Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

BIODIVERSITAS MANGROVE DI CAGAR ALAM PULAU SEMPU

Hari Sulistiyowati1
Abstract: The research project about species diversity of mangrove forests at The Sempu Island, Malang County was done to
study species composition, density and domination of mangroves. The mangrove species were collected by using a combination of
transect and plotting methods. The 10x 10 m plots were placed on the transects. Eight mangrove species were found in coastal
areas of Sempu Island. All those species show a complexity forest caused by their roots and canopies stratifications. These eight
mangrove species are belonging to three divisions of Rhizophoraceae, Myrsinaceae and Euphorbiaceae. Among the mangrove
species, Rhizophora apiculata was the dominant species (Value Index=122, 36%) while the codominan species was Ceriops
decandra (Value Index =57, 93%). R. apiculata was highly distributed at the coastal areas (32, 14%) followed by C. decandra
(21, 43%), Ceriops tagal C.B. Rob. (14, 28%) and Aegiceras corniculatum Blanco (10, 71%). The biodiversity index of the
mangrove forest is low (0, 49.) However, the existence of all those mangroves is very important especially as green belt and
nursery or hatching areas for others.
Key words: mangrove, biodiversity
PENDAHULUAN
Hutan Mangrove terdiri atas berbagai kelompok tumbuhan seperti pohon, semak, palmae, dan paku-
pakuan yang beradaptasi terhadap habitat yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut between
(Sugianto, 1995). Sekarang ini di Pulau jawa hanya tingga sekitar 49.900 ha of hutan mangrove dan hanya
7.700 ha berada di sebalah Timur (Chong, et al. 1990). Ada sekitar 35 species ditemukan di Pulau-pulau
Jawa dan Bali (Whitten et.al., 1999). Jenis-jenis tersebut diklasifikasikan ke dalam famili Rhizophoraceae,
Aviciniaceae, and Sonneratiaceae. Jenis-jenis asosiasi lainnya antara lain Xylocarpus granatum, X.
moluccensis, Lumnitzera sp., Phempis acidula, and Exoecaria agallocha.
Keberadaan hutan mangrove di ekosistem sangat penting karena mereka memiliki potensi ekologis dan
ekonomi. Hutan mangrove memiki peran penting sebagai nursery area dan habitat dari berbagai macam
ikan, udang, kerang-kerang dan lain-lain. Di hutan ini pula banyak sumber-sumber nutrient yang penting
sebagai sumber makanan banyak species khususnya jenis migratory seperti burung-burung pantai. Hutan
mangrove juga berperan sebagai green belt yang melindungi pantai dari erosi karena gelombang laut atau
badai tsunami juga memerangkap sediment sebagai aktivitas akresi. Lebih lanjut, mangrove memberikan
kontribusi yang signifikan pada produktifitas estuarine dan pesisir melalui aliran energi dari proses
dekomposisi serasah. Rantai makanan yang tergantung pada mikroba dan hasil dekomposisi tumbuhan
sangat mendukung berbagai jenis hewan yang tinggal di dalamnya. Dan habitat yang ada di sekitarnya
(BAPEDAL, 1995; Whitten et.al., 1999). Namun demikian karena keberadaannya di daerah pasang surut
maka jenis-jenis mangrove harus mampu beradaptasi pada kondisi salinitas 0-35% dan juga kekeringan
selama periode surutnya air laut.
Keberadaan hutan mangrove sekarang ini cukup mengkhawatirkan karena ulah manusia untuk
kepentingan konversi lahan sebagai tambak, pemukiman, perhotelan, ataupun tempat wisata. Oleh karena
itu sepanjang pesisir utara Jawa hutan-hutan mangrove ditebang secara legal maupun illegal. Aktivitas ini
mampu menurunkan populasi mangrove hingga lebih dari 50% dalam kurun waktu 30 tahun.
Hutan mangrove yang tersisa sebagian besar hanyalah yang ada di kawasan konservasi seperti Taman
Nasional atau Cagar Alam. Salah satu kawasan yang masih memiliki hutan mangrove adalah Pulau
Sempu. Pulau ini berada di lautan Samudera Indonesia dan secara administratif berada di Desa
Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing wetan, Kabupaten Malang 60
Jurnal Sainstek, Vol 8 No. 1, Juni 2009

(DEPHUT, tth). Cagar Alam Sempu
merupakan sumberdaya alam Indonesia
yang unik karena terbentuk dari karang
terangkat atau Atoll. Namun demikian
kawasan ini seringkali digunakan sebagai
area tempat latihan perang Tentara Nasional
Indonesia (TNI) yang berdampak pada
rusaknya ekosistem hutan disini khususnya
mangrove yang berada pada formasi depan
ekosistem daratan. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian untuk mengkaji
keanekaragaman mangrove yang tumbuh di
Pulau Sempu. Hal ini penting sebagai upaya
eksplorasi, pelestarian, dan pengelolaannya
di kemudian hari sehingga biodiversitasnya
tetap terjaga.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan
Mei-Oktober 2005 di tiga lokasi yaitu Pantai
Raas, AirTawar and Semut. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode plot dengan
menggunakan plot yang berukuran 10 x
10m. Plot-plot diletakkan di sepanjang
transek yang diletakkan sejajar garis pantai.
Setiap jenis mangrove yang ditemukan
diidentifikasi, diukur diameter batangnya
pada ketinggian 1,30 cm setinggi dada,
selanjutnya masing-masing jenis diambil
specimennya untuk diidentifikasi lebih
lanjut.
Selanjutnya data dianalisis berdasarkan
penghitungan densitas, frekuensi, dan
dominansi. Semua nilai relative dari ketiga
penghitungan tersebut dijumlah untuk
mendapatkan Indeks Nilai Penting (INP):
Penutupan relatif jenis a + Kerapatan relatif jenis
a+ Frekuensi relatif jenis a
INP selanjutnya digunakan untuk
menentukan dominasi jenisnya. Untuk
mengetahui keanekaragaman jenis
mangrovenya digunakan rumus indeks
diversitas Shanon-Wiener (Kent, Martin,
dan Coker, 1992):
s
H = - (ni/N) log (ni/N)
i=1
H = Indeks Shanon; ni = Jumlah tiap jenis
N = Total jenis
Gambar 1. Lokasi pengambilan data 61
Jurnal Sainstek, Vol 8 No. 1, Juni 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada delapan jenis tumbuhan mangrove yang ada di Pulau Sempu, kesemuanya tersebar di tiga pantai
yaitu Raas, Air Tawar dan Semut (Tabel 1). Dua jenis di antaranya yaitu Bruguiera sexangula and A.
corniculatum merupakan jenis endemik dan berstatus rare species. Kedelapan jenis yang ada tergolong ke
dalam tiga famili yaitu Myrsinaceae, Rhizophoraceae, dan Euphorbiaceae. Penemuan ini cukup penting
mengingat untuk luasan pantai yang terbatas. Selain itu
Tabel 1. Komposisi
jenis mangrove di
cagar Alam Pulau
Sempu NO.
NAMA JENIS NAMA DAERAH FAMILI
1 Aegiceras
corniculatum
Blanco.
gedangan Myrsinaceae
2 Bruguiera
gymnorrhiza Lamk.
tanjang Rhizophoraceae
3 Bruguiera
sexangula
tanjang Rhizophoraceae
4 Ceriops decandra tenggar Rhizophoraceae
5 Ceriops tagal C.B.
Rob.
tenggar Rhizophoraceae
6 Excoecaria
agallocha L.
kayu buta Euphorbiaceae
7 Rhizophora
apiculata
bakau Rhizophoraceae
8 Rhizophora
mucronata Lamk.
bakau Rhizophoraceae

You might also like