Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

TUGAS BAHASA INGGRIS

Mencari dan menerjemahkan artikel tentang


HALLOWEEN

Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Vina Anggraini
2. Vira Maharani Putri
3. Aria Adi Winata
4. Rafly Ardiansyah
5. Ahmad Fadillah

Kelas : VIII 9
Guru bidang studi : Fenny T. M.Pd
SMPN 177
2014
What is Halloween?

Halloween is a secular holiday combining vestiges of traditional harvest festival
celebrations with customs more peculiar to the occasion such as costume wearing, trick-or-
treating, pranksterism, and decorative imagery based on the changing of the seasons, death,
and the supernatural. It takes place on October 31.
Though it was regarded up until the last few decades of the 20th century as primarily a
children's holiday, in more recent years activities such as costume parties, themed
decorations, and even trick-or-treating have grown increasingly popular with adults as well,
making Halloween a celebration for all ages.
The name Halloween (originally spelled Hallowe'en) is a contraction of All Hallows
Even, meaning the day before All Hallows Day (better known today as All Saints Day), a
Catholic holiday commemorating Christian saints and martyrs observed since the early
Middle Ages on November 1.
According to the best available evidence, Halloween originated as a Catholic vigil
observed on the eve of All Saints Day, November 1, in the early Middle Ages.
It has become commonplace to trace its roots even further back in time to a pagan
festival of ancient Ireland known as Samhain (pronounced sow'-en or sow'-een), about which
little is actually known. The prehistoric observance is said to have marked the end of summer
and the onset of winter, and was celebrated with feasting, bonfires, sacrificial offerings, and
homage to the dead.
Despite thematic similarities, there's scant evidence of any real historical continuity
linking Samhain to the medieval observance of Halloween, however. Some modern
historians, notably Ronald Hutton (The Stations of the Sun: A History of the Ritual Year in
Britain, 1996) and Steve Roud (The English Year, 2008, and A Dictionary of English
Folklore, 2005), flatly reject the popular notion that the Church designated November 1st All
Saints Day to "Christianize" the pagan holiday. Citing a lack of historical evidence, Roud
goes so far as to dismiss the Samhain theory of origin altogether.
"Certainly the festival of Samhain, meaning Summer's End, was by far the most
important of the four quarter days in the medieval Irish calendar, and there was a sense that
this was the time of year when the physical and supernatural worlds were closest and magical
things could happen," Roud notes, "but however strong the evidence in Ireland, in Wales it
was May 1 and New Year which took precedence, in Scotland there is hardly any mention of
it until much later, and in Anglo-Saxon England even less."
It seems reasonable to conclude that the connection between Halloween and the pagan
Irish festival of Samhain has, at the very least, been overstated in most modern accounts of
the holiday's origin.
The earliest documented customs attributable to Halloween proper grew out of the
tandem observances of All Saints Day (November 1), a day of prayer for saints and martyrs
of the Church, and All Souls Day (November 2), a day of prayer for the souls of all the dead.
Among the practices associated with Halloween during the Medieval period were the lighting
of bonfires, evidently to symbolize the plight of souls lost in purgatory, and souling, which
consisted of going door-to-door offering prayers for the dead in exchange for "soul cakes"
and other treats. Mumming, a custom originally associated with Christmas consisting of
parading in costume, chanting rhymes, and play-acting, was a somewhat later addition to
Halloween.
Again, however, despite the obvious similarities between old and new, it may be an
exaggeration to say these medieval customs "survived" to the present day, or even that they
"evolved" into modern Halloween practices such as trick-or-treating. By the time Irish
immigrants brought the holiday to North America in the mid-1800s, mumming and souling
were all but forgotten in Ireland itself, where the known Halloween customs of the time
consisted of praying, communal feasting, and playing divination games such as bobbing for
apples.
The secular, commercialized holiday we know in America today would be barely
recognizable to Halloween celebrants of even just a century ago.















Apa Itu Halloween?

Halloween adalah sebuah liburan yang tidak bersifat keagamaan gabungan sisa-sisa
dari perayaan festival panen tradisional dengan banyak kebiasaan khas pada kesempatan ini
seperti mengenakan kostum, trick or treating, jebakan dan bayangan dekoratif berdasarkan
perubahan musim, kematian dan hal-hal gaib. Dilaksanakan pada 31 Oktober.
Walaupun ini dilakukan sampai beberapa dekade terakhir pada abad ke 20 bertepatan
dengan liburan anak-anak, di tahun-tahun terkahir banyak aktivitas seperti pesta kostum,
dekorasi bertema dan sekalipun trick or treating telah berkembang pesat dan di kenal
dikalangan orang dewasa juga, membuat halloween sebuah perayaan segala umur.
Nama halloween (semula di eja Halloween) adalah sebuah singkatan dari semua
malam keramat (All Hallows Eve), artinya hari sebelum semua hari keramat (sekarang lebih
dikenal sebagai hari semua orang suci), sebuah liburan katolik memperingati orang suci
kristen dan pengamatan martir semenjak awal abad pertengahan.
Menurut buki terbaik yang ada, halloween berdasar dari pengamatan Katolik dimalam
semua hari suci, 1 November pada awal abad pertengahan.
Sudah menjadi rahasia umum untuk mengusut akarnya sekalipun kembali pada waktu
festival peyembahan berhala di Irlandia purba dikenal sebagai Samhain (Dilafalkan sow-en
atau soween) yang sedikit diketahui. Penelitian prasejarah mengatakan memiliki tanda
diakhir musim panas dan pada musim salju dan dirayakan dengan pesta, api unggun,
persembahan korban, dan penghormatan ke kematian.
Meskipun kesamaan tematik, ada sedikit bukti dari setiap kelanjutan sejarah nyata
menghubungkan Samhain ke abad pertengahan pada penelitian Halloween, namun. Beberapa
sejarawan modern terutama Ronald Hutton (The Stations Of The Sun: A History Of The
Ritual Year In Britain, 1996) dan Steve Roud (The English Year, 2008, and A Dictionary Of
English Folkfore, 2005), dengan tegas menolak gagasan bahwa gereja menamai tanggal 1
November sebagai hari semua orang suci untuk mengkristenkan liburan penyembah
berhala. Mengutip sebuah kesalahan dari bukti sejarah, Roud pergi terlalu jauh untuk
menolak teori Samhain.
Tentu festival Samhain, berarti akhir musim panas, sejauh ini adalah yang paling
penting dari empat hari dalam kalender kuartal Irlandia abad pertengahan, dan ada perasaan
bahwa ini adalah tahun dimana dunia fisik dan dunia gaib dekat dan hal ajaib bisa terjadi.
Roud mencatat. Namun bukti kuat di Irlandia, Wales adalah 1 Mei dan Tahun Baru yang
diutamakan, di Skotlandia hampir tidak pernah menyebutkan tentang ini sampai lama
kemudian dan di Anglo-Saxon Inggris bahkan lebih jarang.
Tampak masuk akal untuk menyimpulkan bahwa hubungan antara Festival Halloween
dan penyembah berhala Irlandia dari Samhain mendapati, pada akhirnya, telah dilebih-
lebihkan di akun paling modern dari asal hari besar.
Awal kebiasaan didokumentasikan disebabkan Halloween tumbuh dari dua perayaan
yaitu Hari Semua Orang Suci (1 November), satu hari berdoa untuk orang-orang suci dan
martir gereja, dan Hari Seluruh Jiwa (2 November), satu hari berdoa untuk semua jiwa
orang mati. Antara praktek tersebut terkait dengan Halloween selama abad pertengahan
adalah cahaya dari api unggun, terbukti untuk simbol penderitaan dari jiwa yang tersesat di
api penyucian jiwa, dan Penjiwaan yang terdiri dari pergi pintu ke pintu menawarkan doa
untuk mati di pertukaran, untuk kue jiwa (soul cakes) dan kesenangan lainnya. Permainan
Rakyat, (Mumming) kebiasaan semula terkait dengan natal terdiri dari parade kostum,
nyanyian sajak dan drama adalah beberapa tambahan pada Halloween saat ini.
Lagi, namun, meskipun jelas kesamaan antara yang lama dan yang baru boleh jadi
berlebihan mengatakan kebiasaan abad pertengahan ini bertahan sampai saat ini, atau
bahkan bahwa mereka berevolusi menjadi modern. Praktek halloween seperti trick or
treating pada waktu imigran irlandia membawa festival ke Amerika Utara pada pertengahan
1800s, Mumming dan Souling terlupakan di Irlandia sendiri, dimana dikenal kebiasaan
Halloween terdiri dari berdoa, pesta rakyat, dan bermain permainan firasat seperti bobbing
for apples.
Yang bersifat duniawi, mengomersilkan hari besar yang kami tahu di Amerika sekarang
akan menjadi hampir tidak dikenali perayaan halloween bahkan hanya satu abad yang lalu.

Jack-O-Lanrtern
Suatu waktu, ada seorang pria bernama Jack. Dia adalah seorang pemabuk dan penipu.
Suatu hari, dia menipu Setan di atas pohon. Dia mengukir gambar salib di batang pohon
untuk menjebak setan. Jack membuat kesepakatan dengan setan. Jika setan itu tidak akan
menggoda dia lagi, dia berjanji untuk membiarkan dia turun dari pohon.
Setelah Jack mati, dia dilarang masuk surge karena kejahatannya. Dia juga dilarang
masuk neraka karena dia menipu setan. Kemudian, setan itu member dia sebuah batubara
panas untuk menerangi jalannya melewati kegelapan. Batubara diletakkan didalam lobak
berlubang agar tetap bersinar lebih lama.
Awalnya, Irlandia menggunakan lobak sebagai Lentera Jack mereka. Namun, ketika
imigran dating ke Amerika, mereka menemukan bahwa labu lebih banyak daripada lobak.
Kemudian, Jack-O-Lantern di Amerika adalah labu berlubang, berlampu sebuah batubara
panas.
Jack-O-Lantern menjadi salah satu simbol Halloween. Halloween dirayakan pada 31
Oktober. Sekarang paling sering dirayakan di Amerika, Kanada, Irlandia, Inggris, Australia
dan Selandia Baru. Ini juga dirayakan di beberapa bagian Eropa Barat.

Questions
1. What was Jack?
Answer: Jack was a drunkard and trickster.
2. How did Jack trick the devil
Answer: He tricked devil up a tree, he carved an image of a cross in the trees trunk to
trap the devil.
3. Why was Jack forbidden to enter Hell?
Answer: Because he had tricked the devil.
4. What did the devil give Jack to light his way through the darkness?
Answer: The devil gave Jack a single hoat coal which placed in hollowed-out turnip
5. Why did the Irish use pumpkins as their Jack O Lantern?
Answer: Because they found pumpkins were more plentiful than turnips.
6. In what countries is the Halloween celebrated?
Answer: Halloween celebrated in United States, Canada, Ireland, the United
Kingdom, Australia, and New Zealand.




Roro Anteng dan Jaka Seger
Suatu waktu, ada seorang Raja bernama Brawijaya. Dia memerintah Kerajaan
Majapahit. Dia memiliki seorang putrid bernama Roro Anteng. Roro Anteng jatuh cinta
dengan Jaka Seger. Dia adalah seorang pria dari kasta Brahmana. Raja Brawijaya tidak setuju
dengan hubungan mereka.
Roro Anteng dan Jaka Seger meninggalkan Majapahit. Mereka pindah kesebuah tempat
di dekat Gunung Bromo. Mereka memerintah wilayah tersebut bersama. Orang-orang
makmur dibawah kepemimpinannya. Namun, mereka tidak bahagia karena mereka tidak
memiliki anak. Putus asa, mereka memutuskan untuk mendaki puncak gunung Bromo.
Mereka berdoa untuk bantuan kepada dewa dari Gunung Bromo. Ia mengabulkan permintaan
mereka. Namun, anak terakhirnya harus dikorbankan di kawah gunung berapi.
Setelah melahirkan 25 anak, Roro Anteng dan Jaka Seger harus mengorbankan anak
terakhir mereka, Kesuma. Jika mereka melanggar janji mereka akan terancam bencana.
Setelah Kesuma di korbankan, mereka mendengar suara Kesuma. Dia mengatakan kepada
semua orang agar tidak lupa untuk melakukan pemujaan.
Sampai saat ini, Tenggarese masih melakukan festival tahunan Kasada untuk
mengingat pengorbanan Kesuma. Kata Tengger berasal dari suku kata terakhir dari Roro
Anteng dan Jaka Seger. Mereka menyajikan persembahan tahunan dari beras, buah-buahan,
sayur-sayuran,ternak dan produk local lainnya.

Questions
1. How many children did Roro Anteng and Jaka Seger have?
Answer: Roro Anteng and Jaka Seger had 25 children.
2. What would happen if Roro Anteng and Joko Seger broke their promise to sacrifice their
last child?
Answer: If they broke their promise they would be threatened with catastrophe.
3. Who was Kesuma?
Answer: Kesuma was Roro Anteng and Jaka Seger last child.
4. What is the name Tengger derived from?
Answer: Tengger is derived from syllables of Roro Anteng and Joko Seger.
5. What do the Tenggerese do at Kasada ceremony?
Answer: They present annual offerings of rice, fruits, vegetables, livestock and other
local products.

Saint Valentine
Saint Valentine adalah seorang pendeta yang hidup pada saat Kaisar Romawi, Claudius
II. Claudius tidak mengizinkan tentara menikah. Namun, Valentine, diam-diam melakukan
layanan pernikahan untuk mereka. Lalu, dia diketahui dan dilempar ke penjara. Valentine
jatuh cinta dengan putri sipir pernjara ketika dia masih dipenjara. Pada hari dia di hukum mati
dia mengirimkannya sebuah catatan kecil yang ditandatangi, Valentinemu. Sekarang, banyak
orang berpikir bahwa Hari Saint Valentine ada kaitannya dengan cerita itu.

Questions
1. What is the text about?
Answer: The text is about Saint Valentine.
2. Who was Saint Valentine?
Answer: Saint Valentina was a priest.
3. Why was Saint Valentine in prison?
Answer: Because he secretly performed marriage service to the soldiers.
4. When did Valentine fall in love with a girl?
Answer: Valentine fell in love when he was in prison.
5. What does them, in sentence 3, refer to?
Answer: The word them in sentence 3 is refer to Soldiers.
6. What does he, in sentence 5, refer to?
Answer: The word he in sentence 5 is refer to Saint Valentine

You might also like