Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 70

1

TEKANAN OSMOTIK DARAH


Tekanan osmotik normal : 7 - 8 ATM pada suhu
tubuh yang sama dengan tekanan osmotik larutan
NaCL 0,9 g/dl (disebut larutan Isotonis)

Dipertahankan oleh senyawa osmotik aktif dalam
darah terutama Albumin dan elektrolit

Diregulasi oleh hormon Anti Diuretik
2
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
Merupakan sel terbanyak dalam darah
Berwarna merah karena mengandung
Hemoglobin
Pembentukan terutama terjadi :
Di sumsum tulang.
Pada orang dewasa di Medula Os Sternum,
Ossis Vertebrae, Klavikula, Skapula dan Os
Pelvis
Memerlukan protein, Fe, Cu, vitamin B,
Asam Folat, vitamin B
3
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(lanjutan 1)
Tahap Biosintesis Eritrosit :
IL IL, EPO

Stem Cell CFU - E BFU - E Eritroblast
(Pluripotent)
Retikulosit
IL : Interleukin
EPO : Eritropoietin Eritrosit
4
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(lanjutan 2)
Eritropoietin
Glikoprotein
Regulator utama dari Eritropoiesis
Disintesis terutama di ginjal
Dilepaskan ke darah karena respon terhadap
Hipoksia reseptor dalam sumsum tulang
Proliferasi dan Diferensiasi BFU - E Eritrosit
5
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(lanjutan 3)
Eritroblast
Bentuk masih besar
Mempunyai inti dan semua organel
Normal tidak terdapat dalam darah
6
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(lanjutan 4)
Retikulosit
Tidak mempunyai inti
Masih mengandung mRNA dapat melakukan
sintesis protein
Normal : 1% terdapat dalam darah
7
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(lanjutan 5)
Eritrosit
Tidak mempunyai inti
Tidak mengandung organel
Bentuk : cakram Bikonkaf, cekung pada
kedua sisinya
Fleksibel di kapiler
8
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(lanjutan 6)
Membran Eritrosit mengandung protein : a.l
Glikoforin (A, B, C) suatu Glikoprotein dan
protein integral
Band - 3 : Berperan sebagai :
Anion - Exchange pada Chloride Shift
Protein Integral
Ankirin dan Spektrin
Protein Perifer , di sebelah Sitosol
Bagian dari Sitoskeleton sel
9
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(lanjutan 7)
Aktin Protein Perifer
Tropomiosin
Gliseraldehid - 3 P - Dehidrogenase
10
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)...(akhir)
Eritrosit dapat membengkak atau mengkerut
(Krenasi) tergantung tekanan osmosis lingkungan
Larutan Isotonis : larutan NaCL 0,9 g/dl
Test Fragilitas :
Resistensi osmotik minimum 0,5 g/dl
Hemolisis Eritrosit dapat terjadi pada
Larutan Hipotonis kurang dari 0,5 g/dl
Kerusakan membran oleh
Toksin, infeksi
Kelainan genetik pada membran atau dalam sel
11
METABOLISME DALAM ERITROSIT
Eritrosit sangat tergantung pada glukosa untuk
sumber energi
Glikolisis dengan hasil akhir Laktat merupakan
proses utama pembentukan ATP
Siklus 2,3 BPG / Rapoport - Luebering (By-Pass
dari Glikolisis) menghasilkan 2,3 - BPG yang
berperan pada Disosiasi Oksi Hb
Siklus 2,3 - BPG meningkat pada keadaan
Hipoksia (Fisiologis atau Patologis)
12
METABOLISME DALAM ERITROSIT...(lanjutan 1)
HMP - Shunt (Pentose Phosphate Pathway) terjadi
5 -10% dari glukosa yang masuk
Menghasilkan NADPH yang ikut berperan pada
proteksi Eritrosit terhadap Oksidator

Oksidator dalam Eritrosit dapat mengakibatkan :
Pembentukan Met Hb (Ferro Ferri) oleh Met
Hb Reduktase dapat diubah kembali menjadi
Oksi Hb
Oksidasi senyawa penting dalam sel
13
METABOLISME DALAM ERITROSIT...(lanjutan 2)
Oksidator dapat dalam bentuk Oksigen Radikal ( O ) atau
HO
Penyingkiran oleh Eritrosit :
O oleh Superoksida Dismutase HO
HO oleh Katalase HO + O
HO dengan Glutation (GSH) oleh Glutation
Peroksidase GSSG + HO
GSSG dapat diubah lagi menjadi GSH oleh Glutation
Reduktase yang memerlukan NADPH
Dalam Eritrosit tidak terjadi sintesis Glikogen, asam lemak
dan protein
14
TRANSPORTASI GLUKOSA DI MEMBRAN
ERITROSIT
Mediated pasif (Facilitated Diffusion)
Uniport Elektronetral
Glucose Transporter tidak dipengaruhi oleh Insulin
Glukosa yang masuk mengalami :
Glikolisis E - M
HMP - Shunt
Terikat pada Hb, terutama pada HbAic
(Ireversibel)
Meningkat pada Diabetes Melitus
15
LEKOSIT
Mempunyai inti dan organel
Glikolisis aktif
HMP - Shunt aktif
Fosforilasi Oksidatif ; sedang
Merupakan sel yang dapat melakukan Fagositosis
16
LEKOSIT...(lanjutan)
Pada peradangan akut, Lekosit ditarik dari sirkulasi
darah ke jaringan yang meradang oleh faktor - faktor
Kemotaksis :
Komplemen faktor C5a
Peptida kecil dari bakteri
Leukotrien
Keasaman (dari jaringan yang rusak)
Lekosit akan membunuh bakteri dan Fagositosis
Lekosit yang aktif akan memproduksi oksigen reaktif
(O, HO, OH, OCL) yang merupakan senyawa
Mikrobisidal yang kuat.
17
TROMBOSIT
Tidak mengandung inti
Mengandung organel
Dalam keadaan tidak aktif bentuknya gepeng
Pada Hemostasis atau Trombosis, Trombosit
menjadi aktif dan membentuk Trombus
18
HEMOGLOBIN
Suatu Conjugated protein (Heme - Globin)
Fungsi : Pengangkutan O dan CO
Keseimbangan Asam - Basa
Keasaman (pKa) HbO lebih besar
dibandingkan Hb tereduksi
1 Molekul Hb terdiri dari 4 molekul Heme dan 4
molekul Globin
1 Mol. Hb dapat mengikat 4 Mol. O
Secara Reversibel (O terikat pada Heme)
Ada 4 macam Globin : Alfa, Beta, Gamma, Delta
19
HEMOGLOBIN...(lanjutan)
Pada dewasa :
HbA (2 Alfa, 2 Beta)
HbA (2 Alfa, 2 Delta)
Pada Fetus : HbF (2 Alfa, 2 Gamma)
Derivat Hb (HbO, Hb tereduksi, HbCO, METHb
dll)
Mempunyai pita absorpsi cahaya yang khas (dapat
diperiksa dengan Spektroskop)
20
ANEMIA
Kadar Hb kurang dari normal (fungsi Hb menurun)
Pembagian anemia berdasarkan penyebab :
Anemia pasca pendarahan
Akut
Kronis
Anemia Defisiensi
Defisiensi protein / besi / vitamin B, B,
asam folat / Cu
21
ANEMIA(lanjutan)
Anemia Hemolitik
Kelainan didapat :
Toksin, infeksi, obat
Genetik :
Defisiensi G6PD
Defisiensi Piruvat Kinase
Defisiensi Heksokinase
Kelainan bentuk Eritrosit
Kelainan Hb
Hemoglobinopati
Thalasemia (Alfa, Beta), (Minor, Mayor)
Anemia Sickle Cell
22
ANEMIA(akhir)
Anemia Aplastik
Gangguan pada jaringan Hemopoietik
(sumsum tulang)
Radiasi
Kanker
Obat, zat kimia
Infeksi kronis
23
PROTEIN PLASMA
Protein total : 7 - 7,5 g/dl
Terutama terdiri dari Albumin dan Globulin
(A : G = 1,2 : 1)
Terdiri dari protein sederhana dan conjugated
protein
Pemisahan protein plasma :
Salting Out
Pengendapan protein dalam larutan
garam dengan perbedaan kepekatan
24
PROTEIN PLASMA...(lanjutan 1)
Elektroforesis
Gerakan partikel bermuatan dalam medan
listrik
Dapat dipisahkan :
Albumin
Globulin Alfa 1, Alfa 2
Globulin Beta
Globulin Gamma
Fibrinogen
25
PROTEIN PLASMA...(lanjutan 2)
Kromatografi :
Berdasarkan pada gerakan partikel
(protein) yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi dan daya absorpsi dari media
(statis) yang dilaluinya
Contoh : Kromatografi kertas saring,
Kromatografi Gel Selulosa, Kromatografi
Poliakrilamida.
26
PROTEIN PLASMA...(lanjutan 3)
Cara COHN :
Presipitasi Diferensial dengan memakai berbagai
kadar / konsentrasi etil alkohol, dilakukan pada
suhu rendah dan konsentrasi garam yang rendah
serta dengan mengubah-ubah pH larutan
Hasil Fraksinasi protein plasma manusia dewasa
normal dinyatakan dengan fraksi COHN I s/d VI
Contoh : Fraksi COHN V : Albumin (terbanyak)
27
PROTEIN PLASMA...(lanjutan 4)
Sumber protein plasma
Hati : terutama Albumin dan Protein lain,
kecuali Gammaglobilin
RES dan jaringan Limfoid : Gamma Globulin
Fungsi utama protein plasma
Keseimbangan air antara pembuluh darah dan
Interstisiel
Cadangan protein / asam amino tubuh
28
PROTEIN PLASMA...(akhir)
Hemostasis Vaskuler :
Proses pembekuan darah dan Fibrinolisis
Alat pengangkutan senyawa - senyawa yang
sukar larut dalam darah (lemak, hormon,
vitamin, obat, logam berat, pigmen empedu dll)
Keseimbangan asam - basa : protein plasma
sebagai Buffer
Proteksi : Sistem Imun : Gamma Globulin, CRP,
Sistem Komplemen dll
29
HEMOSTASIS VASKULER DAN TROMBOSIS
Hemostasis adalah penghentian pendarahan
dari suatu luka pada pembuluh darah
Trombosis terjadi bila endotel dinding
pembuluh darah rusak atau terangkat (pada
ruptur dari Plak Aterosklerotik)
Kedua proses di atas melibatkan pembekuan /
penggumpalan darah
30
HEMOSTASIS VASKULER DAN TROMBOSIS
(lanjutan 1)
1. Pembekuan darah dan trombosis mengalami 3 fase proses :
Pembentukan Agregat Trombosit / Platelet yang sifatnya
tidak padat dan sementara. Trombosit terikat pada Kolagen
di tempat luka dan melepaskan ADP dan Tromboksan A
yang mengaktifkan Trombosit yang lain.
Trombin yang terbentuk pada luka menyebabkan aktivasi
Trombosit.
Pada Aktivasi, bentuk Trombosit berubah dan dengan
Fibrinogen terjadi Agregasi membentuk Hemostatic Plug
(pada Hemostasis) atau Trombus (pada Trombosis).
31
HEMOSTASIS VASKULER DAN TROMBOSIS
(lanjutan 2)
2. Pembentukan suatu gumpalan Fibrin yang terikat
pada Agregat Trombosit, menghasilkan suatu
plug / sumbatan Hemostatik yang lebih stabil atau
Trombus.
3. Pencairan sumbatan Hemostatik atau Trombus
sebagian (Parsial) atau seluruhnya oleh Plasmin
(Fibrinolisis)
32
HEMOSTATIS VASKULER DAN TROMBOSIS
(lanjutan 3)
Ada 3 macam Trombi / gumpalan darah, semuanya
mengandung Fibrin
1. Trombus putih : terdiri dari Trobosit dan Fibrin dan
sedikit Eritrosit; terbentuk pada tempat luka atau
dinding abnormal pembuluh darah terutama pada
bagian dengan aliran cepat (arteri).
2. Trombus merah terdiri terutama dari Eritrosit dan
Fibrin; terbentuk pada tempat luka atau pembuluh
abnormal di sebelah sumbatan Trombosit sebelumnya
(yang mengawali) dapat terjadi pada bagian dengan
aliran darah yang lambat / tersendat (misalnya Vena)
3. Deposit Fibrin yang merata pada pembuluh darah
kecil atau kapiler
33
PEMBENTUKAN FIBRIN
(SKEMA PEMBEKUAN DARAH)
Dihasilkan oleh jalur intrinsik dan ekstrinsik
Pembekuan darah diawali oleh jalur ekstrinsik
pada tempat luka. Aktivasi jalur intrinsik
disebabkan oleh permukaan dengan muatan
negatif
Kedua jalur akan bertemu pada faktor Xa yang
mengaktifkan Protrombin menjadi Trombin dan
selanjutnya Trombin mengkatalisis
pembentukan Fibrin dari Fibrinogen.
34
PEMBENTUKAN FIBRIN
(SKEMA PEMBEKUAN DARAH)...(lanjutan)
1. Zimogen dari Enzim Protease tipe Serine
Dependent yang akan menjadi aktif (F XII,
F XI, F IX, F VII, F X, F II) sintesis F II,
F VII, F IX, F X memerlukan vitamin K
2. Kofaktor : F VIII, F V, F III
Hemofilia A : Defisiensi F VIII, Hemofilia
B : Defisiensi F IX
3. Fibrinogen
35
PEMBENTUKAN FIBRIN
(SKEMA PEMBEKUAN DARAH)...(akhir)
4. Transglutaminase (F XIII) menstabilkan gumpalan
Fibrin, diaktifkan oleh Trombin dan memerlukan ion
kalsium
5. Protein Regulator :
Protein C : menguraikan F VIIIa dan F Va
Protein S : Kofaktor dari protein C
Trombomodulin : protein pada permukaan Sel
Endotel ; mengikat Trombin yang kemudian
mengaktifkan protein C
Sintesis protein C dan protein S memerlukan
vitamin K
36
JALUR INTRINSIK AKTIVASI F X
Pada tahap ini melibatkan :
F XII, F XI, F VIII, F X, Prekalikrein,
HMW Kininogen, Ca, Fosfolipid
Diawali dengan fase kontak dimana
Prekalikrein, HMW Kininogen, F XII, F XI
terpapar pada permukaan bermuatan negatif
yang aktif
37
JALUR INTRINSIK AKTIVASI F X...(lanjutan)
Dilanjutkan dengan aktivasi F XII menjadi F XIIa
oleh Kalikrein, kemudian aktivasi F XI menjadi
F XIa oleh F XIIa disertai perlepasan Bradikinin
dari HMW Kininogen
F XIa dengan Ca mengaktifkan F IX menjadi
F IXa, kemudian mengaktifkan F X menjadi F Xa
yang terjadi di permukaan membran dalam suatu
kelompok yang disebut Kompleks Tenase yang
terdiri dari : Ca, F VIIIa, F IXa, F Xa (Trombin
mengaktifkan F VIII)
38
JALUR EKSTRINSIK AKTIVASI F X
Diawali pada tempat luka dengan paparan F III
(Tissue Factor) di sel endotel yang aktif dan
monosit
F III berinteraksi dan mengaktifkan F VII menjadi
F VIIa kemudian F III sebagai Kofaktor bersama-
sama F VIIa merupakan kompleks Tissue Factor
mengaktifkan F X menjadi F Xa
F Xa mengaktifkan Protrombin (F II) menjadi
Trombin yang selanjutnya mengubah Fibrinogen
menjadi Fibrin
39
JALUR EKSTRINSIK AKTIVASI F X...(lanjutan)
Aktivasi Protrombin terjadi di permukaan membran
Trombosit yang aktif (mengeluarkan Fosfatidil Serin) dan
memerlukan Ca, F Va, F Xa
Fibrinogen Fibrin
Trombin menghidrolisis bagian dari molekul Fibrinogen
(FPA dan FPB) dan menghasilkan Monomer Fibrin yang
akan beragregasi membentuk Insoluble Fibrin yang dengan
Trombosit, Eritrosit dan komponen lain menjadi Trombi
putih atau Trombi merah
F XIII diaktifkan oleh Trombin menjadi F XIIIa yang
mengadakan ikatan silang antar Monomer Fibrin sehingga
stabil
40
FIBRINOLISIS
Sistem pembekuan darah secara normal dalam
keseimbangan dinamik dengan Fibrinolisis
Fibrinolisis dilakukan oleh Plasmin, suatu Protease
Serin yang dalam sirkulasi dalam bentuk Zimogen :
Plasminogen
Plasminogen terikat pada Fibrin dan menjadi
Plasmin yang menguraikan Fibrin menjadi produk
yang larut. Plasmin kemudian diinaktivasi oleh
Plasmin Inhibitor : Alfa - 2 - Antiplasmin
41
FIBRINOLISIS...(lanjutan)
Aktivator Plasminogen :
Jaringan tubuh menghasilkan bermacam jenis
Aktivator Plasminogen yang mengaktifkan
Plasminogen
t - PA : Tissue Plasminogen Activator
Urokinase
Streptokinase : Relatif kurang selektif
dibandingkan t-PA, karena Streptokinase selain
menyerang Fibrin juga Fibrinogen
42
ANTIKOAGULAN
Faktor-faktor yang menghambat pembekuan darah
Pemakaian di luar tubuh : Mengikat Ca
Garam Oksalat
Garam Sitrat
Garam Fluorida
EDTA
Pemakaian sebagai obat
Coumarin - Warfarin
Menghambat enzim vitamin K Reduktase sehingga
vitamin K yang sudah dipakai tidak dapat
digunakan lagi
43
ANTIKOAGULAN...(lanjutan)
Faktor Antikoagulan dalam tubuh
Antitrombin III dan Heparin
Heparin mengaktifkan Antitrombin III
untuk mengikat golongan Protease serin
Alfa- 2 - Anti Plasmin
Alfa -1 - Anti Tripsin
44
45
46
47
THALASSEMIA
Thalassemia :
Suatu hemoglobinopathi yang disebabkan oleh
mutasi pada gen globin molekul Hb

Gen globin alfa ()ada 2 (1,2)
pada kromosom 16
Gen globin beta ( ) ada 1 terdapat
pada kromosom 11
48
Pada kromosom 16 selain gen globin 1dan
2 j uga terdapat 1 gen embryonic -like
globin,2 (pseudogen ) 1 dan embryonic

Pada kromosom 16 selain gen globin
juga ada 1 gen globin delta (),
1 gen G (gamma), 1 gen A (),
1 gen globin (embryonic) , pseudogen 1

49
Sel diploid normal mempunyai 2 salinan dari
masing-masing.
(kecuali germ cells, (sperma dan ovum yang
haploid ) kebanyakan sel normal manusia
adalah diploid).
Thalassemia : sintesis m RNA globin
berkurang atau tidak terbentuk sama sekali
Thalassemia : sintesis m RNA globin
berkurang atau tidak terbentuk sama sekali


50
THALASSEMIA

Terdapat beberapa variasi mutasi dari gen
globin , bisa kekurangan ( delesi) 1gen
sampai 4 gen globin atau gangguan pada
transkripsi atau proses sintesis mRNA dari
gen globin
Pada delesi 1 gen globin disebut -thal1,
biasanya sebagai silent carrier dengan
anemia ringan.
51
Pada delesi 2 gen globin disebut -thal2,
sering disebut -THAL.TRAIT.:
anemia ringan sampai sedang tanpa gejala
tambahan
Pada delesi 3 gen globin : sering disebut
HbH disease karena lebih banyak globin
yang terbentuk dibandingkan globin ,
menghasilkan tetramer 4 globin , biasanya
mengalami anemia hemolitik sedang sampai
sedang berat.


52

Pada delesi 4 gen globin mengakibatkan
Hydrops Fetalis, biasanya fatal pada Fetus
(HbH 4, Hb Bart ( 4) )
53
THALASSEMIA
Manisfetasi fisik dari THAL - timbul setelah
umur beberapa bulan ( pergantian Hb F ke Hb A)
Variasi THAL - lebih banyak dibandingkan
THAL
Mutasi dapat pada 1 atau pada kedua ALLEL
dari gen globin
54
Tergantung dari besarnya pengaruh mutasi,
dapat menghasilkan:
- Fenotip + bila terbentuk beberapa
globin fungsional ( yang berfungsi)
- Fenotip
o
bila tidak terbentuk globin
fungsional sama sekali




55
Variasi Mutasi
- POINT MUTATION dalam BOX TATA
( Daerah Promotor)
- Menghasilkan fenotip
+

- Mutasi ini mengurangi ketetapan dari
START POINT proses transkripsi sehingga
hanya 20-25 % dari jumlah normal globin
yang terbentuk
56
Mutasi pada awal ( upsteram) dari daerah
promotor yang akan mengurangi frekwensi
transkripsi dan menghasilkan penurunan
jumlah globin yang terbentuk; menghasilkan
fenotip
+
POINT MUTATION pada daerah sinyal
poli adenilasi. Pada homozigot dari mutasi ini
dapat hanya menghasilkan 1/10 jumlah
normal globin -m RNA , menghasilkan
fenotip
+.

57
Nonsense Mutation pada kodon 17,
menyebabkan terminasi prematur dari translasi,
menghasilkan globin non fungsional
fenotip
o .
Bila mutasi terjadi pada kedua
ALLEL.
Mutasi pada Splicing Junction, menghasilkan
fenotip
o.
Mutasi pada proses transkripsi mRNA atau
pada proses transport mRNA dari nukleus ke
sitoplasma.

58
Kelainan lain pada mutasi Kromosom 11:
HPFH ( Hereditary Persistence of Fetal
Hemoglobin)
- Beberapa variasi
- sering tidak ada gejala klinik karena Hb F terus
terbentuk.
G A THAL : ( THAL- dgn produksi
G A)
Hb LEPORE : Delesi gen, menyebabkan bagian
depan( terminal N)
59

Gen globin ( delta) bersambung dengan
bagian gen globin membentuk Hb
abnormal ( terminal C)
Hb Kenya : variant dari Hb Lepore

MUTASI LAIN
-Mutasi dapat terjadi dalam satu ALLEL untuk
gen globin atau , atau kedua-duanya

60
HETEROZIGOT kalau hanya
mempengaruhi 1 ALLEL MUTANT; karena
ALLEL yang satu normal maka sebagai
carrier dan asimptomatik.
Pada HOMOZIGOT, kedua ALLEL
mengalami mutasi dan tergantung dari mutasi
dapat menghasilkan fenotip
+
atau
o
.
61

Delesi atau penambahan 1 nukleotida, atau
mutasi Frame shift dapat mengakibatkan
susunan asam amino yang sangat berlainan dari
normal menghasilkan Hb abnormal
Sebagian besar dari rantai Hb abnormal ini
sangat tidak stabil dan sangat cepat didegradasi

62

Pada pasien dengan anemia berat , produksi dari
prekursor seld arah distimulasi, menyebabkan ruang
sumsum tulang membesar, menekan tulang
disekitarnya, dapat menyebabkan deformitas tulang
setempat misalnya tulang wajah, tengkorak,
vertebra,dapat mengakibatkan gejala kompresi pada
pada spinal cord (sakit tulang belakang dan paralisis)
63
64
65
66
DEFISIENSI G6PD
Dalam eritrosit, HMP shunt
merupakan satu-satunya proses
penghasil NADPH
NADPH diperlukan oleh Glutation
reduktase yang terdapat dalam
mekanisme proteksi eritrost terhadap
oksidan ( Primaquin,Aspirin, Sulfa
dll)


67
Akumulasi H
2
O
2
menyebabkan
kerusakan membran sehingga terjadi
hemolisis ( mengurangi umur eritrosit)
Oksidasi protein dalam eritrosit
membentuk Heinz Bodies.







68
69
70

You might also like