mulyati, Firman 5 = Anya, Syahid 6 = Randa, Mona 7 = Utut, Tafdhil

NOTE
Askep BBLR

Kumpul paling lambatbesok sore, 11Februari 2014 jam 17.00 WIBke email DAFTAR

nzmulyati@yahoo.co.idDISERTAKAN PUSTAKA. Terimakasih

Askep BBLR

You might also like