Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 28

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Program Studi


Pendidikan Matematika
Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nusantara PGRI Kediri



Oleh :

NIKE KUMALA SARI
NPM : 08.1.01.05.0167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2013/2014



KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
segala rahmat,taufik dan hidayahnya yang telah diberikan kepada kami.Sholawat serta salam
tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke
jalan yang telah diridloi Allah. Atas karuniaNya penulis dapat mencurahkan seluruh ide dan
pikiran yang jernih untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Adapun penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Karya tulis ini penulis susun berdasarkan hasil penelitian dari salah satu
seorang wirausahawan. Selain itu, penulis juga mempunyai tujuan yaitu ingin menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca maupun wawasan penulis ini sendiri.
Keberhasilan penulisan karya tulis ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang terkait. Untuk itu atas terselesaikannya karya tulis ini, penulis ingin berterimakasih
kepada:
1. KPH. Ananta Pramudya Kusumaningrat. Selaku dosen dan pembimbing penulis
2.Bpk Painem Selaku pemilik usaha yang telah menyempatkan waktu untuk diwawancarai.
3. Dan juga semua pihak yang telah mendukung penulis.
Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Namun
demikian mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, penulis mengharapkan
segala kritik dan saran pembaca.
Demikian ucapan demi ucapan yang telah penulis sampaikan. Semoga hasil karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya. Amin.
Guna memenuhi tugas kewirausahaan

Kediri,

Nike Kumala Sari


BAB I
PENDAHULAUAN

Latar Belakang

Kerajinan Kasongan pada mulanya sangat sederhana, hanya berupa celengan, mainan
anak dan perabot dapur serta pot bunga. Pada tahun 1971 - 1972, seorang seniman
Yogyakarta yang bernama Sapto Hudoyo membantu masyarakat Kasongan untuk lebih
kreatif dalam berproduksi, sehingga Kerajinan Kasongan atau Gerabah Kasongan ini
menjadi bekembang motif dan ragamnya tidak hanya monoton dan membosankan. Sapto
Hudoyo selain memberikan sentuhan pada Kerajinan Kasongan tersebut, juga melatih
manajemen dan marketingnya, sehingga Kerajinan Kasongan bisa di terima oleh
masyarakat luas dan menjadi semakin terkenal. Motif, jenis dan model Kerajinan
Kasongan akhirnya tumbuh dan berkembang banyak sekali, tidak sekedar guci atau
gerabah dari tanah liat.
Kerajinan Kasongan umumnya adalah Guci dengan berbagai motif (burung merak, naga,
bunga mawar, batik, kaligrafi, dll), pot berbagai ukuran dari kecil hingga setinggi orang
dewasa, souvenir, hiasan dinding, lukisan, pigura, perabot lain seperti meja, kursi, dipan,
dll. Tetapi sekarang variasi kerajinan kasongan sudah banyak seperti : bunga tiruan dari
daun pisang serta biji-bijian, perabot dari bambu, patung dari batu atau kayu, miniatur
sepeda atau miniatur becak, topeng batik, gorden, tas, dll. Kerajinan Kasongan ini banyak
yang berkualitas bagus dan berkualitas eksport, sehingga banyak dikirim ke Amerika dan
Eropa. Desa Kasongan yang terkenal dengan kerajinan kasongan ini sangat ramai jika
musim liburan
Di zaman yang serba modern saat ini banyak anak muda yang tidak mngetahui apa itu
gerabah. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia , dan oleh karena itu merupakan
sinonim dari ilmu. Seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga
dapat diartikan sebagai sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Salah satu contoh yang merupakan seni adalah gerabah. Gerabah adalah perkakas yang
terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar yang kemudian dijadikan alat alat
yang berguna bagi kehidupan manusia. Keterampilan membuat gerabah elah ilakukan sejak
zaman dahulu dan telah menjadi bagian dalam perkembangan peradaban bangsa di nusantara ,
jejak historinya pun jelas yaitu terwariskan hingga masa kini, menurut kajian arkeologis ,
keahlian membuat gerabah ini baru dikenal pada masa bercocok tanam , siklus cocok tanam


yang menyisakan waktu luang cukup banyak digunakan para petani untuk membuat gerabah.
Gerabah yang dihasilkan kebanyakan berupa peralatan rumah tangga

Identifikasi Masalah
Dalam hal ini penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut bahwa dalam
penjualan gerabah adakah cara promosi yang lebih mudah dan efisien agar gerabah
tersebut dapat laku keras dipasaran dan mendapatkan laba sebesar-besarnya sehingga
bisa menjadi alternatif usaha yang mempunyai prospek yang sangat baik.
Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka penulis membatasi
permasalahan yang ada sebagai berikut:
Sekilas tentang daerah kasongan
Sekilas tentang gerabah yang akan dijual
Sarana dan prasaran dalam menjual gerabah
Manfaat-manfaat dari gerabah
Cara berwirausahawan yang baik dalam bidang ini.

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas,maka dapat dirumuskan masalah yaitu sebagai
berikut:
Apa saja produk yang akan dijual?
Sarana dan prasaran apa saja yang dibutuhkan dalam berjualan gerabah ini?
Apa saja manfaat gerabah?
Cara berwirausahawan yang baik dalam bidang ini.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam membuat makalah ini adalah:
Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Mengetahui apa saja jenis-jenis gerabah. Agar dapat mengambil pelajaran yang
baik.


Agar penulis tahu bagaimana cara berjualan gerabah
Sehingga Penulis mengharapkan nantinya bisa menjadi langkah awal untuk
menjadi seorang wirausahawan.

Manfaat Penelitian
Dapat memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dapat mengetahui sekilas tentang gerabah
Mengetahui cara penjualan gerabah
Mengetahui manfaat, baik bagi peneliti, narasumber(wirausahawan) maupun
konsumen.
Mendapatkan banyak pengetahuan wawasan tentang gerabah sampai ke
pemasarannya.



BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan
tingkat kualitas bahannya. Namun masyarakat ada mengartikan
terpisah antara gerabah dan keramik, karena benda-benda keramik
adalah benda-benda pecah belah permukaannya halus dan mengkilap
seperti porselin dalam wujud vas bunga, guci, tegel lantai dan lain-
lain. Sedangkan gerabah adalah barang-barang dari tanah liat dalam
wujud seperti periuk, belanga, tempat air dll. Untuk memperjelas hal
tersebut dapat ditinjau dari beberapa sumber berikut ini : Menurut
The Concise Colombia Encyclopedia, copryght a 1995, kata keramik
berasal dari bahasa Yunanai (greeak) keramikos menunjuk pada
pengertian gerabah; Keramos menunjuk pada pengertian tanah
liat. Keramikos terbuat dari mineral non metal, yaitu tanah liat
yang dibentuk, kemudian secara permanen menjadi keras setelah
melalui proses pembakaran pada suhu tinggi. Usia keramiik tertua
dikenal dari zaman Paleolitikum 27.000 tahun lalu. Sedangkan
menurut Malcolm G. McLaren dalam Encyclopedia Americana 1996
disebutkan keramik adalah suatu istilah yang sejak semula diterapkan
pada karya yang terbuat dari tanah liat alami dan telah melalui
perlakuan pemanasan pada suhu tinggi. Beberapa teori lain tentang
ditemukannya keramik pertama kali, salah satunya terkenal dengan
teori keranjang.
Teori ini menyebutkan pada zaman prasejarah Keranjang anyaman
digunakan orang untuk menyimpan bahan makanan. Agar tak bocor
keranjang tersebut dilapisi dengan tanah liat dibagian dalammnya.
Setelah terpakai keranjang di buang keperapian, kemudian keranjang


itu musnah tetapi tanah liatnya yang berbentuk wadah itu ternyata
mengeras. Teori ini dihubngkan dengan ditemukannya keramik pra
sejarah, bentuk dan motif hiasannya dibagian luar berupa relief cap
tangan keranjang (Nelson, 1984 :20) Dari teori keranjang dan teori
lainnya di atas dapat dimengerti bahwa benda-benda keras dari tanah
liat dari awal ditemukan sudah dinamakan benda keramik, walaupun
sifatnya masih sangat sederhana seperti halnya gerabah dewasa ini.
Pengertian ini menunjukkan bahwa gerabah adalah salah satu bagian
dari benda-benda keramik. Di Indonesia istilah gerabah juga dikenal
dengan keramik tradisional sebagai hasil dari kegiatan kerajinan
masyarakat pedesaan dari tanah liat, ditekuni secara turun temurun.
Gerabah juga disebut keramik rakyat, karena mempunyai ciri
pemakaian tanah liat bakaran rendah dan teknik pembakaran
sederhana (Oka, I.B., 1979:9). Dalam Ilmu Purbakala (Arkeologi)
istilah lain gerabah/keramik tradisional ini adalah kereweng, pottery,
terracotta dan tembikar. Istilah tersebut dipergunakan untuk
menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat lainnya yang dibuat dari
tanah liat dan ditemukan di tempat-tempat pemakaman zaman
prasejarah. Barang-barang tanah bakar yang ditemukan di luar
sarkopagus (peti mayat berbentuk Pulungan batu) berupa jembung,
piring-piring kecil, priuk-periuk kecil, stupa-stupa kecil dan
sebagainya (Yudosaputro, W., l983 :31). Berkaitan dengan hal di atas,
Excerpted from Camptons Interactive Encyclopedia dalam Pottery
and Porcelain, Copyright 1994-1995, disebutkan kriya keramik
atau pembuatan bejana dari tanah liat merupakan salah satu karya
seni tertua di dunia, seperti kutipan berikut : The craft of ceramics,
or making clay vassels, is one of the oldest arts in the world. Bentuk
dan kegunaan gerabah sangat beraneka ragam, mulai sekedar barang


hiasan ruangan, peralatan rumah tangga hingga souvenir dengan
ukuran yang sangat beragam

B. Manfaat
Menurut bentuk dan kegunaannya, gerabah dapat dipilah menjadi 2 jenis, yaitu :

1) Fungsi Gerabah
Berdasarkan fungsinya, gerabah dapat digolongan menjadi :
a. Fungsional : gerabah yang dapat memberikan manfaat secara langsung
kepada penggunanya. Bentuk gerabah fungsional antara lain : pot bunga, tempat
payung, tempayan, kendi, asbak, tempat lilin dan peralatan dapur;
b. Non Fungsional : gerabah dengan golongan ini lebih diutamakan sebagai
barang-barang hiasan ruang, seperti guci.
2) Ukuran Gerabah
Berdasarkan ukurannya, gerabah dapat digolongkan menjadi :
a. Gerabah Besar : gerabah jenis ini berukuran antara 60 150 cm, seperti guci,
patung;
b. Gerabah Sedang : gerabah dengan ukuran < 60 cm, seperti tempayan, kuali,
peralatan dapur, guci, tempat payung, pot bunga
c. Gerabah Kecil : gerabah jenis ini diutamakan sebagai barangbarang hiasan
dan souvenir, seperti asbak, tempat lilin, patung kecil.
C. Pemasaran
Pemasaran gerabah dapat melalui pameran seni yang ada pada iven-iven tertentu, yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Selain itu pemasaran kerajinan gerabah juga
dapat melalui media internet. Dengan adanya media internet sangat memudahkan
wirausahawan untuk memasarkan hasil kerajinannya ke berbagai daerah di dalam negeri
maupun di luar negeri.




BAB III
OBJEK PENGAMATAN
A. Tentang Perintis
Pak Painem adalah Seorang Wirausahawan yang berdagang gerabah, yang tinggal
di jalan kasongan Bantul Yogyakarta.. Beliau memilih menjadi seorang wirausahawan
karena didukung oleh beberapa faktor diantaranya:
Mempunyai modal yang cukup untuk memulai berwirausaha
Mempunyai tempat tinggal yang dekat dengan tempat usahanya
Mempunyai koneksi yang tepat, yang bisa membantu dalam berwirausaha.
Banyaknya peluang untuk memulai wirausaha
Dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

B. Kapan memulai bisnis berdagang gerabah
Usaha berjualan gerabah ini dimulai sejak 25 tahun yang lalu,tepatnya bulan
januari. Narasumber tertarik berbisnis gerabah karena beberapa faktor yaitu salah
satunya faktor ekonomi. Keinginannya yang sangat kuat untuk berwirausaha untuk
membenahi perekonomiannya agar lebih maju.Usaha tersebut tidak lepas dari campur
tangan istri narasumber yang pada saat itu tertarik saat melihat usaha orang tuanya yang
maju pesat pada masa itu. Mula-mula narasumber memulai bisnisnya kecil-kecilan
yaitu mencoba membuat industri gerabah dengan jumlah kecil dan dipasarkan di daerah
jogja dan sekitarnya.adapun macam-macam gerabah yang dibuat antara lain
patung,pot,guci,dll.. Ternyata jualannya laku keras, pembelinya masih skala kecil yaitu
konsumen dan orang yang jualan keliling dari penjualan tersebut narasumber mendapat
laba yang cukup memuaskan.
Ternyata lama - kelamaan bisnisnya ada yang menyaingi itupun juga saudara
narasumber sendiri, yang ikut - ikutan jualan dan memproduksi bisnis tersebut . Dari
situlah akhirnya muncul semangat narasumber untuk lebih memajukan bisnisnya .
Setelah menggeluti bisnis ini cukup lama akhirnya narasumber membuahkan hasil dari
kerja kerasnya, beliau sukses hingga saat ini. Dan sekarang usahanya beralih dari skala
kecil menjadi skala besar yaitu grosir gerabah.
PROSES PRODUKSI



Cara membuat keramik secara garis besar dibagi atau digolongkan menjadi dua jenis. Yaitu
dengan cara dicetak menggunakan mal atau cetakan yang telah ada, dan cara yang kedua yaitu
membuat langsung dengan tangan, tanpa menggunakan cetakan.



Mengisi cetakan keramik dengan adonan tanah liat

Tanah liat setelah dicetak.

Hasil cetakan biasanya berupa bagian-bagian atau masih terpisah. Langkah selanjutnya adalah
menyatukan dan merangkai bagian-bagian tersebut.

Setelah keramik selesai dibentuk, entah dengan cara cetak maupun teknik putar /tanpa cetakan,
langkah selanjutnya adalah pengeringan. Tujuannya adalah guna menghilangkan air yang
terkandung didalam tanah liat. Perlu diperhatikan, bahwa keramik harus dikeringkan secara
perlahan dan bertahap. Pertama, keramik diangin-anginkan pada suhu kamar, di dalam
ruangan. Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dilakukan dengan menjemur dibawah
sinar matahari langsung atau dengan bantuan alat pengering. Jika keramik langsung dijemur,
kemungkinan besar keramik akan mengalami keretakan.


Diangin-anginkan terlebih dahulu


Kemudian lantas dijemur dibawah sinar matahari langsung

Setelah keramik melewati tahap pengeringan, langkah selanjutnya adalah pembakaran.
Pembakaran ini merupakan tahapan penting guna menghasilkan keramik yang padat, keras dan
kuat. Di Kasongan, keramik dapat dibakar dengan menggunakan dua metode. Yang pertama


adalah menggunakan jerami. Keramik yang sudah disusun kemudian ditumpuk dengan jerami.
Jenis keramik yang dibakar menggunakan cara ini adalah alat-alat rumah tangga, seperti
wuwung, gentong, kuali, kendi, cobek ataupun keramik-keramik tradisional lainnya.
Cara kedua adalah menggunakan tungku. Dan untuk jerami-nya diganti dengan kayu bakar.
Cara ini lebih banyak digunakan para pengrajin di Kasongan karena keramik akan terbakar
lebih merata, walau disisi biaya akan lebih mahal. Keramik Guci dan patung banyak dibakar
dengan metode ini.

Tahapan terakhir dalam pembuatan keramik adalah finishing. Disini, pengrajin akan
melakukan pengecatan, guna mempercantik tampilan keramik.

Suasana di bengkel finishing milik salah satu pengrajin

Selain melakukan pengecatan, pengrajin dapat pula berinovasi, dengan menambahkan berbagai
aksen yang tak kalah menarik, seperti potongan keramik yang disusun menjadi motif mozaik,
dan banyak lagi finishing yang dapat kita temukan di Kasongan.


C. Kendala yang dihadapi wirausahawan
Ada beberapa kendala yang dihadapi narasumber, adapun kendala - kendala tersebut
adalah :
- Kendala cuaca, yang menyebabkan proses penjemuran memakan waktu yang
lama.
- Kendala bahan pembakaran(kayu dan minyak),
- Persaingan antara penjual yang ada ditempat pasar kasongan. Disana tidak
hanya satu orang yang berjualan gerabah.
- Permintaan berkurang ketika pasar diluar juga sepi, sehingga pembeli
mengurangi pembelian barang.

D. Tempat wirausaha
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terletak di jalan
kasongan,Bantul Jogjakarta tepatnya pasar Kasongan, pemasaran yang dilakukan


narasumber tidak hanya sebatas pemasaran dalam negeri saja,saat ini pemasaran sudah
mencapai ke luar negeri,autralia,malaysia dan singapura.



BAB V
ANALISIS PRODUKSI
Analisis biaya produksi usaha gerabah: Aneka produk keramik Kasongan dapat ditebus dengan
harga yang beragam. Mulai dari Rp 5.000,- hingga jutaan rupiah, tergantung besar kecilnya
suatu produk keramik dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya. Harga produk
keramik yang paling murah adalah souvenir-souvenir berukuran kecil. Perwujudan daripada
souvenir ini biasanya adalah tempat pensil, asbak, wadah lilin dan patung mini. Anda hanya
perlu membayar Rp 3.000,- hingga 20ribu rupiah saja.


Untuk produk guci keramik, anda akan menemukan banyak varian harga. Dimulai dari 100
ribu rupiah, sampai diatas satu juta rupiah. Pada umumnya,jika anda membawa uang 300 s/d
500 ribu rupiah, anda sudah dapat memilih berbagai macam guci dengan banyak jenis dan
corak warna, serta finishing.


Pengeluaran :
- Gaji kariawan mingguan
a. Kariawan 1 = Rp 125.000,00
b. Kariawan 2 = Rp 125.000,00
c. Kariawan 3 = Rp 100.000,00
d. Kariawan 4 = Rp 100.000,00
e. Sopir (bergantung jarak tempuh)

- Biaya pengemasan : @Rp.2000 _____________.
Rp 450.000,00
Penjualan tiap hari tidak sama tergantung permintaan pembeli. Semakin banyak barang yang
dijual maka semakin banyak pula untung yang diraih.




BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerabah merupakan karya seni ,karena ikan mengandung banyak gizi yang
dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan tubuh kita. Lingkungan hidup gerabah
adalah sungai, danau, kolam, sawah, atau rawa. Jenis gerabah yang umum
dikonsumsi adalah sidat, belut, gurame, lele, mas, nila merah, tawes, karper, nilem,
tambakan, sepat siam, mujair, gabus, toman, betok, jambal, dan jelawat.
Ikan juga mempunyai banyak manfaat salah satunya yaitu dapat dikonsumsi.
Banyak orang-orang yang menggunakan ikan sebagai menu utama dalam
wirausahanya, misalkan restoran - restoran, warung pinggir jalan maupun industri
rumahn tangga. Mereka menjual atau menyajikan ikan ikan tersebut dalam bentuk
makanan yang siap disantap.

B. Saran
C. B. Saran

1. Sebaiknya masyarakat lebih menghargai alat-alat tradisional dalam negeri
terutama gerabah, agar produk gerabah tetap dilestarikan dan dikenal oleh
masyarakat luas.
2. Seharusnya para perajin gerabah lebih mengembangkan dan meningkatkan
kualitas produknya sehingga produk-produk dalam negeri dapat digunakan
sebagaimana kita menggunakan produk yang modern.
3. Pemerintah seharusnya memberi tempat yang layak pada para perajin, agar
produk-produk mereka tetap bertahan di zaman modern ini





LAMPIRAN
Ikan Mas


a. Sejarah singkat
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang
pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475
sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun
1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas
yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan
Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia.
b. Sentra perikanan
Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah, waduk,
sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan
umum. Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi,
Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta
c. Jenis
- Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek;
bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit;
perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.
- Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih
gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila
diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang
badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
- Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata
pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit;
gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan
panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
- Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relatif
panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan
lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan
antara 3,5:1.
- Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik
bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari
warna-warna tersebut.
d. manfaat
1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
2) Sebagai ikan hias.




Ikan Mujair


a. Sejarah singkat
Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih
dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika
dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai
Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair
mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini
mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah
dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum
yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.
b. Sentra perikanan
Sentra perikanan terdapat didaerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera,
Kalimantan.
c. Jenis
Adapun jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah
(mujarah) atau jamerah dan mujair albino.
d. Manfaat
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.

Ikan Nila



a. Sejarah singkat
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh
memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal
dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke
negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di
wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik Ikan nila disukai
oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan
kakap merah.
Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian
Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan
adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia.
Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui


Direktur Jenderal Perikanan.

b. Sentra perikanan
Di Indonesia ikan nila telah dibudidayakan di seluruh propinsi.
c. Jenis
Terdapat 3 jenis nila yang dikenal, yaitu: nila biasa, nila merah (nirah) dan nila
albino.
d. Manfaat
Sebagai sumber penyediaan protein hewani.

Ikan patin



a. Sejarah singkat
Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang
berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin
dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual
yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan
diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup
responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan,
dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai
keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk
membongsorkan tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan
kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan
ikan ini.
Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran gerabah lokal, warna putih seperti
perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut
terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan
catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang
berfungsi sebagai peraba.
b. Sentra Perikanan
Penangkaran ikan patin banyak terdapat di Lampung, Sumatera Selatan, Jawa
Barat, Kalimantan.
c. Jenis
Kerabat patin di Indonesia terdapat cukup banyak, diantaranya:
a) Pangasius polyuranodo (ikan juaro)
b) Pangasius macronema
c) Pangasius micronemus
d) Pangasius nasutus



e) Pangasius nieuwenhuisii
d. Mnfaat
1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
2) Sebagai ikan hias.

Ikan Bandeng


a. Pendahuluan
Benih bandeng (nener) merupakan salah satu sarana produksi yang utama
dalam usaha budidaya bandeng di tambak. Perkembangan Teknologi budidaya
bandeng di tambakdirasakan sangat lambat dibandingkan dengan usaha
budidaya udang. Faktor ketersediaan benih merupakan salah satu kendala
dalam menigkatkan teknologi budidaya bandeng.
Selama ini produksi nener alam belum mampu untuk mencukupi kebutuhan
budidaya bandeng yang terus berkembang, oleh karena itu peranan usaha
pembenihan bandeng dalam upaya untuk mengatasi masalah kekurangan
nener tersebut menjadi sangat penting.
Tanpa mengabaikan arti penting dalam pelestarian alam, pengembangan
wilayah, penyediian dukungan terhadap pembangunan perikanan khususnya
dan pembangunan nasional umumnya, kegiatan pembenihan bandeng di
hatchery harus diarahkan untuk tidak menjadi penyaing bagi kegiatan
penangkapan nener di alam. Diharapkan produksi benih nener di hatchery
diarahkan untuk mengimbangi selisih antara permintaan yang terus meningkat
dan pasok penangkapan di alam yang diduga akan menurun.

Udang





a. Sejarah singkat
Udang merupakan jenis ikan konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13
(5 ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar
yang disebut eksosketelon. Umumnya udang yang terdapat di pasaran
sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri
dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat
pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga
Palaemonidae, sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai kelompok
udang palaemonid. Udang laut, terutama dari keluarga Penaeidae, yang bisa
disebut udang penaeid oleh para ahli.
Udang merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang
bermutu tinggi. Bagi Indonesia udang merupakan primadona ekspor non migas.
Permintaan konsumen dunia terhadap udang rata-rata naik 11,5% per tahun.
Walaupun masih banyak kendala, namun hingga saat ini negara produsen
udang yang menjadi pesaing baru ekspor udang Indonesia terus bermunculan.
b. Sentra perikanan
Daerah penyebaran benih udang windu antara lain: Sulawesi Selatan
(Jeneponto, Tamanroya, Nassara, Suppa), Jawa Tengah (Sluke, Lasem), dan
c. Manfaat
- Udang merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi, yaitu
21%, dan rendah kolesterol, karena kandungan lemaknya hanya 0,2%.
Kandungan vitaminnya dalam 100 gram bahan adalah vitamin A 60 SI/100;
dan vitamin B1 0,01 mg. Sedangkan kandungan mineral yang penting adalah
zat kapur dan fosfor, masing-masing 136 mg dan 170 mg per 100 gram
bahan.
- Udang dapat diolah dengan beberapa cara, seperti beku, kering, kaleng,
terasi, krupuk, dll.
- Limbah pengolahan udang yang berupa jengger (daging di pangkal kepala)
dapat dimanfaatkan untuk membuat pasta udang dan hidrolisat protein.
- Limbah yang berupa kepala dan kaki udang dapat dibuat tepung udang,
sebagai sumber kolesterol bagi pakan udang budidaya.
- Limbah yang berupa kulit udang mengandung chitin 25% dan di negara maju
sudah dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, bioteknologi,
tekstil, kertas, pangan, dll.
- Chitosan yang terdapat dalam kepala udang dapat dimanfaatkan dalam
industri kain, karena tahan api dan dapat menambah kekuatan zat pewarna
dengan sifatnya yang tidak mudah larut dalam air.














Lampiran
















DAFTAR PUSTAKA

Http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1057636419.44479
Http://ikantawar.com/
Http://idwikipedia.org/wiki.Mujair
Http://idwikipedia.org/wiki.Nila





Tugas Kewirausahaan
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester 5
Dosen: Prof Dr. ANANTA PRAMUDYA WARDANA,MH




Oleh :
NIKE KUMALA SARI
NPM : 08.1.01.05.0167


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI



SOAL UAS
1. Menurut pandangan saudara, apa yang disebut wirausaha modern ?
2. Faktor apa saja sebagai pendukung utama wirausaha modern menurut padangan saudara
(man, material, money, power, metode) ?
3. Jelaskan konsep man dalam wirausaha modern ?
4. Dalam wirausaha modern mendapatkan money ada 2 jalan, jelaskan konsep anda ?
5. Jelaskan konsep konsep anda metode dalam sistem pemasaran ?
6. Apakah power berperan besar dalam proses kesuksesan wirausaha ,jelaskan ?
7. Jelaskan bila man, money, material, power dan metode sudah memenuhi syarat dalam
konsep wirausaha.
Jika sudah memenuhi syarat apakah pelaku wirausaha bisa sukses ?
8. Menurut pandangan anda wirausaha apa yang akan sukses saat ini ?
9. Buat bagan faktor pendukung wirausaha beserta penjelasannya ?
10. Buat laporan tentang objek wirausaha ?


















Jawaban UAS
1.Menurut pandangan saudara apa yang disebut wirausaha modern?
Wirausaha modern adalah seorang wirausaha yang mempunyai cara berpikir,
menelaah, dan bertindak secara modern untuk membuat keputusan penting, mendorong
wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil, mencapai suatu tujuan
dengan menggunakan sistem-sistem yang baru.
2.Faktor apasaja sebagai pendukung utama wirausaha modern menurut saudara?
a. Man
Man dalam wirausaha adalah orang yang bisa dan mampu segalanya (manusia
profesional) yang berperan mengelola suatu perusahaan yang mempunyai ide-ide kreatif dan
inovatif agar dapat efisien dan efektif dalam berkreasi. Serta mempunyai sifat-sifat mempunyai
rasa percaya diri, semangat, tanggung jawab, mau berusaha, optimis, dan siap menghadapi
segala resiko yang mungkin akan terjadi pada usaha kita. Mempunyai pemikiran pemikiran
baru/modern dan tidak takut mencoba inovasi baru.

b. Metode
Metode adalah suatu cara penyiasatan kerja yang di pakai oleh seorang wirausaha,
dengan membuat metode yang bagus, terencana, terorganisir yang baik dengan mempunyai
inovasi dan mengandalkan kretifitas yang unik dan menarik. Dengan metode seperti itu
kemungkinan usaha yang kita jalankan akan mengalami kemajuan yang pesat sehingga para
konsumen akan tertarik dan merasa puas dengan produk yang telah kita buat, sehingga dengan
modal yang sedikit kita akan mendapatkan keuntungan yang besar.
c. Power
Power adalah kekuatan seorang wirausaha sehingga dia mempunyai kekuasaan dalam
usahanya, seorang wirausaha harus mempunyai karisma tersendiri agar namanya serta
produknya bisa mudah dikenal atau diterima masyarakat dengan mudah. Jika seorang
wirausaha sudah mempunyai power maka usahanya pun bisa berjalan. Power ini hanya dimiliki
oleh wirausaha modern.
d. Money
Money adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai operasional mulai dari berdiri
sampai beroperasinya suatu usaha yang kita dirikan. Uang tersebut diperlukan untuk
membiayai segala keperluan usaha, mulai dari biaya pra investasi, pengurusan izin, biaya
investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja. Sementara modal keahlian
diperlukan untuk mengelola atau menjalankan usaha tersebut.

e. Material
Material merupakan bagian dari wirausaha yang berupa barang-barang untuk
menunjang wirausaha tersebut. Material ini diperlukan untuk menunjang atau melengkapi dari
money itu sendiri.

3. Jelaskan konsep man dalam wirausaha modern?
Man dalam wirausaha adalah orang yang bisa dan mampu segalanya (manusia
profesional) yang berperan mengelola suatu perusahaan yang mempunyai ide-ide kreatif dan


inovatif agar dapat efisien dan efektif dalam berkreasi. Serta mempunyai sifat-sifat mempunyai
rasa percaya diri, semangat, tanggung jawab, mau berusaha, optimis, dan siap menghadapi
segala resiko yang mungkin akan terjadi pada usaha kita. Mempunyai pemikiran pemikiran
baru/modern dan tidak takut mencoba inovasi baru.


4. Dalam wirausaha modern mendapatkan money ada 2 jalan. Jelaskan konsep anda?
Kita dapat mendapatkan modal dengan 2 cara yaitu
- Modal sendiri adalah modal yang dapat diperoleh dari dana sendiri (seperti setoran modal,
bantuan dari keluarga dan cadangan laba). Modal ini tidak memerlukan persyaratan yang
rumit, tidak ada keharusan mengembalikan modal tetapi sulit memperoleh dalam jumlah
tertentu, jumlah terbatas, kurang memotivasi pemilik Modal pinjaman.
- Modal asing adalah modal yang diperoleh dengan meminjam kepada pihak lain dana
pinjaman (seperti pinjaman dari dunia perbankan atau lembaga keuangan lainnya).Modal ini
jumlahnya tidak terbatas,dan motivasi usaha tinggi tetapi kekurangannya harus
dikembalikan, beban moral, dikenakan berbagai biaya

5. Jelaskan konsep saudara metode dalam sistem pemasaran?
Dalam sistem pemasaran perlu adanya metode yang cemerlang, karena kunci suatu
usaha adalah pada pemasarannya.Ppemasaran menentukan pendapatan yang akan kita
peroleh.Pemasaran membuat konsumen mengenal produk yang telah kita buat sehingga
konsumen akan tertarik dengan produk kita. Pemasaran bisa kita lakukan melalui media
komunikasi seperti koran atau internet karena lebih menghemat tenaga serta lebih menarik
konsumen untuk membelinya.
6. Apakah power berperan besar dalam proses kesuksesan seorang wirausaha. Jelaskan?
Iya,karena power merupakan salah satu unsur yang dapat menunjang keberhasilan
dalam berwirausaha. Power dimiliki oleh seorang wirausaha modern,karena seorang wirausaha
modern memiliki kekuatan untuk tetap bertahan meskipun banyak masalah dan banyak
persaingan bisnis diluar sana.
7. Jelaskan bila man, money, material, metode, dan power sudah memenuhi syarat dalam
konsep kewirausahaan, seorang pelaku wirausaha bisa sukses?
Belum tentu, kemungkinan 99% sukses dan 1% tidak sukses karena meskipun man,
money, material, metode, dan power sudah tersedia dan mencukupi tetap semuanya
tergantung kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa kekuasaan Tuhan kita tidak akan
bisa sukses.
8. Menurut pandangan saudara wirausaha apa yang suskses saat ini?
Jualan gerabah.
Karena menurut saya jualan gerabah dapat meraup untung yang besar. Gerabah mudah
didapatkan, tidak tergantung musim, sewaktu waktu kita dapat membelinya, tidak seperti
halnya ikan air laut. Apabila cuaca sedang buruk ikan air laut harganya bisa naik 2 x lipat dari
harga sebelumnya.


Dengan jualan ikan kita juga sudah sedikit membantu perekonomian negara.

9. Buat bagan faktor pendukung wirausaha beserta penjelasannya?







a. Man adalah orang atau pelaku wirausaha yang memiliki kemauan keras untuk berwirausaha
serta mau bertindak dengan percaya diri, bertanggung jawab, kreatif, inovatif, mampu
mengeluarkan ide-ide yang efektif dan efisien untuk usahanya. Dan pandai memanage
keuangan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
b. Metode adalah suatu cara untuk kita berwirausaha agar memperoleh keuntungan yang besar,
dan tetap eksis dalam dunia usaha, untuk merancang metode ini wirausaha harus benar-
benar memperhitungkan apa yang akan dilakukan apakah menguntungkan atau tidak dan
memperhitungkan bagaimana jika ada halangan atau masalah dalam usahanya dengan
metode yang sudah terorganisir dengan baik itulah usaha kita akan lancar dan menekan
biaya pengeluaran seminim mungkin agar mendapat keuntungan yang besar.Dalam metode
ada penyiasatan yang biasa dilakukan antara lain:
Penyiasatan SDM,wirausahawan harus mempunyai wawasan yang luas bisa dengan cara
belajar pada ahlinya atau belajar di internet.
Penyiasatan money, yaitu dengan mencari sumber daya lain selain uang.
Penyiasatan material, dengan meminjam dana atau menyewa peralatan untuk
berwirausaha.
Penyiasatan penjualan, dengan cara mengemas penampilan produk agar terlihat menarik.
Penyiasatan bahan baku, dengan cara memilih bahan baku yang tidak terlalu mahal tetapi
bisa kita siasati agar produk kita seperti dari bahan baku yang mahal.
c. Power adalah kekuatan seorang wirausaha sehingga dia mempunyai kekuasaan dalam
usahanya, seorang wirausaha harus mempunyai karisma tersendiri agar namanya serta
produknya bisa mudah dikenal atau diterima masyarakat dengan mudah. Jika seorang
wirausaha sudah mempunyai power maka usahanya pun bisa berjalan. Power ini hanya dimiliki
oleh wirausaha modern.
d. Money adalah sesuatu yang diperlukan untuk mendukung suatu wirausaha yaitu membiayai
operasional mulai dari berdiri sampai beroperasinya suatu usaha yang kita dirikan. Money
dapat berupa dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai
Kewirausahaan
Metode Power Money
Material
Man


dari biaya pra investasi atau modal, pengurusan izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva
tetap, sampai dengan modal kerja. Kita juga bisa menyiasati money itu sendiri yitu mencari
sumber daya lain selain uang.
e. Material merupakan bagian dari wirausaha yang berupa barang-barang untuk menunjang
wirausaha tersebut. Material ini diperlukan untuk menunjang atau melengkapi dari money
itu sendiri.



























DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Batasan Masalah 2
D. Rumusan Masalah 2
E. Tujuan Penelitian 2
F. Manfaat Penelitian 3
BAB II. LANDASAN TEORI 4
A. Pengertian 4
B. Manfaat 4
C. Pemasaran 6
BAB III. OBJEK PENGAMATAN 7
A. Tentang perintis 7
B. Kapan Mulai merintis 7
C. Kendala yang dihdapi wirausaha 7
D. Tempat 8
BAB IV. PROSES PRODUKSI 10
A. Sumber Bahan 10
B. Alat Dan Bahan 10
C. Tahapan Membudidayakan Jamur Tiram 10
BAB V. ANALISIS USAHA 12
BAB VI. PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14
LAMPIRAN LAMPIRAN 15
DAFTAR PUSTAKA

You might also like