Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Energi angin adalah pemanfaatan angin sebagai sumber energi. Sistem
energi angin adalah perubahan energi kinetik (pergerakan) dari angin menjadi
energi mekanik atau listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan praktis.
Energi mekanik yang berasal dari angin dapat dimanfaatkan pelayaran
(transportasi) dan kepentingan yang lainnya, seperti memompa air dari sumur
yang dalam dan menggiling gandum.
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan
yang rendah, yang terjadi dialam. Udara yang bergerak tersebut mempunyai
massa, kerapatan dan kecepatan. Sehingga dengan adanya faktor-faktor tersebut,
angin mempunyai energi kinetik dan energi potensial. Akan tetapi faktor
kecepatan lebih mendominasi posisi massa terhadap permukaan bumi. Dengan
demikian energi kinetik lebih dominan daripada energi potensial.
2
Energi angin di Indonesia memiliki prospek yang menguntungkan untuk
dikembangkan. Angin merupakan udara yang bergerak. Udara tersebut bergerak
dari wilayah yang mempunyai tekanan atmosfer tinggi menuju daerah yang
mempunyai tekanan atmosfer yang lebih rendah. Makin besar perbedaan tekanan
makin cepat udara bergerak. Seandainya tekanan udara seluruh permukaan bumi
sama, kemungkinan tak akan ada angin. Namun hal tersebut tidak akan terjadi,
karena jika dilihat kondisi matahari yang menyinari dan menghangatkan sebagian
wilayah bumi dan sebagian wilayah lainnya yang tetap gelap. Ditempat yang
hangat udaranya akan mengembang dan mempunyai tekanan udara yang lebih
rendah dibanding udara ditempat yang gelap atau dingin. Sehingga pemanasan
yang tak merata dari permukaan bumi menimbulkan perbedaan tekanan, sehingga
menyebabkan angin.
Angin dikendalikan oleh energi dari matahari, merupakan udara yang bergerak,
sehingga ia mempunyai energi gerak yakni energi kinetik. Dahulu sekitar tahun
tahun 600-an energi tersebut oleh orang asia dalam hal ini persia mulai digunakan
untuk menghembuskan layar yang dipasang pada puncak menara, dan
disambungkan pada roda batu di bawah. Saat angin menerpa layar, layar bergerak
dan kemudian menggerakkan roda batu untuk berputar. Putaran roda tersebut
kemudian digunakan untuk menggiling jagung ataupun memompa air dari sumur,
merupakan mesin kreasi orang Asia untuk pertanian, yang berteknologi lahir pada
zamannya.
Masalah pertanian jadi masalah kehidupan sehari-hari. Mesin tersebut, kini
disebut orang dengan kincir angin angin. Sekitar 500 tahun kemudian kincir angin
tersebut dibuat pula oleh orang Eropa, awalnya dibangun di Prancis sekitar tahun
1180 kemudian di Inggris tahun 1187.
Pembuatan kincir angin di Eropa terus berlangsung besar-besaran hingga
abad ke-19, yang kemudian menurun pembangunannya setelah ditemukan energi
angin yakni energi uap dan minyak. Tapi pada abad 19 perkembangan kincir
angin ditandaidengan lahirnya kincir angin untuk keperluan pembangkit listrik,
saat itu kincir angin model pembangkit listrik mulai dibangun di Denmark pada
1890.
Kemudian 100 tahun setelah itu, yakni pada tahun 1992, Denmark
menguasai hampir 40% manufaktur turbin angin untuk kincir angin, dan
meningkat menjadi 60% pada tahun 1997. Dan itu merupakan manufaktur turbin
3
angin kincir angin seluruh dunia. Yang merupakan prestasi tersendiri dari
Denmark yang merintis sekian lama.
Karakteristik angin
Angin merupakan gerakan gerakan udara akibat pemanasan matahari yang
tidak merata pada permukaan bumi
Gaya-gaya mengendalikan angin terdiri dari gaya gravitasi bumi, gaya
gradien tekanan udara, gaya Coriolis dan gaya gesekan permukaan
7 KELAS ANGIN
Ketinggian 10 m Ketinggian 50 m
Kelas Rapat daya Kecepatan Rapat daya Kecepatan
(W/m2) (m/detik) (W/m2) (m/detik)
1 <100 < 4.4 <200 <5.6
2 100-150 4.4-5.1 200-300 5.6-6.4
3 150-200 5.1-5.6 300-400 6.4-7.0
4 200-250 5.6-6.0 400-500 7.0-7.5
5 250-300 6.0-6.4 500-600 7.5-8.0
6 300-400 6.4-7.0 600-800 8.0-8.8
7 >400 >7.0 >800 >8.8
Pada umumnya angin yang dipakai sebagai pembangkit energi adalah angin yang
ada dipemukaan bumi, yakni pada ketinggian maksimal 1 km.
4
diprediksi dengan cara melakukan pengukuran selama beberapa bulan dan
kemudian mengkorelasikan hasil-hasilnya dengan data di stasiun pengukuran.
Seperti diketahui bahwa energi yang dimiliki oleh angin bergantung pada
kecepatannya, dilain pihak kecepatan angin disuatu tempat merupakan variabel
random sehimgga sulit diprediksi secara akurat. Oleh karena itu diperlukan
penggambaran secara statistik yakni dengan distribusi probabilitasnya. Data
angin yang diperlukan untuk memprediksi potensi angin disuatu tempat dapat
berupa distribusi kecepatan dan distribusi frekuensi kecepatan angin. Kedua data
tersebut masing-masing menggambarkan kecepatan angin rata-rata dan frekuensi
atau lamanya angin bertiup dalam periode tertentu.
5
tertentu. A nemograf mencatat variasi kecepatan angin horizontal dan arah
angin terhadapa waktu. Dari hasil eksperimen diketahui bahwa selang
waktu yang baik untuk menghitung rata-rata kecepatan angin adalah antara
20 menit sampai 1 jam.
6
6. Celah antara pegunungan dll
7
Pengukuran yang akurat dari keceptan angin memerlukan turbin angin
dan yang dapat meramalkan tangkapan energi. Alat yang umum digunakan dalam
pengukuran kecepatan angin disebut anemometer. Anemometer yang paling
sering digunakan adalah tipe mangkok yang terdiri atas mangkok kecil dan poros
yang berputar.
Alat yang mengubah energi kinetik pada angin ke bentuk energi yang
dapat dimanfaatkan disebut wind machine. Pada dasarnya, semua wind machine
memindahkan energi kinetik dari angin dengan menghembuskannya perlahan dan
merubahnya energi ini menjadi energi mekanik dengan menggerakan putaran
poros. Dua tipe dasar dari dari wind machine diklasifikasikan sebagai drag dan
lift type.
Pada umumnya untuk merubah energi angin menjadi energi mekanik dapat
dilakukan dengan menggunakan kincir angin. Dikenal dua jenis kincir angin yaitu
kincir angin berporos aksial dan berporos horizontal. Berdasarkan klasifikasi
tersebut dikembangkan berbagai jenis kincir antara lain jenis drag, lift dan
generik.
Untuk mengembangkan angin di suatu wilayah harus diperhatikan
beberapa faktor, antara lain:
1. kecepatan angin dan perubahan kecepatan rata-rata (30-40 km/jam)
2. turbulensi angin
3. topografi, dan
4. ketinggian hembusan angin di atas wilayah.
8
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Prosedur
a. Menempatkan kincir dan kipas angin pada jarak tertentu
b. Mengukur luas penampang sudu kincir angin
c. Menyalakan kipas angin dengan berbagai kecepatan (tombol 1 dan 2)
d. Mengukur kecepatan angin dari kipas dengan anemometer
e. Mengamati putaran kincir dan mencatat RPM
f. Mengukur daya yang dihasilkan oleh kincir tersebut dengan menggunakan
AVO meter
9
IV. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran tenaga angin
ini adalah sebagai berikut :
Alat: - Model kincir angin savonius
– Kipas angin sebagai sumber tenaga angin
– Hand anemometer; digunakan sebagai alat pengukur kecepatan angin
– Tachometer; berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
banyaknya putaran kincir akibat sumber angin (rpm)
– Avo meter; mengukur besarnya Arus, Tegangan, dan hambatan dari
kincir angin
10
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
11
Luas penampang (A) kincir
= 30 x 25 = 750 cm2 = 0.075 m2
5.2 PEMBAHASAN
12
tachomter tidak tepat diarahkan pada batang savonius, sehingga hasil yang
diperoleh tidak tepat. Bisa juga putaran yang minim ini disebabkan oleh beban
dari kincir angina savonius ini, serta konstruksi savonius tang tidak sempurna.
Banyaknya putaran menunjukkan seberapa kuat energi angina dapat
menggerakkan kincir dengan beban tertentu.
13
melawan angin yang disebabkan adanya stagnasi aliran dilapisan batas. Ini
menyebabkan kenaikan gaya yang bekerja pada silinder. Dan efek ini
disebut efek megnus atau gaya magnus.Sistem pembangkit tenaga listrik
yang menggunakan angin yang baru telah diperkenalkan oleh
J>D>Madaras. Sistem ini mempunyai jalan kereta berbentuk
lingkarandengan ekumpulan gerobak datar kontinu. Masing-masing
gerobak mempunyai silinder 90 ft yang dipasang diatas gerobak dan
masing-masing silinder diputar dengan kecepatan 120 rpm. Ketika angin
mendorong gerobak sepanjang lintasannya, kcepatan sudut silinder dibalik.
Energi listrik diproduksi oleh generator yang digerakkan oleh roda kereta.
Perencanaan dan suksesnya generator yang digerakkan oleh angin dalam
skala besar memiliki tantangan yang besar. Jika system direncanakan
untuk produksi listrik bolak balik, dibituhkan gaya dan kecepatan sud yang
konstan, saying sekali kecepatan angin tidak konstan baik dalam arah
maupun besarnya.Hal ini menyebabkan beban siklu yang lebih beratpada
sayap turbin dan menyebabkan masalah kelelahan.
14
(h1 + V12/(2g) + Z1) – (h2 + V22/(2g) + Z2)-W + Q =0
1. Berikan komentar mengenai peragaan kincir yang dijadikan percobaan
pada praktikun ini, berikan penjelasannya!
Jenis kincir angin yang digunakan dalam percobaan ini adalah jenis kincir
angin savonius. Bentuk kincri ini menyerupai lempengan yang dibentuk
huruf s. Dari hasil peragaan pada praktikum pengukuran besarnya tenaga
angin, kincir savonius dapat menghasilkan putaran rata-rata sebanyak
33.49 putaran per 5 menit. Besarnya daya yang dihasilkan kipas akan
berbanding lurus dengan banyaknya putaran dan berbanding terbalik
dengan beban dari kincir angina. Jika daya yang dihasilkan besar maka
jumlah putaran dari kincir akan maksimal persatuan waktu, namun akan
sedikit jika beban yang terdapat dalam kincir angin berat.
15
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan
yang rendah, yang terjadi dialam.
2. Energi angin adalah pemanfaatan angin sebagai sumber energi. Sistem
energi angin adalah perubahan energi kinetik (pergerakan) dari angin
menjadi energi mekanik atau listrik yang bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan praktis
3. Angin dikendalikan oleh energi dari matahari, merupakan udara yang
bergerak, sehingga ia mempunyai energi gerak yakni energi kinetik.
4. Alat yang umum digunakan dalam pengukuran kecepatan angin disebut
anemometer.
5. Nilai usaha yang diperoleh 499.154 joule, dan nilai daya atau tenaga yang
dihasilkan oleh angin adalah sebesar 1.66 Watt.
6. Nilai daya yang dihasilkan ini berbeda cukup jauh dengan daya keluaran
dari motor, yaitu 6 watt. Pengurangan daya ini bisa saja disebabkan oleh
tegangan dalam dari kipas angin serta kesalah dalam pembacaan skala.
7.2 Saran
Untuk mengembangkan angin di suatu wilayah harus diperhatikan beberapa
faktor, antara lain:
kecepatan angin dan perubahan kecepatan rata-rata (30-40 km/jam)
turbulensi angin
topografi, dan
ketinggian hembusan angin di atas wilayah.
16
Hidayat, S. 2005. Turbin Skala Kecil. ITB. Bandung
17