Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Strategi Pengelolaan Sub DAS Cimanuk Hulu

(Studi Kasus: Perubahan Tataguna Lahan terhadap Debit Aliran dan Sedimentasi)
Strategy of Cimanuk Hulu Sub-watershed Management
(Case study:The land use changes towards stream flow and sedimentation)
Riska Raharsiani
ni!ersitas Pad"ad"aran
AST!ACT
Cimanuk Hulu sub-watershed is an important part because it has a protective function for
Cimanuk watershed. It is one of the watershed priorities because it is in a critical
watershed, thus it requires management strategy in order to achieve a sustainable
condition. In line with the changes in the environment, especially changes in land use at
the upstream, it will have an impact on stream flow and sedimentation in Cimanuk river.
Based on these problems, this research aims to observe the impact of land use change on
stream flow and sedimentation in the Cimanuk Hulu sub-watershed and management
strategy for Cimanuk Hulu sub-watershed with !-C" method #ulti !$pert - ulti
Criteria "ecision aking% in order to achieve good conditions and sustainable. &he
method used in this study are a quantitative and qualitative. &he results of this study
indicate that land use changes in the Cimanuk Hulu sub-watershed significantly affect the
stream flow and sedimentation. &he loss of forest land area of '.()* ha, increases farming
area of (.))+ ha, and increases urban land area of *,' ha increases the average flow rate
of ++.' m
'
-s and increased sediment in rivers of *+.,). tons. &o achieve sub-watershed
Cimanuk Hulu sustainable conditions, the main strategy in the management obtained from
the !-C" is to rehabilitate critical land with notice the criteria of incentives and
disincentives, effective sociali/ation, human resources e$pertise, watershed quality inde$,
education and culture, conditions of the population, synchroni/ation and optimi/ation,
carrying capacity and capacity, system management, data and information.
0eywords1 2atershed management, !-C", 3and use, 4tream flow, 4edimentation
A#STRAK
Sub DAS Cimanuk Hulu merupakan bagian penting karena mempunyai fungsi
perlindungan terhadap DAS Cimanuk. DAS Cimanuk ialah salah satu DAS prioritas
karena termasuk dalam DAS kritis, sehingga diperlukan strategi pengelolaan agar tercapai
kondisi yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak perubahan
penggunaan lahan terhadap debit aliran dan sedimentasi di Sub DAS Cimanuk Hulu serta
menyusun strategi pengelolaan Sub DAS Cimanuk Hulu dengan metode M!MCDM
"ulti !$pert - ulti Criteria "ecision aking% agar tercapai kondisi yang baik dan
berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bah#a perubahan penggunaan lahan di Sub
DAS Cimanuk Hulu berpengaruh secara signifikan terhadap debit aliran dan sedimentasi,
yakni berkurangnya lahan hutan seluas $.%&' ha, bertambahnya lahan pertanian seluas
%.&&( ha, dan bertambahnya lahan perkotaan seluas ')$ ha meningkatkan debit aliran rata!
rata sebesar ((,$ m
$
*detik serta peningkatan sedimen di sungai sebesar '(.)&+ ton. ,ntuk
mencapai kondisi Sub DAS Cimanuk Hulu yang berkelanjutan, maka strategi utama dalam
pengelolaannya yang diperoleh dari metode M!MCDM ialah melakukan rehabilitasi
lahan kritis dengan memperhatikan kriteria mekanisme insentif dan disinsentif, sosialisasi
yang efektif, keahlian SDM, indeks kualitas DAS, pendidikan dan budaya, kondisi
penduduk, sinkronisasi dan optimalisasi, daya dukung dan daya tampung, sistem
manajemen yang baik, serta data dan informasi.
-ata -unci . Pengelolaan DAS, Penggunaan lahan, Debit aliran, Sedimentasi, M!MCDM
P$%DAHLA%
/eberapa DAS "daerah aliran
sungai0 di 1ndonesia khususnya di Pulau
2a#a mendapat beban berat sehubungan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang
sangat tinggi dan
pemanfaatansumberdaya alam yang
intensif sehingga terdapat indikasi bah#a
kondisi DAS semakin menurun. Di sisi
lain tuntutan terhadap kemampuan
sumberdaya alam dalam menunjang
sistem kehidupan semakin besar. 3leh
sebab itu, peningkatan pertumbuhan
penduduk akan menyebabkan
peningkatan kebutuhan lahan serta
mendorong terjadinya perubahan
tataguna lahan.
4ataguna lahan merupakan faktor
yang mempengaruhi fungsi DAS. Dalam
hal ini DAS dilihat sebagai suatu
ekosistem yang di dalamnya terjadi
interaksi antara berbagai faktor penyusun
seperti faktor abiotik, biotik dan kegiatan
manusia, sehingga perubahan yang terjadi
pada salah satu komponen penyusunnya
dapat mempengaruhi atau merubah
komponen lainnya. Perubahan
penggunaan lahan pada suatu DAS serta
pengelolaan lahan yang tidak tepat dapat
mengakibatkan gangguan terhadap fungsi
hidrologisnya "Seyhan, (55) dan Asdak,
%))60.
7angguan pada siklus hidrologi
merupakan salah satu indikator terjadinya
kerusakan DAS. DAS Cimanuk
merupakan salah satu DAS dalam
keadaan rusak di 1ndonesia. -erusakan
ini merupakan dampak dari kurang
efektifnya pengelolaan DAS Cimanuk.
Permasalahan dalam pengelolaannya
terkait dengan sumberdaya lahan dan
sumberdaya air. Perubahan penggunaan
lahan akan mempengaruhi kuantitas
"debit0 dan kualitas air "sedimen0.
-erusakan tersebut terlihat dari
meningkatnya fluktuasi debit aliran dan
tingginya sedimentasi di sepanjang aliran
Sungai Cimanuk "Asdak, %)(%0.
Mengingat DAS Cimanuk merupakan
DAS yang sangat luas maka kondisi
perubahan tataguna lahan yang terjadi
dapat di#akili oleh salah satu kondisi Sub
DAS nya. Dari salah satu kondisi Sub
DAS tersebut dilakukan analisis pengaruh
perubahan tataguna lahan terhadap debit
aliran dan sedimentasi yang terjadi untuk
mengetahui karakteristiknya.
Sub DAS Cimanuk Hulu
merupakan daerah hulu DAS Cimanuk
sehingga merupakan bagian yang penting
karena mempunyai fungsi perlindungan
terhadap keseluruhan DAS Cimanuk. Sub
DAS Cimanuk Hulu meliputi -abupaten
7arut, sebagian -abupaten Sumedang
dan sebagian kecil -abupaten /andung.
Menurut 8ochjatti "(5560, penggundulan
hutan dan penggunaan lahan yang tidak
sesuai di daerah hulu merupakan faktor
utama yang menyebabkan kerusakan
DAS Cimanuk. 3leh sebab itu, Sub DAS
Cimanuk Hulu dapat dijadikan salah satu
fokus pengelolaan DAS Cimanuk dalam
memperbaiki kondisinya.
Perbaikan kondisi DAS dapat
dilakukan melalui suatu sistem
pengelolaan yang efektif. Pengelolaan
DAS telah menjadi perhatian publik
dalam beberapa dekade terakhir.
Pengelolaan DAS merupakan suatu
proses formulasi dan implementasi
kegiatan atau program yang bersifat
manipulasi sumberdaya alam dan
manusia yang terdapat dalam ekosistem
DAS untuk memperoleh manfaat
produksi dan jasa lingkungan yang
optimal tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap sumberdaya tanah dan air
"Asdak, %))60.
Strategi pengelolaan DAS disusun
untuk mencapai keberlanjutan yakni
keseimbangan aspek kemanfaatan serta
kelestarian lingkungan. Penyusunan
strategi pengelolaan dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode,
salah satunya dengan menggunakan
metode ulti !$pert - ulti Criteria
"ecision aking "M!MCDM0. Metode
ini merupakan salah satu teknik
pengambilan keputusan yang didasarkan
pada berbagai perspektif dan berbagai
kriteria secara independen sehingga
diharapkan dapat menghasilkan suatu
strategi pengelolaan yang holistik dan
komprehensif.
&$T'D$ P$%$L(T(A%
Dalam penelitian ini data yang
dikumpulkan adalah tataguna lahan, debit
aliran, dan sedimentasi di Sub DAS
Cimanuk Hulu berdasarkan seri data pada
tahun (55), %))), %))$, %))9, %))5 dan
%)(( serta pengelola Sub DAS Cimanuk
Hulu, para pembuat kebijakan "regulator0
dan pakar dalam pengelolaan DAS.
Secara administratif, Sub DAS Cimanuk
Hulu terletak di tiga #ilayah
pemerintahan, yakni sebagian besar ada
di -abupaten 7arut meliputi %5 #ilayah
kecamatan, sebagian yang lain berada di
-abupaten Sumedang meliputi 5
kecamatan dan ada bagian kecil di
#ilayah -abupaten /andung meliputi %
kecamatan. Sub DAS Cimanuk Hulu
terbentang antara ()6
)
'%:)5::!
()&
)
((:'+:: bujur timur dan 9
)
++:)$::!
6
)
%+:%):: lintang selatan.

)ambar *+ /agan alir penyusunan strategi dengan metode M!MCDM
Penentuan alternatif dan kriteria
Penentuan skala penilaian
S ; sangat penting, P ; penting, C ; cukup penting, -; kurang penting, 4 ; tidak penting
Pemilihan pakar
Melakukan penilaian untuk setiap alternatif berdasarkan kriteria bagi setiap pakar
Pembobotan kriteria dan agregasi kriteria
<ij ; min =5eg ">ak0 <ij "ak0?
Menentukan bobot pakar dan agregasi pakar
@k ; 1nt =(A "k B C!(*r0?
<i ; f"<i0 maB =@j bj?
Penetapan strategi
Penelitian ini menggunakan
desain penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Metode kuantitatif digunakan
untuk mengetahui besaran pengaruh atau
hubungan antara Dariabel bebas "debit
aliran dan sedimentasi0 dan Dariabel
terikat "luas lahan hutan, luas lahan
pertanian, luas lahan perkotaan0 dengan
menggunakan regresi berganda. Metode
kualitatif digunakan untuk menyusun
strategi pengelolaan Sub DAS Cimanuk
Hulu dengan metode M!MCDM
"7ambar (0 berdasarkan data!data yang
diperoleh melalui #a#ancara dan
kuisioner kepada para pembuat kebijakan
"regulator0, pengelola Sub DAS Cimanuk
Hulu dan pakar serta ditunjang oleh studi
literatur.
4abel (. Penggunaan lahan di Sub DAS Cimanuk Hulu
4ahun Penggunaan Eahan Euas total
"ha0
Eahan hutan
"ha0
Eahan pertanian
"ha0
Eahan perkotaan
"ha0
(55) $%.5%&,)%6 55.+)$,)66 (%.9$',('5 ('+.)9+,%+$
%))) $).(%%,)(5 ()(.5'%,%(( ($.))(,)%$ ('+.)9+,%+$
%))$ $).(9',$&6 ()(.9+(,+%% ($.%'5,$'' ('+.)9+,%+$
%))9 $).)+&,)5 ()(.6((,+69 ($.%5+,+&6 ('+.)9+,%+$
%))5 %5.9%','99 ()%.(%(,%& ($.$(5,+)6 ('+.)9+,%+$
%)(( %5.9'',((' ()%.$&$,6'' ($.)$6,$5+ ('+.)9+,%+$
Sumber. diolah dari peta penggunaan lahan tahun (55), %))), %))$, %))9, %))5, %)((
4abel %. Debit aliran di Sub DAS
Cimanuk Hulu
4ahun Debit aliran "m
$
*detik0
(55) %&,95
%))) $9,('
%))$ $$,9%
%))9 $%,%&
%))5 $+,+5
%)(( $5,55
Sumber. DPSDA dan Pusair "%)(%0
4abel $. Sedimentasi di Sub DAS
Cimanuk Hulu
4ahun Sedimentasi "ton*thn0
(55) 9($.++',$&
%))) 9'(.&$$,'%
%))$ 9$&.%'),5(
%))9 9+'.6%6,$&
%))5 9+'.59$,+&
%)(( 9+'.9$5,('
Sumber. /PDAS Cimanuk!
Citanduy "%)(%0
HAS(L P$%$L(T(A%
Perubahan penggunaan lahan
terhadap debit aliran dan sedimentasi
Data penggunaan lahan di Sub DAS
Cimanuk Hulu dikelompokkan ke dalam
tiga kelompok berdasarkan FA3 "(5&50
dalam GuHir#an "(5590 yakni tataguna
lahan hutan, tataguna lahan pertanian dan
tataguna lahan perkotaan. Eahan hutan
merupakan gabungan dari hutan lahan
kering primer, hutan lahan kering
sekunder, dan hutan tanamanI lahan
pertanian merupakan gabungan dari
pertanian lahan kering, perkebunan, dan
sa#ahI sedangkan lahan perkotaan
merupakan gabungan dari permukiman,
tubuh air, semak*belukar, dan tanah
terbuka.
/erdasarkan data, terlihat penurunan luas
lahan kehutanan seluas %&)9 ha dari
tahun (55) ke tahun %))). Penurunan
luas lahan kehutanan tersebut diiringi
dengan peningkatan luas lahan pertanian
seluas %'$5 ha dan peningkatan luas
lahan perkotaan seluas $96 ha. Perubahan
penggunaan lahan tersebut berdampak
pada peningkatan debit aliran sebesar 6,'
m
$
*detik serta peningkatan sedimen di
sungai sebesar %&%65 ton. Penurunan luas
lahan kehutanan memberikan pengaruh
berupa peningkatan debit aliran. Hasil ini
sejalan dengan hasil penelitian
Soemar#oto "(55(0 dalam -usmana, dkk
"%))'0 bah#a di DAS Citarum pada
periode (5(5!(5%$ rata!rata '6J curah
hujan menjadi debit aliran di sungai,
sedangkan periode (56)!(56+ rata!rata
tersebut meningkat menjadi +%J karena
penurunan $$J luas hutan.
Penurunan luas hutan baik primer
maupun sekunder dan peningkatan lahan
pertanian menyebabkan meningkatnya
sedimen di sungai. /eberapa penelitian
pada berbagai daerah telah membuktikan
hal yang sama. Penelitian di Cina
menunjukkan bah#a peningkatan hutan
alam sebesar $9J dapat menurunkan
erosi sebesar %'J, sedangkan penelitian
di DAS /rantas menunjukkan bah#a
jenis penggunaan lahan hutan dapat
menurunkan kandungan sedimen di
sungai "Pur#anto, (5560. Hasil sedimen
di sungai merupakan fungsi dari erosi
tanah di daerah hulu* daerah tangkapan
air yang dipengaruhi oleh luas dan jenis
penggunaan lahannya. Sedimen di sungai
merupakan jumlah total angkutan
melayang dan angkutan dasar, angkutan
melayang terdiri dati partikel halus
sampai sangat halus yang larut dalam air
yang berasal dari erosi permukaan tanah,
sedangkan angkutan dasar terdiri dari
butiran kasar sampai agak kasar yang
berasal dari material dasar sungai.
Sebanyak &)!5)J dari angkutan total
sedimen di daerah tropis adalah hasil
erosi dari daerah hulu DAS * daerah
tangkapan airnya "1lyas dan 7inting,
(55)0. /esarnya debit dan sedimen yang
masuk sungai ditentukan oleh faktor
iklim, topografi, geologi, Degetasi dan
cara bercocok tanam di daerah tangkapan
air yang merupakan sumber sedimen.
Penurunan luas lahan kehutanan
yang disertai dengan peningkatan luas
lahan pertanian dan perkotaan
menyebabkan peningkatan debit aliran di
sungai. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya aliran permukaan pada saat
terjadi hujan, yang kemudian peningkatan
aliran permukaan tersebut akan
menyebabkan peningkatan debit aliran
karena aliran permukaan akan langsung
menuju ke sungai. Oleh sebab itu,
pengendalian aliran permukaan akan
menstabilkan debit aliran di sungai
sehingga sedimentasi akan menurun.
Aliran permukaan dapat dikurangi
dengan memperbesar kemampuan tanah
dalam menyimpan air melalui perbaikan
infiltrasi, salah satunya dengan menutup
tanah terbuka dengan tanaman penutup
tanah "Arsyad, %)() dan Asdak, %))60.
Peningkatan aliran permukaan
merupakan akibat dari rendahnya
infiltrasi karena terbukanya lahan
sehingga peran Degetasi dalam
memperlambat aliran permukaan dan
memperbesar jumlah air yang masuk atau
tertahan di permukaan tanah menjadi
berkurang "Asdak, %))60. Peningkatan
aliran permukaan juga dapat disebabkan
oleh sebagian besar lahan tertutupi oleh
bangunan yang tak tembus air. 3leh
sebab itu, air hujan yang jatuh sebagian
besar menjadi aliran permukaan dan
langsung mengalir ke sungai. Hal ini
sejalan dengan penelitian 8ochjatti
"(5560 bah#a penggunaan lahan dan
karakteristik Degetasi mempengaruhi
Dolume limpasan. 4erkait hal tersebut,
Degetasi dapat merubah sifat fisika dan
kimia tanah dalam hubungannya dengan
air, serta dapat mempengaruhi kondisi
permukaan tanah sehingga
mempengaruhi besar kecilnya infiltrasi
dan aliran permukaan.
Penggunaan lahan sangat
berpengaruh terhadap debit aliran dan
sedimentasi, hal ini ditunjukkan oleh data
penggunaan lahan, debit aliran dan
sedimentasi di Sub DAS Cimanuk Hulu.
Pada tahun %))9 ! %))5 terjadi penurunan
'$$,9 ha lahan kehutanan di Sub DAS
Cimanuk Hulu yang diiringi dengan
peningkatan luas lahan pertanian ')5,6 ha
dan peningkatan luas lahan perkotaan %'
ha mengakibatkan peningkatan debit
aliran sebesar $,$ m
$
*detik dan
peningkatan sedimen di sungai sebesar
(9'&9 ton. -usmana, dkk "%))'0
menunjukkan bah#a penebangan hutan
dapat meningkatkan aliran permukaan
sehingga penambahan luas hutan akan
mengurangi debit aliran. Suatu
penggunaan lahan dikatagorikan sebagai
hutan karena terdiri dari sekelompok
pohon yang memiliki tajuk rapat dan
berlapis. Penutupan lahan oleh hutan
memegang peranan penting dalam
pengaturan sistem hidrologi, terutama
efek spons yang dapat menyimpan air
hujan dan mengatur pengalirannya
sehingga stabilitas debit aliran dapat
terjaga. Peran tersebut akan hilang jika
hutan di daerah hulu DAS rusak atau
hilang. Hal tersebut menggambarkan
bah#a hutan berperan dalam
pengendalian aliran permukaan dan debit
aliran.
Peningkatan sedimentasi selain
dipengaruhi oleh perubahan penggunaan
lahan dari areal hutan menjadi areal
pertanian juga diperkirakan karena
penggunaan teknik budidaya pertanian
yang kurang mengindahkan aspek
konserDasi tanah dan air "Arsyad, %)()0.
Peningkatan sedimentasi erat kaitannya
dengan peningkatan aliran permukaan
dan debit aliran. Aliran permukaan akan
memba#a tanah hasil erosi dimana
sebagian akan masuk ke sungai menjadi
debit aliran yang memba#a sedimen.
/agian hulu DAS memiliki peran
perlindungan dalam sistem hidrologi bagi
keseluruhan DAS, namun perlu
diperhatikan bah#a tanah*lahan terbuka
memiliki laju penguapan tertinggi nomer
dua sebelum tanah berhutan. Adanya
hutan di daerah dengan curah hujan tinggi
akan mengurangi laju air sebesar ()!')J.
Proses hidrologi di dalam DAS dikatakan
masih baik bila debit aliran stabil serta
sedimentasi rendah.
Penggunaan lahan hutan efektif
untuk mengendalikan intensitas hujan
yang tinggi karena memiliki kemampuan
menyimpan air yang tinggi. Dengan
adanya hutan, permukaan tanah tertutup
seresah dan humus sehingga tanah
menjadi gembur dan air akan mudah
meresap ke dalam tanah. Hal ini
disebabkan oleh pori!pori tanah yang
besar karena aktifitas mikroorganisme
dan akar Degetasi hutan sehingga
kapasitas infiltrasi meningkat dan debit
aliran berkurang. Di samping itu,
tumbuhan yang merambat di permukaan
tanah adalah penghambat aliran
permukaan dan juga sebagai filter bagi
sedimen yang terba#a air "Arsyad, %)()0.
Di Sub DAS Cimanuk Hulu
terdapat tujuh jenis tanah, yakni alluDial
"(),9(J0, andosol "(9,('J0, grumosol
"%,+$J0, latosol "$9,%+J0, mediteran
"+,$6J0, podsol merah kuning "%5,)(J0,
dan regosol "),)%J0. Dudal dan
Soepraptohardja "(5+60 dalam Harryanto
"(5&90 mengemukakan bah#a jenis tanah
podsol merah kuning dan grumosol
termasuk ke dalam jenis tanah dengan
erodibilitas tinggi, mediteran termasuk
jenis tanah dengan erodibilitas sedang,
dan latosol termasuk tanah dengan
erodibilitas rendah serta menurut Asdak
"%))60, jenis tanah alluDial, regosol,
andosol, dan podsol umumnya rentan
terhadap erosi sehingga akan
meningkatkan sedimentasi. 4anah di Sub
DAS Cimanuk Hulu didominasi dengan
jenis tanah yang rentan terhadap erosi
sehingga sedimentasi yang terjadi pun
tinggi.
Di samping itu, kecuraman lereng
memperbesar jumlah dan kecepatan
aliran permukaan sehingga memperbesar
erosi serta sedimentasi "Arsyad, %)()0.
-emiringan lereng di Sub DAS Cimanuk
Hulu terbagi ke dalam + katagori yakni
datar "K &J0 sebesar %(,59J, landai "& !
(+J0 sebesar (+,)&J, agak curam "(9
!%+J0 sebesar %+,%5J, curam "%9 ! ')J0
sebesar (9,(9J, dan sangat curam "L
')J0 sebesar %(,+J. -emiringan lereng
agak curam, curam, dan sangat curam
rentan terhadap erosi. 3leh karena
kemiringan lereng di Sub DAS Cimanuk
Hulu ini didominasi katagori tersebut,
maka kemiringan lereng memperbesar
potensi terjadinya sedimentasi. 4ingginya
erosi akan meningkatkan sedimentasi
karena tanah hasil erosi akan terba#a ke
sungai.
Dalam sistem hidrologi, faktor
penggunaan lahan, kemiringan, dan
panjang lereng dapat direkayasa oleh
manusia agar debit aliran dan sedimentasi
dapat dikendalikan "Asdak, %))60. Sistem
hidrologi dikatakan terganggu atau rusak
apabila DAS tidak mampu meyerap,
menyimpan dan mendistribusikan air
hujan. Selain itu kegiatan pengelolaan
lahan yang tidak memperhatikan sistem
konserDasi dapat mengakibatkan
perubahan tutupan lahan yang mendorong
terjadinya erosi berlebihan sehingga
tanah terba#a ke sungai dan
menyebabkan pendangkalan karena
sedimentasi "Febrianingrum, dkk. %)(%0.
Pen,usunan strategi pengelolaan Sub
DAS Cimanuk Hulu dengan &etode
&$-&CD&
,ntuk mengetahui faktor! faktor
yang mempengaruhi kondisi,
pengelolaan, dan upaya yang perlu
dilakukan di Sub DAS Cimanuk Hulu,
maka dilakukan #a#ancara dengan pihak
/PDAS Cimanuk ! Citanduy, //>S
Cimanuk ! Cisanggarung, DPSDA
ProDinsi 2a#a /arat, Pusair, serta pakar
terkait pengelolaan DAS. Dalam
penelitian ini tujuan pengelolaan Sub
DAS Cimanuk Hulu ditetapkan terlebih
dahulu, yakni terpenuhinya kebutuhan
masyarakat serta kelestarian sumberdaya
alam untuk pemenuhan kebutuhan
generasi yang akan datang. Pada dasarnya
pengelolaan DAS ialah pengelolaan
sumberdaya alam untuk pemenuhan
kebutuhan manusia untuk sekarang dan
masa depan, kelestarian dan keserasian
ekosistem serta pengendalian hubungan
timbal balik antara sumberdaya alam
dengan manusia.
/erdasarkan hasil #a#ancara
terhadap para pengelola, pakar dalam
pengelolaan DAS, serta pembuat
kebijakan yang memiliki pengalaman
dalam pengelolaan DAS, maka diperoleh
beberapa alternatif untuk pengelolaan
Sub DAS Cimanuk Hulu, yakni. dibentuk
otorita* badan koordinasiI membangun
kesadaran masyarakatI menggali dan
memanfaatkan kearifan lokalI penetapan
dan konserDasi hutanI implementasi
peraturan dan kebijakanI pembangunan
infrastruktur berkelanjutanI penetapan
dan ketegasan Honasi 848> yang sesuai
daya dukungI koordinasi antar lembaga
dan sektorI keadilan alokasi airI disusun
pola pengelolaan berdasarkan daya
dukungI pemulihan fungsi lingkungan
dan sistem prasarana optimalisasi kinerja
sistemIrehabilitasi lahan kritisI
pemberdayaan masyarakat.
,ntuk mendukung pencapaian
tujuan dibutuhkan kriteria sebagai faktor
pendukung berjalannya alternatif dalam
mencapai tujuan. /erdasarkan hasil
#a#ancara diperoleh kriteria yang
ditentukan dalam pengelolaan Sub DAS
Cimanuk Hulu, yakni. mekanisme
insentif dan disinsentif "sharing0I
sosialisasi "program0 yang efektifI
kepakaran SDMI indeks kualitasI
pendidikan dan budayaI kondisi
penduduk "masyarakat0I sinkronisasi dan
optimalisasiI daya dukung dan daya
tampungI sistem manajemen yang baik
"perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
eDaluasi0I data dan informasi.
/erdasarkan perhitungan dengan
metode M!MCDM, maka prioritas
strategi pengelolaan Sub DAS Cimanuk
Hulu ialah rehabilitasi lahan kritis. Hal
ini sejalan dengan tingginya lahan kritis
di #ilayah Sub DAS Cimanuk Hulu.
Eahan kritis di #ilayah ini umumnya
mempunyai kedalaman solum tanah
efektif dangkal dan bahaya erosi yang
besar, dimana fungsinya sebagai media
pendukung pertumbuhan tanaman dan
pengatur tata air menjadi tidak optimal
lagi. 8ehabilitasi lahan kritis merupakan
upaya untuk memulihkan,
mempertahankan, dan meningkatkan
fungsi lahan sehingga daya dukung,
produktiDitas dan peranannya dalam
mendukung sistem penyangga kehidupan
tetap terjaga. Degradasi lahan terutama di
hulu DAS harus bisa direhabilitasi
dengan adanya pengelolaan DAS yang
dilakukan secara terpadu oleh semua
pihak yang ada pada DAS dengan
memperhitungkan biofosik dan semua
aspek sosial ekonomi.
/erdasarkan hasil penelitian ini,
rehabilitasi lahan kritis akan efektif bila
disusun program atau pedoman teknis
pelaksanaan. Dalam penyusunan program
tersebut diperlukan sumberdaya manusia
yang memiliki keahlian dan didukung
dengan data dan informasi yang lengkap
untuk dijadikan acuan dalam perencanaan
program rehabilitasi lahan kritis.
Disamping itu perlu diperhatikan pula
kondisi masyarakatnya baik dari segi
ekonomi, pendidikan dan budaya
sehingga program yang dibentuk tepat
sasaran. Apabila meluasnya lahan kritis
disebabkan oleh pendidikan dan budaya
masyarakatnya, maka dapat dirancang
salah satu program penyuluhan terhadap
masyarakat. ,ntuk membangun
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan dapat pula dikenalkan
mekanisme insentif dan disinsentif yakni
berbagi biaya untuk pengelolaan
lingkungan maupun keuntungan yang
diperoleh dari lingkungan.
4erbentuknya lahan kritis terjadi
karena terlampauinya daya dukung dan
daya tampung sehingga produktifitas
lahan berkurang. Dalam PP $6 tahun
%)(% pemulihan daya dukung DAS
meliputi optimalisasi penggunaan lahan
sesuai dengan fungsi dan daya dukung
#ilayah, penerapan teknik konserDasi
tanah dan air, pengelolaan Degetasi,
peningkatan kepedulian dan peran serta
instansi terkait, dan pengembangan
kelembagaan pengelolaan DAS untuk
meningkatkan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan sinergi. Program tersebut
perlu disosialisasikan dalam upaya
membangun pemahaman bersama dan
partisipasi dalam pelaksanaannya. Dalam
pengelolaan Sub DAS Cimanuk Hulu
untuk menangani degradasi lingkungan,
maka diperlukan sistem manajemen yang
terkoordinasi baik dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, maupun
monitoring dan eDaluasi. Sistem tersebut
perlu dilengkapi dengan adanya indeks
kualitas DAS sebagai parameter atau
indikator untuk mengetahui kemajuan
atau pencapaian tujuan.
K$S(&PLA% DA% SARA%
/erdasarkan hasil penelitian ini
didapatkan simpulan sebagai berikut.
(. Perubahan penggunaan lahan di Sub
DAS Cimanuk Hulu, yakni
berkurangnya luas lahan hutan seluas
$.%&' ha, bertambahnya luas lahan
pertanian dan lahan perkotaan masing!
masing seluas %.&&( ha dan ')$ ha
menyebabkan meningkatnya debit aliran
rata!rata tahunan sebesar ((,$ m
$
*detik
serta meningkatnya sedimen di sungai
sebesar '(.)&+ ton.
%. Strategi prioritas dalam pengelolaan Sub
DAS Cimanuk Hulu berdasarkan
metode M!MCDM ialah merehabilitasi
lahan kritis dengan memperhatikan
kriteria!kriteria seperti mekanisme
insentif dan disinsentif, sosialisasi yang
efektif, keahlian SDM, indeks kualitas
DAS, pendidikan dan budaya, kondisi
penduduk, sinkronisasi dan optimalisasi,
daya dukung dan daya tampung, sistem
manajemen yang baik, serta data dan
informasi. Strategi pririotitas tersebut
perlu ditunjang dengan membangun
kesadaran masyarakat "aspek sosial0,
penetapan dan ketegasan Honasi 848>
sesuai daya dukung "peraturan dan
kebijakan0, serta koordinasi antar
lembaga "instansi0 dan sektor "aspek
kelembagaan0.

,ntuk melengkapi upaya
penyusunan strategi pengelolaan dalam
suatu DAS, maka disarankan
! ,ntuk mengoptimalkan kajian kondisi
hidrologi di Sub DAS Cimanuk Hulu
perlu dilakukan kajian tataguna lahan
yang lebih merinci.
! ,ntuk menyusun strategi pengelolaan
DAS yang lebih implementatif dan
komprehensif dapat digunakan
kombinasi beberapa metode.
! ,ntuk mendukung pelaksanaan
rehabilitasi lahan kritis di Sub DAS
Cimanuk Hulu sesuai dengan
kondisinya, maka perlu didukung
dengan kajian!kajian mengenai lahan
kritis serta upaya!upaya teknis dalam
penanggulangannya.
! ,ntuk mendapatkan hasil yang lebih
implementatif diperlukan penyusunan
pedoman teknis yang lebih merinci
terkait pembagian tugas dan petunjuk
kerja dalam rehabilitasi lahan kritis.
CAPA% T$R(&A KAS(H
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada.
(. Chay Asdak, 1r. M.Sc., Ph.D dan Sunardi, M.Si., Ph.D atas ilmu, #aktu, arahan dan
koreksi selama penyusunan tesis ini.
%. Departemen Pendidikan Masional atas kesempatan dan dukungan finansial dalam
bentuk beasis#a unggulan Program Studi Magister 1lmu Eingkungan -onsentrasi
Manajemen Sumber Daya Alam ,niDersitas PadjadjaranI
$. Staf dan pimpinan pada instansi /PDAS Cimanuk!Citanduy, DPSDA 2abar, //>S
Cimanuk!Cisanggarung, Pusair, Dinas -ehutanan, Dinas Pertanian, serta -ementerian
-ehutanan atas bantuan data dan informasi kepada penulis selama penelitianI
DA.TAR PSTAKA
Arsana, 1.7.M.-. %))+. Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air di DAS Ayung Secara
4erintegrasi.http.**ejournal.unud.ac.id*abstrak*'J%)jurnalJ%)kertaarsanaJ %)D5.%
%))+.pdf . "diakses pada %+ MoDember %)(%0.
Asdak, C. %))6. Hidrologi dan 6engelolaan "aerah 7liran 4ungai. ,7M Press.
Gogyakarta.
Asdak, C. %)(%. 0a8ian 3ingkungan Hidup 4trategis 1 9alan enu8u 6embangunan
Berkelan8utan. ,7M Press. Gogyakarta.
/PDAS. %)(). Buku :encana 6engelolaan "aerah 7liran 4ungai #:6 "74% Cimanuk
&erpadu. /alai Pengelolaan DAS Cimanuk Citanduy.
Febrianingrum, M.D., MasreDaniah, A., Suhartanto, . %)(%. Pengaruh Perubahan
Penggunaan Eahan 4errhadap Sedimen Di Sungai Eesti. Penelitian 2urusan 4eknik
Pengairan ,niDersitas /ra#ijaya. Malang.
-usmana, C., 1stomo., >ilarso, S., Dahlan, .M., dan 3nriHal. %))'. ,paya 8ehabilitasi
Hutan dan Eahan Dalam Pemulihan -ualitas Eingkungan. 4eminar 5asional
3ingkungan Hidup dan 0emanusian. 2akarta.
Murhayati. %))6. 6enerapan etode 7nalitical Hierarchy 6rocess #7H6% ;ntuk
enentukan 6rioritas 4trategi 6engelolaan 4umberdaya 7ir yang 0omprehensif
dan &erpadu "i "74 emwapah. Eaporan Penelitian Fakultas 4eknik ,niDersitas
4anjungpura.
Pur#anto, S. (556. Pengaruh Pola Penggunaan Eahan dan -ondisi Fisik Eingkungan
terhadap Debit Aitr, -adar Eumpur, dan -adar Mitrogen Serta Posfor Perairan DAS
/rantas, 2a#a 4imur. Disertasi ,MPAD. /andung.
8ochjatti, 8.M. (556. 6engaruh &ataguna 3ahan &erhadap 7liran 6ermukann, !rosi, dan
4edimentasi "i 4ub-sub "74 Cikumutuk. 4esis Program Pascasarjana ,MPAD.
/andung.
Seyhan, . (55). "asar-dasar Hidrologi. 7adjah Mada ,niDersity Press. Gogyakarta.
GuHir#an. (559. 0eragaman &ataguna 3ahan dan 6engaruhnya &erhadap 7liran
6ermukaan, !rosi, dan 4edimentasi "i 4ubdas Cikapundung <andok "74 Citarum
Hulu, 9awa Barat. Disertasi ,niDersitas Padjadjaran. /andung.

You might also like