Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

A.

LATAR BELAKANG Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit yang sangat penting dan paling sibuk di rumah sakit. Sebagai unit pertama yang menangani pasien dalam keadaan darurat, Ruang Instalasi Gawat Darurat dituntut memberikan pelayanan ekstra dibandingkan unit-unit lainya baik dalam hal ketersediaan tenaga medis maupun ketersediaan peralatan dan obat-obatan. Adapun tenaga medis yang dibutuhkan di unit ini adalah dokter dan perawat. Namun pekerjaan perawat lebih banyak dibandingkan dokter, sehingga kuantitas perawat lebih banyak dibutuhkan pada unit ini (Hardianti, 2008) Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di rumah sakit. Tim perawat merupakan kunci terdepan untuk tercapainya kepuasaan pasien terhadap kebutuhan pemulihannya dari kondisi sakit. Hal ini dikarenakan, tim keperawatan melakukan asuhan keperawatan selama 24 jam secara terus menerus terhadap pasien . Selain tugas pokok tersebut, perawat juga melakukan tugas tambahan lainnya seperti administrasi pasien, melaksanakan tugas sebagai tim ambulance dan lain-lain. Sehingga disini dapat dikatakan bahwa perawat mempunyai beban kerja yang berat dilihat dari segi jam kerja yang panjang dan juga jenis-jenis tugas keperawatan serta beban tambahan lain yang harus dilakukan. (Potter dan Perry, 2005). Beban kerja merupakan siklus frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Beban kerja berkaitan erat dengan produktifitas tenaga kesehatan, dimana 53,2% waktu yang benar-benar produktif yang digunakan pelayanan kesehatan langsung dan sisanya 39,9% digunakan untuk kegiatan penunjang. Beban kerja yang diberikan kepada perawat UGD sangat fluktuatif tergantung kondisi pasien yang ditangani serta banyaknya jumlah pasien. Beban kerja tersebut ditambah dengan shift kerja yang panjang melebihi kapasitas kerja manusia normal dikhawatirkan akan mengakibatkan penurunan produktivitas dan stres akibat beban kerja yang tinggi. Stres yang berkepanjangan ini dapat mengakibatkan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang dapat berujung terjadinya burnout pada perawat. Jika terjadi kelelahan pada perawat, maka dikhawatirkan pula akan menyebabkan penurunan keandalan pada perawat dalam melaksanakan tugas-tugasnya ( Irwandy, 2007).

Salah satu solusi untuk mengurangi terjadinya kelelahan akibat beban kerja pada perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah memberikan pendidikan, keterampilan dan pelatihan yang benar untuk menunjang kemampuan perawat dalam menangani kelelahan tersebut. (Kathleen Flarity et al ,2013). ( mek buatin kata yg bagus ) B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas dan jurnal yang akan dianalisis, maka dapat dibuat rumusan masalah: 1. Bagaimanakah analisis PICOT dari jurnal The Effectiveness of an Educational Program on Preventing and Treating Compassion Fatigue in Emergency Nurses? 2. Apa sajakah implikasi keperawatan yang dapat diperoleh dari jurnal The Effectiveness of an Educational Program on Preventing and Treating Compassion Fatigue in Emergency Nurses? 3. Apa sajakah hambatan dalam aplikasi program pendidikan dalam mencegah perawat kelelahan di unit gawat darurat?

C. TUJUAN Berdasarkan rumusan masalah yang ditentukan, maka tujuan dari analisis jurnal ini adalah: 1. Menganalisis PICOT dari jurnal The Effectiveness of an Educational Program on Preventing and Treating Compassion Fatigue in Emergency Nurses. 2. Mengetahui implikasi keperawatan yang dapat diperoleh dari jurnal The Effectiveness of an Educational Program on Preventing and Treating Compassion Fatigue in Emergency Nurses. 3. Mengidentifikasi hambatan dalam aplikasi program pendidikan dalam mencegah perawat kelelahan di unit gawat darurat D. MANFAAT 1. Dari segi teoritis Dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu keperawatan khususnya keperawatan gawat darurat mengenai program pendidikan dalam

mencegah kelelahan perawat emergency perawat emergency. 2. Dari segi praktis

untuk mengurangi angka kelelahan pada

Analisis jurnal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi tambahan bagi pembaca mengenai program pendidikan dalam mengantisipasi perawat kelelahan di unit gawat darurat sehingga dapat mengadvokasi pemberian pendidikan emergency kelelahan lebih awal. ( coba lagi dikoreksi mek ). pada perawat

Potter & Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan praktik. Edisi 4. Jakarta. EGC.

You might also like