Dhani Dataspasial

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 15

Data Spasial

Dhani Gumelar
dhani@bdg.centrin.net.id
Pendahuluan
Perkembangan pemanfaatan data spasial dalam dekade belakangan ini meningkat dengan
sangat drastis. Hal ini berkaitan dengan meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
(SIG) dan perkembangan teknologi dalam memperoleh, merekam dan mengumpulan data yang
bersifat keruangan (spasial). eknologi tinggi seperti Global Positioning System (GPS), remote
sensing dan total station, telah membuat perekaman data spasial digital relatif lebih cepat dan
mudah. !emampuan penyimpanan yang semakin besar, kapasitas transfer data yang semakin
meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin cepat men"adikan data spasial merupakan
bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi informasi.
Sistem informasi atau data yang berbasiskan keruangan pada saat ini merupakan salah satu
elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam melaksanakan dan
mendukung berbagai macam aplikasi. Sebagai contoh dalam bidang lingkungan hidup,
perencanaan pembangunan, tata ruang, mana"emen transportasi, pengairan, sumber daya
mineral, sosial dan ekonomi, dll. #leh karena itu berbagai macam organisasi dan institusi
menginginkan untuk mendapatkan data spasial yang konsisten, tersedia serta mempunyai
aksesibilitas yang baik. erutama yang berkaitan dengan perencanaan ke depan, data geografis
masih dirasakan mahal dan membutuhkan $aktu yang lama untuk memproduksinya
(%a"abidfard, &. dan I.P. 'illiamson ()))). *eberapa tahun belakangan ini banyak negara yang
telah melakukan in+estasi dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan sistem informasi.
erutama dalam penggunaan, penyimpanan, proses, analisis dan peyebaran suatu informasi.
Pengertian Data Spasial
,ata spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan
hubungan diantaranya dalam ruang bumi. ,ata spasial merupakan salah satu item dari
informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi,
-
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
.isensi ,okumen4
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
Seluruh dokumen di Ilmu!omputer./om dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
bebas untuk tu"uan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah
atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. idak
diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan i"in terlebih dahulu dari
Ilmu!omputer./om.
diba$ah permukaan bumi, perairan, kelautan dan ba$ah atmosfir (%a"abidfard dan 'illiamson,
()))a). ,ata spasial dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari
identifikasi suatu elemen di permukaan bumi (%ad"abidfard ())-). .ebih lan"ut lagi 5apping
Science /ommittee (-667) dalam %a"abidfard (())-) menerangkankan mengenai pentingnya
peranan posisi lokasi yaitu, (-) pengetahuan mengenai lokasi dari suatu aktifitas memungkinkan
hubungannya dengan aktifiktas lain atau elemen lain dalam daerah yang sama atau lokasi yang
berdekatan dan (() .okasi memungkinkan diperhitungkannya "arak, pembuatan peta,
memberikan arahan dalam membuat keputusan spasial yang bersifat kompleks.
!arakteristik utama dari data spasial adalah bagaimana mengumpulkannya dan memeliharanya
untuk berbagai kepentingan. Selain itu "uga ditu"ukan sebagai salah satu elemen yang kritis
dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi secara berkelan"utan dan pengelolaan
lingkungan. *erdasarkan perkiraan hampir lebih dari 8) 9 informasi mengenai bumi
berhubungan dengan iinformasi spasial ('ulan ())().
Perkembangan teknologi yang cepat dalam pengambilan data spasial telah membuat perekaman
terhadap data berubah men"adi bentuk digital, selain itu relatif cepat dalam melakukan
prosesnya. Salah satunya perkembangan teknologi yang berpengaruh terhadap perekeman data
pada saat ini adalah teknologi penginderaan "auh (remote sensing) dan Global Positioning
System (GPS).
erdapat empat prinsip yang dapat mengidentifikasikan perubahan teknologi perekaman data
spasial selama tiga dasa$aarsa ini. Prinsip tersebut adalah (-) perkembangan teknologi, (()
kepedulian terhadap lingkungan hidup, (1) konflik politik atau perang dan (:) kepentingan
ekonomi. ,ata lokasi yang spesifik dibutuhkan untuk melakukan pemantauan terhadap dampak
dalam suatu lingkungan, untuk mendukung program restorasi lingkungan dan untuk mengatur
pembangunan. !egiatan2kegiatan tersebut dilakukan melalui kegiatan pemetaan dengan
menggunakan komputer dan pengamatan terhadap bumi dengan menggunakan satelit
penginderaan "auh.
%a"abidfard dan 'iliamson (()))b), menerangkan bah$a terdapat dua pendorong utama dalam
pembangunan data spasial. Pertama adalah pertumbuhan kebutuhan suatu pemerintahan dan
dunia bisnis dalam memperbaiki keputusan yang berhubungan dengan keruangan dan
meningkatkan efisiensi dengan bantuan data spasial. ;aktor pendorong kedua adalah
mengoptimalkan anggaran yang ada dengan meningkatkan informasi dan sistem komunikasi
secara nyata dengan membangun teknologi informasi spasial. ,idorong oleh faktor2faktor
tersebut, maka banyak negara, pemerintahan dan organisasi memandang pentingnya data
spasial, terutama dalam pengembangan informasi spasial atau yang lebih dikenal dengan Sistem
Informasi Geografis (SIG). u"uannya adalah membantu pengambilan keputusan berdasarkan
kepentingan dan tu"uannya masing2masing, terutama yang berkaitan dengan aspek keruangan.
#leh karena itu data spasial yang telah dibangun, sedang dibangun dan yang akan dibangun
perlu diketahui keberadaanya.
Pada dasarnya terdapat dua permalahan utama yang ter"adi pada saat ini dalam pembangunan
(
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
data spasial. Pertama adalah ledakan informasi, dimana informasi tersebut diperlukan
dalam perkembangan $aktu yang ter"adi. Hal ini sangatlah bergantung pada perkembangan
yang cepat dalam proses pengambilan dan perekaman data spasial. Sedangkan yang kedua
adalah terbatasnya dan sulitnya melakukan akses dan mendapatkan informasi spasial dari
berbagai macam sumber data yang tersedia. !onsekuensi yang ter"adi terdapat kebutuhan yang
sangat mendesak untuk memecahkan permasalahan tersebut, yaitu dengan melakukan konsep
berbagi pakai data, integrasi dari aplikasi yang berbeda dan mengurangi duplikasi data dan
minimalisasi biaya pengeluaran yang ter"adi.
Sumber Data Spasial
,ata spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah 4
/itra Satelit, data ini menggunakan satelit sebagai $ahananya. Satelit tersebut
menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan
bumi. <mumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan
sumber daya alam di permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang sanggup
merekam hingga diba$ah permukaan bumi), studi perubahan lahan dan lingkungan, dan
aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi. !elebihan dari
teknologi terutama dalam dekade ini adalah dalam kemampuan merakam cakupan
$ilayah yang luas dan tingkat resolusi dalam merekam obyek yang sangat tinggi. ,ata
yang dihasilkan dari citra satelit kemudian diturunkan men"adi data tematik dan
disimpan dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai macam aplikasi.
5engenai spesifikasi detail dari data citra satelit dan teknologi yang digunakan akan
dibahas dalam bab tersendiri.
Peta &nalog, sebenarnya "enis data ini merupakan +ersi a$al dari data spasial, dimana
yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya sa"a. Peta analago
merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan dalam bentuk
kertas atau film. #leh karena itu dengan perkembanganteknologi saat ini peta analog
tersebut dapat di scan men"adi format digital untuk kemudian disimpan dalam basis
data.
;oto <dara (&erial Photographs), merupakan salah satu sumber data yang banyak
digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannya
dengan citra satelit adalah hanya pada $ahana dan cakupan $ilayahnya. *iasanya foto
udara menggunakan pesa$at udara. Secara teknis proses pengambilan atau perekaman
datanya hampir sama dengan citra satelit. Sebelum berkembangan teknologi kamera
digital, kamera yang digunakan adalah menggunakan kamera kon+ensional
menggunakan negatif film, saat ini sudah menggunakan kamera digital, dimana data
hasil perekaman dapat langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk data lama
(format foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan con+ersi
dahulu dengan mengunakan scanner, sehingga dihasilkan foto udara dalam format
digital. .ebih lan"ut mengenai spesifikasi foto udara akan dibahas dalam bab tersendiri.
,ata abular, data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. ,ata ini umumnya
berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data
1
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll. ,ata tabulan ini kemudian di relasikan
dengan data spasial untuk menghasilkan tema data tertentu.
,ata Sur+ei (Pengamatan atau pengukuran dilapangan), data ini dihasilkan dari hasil
sur+ei atau pengamatan dilapangan. /ontohnya adalah pengukuran persil lahan dengan
menggunakan metode sur+ei terestris.
Model data spasial
Pada pemanfaatannya data spasial yang diolah dengan menggunakan komputer (data spasial
digital) menggunakan model sebagai pendekatannya. Economic and Social Comminssion for
Asia and the Pasific (-66=), mendefinisikan model data sebagai suatu set logika atau aturan dan
karakteristik dari suatu data spasial. 5odel data merupakan representasi hubungan antara dunia
nyata dengan data spasial.
erdapat dua model dalam data spasial, yaitu model data raster dan model data vektor.
!eduanya memiliki karakteristik yang berbeda, selain itu dalam pemanfaatannya tergantung
dari masukan data dan hasil akhir yang akan dihasilkan. 5odel data tersebut merupakan
representasi dari obyek2obyek geografi yang terekam sehingga dapat dikenali dan diproses oleh
komputer. /hang (())() men"abarkan model data +ektor men"adi beberapa bagian lagi (dapat
dilihat pada Gambar -), sedangkan pen"elasan dari model data tersebut akan dibahas dalam sub
bab berikut ini.
Gambar 1 4 !lasifikasi 5odel ,ata Spasial
:
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
Model Data Raster
5odel data raster mempunyai struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks atau piksel dan
membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk
nilai koordinat yang unik. ingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel
atau biasa disebut dengan resolusi. 5odel data ini biasanya digunakan dalam remote sensing
yang berbasiskan citra satelit maupun airborne (pesa$at terbang). Selain itu model ini
digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (,>52,igital >le+atin 5odel) dan
model permukaan digital (,52,igital errain 5odel).
5odel raster memberikan informasi spasial terhadap permukaan di bumi dalam bentuk
gambaran yang di generalisasi. %epresentasi dunia nyata disa"ikan sebagai elemen matriks atau
piksel yang membentuk grid yang homogen. Pada setiap piksel me$akili setiap obyek yang
terekam dan ditandai dengan nilai2nilai tertentu. Secara konseptual, model data raster
merupakan model data spasial yang paling sederhana.
Gambar 2 : Struktur Model Data Raster
!arakteristik utama data raster adalah bah$a dalam setiap sel?piksel mempunyai nilai. @ilai
sel?piksel merepresentasikan fenomena atau gambaran dari suatu kategori. @ilai sel?piksel
dapat meiliki nilai positif atau negatif, integer, dan floating point untuk dapat
merepresentasikan nilai cotinuous (lihat Gambar (). ,ata raster disimpan dalam suatu urutan
nilai sel?piksel. Sebagai contoh, 8), 3:, :7, :7, 1:, dan seterusnya.
7
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
Sel?Piksel
*aris
!olom
Gambar 3 4 Struktur Penyimpanan 5odel ,ata %aster
.uas suatu area direpresentasikan dalam setiap sel?piksel dengan lebar dan pan"ang yang sama.
Sebagai contoh, sebuah data raster yang merepresentasikan ketinggian permukaan (biasa disebut
dengan ,>5) dengan luasan sebesar -)) !m
(
, apabila terdapat -)) sel?piksel dalam raster,
maka dalam setiap sel?piksel mempunyai ukuran - !m
(
( - km A - km).
Gambar 4 4 <kuran Sel?Piksel
,imensi dari setiap sel?piksel dapat ditentukan ukurannya sesuai dengan kebutuhan. <kuran
sel?piksel menentukan bagaimana kasar atau halusnya pola atau obyek yang akan di
representasikan. Semakin kecil ukuran sel?piksel, maka akan semakin halus atau lebih detail.
&kan tetapi semakin besar "umlah sel?piksel yang digunakan maka akan berpengaruh terhadap
penyimpanan dan kecepatan proses. &pabila ukuran sel ?piksel terlalu besar akan te"adi
kehilangan informasi atau kehalusan pola akan terlihat lebih kasar. Sebagai contoh apabila
ukuran sel lebih besar dari lebar "alan, maka "alan tidak akan dapat ditampilkan dalam data
raster. Gambar berikut memperlihatkan bagaimana obyek poligon di representasikan dalam
raster dengan berbagai macama ukuran sel?piksel.
=
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
Gambar 5 4 Poligon yang direpresentasikan dalam *erbagai 5acam <kuran Sel?Piksel
.okasi dalam setiap sel?piksel di definisikan dalam bentuk baris dan kolom dimana didalamnya
terdapat informasi mengenai posisi. &pabila sel memuat Sistem !oordinat !artesian, dimana
setiap baris merupakan paralel dengan sumbu B (A2aAis), dan kolom paralel dengan sumbu C
(y2aAis). ,emikian pula apabila sel?piksel memuat Sistem !oordinat <5 (<ni+ersal
rans+erse 5ercator) dan sel?piksel memiliki ukuran -)), maka lokasi sel?piksel tersebut pada
1)), 7)) > (east) dan 7, 6)), =)) @ (north).
Gambar 6 4 &tribut .okasi dalam Setiap Sel?Piksel
erkadang dibutuhkan informasi spesifik dari luasan suatu raster. .uasan tersebut dapat
didefinisikan pada koordinat bagian atas, ba$ah, kanan, dan kiri dari keseluruhan raster, seperti
terlihat pada gambar diba$ah ini.
3
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
Gambar 4 Informasi .uasan ,ata %aster
erdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan model raster, diantaranya adalah 4
5emiliki struktur data yang sederhana, bentuk sel matriks dengan nilainya dapat
merepresentasikan koordinat dan kadangkala memiliki link dengan tabel atribut.
;ormat yang sangat cocok untuk dapt melakukan analisis statistik dan spasial.
5empunyai kemampuan dalam merepresentasikan data2data yang bersifat continous
seperti dalam memodelkan permukaan bumi.
5emiliki kemampuan untuk menyimpan titik (point), garis (line), area (polygon), dan
permukaan (surface)
5emiliki kemampuan dalam melakukan proses tumpang2tindih (o+erlay) secara lebih
cepat pada data yang kompleks.
Selain keuntungan dari model raster, terdapat pula beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan model data raster dibandingkan dengan data +ektor,
diantaranya adalah 4
erdapat beberapa keterbatasan masalah akurasi dan presisi data terutama dalam pada
saat menentukan ukuran sel?piksel.
,ata raster sangat berpotensial dalam menghasilkan ukuran file yang sangat besar.
Peningkatan resolusi akan meningkatan ukuran data, hal ini akan berdapak pada
penyimpanan data dan kecepatan proses. Hal ini akan sangat bergantung kepada
kemampuan hard$are yang akan digunakan.
Pemanfaatan model data raster banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, akan tetapi
>n+ironmental Systems %esearch Institute (>S%I), Inc (())=) membagi men"adi empat kategori
utama, yaitu 4
%aster sebagai peta dasar
,ata raster *iasanya digunakan sebagai tampilan latar belakang (background) untuk suatu
8
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
layer dari obyek yang lain (+ektor). Sebagai contoh foto udara ortho ditampilkan sebagai
latar dari obyek "alan (lihat Gambar 8). iga sumber utama dari peta dasar raster adalah
foto udara, citra satelit, dan peta hasil scan.
Gambar ! 4 ;oto <dara (%aster) ditampilkan Sebagai .atar dari .ayer Dalan (Eektor)
%aster sebagai peta model permukaan
,ata raster sangat cocok untuk merepresentasikan data permukaan bumi. ,ata dapat
menyediakan metode yang efektif dalam menyimpan informasi nilai ketinggian yang
diukur dari permukaan bumi. Selain dapat merepresentasikan permukaan bumi, data raster
dapat pula merepresentasikan curah hu"an, temperatur, konsentrasi, dan kepadatan
populasi. Gambar 6 berikut ini memperlihatkan nilai ketinggian suatu permukaan bumi.
'arna hi"au memperlihatkan permukaan yang rendah, dan berikutnya merah, pink dan
putih menun"ukan permukaan yang semakin tinggi.
Gambar " 4 ,ata %aster dalam 5emodelkan Permukaan *umi
%aster sebagai peta tematik
6
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
,ata raster yang merpresentasikan peta tematik dapat diturunkan dari hasil analisis data
lain. &plikasi analisis yang sering digunakan adalah dalam melakukan klasifikasi citra
satelit untuk menghasilkan kategori tutupan lahan (land co+er). Pada dasarnya aktifitas
yang dilakukan adalah mengelompokan nilai dari data multispektral kedalam kelas tertentu
(seperti tipe +egetasi) dan memberikan nilai terhadap kategori tersebut. Peta tematik "uga
dapat dihasilkan dari operasi geoprocessing yang dikombinasikan dari berbagai macam
sumber, seperti +ektor, raster, dan data permukaan. Sebagai contoh dalam menghaslkan
peta kesesuaian lahan dihasilkan melalui operasi dengan menggunakan data raster sebagai
masukannya.
Gambar 1# 4 ,ata %aster dalam 5engklasifikasi ,ata utupan .ahan
%aster sebagai atribut dari obyek
,ata raster dapat pula digunakan sebagai atribut dari suatu obyek, baik dalam foto digital,
dokumen hasil scan atau gambar hasil scan yang mempunyai hubungan dengan obyek
geografi atau lokasi. Sebagai contoh dokumen kepemilikan persil dapat ditampilkan
sebagai atribut obyek persil.
Model Data $ektor
5odel data +ektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan
pada titik (points) dengan nilai koordinat (A,y) untuk membangun obyek spasialnya. #byek
yang dibangun terbagi men"adi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area
(polygon).
itik (point)
itik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. itik tidak
mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta
maupun dalam layar monitor. /ontoh 4 .okasi ;asilitasi !esehatan, .okasi ;asilitas
!esehatan, dll.
Garis (line)
Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan
-)
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. /ontoh 4 Dalan, Sungai, dll.
&rea (Poligon)
Poligon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi./ontoh 4 ,anau, Persil
anah, dll.
%enis &ontoh Representasi &ontoh 'tribut
itik
Garis
I, Status Dalan !ondisi
- Dalan @asional *aik
( Dalan Pro+insi Sedang
1 Dalan !abupaten %usak
Poligon
I, Guna .ahan .uas (Ha)
- Sa$ah ()
( Permukiman 1)
1 !ebun :7
: ,anau :)
Gambar 11 4 /ontoh %epresentasi ,ata Eektor dan &tributnya
--
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
I, @ama .okasi
- S5< - !ec. &
( S,@ * !ec. &
1 S5P 7 !ec. &
: S,@ & !ec. *
7 S5< ( !ec. *
Gambar 12 4 !ategori 5odel ,ata Eektor
Seperti yang diperlihatkan pada Gambar -( diatas, model data +ektor terbagi men"adi beberapa
bagian, diantaranya 4
opologi, biasa digunakan dalam analisis spasial dalam SIG. opologi merupakan
model data +ektor yang menun"ukan hubungan spasial diantara obyek spasial. Salah
satu contoh adalah bah$a persimpangan diantara dua garis di pertemukan dalam bentuk
titik, dan kedua garis tersebut secara eAplisit dalam atributnya mempunyai informasi
sebelah kiri dan sebelah kanan. opologi sangat berguna pada saat melakukan deteksi
kesalahan pada saat proses digitasi. Selain itu berguna pula dalam melakukan proses
analisis spasial yang bersifat kompleks dengan melibatkan data spasial yang cukup
besar ukuran filenya. Salah satu contoh analisis spasial yang dapat dilakukan dalam
format topologi adalah proses tumpang tindih (o+erlay) dan analisis "aringan (net$ork
analysis) dalam SIG.
@on opologi, merupakan model data yang mempunyai sifat yang lebih cepat dalam
menampilkan, dan yang paling penting dapat digunakan secara langsung dalam
perangkat lunak (soft$are) SIG yang berbeda2beda. @on2topologi digunakan dalam
menampilkan atau memproses data spasial yang sederhana dan tidak terlalu besar
ukuran filenya. Pengguna hendaknya dapat mengetahui dengaan "elas dari kedua format
ini. Sebagai contoh dalam format produk >S%I, yang dimaksud dengan fomat non2
topologi adalah dalam bentuk shapefile, sedangkan format dalam bentuk topologi
adalah coverage.
5odel data +ektor dalam topologi lebih "auh lagi dapat dikembangkan dalam dua
kategori, yaitu ,ata Sederhana (Simple ,ata) yang merupakan representasi data yang
mengandung tiga "enis data (titik, garis, poligon) secara sederhana. Sedangkan ,ata
ingkat inggi (Higher ,ata .e+el), dikembangkan lebih "auh dalam melakukan
-(
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
pemodelan secara tiga dimensi (1 ,imensi?1,). 5odel tersebut adalah dengan
menggunakan I@ (riangulated Irregular @et$ork). 5odel I@ merupakan suatu set
data yang membentuk segitiga dari suatu data set ang tidak saling bertampalan. Pada
setiap segitiga dalam I@ terdiri dari titik dan garis yang saling terhubungkan sehingga
membentuk segitiga. 5odel I@ dangta berguna dalam merepresentasikan ruang
(spasial) dalam bentuk 1,, sehingga dapat mendekati kenyataan dilapangan. Salah satu
diantaranya adalah dalam membangun 5odel Permukaan *umi ,igital (,igital errain
5odel?,5).
%egion, merupakan sekumpulan poligon, dimana masing2masing poligon tersebut dapat
atau tidak mempunyai keterkaitan diantaranya akan tetapi saling bertampalan dalam
satu data set.
,ymanic Segmentation, adalah model data yang dibangun dengan menggunakan
segmen garis dalam rangka membangun model "aringan (net$ork).
Perbandingan Model Data Raster dan Model Data $ektor
!edua model data spasial yang telah disebutkan diatas (raster dan +ektor) mempunyai
karakteristik yang berbeda dalam mengaplikasikannya. Hal ini sangat bergantung pada tu"uan,
analisis, sistem dan aplikasi yang akan digunakan. abel berikut ini memperlihatkan
perbandingan diantara kedua model tersebut.
(abel 1 4 Perbandingan Struktur ,ata Eektor dan %aster
Parameter $ektor Raster
&kurasi &kurat dan lebih presisi Sangat bergantung dengan ukuran grid?sel
&tribut %elasi langsung dengan ,*5S
(database)
Grid?sel merepresentasikan atribut. %elasi
dengan ,*5S tidak secara langsung
!ompleksitas inggi. 5emerlukan algortima dan
proses yang sangat kompleks
5udah dalam mengorganisasi dan proses
#utput !ualitas tinggi sangat bergantung
dengan plotter?printer dan kartografi
*ergantung terhadap output printer?plotter
&nalisis Spasial dan atribut terintegrasi.
!ompleksitasnya sangat tinggi
*ergantung dengan algortima dan mudah
untuk dianalisis
&plikasi dalam
%emote Sensing
idak langsung, memerlukan kon+ersi .angsung, analisis dalam bentuk citra
sangat dimungkinkan
Simulasi !ompleks dan sulit 5udah untuk dilakukan simulasi
Input ,igitasi, dan memerlukan kon+ersi dari
scanner
Sangat memungkinkan untuk diaplikasikan
dari hasil kon+ersi dengan menggunakan
scan
Eolume *ergantung pada kepadatan dan "umlah
+erteks
*ergantung pada ukuran grid?sel
%esolusi *ermacam2macam etap
Sumber : Economic and Social Comminssion for Asia and the Pasific !""#$ dan A. %ongley, et al. &''!$
-1
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
Re)erensi
&. .ongley, Paul, 5ichael ;. Goodchild, ,a+id D. 5aguire, and ,a+id '. %hind. Geographic
(nformation Systems and Science. 'est SusseA, >ngland4 Dohn 'iley F Sons .td, ())-.
/hang, !ang 2sung. (ntrodcution )o Geographic (nformation Systems. @e$ Cork4 5cGra$2
Hill, ())(.
>conomic and Social /omminssion for &sia and the Pasific. *anual on G(S for Planner and
+ecision *akers. @e$ Cork4 <nited @ations, -66=.
>n+ironmental Systems %esearch Institute (>S%I), Inc. ES,(.Com. ())=. $$$.esri.com
(accessed 5arch -(, ())3).
Gumelar, ,hani. (mplemantasi -elompok +ata +asar dalam Penentuan -a.asan %indung
Studi -asus Pembangunan (+S+ Provinsi /a.a 0arat$. *andung4 esis 5agister, *idang
Geomatika, Program 5agister eknik Geodesi, ;akultas eknik Sipil dan Perencanaan, Institut
eknologi *andung, ()):.
Prahasta, >ddy. -onsep1konsep +asar Sistem (nformasi Geografis. *andung4 Informatika,
())-.
%ad"abidfard, &bbas. S+( 2ierarchy, from %ocal to Global S+( (nitiatives. 5elbourne, Eictoria4
Spatial ,ata %esearch Group, ,epartement of Geomatics. he <ni+ersity of 5elbourne, ())-.
%a"abidfard, &bbas, and I.P. 'illiamson. GSpatial ,ata Infrastructures 4 /oncept, S,I Hierarchy
and ;uture ,irections.G 5elbourne, Eictoria4 Spatial ,ata %esearch Group, ,epartment of
Geomatics, he <ni+ersity of 5elbourne, ()))a.
H. Spatial +ata (nfrastructures:An (nitiative )o 3acilitate Spatial +ata Sharing. 5elbourne,
Eictoria4 Spatial ,ata %esearch Group, ,epartment of Geomatics, he <ni+ersity of
5elbourne, ()))b.
'ulan. *ethodology for Selection of 3rame.ork +ata : Case Study for 4S+( in China.
>nschede4 hesis ,egree of 5aster of Science in GeoInformation 5anagement, International
Institute fo GeoInformation and >arth #bser+ation (I/), ())(.
*iogra)i Penulis
Dhani Gumelar. 5enyelesaikan pendidikan S- dari Perencanaan 'ilayah dan
!ota tahun ())-, dan 5aster di eknik Geodesi I* tahun ()):. Saat ini beker"a
di *adan Perencanaan ,aerah (*apeda) Pro+insi Da$a *arat. Penulis memiliki
minat dalam bidang GIS, GPS, %emote Sensing, dan teknologi dalam bidang
Geomatika.
-:
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om
-7
!omunitas e.earning Ilmu!omputer./om
/opyright 0 ())12())3 Ilmu!omputer./om

You might also like