Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ANALISISSIFAT..

(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 222

ANALISIS SIFAT FISIK-KIMIA DAN KESUBURAN TANAH PADA LOKASI


RENCANA HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT PRIMA MULTIBUWANA
YUSANTO NUGROHO
Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

ABSTRACT

Success of forest plant industry will increase wood industries local or
international. soil characteristic is one of determination factor for successful forest plan
industry. The aims of this research were to known soil characteristic covered physics-
chemistry and ferstilizer soil status in site of PT. Prima Multibuana forest plan industry.
The methods of this researc were direct field soil observation and analysis these soil in
soil science laboratory, to taked the soil sample in the field used purposive sampling
methods. The results of this research have shown that domination of this soil red-
yellow Podzolik kompleks latosol-litosol, the physical properties in this site were soil
tekstur very soft clayed, soft clayed and clay, low of the bulk density, the structur of
these soil were granuler, with rather firm to loose consistency. Chemistry properties
have acidity with value acid to raher acid, low of organic material and phosphor
unsured, the calium total were low to medium, alkali exchanges generally very low to
high. Soil fertility status in the site were low.
Key words : physical properties, chemical properties, soil fertility status
Penulis untuk korespondensi : Tel.+628195209680, E-Mail:yusant_1997@yahoo.co.id

PENDAHULUAN
Saat ini, industri perkayuan di
Provinsi Kalimantan Selatan yang
jumlahnya mencapai 141 buah, 21
diantaranya adalah industri besar
(Dinas Kehutanan Provinsi Kal-Sel,
2007), tetapi 15 industri besar
diantaranya telah tidak aktif karena
kekurangan bahan baku. Demikian
juga, industri-industri kecil yang tidak
memiliki areal HPH tentunya sulit
bertahan pada kondisi dimana sulit
untuk mendapatkan kayu. Dengan
demikian, upaya-upaya pemenuhan
bahan baku kayu di provinsi Kalimantan
Selatan sangat mendesak. Sehingga,
percepatan investasi baru di bidang
perkayuan dengan tetap
memperhatikan kelestarian ekonomi
dan lingkungan sangat diperlukan.
PT. Prima Multibuwana sebagai
salah satu perusahaan yang berencana
mengusahakan hutan tanaman Industri,
yang tentunya akan menghasilkan
produk kayu baik lokal maupun
internasional. Pemilihan jenis tanaman
yang digunakan dalam pelaksanaan
hutan tanaman industri ini seyogyanya
memperhatikan kondisi kesuburan
tanah terutama sifat fisik dan kimia
tanah lokasi, hal ini agar pelaksanaan
hutan tanaman industri dapat
menghasilkan produk kayu yang baik
dan berkualitas.
Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui sifat tanah yang meliputi
sifat fisik-kimia dan status kesuburan
tanah pada lokasi rencana hutan
tanaman industri PT. Prima Multibuana.
Manfaat dari penelitian ini sebagai
ANALISISSIFAT..(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 223

pertimbangan terhadap pemilihan jenis


tanaman pada hutan tanaman industri
dan pola pertimbangan kedepan
terhadap perbaikan lingkungan untuk
optimalisasi pertumbuhan tanaman.
METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data
Lokasi pengambilan contoh
tanah (site sample) ditentukan
secara "propursive" berdasarkan
pertimbangan kelas lereng yaitu
lereng 0-8 %, 8-16 %, 16-25 % dan
diatas 25%, mengingat tanaman
HTI hanya boleh pada lereng di
bawah 25 %. Data jenis dan sifat
fisika-kimia tanah diperoleh dengan
melakukan pengeboran tanah dengan
bor tanah dan pembuatan profil tanah
(untuk mengetahui morfologi tanah
dan pengambilan contoh tanah).
Setiap profil berukuran 100 cm x 150
cm x 150 cm atau sampai kedalaman
batuan /bahan induk bila kedalaman
tanah tidak mencapai 150 cm.
Ada dua macam contoh tanah
yang diambil yaitu (a) contoh tanah tak
terusik untuk pengukuran parameter
bulk density, contoh tanah im diambil
dengan alat ring sampler, dan (b)
contoh tanah terusik untuk
pengukuran parameter sifat-kimia
tanah lainnya, diambil
menggunakan bor tanah dan alat
lainnya. Contoh tanah diambil pada
kedalaman 20-60 cm. Contoh tanah itu
kemudian dianalisis di laboratorium
tanah.
Parameter kesuburan tanah
yang dianalisis, seperti sifat fisika
tanah adalah (a) berat isi (bulk
density), (b) particle density, (c)
tekstur, (d) struktur, (e) konsistensi,
(g) kedalaman efektif dan (h) porositas.
Struktur dan konsistensi tanah diamati
langsung di lapangan
.
Parameter sifat
kimia meliputi : (a) basa-basa tukar
(K, Na, Ca, Mg), (b) pH (pH H
2
O dan
pH H
2
O
2
), (c) Kapasitas Tukar Kation,
(d) Kejenuhan Basa, (e) P
2
O
5
(HCI 25
%), (f) K
2
O (HCl 25 %) dan (g) C-
Organik.
Parameter dan Metode analisis data
Metode analisis contoh tanah
di lakukan di laboratorium ilmu
tanah, parameter dan metode analisis
contoh tanah dan analisi kesuburan
tanah menggunakan Pusat Penelitian
Tanah Bogor, 1983.

ANALISISSIFAT..(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 224

Tabel 1. Parameter dan Metode Analisisnya


No. Parameter Satuan Metode Analisis
Sifat Fisika Tanah
1. Tekstur % fraksi Metode Pipet
2. Berat isi (bulk density) g/cm
3
Gravimetri, Ring Sampler, Neraca elektrik
3. Struktur -
Pengamatan/pengukuran langsung di
lapangan
4. Konsistensi -
Pengamatan /pengukuran langsung
dilapangan
5. Kedalaman efektif Cm
Pengamatan / pengukuran langsung di
lapangan
6. Kematangan Tanah - metode yang dikembangkan oleh Pons et
l
Sifat Kimia Tanah
1. pH (H
2
O) - Electrode Glass
2. P
2
O
5
(P-potensial) mg/100 g Ekstraksi HCI 25%
3. K
2
O (K-potensial) mg/100 Ekstraksi HCl 25%
4. C-organik % Walkley & Black (dikromat)
5. P-tersedia Ppm Ekstraksi Bray-I
6. Basa-basa dapat tukar
(Ca, Mg, K, Na)
me/100 g Ekstraksi I N NH
4
OAc pH 7,0
7. Kapasitas Tukar Kation me/100 g Ekstraksi I N NH
4
0Ac pH 7
8. Kejenuhan Basa % Perhitungan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis Tanah
J enis tanah yang dominan pada
areal ini adalah podsolik merah kuning
(30,05 %) dan kompleks podsolik
merah kuning, latosol dan litosol (69,40
%). Berdasarkan penyebaran jenis
tanah di dalam peta tanah tersebut,
sebagian besar jenis tanah kompleks
podsolik merah kuning, latosol dan
litosol menyebar di bagian timur
sepanjang sungai Riam Kiwa dan
Kusan.Ciri-ciri umum tanah tersebut
diuraikan sebagai berikut :
1) J enis tanah Podsolik Merah Kuning.
J enis tanah ini sering disebut
dengan tanah kuarsa, tersusun atas
horison organic dan mineral organic
tipis, sedangkan kebawahnya
merupakan horison tanah yang
banyak mengandung lempung
(clay), berwarna merah hingga
kekuningan beralih ke bahan induk
silika. Tanah ini terbentuk dari
batuan beku dan tufa, pada
umumnya bertekstur halus,
berstruktur gumpal, agregat
tanahnya kurang stabil dan
permeabilitas tanahnya rendah.
Kandungan unsur hara umumnya
juga rendah, sehingga dapat
dikatakan kesuburan tanah jenis ini
juga rendah, baik, secara fisik
maupun kimianya.
2) J enis tanah Latosol. J enis tanah ini
berasal dari bahan induk vulkanik,
baik tufa maupun batuan beku. Ciri-
ciri umumnya bertekstur lempung
sampai geluh, struktur remah
sampai gumpal dan konsistensi
gembur. Warna tanah kemerahan
ANALISISSIFAT..(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 225

tergantung dari susunan mineralogi


bahan induknya, drainase, umur
dan keadaan iklimnya. Kandungan
unsur hara rendah sampai sedang,
sehingga sifat tanahnya secara fisik
tergolong baik, namun secara kimia
kurang baik.
3) J enis tanah Litosol. J enis tanah ini
sering diartikan sebagai jenis tanah
mineral dangkal tanpa
perkembangan profil di atas bahan
induk. Sifat tanah sangat bervariasi
tergantung dari bahan induknya dan
dapat dijumpai di semua daerah
terutama di keruicut vulkan.
Hambatan pada umumnya berupa
profil tanah yang dangkal dan
kurangnya air, sehingga jenis tidak
memiliki harkat sebagai tanah
pertanian.



Sifat Fisika Tanah
Tekstur Tanah
Tekstur tanah menunjukkan
perbandingan butir-butir pasir (diameter
2,00 - 0,05 mm), debu (0,005 - 0,02
mm) dan liat (<0,002 mm) di dalam
tanah. Tekstur tanah adalah sifat tanah
yang sangat penting yang
mempengaruhi sifat kimia, fisika dan
biologi tanah yang berguna bagi
penetrasi akar dan kemampuan
pengikatan air oleh tanah
(Darmawijaya, 1980). Hasil analisis
laboratorium menunjukkan kelas tekstur
di wilayah studi berliat sangat halus,
berliat halus dan berlempung. Tekstur
tanah di lokasi studi disajikan pada
Tabel 2.

Tabel 2. Tekstur Tanah di Beberapa Rencana Lokasi HTI PT. Prima Multibuana
No.
Kode Sampel
Tanah
Fraksi Tanah (%)
Kelas Tekstur
Pasir Debu Liat
1. T1 6,44 31,85 61,71 Liat
2. T2 11,09 16,70 72,21 Berliat sangat halus
3. T3 11,98 33,38 54,64 Berliat halus
4. T4 23,48 48,89 27,63 Berlempung
Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009).
Keterangan :T1 =Kelerengan >25 %, T2 =Kelerengan 16 25 %,
T3 =Kelerengan 8 15 %, T4 =Kelerengan 0 - 8 %

Berat Isi (Bulk Density)
Berat isi (bulk density = BD)
menunjukkan berat tanah kering per
satuan volume tanah (termasuk pori-
pori tanah). Berat isi berguna untuk
evaluasi terhadap kemungkinan akar
menembus tanah. Pada tanah-tanah
dengan berat isi yang tinggi akar
tanaman tidak dapat menembus
lapisan tanah tersebut. Menurut Taylor
et.al. (1996) dalam Landon (1984) nilai
BD 1,46 sampai 1,60 gr.cm
-3
akan
menghambat pertumbuhan akar karena
tanahnya memadat dan oksigen kurang
tersedia sebagai akibat berkurangnya
ruang/pori tanah. Hasil analisis tanah
menunjukkan bahwa nilai BD di
Wilayah studi rendah yaitu berkisar
antara 0,94 1,05 gr.cm
-3
(Tabel 3).



ANALISISSIFAT..(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 226





Tabel 3. Beberapa Sifat Fisika Tanah Dibeberapa Lokasi Rencana HTI PT. Prima
Multibuana
No. Kode Sampel
Tanah
Berat Isi
( gr.cm
-3
)
Porositas
tanah
Struktur tanah Konsistensi
Tanah
1. T1 1,05 51,16 Granuler Agak Teguh
2. T2 0,94 57,66 Granuler Agak Teguh
3. T3 1,01 53,88 Granuler Gembur
4. T4 0,94 60,83 Granuler Gembur
Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009).
Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan
gumpalan-gumpalan kecil dari tanah
akibat melekatnya butir-butir tanah satu
sama lain. Satu struktur tanah disebut
ped (terbentuk karena proses alami).
Tabel 3. menunjukkan bahwa contoh
tanah di lokasi studi umumnya granuler.
Konsistensi
Konsistensi tanah menunjukkan
kekuatan daya kohesi butir-butir tanah
atau daya adhesi butir-butir tanah
dengan benda lain. Konsistensi tanah
berpengaruh terhadap tingkat
kemudahan dalam pengolahan tanah.
Konsistensi contoh-contoh tanah di
wilayah studi adalah agak teguh
sampai gembur (Tabel 3.),
mengindikasikan tanah-tanah di
wilayah studi tidak terlalu bermasalah
dalam hal pengolahan tanah.
Porositas Tanah
Porositas tanah adalah bagian
tanah yang tidak terisi bahan padat
tanah (terisi oleh udara dan air),
porositas tanah dipengaruhi oleh
kandungan bahan organik, struktur
tanah dan tekstur tanah. Tanah-tanah
dengan struktur granuler atau remah,
mempunyai porositas yang lebih tinggi
daripada tanah-tanah yang berstruktur
massive (pejal). Porositas tanah
mempengaruhi laju infiltrasi terhadap
tanah.
Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia tanah di lokasi
Rencana HTI PT. Prima Multibuana
berdasarkan pengamatan di lapangan
dan hasil contoh tanah di laboratorium
seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Sifat Kimia Tanah Lokasi Rencana HTI PT. Prima Multibuana
No. Parameter
Lokasi
T1 T2 T3 T4
1. pH (H
2
O)
5,25 5,11 5,45 5,60
2. pH (KCl) 4,03 3,81 4,92 4,33
3. C-organik (%) 1,65 3,08 1,21 1,10
4. P2O5 1,630 0,704 2,072 2,987
5. K-dd (me/100 gr) 0,345 0,313 0,286 0,617
6. Ca-dd (me/100gr) 1,929 2,229 9,743 7,191
ANALISISSIFAT..(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 227

7. Mg-dd (me/100gr) 0,468 1,382 12,140 14,600


8. Na-dd (me/100g) 0,227 0,224 0,312 0,278
9. KTK (me/100g) 15 25 25 25
10. Al-dd (me/100g) 1,75 3,50 0,00 0,00
11. KB (%) 19,80 16,60 89,92 90,76
12. Kej. Al (%) 11,67 14,00 0,00 0,00
Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009).
Reaksi Tanah
Reaksi tanah adalah parameter
tanah yang dikendalikan kuat oleh sifat-
sifat elektrokimia koloid-koloid tanah.
Istilah ini menunjukkan pada
kemasaman dan kebasaan tanah, yang
derajatnya ditentukan oleh kadar ion
hidrogen dalam larutan tanah. Reaksi
tanah (nilai pH) dapat berpengaruh
terhadap penyediaan hara untuk
tanaman. Contoh tanah yang diambil di
wilayah studi memiliki harkat reaksi
tanah masam sampai agak masam,
dengan nilai pH berkisar antara 5,11
5,60 (Tabel 4).
C-Organik
Karbon organik merupakan
salah satu parameter yang digunakan
untuk menetukan kandungan bahan
organik di tanah. Kandungan bahan
organik di tanah akan mempengaruhi
beberapa sifat kimia tanah yang lain
seperti pH tanah. Tingkat ketersediaan
hara, dan KTK tanah. Nilai C-Organik
contoh tanah pada lahan yang
diperuntukan untuk izin usaha
pengusahaan hasil hutan-hutan
tanaman industri berkisar antara 0,53
0,83 (Tabel 4), dengan status C%
mempunyai harkat sangat rendah yaitu
di bawah 1,00 %.
Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur hara
yang paling sering berada dalam
keadaan defisiensi untuk tanaman, dan
merupakan unsur hara makro keempat
yang terpenting setelah karbon,
hidrogen dan oksigen. Kandungan
nitrogen contoh tanah pada lokasi studi
berkisar antara 0,084 0,140 % (Tabel
4), dengan harkat hara nitogen dari
sangat rendah sampai rendah.

Kandungan P
2
O
5
dan K
2
O
Nilai P
2
O
5
dan K
2
O
dipergunakan untuk menilai status
kesuburan tanah menurut kriteria PPT
(1983). Kandungan P
2
O
5
contoh tanah
yang diteliti berkisar antara 0,704
mg/100g sampai 2,987 mg/100g, yang
dapat dikelaskan sangat rendah.
Kandungan K
2
O contoh tanah berkisar
antara nilai1,330 mg/100g sampai
33,012 mg/100g yang dapat dikelaskan
dari sangat rendah sampai sedang.
Basa-basa Tukar (K, Na, Ca, Mg)
Basa-basa/kation dapat tukar
(K, Ca, Na, Mg) dalam jumlah milligram
setara masing-masing kation yang
berada dalam kompleks pertukaran
tanah dan merupakan bentuk-bentuk
kation yang dapat diserap oleh
tanaman. Hasil penelitian
menunjukkan, nilai Ca-tukar
mempunyai kelas sangat rendah
sampai sedang (2,229 9,743
me/100g), nilai Na-tukar mempunyai
kelas sangat rendah sampai rendah
(0,224- 0,312 me/100g), nilai K-tukar
mempunyai kelas sangat rendah
ANALISISSIFAT..(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 228

sampai sedang (0,286 0,617


me/100g, dan nilai Mg-tukar
mempunyai kelas sangat rendah
sampai tinggi (0,468 14,600
me/100g).
Kapasitas Tukar Kation
Kapasitas tukar kation (KTK)
menunjukkan kemampuan tanah untuk
menahan kation-kation tukar dan
mempertukarkan kation-kation tersebut.
Dengan demimkian dapat
diperguanakan untuk petunjuk
penyediaan unsur hara. Tanah dengan
KTK tinggi mempunyai kemampuan
tinggi dalam menyimpan unsur hara.
Nilai KTK di lokasi studi berkisar dari 15
sampai 25 me/100g yang dapat
dikelaskan rendah sampai tinggi (Tabel
4).
Kejenuhan Basa
Kejenuhan basa (KB)
merupakan rasio antara jumlah kation-
kation tukar dengan kapasitas tukar
kation (KTK). Nilai kejenuhan basa
contoh tanah di lokasi studi berlisar dari
nilai 16,60 % sampai 90,76 % nilai
kejenuhan basa ini jika dikelaskan
berkisar dari sangat rendah sampai
sangat tinggi.

Status Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah merupakan
kemampuan tanah dalam menyediakan
unsur hara dalam kondisi cukup dan
seimbang tanpa adanya bahan
meracun yang ditunjang tata air dan
udara sangat mendukung bagi
pertumbuhan tanaman. Berdasarkan
kriteria kesuburan tanah pusat
penelitian tanah (1983) dengan
parameter-paremeter kunci kesuburan
tanah (C-organik, P
2
O5, K
2
O, KTK dan
Kejenuhan basa), status kesuburan
pada wilayah studi berkisar dari rendah
sampai sedang (Tabel 5).

Tabel 5. Status Kesuburan Tanah dibeberapa Lokasi Rencana HTI PT. Prima
Multibuana
No.
Kode Contoh
Tanah
C-
Organik
P
2
O
5
K-Total KTK KB
Status
Kesuburan
1. T1 R SR R R SR Rendah
2. T2 S SR R T SR Rendah
3. T3 R SR R T S Rendah
4. T4 R SR R T T Rendah
Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009).
KESIMPULAN

J enis tanah dodominasi oleh jenis
Komplek podsolik merah kuning,
latosol-litosol, sifat fisik tanah pada
lokasi tapak dengan tekstur berliat
sangat halus, berliat halus dan
berlempung, berat isi rendah struktur
granuler konsistensi agak teguh sampai
gembur. Sifat kimia tanah pada lokasi
dengan pH masam sampai agak
masam, C organic rendah, P total
ANALISISSIFAT..(27):222229

Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 10 No. 27, Edisi September 2009 229

rendah dan K total rendah sampai


sedang, basa tukar umumnya rendah
dengan kejenuhan basa dari sangat
rendah sampai tinggi. Status
Kesuburan tanah pada lokasi tapak
mempunyai status rendah.


DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan
Air. IPB, Bogor.
Buckman H.O dan Brady N.C. 1969.
The Nature and Properties of
Soils. The Macmillan Company.
New York Terjemahan
Soegiman. 1982. Ilmu Tanah.
Bhratara Karya Aksara. J akarta.
Hairiah, K. 1992. Aluminium Tolerance
of Mucuna A Tropical
Leguminous Cover Crop.
Doctoral Thesis RUG,
Netherland. 152p.5BN90-
9005501-0
Hairiah, K. 2000. Diagnosis Faktor
Penghambat Perakaran pada
Ultisol Di Lampung Utara. J urnal
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya . Malang.
Hardjowigeno. 1985. Ilmu Tanah.
Akademika Pressindo. J akarta
Hardjowigeno. 1993. Klasifikasi Tanah
dan Pedogenesa. Akademika
Pressindo. J akarta
Lal, R and D.J . Greenland. 1979. Soil
Physic Properties and Crop
Production in The Tropic. J ohn
Willey and sons, Itd, New York.
Rosmarkam, A dan Yuwono N.W. Ilmu
Kesuburan Tanah. Penerbit
Kanisius Yogyakarta.

You might also like