Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

i

APLIKASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANTARKAWUNG


BERBASIS CLIENT SERVER MENGGUNAKAN JAVA

HALAMAN JUDUL


NASKAH PUBLIKASI









diajukan oleh

Yuli Antoro 09.01.2487
Zaenal Mutaqin 09.01.2491




kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

LIBRARY APPLICATION SMA NEGERI 1 BANTARKAWUNG
BASE CLIENT SERVER USE THE JAVA

APLIKASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANTARKAWUNG
BERBASIS CLIENT SERVER MENGGUNAKAN JAVA

Yuli Antoro
Zaenal Mutaqin
Tonny Hidayat
190302182
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA


ABSTRACT

The development of information and computer technology is rapidly increasing,
smooth, and the need to obtain more accurate information will be prioritized. With all the
advantages of computer, data processing activities at the school would be more optimal.
Libraries play an important role in advancing the educational institutions as the library is a
place to improve science for teachers and educators. Ease, speed and accuracy of the
information needed to obtain an added value for the library to provide library services for
members as well as setting up the Human Resources (HR) quality in the future.
Designing information systems to assist and facilitate library staff and users in
terms of search, borrow, return and report to the purpose of the library application is
made. The data presented is expected to become more useful information.
Based on research data, making the application library SMA Negeri 1
Bantarkawung was instrumental in supporting the effectiveness of the work which had
been the obstacle. For example, the constraint is that a system with the manual method
requires a longer time compared to systems that are already computerized. Thus the
application system can be drawn some conclusions that the data presented is faster,
easier transaction process at the library, reducing duplication of data.

Keyword : Information, easily, speed, accuracy, service, computerized.

1

1. Pendahuluan
1.1 Latar Bekalang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komputer semakin pesat,
dengan keberadaan komputer saat ini kelancaran dan kebutuhan dalam
memperoleh informasi yang akurat akan lebih cepat diproses.
Perpustakaan berperan penting dalam memajukan lembaga pendidikan
karena perpustakaan merupakan tempat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
bagi para guru maupun para pendidik. Kemudahan, kecepatan dan keakuratan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan menjadi nilai tambah bagi
perpustakaan untuk memberikan pelayanan bagi anggota perpustakaan
sekaligus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu di masa
depan.
Di dalam pengelolaan proses yang ada perpustakaan, masalah-masalah
yang biasa ditemukan antara lain:
1. Adanya proses pencarian buku dan daftar anggota yang cukup besar
jumlahnya.
2. Adanya pengulangan dalam pencatatan data.
3. Adanya pengolahan data buku, pengunjung, anggota, dan transaksi
peminjaman maupun pengembalian yang rutin sifatnya dengan sistem
pengolahan data yang besar.
4. Adanya keterlambatan dalam pembuatan laporan yang sangat diperlukan.
1.2 Metode Penelitian
Metode-metode yang digunakan untuk memperoleh data dan bagaimana
mengelola informasi yang dipergunakan untuk penelitian ini adalah:
1. Metode Observasi
Yaitu pengamatan langsung ditempat penelitian terhadap objek yang akan
dijadikan sumber data penelitian yang digunakan penyusun dengan
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penulisan laporan
tugas akhir.
2. Metode Wawancara
Yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang
terkait dengan permasalahan dari objek penelitian untuk mendapatkan
informasi.
3. Metode Studi Pustaka
2



Metode ini mengacu pada buku-buku pedoman dan artikel-artikel untuk
mendapatkan kajian teoritis sebagai dasar teori dalam melakukan analisis
perancangan dari sistem yang sudah ada dan menyusun sistem baru yang
akan diterapkan.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Burch dan Grudnistki (1986) berpendapat, sistem informasi yang
terdiri dari komponen-komponen di atas disebut dengan istilah blok bangunan
(building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok
keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (block
database), dan blok kendali (control block).
1. Blok Masukan (input block)
Mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode
danmedia untuk memperoleh data yang akan dimasukan berupa dokumen
dasar.
2. Blok Model (model block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi
yangberkualitas.
4. Blok Teknologi (technology block)
Merupakan kotak alat (tools) dalam sistem informasi, terdiri dari Hardware,
Software, Brainware.
5. Blok Basis Data (block database)
Merupakan kumpulan dari file-file yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
6. Blok Kendali (control block)
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung diatasi.
Selain komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi, sistem
informasi juga memiliki beberapa kegiatan.
3




Gambar 2. 1 Konsep Sistem Informasi
a) Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan
diproses.
b) Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
c) Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan.
2.2 Arsitektur Client Server
Arsitektur jaringan client server merupakan arsitektur model konektivitas
pada jaringan yang mengenal adanya client dan server, dimana masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Server dapat berbagi data, aplikasi
dan peripheral seperti harddisk, printer, modem dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak
jarang juga tercipta sebutan print server, communication server dan lain
sebagainnya. Prinsip kerjanya sederhana, dimana client akan mengirimkan
permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya,
sedangkan server akan menerima permintaan dari client, memproses dan
memberikan hasilnya kepada client.
Gambar 2. 2 Arsitektur Client Server
Ciri- ciri client server :
Berbasis layanan
Sumber daya yang digunakan bersama
Hubungan dan interaksi client server
Client tidak perlu mengetahui fisik server
Interoperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras
4



Pertukaran berbasis pesan
Enkapsulasi layanan
Skalabilitas
Konsistensi data
Alasan menggunakan client server:
Kapasitas
Kapasitas satu komputer tidak sanggup untuk melayani data yang
digunakan pengguna. Bila sebagian data dialihkan ke server untuk
digunakan bersama oleh banyak client maka akan meringankan beban
client.
Keamanan
Dengan menampung data di komputer client, maka pengguna akan memiliki
akses langsung ke data tersebut. Hal ini menjadi satu masalah apabila data-
data tersebut bersifat rahasia yang hanya boleh diakses oleh pengguna
tertentu. Dengan menyimpan data di server dan membatasi pengguna
hanya dapat mengakses server langsung, keamanan data akan lebih
terjamin.
Penghematan
Dalam sistem client server, sumber daya yang dimiliki server dapat
digunakan oleh terminal-terminal client sehingga investasi sumber daya
dapat dihemat.
Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
Kurangnya skalabilitas (penyesuaian jumlah user)
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan.
2.2.1 Single Tier
Standalone /single tier /master slave. Sistem jaringan ini terdiri dari sebuah
server sebagai penampung data dan penyedia aplikasi sedangkan untuk
mempresentasikan aplikasi tersebut diperlukan terminal yang hanya terdiri dari
monitor dan keyboard saja yang sering disebut dengan dumb terminal, karena
tidak dilengkapi dengan CPU (Central Processing Unit), dan dapat diartikan berupa
aplikasi dan database berada di komputer yang sama.

5




Gambar 2. 3 Arsitektur single tier
2.2.2 Two Tier
Arsitektur jaringan client server merupakan model konektivitas pada jaringan
yang membedakan fungsi komputer menjadi client dan server. Server yang
bertugas memberi layanan kepada terminal-terminal lain (client) yang terhubung
dalam sistem jaringan itu. Pada model arsitektur ini client tidak dapat berfungsi
sebagai server, tapi server dapat berfungsi sebagai client. Pada dasarnya client
server dibentuk oleh tiga komponen dasar yaitu: client, middleware, dan server.
Dari ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Client
Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta
layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal client dapat berupa PC, ponsel,
komunikator, robot, televisi, dan peralatan lain yang membutuhkan
informasi.
Middleware
Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan
server untuk saling terhubung dan komunikasi satu sama lain. Middleware
ini dapat berupa transaction monitor, remote procedure calling, Object
Request Broker (ORB).
Server
Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Server ini dapat
berupa basis data SQL, Monitor TP, server groupware, server objek atau
web.
6



Gambar 2. 4 Arsitektur client server single tier
2.2.3 Three Tier
Model client server two tier telah dikembangkan untuk membangun suatu
system jaringan yang merupakan infrastuktur utama sistem informasi menjadi
model three tier. Three tier merupakan client server yang memisahkan data (data
manajemen tier), aplikasi (middle tier), dan penyajian (presentation tier).
Penjelasan dari lapisan-lapisan tesebut adalah sebagai berikut:

Gambar 2. 5 Arsitektur client server three tier
Data Management Tier
Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani
penyimpanan dan pengolahan basis data.
Middle Tier
7



Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-
aplikasi dimana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang
kompleks dieksekusi disini.
Presentation Tier
Merupakan komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk
memasukkan data, meminta layanan kepada server dan melihat hasilnya.
Keuntungan dari three tier adalah sebagai berikut:
Masing-masing tier beroperasi dengan stabilitas yang tinggi karena beban
terbagi rata.
Memungkinkan masing-masing tier diterapkan platform yang berbeda.
Middle tier dapat dikembangkan menjadi beberapa aplikasi di server yang
berbeda. Sesuai dengan kebutuhan yang diakses oleh client sehingga tidak akan
terjadi kemacetan data.
2.2.4 N-Tier
Istilah n-tier menunjukan lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah
aplikasi terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu lapisan Presentation
(Presentation Layer), lapisan application (Application Layer) dan logika bisnis
(bussiness logic layer) dan lapisan data (Data layer). Lapisan Presentation
menghubungkan antarmuka dengan pengguna aplikasi, dapat berupa model grafis
atau berupa teks. Pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi tersebut
menggunakan lapisan presentation ini. Lapisan Application berisi inti dari aplikasi
dan lapisan data yang digunakan oleh aplikasi tersebut. Lapisan data dapat
berbentuk satu atau lebih server basis data yang lokasinya tersebar dibeberapa
tempat.
Gambar 2. 6 Arsitektur client server n-tier
8



Keuntungan aplikasi N-Tier :
Skalabilitas
Dengan memisahkan lapisan presentasi dari lapisan aplikasi maka
perubahan pada lapisan aplikasi tidak akan mengubah bentuk antar muka
yang dihadapi pengguna sehingga pengguna tidak perlu mempelajari hal
yang baru lagi sewaktu aplikasi tersebut diperbaharui.
Portabilitas
Aplikasi n-tier memiliki lapisan-lapisan sehingga pengguna yang tidak
terkoneksi langsung pada aplikasi tersebut dapat mengaksesnya lewat PDA atau
ponsel yang memiliki kapasitas kecil. Karena lapisan presentasi terpisah dari
lapisan yang lainnya maka antarmuka yang ada bisa lebih dari satu macam,
misalnya aplikasi desktop, aplikasi web, atau aplikasi mobile.
2.3 Teknologi Client Server
2.3.1 RMI (Remote Method Invocation)
Java menawarkan RMI (Remote Method Invocation) sebagai alternatif dari
socket. Tidak seperti Socket, RMI mengabstrakkan interface antara client dan
server menjadi satu pemanggilan prosedur lokal. Oleh karena itu, dengan
mengguna-kan RMI, programmer tidak perlu merancang satu protokol.
RMI (Remote Method Invocation) adalah salah satu bagian dari J2SE yang
digunakan untuk membangun aplikasi terdistribusi menggunakan bahasa Java.
RMI adalah kumpulan kelas dalam Java yang digunakan untuk menangani
pemanggilan (invocation) method secara jarak jauh (remote) dalam suatu jaringan
atau Internet. RMI menggunakan prinsip pemrograman berorientasi obyek dimana
obyek satu dapat saling berkomunikasi dengan obyek lainnya.

9



3. Perancangan dan Pembahasan
3.1 Perancangan Sistem
3.1.1 Use Case Diagram

Gambar 3. 1 Use case perpustakaan
10




Gambar 3. 2 Use case sistem client server

11



3.1.2 Activity Diagram
- Activity Diagram Sistem Client Server

Gambar 3. 3 Activity diagram sistem client server
Admin maupun petugas membuka aplikasi server, kemudian sistem menampilkan
form menu server yang di dalamnya terdapat tombol start dan tombol stop. Jika menekan
tombol start maka aplikasi-aplikasi client (yang terdiri dari aplikasi client untuk petugas
dan aplikasi client untuk anggota) akan terkoneksi ke database server serta dapat
melihat atau mengolah data di aplikasi client tersebut, dan jika menekan tombol stop
maka akan menampilkan pesan dua pilhan yaitu yes atau no koneksi ke database server
terputus, sehingga aplikasi-aplikasi client memungkinkan tidak bisa melakukan
pengolahan data maupun melihat data-data dari fitur-fitur aplikasi tersebut dan aplikasi
server akan secara otomatis keluar.
12



3.1.3 Class Diagram

Gambar 3. 4 Class diagram


13



3.2 Perancangan Basis Data


Gambar 3. 5 Relasi antar tabel


14



3.3 Pembahasan Sistem
- Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Antarmuka Pengguna
Antar muka pemakai Aplikasi Perpustakaan dikembangkan dalam visiual
dengan ukuran tampilan maksimal 1366 x 768 pixel dengan 64 Bit Color
Quality. Interaksi antara pengguna dan perangkat lunak dilakukan dengan
menggunakan mouse dan keyboard.
Antarmuka Perangkat Keras
Kebutuhan minimum perangkat keras yang dapat digunakan adalah:
1) 2 buah PC/Notebook Pentium 4 (2,8 GHz )
2) Monitor VGA yang dapat menampilkan resolusi minimal 1024 x 768
pixel.
3) RAM yang digunakan 512 GB
4) Keyboard dan mouse untuk interaksi antara pengguna dengan sistem.
5) Kabel LAN/wireless
6) Windows 2000/Xp.
Semua perangkat keras yang digunakan merupakan perangkat standar dalam
sistem komputer dan menggunakan port standar yang ada.
Sedangkan kebutuhan perangkat keras yang disarankan adalah:
1. 2 buah PC DualCore (2,1 GHz )
2. Monitor VGA yang dapat menampilkan resolusi minimal 1366 x 768 pixel.
3. RAM yang digunakan 1 Gb
4. VGA Internal mainboard
5. Keyboard dan mouse untuk interaksi antara pengguna dengan sistem.
6. Kabel LAN/wireless
Kebutuhan perangkat Lunak yang disarankan adalah Operating System
Windows 7.
4. Kesimpulan
Berdasarkan data penelitian, pembuatan aplikasi perpustakaan SMA Negeri 1
Bantarkawung sangat berperan dalam hal menunjang efektifitas kerja yang sebelumnya
menjadi kendala. Misalnya, kendala tersebut yaitu sebuah sistem dengan olah
peminjaman dan pengembalian yang datanya kurang akurat atau memungkinkan data
ganda. Maka dari sistem aplikasi ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
15



1. Untuk menjalankan aplikasi perpustakaan ini, ada beberapa faktor pendukung
yang memperlancar jalannya aplikasi, diantaranya perangkat hardware dan jumlah
komputer yang memadai.
2. Aplikasi perpustakaan ini merupakan aplikasi yang terkomputerisasi yang dapat
memberikan informasi dengan cepat dan tepat, sehingga dapat membantu kinerja
pengguna dalam mengolah data.
3. Aplikasi ini bersifat user friendly, sehingga dapat megurangi kesalahan dalam
pengolahan data, diantaranya adalah duplikasi data atau data ganda.
4. Aplikasi ini bisa dijalankan secara client server(lebih dari satu komputer) maupun
standalone(dalam satu komputer yang sama).
5. Dalam hal keamanan, data akan lebih terjamin keamanannya karena hanya
terdapat di komputer tertentu.
6. Aplikasi ini secara langsung bisa mencetak laporan-laporan dari hasil pengolahan
data.

16

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL
Dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset.
Fathansyah. 1999. Basis Data. Bandung: Informatika.
Hartati, Sri, G. dkk. Pemrograman GUI Swing Java
TM
dengan NetBeans
TM
5. Yogyakarta :
Andi Offset.
Kusnawi, S.Kom, M.Eng. 2010. Modul Teori Teknik Normalisasi.
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi
Offset.
Momjian, Bruce. PostgreSQL Introduction and Concept . New York : Addison-Wesley
Nugroho, Adi, ST.,MMSI. 2004. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Bandung:
Informatika.
www.postgresql.org/Documentations
Suhendar, A, S.Si. & Gunadi, Hariman, S.Si.,MT. 2002. Visual Modeling Menggunakan
UML dan Rational Rose. Bandung: Informatika.
Widayani, Wiwi, S.Kom. 2011. Modul Praktikum Pemrograman Client Server 2011/2012
Aplikasi Client Server.

You might also like