Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KACANG TANAH DENGAN MENGOPTIMALKAN UMKM YANG DIKELOLANYA MELALUI REKAYASA MESIN SANGRAI DAN MESIN PENGUPAS KACANG TANAH DI GENTUNGAN, MOJOGEDANG, KAB. KARANGANYAR
Burhan Ibnu M., Hadi Indriyanto
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Pratama Mulia Surakarta

ABSTRACT Karanganyar is a county located in the southeast central Java province, which borders with East Java Province. Karanganyar District is divided into 17 sub-districts and industrial areas as well known for its population pariwisatanya.Walaupun many who work as farmers, good farmers and rice polowijo. As in Hamlet Village Banaran Gentungan District Mojogedang Karanganyar District is situated north of the city directly adjacent Karanganyar Sragen regency. And most of the population are farmers and traders polowijo roasted peanuts (Peanuts Gongso) because the majority of the people of this area is the Farmers peanuts, soybeans and other polowijo. To process the crops of farmers who are nearby then most people in the hamlet Banaran formed the Circle of Friends incorporated in SMEs "Barokah", chaired by Mr. Karjo (39). As for the manufacture of roasted nuts in the village to this day how the processing is still done in a way that is simple bean that has been washed and were included in the Tong sand with a ratio of 40 Kg 5 Kg sand peanuts then rotated by the crank with human power. It is certainly less effective in addition to results that are not as desired due to uneven maturation because the rotation is not continuous, this led to its total production is less due to only rely on human power so that more or less depending on the production of human labor itself. So also from box plastic still wear the traditional way of cooling the cooked beans first and then inserted in the plastic to be heated way above the kerosene lamp and candles. So the result is less neat and uneven then this also affect the sale value of the roasted bean itself because it does not last long on the market. Because packs are not meeting / fast doldrums Key words: Peanuts , Traditional plastic

Peningkatan Pendapatan Petani

58

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

1. Pendahuluan Karanganyar merupakan kabupaten yang terletak dibagian tenggara Propinsi Jawa tengah, yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Karanganyar terbagi dalam 17 Kecamatan dan terkenal dengan kawasan Industri serta pariwisatanya.Walaupun penduduknya banyak yang bekerja sebagai Petani, baik petani polowijo maupun padi. Adapun di Dukuh Banaran Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar ini letaknya disebelah utara dari kota Karanganyar yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sragen. Dan sebagian besar penduduknya adalah Petani polowijo dan sebagai pedagang kacang sangrai ( Kacang Gongso ) karena mayoritas masyarakat didaerah ini adalah Petani kacang tanah, kedelai maupun polowijo lainnya .Untuk mengolah hasil panen dari petani yang ada disekitarnya maka sebagian penduduk di dukuh banaran tersebut membentuk Paguyuban yang tergabung dalam UMKM Barokah yang diketuai oleh Bapak Karjo (39). Adapun dalam pembuatan Kacang Sangrai di dusun tersebut sampai saat ini cara pengolahannya masih dilakukan secara sederhana yaitu dengan cara Peningkatan Pendapatan Petani

kacang yang sudah dicuci dimasukkan dalam Tong dan diberi pasir dengan perbandingan 40 Kg kacang tanah 5 Kg pasir kemudian diputar dengan cara di engkol dengan tenaga manusia ( Seperti pada gambar ). Hal ini tentu kurang effektif disamping hasilnya yang tidak sesuai yang diinginkan karena matangnya tidak merata sebab perputarannya tidak kontinyu, hal ini menyebabkan jumlah produksinya kurang dikarenakan hanya mengandalkan tenaga manusia sehingga banyak sedikitnya produksi tergantung dari tenaga manusia itu sendiri. Begitu juga dari pengepakannya masih memakai cara tradisonal yaitu kacang yang sudah matang didinginkan terlebih dahulu kemudian dimasukan dalam plastik untuk melengketkannya dengan cara di panaskan di atas lampu teplok maupun lilin. Sehingga hasilnya kurang rapi dan tidak merata maka hal ini juga berpengaruh terhadap nilai jual dari kacang sangrai itu sendiri karena tidak tahan lama di pasaran. Sebab bungkus tidak rapat/ cepat melempem Tujuan Tujuan dari Prgram IbM ini adalah untuk memberi solusi yang tepat tentang teknologi tepat guna sehingga dapat meringankan beban UMKM tersebut .Serta dapat 59

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

meningkatkan produksinya sehingga diharapkan UMKM dapat membuka peluang tenaga kerja baru dan dapat memberdayakan tenaga kerja dilingkungan masingmasing ini bertujuan untuk mengurangi arus urbanisasi dan memberi wawasan berwirausaha baru bagi generasi muda dan masyarakat disekitarnya serta dapat meningkatkan pendapatan dan produktifitas kerja. Maka program ini diharapkan terus berlanjut untuk didaerah lain, diharapkan dapat meningkatkan income pendapatan bagi UMKM /Industri kecil. Sehinggga dalam skala Nasional program ini akan meningkatkan pendapatan perkapita daerah. Tinjauan Pustaka Dalam ekonomi, seorang pengusaha berarti orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang yang berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau mungkin seorang buta huruf yang memiliki keahlian yang tinggi diantara orang-orang yang tidak demikian. Menurut Jhingan pengusaha mempunyai criteria kualitas sebagai berikut, (1) energik, banyak akal, siap siaga terhadap peluang baru, mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang berubah dan mau menanggung resiko dalam perubahan dan perkembangan; (2) Peningkatan Pendapatan Petani

memperkenalkan perubahan teknologi dan memperbaiki kualitas produknya; (3) mengembangkan skala operasi dan melakukan persekutuan, mengejar dan menginvestasikan kembali labanya. (Jhingan, 2004: 426) Ekonom Prancis, J.B. Say, menciptakan kata entrepreneur (wirausahawan) sekittar tahun 1800, Wirausahawan menggeser sumber daya ekonomi dari bidang produktifitas yang lebih rendah ke bidang yang lebih tinggi dan hasil yang lebih besar (Armstrong, 2003: 149). George Gilder dalam The Spirit of Enterprise, mengatakan Para wirausahawan adalah para innovator yang membangkitkan permintaan. Mereka adalah pembuat pasar, pencipta modal, pengembang peluang dan penghasilan teknologi baru. Istilah kewirausahawan banyak dijumpai dalam uraian yang merupakan kata dasar wirausaha yang berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kata wirausaha. Terdapat berbagai macam penggolongan mengenai wirausaha. Winarto (2003), menggolongkan dua kategori aktivitas kewirausaha. Pertama, berwirausaha karena melihat adanya peluang usaha (entrepreneur activity by opportunity). Kedua, kewirausahaan karena terpaksa tidak ada alternatif lain untuk ke 60

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

masa depan kecuali dengan melakukan kegiatan usaha tertentu. Sehingga wirausaha dapat dipandang dari (1) tujuan wirausaha, dan (2) proses berusaha. Dalam proses berusaha apakah keputusan untuk berusaha berjalan lambat atau cepat, dan pada waktu masuk dalam bisnis apakah ia sebagai pendiri, atau mendapat usaha dari proses membeli atau melalui franchising atau, (3) konteks industri dan teknologi, (4) struktur kepemilikan, yaitu pemilik tunggal, kongsi, kelompok. Namun perlu diingat kewirausahaan itu bukan untuk sekedar menghasilkan uang, tetapi menghasilkan sesuatu yang diperlukan masyarakat yaitu gagasan inovatif, semangat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan di perekonomian, sehingga wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua Peningkatan Pendapatan Petani

kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahawan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan. 2. Materi dan Metode Bahwa pelaksanaan program Iptek bagi Masyarakat ini diawali dengan mengadakan sosialisasi dan diskusi dengan ketua UMKM dan anggotanya di Dukuh Banaran Rt 02/01 Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar) di rumah Bapak Karjo ( 39 Th) Untuk penyuluhan tentang program programnya Diantaranya : A. Pembuatan serta rekayasa mesin Sangrai kacang tanah sitem elektris untuk mengatasi permasalahan yang selama ini, dimana permintaan yang tidak sebanding dengan produksi yang dihasilkan supaya dapat terpecahkan, dengan cara meoptimalkan mesin sangrai kacang tanah tersebut, sehingga produksi bisa bertambah dan bisa menambah jaringan baru pada penjualan Produk yang dihasilkan. Disini mitra diajak musyawarah dalam hal menentukan kapasitas mesin yang akan di rekayasa serta 61

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

diberi arahan dengan training cara pengoperasianya dan cara perawatannya. supaya pihak UMKM dapat mengoperasikan dan merawatnya.Sehingga dalam perjalananya nanti dapat membantu dalam produksi serta dapat menambah income pendapatan bagi UMKM tersebut utamanya dan umumnya bagi masyarakat di lingkunganya. Dengan progran rekayasa mesin sangrai kacang tanah ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perkapita dalam skala Nasional. B. Pembuatan serta rekayasa mesin pengupas kulit kacang tanah sitem elektris untuk mengembangkan produk yang dihasilkan tidak hanya terfokus satu jenis saja melainkan bisa mengembangkan produkproduk lain. Seperti Kacang bawang, Ampyang dan sambal pecel / sambal kacang. Diharapkan dengan adanya mesin ini produksi bisa meningkat dan berkembang. Disamping itu bisa menambah lapangan kerja bagi masyarakat terutama bagi generasi muda yang ada disekitarnya. Sehingga bisa menekan angka penggangguran serta memberi solusi alternatif bagi masyarakat terutama lingkunganya untuk berwiraswasta baru. Peningkatan Pendapatan Petani

C. Pelatihan memasak membuat produk baru dengan resepresepnya Untuk menambah wawasan terutama bagi UMKM dan anggotanya tentang produkproduk lain yang bahan dasarnya dari kacang tanah tetapi masih dapat dikembangkan dalm bentuk lain serta mempunyai nilai jual yang tinggi dipasaran ( Lokasi dekat dengan tempat Rekreasi ) . Maka dari itu produk yang dihasilkan tidak hanya terfokus satu jenis saja yaitu kacang sangrai tetapi bisa mengembangkan produk yang lain seperti roti kacang, kacang telor dan lain sebagainya dalam hal pemasaranya pun sudah ikut didalam pemasaran kacang sangrai tersebut. D. Pembuatan serta rekayasa mesin Press. Dengan tujuan untuk mengemasi produk produk yang dihasilkan sehingga produk yang sudah dikemasi bisa tahan lama dan tidak cepat melempeng. Karena selama ini pengemasannya masih memakai cara tradisonal yaitu dengan cara produk dimasukan dalam plastik kemudian dilengketkan dengan api lampu teplok maupun lampu lilin. Sehingga dari hasilnya saja kurang rapi dan tidak tahan 62

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

lama maximal 3 hari apabila tidak laku barang ditarik kembali. Dengan adanya mesin press ini diharapkan produk yang dihasilkan dapat dikemas dengan rapi dan udara yang masuk dalam plastik kemasan tersebut bisa diantisipasi sekecil mungkin sehingga produk yang dihasilkan dapat tahan lama. E. Pelatihan manajemen dan pembukuan. Dengan tujuan untuk mengetahui seberapa modal yang telah dikeluarkan dan laba yang dihasilkan setiap bulannya ataupun setiap produksi . Sebab selama ini masih memakai manajemen keluarga jadi tidak diketahuinya laba yang dihasilkan dari penjualan produksi kacang sangrai setiap harinya untuk mengenalkan sistem manajemen baru dan pembukuan keuangan sehingga seberapa besar laba maupun produk yang terjual hari ini bisa diketahui yang selama ini tidak adanya pembukuan dan memakai manajemen tradisonal. 3. Hasil dan Pembahasan Mesin sangrai yang direkayasa sudah diuji dilapangan dan sekarang sudah dioperasikan. Pada proses pengolahan kacang tanah mendapatkan hasil yang Peningkatan Pendapatan Petani

maksimal yaitu Tingkat matang kacang merata hampir 95 % matang dan tidak pecah, sehingga proses pengolahannya dapat dikatakan maksimal dan hasilnya dapat sempurna dalam. Setiap kali Proses pengolahan sangrai kacang membutuhkan waktu Setiap 25 kg kacang waktu 15 menit. Sehingga dalam waktu 1 jam dapat mengolah 100 Kg kacang sangrai Apabila dibandingan dengan sistem Engkol Setiap 2 jam hanya mampu mengoalah 25 Kg kacang Maka didapat perbandingan anatara mesin yang dibuat dengan mesin sistem engkol yang selama ini dipakai 1 : 8 Berdasarkan hasil uji coba UMKM secara langsung, maka dapat dikatakan bahwa mesin ini sudah dapat bekerja dengan hasil seperti yang diharapkan. Mesin ini sekarang sudah langsung dipakai oleh industri kecil. Mesin sangrai kacang tanah hasil rekayasa ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu (1) mampu mengolah kacang sangrai dengan waktu yang singkat dengan kapasitas yang banyak, (2) mesin ini dapat dikembangkan untuk kapasitas yang lebih besar dengan melakukan modifikasi pada 63

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

beberapa bagian tertentu, (3) daya motor yang digunakan kecil. Sekalipun mesin tersebut mempunyai berbagai keunggulan, namun beberapa kelemahan mesin pengolah juga ada. Kelemahan inilah yang mendukung para pengabdi untuk selalu terus melakukan a) Spesifikasi Mesin Daya mesin Putaran mesin Kapasitas mesin Perandingan Putaran Lebar mesin Panjang mesin Tinggi

kegiatan pengabdian pada masyarakat . Beberapa kelemahan tersebut adalah 1. Mesin ini bebannya agak berat. 2. Mesin ini belum otomotisasi, masih melibatkan pekerja.

: : : : : : :

146 watt 1200 rpm 25 kg / 15 Menit 1 : 50 Mesin Dengan Putaran tabung 500 mm 625 mm 592 mm

b) Perbandingan Ekonomis Perbandingan pemakaian Mesin manual dengan yang Direncanakan No Jenis Kegiatan Proses pengolahan Mesin manual Mesin yang direncanakan Tabung Drum 2 Jam Engkol /Manusia 25 kg 70 % 75.000/bulan Rumit Tabung Plat 15 Menit Listrik /146 watt 25 kg 95 % 60.000/bulan Mudah

1 Proses pengolahan 2 Waktu pengolahan 3 Daya 4 Kapasitas 5 Hasil pengolahan 6 Biaya yang ditanggung 7 Perawatan

Peningkatan Pendapatan Petani

64

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

Perbandingan Ekonomis Penggunaan Mesin Yang Direkayasa Dengan Mesin Manual


120 105 90 75 60 45 30 15 0 5 10 15 Berat (kg) 20 25
Waktu (menit)

Rekayasa Manual

Grafik 1 Menunjukan Perbandingan Ekonomis Mesin hasil Rekayasa Dengan

Mesin manual

Kwalitas Matang Kacang Pada Pengolahan Mesin Yang Direkayasa dengan Mesin Manual
Kematangan (%)

150 100 50 0 5 10 15 Berat (kg) 20 25 80 75 70 65 60 Rekayasa Manual

Grafik 2 Menunjukan Perbandingan Kwalitas Matang Kacang Pada

Pengolahan Mesin Hasil Rekayasa Dengan Mesin Manual 4. Simpulan 1. Dalam Rekayasa Mesin Sangrai Kacang Tanah, Mesin Pengupas kulit

kacang tanah dan mesin press kemasan kacang tanah Dari hasil rekayasa mesin tersebut maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 65

Peningkatan Pendapatan Petani

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

a. Mesin mesin tersebut dapat dikatakan dapat bekerja dengan baik, seperti yang diharapkan dan berfungsi sebagai mana mestinya . b. Mesin mesin tersebut sangat membantu industri kecil dalam melakukan proses pengolahan sebingga produksinya dapat meningkat. c. Mesin mesin tersebut dari segi Pengoperasian mudah dan perawatannya pun juga tidak begitu rumit

kacang, Kue dari kacang tanah dan kacang telor dan lain sebagainya c. Dengan adanya pelatihan ini antusiasnya ibu-ibu UMKM dan anggotanya dapat mencoba dengan produk baru sehingga nantinya dapat meningkatkan pendapatan bagi UMKM Barokah beserta anggotaanggotanya. 3. Pelatihan Manajemen dan Pembukuan Dari Pelatihan Manajemen dan Pembukuan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Sekarang setiap produksi kacang tanah dan lainya sudah tercatat dalam buku secara tertib, sehingga modal yang di keluarkan dalam produksi dan pendapatan yang masuk dalam penjualan sudah tercatat sehingga laba dapat diketahui. b. Pengeluaran dan Pemasukan selalu tercatat sehingga dengan adanya pelatihan tersebut administrasi sudah lumayan tertib . DAFTAR PUSTAKA 66

2.

Pelatihan memasak membuat produk baru dengan resep-resepnya Dari hasil rekayasa mesin tersebut maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dapat menambah wawasan terutama bagi UMKM Barokah dan anggotanya tentang produk-produk lain yang bahan dasarnya dari kacang tanah b. Mendorong motivasi untuk produk baru sehingga produk yang dihasilkan tidak hanya terfokus satu jenis saja yaitu kacang sangrai tetapi bisa mengembangkan produk yang lain seperti Roti

Peningkatan Pendapatan Petani

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS

Juli 2012

Khurmy, R.S and Gupta, J.K ( 1982 ) Text Book of Machine Design , Third Edition Eurasia Publishing House, New Delhi. Suga, Kiyokatsu, Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Edisi ke 10, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 2000. Setiadji,B,(2002) daya Tahan indurtri Kecil dan Menengah ( IKKRT): Mitos atau Realita , makalah symposium Dwi tahunan Journal Riset AME.STIE YO,6 April 2002, Yogyakarta

Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktek Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PT Grasindo. Jakarta http:/www.corebes.net/lingkung an-_usaha_penentu_daya _saing.htm http:/www.corebes.net/pengem bangan_ekonomi_lokal_(loca l_economicdevelopment)..htm http:/www.corebes.net/konsep_ dan_teoril_klaster_industri_(i ndustries_custer_teory_and_c oncept .htm www.kabupatenKaranganyar.go.id http://journal.gunadarma.ac.id/files/ E07.pdf

Peningkatan Pendapatan Petani

67

You might also like