Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Jumlah Saluran Distribusi Terhadap Omzet Penjualan (Studi Kasus Pada PT Heinz ABC Indonesia Cabang Bogor)
Pengaruh Jumlah Saluran Distribusi Terhadap Omzet Penjualan (Studi Kasus Pada PT Heinz ABC Indonesia Cabang Bogor)
= r
) 885 . 65 ( ) 960 . 66 ( ). 625 . 600 . 63 ( ) 995 . 717 . 81 (
575 . 049 . 2 235 . 181 . 2
= r
750 . 172 . 476 . 19
660 . 131
= r
557 . 139
660 . 131
= r
943 , 0 = r
% 94 = r
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi
di atas dapat diartikan bahwa dengan jumlah
saluran distribusi yang telah dikeluarkan
perusahaan pada tahun 2005-2009 tersebut,
perusahaan memperoleh peningkatan omzet
penjualan dengan angka koefisien korelasi
sebesar 94 persen artinya bahwa setiap jumlah
saluran distribusi yang digunakan oleh
perusahaan mempunyai hubungan yang sangat
kuat terhadap omzet penjualan yang diperoleh
SUPARIYANI dan DJAKARIA, Pengaruh Jumlah Saluran Distribusi terhadap Omzet
98
perusahaan.
Untuk dapat memberikan interprestasi
terhadap kuatnya hubungan itu, penulis
memiliki pedoman seperti tertera pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3
Pedoman untuk memberikan interprestasi
koefisien korelasi
Interval
Koefisien
Tingkat
Hubungan
0,00 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, Drs. Metodologi Penelitian
Bisnis. Bandung: CV Alfabeta, 2003,183
Berdasarkan tabel 3 tersebut, maka
koefisien korelasi yang ditemukan 0,943 atau
94 persen termasuk pada kategori sangat kuat.
Jadi terdapat hubungan sangat kuat antara
saluran distribusi dan omzet penjualan.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk menguji
kebenaran kesimpulan dari hipotesis yang
dilakukan penulis
Langkah-langkah hipotesis
1. Ho :
0 =
Tidak ada hubungan antara saluran
distribusi dengan omzet penjualan.
Ha :
0
Ada hubungan antara saluran distribusi
terhadap tingkat omzet penjualan.
2. Taraf nyata
a disebut juga taraf siginifikan atau taraf
nyata dengan a = 0,05 misalnya, atau
sering disebut taraf nyata, 5%, berarti
bahwa dalam setiap kesimpulan yang kita
ambil ada kesalahan sebesar 5%.
3. Untuk membuktikan kebenaran dari hasil
tersebut dilakukan pengujian hipotesis
dengan rumus perhitungan sebagai
berikut:
2
1
2
r
n r
t
=
88 , 0 1
2 5 94 , 0
= t
347 , 0
73 , 1 * 94 , 0
= t
t = 4,7
4. Kriteria terima Ho
a. t
hitung
< t
tabel
maka Ho diterima, Ha
ditolak
b. t
hitung
> t
tabel
maka Ho ditolak, Ha
diterima
Harga t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
untuk kesalahan 5% dan dk = n 2 = 3, maka
t
tabel
= 2,35 .Karena t
hitung
4,7 > t
tabel
2,35
atau t
hitung
4,7 < t
tabel
- 2,35. Maka Ho
ditolak, dan Ha diterima. Hal ini berarti secara
signifikan (94 persen) terdapat pengaruh antara
saluran distribusi terhadap omzet penjualan.
Keterangan:
Daerah yang diarsir merupakan daerah
penerimaan Ha oleh karena t
hitung
4,7 > t
tabel
yaitu 2,35 atau dihitung t
hitung
-4,7 < t
tabel
2,35. Sehingga Ha : 0 diterima, berarti ada
hubungan positif antara kenaikan jumlah
saluran distribusi dengan kenaikan omzet
penjualan dan berarti Ho ditolak.
Selanjutnya untuk mengetahui berapa
besar peranan biaya saluran distribusi dalam
menunjang peningkatan omzet penjualan maka
penulis akan mencari koefisien determinasi
dalam persen yaitu:
KD = r 100%
KD = 0,94 100%
KD = 0,883 100%
KD = 88%
Dari hasil perhitungan koefisien
determinasi sebesar 88 persen yang berarti
Diterima
Ha
- 4,7 2,35 4,7
Gambar 1
Uji hipotesis
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 2, Oktober 2010
99
hasil penjualan PT. HAI Cabang Bogor
dipengaruhi oleh aktivitas saluran distribusi
dan sisanya 12 persen dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti kualitas barang, harga jual,
kualitas pelayanan, promosi, dan lain-lain.
Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier sederhana
mengemukakan nilai-nilai saluran distribusi
sebagai variabel independent (X) dan omzet
penjualan sebagai variabel dependent (Y).
Persamaan dari regresi linier adalah :
Y = a + b X
Dimana konstanta a dan b diberikan
persamaan sebagai berikut:
n
X b Y
a
) ( ) (
=
2 2
) ( ) (
) )( ( ) (
X X n
Y X XY n
b
=
2
) 975 . 7 ( ) 599 . 343 . 16 ( 5
) 257 )( 975 . 7 ( ) 247 . 436 .( 5
=
370 . 117 . 18
660 . 131
=
= 0,00726
n
X b Y
a
) ( ) (
=
a =
5
) 975 . 7 )( 00726 , 0 ( ) 257 (
a =
5
8985 , 57 257
a = 199,1015
Dari perhitungan diatas dapat a = 199,1015
sedangkan b= 0,00726
Jadi harga untuk Y = 199,1015 + 0,00726
X. Di mana hasil ini memberikan arti bahwa
regresi omzet penjualan (Y) atas saluran
distribusi (X) mempunyai persamaan Y =
199,1015 + 0,00726 X
Persamaan ini berfungsi untuk meramal,
jika variabel bebas (X) berubah maka variabel
(Y) pun akan berubah. Jika harga dari variabel
bebas (X) ini misalkan 5, maka persamaan Y =
199,1015 + 0,00726 X (5) atau dengan kata lain
apabila jumlah saluran distribusi ditingkatkan 5
kali maka omzet penjualan akan meningkat
menjadi 199,138 untuk lebih jelasnya
persamaan Y = 199,1015 + 0,00726 X dapat
dilihat dalam grafik linieritas regresi sebagai
berikut:
Y
2.000.000 Y = 199,1015 + 0,00726 X
1.000.000
X
10.000 20.000 30.000
Gambar 1
Linieritas Regresi
S x =
) 1 (
) (
2 2
n n
X X n
=
) 1 5 ( 5
) 975 . 7 ( ) 599 . 343 . 16 )( 5 (
2
=
20
370 . 117 . 18
= 905.868,5
Sy =
) 1 (
) (
2 2
n n
Y Y n
=
) 1 5 ( 5
) 257 ( ) 392 . 13 )( 5 (
2
=
20
911
= 45,55
Se =
) (
2
1
2
Sx b Sy
n
n
=
) 5 , 868 . 905 )( 0000527076 , 0 ( 55 , 45 (
2 5
1 5
= 2,93
Jika Y didistribusikan secara normal maka
penduga juga akan memiliki distribusi
normal karena merupakan fungsi linier dari
Y dan fungsi linier.
Untuk menguji hipotesis bahwa = 0
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
SUPARIYANI dan DJAKARIA, Pengaruh Jumlah Saluran Distribusi terhadap Omzet
100
1. Merumuskan uji hipotesis
Ho : = 0 garis regresi populasi melalui
titik asal nol
Ho : > 0 garis regresi populasi tidak
melalui titik asal nol
2. Tarif signifikan = 0,05 dan df = n-2 =
5-2 =3
t
tabel
(1/2 = df) = t
tabel
(2,571)
3.
) 1 ( ) 1 (
2
2 /
2
2 /
+ < <
=
n n Sx
X Se t
a
n n Sx
X Se t
a a
) 1 5 ( 5 5 , 868 . 905
599 . 343 . 16 ) 93 , 2 ( 571 , 2
1015 , 199
) 1 5 ( 5 5 , 868 . 905
599 . 343 . 16 ) 93 , 2 ( 571 , 2
< <
= 0,007517326 < < 199,1015
Pendugaan A dengan interval keyakinan
sebesar 95% didapat hasil sebesar 0,007517326
< < 199,1015 batas atas pendugaan A ialah
199,1015 dan batas bawahnya menjadi
0,007517326. Hal ini berarti bahwa 95 persen
dari keseluruhan ketika
y/x
= 0 akan terletak
diantara 0,007517326 hingga 199,1015
t =
2
0
) 1 ( ) (
X Se
n n Sx
=
599 . 343 . 16 93 , 2
) 1 5 ( 5 5 , 868 . 905 ) 0 1015 , 199 (
=1529,52
4. Karena jika t
hitung
< t
tabel
dan
(1529,52<2,571) maka Ho diterima dan
Ha ditolak ini berarti bahwa garis regresi
populasi melalui titik asal nol.
Sedangkan untuk menguji hipotesis b = 0
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan uji hipotesis
Ho : = 0 Tidak ada hubungan linier
antara variabel biaya saluran distribusi
dengan omzet penjualan.
Ho : = 0 Ada hubungan linier antara
variabel biaya saluran distribusi dengan
variabel omzet penjualan.
2. Tarif signifikan = 0,05 dan df = 5-2 = 3
t
tabel
(
1/2
- df)
= t
tabel
(2,571)
3. b =
1 1
2 / 2 /
+ < <
n Sx
Se t
b
n Sx
Se t
a a
1 5 5 , 868 . 905
) 93 , 2 ( 571 , 2
00726 , 0
1 5 5 , 868 . 905
) 93 , 2 ( 571 , 2
< <
=
4 , 517 . 841 . 850
258409 , 11
00726 , 0
4 , 517 . 841 . 850
258409 , 11
< < =
= 0,00000001579 < < 0,00726
Pendugaan dengan menggunakan interval
keyakinan sebesar 95% di dapat hasil
0,00000001579 < < 0,00726. hal ini berarti
ternyata batas keyakinan bawah adalah
0,00000001579 sedangkan batas keyakinan atas
adalah 0,00726.
4. S
2
y/x
=
) )( ( (
1
1
2
XY b Y
n
) 247 . 436 )( 00726 , 0 ( 392 . 13 (
1 5
1
=
S
y/x
=
21 , 2556
= 50,5589
Sb =
599 . 343 . 16
5589 , 50
= 0,00175883
t =
0,00175883
00726 , 0
= 4,13
Karena t
hitung
> t
tabel
(4,13 > 2,571) maka Ho
ditolak dan Ha diterima ini berarti dengan
sendirinya kita anggap bahwa memang ada
hubungan linier antara saluran distribusi
dengan omzet penjualan.
Hambatan-hambatan yang Dihadapi
Perusahaan dan Pemecahannya
Pada setiap kegiatan pemasaran
perusahaan akan menghadapi berbagai masalah
yang secara langsung ataupun tidak langsung
dapat mempengaruhi setiap aktivitas
perusahaan. Begitu juga dengan PT HAI yang
didalamnya melaksanakan kegiatan
mendistribusikan dan kegiatan pemasaran
lainnya tidak terlepas dari berbagai hambatan
yang dihadapi baik dalam internal maupun
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 10 No. 2, Oktober 2010
101
eksternal perusahaan diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Armada Pengiriman terbatas
Yaitu yang menjadi kendala utama
perusahaan dalam menjalankan kegiatan
pemasaran perusahaan yaitu adanya proses
pengiriman yang terlambat dikarenakan
banyaknya jumlah permintaan sedangkan
untuk armadanya masih terbatas.
b. Persaingan
Yaitu adanya persaingan dari perusahaan
yang sejenis membuat perusahaan harus
membuat strategi yang lebih inovatif selain
hanya memasok produk melalui grosir dan ritel
saja tetapi juga perusahaan dalam memasarkan
produknya dengan cara memberikan pelayanan
yang terbaik dan menyediakan produk yang
bermutu tinggi.
Hambatan-hambatan atau kesulitan-
kesulitan diatas memang merupakan masalah
bagi perusahaan, namun masalah tersebut
bukanlah masalah yang terlalu besar yang akan
menyangkut terhadap kelangsungan hidup
perusahaan.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan
tersebut, perusahaan telah mengambil suatu
alternatif pemecahannya sebagai berikut:
a. Jam pengiriman yang dipercepat
Sikap PT HAI Cabang Bogor dalam
mengirim produk tergantung dari adanya
pasokan barang dari pihak corporate
sehingga bergantung pada distribusi yang
konsisten dan responsive. Jadi setiap kali
menerima barang pasokan dari pihak
corporate maka PT. HAI Cabang Bogor
akan langsung mengirimkan produk
sampai ke grosir maupun ritel lainnya, hal
ini dilakukan karena padatnya jadwal
pengiriman barang. Jadi pengiriman
dimajukan lebih awal
b. Dengan adanya persaingan antara
perusahaan sejenis, para manajer sales bisa
mengatasi bahwa dengan selain kualitas
produk dari PT. HAI yang bermutu maka
pelayanan kepada para pelanggan harus
jauh lebih baik, promosi penjualan yang
lebih digencarkan, dan jadwal pengiriman
barang diupayakan bisa datang tepat
waktu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan
analisa, maka penulis akan memberikan
beberapa kesimpulan, adapun kesimpulannya
adalah sebagai berikut:
1. Bentuk saluran pemasaran yang digunakan
oleh PT HAI Cabang Bogor adalah
distribusi fisik secara langsung artinya
perusahaan tidak menggunakan jasa
lembaga-lembaga perantara untuk
memasarkan produk perusahaan
dikarenakan tiap cabang di setiap kota
difungsikan untuk berperan sebagai
distributor juga. Berkenaan dengan bentuk
saluran distribusi langsung ini PT HAI
melakukan penjualan produknya dengan
menyalurkan produk-produknya ke ritel-
ritel dan grosir, di mana tempat ini
dianggap sebagai mitra kerja utama
perusahaan dan menjadi sarana utama
untuk menyampaikan produk yang erat
kaitannya dengan penjualan produk
perusahaan.
2. Saat ini PT. HEINZ ABC Indonesia
Cabang Bogor memiliki kenaikan yang
signifikan, terlihat dari omzet penjualan
yang meningkat pesat pada dua tahun
fiskal berturut-turut, yaitu pada tahun
2007 sampai 2008 dengan kenaikan omzet
Rp 5,36 milyar dari pendapatan omzet
49,84 milyar menjadi 55,20 milyar.
Kenaikan omzet yang cukup pesat juga
terjadi pada tahun fiskal 2008 sampai
tahun 2009 dengan kenaikan 6,64 milyar.
3. Hubungan antara saluran distribusi
terhadap tingkat omzet penjualan
perusahaan yang diperoleh PT HAI dapat
disimpulkan bahwa keduanya memiliki
hubungan yang sangat kuat, dengan
koefisien korelasi sebesar 94 persen yang
menunjukkan bahwa antara variabel X
(saluran distribusi) dan variabel Y (omzet
penjualan) memiliki hubungan yang sangat
kuat. Dari hasil perhitungan regresi linier
di dapat harga untuk Y = 199,1015 +
0,00726 X. Di mana jika variabel bebas
(X) berubah maka variabel Y pun akan
berubah. Penulis melakukan Penghitungan
nilai koefisien determinasi dan hasilnya 88
persen yang berarti hasil penjualan PT
HAI dipengaruhi oleh aktivitas distribusi
SUPARIYANI dan DJAKARIA, Pengaruh Jumlah Saluran Distribusi terhadap Omzet
102
dan sisanya 12 persen dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain seperti kualitas barang,
harga jual, kualitas pelayanan, promosi,
dan lain-lain.
4. Kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan dalam pelaksanaan
mendistribusikan barangnya adalah
terjadinya keterlambatan pengiriman
dikarenakan armada pengiriman yang
terbatas, dan persaingan. Kedua masalah
tersebut diatasi dengan cara perusahaan
membuat strategi dalam bidang pemasaran
seperti menyediakan produk yang
bermutu tinggi dengan kebutuhan
pelanggan juga perusahaan memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi sesuai
dengan visi misi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, H. Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran
dan Pemasaran Jasa. CV Alfabeta,
Bandung.
Armstrong and Kotler, 2001. Principles of
Marketing, Ninth Edition, by prentice
hall, inc.
Kartajaya, Hermawan dan M. Syakir Sula.
2006. Syariah Marketing. Mizan. Bandung
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management.
Eleventh Edition. Pearson Education,
Inc. Upper Saddle River, New Jersey.
Kotler, Philip dan Hermawan Kartajaya. 2002.
Repositioning Asia From Bubble To
Sustainable Economy. Salemba Empat.
Jakarta
Machhfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar
Pemasaran Modern. Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN. Yogyakarta.
McCarthy, E. Jerome. Dasar-Dasar Pemasaran,
diterjemahkan oleh Agus Dharma, Phd.,
Penerbit PT. Glora Aksara Pratma,
1993.
Rangkuti, Freddy. 2000. Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis : Reorientasi Konsep
Perencanaan Strategis untuk Menghadapi
Abad 21. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Saladin, Djaslim. 2004. Manajemen Pemasaran :
Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengendalian. Linda Karya, Bandung.
Tjiptono, Fandy. 2005, Pemasaran Jasa (Edisi
Pertama, Cetakan Pertama), Yogyakarta:
Bayumedia.
Simamora Henry. 2007. Manajemen Pemasaran
Internasional. PT. Asdi Mahasatya. Jakarta