Professional Documents
Culture Documents
Project (MMP) Dan Model Pembelajaran Think Talk Write
Project (MMP) Dan Model Pembelajaran Think Talk Write
Project (MMP) Dan Model Pembelajaran Think Talk Write
1
X 74,941
3
X 62,705,
2
1
S 77,390,
2
3
S 140,699,
gab
s
109,044 dan t
hitung
= 4,831 dengan demikian
hitung tabel
> t t yaitu 4,831 >
1,669.
Berdasarkan hasil dari perhitungan uji t satu pihak kanan
antara hasil belajar siswa dengan model pembelajaran TTW dan hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran ekspositori diperoleh nilai
2
X 73,647
3
X 62,705,
2
2
S 84,902,
2
3
S 140,699,
gab
s
112,800 dan t
hitung
= 4,247 dengan demikian
hitung tabel
> t t yaitu 4,247 >
1,669.
b. Uji t Dua Pihak
Berdasarkan hasil dari perhitungan uji t dua pihak antara hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran MMP dan hasil belajar
siswa dengan model pembelajaran TTW diperoleh nilai
1
X 74,941
2
X 73,647,
2
1
S 77,390,
2
2
S 84,902,
gab
s 81,146 dan t
hitung
=
0,592 dengan demikian , ternyata diperoleh -1,998 <
0,5923 < 1,998.
2. Pembahasan
a. Hipotesis 1
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data akhir yang telah
dilakukan didapat bahwa terdapat perbedaan rata rata hasil belajar
siswa pada kelas dengan model pembelajaran MMP, kelas dengan
model pembelajaran TTW, dan kelas dengan model pembelajaran
ekspositori pada pokok bahasan bentuk pangkat, akar, dan logaritma
1 1
1- 1-
2 2
-t t < t
13
siswa kelas X semester 1 SMA Negeri 1 Guntur, Demak. Hal ini
dikarenakan dalam proses pembelajaran, tiap-tiap kelas mendapat
perlakuan yang berbeda-beda, seperti penggunaan model
pembelajaran dan media pembelajaran.
b. Hipotesis 2
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa secara statistik
rata rata hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat pembelajaran
dengan model pembelajaran MMP lebih baik daripada rata rata hasil
belajar kelas yang mendapat pembelajaran dengan model
pembelajaran ekspositori.
Hal ini dikarenakan pada kelas yang mendapat model
pembelajaran MMP proses pembelajaran yang terjadi tidak berpusat
pada guru (teacher center). Proses pembelajaran terjadi dua arah dari
guru ke siswa dan siswa ke guru. Proses pembelajaran yang terjadi
melibatkan siswa secara aktif sebagai pelaku pembelajaran, sehingga
dapat dikatakan pembelajaran berpusat pada siswa (student center).
c. Hipotesis 3
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa secara statistik
rata rata hasil belajar siswa pada kelas yang mendapat pembelajaran
dengan model pembelajaran TTW lebih baik daripada rata rata hasil
belajar kelas yang mendapat pembelajaran dengan model
pembelajaran ekspositori.
Hal ini dikarenakan pada kelas yang mendapat model
pembelajaran TTW proses pembelajaran yang terjadi tidak berpusat
pada guru (teacher center). Proses pembelajaran terjadi dua arah dari
guru ke siswa dan siswa ke guru. Proses pembelajaran yang terjadi
melibatkan siswa secara aktif sebagai pelaku pembelajaran, sehingga
dapat dikatakan pembelajaran berpusat pada siswa (student center).
d. Hipotesis 4
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat
perbedaan rata rata hasil belajar yang signifikan antara hasil belajar
14
siswa pada kelas yang mendapat model pembelajaran MMP dan kelas
yang mendapat model pembelajaran TTW.
Hal ini dikarenakan pembelajaran yang terjadi pada kelas yang
mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran MMP berbantuan
LKS dan kelas kelas yang mendapat pembelajaran dengan model
pembelajaran TTW berbantuan LKS sama sama mengusung konsep
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAIKEM). Pembelajaran yang terjadi sama sama melibatkan peran
siswa secara aktif untuk ikut serta terlibat dalam proses pembelajaran
yang terjadi. Proses pembelajaran yang terjadi tidak hanya terpusat
pada guru saja tetapi juga berpusat pada siswa.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika
siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan menggunakan
model pembelajaran MMP berbantuan LKS dan siswa yang mendapat
pembelajaran dengan model pembelajaran TTW berbantuan LKS
dengan siswa yang mendapat pembelajaran dengan model ekspositori
pada pokok bahasan bentuk pangkat, akar dan logaritma kelas X
semester 1 SMA Negeri 1 Guntur tahun pelajaran 2012 / 2013.
b. Hasil belajar matematika siswa yang mendapat pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran MMP
berbantuan LKS lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran
dengan model ekspositori pada pokok bahasan bentuk pangkat, akar
dan logaritma kelas X semester 1 SMA Negeri 1 Guntur tahun
pelajaran 2012 / 2013.
c. Hasil belajar matematika siswa yang mendapat pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran TTW
15
berbantuan LKS lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran
dengan model ekspositori pada pokok bahasan bentuk pangkat, akar
dan logaritma kelas X semester 1 SMA Negeri 1 Guntur tahun
pelajaran 2012 / 2013.
d. Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara
siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan menggunakan
model pembelajaran MMP berbantuan LKS dan siswa yang mendapat
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
TTW berbantuan LKS.
Dengan demikian maka penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika pada pokok bahasan bentuk pangkat, akar dan
logaritma kelas X semester 1 SMA Negeri 1 Guntur tahun pelajaran 2012
/ 2013 dengan menggunakan model pembelajaran MMP berbantuan LKS
dan model pembelajaran TTW berbantuan LKS lebih efektif
meningkatkan hasil belajar siswa dari pada pembelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diberikan saran-saran sebagai berikut :
a. Karena model pembelajaran Missouri Mathematics Project dan model
pembelajaran Think Talk Write lebih efektif meningkatkan hasil
belajar siswa, maka model pembelajaran Missouri Mathematics
Project dan model pembelajaran Think Talk Write dapat dijadikan
alternatif pilihan bagi guru untuk diterapkan di kelas.
b. Sebaiknya guru matematika mengurangi pembelajaran yang bersifat
konvensional karena bersifat monoton, sehingga minat belajar siswa
menjadi berkurang.
c. Untuk memperkuat hipotesis pada skripsi ini perlu adanya penelitian
lanjutan baik dari populasi yang lain atau pada materi yang berbeda.
H. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi instruksional prinsip teknik prosedur.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Hadi, Syaiful. 2010. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui
Model Think Talk Wrie (TTW) Di Kelas VII SMP Negeri 1 Manyar
Gresik. Yogyakarta : PPPPTK Matematika. Jurnal Edukasi
Matematika, ISSN : 2087-0523, Volume 1 No. 2, September 2010
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia
Indrawati dan Wanwan Setiawan. 2009. Pembelajaran Aktif Kreatif dan
Menyenangkan : Untuk Guru SD. Jakarta : PPPPTK IPA
Poerwadarminta. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka
Raynolds, David dan Daniel Mujis. 2008. Effective Teaching: Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rianto, Yatim. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan
Dasar. Surabya : SIC Surabaya
Rumini, Sri, dkk. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta
: Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press
Sukino. 2004. Matematika Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
Suyitno, Amin. 2004. Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran I. Semarang :
UNNES Pres
Tim Penulis PMPTK Matematika. 2008. Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya. Jakarta : Ditjen PMPTK
Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model Model Pembelajaran Matematika
SMP. Yogyakarta : PPPG Matematika Yogyakarta
Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika 1A untuk SMA Kelas X Semester 1.
Jakarta : Erlangga
Zulkarnaini. 2011. Model Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan deskripsi dan
Berpikir Kritis. Bandung : Jurnal UPI. ISSN : 1412-565X Edisi
Khusus No. 2, Agustus 2011