Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Radiologi
Jurnal Radiologi
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU radiologi RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON
INTRODUCTION
Sir Thomas Willis first indicated the collateral potential of the circle in his Cerebri Anatome in 1664. It is officially named as the circulus arteriosus cerebri (Willisii) All segments of the circle of willis embryological developed between day 30 and day 45 The arterial circle of Willis at the base of the brain serves as a potential collateral pathway. Cerebral blood flow is supplied through the left and right internal carotid artery (ICA) and the basilar artery to the arterial circle of Willis, and thence to the brain.
(A) Variasi anatomi bagian anterior sirkulus wilisi Gambar a - f: sirkulus wilisi yg lengkap Gambar g j: sirkulus wilisi yg tidak lengkap
(B) Variasi anatomi bagian posterior sirkulus wilisi Gambar a - c sirkulus wilisi yg lengkap Gambar d j: sirkulus wilisi yg tidak lengkap
Teknik MRA
MRA Intrakranial telah terbukti sebagai teknik yang akurat dan efektif untuk mendeteksi morfologi dan diameter arterial sirkulus. Selain itu, MRA juga akurat menilai arah aliran darah melalui komponen pembuluh darah sirkulus. Dan dianggap dapat mengukur aliran darah melalui suplai pembuluh darah. Secara umum, ada tiga metode MRA:
1. Time-of-flight ( TOF ) 2. Phase Contrast ( PC ) 3. Black blood imaging
dengan varian anterior g (g pada Gambar 2) dan varian posterior d (d dalam Gambar 3).
anterior
MRA TOF dengan 3D rekonstruksi vaskular menunjukan beberapa kelainan pembuluh darah serebral Tidak adanya A1 di sisi kiri ACA tunggal berasal di ICA kanan Tidak adanya P1 di sisi kiri, PCA menjadi cabang ICA kiri Tidak adanya PComA di sisi kanan
memungkinkan diantara daerah-daerah tersebut. Infark ini terletak di antara daerah ICA kanan (percabangan masing-masing
MCA) dan daerah psoterior (PCA kanan yang berasal dari percabangan BA)
Aneurisma sakular kecil dengan diameter < 15 mm. Aneurisma sakular sedang dengan diameter antara 15- 25 mm. Aneurisma sakuler besar dengan diameter > 25-50 mm Aneurisma sakuler raksasa (giant aneurysm) dengan diameter > 50 mm.
Aneurisma Berry adalah aneurisma sakular yang leher yg sempit & kubahnya yg besar menyerupai buah beri.
DETEKSI ANEURISMA SIRKULUS WILISI pADA PASIEN DENGAN PERDARAHAN SUBARAKNOID: Perbandingan CT angiography dan DSA
DSA diketahui akurat dlm mendeteksi aneurisma dan penyebab lain dari perdarahan subaraknoid non traumatik CT angiography adalah teknik terbaru dimana contrast-enhanced helical CT scan menggunakan teknik 3 dimensi Kedua teknik kemudian dibandingkan untuk mendeteksi aneurisma pd pasien perdarahan subaraknoid akut Dari perbadingan kedua teknik pencitraan ini, CT angiography menunjukan potensi dlm mendeteksi dan mengukur aneurisma pada pasein perdarahan subaraknoid akut dibandingkan dgn DSA
Gambar 2. pasien dengan aneurisma 18 mm pada Arteri komunikans posterior. A. CT angiogram 3D menunjukan aneurisma (A) dilihat dari depan dan sedikit ke atas. Perhatikan posisi PCA (panah tebal) yg menutupi aneurisma. Perhatikan: kanan (panah hitam kecil ) dan kiri (panah putih) ICA supraclinoid B. Proyeksi kedua CT angiogram 3D, terlihat langsung aneurisma dari atas (A), menunjukan hubungan PCA (panah tebal) ke aneurisma. Segemen M1 kanan dari MCA (panah putih) dan segemen P1 dari PCA kanan (panah hitam kecil) C. DSA (injeksi karotis interna kanan, tampilan lateral) menunjukkan aneurisma (panah) sama dengan A dan B
menunjukkan aneurisma (panah putih) dari BA distal. Perhatikan segmen A1 (panah hitam) dari ACA kiri dan ICA supraclinold kanan (panah
melengkung).
B. DSA arteri vertebra kiri, tampilan aneurisma
posteroanterior, (Panah).
menunjukkan
THANK YOU