Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PENGGUNAAN DOKSISIKLIN HYCLATE SEBAGAI INHIBITOR

MATRIKS METALLOPROTEINASE PADA TERAPI TAMBAHAN


PERIODONTITIS
Risma Aprinda Kristanti
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang
E-mail: r is m a_ kri s tan ti @ y ahoo .c o m
ABSTRACT
Terbit.com Daily has reported that the prevalence of periodontitis
increases related with age person. Fond that !"#$% of patients with periodontitis
in the grop !&-!' years old to ((#"% in the grop "&-"' years old# increase
)'#*% in the grop )&-'& years old. +eriodontitis that commonly fond is a
chronic periodontitis which is occrs in individals older than ," years# bt can
also be fond in children.
The main characteristic of periodontitis is the damage of the periodontal
connective tisse# alveolar bone# and the movement of the -nctional epithelim to
the apical. .acterial components may directly or indirectly case tisse damage.
/nflammatory mediators prodct sch as proteinases# cytokines# and
prostaglandins are part of the host response that can also case tisse damage.
0atri1 metalloproteinase 200+3 is a proteinase that can case periodontal tisse
damage by disrpting the e1tracelllar matri1 molecles in periodontal tisses.
4ince is known that 00+ has a role in varios pathological processes# therapy to
inhibit activity 00+ in pathological processes has developed. 00+ inhibitors
will be a sefl ad-nct therapy for the treatment of periodontal disease. 0any
prodcts have been introdced as an 00+ inhibitor# for e1ample: tetracycline
and varios derivatives# sch as do1ycycline and minocycline which are capable
of inhibiting the activity of several classes of 00+s. Do1ycycline has the ability
to inhibit the increase in collagenase activity that is pathological in sbgingival
and prevent periodontitis to become more severe.
Keywords: do1y1ycline# matriks metalloproteinase# periodontitis
A. PENDAHULUAN
Harian Terbit.Com melaporkan
baha periodontitis mempun!ai
pre"alensi !ang meningkat dengan
bertambahn!a usia seseorang.
#itemukan $%,&' penderita
periodontitis pada kelompok usia $()
$* tahun men+adi ,,,%' pada
kelompok usia %()%* tahun. Bahkan
-*,.' pada kelompok usia -()*(
tahun. /eriodontitis !ang ban!ak
ditemukan adalah periodontitis
kronis !ang umum ter+adi pada
indi"idu berusia lebih dari 0% tahun,
tetapi dapat +uga ditemukan pada
anak)anak 1Harian Terbit.Com,
.((%2.
Ciri utama dari periodontitis
adalah kerusakan pada +aringan ikat
periodontal, tulang al"eolar, dan
penurunan -nctional epithelim.
3omponen bakteri dapat se4ara
langsung maupun tidak langsung
men!ebabkan kerusakan +aringan.
Mediator in5lamasi !ang diproduksi
seperti proteinase, sitokin, dan
prostaglandin merupakan bagian dari
respon host !ang +uga dapat
men!ebabkan ter+adin!a kerusakan
+aringan. Matriks Metalloproteinase
1MM/2 merupakan proteinase
,%
,,
/enggunaan #oksisiklin 5yclate Sebagai Inhibitor 6
S7INSTIS. 89:UM; <, N9M9= ., J7NU7=I > JUNI .(<. ISSN? .(-*)(,**
!ang dapat men!ebabkan kerusakan
+aringan periodontal dengan 4ara
merusak molekul matriks
ekstraseluler pada +aringan
periodontal. 1Carran@a et al, .((.2.
Se+ak diketahui baha MM/
memiliki peran dalam berbagai
proses patologik, maka usaha
mengatasi keterlibatan MM/ dalam
proses patologik ditu+ukan pada
pengembangan inhibitor untuk
melaan akti"itas MM/. 1/resha et
al, .((02
Inhibitor MM/ akan men+adi
terapi tambahan !ang berguna bagi
peraatan pen!akit periodontal.
Ban!ak produk !ang telah
diperkenalkan sebagai inhibitor
MM/, 4ontohn!a adalah tetrasiklin
dan berbagai deri"atn!a, misaln!a
doksisiklin dan minosiklin !ang
mampu menghambat akti"itas
beberapa golongan MM/.
#oksisiklin memiliki kemampuan
menghambat peningkatan akti"itas
kolagenase !ang bersi5at patologik
dalam subgingi"a dan men4egah
perkembangan periodontitis.
1Aendron et al, <***2
3ata kun4i? doksisiklin, matriks
metalloproteinase, periodontitis
1. Jaringan Pri!d!nta"
Jaringan periodontal pada rongga
mulut manusia meliputi? gingi"a,
ligamen periodontal, tulang al"eolar,
dan sementum. Se4ara klinis bagian
peridontal !ang terlihat han!a
gingi"a !ang membalut tulang
al"eolar dan mengelilingi gigi.
:igamen periodontal, tulang
al"eolar, dan sementum merupakan
suatu unit 5ungsional !ang
mendukung gigi pada soketn!a.
Sebagai suatu unit 5ungsional, ketiga
+aringan tersebut se4ara bersama)
sama sering dinamakan sebagai
struktur periodontal pendukung.
1#aliemunthe, <**%2
Aambar <. Jaringan /eriodontal
#. Matri$s E$stras"%"r dan
Matri$s Mata""!pr!tinas
&MMP' pada Jaringan
Pri!d!nta"
Matriks ekstraseluler pada
ligamen periodontal terdiri dari dua
komponen utama, !aitu serat dan
substansi dasar. 3omponen serat
berperan dalam hal men+aga da!a
regang +aringan, sedangkan substansi
dasar ber5ungsi untuk menahan
kekuatan kompresi. 1Berko"it@ et al,
<**%2. /ada +aringan periodontal,
dapat ditemukan kolagen bentuk
5ibril tipe I, III, I8, 8, 8I, dan BII,
!ang terban!ak adalah 3olagen tipe
I, terdapat di ligamen periodontal
sekitar -(', sedangkan kolagen tipe
III !ang ber5ungsi untuk kematangan
+aringan ikat, +umlahn!a kurang lebih
.(' dari +umlah total kolagen
1Bartold C Nara!anan, <**-D
Berko"it@ et al, <**%2.
3olagen merupakan protein serat
terban!ak !ang ditemukan pada
+aringan ikat. Selain itu pada +aringan
ikat +uga dapat ditemukan protein
serat !ang lain, !aitu serat elastik.
Serat elastik terdiri dari tiga tipe,
!aitu? serat elastin, elauin, dan
oE!talin. 1Berko"it@ et al, <**%2.
MM/ atau disebut +uga matriEins
adalah golongan en@im proteolitik
berasal dari sel host !ang memiliki
peran penting pada kerusakan
+aringan akibat keradangan, seperti
periodontitis. 1Nagase et al, <**&D
Aendron et al, <***2. MM/
merupakan suatu polipeptida dengan
ukuran ber"ariasi antara .( sampai
<(( k#a. 1/irila, .(($2. MM/
merupakan proteinase !ang dapat
men!ebabkan kerusakan +aringan
periodontal dengan 4ara merusak
molekul matriks ekstraseluler pada
+aringan periodontal. 1Carran@a et al,
.((.2.
MM/ terdiri dari sebuah sin!al
peptida, sebuah domain propeptida,
domain katalitik, dan domain u+ung
C99H. Sin!al peptida mengandung
sebuah urutan asam amino
transmembran !ang mengikat en@im
ini pada membran. #omain
propeptida dimulai dari u+ung N
sampai domain katalitik. #omain ini
mengandung deret urutan asam
amino /=CA8/# atau disebut +uga
deret cysteine switch, ber5ungsi
untuk mempertahankan en@im dalam
bentuk inakti5. #omain katalitik
mengandung dua ion Fn
.G
, salah
satun!a ber5ungsi struktural, selain
itu +uga terdapat satu sampai tiga ion
Ca
.G
1tergantung dari +enis MM/2
!ang terikat pada domain ini, Ca
.G
diperlukan oleh MM/ untuk dapat
ber5ungsi. /ada domain katalitik
terdapat urutan asam amino
H;6AH66666HS dengan tiga
residu Histidin dan residu Alutamat
!ang merupakan tempat pengikatan
Fn
.G
. #omain katalitik menentukan
cleavage site se4ara spesi5ik melalui
4elah active site dan terhubung
dengan u+ung karboksi 1C2 pada
domain hemopeEin oleh peptida
penghubung !ang ka!a protein.
1/irila, .(($2. U+ung karboksi 1C2
pada domain hemopeEin berbentuk
4akram ellipsoidal dengan empat
bilah struktur)H seperti baling)baling,
setiap bilah mengandung empat H)
strands antiparalel dan sebuah I)
heliE. 1Nagase et al, <***2. Ciri khas
4elah active site MM/ adalah
memotong sampai permukaan
domain ellipsoidal. /ada left-hand
site relati"e rendah dan mengandung
Fn
.G
katalitik pada pusatn!a, tetapi
lebih dalam pada right-hand site.
#omain katalitik ber5ungsi untuk
hidrolisis en@im dan interaksi dengan
inhibitor. 1Murph! et al, .((.2.
Semua +enis MM/ ditranslasi
dengan sebuah deret hidro5obik
u+ung NH
.
!ang mengatur per+alanan
en@im melalui retikulum endoplasma
dan golgi apparatus, dan selan+utn!a
disekresi menu+u ruangan
ekstraseluler. Selama proses
translasi, rantai lengkap MM/ berada
dalam bentuk prepro. /redomain
amino pada bagian u+ung amino 1N2
dari preMM/ mengandung bagian
deret hidro5obik !ang mengarahkan
en@im ini menu+u +alur sekretoris.
#eret sin!al peptida tidak dipe4ah
sehingga akan menghasilkan
proMM/ !ang inakti5. /ada proses
akti"asi MM/, prodomain dilepas
atau en@im mengalami perubahan
kon5ormasi men+adi proteinase !ang
akti5. 1Murph! et al, .((.2. MM/
akan akti5 pada keadaan pH netral
13hosanto C 7ri+ani, .((02.
Aambar .. Struktur MM/
(. Pri!d!ntitis
/en!akit periodontal adalah
pen!akit !ang men!erang +aringan
pen!angga gigi, se4ara garis besar
dibagi men+adi dua kelompok, !aitu
gingi"itis dan periodontitis.
Aingi"itis adalah keradangan !ang
men!erang gingi"a, sedangkan
periodontitis adalah keradangan !ang
men!erang +aringan periodontal !ang
lebih dalam. /en!ebab utama
pen!akit periodontal adalah
akumulasi plak bakteri. Selain
akumulasi plak bakteri, ada 5aktor
pendukung lainn!a, !aitu karies,
peraatan orthodontia, pemakaian
gigi tiruan !ang desainn!a tidak
tepat, merokok, susunan gigi !ang
tidak teratur, dan 5aktor da!a tahan
tubuh. 174adem! o5 Aeneral
#entistr!, .((.2.
). Pat!gnsis Pn*a$it
Pri!d!ntitis
Terdapat beberapa keadaan !ang
dapat merusak struktur +aringan dan
5ungsi +aringan periodontal. Sebagai
4ontohn!a adalah keradangan, baik
akut maupun kronik pada +aringan
ikat gingi"a !ang dapat
men!ebabkan kerusakan matriks
sehingga mengakibatkan kerusakan
tidak han!a pada +aringan ikat
gingi"a tetapi +uga pada ligamen
periodontal dan tulang al"eolar.
Ban!ak pen!akit sistemik dan obat)
obatan !ang +uga berperngaruh
terhadap +aringan periodontal.
1Bartold C Nara!anan, <**-2.
/ada umumn!a, proses !ang
men!ebabkan ter+adin!a pen!akit
periodontal adalah sebagai berikut
17meri4an 74adem! o5
/eriodontolog!, .((.D Carran@a et
al,.((.2 ?
a. Bertambahn!a bakteri dalam
+umlah besar !ang melekat pada
permukaan gigi sampai
membentuk lapisan tipis !ang
dikenal dengan plak.
b. /lak adalah deposit lunak !ang
membentuk lapisan bio5ilm,
melekat pada permukaan gigi
dalam rongga mulut.
4. 7pabila plak tetap dibiarkan
berada pada rongga mulut maka
akan mengalami kalsi5ikasi
men+adi kalkulus.
d. 3alkulus mempun!ai konsistensi
dan perlekatan !ang kuat pada
permukaan gigi. Jarna dan
kekerasann!a tergantung dari
umur material dan 5aktor
ekstrinsik, seperti pemakaian
tembakau. Jalaupun bakteri plak
berperan pada keradangan
pen!akit periodontal, tetapi
kalkulus +uga men!ebabkan suatu
peningkatan akumulasi plak pada
permukaan gigi.
Iritasi plak bakteri dan
keradangan !ang terus menerus akan
merusak integritas -nctional
epithelim. Sel)sel epitel akan
mengalami degenerasi dan
perlekatann!a pada permukaan gigi
mengalami kerusakan. Selan+utn!a
perlekatan epitel bergerak ke apikal
dan membentuk poket periodontal,
keadaan ini !ang disebut
periodontitis. 1;le! C CoE <**-2.
+. Matri$s E$stras"%"r dan
MMP Pada Pri!d!ntitis
Tanda ter+adin!a keradangan
pada +aringan periodontal adalah
kerusakan +aringan ikat gingi"a.
3erusakan pada +aringan ikat gingi"a
diaali dengan kerusakan pada
matriks ekstraseluler dan sebagian
besar kolagen pada pusat in5lamasi.
1Bartold C Nara!anan, <**-2.
Ter+adi proses 5agositosis dan
digestion oleh lisosomal se4ara
intraseluler pada proses trnover
kolagen !ang normal, proses ini
ber+alan abnormal pada pen!akit
periodontitis 1Berko"it@ et al, <**%2.
/ada periodontitis ter+adi kerusakan
kolagen dan matriks ekstraseluler,
adan!a kerusakan kolagen
menun+ukkan baha pen!ebab
periodontitis berhubungan dengan
meningkatn!a sintesis kolagenase
oleh host sehingga men!ebabkan
meningkatn!a degradasi kolagen.
3olagenase disintesis dan mula)mula
dibebaskan dari neutro5il sebagai
respon terhadap adan!a in5eksi oleh
bakteri, !ang selan+utn!a
men!ebabkan ter+adin!a kerusakan
kolagen. 3adar kolagenase ber"ariasi
tergantung tingkat keparahan
pen!akit. 3adar kolagenase lebih
tinggi pada 4airan kre"ikular gingi"a
penderita periodontitis dibandingkan
dengan 4airan kre"ikular gingi"a
normal. 1Berko"it@ et al, <**%D
Jeinberg, .((02.
Kang memiliki peran penting
dalam menimbulkan ge+ala klinik
dan gambaran biokimia pada
periodntitis adalah substansi bakteri
dan mediator kimia !ang dibebaskan
oleh sel host. #iantara 5aktor)5aktor
!ang ada, beberapa elemen memiliki
peran akti5 dalam proses perusakan
tulang dan pembentukan poket.
/embebasan I:)<H oleh makro5ag
dan 5ibroblas serta se+umlah
/rostaglandin ;
.
1/A;
.
2 sebagai
hasil proses keradangan mampu
merangsang osteoklas untuk
meresorpsi tulang al"eolar. 7dan!a
kerusakan tulang al"eolar
menun+ukkan peningkatan +umlah
en@im protease terutama MM/.
#engan meningkatn!a +umlah MM/,
+uga dapat men!ebabkan kerusakan
pada komponen kolagen ligamen
periodontal dan gingi"a 1Bartold C
Nara!anan, <**-2.
/ada keadaan normal, regulasi
MM/ ter+adi pada saat ekspresi gen
dan kemudian disekresi menu+u
ekstraseluler. Aangguan pada
regulasi MM/ akan men!ebabkan
kerusakan +aringan ikat. 1Jeinberg,
.((02. In5eksi bakteri !ang kronik
dapat men!ebabkan keradangan
kronik sehingga produksi sitokin
meningkat dan ter+adi induksi MM/
oleh sel)sel host. 1Berko"it@ et al,
<**%2. /ada daerah !ang mengalami
in5eksi, kerusakan kolagen lebih
besar daripada regenerasi !ang
ter+adi. 1/erno, .((<2.
/ada gingi"itis, kerusakan
matriks disebabkan akti"itas MM/
!ang dihasilkan oleh leukosit /MN
1Bartold C Nara!anan, <**-2. /ada
+aringan periodontal, ban!ak sel !ang
dapat memproduksi MM/, antara
lain ? 5ibroblas, sel)sel epitel
1keratinosit2, sel)sel endotel, dan sel)
sel in5lamasi selama proses in5lamasi
ber+alan. Jenis sel)sel !ang berbeda
tersebut memproduksi +enis MM/
!ang berbeda pula. Fibroblas
memproduksi MM/)< 13olagenase)
<2, tetapi tidak memproduksi MM/)-
13olagenase).2 dan MM/)*
1Aelatinase2. Sebalikn!a leukosit
/MN mensekresi MM/)- dan MM/)
*. 1Bartold C Nara!anan, <**-2.
Jalaupun produksi kolagenase
dari neutro5il merupakan bagian
!ang alami dari respon host terhadap
in5eksi pada pen!akit periodontal
dan keadaan keradangan !ang lain,
namun pada periodontitis terdapat
ketidakseimbangan antara +umlah
MM/ !ang merusak +aringan dan
inhibitorn!a. 1Jeinberg, .((02. Jenis
MM/ terban!ak !ang terdapat dalam
4airan kre"ikular gingi"a pada
penderita periodontitis adalah MM/)
- dan MM/)*. 3edua +enis MM/
tersebut diproduksi oleh leukosit
/MN dan !ang paling sering
men!ebabkan kerusakan. 1/resha
at al, .((02.
Jalaupun +enis MM/ !ang
berbeda diproduksi oleh +enis sel)sel
periodontal !ang berbeda, dan setiap
+enis sel memiliki mekanisme ker+a
!ang +elas pada kondisi 5isiologik
dan patologik, namun pola produksi
MM/ oleh sel)sel tersebut dapat
ditingkatkan oleh beberapa +enis
sitokin !ang ditemui pada +aringan
periodontal !ang terin5lamsi, !aitu ?
I:)<, TNF)I, 47M/, dan /A;
.
.
/roduk bakteri seperti en@im
4h!motr!psin +uga dapat merangsang
produksi MM/ dari sel)sel tersebut.
1Bartold C Nara!anan, <**-D
Carran@a et al, .((.2.
:ipopolisakarida 1:/S2 +aringan
dan TNF)I mengakti"asi MM/ !ang
diproduksi oleh keratinosit. I:)<
meningkatkan +umlah MM/ !ang
diproduksi oleh 5ibroblas sedangkan
:/S merangsang /A;
.
!ang
diproduksi oleh 5ibroblas. 7kti"itas
/A;
.
men!ebabkan penurunan
proli5erasi sel, penghambatan sintesis
kolagen, dan dibantu dengan I:),
dapat merangsang ter+adin!a resorpsi
tulang. 1Bartold C Nara!anan, <**-2.
,. In-i.it!r MMP Sintti$
Telah dikenal dua ma4am
inhibitor MM/ sintetik, !aitu
peptidomimeti4 dan
nonpeptidomimeti4. Inhibitor
peptidomimeti4 merupakan inhibitor
MM/ !ang didesain men!erupai
deret peptida substrat. #eri"at
hidroksamat merupakan inhibitor
MM/ !ang tergolong dalam
peptidomimeti4, 4ontohn!a adalah
Batimastat 1BB)*02 dan marimastat
1BB).%<,2. Sedangkan !ang
termasuk golongan
nonpeptidomimeti4 salah satun!a
adalah tetrasiklin. 1/irila, .(($2.
Tetrasiklin mulai digunakan
untuk pengobatan se+ak tahun <*0-.
Tetrasiklin 4ukup e5ekti5 untuk
digunakan melaan bakteri aerob
dan anaerob, mikoplasma, klamidia,
spiro4haeta, beberapa proto@oa, dan
riketsia. /ada tahun<*-(, Aolub dkk
menemukan baha tetrasiklin
memiliki kemampuan untuk
menghambat akti"itas kolagenase
dan dapat menurunkan akti"itas dan
atau menurunkan +umlah MM/)<,
MM/)., MM/)$, MM/)-, MM/)*,
MM/)<$, dan MM/).(. 1/irila,
.(($2.
Tetrasiklin mampu menghambat
MM/ !ang berasal dari berbagai
ma4am sel, seperti ? neutro5il,
keratinosit, makro5ag, osteoblas,
kondrosit, 5ibroblast s!no"ial, dan
lim5osit)T, serta mampu
menghambat MM/ !ang berasal dari
+aringan, seperti ? kulit, gingi"a,
kornea, kartilago, dan s!no"ial
rheumatoid karena kemampuann!a
untuk mengkelat kation di"alen !ang
diperlukan untuk akti"itas MM/
sehingga MM/ akan lebih peka
terhadap proses degradasi proteolitik.
#oksisiklin dan minosiklin
merupakan golongan tetrasiklin !ang
lebih poten daripada golongan
tetrasiklin !ang lain. Untuk terapi
periodontitis telah digunakan
doksisiklin dengan dosis rendah !ang
dikemas dalam bentuk doksisiklin
hyclate. 1/irila, .(($D /osthumus et
al, .((02.
/. Pngg%naan D!$sisi$"in
s.agai In-i.it!r MMP pada
Pri!d!ntitis
Mekanisme ker+a doksisiklin
hyclate adalah dengan menekan
akti"itas kolagenase, terutama !ang
dihasilkan oleh /MN leukosit.
Jalaupun obat ini berada pada
golongan antibiotika, tetapi tidak
menghasilkan e5ek antibakteri karena
dosis seban!ak .( mg !ang diberikan
dua kali sehari terlalu rendah untuk
mempengaruhi bakteri, oleh karena
itu tidak akan mun4ul e5ek resistensi.
/emberian doksisiklin dosis rendah
+uga dapat mengurangi resorpsi
tulang pada +aringan periodontal
setempat selama pemberian obat.
1Carran@a et al, .((.D Aapski et al,
.((0D /resha et al, .((02.
#oksisiklin hyclate !ang diberikan
selama dua minggu mampu
menghambat akti"itas kolagenase
sebesar ,(')-(' pada penderita
periodontitis kronik. /ada penderita
+uga ter+adi penurunan akti"itas
kolagenase dalam 4airan kre"ikular
gingi"a. 7kti"itas kolagenase
dihambat sekitar &(' oleh
doksisiklin hyclate. 1Jeinberg,
.((02
Hasil studi klinik !ang meng)
gunakan doksisiklin hyclate sebagai
terapi tambahan menun+ukkan
adan!a penurunan kadar MM/)-
pada 4airan kre"ikular gingi"a.
Selain itu telah dilakukan penelitian
adan!a e5ek klinik, biokimia, dan
mikrobiologi dengan terapi
menggunakan doksisiklin hyclate
pada pen!embuhan luka. Hasil
penelitian menun+ukkan adan!a
peningkatan pen!embuhan luka
setelah terapi bedah pada penderita
periodontitis kronik dibandingkan
dengan kelompok pla4ebo disertai
adan!a pengurangan kedalaman
poket pada poket dengan kedalaman
L & mm. 1Sal"i C :ang, .((%2.
/enggunaan terapi tambahan
dengan menggunakan doksisiklin
dosis rendah +uga e5ekti5 untuk
penderita periodontitis dengan
diabetes mellitus. /ada penderita
diabetes tidak terkontrol disertai
dengan periodontitis !ang telah
melan+ut ter+adi peningkatan
akti"itas MM/)- !ang melebihi
normal pada +aringan periodontal dan
4airan kre"ikular gingi"a. 1Sa5kan)
Seppala B, .((<2.
/eraatan scalling root planning
1S=/2 pada penderita periodontitis
bertu+uan untuk mengurangi +umlah
bakteri dan produkn!a, sedangkan
pemberian doksisiklin hyclate
bertu+uan untuk menghambat
akti"itas MM/)- !ang diproduksi
oleh sel)sel host sehingga dapat
men4egah ter+adin!a kerusakan
kolagen. Se4ara spesi5ik, doksisiklin
hyclate menghambat kerusakan
+aringan ikat dengan menghambat
MM/ !ang telah akti5 pada poket
periodontal, atau dengan
menghambat akti"asi kolagen !ang
inakti5, selain itu +uga menghambat
produksi dan akti"asi sitokin
proin5lamasi, seperti I:)< dan TNF)I
!ang menstimulasi produksi
kolagenase 1Carran@a et al, .((.D
Jeinberg, .((02
#oksisiklin mampu menghambat
akti"asi MM/ dan akti"itasn!a
se4ara in vitro sehingga
men!ebabkan en@im tidak ber5ungsi
karena adan!a pengkelatan dari ion
Ca
.G
!ang men4egah MM/ dari
akti"itas proteolitik. /enghambatan
akti"itas MM/ oleh doksisiklin dapat
gagal bila konsentrasi Ca
.G
tinggi.
1/irila, .(($2.
Melalui S=/ dan pemberian
doksisiklin hyclate tersebut, akti"itas
osteoklas dapat diturunkan sehingga
kerusakan tulang dapat dikurangi.
Selain itu pemberian doksisiklin
hyclate dapat men4egah kerusakan
kolagen sehingga kerusakan +aringan
ikat +uga dapat dikurangi. 3ombinasi
dari kedua peraatan ini
menghasilkan adan!a penurunan
keparahan ge+ala klinik pen!akit
periodontitis. 1Carran@a et al, .((.2.
B. KESIMPULAN
/ada periodontitis ter+adi
kerusakan kolagen pada ligamen
periodontal karena adan!a akti"itas
MM/. #oksisiklin hyclate dapat
menghambat akti"itas MM/ dengan
4ara melakukan pengkelatan dengan
ion Ca
.G
. Terapi tambahan dengan
doksisiklin hyclate telah terbukti
e5ekti5 untuk men4egah semakin
bertambah parahn!a kerusakan
kolagen pada ligamen periodontal
sehingga proses pen!embuhan
periodontitis dapat ber+alan lebih
4epat.
0. U0APAN TERIMAKASIH
/enulis mengu4apkan terima
kasih kepada :embaga penelitian
dan pengembangan UIN maliki
Malang !ang telah mendanai
penelitian ini.
D. DA1TAR PUSTAKA
74adem! o5 Aeneral #entistr!.
.((.. +eriodontal Disease.
Chi4ago. ht t p? M M .a g d .org
7meri4an 74adem! o5
/eriodontolog!. .((..
+eriodontal Disease. Chi4ago.
ht t p? M M .p e rio.o r g
7nonim <. Harian Terbit.Com
7nonim ..
ht t p? M M .s4i e n 4e dir e 4 t . 4 om M s 4 i
en4eMarti4leMpiiMS(<,%%&.-*-((.
0<(Cdo4idNrKUF
U*J#O*$MSMCimgurl. #iakses
tanggal .0 7pril .(<..
Bartold /M C Nara!anan 7S. <**-.
.iology of The +eriodontal
7onnective Tisses. US7,
Puintessen4e /ublishing 4o. In4?
pp..($)%, .<<.
Berko"it@ B3B, MoEham BJ, and
Neman HM. <**%. The
+eriodontal 8igament in 5ealth
and Disease. .0
th
. :ondon,
Mosb!)Jol5e? pp.%%),, &<)..
Carran@a F7 et al. .((.. 7arran9a:s
7linical +eriodontology. '
th
Edition. /hiladelphia, JB.
Saunders Compan!? pp. <0(,
$$-, $*-)0((, ,&-)*, ,-<)..
#eliemunthe, SH. <**%. +engantar
+riodonsia# +erawatan
+eriodontal# +eriodonsia ;linis.
Medan, Uni"ersitas Sumatra
Utara /ress? Hlm? .&,0&.
;le! BM C CoE #:. <**-. .acterial
7oloni9ation of 4aliva and
+la<e. 7linical /nfection
Disease ,? pp.$<0),.
Aapski = et al. .((0. Effect of
4ystemic 0atri1
0etalloproteinase /nhibiton on
+eriodontal =ond >epair: ?
+roof of 7oncept Trial. @ornal
+eriodontology. &%1$2? pp. 0*$.
Aendron =, Arenier #, Sorsa T, and
Ma!rand #. <***. /nhibition of
The ?ctivities of 0atri1
0etalloproteinase *# )# and ' by
7hlorhe1idine. 7linical and
Diagnostic 8aboratory
/mmnology. ,1$2? pp.0$-.
3hosanto C C ;ster 7. .((0.
0atri1 0etalloproteinases in
Aral .iology >esearch. 0a-alah
;edokteran Bigi. $&102? hlm.
<%*.
Murph! A et al. .((.. 0atri1
0etalloproteinases in ?rthritic
Diseases. ?rthritis >esearch
Therapy. 01$2? pp. $)0.
Nagase H, Su@uki 3, Caston T;,
and Bre 3. <**&. /nvolvement
of ? >egion Cera Daline-(' of
Tisse /nhibitor of
0etalloproteinases 2T/0+3-E /n
The /nteraction with 0atri1
0etalloproteinase-!
24tromelysin-E3. .iochemical
@ornal. $.%? pp.<,$)0.
/erno M. .((<. +harmacotherapy in
+eriodontal Therapy. 744ess?
pp.*.
/irila, ;. .(($. E1pression and
>ole Af 0atri1
0etalloproteinase and The
8aminin-" F*-7hain in =ond
5ealing and 7ell 0igration.
Helsinki, Uni"ersit! o5 Helsink!?
pp.<*, .-)$(.
/osthumus M#, :imburg /C, 8an
:eeuen M7, and 8an =i+si+k
MH. .((0. 0atri1
0etalloproteinase in >hematoid
?rthritis. #esertasi. Aroningen,
Uni"ersit! Hospital Aroningen,
Netherlands.
/resha /M et al. .((0.
4bantimicrobial Dose
Do1y1ycycline ?s ?d-nctive
Treatment for +eriodontitis.
@ornal 7linical +eriodontology.
$<?pp. ,*-)*, &(0)%.
Sal"i A; C :ang N/. .((%. 5ost
>esponse 0odlation in The
0anagement of +eriodontal
Disease. @ornal 7linical
+eriodontology. $.1,2. /p. <<-.
Seppala, BS. .((<. +eriodontal
Disease /n /nslin-Dependent
Diabetics. #esertasi. Helsink!,
Fa4ult! o5 Medi4ine o5 The
Uni"ersit! o5 Helsink!. /p. <,.
Jeinberg, M7. .((0. Cew
?pplication of Do1y1ycline
5yclate in 0endicine and
Dentistry. US /harma4ist. .*102.

You might also like