Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 122

E

X
C
E
L
L
I
N
G

T
O

N
E
W

H
E
I
G
H
T
S
Annual Report 2011
ABOUT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
VISION, MISSION & QUALITY ASSURANCE
COMPANY MILESTONES
AWARDS & ACHIEVEMENTS
VARIOUS SARI ROTI PRODUCTS
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONERS
REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR & CEO
FINANCIAL HIGHLIGHTS
FINANCIAL PERFORMANCE
SHARE PRICE INFORMATION
THE COMPOSITION OF STOCKHOLDERS
CORPORATE DATA
THE BOARD OF COMMISSIONERS &
THE BOARD OF DIRECTORS
ORGANIZATION STRUCTURE
THE BOARD OF COMMISSIONERS
THE BOARD OF DIRECTORS
MANAGEMENT STRUCTURE
AUDIT COMMITTEE PROFILE
CORPORATE SECRETARY
LOCATION OF MAJOR FACILITIES &
PRODUCTION FACILITIES
PROFESSIONAL FIRMS & BANKS
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
PROFIT AND LOSS
ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY
OVERVIEW OF 2011
MARKETING
DISTRIBUTION
CORPORATE GOVERNANCE
THE DUTIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
& THE BOARD OF DIRECTORS
AUDIT COMMITTEES REPORT
INTERNAL AUDIT
RISK MANAGEMENT
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
HUMAN RESOURCES
ACKNOWLEDGEMENT
SEKILAS PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
VISI, MISI & JAMINAN MUTU
SEJARAH PERSEROAN
PENGHARGAAN & PRESTASI
ANEKA RAGAM PRODUK SARI ROTI
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR & CEO
IKHTISAR KEUANGAN
KINERJA KEUANGAN
INFORMASI HARGA SAHAM
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
DATA PERSEROAN
DEWAN KOMISARIS &
DEWAN DIREKSI
STRUKTUR ORGANISASI
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI
STRUKTUR MANAJEMEN
PROFIL KOMITE AUDIT
SEKRETARIS PERSEROAN
LOKASI FASILITAS UTAMA &
FASILITAS PRODUKSI
LEMBAGA PROFESIONAL & BANK
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
LABA RUGI
ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
GAMBARAN UMUM 2011
PEMASARAN
DISTRIBUSI
TATA KELOLA PERSEROAN
TUGAS DEWAN KOMISARIS
& DEWAN DIREKSI
LAPORAN KOMITE AUDIT
AUDIT INTERNAL
MANAJEMEN RISIKO
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
SUMBER DAYA MANUSIA
PERNYATAAN
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
- 2 -
- 4 -
- 5 -
- 6 -
- 8 -
- 10 -
- 13 -
- 14 -
- 16 -
- 17 -
- 19 -
- 19 -
- 20 -
- 21 -
- 23 -
- 24 -
- 25 -
- 26 -
- 27 -
- 29 -
- 33 -
- 37 -
- 41 -
- 43 -
- 44 -
- 45 -
- 46 -
- 53 -
- 55 -
- 58 -
VISI, MISI & JAMINAN MUTU
VISION, MISSION & QUALITY ASSURANCE
VISI
Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia
dengan menghasilkan dan mendistribusikan
produk-produk berkualitas tinggi dengan harga
terjangkau bagi rakyat Indonesia.
MISI
Membantu meningkatkan kualitas hidup
bangsa Indonesia dengan memproduksi dan
mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal dan aman bagi pelanggan.
VISION
To be the largest bread manufacturing company in
Indonesia producing and distributing high quality
products at affordable prices for the people of
Indonesia.
MISSION
Enabling Indonesians to enjoy a quality of life with
the production and distribution of foodstuffs that
are truly high quality, healthy, halal and safe for
customers.
SEKILAS PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
ABOUT PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
2 Laporan Tahunan 2011
JAMINAN MUTU
Dalam menjalankan visi dan misi, Perseroan telah
menentukan Jaminan Mutu sebagai berikut :
1. Senantiasa menghasilkan produk yang bermutu
tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi
melalui penerapan GMP (Good Manufacturing
Practice), SSOP (Sanitation Standard Operating
Procedure), HACCP (Hazard Analysis and Critical
Control Point), dan SJH (Sistem Jaminan Halal),
sehingga dapat memberikan kepuasan pelanggan
atas produk-produk perseroan.
2. Menggalang partisipasi aktif dan positif
seluruh karyawan dalam rangka memelihara,
mengembangkan, dan meningkatkan mutu kerja
secara berkelanjutan.
QUALITY ASSURANCE
To fulfll its vision and mission, the Company adopts and
is committed to the following :
1. Consistently produce high quality, healthy, halal, and
safe product for consumption through implementation
of GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP
(Sanitation Standard Operating Procedure), HACCP
(Hazard Analysis and Critical Control Point), and SJH
(Sistem Jaminan Halal), in order to provide customer
satisfaction of the company's products.
2. To promote active and positive participation from
all employees in order to maintain, develop and
consistently improve the quality of work.
3 Annual Report 2011
SEJARAH PERSEROAN
COMPANY MILESTONES
1995
Berdiri sebagai Perseroan Penanaman Modal Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corporation.
Incorporated as a Foreign Investment Company with the name PT. Nippon Indosari
Corporation.
1997
Beroperasi secara komersial dengan satu pabrik di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang,
Jawa Barat dengan dua lini mesin dan memproduksi roti dengan merek : Sari Roti.
Commercially operated with two lines of production in a factory in Block W, Jababeka Industrial
Estate, Cikarang, West Java and produced bread with the brand : Sari Roti.
2001
Meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Blok W sebesar 100% dengan menambah dua lini
mesin yaitu untuk jenis roti tawar dan jenis roti manis.
Increased the production capacity in Block W factory by 100% by adding two lines of production for
white bread and sweet bread types.
2005
Perseroan membuka pabrik kedua di Kawasan Industri Pasuruan, Jawa Timur, dengan memasang
dua lini mesin, guna melakukan penetrasi pasar ke Jawa Timur dan Bali.
The Company opened the second factory in Pasuruan Industrial Estate, East Java by installing two
lines of production, in order to penetrate the market in East Java and Bali.
2008
Perseroan membuka pabrik ketiga dengan dua lini mesin di Blok U, Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang, Jawa Barat, guna memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
The Company opened the third factory with two lines of production in Block U, Jababeka Industrial
Estate, Cikarang, West Java, in order to meet increasing market demand.
2010
Penawaran Umum Saham Perdana dilakukan pada tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia.
The Initial Public Offering took place on June 28, 2010 in the Indonesia Stock Exchange.
2011
Perseroan membuka tambahan tiga pabrik di Semarang-Jawa Tengah, Medan-Sumatera Utara dan
Cibitung-Jawa Barat.
The Company opened three additional factories in Semarang-Central Java, Medan-North Sumatera
and Cibitung-West Java.
4 Laporan Tahunan 2011
PENGHARGAAN & PRESTASI
AWARDS & ACHIEVEMENTS
Sari Roti berhasil meraih Top Brand 2011 dan Top
Brand For Kids 2011, setelah dua tahun berturut-
turut di tahun 2009 dan 2010 mendapatkan
penghargaan yang sama untuk kategori roti tawar.
Perseroan berhasil meraih penghargaan Rekor Bisnis
(ReBi) pada tahun 2011 sebagai
Perseroaan dengan kapasitas
produksi roti terbesar di Indonesia.
Perseroan berhasil meraih
penghargaan "Best Under A Billion"
dari Majalah Forbes Asia. Perseroan
terpilih dari 15.000 perusahaan
publik di Asia dan merupakan satu
dari tiga perusahaan yang berasal
dari Indonesia yang masuk dalam
jajaran tersebut. Perseroaan harus
memenuhi beberapa kriteria:
memiliki pendapatan tahunan antara US$ 5 juta
hingga US$ 1 miliar dan sebagai perusahaan publik
minimal satu tahun. Perseroan kemudian dinilai untuk
pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan dan ROI
(Return on Investment) selama 1-3 tahun sebelumnya.
Sari Roti won the Top Brand 2011 and the Top
Brand For Kids 2011, after two consecutive years in
2009 and 2010 obtained the same award for white
bread category.
The Company was recognized by the Rekor Bisnis
(Rebi) award in 2011 as a company
with the largest bread production
capacity in Indonesia.
The Company won the "Best
Under A Billion" award
by Forbes Asia magazine.
The Company was selected out of
15,000 public companies in Asia
and as one of three Indonesian
companies who won this award.
The Company must meet several
criteria: annual revenues between
USD 5 million up to USD 1 billion and as a public
company for at least one year.
Companies are then screened for earnings growth,
sales growth and ROI (Return on Investment) over
the past 1-3 years.
5 Annual Report 2011
Cake Line
Roti Sandwich Roti Burger Plain Roll
ANEKA RAGAM PRODUK SARI ROTI
VARIOUS SARI ROTI PRODUCTS
Chiffon Cup Cake
White Bread Line
6 Laporan Tahunan 2011
Roti Sobek
Roti Isi
Roti Krim
Sweet Bread Line
7 Annual Report 2011
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dengan berbesar hati, saya melaporkan berbagai
kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang telah
dilalui oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. selama
tahun 2011. Pada tahun ini, manajemen PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. telah berhasil meningkatkan usaha
dan kinerja Perseroan menjadi lebih baik. Manajemen
telah berhasil melaksanakan beberapa inisiatif untuk
meningkatkan performa keuangan dan operasional
Perseroan.
Laba usaha Perseroan selama tahun 2011 adalah
sebesar Rp153 miliar atau meningkat sebesar 13% dari
Rp136 miliar pada tahun 2010 karena meningkatnya nilai
penjualan Perseroan. Laba Neto Perseroan selama tahun
2011 adalah sebesar Rp116 miliar atau naik 16% dari
sebelumnya Rp.100 miliar pada tahun 2010.
Dear Shareholders,
I am heartened to report on the progress achieved
and challenges that PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
overcame during 2011. In 2011, the management of PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. succeeded in improving
the Company's business and performance. Management
has successfully implemented several initiatives to
improve both fnancial and operational performance of
the Company.
The Company's operating income in 2011was IDR153
billion, representing an increase of 13% from IDR136
billion recorded in 2010 owing to the increased value of
the Companys sales. Net Income rose to IDR116 billion
in 2011, up 16% from IDR100 billion in 2010.
8 Laporan Tahunan 2011
Prospek perekonomian Indonesia akan tetap baik
terutama didorong oleh konsumsi masyarakat dan
meningkatnya investasi di dalam negeri. PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. akan terus mengalami
pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya daya beli
masyarakat terutama pengeluaran belanja makanan
kemas.
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan
terima kasih kepada para pemegang saham, pelanggan,
pemasok dan seluruh mitra kerja atas dukungan dan
kerjasamanya sehingga Perseroan dapat menutup tahun
2011 dengan hasil yang menggembirakan. Saya juga
menyampaikan penghargaan kepada Dewan Direksi,
manajemen dan seluruh jajaran karyawan atas dedikasi
yang telah dilakukan.
Kami percaya dengan didukung oleh manajemen,
pemegang saham dan konsumen yang setia, kami akan
dapat meningkatkan kinerja ditahun 2012.
Jakarta, Maret | March 2012
Benny Setiawan Santoso
President Commissioner
Indonesia's economic prospects will remain strong
largely driven by private consumptionand increased
investment in thecountry. PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. willcontinue to experience growth in tandem with
increasing consumer purchasing power, especially
spending on packaged foods.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like
to thank our shareholders,customers, suppliers and all
partners for their support and cooperation in enabling
the Company to achieve encouraging results in 2011.
I also express our appreciation to the Board of Directors,
management and all employees for their dedication.
We believe the Company will further improve performance
in 2012 with the support from management, shareholders
and our loyal customers.
9 Annual Report 2011
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR & CEO
REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR & CEO
Para Pemegang Saham yang terhormat,
PENCAPAIAN KINERJA YANG LEBIH BAIK DI TAHUN
2011
Tahun 2011 merupakan tahun yang sangat berkesan
bagi PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. Perseroan
mendapatkan penghargaan The Best Under A Billion
dari Forbes Asia. Kami membuka pabrik-pabrik baru
di Semarang, Medan dan Cibitung. Pabrik baru kami di
Cibitung dengan kapasitas ganda memulai dry run di bulan
Desember. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan
akan produk-produk kami, kami akan membangun lebih
banyak pabrik dengan kapasitas ganda di masa yang akan
datang.
Varian-varian baru diluncurkan, seperti roti isi sapi
panggang, roti isi ayam rasa teriyaki dan roti sandwich
isi selai kacang dan coklat (roti sandwich cepat habis
terjual di hampir setiap lokasi distribusi). Kami terus
mengembangkan Departemen Riset dan Pengembangan
untuk dapat memperkenalkan lebih banyak varian
produk baru untuk menyesuaikan dengan tren gaya
hidup konsumen yang cepat berubah.
Dear Shareholders,
EXCELLING TO NEW HEIGHTS IN 2011
2011 was a very good year for PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. The company also won The Best Under A
Billion award by Forbes Asia. We opened our new plants
in Semarang, Medan and Cibitung. Our double capacity
plant in Cibitung commenced dry run in December. Due
to the high demand of our products, we will be building
more double capacity plants in the future.
New products were launched, such as Beef Barbeque
Bun, Chicken Teriyaki Bun, Peanut butter and Chocolate
sandwiches (the sandwiches are quickly sold out at
almost every location that we distribute to). We continue
to expand our Research & Development Department
to introduce more new products to adapt to the rapidly
changing lifestyle of our consumers.
10 Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2010, kami berhasil meningkatkan arus
kas operasi sehingga kami dapat membagikan dividen
sebesar Rp24,9 miliar atau Rp24,64 per saham kepada
para pemegang saham, hal ini mencerminkan dividend
payout ratio sebesar 25%.
SEKILAS KINERJA 2011
Penjualan Neto +33%
Laba sebelum pajak penghasilan +15%
Laba per saham +7,7%
Pertumbuhan Total Aset +34%
Dengan komposisi 65% dari populasi Indonesia
berumur di bawah 35 tahun, demografs Indonesia akan
sangat menarik bagi industri manufaktur roti berskala
besar untuk dua belas tahun mendatang bahkan lebih.
Gaya hidup dari generasi muda ini akan menciptakan
permintaan yang tinggi bagi produk-produk kami. Kami
merencanakan untuk membangun lima pabrik tambahan
pada tahun 2012, tiga diantaranya merupakan perluasan
dari pabrik yang telah ada (Pasuruan, Semarang dan
Medan) dan dua pabrik merupakan pengembangan di
kota-kota baru yaitu Palembang dan Makassar.
Tahun 2011 kembali merupakan tahun dengan
pencapaian yang luar biasa dan momentum tersebut
akan terus berlanjut di tahun 2012. Kami berterima kasih
kepada manajemen dan seluruh karyawan Perseroan
karena kesetiaan, kerja keras dan dedikasinya telah
menyukseskan Perseroan. Kami menghargai para
pemegang saham dan direksi yang terus menunjukkan
kepercayaan dan dukungannya kepada Perseroan.
Tahun 2012 akan membawa kami kepada tingkat
pencapaian yang lebih luar biasa lagi dalam hal
pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan,
imbal hasil keuangan serta sistem manajemen dan
operasional, seiring dengan pertumbuhan nilai investasi
bagi seluruh pemegang saham kami.
Jakarta, Maret 2012 | March 2012
Wendy Yap
President Director & Chief Executive Offcer
In 2010, we generated increased cash fow from our
operations, hence were able to distribute dividends of IDR
24.9 Billion or IDR 24.64 per share to our shareholders,
representing a 25% dividend payout ratio.
2011 FINANCIAL SNAPSHOT
Net Sales + 33 %
Income Before Income Tax + 15 %
Earnings Per Share + 7.7 %
Total Asset Growth + 34 %
With 65% of Indonesia's population under 35 years old,
the demographics of Indonesia will be very attractive for
the mass market bread industry for the next 12 years or
more . The lifestyle of this younger generation will sustain
the high demand for our products. We plan to build fve
additional plants in 2012, three on existing locations
(Pasuruan, Semarang and Medan) and two in new cities,
namely, Palembang and Makassar.
2011 has been another year of excellent performance
and the momentum will continue into 2012. We thank our
management and employees whose loyalty, hard work
and dedication have made this company a big success.
We are grateful to our shareholders and directors for
their continued trust and support for the company.
2012 will bring us to a higher level of excellence in
terms of long term sustainable growth, fnancial returns,
management and operational systems as we grow the
investment value for all our shareholders.
11 Annual Report 2011
12 Laporan Tahunan 2011
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
Dalam jutaan Rupiah
kecuali dinyatakan lain
2011 2010 2009 2008 2007
In million Rupiah
unless otherwise stated
Penjualan Neto 813.342 612.192 485.920 383.553 250.513 Net Sales
Laba Bruto 379.404 289.025 222.099 161.193 104.853 Gross Proft
Laba Usaha** 153.227 135.658 91.519 65.032 32.770 Income from Operations**
Laba Neto 115.933 99.775 57.115 42.412 17.778 Net Income
Jumlah Saham yang
Ditempatkan dan Disetor
Penuh (juta)
1.012 1.012 861 861 173 Shares Outstanding Issued
and Fully Paid (million)
Laba Usaha Per Saham
(Rp)*
151 145 106 76 189 Income from Operations
Per Share (Rp)*
Laba Neto Per Saham (Rp)* 115 106 66 49 102 Earnings Per Share (Rp)*
Aset Lancar 190.231 212.987 137.585 104.200 43.023 Current Assets
Liabilitas Jangka Pendek 148.209 92.639 95.448 91.439 36.700 Current Liabilities
Modal Kerja Bersih 42.022 120.348 42.137 12.761 6.323 Net Working Capital
Total Aset 759.137 568.265 346.978 308.613 169.468 Total Assets
Pengeluaran Barang Modal 224.224 162.580 19.870 88.740 19.812 Capital Expenditures
Total Ekuitas 546.441 455.452 167.840 130.725 88.313 Total Equity
Total Liabilitas 212.696 112.813 179.138 177.888 81.154 Total Liabilities
Pinjaman Bank 33.072 - 93.750 90.052 40.000 Bank Loan
Imbal Hasil atas Aset (%)/
Laba Neto
15.27% 17.56% 16.46% 13.74% 10.49% Return on Assets (%)/
Net Income
Imbal Hasil atas Aset (%)/
Laba Usaha
20.18% 23.87% 26.38% 21.07% 19.34% Return on Assets (%)/
Income from Operations
Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 21.22% 21.91% 34.03% 32.44% 20.13% Return on Equity (%)
Rasio Lancar 1.3 2.3 1.4 1.1 1.2 Current Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap
Aset
0.3 0.2 0.5 0.6 0.5 Liabilities to Assets Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap
Ekuitas
0.4 0.2 1.1 1.4 0.9 Liabilities to Equity Ratio
* Dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang saham
** Disajikan kembali sesuai dengan klasifkasi 2011


* Calculated based on Weighted average number of shares
**Represented accordance 2011 classifcation
13 Annual Report 2011
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Penjualan Neto (Jutaan Rupiah)
Net Sales (Million Rupiah)
Total Aset (Jutaan Rupiah)
Total Assets (Million Rupiah)
169,468
308,613
346,978
568,265
759,137
2007 2008 2009 2010 2011
250,513
383,553
485,920
612,192
813,342
2007 2008 2009 2010 2011
14 Laporan Tahunan 2011
Laba Neto & Laba Usaha (Jutaan Rupiah)
Net Income & Income from Operations (Million Rupiah)
Laba Neto
Net Income
Laba Usaha
Income From Operatons
Total Ekuitas (Jutaan Rupiah)
Total Equity (Million Rupiah)
546,441
455,452
167,840
130,725
88,313
17,778
32,770
42,412
65,032
57,115
99,775
91,519
135,658
115,933
153,227
2007 2008 2009 2010 2011
2007 2008 2009 2010 2011
15 Annual Report 2011
Per 31 Desember 2011 sejumlah 1.012.360.000
saham Perseroan dengan nilai nominal Rp100 per
lembar saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia,
dengan jumlah pemegang saham 501. Volume
saham yang diperdagangkan di pasar regular
selama tahun 2011 berjumlah 117.136.000
dengan harga per lembar saham berkisar antara
Rp1.950 hingga Rp3.875 dan ditutup pada Rp3.325.
As of December 31, 2011 the Companys 1,012,360,000
shares with a par value of IDR100 per share listed on the
Indonesia Stock Exchange, had a total of 501 registered
shareholders. Share volume traded on the stock market
in 2011 amounted to 117.136.000 shares with price per
share ranging from IDR1,950 to IDR3,875 and a closing
price at IDR3,325.
INFORMASI HARGA SAHAM
SHARE PRICE INFORMATION
Triwulan
Quarter
HARGA (Rupiah)
PRICE (Rupiah)
Tahun
Year
Tertinggi
High
Terendah
Low
Penutupan
Closing
Volume

2010
III 3.150 1.390 2.800 285.894.000
IV 3.375 2.150 2.650 62.111.500
Selama Tahun Laporan
During the year

3.375

1.390

2.650

348.005.500
2011
I

2.900

1.950

2.825

40.084.500
II 3.000 2.675 2.825 27.344.000
III 3.875 2.625 3.000 33.799.000
IV 3.800 2.850 3.325 15.908.500
Selama Tahun Laporan
During the year
3.875 1.950 3.325 117.136.000
Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI)
V
o
l
u
m
e
S
h
a
r
e

P
r
i
c
e
16 Laporan Tahunan 2011
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Saham Perseroan didaftarkan dan ditawarkan kepada
publik pada tanggal 28 Juni 2010 yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI sebanyak
151.854.000 (seratus lima puluh satu juta delapan ratus
lima puluh empat ribu lembar), dengan harga perdana
sebesar Rp1.275 (seribu dua ratus tujuh puluh lima) per
lembar saham. Nilai Penawaran Umum Perdana adalah
sebesar Rp193.613.850.000 (seratus sembilan puluh
tiga miliar enam ratus tiga belas juta delapan ratus lima
puluh ribu).
Realisasi dana hasil penawaran umum tahun 2010 telah
digunakan untuk pembukaan pabrik Semarang dan
pabrik Medan, serta sebagian digunakan untuk pelunasan
hutang Bank Central Asia.
Use of Funds from Initial Public Offering
The Company shares were registered and offered
to the public on June 28, 2010 and listed on the
Indonesia Stock Exchange with the code as ROTI for
total 151,854,000 (one hundred ffty one million eight
hundred ffty four thousand) shares, with the initial price
of IDR1,275 (one thousand two hundred and seventy-
fve) per share. The Initial Public Offering (IPO) value
was IDR193,613,850,000 (one hundred ninety-three
billion six hundred and thirteen million eight hundred ffty
thousand).
Proceeds from the IPO in 2010 were used for the opening
of factories in Semarang-Central Java and Medan-North
Sumatera and for debt repayment to Bank Central Asia.
Kebijakan Dividen
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pada tanggal 23 Maret 2011, Perseroan
telah membagikan dividen tunai sebesar 25% dari
Laba Neto tahun 2010 pada bulan Mei 2011 sebesar
Rp24.943.781.094 atau Rp24,64 per lembar saham.
Dividend Policy
In accordance with the Annual General Meeting of
Shareholders on March 23, 2011, the Company paid
a cash dividend of 25% of 2010 net income on May
2011, amounting to IDR 24,943,781,094 or IDR24,64
per share.
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM 31 DESEMBER 2011
The Composition of Stockholders December 31, 2011
Bonlight Investments Limited
Rp 34.420.240.000
Treasure East Investments Limited
Rp 34.420.240.000
Shikishima Baking Co., Ltd
Rp 8.605.060.000
Sojitz Corporation
Rp 4.302.530.000
Masyarakat Umum | Public
Rp 19.487.930.000
Jumlah | Total
Rp 101.236.000.000
Jumlah Saham | Number of Shares
1.012.360.000
34%
344.202.400
19.25%
194.879.300
4.25%
43.025.300
34%
344.202.400
8.50%
86.050.600
17 Annual Report 2011
Sari Roti memperkenalkan Roti Sandwich pada tahun 2011
18 Laporan Tahunan 2011
Sari Roti introduced Roti Sandwich in 2011
DATA PERSEROAN
CORPORATE DATA
Dewan Komisaris &
Dewan Direksi

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan
pada tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris | The Board of Commissioners
Nama | Name Jabatan | Position
Benny Setiawan Santoso Presiden Komisaris | President Commissioner
Tan Hang Huat Komisaris | Commissioner
Seah Kheng Hong Conrad Komisaris Independen | Independent Commissioner
Dewan Direksi | The Board of Directors
Nama | Name Jabatan | Position
Wendy Sui Cheng Yap Presiden Direktur & CEO | President Director & CEO
Indrayana Direktur | Director
Kaneyoshi Morita Direktur | Director
Takao Okabe Direktur | Director
Yenni Husodo Direktur | Director
Chin Yuen Loke Direktur Tidak Terafliasi | Non-Affliated Director
The Board of Commissioners &
The Board of Directors
The Board of Commissioners and the Board of Directors
of the Company in 2011 as follows:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Direktur & CEO
President Director & CEO
Direktur Tidak Terafiliasi
Non-Affliated Director
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Sekretaris
Perseroan
Corporate
Secretary
Sumber Daya
Manusia
Human
Resources
Keuangan
& Akuntansi
Finance &
Accounting
Teknologi
Informasi
Information
Technology
Pemasaran
Marketing
Produksi
Production
Pengembangan &
Kualitas Produk
Product Development
& Quality Assurance
Pembelian
Purchasing
Direktur Keuangan
Finance Director
Direktur Pengembangan Produk &
Teknologi
Product Development & Technology
Director
Direktur Pembelian
Purchasing Director
Audit Internal
Internal Audit
STRUKTUR ORGANISASI | ORGANIZATION STRUCTURE
19 Annual Report 2011
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Presiden Komisaris PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Saat ini
menjabat pula sebagai Executive Director
PT. Salim Group, Director PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk., Non-Executive
Director First Pacifc Co., Ltd., Director/
Advisory Board Phillipines Long Distance
Telephone Company dan Komisaris PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. Lulus dari
Business Studies di Ngee Ann College,
Singapore.
Tan Hang Huat
Komisaris / Commissioner
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Komisaris PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula
sebagai Komisaris PT. Ria Bintan, Komisaris
PT. Agro Green Asia dan Presiden Komisaris
PT. Panduharapan Nusa. Meraih gelar
Bachelor of Commerce dari University of
Newcastle, Australia.
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Komisaris Independen dan Ketua Komite
Audit PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
sejak tahun 2010. Saat ini menjabat pula
sebagai Managing Director Ennea Resources
Pte, Ltd. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Merchant Cargill Commodity
Trading Singapore, Vice President Bankers
Trust Company Singapore, Vice President
Prudential Bache Securities Ltd Singapore,
dan General Manager Pynacle Pte. Ltd.
Meraih gelar Bachelor of Science dari
University of Singapore.
Indonesian Citizen. Serves as President
Commissioner of PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk. since 2010. He also serves
as Executive Director PT. Salim Group,
Director PT. Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk., Non-Executive Director First Pacifc
Co., Ltd., Director/Advisory Board Phillipines
Long Distance Telephone Company and
Commissioner PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk. Graduated from Business Studies at
Ngee Ann College, Singapore.
Singapore Citizen. Serves as Commissioner
of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since
2010. He also serves as Commissioner of
PT. Ria Bintan, Commissioner of PT. Agro
Green Asia and President Commissioner
of PT. Panduharapan Nusa. Graduated with
Bachelor of Commerce degree from the
University of Newcastle, Australia.
Singapore Citizen. Serves as Independent
Commissioner and Chairman Audit
Committee of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. He also serves as
Managing Director of Ennea Resources Pte,
Ltd. Previously served at Cargill Commodity
Trading Singapore, Vice President of Bankers
Trust Company Singapore, Vice President at
Prudential Bache Securities, Ltd Singapore
and General Manager at Pynacle Pte. Ltd.
Graduated with Bachelor of Science degree
from the University of Singapore.
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Benny Setiawan Santoso
Presiden Komisaris / President Commissioner
Seah Kheng Hong Conrad
Komisaris Independen / Independent Commissioner
20 Laporan Tahunan 2011
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Presiden Direktur & CEO PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak 1998. Sebelumnya
pernah menjabat sebagai Direktur PT.
Suryamas Dutamakmur Tbk., Presiden
Direktur PT. Wendy Citrarasa, Alternate
Director Kerry Trading Hong Kong, Presiden
Wemith Corporation California, Amerika
Serikat dan Presiden Prima Development
Company, Amerika Serikat. Meraih gelar
Bachelor of Commerce dari University of
Melbourne, Australia.
Indrayana
Direktur / Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Direktur Kepatuhan PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak 2010. Saat ini menjabat
pula sebagai Business Development Grup
Salim. Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Marketing Director PT. Samsung Electronic
Indonesia, Regional Director Electrolux-
Asia, Bangkok, General Manager PT. Phillip
Electronics Indonesia, Executive Director
PT. Topjaya Sarana Utama Indonesia, Sales
Marketing Manager PT. Tootal Thread
Indonesia, Marketing Manager PT. Tempo
Scan Pacifc, dan dibagian produksi di
Verkade Biskuit PT. Makindo Perdana.
Meraih gelar Sarjana dalam Bidang Teknologi
Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor
dan Master of Business Administration dari
Central Institute of Management Jakarta.
Kaneyoshi Morita
Direktur / Director
Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai
Direktur Pengembangan Produk dan
Teknologi PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Senior Managing Director,
Managing Director, Director, General
Manager, dan Manager Shikishima Baking
Co., Ltd., serta staff The Fuji Bank Ltd. Lulus
dari Departemen Ekonomi, College of
Economics, Aoyama Gakuin University.
Indonesian Citizen. Serves as President
Director & CEO of PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. since 1998. Served as
Director PT Suryamas Dutamakmur Tbk.,
President Director of PT. Wendy Citrarasa,
Alternate Director Kerry Trading Hong Kong,
President Wemith Corporation California,
United State of America and President of
Prima Development Company, United State
of America. Graduated with Bachelor of
Commerce degree from the University of
Melbourne, Australia.
Indonesian Citizen. Serves as Compliance
Director of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. Serves as Business
Development in Salim Group. Served as
Marketing Director PT. Samsung Electronic
Indonesia, Regional Director Electrolux-
Asia, Bangkok, General Manager PT. Phillip
Electronics Indonesia, Executive Director
PT. Topjaya Sarana Utama Indonesia, Sales
Marketing Manager PT. Tootal Thread
Indonesia, Marketing Manager PT. Tempo
Scan Pacifc, and in production of Verkade
Biskuit PT. Makindo Perdana. Graduated with
Bachelor in Food Technology and Nutrition
from Bogor Agricultural University and a
Master of Business Administration from
Central Institute of Management, Jakarta.
Japanese Citizen. Serves as Product
Development and Technology Director
of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
since 2010. Served as Senior Managing
Director, Managing Director, Director,
General Manager, and Manager Shikishima
Baking Co., Ltd., and staff at The Fuji Bank
Ltd. Graduated from the Department of
Economics, College of Economics, Aoyama
Gakuin University.
DEWAN DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS
Wendy Sui Cheng Yap
Presiden Direktur & CEO / President Director & CEO
21 Annual Report 2011
Takao Okabe
Direktur / Director
Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai
Direktur Pembelian PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak tahun 2010.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai
General Manager PT Sojitz Indonesia, dan
bekerja di Nissho Iwai Corporation. Lulus
dari Spanish Department Faculty of Foreign
Studies, University of Kobe City.
Yenni Husodo
Direktur / Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Direktur Keuangan PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Sebelumnya
menduduki berbagai jabatan dalam berbagai
Perseroan. Meraih gelar sarjana ekonomi
dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Direktur Tidak Terafliasi PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. sejak tahun 2010. Jabatan
senior sebelumnya termasuk Presiden
Canexcel International Pte. Ltd., Direktur
Credit Suisse Private Banking, Senior
Manager Standard Chartered Bank. Meraih
gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi
dari University of Western Ontario.
Japanese Citizen. Serves as Purchasing
Director of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. Served as General
Manager of PT Sojitz Indonesia, Nissho Iwai
Corporation. Graduated from the Spanish
Department Faculty of Foreign Studies,
University of Kobe City.
Indonesian Citizen. Serves as Finance
Director of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. Previously held various
positions in several companies. Graduated
with Bachelor of Economics, University of
Indonesia.
Singapore Citizen. Serves as Non-Affliated
Director of PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. since 2010. Previous senior positions
include President of Canexcel International
Pte. Ltd., Director of Credit Suisse Private
Banking, Senior Manager of Standard
Chartered Bank. Graduated with Bachelor
of Arts in Economics from the University of
Western Ontario.
DEWAN DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS
Chin Yuen Loke
Direktur Tidak Terafliasi / Non-Affliated Director
22 Laporan Tahunan 2011
STRUKTUR MANAJEMEN
MANAGEMENT STRUCTURE
OPERASIONAL
OPERATIONS
OPERASIONAL
OPERATIONS
Yusuf Hady
KEUANGAN
FINANCE
Arlina Sofia
PENGEMBANGAN BISNIS
BUSINESS DEVELOPMENT
Jong Kim Kiam
PABRIK
FACTORY
Marlan Rustiady
PENJUALAN DAN PEMASARAN
SALES AND MARKETING
Freddy Henokh
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Damayanti Anita Dewi
PEMBELIAN
PURCHASING
Hendrika Visudhi
FUNGSI KORPORASI
CORPORATE SERVICES
HUBUNGAN INVESTOR
INVESTOR RELATIONS
HUBUNGAN MASYARAKAT
PUBLIC RELATIONS
Chin Yuen Loke
Yusuf Hady
SEKRETARIS PERSEROAN
CORPORATE SECRETARY
Arlina Sofia
HUKUM
LEGAL
Sri Mulyana
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
RESEARCH AND DEVELOPMENT
Arief Ahmad Risandi
23 Annual Report 2011
Seah Kheng Hong Conrad
Ketua Komite Audit / Chairman Audit Committee
Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai
Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak tahun 2010.
Saat ini menjabat pula sebagai Managing Director
Ennea Resources Pte, Ltd. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Merchant Cargill Commodity
Trading Singapore, Vice President Bankers Trust
Company Singapore, Vice President Prudential
Bache Securities Ltd Singapore, dan General
Manager Pynacle Pte. Ltd. Meraih gelar Bachelor of
Science dari University of Singapore.
Denny
Anggota / Member
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai anggota
Komite Audit Perseroan sejak 2010. Sebagai
Akuntan Register Negara, bersertifkat Akuntan
Publik dan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari
Institut Bisnis Indonesia, dengan pengalaman pada
kantor akuntan publik selama tujuh tahun.
Antonius Bayu Purnama Irawan
Anggota / Member
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
anggota Komite Audit Perseroan sejak 2010.
Sebagai Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari
Universitas Atmajaya, dengan pengalaman sebagai
internal audit pada perseroan publik selama
delapan tahun.
Singapore Citizen. Serves as Independent
Commissioner and Chairman Audit Committee of
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. since 2010.
He also serves as Managing Director of Ennea
Resources Pte, Ltd. Previously served at Cargill
Commodity Trading Singapore, Vice President of
Bankers Trust Company Singapore, Vice President
at Prudential Bache Securities, Ltd Singapore and
General Manager at Pynacle Pte. Ltd. Graduated
with Bachelor of Science degree from the University
of Singapore.
Indonesian Citizen. Serves as Audit Committee
member since 2010. State Registered Accountant,
Certifed Public Accountant and Bachelor of
Economics major in accounting from Institut Bisnis
Indonesia, with seven years experience in public
accountant frms.
Indonesian Citizen. Serves as Audit Committee
member since 2010. Bachelor of Economics
majoring in Accounting from Atmajaya University,
with eight years experience as internal audit in
public companies.
PROFIL KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE PROFILE
24 Laporan Tahunan 2011
Sekretaris Perseroan bertugas sebagai penghubung
antara Perseroan dengan institusi pasar modal,
pemegang saham dan masyarakat. Sekretaris
Perseroan juga bertanggung jawab untuk memastikan
kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar
modal, memberikan saran kepada Direksi tentang
perubahan peraturan serta mengatur pertemuan
Direksi.
ARLINA SOFIA
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai
Sekretaris Perseroan sejak tahun 2010.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Finance
Accounting Manager sejak tahun 1996 dan posisi
manajerial pada bidang pengawasan keuangan di
beberapa Perseroan, yaitu PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk., PT. Sanmaru Food Mfg dan PT. Surya
Pangan Indonusa.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi
dari Universitas Darma Agung, Medan.
The Corporate Secretary is the liaison offcer between
the Company and the capital market, shareholders
and the public. The Corporate Secretary is also
responsible for compliance with capital market rules
and regulations, advising the Board of Directors on
any regulatory changes as well as administering the
meeting of the Board of Directors.
Indonesian Citizen. Serves as Corporate Secretary
since 2010. As a Finance Accounting Manager
since 1996. Held managerial positions in fnancial
supervision in PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.,
PT. Sanmaru Food Mfg and PT. Surya Pangan
Indonusa.
Graduated with Bachelor of Economics majoring in
Accounting from the University of Darma Agung,
Medan.
SEKRETARIS PERSEROAN
CORPORATE SECRETARY
25 Annual Report 2011
KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE
Kawasan Industri Jababeka
Jl. Jababeka XII A, Blok W No.40-41
Cikarang, Bekasi 17530 Jawa Barat
Tel : (021) 8935088, Fax : (021) 8935286, 8935473
Website : www.sariroti.com
Cikarang :
Kawasan Industri Jababeka
Jl. Jababeka XII A, Blok W No.40-41
Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa Barat
Tel : (021) 8935088
Fax : (021) 8935286, 8935473
Kawasan Industri Jababeka
Jl. Jababeka XVII B, Blok U No.33
Cikarang, Bekasi 17530 - Jawa Barat
Tel : (021) 89840448
Cibitung :
Kawasan Industri MM 2100
Jl. Selayar blok A9
Cibitung, Bekasi 17520 - Jawa Barat
Tel : (021) 89983876, 89844953
Fax : (021) 89844955
Pasuruan :
Kawasan Industri PIER
Jl. Rembang Industri Raya No.28
Pasuruan 67152 - Jawa Timur
Tel : (0343) 740388
Fax : (0343) 740387
Semarang :
Kawasan Industri Wijaya Kusuma
Jl. Tugu Wijaya III No.1
Semarang 50153 - Jawa Tengah
Tel : (024) 8660545
Fax : (024) 8660874
Medan :
Kawasan Industri Medan Star
Jl. Pelita Raya I No. 8 -10
Lubuk Pakam KM 19.5 - Sumatera Utara
Tel : (061) 7945828, 7945829
Fax : (061) 7945830
Cikarang
Cibitung
Semarang
Medan
Pasuruan
LOKASI FASILITAS UTAMA & FASILITAS PRODUKSI
LOCATION OF MAJOR FACILITIES & PRODUCTION FACILITIES
PABRIK
FACTORIES
26 Laporan Tahunan 2011
Lembaga Profesional & Bank
Professional Firms & Banks
KONSULTAN HUKUM
LAW FIRM
Hadiwidjojo Wirya Mukhtar Ardibrata
Gedung Ratu Prabu 1 Lantai1
Jl. TB. Simatupang Kav.20
Jakarta 12560

NOTARIS
NOTARY
FX Budi Santoso Isbandi, S.H.
Jl. Tanah Abang II No.5
Jakarta 10160

BANK
BANK
Bank Central Asia, Tbk
Bank Mandiri (Persero), Tbk
Bank Negara Indonesia, Tbk
Bank Permata, Tbk
Bank Resona Perdania
AKUNTAN PUBLIK
PUBLIC ACCOUNTANTS
Purwantono, Suherman & Surja
(Anggota Ernst & Young Global)
Gedung Bursa Efek Indonesia
Menara II, Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
BIRO ADMINISTRASI EFEK
SHARE REGISTRAR
PT. Raya Saham Registra
Plaza Sentral, Lantai 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
27 Annual Report 2011
"Sari Roti adalah makanan yang praktis dan sehat yang bisa dinikmati
di mana saja serta kapan saja"
"Sari Roti is a practical and healthy food that can be enjoyed
anywhere and anytime"
28 Laporan Tahunan 2011 28 Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2011 Perseroan kembali mengalami
peningkatan kinerja keuangan; hal ini tercermin dari
pencapaian Laba Neto yang konsisten meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan
berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja
keuangan selama lima tahun berturut-turut.
LABA RUGI
Proft and Loss
In 2011, the Company saw an increase in fnancial
performance again; this is evidenced by the increase
in Net Income compared to the previous year. The
Company succeeded in maintaining growth in the
fnancial performance for fve consecutive years.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
Penjualan Neto dan Laba untuk periode
yang berakhir pada 2011 dan 2010
Net Sales & Proft for period ended in 2011 and 2010
Penjualan Neto
Net Sales
813
2011 2010
379
153
116
612
289
136
100
Laba Neto
Net Income
Laba Bruto
Gross Proft
Laba Usaha
Income from Operatons
d
a
l
a
m

m
i
l
i
a
r

R
u
p
i
a
h
i
n

b
i
l
l
i
o
n

R
u
p
i
a
h
29 Annual Report 2011
Penjualan Neto
Penjualan Neto Perseroan selama tahun 2011 sebesar
Rp813 miliar, meningkat 33% dari sebelumnya Rp612
miliar pada tahun 2010.
Berdasarkan kategori produk, roti manis memberikan
kontribusi terbesar atas penjualan Perseroan. Total
kontribusi roti manis dan roti tawar terhadap total
penjualan pada tahun 2011 adalah 56% dan 44%,
dibandingkan tahun 2010 adalah 58% dan 41%.
Net Sales
The Companys Net Sales in 2011 expanded to IDR813
billion, up by 33% from IDR612 billion in 2010.
By product categories, sweet bread accounted for the
largest contribution to the Companys sales. The total
contribution of sweet bread and white bread to total sales
in 2011 was 56% and 44%, while in 2010 was 58% and
41% respectivety.
Penjualan Neto per Kategori Produk
Net Sales by Product Category
2011
500
300
400
200
100
2010
455
3
357
249
6
355
Rot Manis
Sweet Bread
Lainnya
Others
Rot Tawar
White Bread
d
a
l
a
m

m
i
l
i
a
r

R
u
p
i
a
h
i
n

b
i
l
l
i
o
n

R
u
p
i
a
h
30 Laporan Tahunan 2011
Beban Pokok Penjualan Perseroan selama tahun 2011
adalah sebesar Rp434 miliar, meningkat 34% dari
sebelumnya Rp323 miliar pada tahun 2010.
Dari jumlah beban pokok penjualan tersebut, kontribusi
terbesar adalah beban bahan baku dan kemasan sebesar
Rp334 miliar atau 77%.
The Companys Cost of Goods Sold in 2011 was IDR434
billion, up 34% from IDR323 billion in 2010.
The largest component of the total Cost of Goods Sold
was raw materials and packaging costs which was
IDR334 billion or 77%.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Bahan Baku
Raw Materials
2011 2010
Upah Langsung
Direct Labor
Depresiasi
Depreciaton
Utlitas
Utlites
Lain-lain
Others
450
350
400
300
250
150
200
Total
434
38 (9%)
19 (4%)
24 (6%)
19 (4%)
334 (77%)
30 (9%)
13 (4%)
15 (5%)
17 (5%)
248 (77%)
d
a
l
a
m

m
i
l
i
a
r

R
u
p
i
a
h
i
n

b
i
l
l
i
o
n

R
u
p
i
a
h
Total
323
31 Annual Report 2011
Beban Penjualan dan
Beban Umum & Administrasi
Beban Penjualan dan Beban Administrasi pada periode
2011 masing-masing sebesar Rp183 miliar dan Rp50
miliar atau 23% dan 6% terhadap Penjualan Neto. Hal ini
cukup konsisten jika dibanding dengan Beban Penjualan
dan Beban Umum & Administrasi pada periode 2010
yang masing-masing sebesar 22% dan 5% terhadap
Penjualan Neto.
Selling Expenses and
General & Administrative Expenses
Selling Expenses and General & Administrative Expenses
in 2011 amounted to IDR183 billion and Rp50 billion
or 23% and 6% respectively of Net Sales. This is fairly
consistent if compared with the Selling Expenses and
General & Administrative Expenses in 2010 of 22% and
5% of Net Sales.
Beban Penjualan
Selling Expenses
Beban Umum & Administrasi
General & Administratve Expenses
50 (6%)
29 (5%)
Total
163
134 (22%)
Total
233
2011 2010
250
170
130
90
50
210
d
a
l
a
m

m
i
l
i
a
r

R
u
p
i
a
h
i
n

b
i
l
l
i
o
n

R
u
p
i
a
h
Beban Penjualan dan Beban Umum & Administrasi
Selling Expenses and General & Administrative Expenses
Laba Usaha dan Laba Neto
Laba usaha tahun 2011 sebesar Rp153 miliar atau
meningkat 13% dari Rp136 miliar pada tahun 2010. Laba
Neto tahun 2011 sebesar Rp116 miliar atau meningkat
16% dari Rp100 miliar pada tahun 2010.
Income from Operations and Net Income
Income from Operations in 2011 was IDR153 billion up
13% compared to IDR136 billion in 2010. Net Income in
2011 was IDR116 billion up 16% versus IDR100 billion
in 2010.
183 (23%)
32 Laporan Tahunan 2011
ASET
Total aset pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp759
miliar, meningkat sebesar 34% dari Rp568 miliar di tahun
2010, terutama disebabkan oleh peningkatan Aset tetap.
Aset Lancar dan Tidak Lancar pada tahun 2011 masing-
masing sebesar 25% dan 75% dibandingkan dengan
37% dan 63% pada tahun 2010. Kenaikan Aset Tidak
Lancar pada tahun 2011 disebabkan oleh pembangunan
pabrik baru di Semarang, Medan & Cibitung sesuai
dengan rencana ekspansi Perseroan.
LIABILITAS
Total Liabilitas tahun 2011 berjumlah Rp213 miliar,
meningkat sebesar 89% dari Rp113 miliar di tahun
2010. Hal ini terkait dengan penambahan hutang bank
sejumlah Rp33 miliar dan hutang lain-lain sejumlah Rp66
miliar terkait dengan pengadaan pabrik baru.
Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada
tahun 2011 masing-masing sebesar 70% dan 30%
dibandingkan dengan 82% dan 18% pada tahun 2010.
Kenaikan Liabilitas Jangka Panjang pada tahun 2011
disebabkan oleh pendanaan ekspansi Perseroan dengan
menggunakan pinjaman bank.
ASSETS
Total Assets in 2011 was IDR759 billion, up 34%
compared to IDR568 billion in 2010 due to increase in
Fixed Assets.
The Current and Non-Current Assets in 2011 were 25%
and 75%, respectively compared to 37% and 63% in
2010. The Non-Current Assets increase in 2011 was
due to the addition of new factories in Semarang, Medan
& Cibitung in accordance with the Companys expansion
plan.
LIABILITIES
Total Liabilities in 2011 was IDR213 billion, up 89%
from IDR113 billion in 2010. This increase was due to
the addition of bank loans amounting to IDR33 billion
and other payables amounting to IDR66 billion related to
establishment of new factories.
The Current and Non-Current Liabilities in 2011 were
70% and 30%, respectively compared with 82% and
18% in 2010. The increase in Non-Current Liabilities in
2011 was due to the usage of bank loans to fund the
Companys expansion.
Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Assets, Liabilities and Equity
800
759
2011 2010
546
568
455
113
213
600
400
200
Aset
Assets
Liabilitas
Liabillites
Ekuitas
Equity
d
a
l
a
m

m
i
l
i
a
r

R
u
p
i
a
h
i
n

b
i
l
l
i
o
n

R
u
p
i
a
h
ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS
ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY
33 Annual Report 2011
EKUITAS
Total ekuitas pada tahun 2011 meningkat 20% menjadi
Rp546 miliar dari Rp455 miliar di tahun 2010.
KOLEKTIBILITAS
Tingkat koleksi piutang pada tahun 2011 rata-rata 46
hari; hal ini konsisten dengan tahun 2010.
SOLVABILITAS
Rasio hutang terhadap ekuitas meningkat dari 0.2 kali
pada tahun 2010 menjadi 0.4 kali pada tahun 2011.
Peningkatan ini karena hutang bank dan hutang lain-lain.
KOMITMEN MATERIAL
Perseroan memiliki komitmen pembelian mesin produksi
baru sesuai dengan rencana ekspansi. Komitmen ini
dalam mata uang Yen dan sumber pendanaan yang
digunakan berasal dari pinjaman bank.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah
tanggal laporan akuntan independen
Tidak terdapat informasi dan atau fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan akuntan independen.
Transaksi benturan kepentingan dan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi
A. Tahun 2011, Perseroan tidak memiliki transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.
B. Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi
dengan pihak-pihak berelasi meliputi penjualan
barang dagang, pembelian bahan baku dan
pembayaran royalti. Transaksi dengan pihak-
pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang disepakati kedua belah pihak.
RENCANA EKSPANSI
Rencana ekspansi Perseroan berupa perluasan wilayah
operasi dan peningkatan kapasitas produksi pada pabrik
yang telah ada. Tujuan rencana ini adalah sebagai tindak
lanjut atas pemenuhan permintaan pasar yang semakin
meningkat atas produk Perseroan. Ekspansi ini akan
didanai melalui pinjaman bank dan hasil kas neto dari
aktivitas operasi.
EQUITY
Total Equity in 2011 increased 20% to IDR546 billion
from IDR455 billion in 2010.
COLLECTABILITY
The receivables average collection days in 2011 was 46
days; this is consistent compared to 2010.
SOLVENCY
The debt to equity ratio increased from 0.2 times in 2010
to 0.4 times in 2011. The increase was due to bank loan
and other payables.
MATERIAL COMMITMENT
The Company committed to purchase new production
machineries in order to meet its expansion plan. This
commitment is in Japanese Yen and funded by bank loan.
Information and material fact occurred after the date
of independent accountants report
There was no information and or material fact occurred
after the date of independent accountants report.
Conflict of interest transaction and
transaction with related parties
A. In 2011, the Company did not have any confict of
interest transactions.
B . In the business activities, the Company entered
into certain transactions with related parties. These
included the sale of merchandise inventory, the
purchase of raw material and the payment of royalty.
Transactions with related parties were conducted
under the terms and conditions agreed between the
parties.
EXPANSION PLAN
The Companys expansion plan pertained to expansion
of operating area and production capacity increment in
existing plants. The objective of this plan is to complement
the growing market demand for the Companys products.
The expansion will be funded from bank loans and net
cash provided by operating activities.
34 Laporan Tahunan 2011
Update of Accounting Standards and
Other Regulations
The following summarizes the revised
and new Accounting Standards which
are relevant to the Company but not yet
effective as of December 31, 2011(effective
for fnancial statements starting on or after
January 1, 2012):
PSAK No.10 (Revised 2010) : The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates
PSAK No.16 (2011) : Property, Plant, and
Equipment
PSAK No.24 (Revised 2010) : Employee Benefts
PSAK No.26 (2011) : Borrowing Costs
PSAK No.30 (2011) : Leases
PSAK No.46 (Revised 2010) : Accounting for Income
Taxes
PSAK No.50 (Revised 2010) : Financial Instruments:
Presentation
PSAK No.55 (2011) : Financial Instruments:
Recognition and
Measurement
PSAK No.56 (Revised 2011) : Earnings per Share
PSAK No.60 : Financial Instruments:
Disclosures
ISAK No.15 : PSAK No. 24-The Limit
on a Defned Beneft
Asset, Minimum
Funding Requirements
and their Interaction
ISAK No.20 : Income Taxes - Changes
in the Tax Status of an
Entity or its Shareholders
The Company is currently evaluating and has not
determined the effects of these revised and new
Standards and Interpretations on the fnancial statements.
Pemutakhiran Standar Akuntansi dan
Ketentuan lainnya
Berikut ini ikhtisar revisi Standar Akuntansi
yang relevan bagi Perseroan tetapi belum
efektif diberlakukan pada tanggal 31
Desember 2011 (efektif untuk laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2012):
PSAK No.10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing
PSAK No.16 (2011) : Aset Tetap
PSAK No.24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja
PSAK No.26 (2011) : Biaya Pinjaman
PSAK No.30 (2011) : Sewa
PSAK No.46 (Revisi 2010) : Akuntansi Pajak Penghasilan
PSAK No.50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan:
Penyajian
PSAK No.55 (2011) : Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran
PSAK No.56 (Revisi 2011) : Laba per Saham
PSAK No.60 : Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
ISAK No.15 : PSAK No. 24-Batas Aset
Imbalan Pasti,
Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya
ISAK No.20 : Pajak Penghasilan -
Perubahan Dalam Status
Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham
Perseroan sedang mengevaluasi dan belum menentukan
dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan
yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.
35 Annual Report 2011
36 Laporan Tahunan 2011
GAMBARAN UMUM 2011
OVERVIEW OF 2011
PEMASARAN
Tahun 2011, konsep pemasaran Perseroan tetap
mempertahankan target pasar yang ditujukan kepada
keluarga di Indonesia. Hal ini terlihat dari tema iklan
Perseroan pada tahun 2011 bahwa "Sari Roti adalah
makanan yang praktis dan sehat yang bisa dinikmati
di mana saja serta kapan saja". Mulai dari pagi hari
sebagai sarapan pagi, dalam perjalanan ke kantor,
maupun pada saat waktu-waktu santai produk Perseroan
dapat dinikmati oleh konsumennya. Demikian pula
anak-anak keluarga Indonesia dapat menikmati produk
Perseroan untuk bekal ke sekolah.
Posisi produk Perseroan di pasar selama tahun 2011 masih
tetap sebagai produk roti yang berkualitas, empuk, lezat
dan bergizi. Untuk melaksanakan konsep pemasaran diatas,
Perseroan secara efsien dan efeketif menayangkan iklan-
iklan produk Perseroaan di Televisi, media cetak, Radio dan
media luar ruang. Media luar ruang merupakan salah satu
sarana media yang pertama kali digunakan oleh Perseroan.
Selain itu, Perseroan secara agresif melakukan kegiatan
promosi-promosi seperti sponsorship pada acara
olahraga (jalan sehat, sepeda/fun bike, futsal) dan
seminar-seminar. Perseroan juga membuka kios-kios
Sari Roti di lokasi wisata, antara lain di Snowbay Taman
Mini dan Taman Buah Mekar Sari. Dengan adanya kios
ini, diharapkan masyarakat semakin mudah menemui
produk Sari Roti di tempat tempat wisata.
MARKETING
The Companys target market continues to be
focused on the family in 2011. The Companys advertising
theme in 2011 centered on Sari Roti a practical and
healthy food that can be enjoyed anywhere and
anytime. Beginning at breakfast, on the way work
and throughout the day the Company's products can
be enjoyed by all consumers. Children also enjoy the
Sari Roti products when they consumer them for lunch
in schools.
The Company's product quality, namely, soft, tasty
and nutritious continous to be maintained in 2011. To
implement this marketing concept the Company used
advertisements on television, print media, radio and
outdoor media. Outdoor media is one of the media tools
that was used by the Company.
In addition, the Company is aggressively pursuing
activities such as sponsorship promotions at sporting
events (healthy walk, bike / fun bike, futsal) and seminars.
The Company also opened Sari Roti stalls at tourist sites,
among others, in Snowbay Taman Mini and Fruit Garden
Blooms Sari. This will greatly increase both the visibility
and accessibility of Sari Roti products in tourist venues.
37 Annual Report 2011
Bekerjasama dengan para retailer seperti hypermarket,
supermarket dan toko kelontong. Perseroan secara
konsisten melakukan kegiatan "Oles-Oles" untuk
meningkatkan penjualan produk roti tawar. "Oles-Oles"
adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh Perseroan
dengan memberikan secara cuma-cuma olesan selai
untuk konsumennya pada saat membeli roti tawar.
Kegiatan promosi yang tetap memberikan dampak
yang tinggi untuk pemasaran produk Perseroan adalah
kunjungan pabrik. Perseoran memiliki sebuah auditorium
dengan kapasitas 80 orang di Pabrik Perseroan Jababeka
Blok U yang dapat menerima konsumen Perseroan
setiap hari kerja. Kegiatan kunjungan pabrik juga terus
dikembangkan di lokasi-lokasi pabrik Perseroan lainnya
dengan menggunakan ruangan meeting Perseroan. 80
persen tamu-tamu yang mengunjungi pabrik Perseroan
adalah anak-anak mulai dari umur 4 tahun. Mereka
adalah konsumen masa sekarang dan masa depan untuk
produk Perseroan.
Tahun 2011, Sari Roti secara sungguh-sungguh
melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan
jaringan sosial media seperti Facebook dan Twitter.
Website dan mobile website Sari Roti yang informatif
untuk memudahkan konsumen untuk melihat aktivitas
promosi, pesanan untuk membeli produk Perseroan,
mendaftar untuk kunjungan ke pabrik (factory visit)
dan juga digunakan untuk mengajukan menjadi mitra
Perseroan seperti menjadi agen atau distributor.
Sari Roti pun melakukan kegiatan promosi bersama
Perseroan lain untuk meningkatkan penjualan bersama.
Co-operate with retailers such as hypermarkets,
supermarkets and grocery stores, the Company
conducted "Oles-Oles" to increase sales of with bread
products. "Oles-Oles" is a form of promotion in which
the Company provides complimentary spread of jam for
consumers who have bought white bread.
Factory visits by various groups throughout the year
continue to provide strong marketing impact for the
Company. The Company has an auditorium with a
seating capacity of 80 people in Block U, Industrial
Estate Jababeka, Cikarang, West Java, which is used to
brief visitors when they visit the factory during the week.
Factory visits continue to be promoted other locations
where group visitors receive information about our
bread making process. 80% of visitors to the factory are
children starting from 4 years of age. These children will
hopefully transition to be long term customers of the
Company when they grow up.
In 2011, Sari Roti strengthened it reach and connection
with its customers through social networking media
like Facebook and Twitter. Sari Rotis website and its
mobile website platform enable customers to view the
promotional activities, place orders to purchase the
Companys products, sign up for a factory visit, and also
enable people interested to apply to be partners of the
Company as an agent or distributor.
Sari Roti also collaborates with other companies via joint
promotion activities to increase sales.
38 Laporan Tahunan 2011
Perseroan selalu memilih bekerja sama dengan Perseroan
lain, yang produknya telah dikenal oleh masyarakat
Indonesia.
Pada kegiatan pengembangan produk selama tahun
2011, Perseroan telah memproduksi enam varian baru
yaitu Sari Roti Tawar Pandan, Isi Chicken Teriyaki, Isi
Beef Barbeque, Sandwich Coklat dan Sandwich Peanut
serta Chiffon Strawberry Cup Cake. Produk-produk baru
tersebut disambut dengan baik oleh konsumennya.
Dalam rangka menyambut 15 Tahun Sari Roti di Indonesia,
Perseroan melakukan program promosi kepada
konsumennya berupa Undian Berhadiah Umroh untuk 15
pasang suami istri. Program promosi ini berlangsung dari
Bulan Juli 2011 sampai dengan September 2011 untuk
setiap pembelian beberapa produk Perseroan. Penarikan
dan pengumuman pemenang Undian Berhadiah Umroh
ini telah dilakukan di bulan Oktober 2011.
Menjelang akhir tahun 2011, kembali Perseroan
melakukan program promosi kepada konsumennya yang
berupa Undian Berhadiah Akhir Tahun 100 Gadget.
Undian ini dilaksanakan dari bulan awal Nopember 2011
dan ditutup pada tanggal 31 Desember 2011.
Respon konsumen Perseroan atas kedua program
promosi ini sangat baik. Kegiatan ini meningkatkan
penjualan di tahun 2011 dan tentunya meningkatkan
Brand Awareness produk Perseroan.
The Company always choose to work with companies
whose product brands are well recognized by
Indonesians.
For product development activities in 2011, the
Company produced six new variants namely Pandan Sari
Roti, Chicken Teriyaki Bun, Beef Barbeque Bun, Sandwich
and Sandwich Peanut Chocolate and Strawberry Chiffon.
These new products were well received by consumers.
To celebrate the 15th anniversary of Sari Roti in Indonesia
the Company donated 30 return airline tickets to Mecca
for 15 couples to visit Mecca for their pilgrimage to the
holy land. This promotional program took place from
July to September 2011 and. participants only need to
purchase one of Sari Roti products and submit the entry
for the lucky draw. Announcement of the lucky draw
winners was made in October 2011.
The fnal customer promotion program was the Gadget
Gifts lucky draw. This program from started in November
and closed on December 31, 2011.
All promotion programs in 2011 were well received
by customers as they enhanced the brand of Sari Roti.
This is evidenced by increased sales of the Companys
products in 2011.
39 Annual Report 2011
Berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan Perseroan,
secara berkesinambungan dan konsisten terbukti
berhasil meningkatkan Brand Awareness Sari Roti. Sari
Roti berhasil memperoleh TOP OF MIND tertinggi untuk
kategori Roti Tawar, yaitu hingga 60,3% (Pesaing kedua
terdekat hanya memperoleh nilai 3.6%.) (survey sebuah
konsultan pemasaran (The Frontier Consulting Group)
yang diekspos dalam sebuah majalah pemasaran di
bulan Agustus 2011).
Perseroan yakin dengan konsep pemasaran dan
kegiatan pemasaran sendiri, Brand Awareness Sari Roti
dapat semakin meningkat di Indonesia. Pada akhirnya
Perseroan mampu meningkatkan penjualan dan dapat
memuaskan bagi pemegang saham Perseroan.
Another example of the Companys achievement in
advancing its Brand Awareness in Indonesia is winning
the TOP BRAND award where Sari Roti scored 60.3%
in the white bread category (the second closest rival
scored just 3.6%) This survey was conducted by
an independent marketing consultant (The Frontier
Consulting Group) and published in August 2011).
Overall, the Company believes that its marketing and
promotional activities and programs have resulted in
increasing its brand positioning in Indonesia and sales of
its products nationwide in 2011.
40 Laporan Tahunan 2011
DISTRIBUSI
Proses pendistribusian produk Perseroan berlangsung
selama 24 jam.
Perseroan masih mempertahankan saluran distribusi
produk Perseroan dalam tiga kelompok besar yaitu :
Pasar Modern, yaitu minimarket, supermarket dan
hypermarket;
Pasar Tradisional, yaitu pedagang roti keliling dari
rumah ke rumah, serta toko-toko kelontong (toko
P&D);
Institusi, yaitu sebagai bahan baku untuk produk
makanan lainnya.
DISTRIBUTION
Sari Roti products are distributed throughout 24 hours to
supply consumers with fresh breads daily.
The Company distributes its products through three main
channels:
Modern channel , such as minimarkets, supermarket
and hypermarkets;
Traditional channel, such as door to door bread
sellers and sundries stores (P&D stores);
To Institutions as raw materials for other food
products.
41 Annual Report 2011
Sari Roti mulai memperkenalkan Savory Products pada tahun 2011

Sari Roti Introduced Savory Products in 2011
42 Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERSEROAN
CORPORATE GOVERNANCE
TUGAS DEWAN KOMISARIS & DEWAN DIREKSI
The Duties of the Board of Commissioners and
the Board of Directors
Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengawasi
dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi dalam
mengelola Perseroan dan menjalankan usaha sesuai
dengan Visi dan Misi. Dewan Komisaris mengawasi
Dewan Direksi agar selalu menerapkan nilai-nilai Tata
Kelola Perseroan yang baik.
Dewan Direksi mempunyai tugas utama yaitu mengelola
Perseroan sejalan dengan Visi dan Misi agar dapat
mencapai target yang telah ditentukan, sehingga
dapat meningkatkan nilai Perseroan. Dewan Direksi
bertanggung jawab terhadap penerapan nilai-nilai
Tata Kelola Perseroan yang baik dari setiap kebijakan
yang diambil Perseroan. Selain itu, Dewan Direksi
juga mempunyai kewajiban untuk memberikan semua
keterangan yang berhubungan dengan Perseroan
kepada Dewan Komisaris.
Frekuensi Pertemuan
Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Dalam sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi telah mengadakan rapat masing-masing
sebanyak dua kali, dengan 100% kehadiran.
Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang
saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) pada tanggal 23 Maret 2011.
Remunerasi
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Komisaris
dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Dewan
Komisaris. Remunerasi tahun 2011 adalah sebesar
Rp7.890.308.581.
The Board of Commissioners has the duty of supervising
and advising the Board of Directors in managing the
Company and its business activities in accordance with
its vision and mission. The Board of Commissioners
supervises the Board of Directors to adhere to the
principles of Good Corporate Governance.
The Board of Directors main duty is to manage the
Company in line with its vision and mission to achieve the
established targets in order to increase the Company's
value. The Board of Directors is responsible to implement
Good Corporate Governance principles in every
Company policy. In addition, the Board of Directors is
also responsible to provide the Board of Commissioners
with all information related to the Company.
Meeting Frequency
The Board of Commissioners and the Board of
Directors Meeting
In 2011, the Board of Commissioners and the Board
of Directors held two meetings each, with 100%
attendance.
General Meeting of Shareholders
The Company held the Shareholders' Annual General
Meeting (AGM) on March 23, 2011.
Remuneration
Remuneration amount given to Commissioners
and Directors in 2011 approved by the Board of
Commisioners. Total Remuneration in 2011 was
IDR7,890,308,581.
43 Annual Report 2011
LAPORAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEES REPORT
Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi
Komite Audit
Komite audit Perseroan terbentuk sejak tanggal
11 November 2010 dan dipimpin oleh Komisaris
Independen. Tiap-tiap anggota Komite Audit merupakan
pihak independen dengan keahlian yang memadai untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 adalah
sebagai berikut :
Ketua | Chairman
Seah Kheng Hong Conrad
Anggota | Members
Denny
Antonius Bayu Purnama Irawan
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite audit bertugas dan bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat profesional yang independen
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh Dewan Direksi dan
mengindentifkasikan hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris yang antara lain meliputi :
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan oleh Perseroan seperti
laporan keuangan, proyeksi keuangan dan informasi
keuangan lainnya;
Melakukan penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan-peraturan dibidang Pasar Modal
dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan;
Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh
Internal Audit Perseroan;
Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko
yang ada pada operasi Perseroan dan pelaksanaan
manajemen risiko oleh Dewan Direksi;
Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada
Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perseroan; dan
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan lainnya.
Structure, Composition, Expertise and Independency
of the Audit Committee
The Companys Audit Committee was established
on November 11, 2010 and led by an Independent
Commissioner. Every Audit Committee member
represents an independent party who possessed
adequate expertise to carry out the duties and
responsibilities of the Audit Committee.
The Structure of Audit Committee as of December 31,
2011 is as follows :
Duties and Responbilities
The Audit Committees duties and responsibilities are to
provide independent professional opinion to the Board of
Commissioners or for any reports or matters submitted
by the Board of Directors and to identify on matters that
require the attention of the Board of Commissioners,
including :
Conducts a review of fnancial information which
will be issued by the Company such as fnancial
statements, fnancial projections and other fnancial
information;
Conducts a review of Company's compliance to
the related regulations on Capital Market and other
regulations related to the Company's activities;
Conducts a review of the Companys Internal Audits
inspection;
Reports to the Board of Commissioners regarding
various risks that exist within the Companys operation
and implementation of risk management by the Board
of Directors;
Conducts a review and report to the Board of
Commissioners regarding complaints to the
Company; and
Maintains confdentiality of the documents, data and
other Companys information.
44 Laporan Tahunan 2011
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit
melakukan rapat dengan pihak management untuk
mengkomunikasikan hal-hal penting yang perlu
diperhatikan. Rapat Komite Audit telah dilakukan dan
dihadiri oleh Finance Director, General Manager Finance
Accounting, Manager Finance Accounting dan Sekretaris
Perusahaan. Komite Audit dibantu oleh Audit Internal dan
Audit eksternal dalam pelaksanaan tugasnya.
Frekuensi Pertemuan
Rapat Komite Audit
Dalam sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah
mengadakan rapat sebanyak dua kali, dengan 100%
kehadiran.
AUDIT INTERNAL
Dewan Direksi bertanggung jawab dalam merancang
sistem internal audit untuk proses pelaporan internal,
mencakup seluruh prosedur standar Perseroan dan
jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Dewan Direksi
dibantu oleh Divisi Internal Audit yang merupakan fungsi
Independen yang melapor langsung kepada Presiden
Direktur & CEO dan kepada Dewan Komisaris melalui
Komite Audit.
Misi Internal Audit adalah mendukung Dewan Direksi
dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal
terhadap seluruh kegiatan operasional Perseroan
berdasarkan tingkat risiko untuk mendukung tercapainya
tujuan Perseroan.
Perseroan membentuk Unit Audit Internal yang
dipimpin oleh Manajer Audit Internal. Unit Audit Internal
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur
& CEO dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit.
Unit Audit Internal memiliki Piagam Internal Audit yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan kerja. Manager
Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
Direktur & CEO atas persetujuan Dewan Komisaris.
Pengendalian Intern
Perseroan melakukan usaha yang berkesinambungan
dalam memperkuat Pengendalian Intern sebagai bagian
dari usaha untuk mencapai Tata Kelola Perseroan yang
baik. Perseroan telah mensosialisasikan program "Kode
Etik Perilaku dan Bisnis" kepada seluruh karyawan.
In performing the duties, the Audit Committee conducts
several meetings with the management to communicate
important matters that need attention. Audit Committee
meetings have been conducted and attended by
the Finance Director, General Manager of Finance
Accounting, Finance Accounting Manager and Corporate
Secretary. The Audit Committee is assisted by the Internal
Audit and External Audit in the execution of its duty.
Meeting Frequency
Audit Committee Meeting
In 2011, the Audit Committee held two meetings with
100% attendance.
INTERNAL AUDIT
The Board of Directors is responsible for designing an
internal audit system for the process of internal report,
covering all of the Companys standard operation
procedures and the reporting protocol. In the
implementation, the Board of Directors is assisted by the
Internal Audit Division which represents independent
function and directly reports to the President Director
& CEO and to the Board of Commissioners through the
Audit Committee.
The Internal Audit mission is to support the Board of the
Directors in performing the activities of internal monitoring
to all of the Companys operation activities, based on
the risk level in order to support the achievement of the
Companys objectives.
The Company established the Internal Audit Unit, led by
Internal Audit Manager. The Internal Audit Unit reports
directly to the President Director & CEO and coordinates
with the Audit Committee. The Internal Audit Unit adheres
to the Internal Audit Charter which serves as guidance
of work. The Internal Audit Manager is appointed and
dismissed by the President Director & CEO with the
approval of the Board of Commissioners.
Internal Control
The Company made ongoing efforts to strengthen
internal controls in order to achieve good corporate
governance. The Company has "Code of Ethics and
Business Conduct" that has been disseminated to all
employees. The entire message has been communicated
45 Annual Report 2011
Seluruh pesan dan amanat manajemen dikomunikasikan
dengan baik sehingga praktek operasi bisnis sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan. Prosedur atau
standar kerja didokumentasikan dengan baik dalam media
yang dapat dengan mudah diakses oleh para karyawan,
proses pengawasan atas pelaksanaan operasional
Perseroan dilakukan oleh tiap-tiap departemen dan diawasi
pelaksanaannya oleh Audit Internal dan Komite Audit.
MANAJEMEN RISIKO
Kegiatan bisnis Perseroan dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang memiliki risiko-risiko. Kajian risiko dilakukan
oleh Dewan Direksi untuk menetapkan kebijakan yang
tepat dalam pengambilan keputusan.
Seperti halnya bidang usaha lainnya, bidang usaha
Perseroan juga tidak lepas dari tantangan dan risiko
secara makro maupun mikro. Risiko yang diperkirakan
dapat mempengaruhi usaha Perseroan sebagai berikut:
RISIKO USAHA
Risiko yang berhubungan dengan kegiatan
operasional.
Kontaminasi atas produk yang dihasilkan Perseroan
baik pada saat sebelum diolah (bahan baku), dalam
proses produksi dan pada saat didistribusikan.
Perseroan menghadapi risiko tercemarnya produk baik
sebelum diolah (bahan baku), dan dalam proses produksi
maupun pada saat di distribusikan ke konsumen.
Kontaminasi produk akan mengakibatkan hilangnya
kepercayaan pelanggan terhadap Perseroan dan akhirnya
dapat menyebabkan penurunan pendapatan Perseroan.
Umur Produk yang relatif singkat
Produk perseroan mempunyai umur produk yang sangat
singkat. Hal ini menghadapi risiko terjadinya kerusakan
produk perseroan sebelum tanggal kadarluarsanya
dan risiko terjadinya pengembalian produk kadarluarsa
yang tinggi. Untuk menanggulangi risiko-risiko tersebut,
Perseroan melakukan cara pembuatan produk yang baik
yang sesuai dengan GMP (Good Manufacturing Practice)
dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
serta estimasi penjualan yang tepat oleh Perseroan.
so that the practice of business operations is in
accordance with the values adopted by the Company.
Procedures or work standards are well documented and
can be easily accessed by employees, the supervision
over the implementation of operations performed by
each department and its implementation monitored by
the Internal Audit and Audit Committee.
RISK MANAGEMENT
The Company's business activities are infuenced by
various factors that pose a risk. Risk analysis is performed
by the Board of Directors in order to set proper policy in
every decision made.
Like all commercial operations, the Company's business
is also not free of challenges and risks at the macro
and micro levels. Risks that may affect the company's
business are as follows:
BUSINESS RISK
Risks associated with operational activities
Contamination of products produced by the Company
whether before processing (raw materials), in the
production and distribution processes.
The Company encounters the risk of product
contamination whether before processing (raw
materials), in the production and the distribution
process. Contamination of the product will result in the
loss of consumers confdence in the Company and may
eventually cause a decrease in the Company's revenue.
Short shelf life of the products
The Company's products have a very short shelf
life. This may result in high spoilage of the product
as well as the risk of returned products. In order to
mitigate these risks the Company employs GMP (Good
Manufacturing Practice) and SSOP (Sanitation Standard
Operating Procedure) in its manufacturing process and
sales forecasting to ensure appropriate production
volume is manufactured.
46 Laporan Tahunan 2011
Ketersediaan gandum sebagai bahan baku
tepung terigu
Perseroan menggunakan bahan
baku tepung terigu yang diolah
dari gandum impor. Kenaikan
harga tepung terigu secara
signifkan akan berdampak pada
menurunnya tingkat proftabilitas
Perseroan. Untuk menanggulangi
risiko tersebut maka Perseroan
melakukan efsiensi internal
sebelum memutuskan untuk
menyesuaikan kenaikan harga produk jadi.
Ketersediaan pasokan energi
Saat ini energi utama yang digunakan oleh Perseroan adalah
gas alam dan listrik. Ketersediaan energi yang terhambat
akan menyebabkan pabrik dan fasilitas produksi Perseroan
tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengurangi risiko
tersebut maka dalam jangka pendek Perseroan akan
mengusahakan pasokan produk dari pabrik lain yang
terdekat. Dalam jangka panjang Perseroan akan mencari
pengganti sumber energi lainnya.
Risiko pemogokan tenaga kerja
Manajemen Perseroan memiliki hubungan baik dengan serikat
pekerja, namun tidak ada jaminan kepastian bahwa tidak
akan ada pemogokan tenaga kerja. Untuk mengurangi risiko
tersebut maka Perseroan senantiasa mematuhi peraturan
Ketenagakerjaan dan terus meningkatkan kesejahteraan para
pekerja melalui kerja sama yang baik dengan serikat pekerja
yang terbentuk di Perseroan sejak tahun 2006.
Risiko ketersediaan suku cadang
Perseroan menggunakan mesin-mesin yang diproduksi
oleh penyedia mesin tertentu yang memiliki teknologi.
Risiko yang dihadapi Perseroan adalah ketidak tersediaan
suku cadang akibat dari mesin yang ada di Perseroan
telah tidak diproduksi lagi oleh penyedia mesin. Untuk
menghadapi risiko tersebut Perseroan berupaya untuk
mencari dari vendor lain dan mempersiapkan untuk
mengganti dengan mesin yang lebih baru. Dalam jangka
panjang Perseroan juga terus berupaya untuk mencari
mesin-mesin yang bisa diproduksi secara lokal.
Availability of wheat as raw material of flour
The Company uses processed
four from imported wheat.
An increase in four prices will
signifcantly decrease the level of
proftability of the Company. To
manage this risk, the Company
conducts internal effciency
evaluation before deciding to
adjust prices of fnished products.
Availability of Energy Supply
Currently the primary energy used by the Company
is natural gas and electricity. Any disruption of
energy supplies will adversely impact the Companys
manufacturing process. To manage this risk in the short
term, the Company will endeavor to supply the products
from other nearby factories. In the longer term the
Company will seek alternative sources of energy.
Risk of Labors Strikes
The Companys management has good labour relations
with its unions, however there is no certainty that there
will be no labor strikes. To reduce this risk the Company
complies with labor regulations and continues to improve
the welfare of workers through good cooperation with its
labour unions that were formed since 2006.
Risk relating to availability of spare parts
The Company uses production machines which are
dependent on the technology of the vendor. The lack of
machine spare parts or the discontinuation of machine
model poses risks to the Company. To deal with this risk
the Company seeks alternative vendors with adequate
supplies of parts and machinery. In the long term the
Company is also looking to source machines that could
be produced locally.
47 Annual Report 2011
48 Laporan Tahunan 2011
Risiko yang berhubungan dengan kondisi
pasar dan penjualan
Fluktuasi mata uang asing
Perseroan membeli beberapa bahan baku utama yang
dipengaruhi oleh fuktuasi mata uang asing baik langsung
maupun tidak langsung antara lain tepung terigu, gula
dan ragi. Selain itu, suku cadang mesin-mesin dan bahan
kemasan juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar
Rupiah terhadap valuta asing. Sementara pendapatan
Perseroan dihasilkan dalam mata uang Rupiah.
Perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing yang
terjadi secara signifkan dapat memberikan dampak
kenaikan harga beberapa jenis bahan baku, berbagai
bahan kemasan atau beberapa jenis suku cadang
mesin-mesin produksi. Hal tersebut tidak selalu dapat
disertai dengan kenaikan harga jual produk Perseroan
dan karenanya akan berdampak negatif terhadap nilai
penjualan dan tingkat proftabilitas.
Persaingan Usaha
Semakin menariknya industri roti di Indonesia, sangat
besar kemungkinan akan ada Perseroan baru yang
memproduksi produk sejenis dengan Perseroan. Hal ini
bisa menjadi pesaing bagi Perseroan.
Selain itu, semakin berkembangnya toko-toko modern
di Indonesia, yang melakukan proses produksi roti untuk
dijual sendiri, maka Perseroan harus menghadapi risiko
pesaingan usaha dengan pelanggannya sendiri. Untuk
mengatasi kedua risiko ini, Perseroan terus melakukan
inovasi-inovasi produk, menjual dengan harga yang
bersaing, dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan
dan konsumennya. Demikian pula kemampuan penetrasi
produk Perseroan di tingkat peritel juga terus ditingkatkan,
yaitu dengan kekuatan manajemen distribusi yang dimiliki
oleh Perseroan.
Risiko yang berhubungan dengan kebijakan
pemerintah dan lingkungan sosial
Kenaikan upah minimum regional/ propinsi yang melebihi
tingkat infasi akan mempengaruhi biaya produksi
Perseroan. Konstribusi biaya karyawan produksi terhadap
biaya produksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 adalah sekitar 5%. Hal ini disebabkan
karena Perseroan mengandalkan tenaga kerja dalam
Risks relating to market conditions and sales
Foreign Currency Fluctuation
The Company purchases several key raw materials that
are affected by fuctuations in foreign currencies either
directly or indirectly including four, sugar and yeast. In
addition, spare part machines and packaging materials
are also infuenced by the movement of the Rupiah
against foreign currencies while the Companys revenues
are denominated in Rupiah.
Indonesian Rupiah exchange rate fuctuations can
signifcantly impact some raw material prices, various
types of packaging materials or production machinery
spare parts. Such risks may not be easily pass on by
increasing the average selling price of its products
resulting in lower proftability.
Business Competition
The lucrative bread business in Indonesia is likely to see
new competitors entering the industry to vie for a slice of
the business.
Additionally, competition may come in the form of breads
sold using private label in retail stores. To address this
risk, the company strives to enhance its products
through innovation, maintaining competitive prices, and
increasing customer satisfaction levels. Similarly, through
effective distribution management, the Company has
made signifcant inroads in expanding its retail network
throughout Indonesia.
Risks associated with government policy
and social environment
An increase in the regional/provincial minimum wage,
which is higher than the infation rate, will affect the
Companys production costs. The contribution of direct
labor to production costs for the year ending December
31, 2011, was approximately 5% as the Company relies
on labor in its production process. The Company has
49 Annual Report 2011
proses produksi. Selama ini, Perseroan berusaha untuk
mengatasi kenaikan upah minimum regional/propinsi
dengan meningkatkan harga jual produk Perseroan.
Namun, apabila upah minimum regional/ propinsi
meningkat tajam dan tidak terkendali dengan baik maka
biaya produksi akan meningkat cukup signifkan. Maka
untuk menghadapi risiko ini Perseroan terus melakukan
kegiatan operasionalnya secara efsien dan mengurangi
waste atau tidak memenuhi standar.
Kestabilan kondisi ekonomi, politik dan
sosial
Kondisi ekonomi, politik dan sosial Indonesia turut
mempengaruhi jalannya kegiatan usaha Perseroan.
Ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik dan sosial
Indonesia dapat menyebabkan kerusuhan oleh buruh
ataupun massa yang berada diluar kendali Perseroan.
Selain itu, hal tersebut dapat berdampak pula pada
daya beli konsumen Perseroan yang selanjutnya dapat
menyebabkan penjualan Perseroan menurun. Apabila
terjadi kerusuhan ataupun huru hara yang disebabkan
ketidakstabilan kondisi ekonomi, politik, dan sosial
Indonesia, maka Perseroan dapat mengalami dampak
negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan, hasil
operasi dan prospek usahanya.
Isu bahan pengawet dan kehalalan
Mengingat produk Perseroan adalah makanan yang
memiliki umur lebih dari satu hari, Perseroan menghadapi
risiko adanya isu yang berkembang di tengah masyarakat
sehubungan dengan bahan pengawet yang digunakan
yang dapat membuat produk Perseroan bertahan untuk
beberapa hari. Isu tersebut dapat memberikan gambaran
yang tidak baik atas bahan baku yang digunakan serta
proses produksi dan pengolahan yang dilakukan oleh
Perseroan. Selain itu, dapat berkembang pula isu
mengenai halal atau tidaknya produk yang dihasilkan
Perseroan. Apabila isu-isu tersebut berkembang di tengah
masyarakat maka terdapat kemungkinan permintaan
pasar atas produk-produk Perseroan menjadi berkurang
dan mengakibatkan turunnya penjualan Perseroan.
tried to pass on the increase in the regional/provincial
minimum wage to the Companys selling price.
However, if the regional minimum wage increases
signifcantly and is not properly managed, the Companys
production costs will also increase signifcantly. To offset
such risk, the Company regularly conducts operational
activities to optimize effciencies and reduce the
production's spoilage.
The stability of the economic, political and
social
Economic, political and social conditions in Indonesia also
infuence the course of the Company's business activities.
Instability of economic, political and social conditions
could lead to riots by workers or the masses which are
beyond the control of the Company. In addition, it could
impact the purchasing power of consumers and result in
a weaker sales forecast of the Company. In the event of
impairment or civil riots affecting the economy, political
and social milieu in Indonesia, the Company could
experience a negative impact on business operations,
fnancial performance, operating results and business
prospects.
Preservatives and halal issues
Given the Company's products are foods that have a
lifespan of more than one day, the Company faces the
risk of developing issues in the community with respect
to the use of preservatives to lengthen the shelf life of
the Companys products. Such issues would not have a
positive impact on the Companys production process.
Furthermore, issues may arise regarding the halal status
of the Companys products. If these issues surface in the
community, they would adversely affect the sales of the
companys products.
50 Laporan Tahunan 2011
Bencana alam
Pabrik-pabrik Perseroan berada di wilayah Indonesia dan
pendistribusian produk-produk Perseroan juga ditujukan
ke pasar Indonesia. Indonesia merupakan negara yang
rentan terhadap terjadinya bencana alam seperti gempa
bumi, gunung berapi, banjir dan lain-lain. Apabila terjadi
bencana alam di Indonesia, maka proses produksi
Perseroan dapat terganggu. Selain itu, dapat menganggu
pengiriman bahan baku oleh supplier dan pendisribusian
produk-produk yang dihasilkan Perseroan ke tempat
peritel atau ke stock point. Perseroan menghadapi risiko
lamanya proses transportasi tersebut apabila terjadi
bencana alam. Hambatan dalam pendistribusian produk
akan mengakibatkan umur produk menjadi pendek dan
harus segera dapat terjual dan dikonsumsi.
Natural Disaster
The Companys factories are located in various parts of
Indonesia forming a wide distribution network. Indonesia
is a country that is susceptible to natural disasters such as
earthquake, volcano eruption, foods and others. Should
there be a natural disaster in Indonesia, the Companys
production process could be disrupted. Also, there
could be disruptions in the delivery of raw materials
by suppliers and in the distribution of the Companys
products to retailers or to stock points. Damage to
highways and roads caused by natural disasters could
adversely impact distribution of the Companys products
resulting in a shorter shelf life where the products will
have to be immediately sold and consumed.
51 Annual Report 2011
52 Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
Santunan dan Buka Puasa Bersama
Perseroan aktif dalam memberikan santunan ke beberapa
yayasan atau panti asuhan seperti mengadakan berbuka
puasa bersama dengan anak yatim piatu.
Bantuan Sosial
Secara konsisten, Perseroan mendukung berbagai
program bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah
bencana alam maupun bantuan sosial bagi masyarakat
yang kurang mampu. Perseroan juga memberikan
bantuan pembagian komputer untuk sekolah-sekolah
disekitar lingkungan Perseroan, yayasan dan panti
asuhan.
Donation and Breaking-of-Fast
Ceremonies
The Company has an active outreach program providing
beneft to some foundations such as the breaking-of-fast
ceremony during Ramadhan with orphans.
Social Assistance
The Company continues to support a variety of assistance
programs to people affected by natural disasters as
well as social assistance for the poor. The Company
also provides support for the computer department of
schools, foundations and orphanages situated near its
factories.
53 Annual Report 2011
Program Mudik Bersama Untuk Para
Tukang Roti Keliling
Sejak beberapa tahun lalu Perseroan. menyelenggarakan
program mudik bersama untuk penjaja Sari Roti keliling.
Dengan menyediakan Bus gratis menjelang hari raya
Idul Fitri Perseroan memberikan kemudahan transfortasi
bagi yang ingin berlebaran bersama sanak keluarga di
kampung halaman.
Anti Narkoba
Perseroan ikut serta dalam
program penyuluhan Anti
Narkoba untuk mensukseskan
salah satu program pemerintah.
'Back to Village' Programs for Hawkers
For the past several years The Company has provided
the 'Back to Village' program for their neighbourhood
bread vendors. By providing free Bus services on the eve
of the Hari Raya Idul Fitri Holiday, the Company enables
those who wish to return to their hometown to be with
family and relatives.
Anti-Drug
The Company also
participated in the Anti-
Drug counseling program
along the guidelines of the
government program.
54 Laporan Tahunan 2011
Overview
Good management of Human Resources (HR) following
best practices is the key to the success of the Company.
The Company has a total of 490 permanent employees
as of December 31, 2011.
The Company emphasizes continuous training for its
employees through personal development, business
perspectives and management, as well as technical
knowledge programs, which are integral to its operations.
The following are some of the internal and external
training programs that the Company provides for its
employees :
GMP (Good Manufacturing Practice) and SSOP
(Sanitation Standard Operating Procedure)
Work Safety
WIT (Work Instruction Training)
TPM (Total Productivity Maintenance)
Baking Training School
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
Training
Familiarization policy and SOP (Standard Operating
Procedure) of LPPOM MUI
Tax Training
Leadership

2011 Review
Training and Gathering
The Companys sales force received effective regular
training, to upgrade their skills and improve professional
competencies, disciplines and moral values.
Gambaran Umum
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan
sesuai dengan penerapan terbaik merupakan salah satu
kunci dalam keberhasilan Perseroan. Total karyawan
pada 31 Desember 2011 adalah 490 karyawan tetap.
Perseroan menekankan pentingnya program pelatihan
yang berkesinambungan, baik dalam hal pengembangan
diri, perspektif bisnis dan manajemen, serta pengetahuan
teknis. Beberapa pelatihan yang diberikan Perseroan
kepada karyawan baik berupa pelatihan didalam maupun
di luar Perseroan adalah :
GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP
(Sanitation Standard Operating Procedure)
Keselamatan Kerja (K3)
WIT (Work Instruction Training)
TPM (Total Productivity Maintenance)
Baking Training School
HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)
Training
Sosialisasi kebijakan dan SOP (Standard Operating
Procedure) dari LPPOM MUI
Pelatihan Pajak
Kepemimpinan
Ulasan Kinerja 2011
Pelatihan dan Gathering
Salesman sebagai ujung tombak bagi Departemen Sales
mendapatkan pelatihan berkala, baik secara kemampuan
individu, kedisplinan maupun nilai-nilai moral.
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
55 Annual Report 2011
Kegiatan Olahraga
Selain menyediakan pelatihan yang sifatnya meningkatkan
kemampuan yang berhubungan dengan bidang kerjanya,
Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia juga
memberikan kegiatan yang sifatnya olahraga seperti
olahraga bulu tangkis, futsal, sepak bola dan senam
aerobic bagi karyawan wanita.
Kode Etik
Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini merupakan penegasan
dan bukti komitmen dari Manajemen Perseroan terhadap
para pemegang saham mengenai bagaimana pola
perilaku bisnis yang ditetapkan oleh perseroan yang
merupakan standar operasional bagi seluruh karyawan
Perseroan.

Sekaligus Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini disusun
sebagai upaya efektif Perseroan untuk mendidik dan
melatih Karyawan guna mencegah dan mendeteksi
secara dini pelanggaran hukum.
Didalam Kode Etik Perilaku dan Bisnis ini diatur perihal
Bagaimana Kita Berbisnis, Perilaku di Tempat Kerja dan
Konfik Kepentingan yang diharapkan dapat mencakup
seluruh aspek-aspek etika bisnis yang menjadi pedoman
moral dan etika bagi seluruh karyawan.
Bagaimana Kita Berbisnis
Perseroan dalam menjalankan bisnis selalu berpedoman
pada kejujuran, integritas, keterbukaan serta menghormati
hukum. Perseroan menuntut seluruh karyawan untuk
bersikap anti korupsi, yaitu tidak menerima hadiah
atau pembayaran yang merupakan atau dapat diartikan
sebagai suap.
Perseroan berkomitmen untuk berhubungan secara
adil baik dengan pelanggan, pemasok, pesaing, dan
karyawannya. Seluruh karyawan harus patuh pada
kebijakan Perseroan mengenai prosedur pembelian.
Perilaku di Tempat Kerja
Perseroan memiliki komitmen pada keanekaragaman
dalam lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling
percaya dan saling menghormati, dan semua itu harus
tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari oleh
seluruh karyawan Perseroan. Karyawan dituntut untuk
memiliki standar moral dan integritas yang tinggi,
Lingkungan kerja bebas dari obat-obatan terlarang.
Keselamatan, kesehatan dan keamanan senantiasa
menjadi perhatian utama Perseroan.
Sports activities
In addition to providing training that increases employees
skills upgrading, the department of Human Resource
also organizes sports activities, such as badminton,
futsal, soccer for male staff and aerobic exercise classes
for female employees.
Code of Conduct
The Code of Ethics and Business Conduct is an
affrmation and evidence of the Companys commitment
on acceptable professional business behaviors pursuant
to the operational standards for all employees of the
Company.
The Code of Ethics and Business Conduct was developed
by the Company to educate and train employees to
prevent and detect violations of lawful conduct at an
early stage.
The Code of Ethics and Business Conduct comprise
"How We Conduct Business", "Behavior in the Workplace"
and "Confict of Interest" which is expected to cover all
aspects of business ethics governing moral and ethical
guidelines for all employees.
How We Conduct Business
The Company espouses behavior based on honesty,
integrity, openness and respect for all employees. All
employees are to comply with the anti-corruption act,
including not receive gifts, favors or payments that are or
could be construed as a bribe.
The Company is committed to deal fairly with customers,
vendors, competitors, and employees. All employees must
adhere to Company policy regarding the procurement
procedures.
Behavior in the Workplace
The Company is committed to diversity in the work
place characterized by mutual trust and respect, and
this is refected in the attitudes and daily behavior by
all employees. Employees are also required to have
moral standards and integrity and maintain a drug free
environment. Health and safety are of utmost importance
to the Company.
56 Laporan Tahunan 2011
Konflik Kepentingan
Karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya harus menghindari tindakan-tindakan yang
dapat menyebabkan timbulnya konfik kepentingan antara
perseroan dan pribadi. Seluruh karyawan Perseroan tidak
dibenarkan mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau
orang lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka.
Kepatuhan
Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini merupakan
unsur utama dalam keberhasilan pelaksanaan Kode Etik
ini. Direksi bertanggung jawab agar prinsip-prinsip ini
dikomunikasikan, dipahami dan dipatuhi oleh seluruh
karyawan Seluruh manajemen senior bertanggung jawab
atas penerapan prinsip-prinsip, bilamana perlu melalui
pengarahan yang lebih terinci.
Conflict of Interest
Employees in carrying out their duties and responsibilities
should avoid actions that may cause confict of interest
between the company and the individual. All employees
are not justifed in seeking advantage for himself or
others through abuse of their position.
Compliance
Adherence to these principles is an essential element in
the successful implementation of this code. The Board of
Directors is responsible for ensuring that these principles
are communicated, understood and observed by all
employees while senior management is responsible for
the implementation of the principles, if necessary through
more detailed guidance.
57 Annual Report 2011
DEWAN KOMISARIS
The Board Of Commissioners
Benny Setiawan Santoso Tan Hang Huat Seah Kheng Hong Conrad
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
DEWAN DIREKSI
The Board of Directors
Wendy Sui Cheng Yap Indrayana Kaneyoshi Morita
Presiden Direktur & CEO Direktur Direktur
President Director & CEO Director Director
Takao Okabe Yenni Husodo Chin Yuen Loke
Direktur Direktur Direktur Tidak Terafliasi
Director Director Non-Affliated Director
PERNYATAAN
ACKNOWLEDGEMENT
Dewan Komisaris dan Direksi yang bertanda tangan
dibawah ini menyatakan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi dan seluruh informasi yang dilaporkan
dalam Laporan Tahunan 2011.
The Board of Commissioners and Board of Directors
declare they are fully responsible for the accuracy and all
information recorded in this Annual Report 2011.
PT. Nipon Indosari Corpindo Tbk Kawasan Industri Jababeka, Jl. Jababeka XII A, Blok W 40-41 Cikarang, Bekasi 17530, Indonesia
Tel. :(021) 893 5088 (Hunting), Fax : (021) 893 5286, 893 5473

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010/
financial statements with independent auditors report
years ended December 31, 2011 and 2010

Y E
Purwantono, Suherman & Surja
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.


PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT
YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2011 AND 2010






Daftar Isi

Halaman/Page

Table of Contents


Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report

Laporan Posisi Keuangan ... 1 - 2 .Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif .... 3 ..Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas .......... 4 .......Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas ... . 5 ...Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan ...... 6 - 55 ................Notes to the Financial Statements



***************************






Y E
Y E

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial
statements.

1

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)



Catatan/
2011 Notes 2010

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 48.397.360.886 2b,2j,4,25 120.721.694.375 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 2j,5,25 Trade receivables
Pihak ketiga 101.501.209.883 73.792.955.578 Third parties
Pihak berelasi 1.886.686.454 2k,22 1.848.684.827 Related party
Piutang lain-lain 262.603.539 2j,25 - Other receivables
Persediaan 16.305.869.407 2c,6 9.602.287.926 Inventories
Biaya dibayar di muka 2.891.390.294 2d 335.481.876 Prepaid expenses
Pajak pertambahan nilai 12.602.143.685 2.230.542.789 Value added taxes
Uang muka 6.383.688.610 4.455.099.046 Advances

TOTAL ASET LANCAR 190.230.952.758 212.986.746.417 TOTAL CURRENT ASSETS


ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan Fixed assets - net of
sebesar Rp108.964.880.313 accumulated depreciation
pada tahun 2011 of Rp108,964,880,313 in
dan Rp86.240.313.042 2011 and Rp86,240,313,042
pada tahun 2010 546.098.568.681 2e,2f,7 345.865.687.828 in 2010
Deposito jaminan 8.774.420.148 2j,23c,23e,25 6.410.058.069 Guarantee deposits
Aset tidak lancar lainnya 14.032.976.913 2j,8,25 3.002.849.512 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK TOTAL NON-CURRENT
LANCAR 568.905.965.742 355.278.595.409 ASSETS

TOTAL ASET 759.136.918.500 568.265.341.826 TOTAL ASSETS





The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial
statements.
2
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Continued)
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)

Catatan/
2011 Notes 2010


LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha 2j,9,25 Trade payables
Pihak ketiga 47.816.645.361 19.449.334.803 Third parties
Pihak berelasi 17.736.833.011 2k,22 7.897.018.340 Related parties
Utang lain-lain 65.876.802.143 2j,10,25 36.795.135.334 Other payables
Utang pajak 6.454.184.728 2h,11a 15.604.637.383 Taxes payable
Biaya masih harus dibayar 10.324.652.712 2j,12,25 12.892.996.146 Accrued expenses

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT
JANGKA PENDEK 148.209.117.955 92.639.122.006 LIABILITIES


LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT
PANJANG LIABILITIES
Jaminan pelanggan 8.819.229.298 2j,23c,25 6.107.613.361 Customers deposits
Utang bank jangka panjang 33.071.521.262 2j,13,25 - Long-term bank loan
Liabilitas pajak tangguhan - neto 10.989.153.322 2h,11f 7.948.815.578 Deferred tax liability - net
Liabilitas imbalan kerja karyawan 11.606.713.877 2i,14 6.117.360.043 Liability for employee benefits

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT
JANGKA PANJANG 64.486.617.759 20.173.788.982 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 212.695.735.714 112.812.910.988 TOTAL LIABILITIES


EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp100 par value
Rp100 per saham per share
Modal dasar - Authorized - 3,440,000,000
3.440.000.000 saham shares
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - Issued and fully paid -
1.012.360.000 saham 101.236.000.000 15 101.236.000.000 1,012,360,000 shares

Tambahan modal disetor - neto 173.001.428.035 16 173.001.428.035 Additional paid-in capital - net

Saldo laba - belum ditentukan Retained earnings -
penggunaannya 272.203.754.751 181.215.002.803 unappropriated

TOTAL EKUITAS 546.441.182.786 455.452.430.838 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 759.136.918.500 568.265.341.826 EQUITY







The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial
statements.
3
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)



Catatan/
2011 Notes 2010

PENJUALAN NETO 813.342.078.952 2g,2k,18,22 612.192.357.641 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 433.938.241.819 2g,2k,19,22 323.167.484.228 COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 379.403.837.133 289.024.873.413 GROSS PROFIT

Beban penjualan (183.167.996.158) 2g,20 (133.769.106.121) Selling expenses
Beban umum dan administrasi (49.749.648.429) 2g,21 (29.563.972.815) General and administrative expenses
Penjualan barang usang 10.143.298.576 2g 6.750.535.327 Sales of scrap
Laba (rugi) selisih kurs - bersih (2.995.175.384) 2m 3.337.717.871 Gain (loss) on foreign exchange - net
Laba (rugi) penjualan aset tetap (65.862.741) 2e,7 187.980.143 Gain (loss) on sale of fixed assets
Beban operasi lain (341.598.266) 2g (310.122.796) Other operating expenses


LABA USAHA 153.226.854.731 135.657.905.022 INCOME FROM OPERATIONS


Pendapatan keuangan 1.721.179.555 2j 4.079.913.333 Finance income
Beban keuangan - 2j (5.071.844.926) Finance expenses

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE
PENGHASILAN 154.948.034.286 134.665.973.429 INCOME TAX



BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2h,11c INCOME TAX EXPENSE
Kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Current
Tangguhan 3.040.337.744 1.358.326.554 Deferred


Total Beban Pajak Penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Total Income Tax Expense

LABA NETO TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 NET INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN - - INCOME

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE
TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 INCOME FOR THE YEAR


LABA PER SAHAM 114,52 2n 106,38 EARNINGS PER SHARE














The original financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. 3
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in rupiah) Catatan/ 2011 Notes 2010 PENJUALAN NETO 813.342.078.952 2g,2k,18,22 612.192.357.641 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 433.938.241.819 2g,2k,19,22 323.167.484.228 COST OF GOODS SOLD LABA BRUTO 379.403.837.133 289.024.873.413 GROSS PROFIT Beban penjualan (183.167.996.158) 2g,20 (133.769.106.121) Selling expenses Beban umum dan administrasi (49.749.648.429) 2g,21 (29.563.972.815) General and administrative expenses Penjualan barang usang 10.143.298.576 2g 6.750.535.327 Sales of scrap Laba (rugi) selisih kurs - bersih (2.995.175.384) 2m 3.337.717.871 Gain (loss) on foreign exchange - net Laba (rugi) penjualan aset tetap (65.862.741) 2e,7 187.980.143 Gain (loss) on sale of fixed assets Beban operasi lain (341.598.266) 2g (310.122.796) Other operating expenses LABA USAHA 153.226.854.731 135.657.905.022 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 1.721.179.555 2j 4.079.913.333 Finance income Beban keuangan - 2j (5.071.844.926) Finance expenses LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 154.948.034.286 134.665.973.429 INCOME TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2h,11c INCOME TAX EXPENSE Kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Current Tangguhan 3.040.337.744 1.358.326.554 Deferred Total Beban Pajak Penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Total Income Tax Expense LABA NETO TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN - - INCOME TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 115.932.533.042 99.775.124.375 INCOME FOR THE YEAR LABA PER SAHAM 114,52 2n 106,38 EARNINGS PER SHARE

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial
statements.

4

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
STATEMENTS OF CHANGES IN
EQUITY
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)



Modal saham
ditempatkan Saldo laba
dan disetor Tambahan (Belum ditentukan
penuh/ modal disetor - penggunaannya)/ Total
Issued and neto/ Retained ekuitas/
Catatan/ fully paid Additional paid- earnings Total
Notes capital stock in capital - net (Unappropriated) equity


Saldo, 31 Desember 2009 86.050.600.000 349.534.267 81.439.878.428 167.840.012.695 Balance, December 31, 2009

Penambahan modal saham Additional capital stock from
melalui penawaran initial public offering
umum perdana (IPO) 15,16 15.185.400.000 178.428.450.000 - 193.613.850.000 (IPO)

Biaya penerbitan saham 16 - (5.776.556.232) - (5.776.556.232) Stock issuance cost

Laba neto tahun berjalan - - 99.775.124.375 99.775.124.375 Net income for the year

Saldo, 31 Desember 2010 101.236.000.000 173.001.428.035 181.215.002.803 455.452.430.838 Balance, December 31, 2010

Laba neto tahun berjalan - - 115.932.533.042 115.932.533.042 Net income for the year

Dividen 15 - - (24.943.781.094) (24.943.781.094) Dividend

Saldo, 31 Desember 2011 101.236.000.000 173.001.428.035 272.203.754.751 546.441.182.786 Balance, December 31, 2011








































The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

5

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah)

Catatan/
2011 Notes 2010



ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 796.101.771.127 596.590.101.410 Collections from customers
Penerimaan dari pendapatan Cash received from interest
bunga 1.721.179.555 4.079.913.333 income
Pembayaran untuk beban Payments for operational
operasional (260.960.498.446) (113.583.928.948) expenses
Pembayaran kepada pemasok Payments to suppliers and
dan kontraktor (280.982.126.088) (321.095.749.582) contractors
Pembayaran untuk gaji dan Payments of salaries and
kesejahteraan karyawan (54.487.230.120) (33.458.264.517) employee benefits
Pembayaran pajak (45.458.674.270) (31.063.427.202) Payments of taxes
Pembayaran royalti (7.503.211.021) (6.090.820.998) Payments of royalty
Pembayaran beban bunga (869.362.972) (5.071.844.926) Payments of interest expense

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas operasi 147.561.847.765 90.305.978.570 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan dari penjualan Proceeds from sale of
aset tetap 20.882.409 7 1.345.273.228 fixed assets
Perolehan aset tetap (217.674.494.859) 7 (135.388.412.922) Acquisitions of fixed assets
Pembayaran uang muka pembelian Payments of advances for
aset tetap (10.265.534.203) 8 - purchase of fixed assets
Penebusan deposito berjangka Redemption of
yang dibatasi penggunaannya - 13.018.150.400 restricted time deposits

Kas neto digunakan untuk Net cash used in investing
aktivitas investasi (227.919.146.653) (121.024.989.294) activities


ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan dari pinjaman bank Proceeds of long-term
jangka panjang 33.039.417.684 - bank loans
Pembayaran deviden (24.943.781.094) 15 - Dividend Payment
Perolehan dari penawaran
saham perdana setelah Proceeds from initial public
dikurangi biaya penerbitan offering, net of stock
saham - 15,16 187.837.293.768 issuance cost
Pembayaran pinjaman bank Payments of long-term
jangka panjang - (93.750.000.000) bank loans

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas pendanaan 8.095.636.590 94.087.293.768 financing activities


NET EFFECT OF CHANGES
PENGARUH NETO IN EXCHANGE RATES
PERUBAHAN KURS PADA ON CASH AND CASH
KAS DAN SETARA KAS (62.671.191) (591.886.281) EQUIVALENTS

NET INCREASE
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO (DECREASE) IN CASH AND
KAS DAN SETARA KAS (72.324.333.489) 62.776.396.763 CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH
KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT
AWAL TAHUN 120.721.694.375 4 57.945.297.612 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH
KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 48.397.360.886 4 120.721.694.375 AT END OF YEAR





The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Nippon Indosari Corpindo (Perusahaan)
didirikan dalam kerangka Undang-undang
Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967,
yang kemudian diubah dengan Undang-
undang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta
notaris No. 11 dari Benny Kristianto, S.H.
tanggal 8 Maret 1995. Akta pendirian
Perusahaan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan
No. C2-6209 HT.01.01.TH.95 tanggal
18 Mei 1995 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 9729 dari Berita Negara
Republik Indonesia No. 94 tanggal
24 November 1995.
PT Nippon Indosari Corpindo (the Company)
was established within the framework of the
Foreign Investment Law No. 1 of 1967, as
amended by Law No. 11 of 1970, based on
notarial deed No. 11 dated March 8, 1995 of
Benny Kristianto, S.H. The deed of
establishment was approved by the Ministry of
Justice in its decision letter
No. C2-6209 HT.01.01.TH.95 dated May 18,
1995 and was published in Supplement
No. 9729 of State Gazette No. 94 dated
November 24, 1995.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir
berdasarkan akta notaris No. 115 dari F.X.
Budi Santoso Isbandi, S.H., tanggal
30 Juni 2010 mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan disetor sehubungan dengan
penawaran umum saham perdana. Perubahan
ini telah dicatat dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
surat No. AHU-AH.01.10-18117 tanggal
19 Juli 2010.
The Companys articles of association has
been amended from time to time, the latest
amendment of which was notarized under deed
No. 115 dated June 30, 2010 of F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase
in the issued and fully paid capital stock in
relation to the initial public offering of its shares.
The amendment has been recorded in the
database of the Administration System of the
Law and Human Rights Department based on
letter No. AHU-AH.01.10-18117 dated
July 19, 2010.

Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, ruang lingkup usaha utama
Perusahaan bergerak di bidang pabrikasi,
penjualan dan distribusi roti. Kantor pusat dan
salah satu pabrik Perusahaan berkedudukan
di Kawasan Industri Jababeka Cikarang blok U
dan W - Bekasi dan pabrik lainnya berlokasi di
Pasuruan - Jawa Timur, Semarang - Jawa
Tengah dan Medan - Sumatera Utara.
Perusahaan memulai operasi komersial pada
tahun 1996.
As stated in Article 3 of the Companys articles
of association, its main business is the
manufacture, sale and distribution of bread.
The Companys head office and one of its
production plants are located at Kawasan
Industri Jababeka Cikarang blocks U and W -
Bekasi and its other production plants are
located in Pasuruan - East Java, Semarang -
Central Java and Medan - North Sumatra. The
Company started its commercial operations in
1996.

Laporan keuangan ini diotorisasi untuk terbit
oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
12 Maret 2012.
The accompanying financial statements were
authorized for issue by the Companys Board of
Directors on March 12, 2012.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-
LK) No. S-5479/BL/2010 tanggal 18 Juni 2010,
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam
rangka Penawaran Umum Perdana telah
dinyatakan efektif. Pada tanggal 28 Juni 2010,
Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya
di Bursa Efek Indonesia.
b. Companys Public Offering

Based on the letter No. S-5479/BL/2010 dated
June 18, 2010 of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(BAPEPAM-LK), the Companys Registration
Statement on its Initial Public Offering of shares
was declared effective. On June 28, 2010, the
Company listed all of its shares on the
Indonesia Stock Exchange.


The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit
dan Karyawan
c. Boards of Commissioners and Directors,
Audit Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010 sebagai berikut:
The composition of the Companys Boards of
Commissioners and Directors as of
December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Benny Setiawan Santoso President Commissioner
Komisaris Tan Hang Huat Commissioner
Komisaris (Independen) Seah Kheng Hong Conrad Commissioner (Independent)

Direksi Board of Directors
Presiden Direktur Wendy Sui Cheng Yap President Director
Direktur Indrayana Director
Direktur Kaneyoshi Morita Director
Direktur Takao Okabe Director
Direktur Yenni Husodo Director
Direktur (Tidak Terafiliasi) Chin Yuen Loke Director (Not Affiliated)

Susunan Komite Audit pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The composition of the Companys Audit
Committee as of December 31, 2011 and 2010
is as follows:

Ketua Seah Kheng Hong Conrad Chairman
Anggota Denny Member
Anggota A. Bayu Purnama Irawan Member

Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang
dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan adalah masing-masing
sebesar Rp7.890.308.581 dan Rp4.198.516.353
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.
Total salaries and other compensation
benefits paid to the Companys Boards of
Commissioners and Directors amounted to
Rp7,890,308,581 and Rp4,198,516,353 for
the years ended December 31, 2011 and
2010, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,
Perusahaan memiliki 490 dan 426 karyawan
tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the
Company had 490 and 426 permanent
employees, respectively (unaudited).


2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial
Statements

Laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK),
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK) serta peraturan-peraturan
serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh
BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam
catatan-catatan terkait berikut di bawah ini,
Perusahaan menerapkan Pernyataan-
pernyataan Standar Akuntasi Keuangan
tertentu yang telah direvisi dan diterbitkan,
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011,
baik secara prospektif maupun retrospektif.
The financial statements have been prepared
in accordance with Financial Accounting
Standards (SAK), which comprise the
Statements and Interpretations issued by the
Financial Accounting Standards Board
(DSAK") of the Indonesian Institute of
Accountants and the Regulations and the
Guidelines on Financial Statement
Presentation and Disclosures issued by
BAPEPAM-LK. As disclosed further in the
relevant succeeding notes, the Company
recognizes certain Statements of Financial
Accounting Standards, which are amended and
published, applied effective since January 1,
2011, either prospectively or retrospectively.

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
(lanjutan)
a. Basis of Preparation of the Financial
Statements (continued)

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009),
Penyajian Laporan Keuangan.
The financial statements of the Company have
been prepared in accordance with Statement of
Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1
(Revised 2009), Presentation of Financial
Statements.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian
laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan
pelaporan, komponen laporan keuangan,
penyajian secara wajar, materialitas dan
agregasi akun, saling hapus, perbedaan
antara aset lancar dan tidak lancar dan
liabilitas jangka pendek dan jangka panjang,
informasi komparatif, konsistensi penyajian
dan memperkenalkan pengungkapan baru,
antara lain, estimasi dan pertimbangan
penting, pengelolaan permodalan, pendapatan
komprehensif lainnya, penyimpangan dari
standar akuntansi keuangan dan pernyataan
kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates
presentation of financial statements as to,
among others, the objective, component of
financial statements, fair presentation,
materiality and aggregation of accounts,
offsetting, distinction between current and non-
current assets and short-term and long-term
liabilities, comparative information, consistency
and introduces new disclosures such as key
estimations and judgments, capital
management, other comprehensive income,
departures from accounting standards and
statement of compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut
memberikan pengaruh yang signifikan bagi
pengungkapan terkait dalam laporan
keuangan Perusahaan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009)
has significant impact on the related
disclosures in the Companys financial
statements.

Laporan keuangan disusun berdasarkan basis
akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya
perolehan, kecuali untuk beberapa akun
tertentu yang disajikan berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
The financial statements have been prepared
on the accrual basis, using the historical cost
basis of accounting, except for certain accounts
which are measured on the bases described in
the related accounting policies for those
accounts.

Laporan arus kas, menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan bank yang
diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Arus kas dari
aktivitas operasi disajikan dengan
menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present cash
receipts and payments classified into operating,
investing and financing activities. Cash flows
from operating activities are presented using
the direct method.

Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan
mengadopsi PSAK No. 2 (Revisi 2009),
Laporan Arus Kas, yang menggantikan
PSAK No. 2 dengan judul yang sama.
Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak
berdampak signifikan terhadap laporan
keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has
adopted PSAK No. 2 (Revised 2009),
"Statement of Cash Flows", which superseded
PSAK No. 2 with the same title. The
implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009)
does not have significant impact on the
Companys financial statements.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
laporan keuangan adalah rupiah, yang juga
merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation
of the financial statements is the Indonesian
rupiah, which is also the functional currency of
the Company.



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

b. Setara Kas b. Cash Equivalents

Deposito berjangka dengan masa jatuh tempo
tiga bulan atau kurang dari tanggal
penempatannya dan tidak digunakan sebagai
jaminan atau yang tidak dibatasi
penggunaannya sehingga dapat segera
dijadikan kas dalam jumlah yang telah
diketahui dengan risiko perubahan nilai yang
tidak signifikan diklasifikasikan sebagai Setara
Kas.
Time deposits with maturities of three months
or less at the time of placement and not
pledged as collateral or restricted as to use,
and, therefore, readily convertible to known
amount of cash and subject to insignificant risk
of changes in value are classified as Cash
Equivalents.

Uang jaminan yang diterima dari distributor
dan agen yang dibatasi penggunaannya dan
ditempatkan pada deposito berjangka disajikan
sebagai Deposito Jaminan pada bagian "Aset
Tidak Lancar.
Guarantees received from distributors and
agents which are restricted and placed in time
deposits are classified as Guarantee
Deposits and presented under Non-current
Assets.

c. Persediaan c. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara nilai perolehan atau nilai
realisasi neto. Nilai perolehan ditentukan
dengan menggunakan metode rata-rata
bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi
harga penjualan dalam kegiatan usaha normal
setelah dikurangi estimasi biaya penyelesaian
dan estimasi biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or
net realizable value. Cost is determined using
the moving average method. Net realizable
value is the estimated selling price in the
ordinary course of business, less the
estimated cost of completion and the
estimated cost necessary to make the sale.

Penyisihan atas penurunan nilai persediaan
ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat
persediaan ke nilai realisasi netonya.
Allowance for inventory losses is provided to
reduce the carrying values of inventories to
their net realizable values.

d. Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama
masa manfaat dengan menggunakan metode
garis lurus.
d. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line
method.

e. Aset Tetap e. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset
tetap meliputi: (a) harga pembelian, (b) biaya-
biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisinya sekarang, dan (c) estimasi awal
biaya pembongkaran dan pemindahan dan
restorasi lokasi aset (jika ada). Setiap bagian
dari aset tetap dengan biaya perolehan yang
signifikan terhadap total biaya perolehan aset,
disusutkan secara terpisah.
Fixed assets are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment
losses, if any. The cost of fixed assets
includes: (a) purchase price, (b) any costs
directly attributable to bringing the asset to its
present location and condition, and (c) the
initial estimate of the cost of dismantling and
removing the item and restoring the site on
which it is located (if any). Each part of an
item of fixed assets with a cost that is
significant in relation to the total cost of the
item is depreciated separately.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
umur manfaat dan metode penyusutan aset
tetap ditelaah dan jika perlu disesuaikan
secara prospektif.
At each financial year end, the residual values,
useful lives and methods of depreciation of
fixed assets are reviewed and adjusted
prospectively, if appropriate.

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)

Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang
signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke
dalam nilai buku (carrying amount) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi
kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan lainnya yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan
dibebankan langsung pada operasi berjalan.
When significant renewals and betterments are
performed, their costs are recognized in the
carrying amount of the fixed assets as a
replacement if the recognition criteria are
satisfied. All other repairs and maintenance
costs that do not meet the recognition criteria
are charged directly to current operations.

Penyusutan dimulai saat aset tetap tersedia
untuk digunakan dan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus selama
taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai
berikut:
Depreciation commences once the fixed
assets are available for their intended use and
is computed using the straight-line method
over the estimated useful lives of the assets,
as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan pengembangan 20 Buildings and improvements
Mesin dan peralatan 25 Machinery and equipment
Alat pengangkutan 5 Transportation equipment
Perabot dan peralatan kantor 2-5 Furniture, fixtures and office equipment


Berdasarkan penelaahan dan evaluasi
manajemen Perusahaan, sejak 1 Januari 2011,
Perusahaan mengubah taksiran masa manfaat
ekonomis mesin dan peralatan dari 15 tahun
menjadi 25 tahun dan perabot dan peralatan
kantor dari 5 tahun menjadi 2 sampai dengan
5 tahun. Perubahan taksiran masa manfaat
ekonomis ini dilakukan setelah
mempertimbangkan kapasitas, kondisi fisik
dan semakin banyaknya variasi aset tetap
yang dimiliki Perusahaan.
Based on the Companys management review
and assessment, starting January 1, 2011, the
Company changed the estimated useful lives
of its machinery and equipment from 15 years
to become 25 years and furniture, fixtures and
office equipment from 5 years to become 2 to 5
years. The change in the estimated useful lives
was made after considering the capacity,
physical condition and the increase in variation
of the Companys fixed assets.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang
Akuntansi Tanah, Perusahaan mencatat
biaya perolehan tanah secara terpisah dari
biaya pengurusan legal yang terjadi untuk
memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran
untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut
ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian
dari Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan
posisi keuangan dan diamortisasi selama
periode berlakunya hak atas tanah tersebut.
In accordance with PSAK No. 47, Accounting
for Land, the Company recognizes the
acquisition cost of land separately from the
legal expenditures incurred to acquire the
landrights and the expenditures for the
subsequent extension thereof. These
expenditures are deferred and presented as
part of Other Non-current Assets in the
statement of financial position and are
amortized over the period the landrights are
valid.




The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

11


2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

e. Aset Tetap (lanjutan) e. Fixed Assets (continued)

Aset dalam penyelesaian mencerminkan
akumulasi biaya material dan biaya-biaya lain
yang berkaitan dengan pembangunan aset.
Biaya perolehan aset dalam penyelesaian
tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap
yang bersangkutan apabila telah selesai dan
siap untuk digunakan. Berdasarkan PSAK
No. 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman, beban
bunga dan biaya pinjaman lainnya yang timbul
untuk mendanai pembangunan atau
pemasangan aset tetap dikapitalisasi.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada
saat pembangunan atau pemasangan telah
selesai dan aset yang dibangun atau dipasang
tersebut telah siap untuk digunakan.
Assets under construction represent the
accumulated cost of materials and other costs
related to the asset under construction. The
accumulated cost is reclassified to the
appropriate fixed asset accounts when the
construction is completed and the constructed
assets are ready for their intended use. In
accordance with PSAK No. 26 (Revised 2008),
Borrowing Costs, interest charges and other
costs incurred to finance the construction or
installation of fixed assets are capitalized.
Capitalization of borrowing costs ceases when
the construction or installation is completed
and the asset constructed or installed is ready
for its intended use.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset dikreditkan atau
dibebankan ke operasi berjalan pada periode
aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon
disposal or when no future economic benefits
are expected from its use or disposal. Any gain
or loss arising on derecognition of the asset is
credited or charged to operations in the period
the asset is derecognized.



f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan f. Impairment of Non-financial Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
mengadopsi secara prospektif PSAK No. 48
(Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset.
Effective January 1, 2011, the Company has
prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised
2009), Impairment of Assets.

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009)
has no significant impact on the Companys
financial statements.


Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi
suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, maka jumlah
terpulihkan diestimasi untuk aset individual.
Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah
terpulihkan aset individual, maka Perusahaan
menentukan nilai terpulihkan dari Unit
Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup
(aset dari unit penghasil kas).
The Company assesses at each end of
reporting period whether there is an indication
that an asset may be impaired. If such
indication exists, recoverable amount shall be
estimated for the individual asset. If it is not
possible to estimate the recoverable amount of
the individual asset, the Company determines
the recoverable amount of the Cash
Generating Unit (CGU) to which the asset
belongs (the assets CGU).












The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
(lanjutan)
f. Impairment of Non-financial Assets
(continued)

Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset
individual maupun UPK) adalah jumlah yang
lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual dengan nilai pakainya.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada
nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai
tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar
nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari
operasi yang berkelanjutan diakui pada laba
rugi sebagai rugi penurunan nilai. Dalam
menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa
depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak
yang menggambarkan penilaian pasar kini dari
nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An assets (either individual asset or CGU)
recoverable amount is the higher of the
assets fair value less costs to sell and its
value in use. Where the carrying amount of
the asset exceeds its recoverable amount, the
asset is considered impaired and is written
down to its recoverable amount. Impairment
losses of continuing operations are recognized
in profit or loss as impairment losses. In
assessing the value in use, the estimated net
future cash flows are discounted to their
present value using a pre-tax discount rate
that reflects current market assessments of
the time value of money and the risks specific
to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat
transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan
model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-
perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian
berganda atau indikator nilai wajar lain yang
tersedia.
In determining fair value less costs to sell,
recent market transactions are taken into
account, if available. If no such transactions
can be identified, an appropriate valuation
model is used determine the fair value of
the asset. These calculations are corroborated
by valuation multiples or other available fair
value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi
sesuai dengan kategori biaya yang konsisten
dengan fungsi dari aset yang diturunkan
nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if
any, are recognized in profit or loss under
expense categories that are consistent with
the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode
pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan,
maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang
telah diakui dalam periode sebelumnya untuk
aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat
perubahan asumsi-asumsi yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir
diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah
tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset
tersebut pada periode sebelumnya.
An assessment is made at the end of each
reporting period as to whether there is any
indication that previously recognized
impairment losses recognized for an asset
other than goodwill may no longer exist or may
have decreased. If such indication exists, the
recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss for an asset other
than goodwill is reversed only if there has
been a change in the assumptions used to
determine the assets recoverable amount
since the last impairment loss was recognized.
If that is the case, the carrying amount of the
asset is increased to its recoverable amount.
The reversal is limited so that the carrying
amount of the asset does not exceed its
recoverable amount, nor exceed the carrying
amount that would have been determined, net
of depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior periods.


The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

f. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
(lanjutan)
f. Impairment of Non-financial Assets
(continued)

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam
laba rugi. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan
jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi
nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in
the profit or loss. After such a reversal, the
depreciation charge on the said asset is
adjusted in future periods to allocate the
assets revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.

g. Pengakuan Pendapatan dan Beban g. Revenue and Expense Recognition

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
mengadopsi PSAK No. 23 (Revisi 2010),
Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,
sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur perlakuan akuntansi atas
pendapatan yang timbul dari transaksi dan
kejadian tertentu, serta memberikan panduan
praktis dalam penerapan kriteria mengenai
pengakuan pendapatan. Tidak terdapat
dampak signifikan dari standar akuntansi yang
direvisi tersebut terhadap laporan keuangan
Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has
adopted PSAK No. 23 (Revised 2010),
Revenue. This revised PSAK identifies the
circumstances in which the criteria on revenue
recognition will be met and, therefore, revenue
may be recognized, and prescribes the
accounting treatment of revenue arising from
certain types of transactions and events, and
also provides practical guidance on the
application of the criteria on revenue
recognition. There is no significant impact of
this revised accounting standard on the
Companys financial statements.

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat
seluruh risiko dan manfaat yang signifikan atas
barang telah dipindahkan kepada pembeli,
umumnya pada saat pengiriman barang sesuai
persyaratan penjualan. Jika ada persyaratan di
atas yang belum terpenuhi, penerimaan
pembayaran dari pembeli dicatat sebagai uang
muka pelanggan sampai semua syarat untuk
pengakuan pendapatan terpenuhi.
Revenue is recognized when the significant
risks and rewards of ownership of the goods
have been passed to the buyer, usually on
delivery of goods in accordance with the terms
of the sales. If any of the above conditions is
not met, the payments received from the buyer
are recorded as customers deposits until all of
the criteria for revenue recognition are met.


Beban diakui pada saat terjadinya dengan
menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on an
accrual basis.

h. Pajak Penghasilan h. Income Tax

Beban pajak penghasilan periode berjalan
dihitung berdasarkan taksiran penghasilan
kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas
pajak tangguhan diakui atas perbedaan
temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan
komersial dan tujuan perpajakan setiap akhir
periode pelaporan. Manfaat pajak pada masa
yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal
yang belum digunakan, juga diakui apabila
besar kemungkinan manfaat pajak tersebut
dapat direalisasikan.
Current income tax expense is provided based
on the estimated taxable income for the
current year. Deferred tax assets and liabilities
are recognized for temporary differences
between the financial and the tax bases of
assets and liabilities at each end of reporting
period. Future tax benefits, such as the carry-
forward of unused tax losses, are also
recognized to the extent that realization of
such benefits is probable.







The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

h. Pajak Penghasilan (lanjutan) h. Income Tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset direalisasi
atau liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak
(dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau
secara substansial diberlakukan pada akhir
periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply to the period when the asset is realized
or the liability is settled, based on tax rates
(and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted at the end of reporting
period.

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan oleh
perubahan tarif pajak dibebankan atau
dikreditkan pada operasi tahun berjalan,
kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred
tax assets and liabilities due to a change in tax
rates are credited or charged to current year
operations, except to the extent that they relate
to items previously charged or credited to
equity.


Perubahan terhadap liabilitas perpajakan
diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak
(SKP) diterima atau, jika Perusahaan
mengajukan keberatan/banding, pada saat
keputusan atas keberatan/banding tersebut
telah ditetapkan.
Amendment to tax obligation is recorded when
a tax assessment letter is received or, if
appealed against by the Company, when the
result of the appeal is determined.


i. Imbalan Kerja Karyawan i. Employee Benefits

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi
2004), Imbalan Kerja dalam mengakui
liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK
No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
penyisihan biaya imbalan kerja dihitung
dengan menggunakan metode penilaian
aktuarial projected-unit-credit.
The Company recognizes its liability for
employee benefits in accordance with Labor
Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and
PSAK No. 24 (Revised 2004), Employee
Benefits. Under PSAK No. 24 (Revised 2004),
the cost of providing employee benefits under
the Law is determined using the projected-unit-
credit actuarial valuation method.


Penyisihan biaya jasa kini dibebankan
langsung pada operasi periode berjalan.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan atau beban apabila
akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai
kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau
kerugian yang melebihi batas 10% ini
diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata
karyawan dengan metode garis lurus.
Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul
dari pengenalan program imbalan pasti atau
perubahan dari liabilitas imbalan pada program
imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan
dan diamortisasi sampai dengan periode
dimana imbalan tersebut telah menjadi hak
karyawan.
Provisions for current service costs are
charged directly to operations of the current
period. Actuarial gains or losses are
recognized as income or expenses when the
net cumulative unrecognized actuarial gains or
losses at the end of the previous reporting
period exceed 10% of the defined benefit
obligation at that date. These gains or losses
in excess of the 10% threshold are recognized
on a straight-line basis over the expected
average remaining working lives of the
employees. Further, past service costs arising
from the introduction of a defined benefit plan
or changes in the benefits payable of an
existing plan are required to be amortized over
the period until the benefits concerned become
vested.




The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan j. Financial Instruments

Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi
2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pelaporan (PSAK No. 50), dan PSAK
No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran (PSAK No. 55).
The Company applies PSAK No. 50 (Revised
2006), Financial Instruments: Presentation
and Disclosures (PSAK No. 50), and PSAK
No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments:
Recognition and Measurement (PSAK No. 55)

i. Aset keuangan i. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba atau rugi, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset
keuangan tersedia untuk dijual.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan pada saat pengakuan awal dan,
jika diperbolehkan dan sesuai, akan
dievaluasi kembali setiap akhir periode
pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK
No. 55 are classified as financial assets at
fair value through profit or loss, loans and
receivables, held-to-maturity investments
and available-for-sale financial assets.
The Company determines the
classification of its financial assets at
initial recognition and, where allowed and
appropriate, re-evaluates this designation
at each end of reporting period.

Pada saat pengakuan awal, aset
keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam
hal investasi tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba atau rugi, nilai wajar
tersebut ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at
fair value. In the case of investments not
recognized at fair value through profit or
loss, the fair value is added with directly
attributable transaction costs.

Aset keuangan Perusahaan mencakup
kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang lain-lain, deposito jaminan dan
aset tidak lancar lainnya (uang jaminan
dan pinjaman karyawan).
The Companys financial assets include
cash and cash equivalents, trade
receivables, other receivables, guarantee
deposits and other non-current assets
(security deposits and employee loans).

Perusahaan menetapkan bahwa semua
aset keuangan tersebut dikategorikan
sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang.
The Company has determined that all of
those financial assets are categorized as
loans and receivables.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Aset keuangan tersebut
dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi menggunakan metode tingkat
bunga efektif. Keuntungan atau kerugian
diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman
dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. Such financial assets are carried
at amortized cost using the effective
interest rate method. Gains or losses are
recognized in profit or loss when the loans
and receivables are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process.


The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)





ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba atau rugi, utang
dan pinjaman atau derivatif yang telah
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
yang efektif, jika sesuai. Perusahaan
menentukan klasifikasi liabilitas keuangan
pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of
PSAK No. 55 are classified as financial
liabilities at fair value through profit or
loss, loans and borrowings, or as
derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge, as
appropriate. The Company determines the
classification of its financial liabilities at
initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
diukur pada nilai wajar dan, dalam hal
utang dan pinjaman, termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial liabilities are recognized initially
at fair value and, in the case of loans and
borrowings, include directly attributable
transaction costs.

Liabilitas keuangan Perusahaan
mencakup utang usaha dan utang lain-
lain, biaya masih harus dibayar, jaminan
pelanggan dan utang bank jangka
panjang.
The Companys financial liabilities include
trade and other payables, accrued
expenses, customers deposits and long-
term bank loan.

Perusahaan menetapkan bahwa semua
liabilitas keuangan tersebut dikategorikan
sebagai utang dan pinjaman.
The Company has determined that all of
those financial liabilities are categorized
as loans and borrowing.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, utang dan
pinjaman yang dikenakan bunga diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing
loans and borrowings are subsequently
measured at amortized cost using the
effective interest rate method.

Keuntungan atau kerugian harus diakui
dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui
proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in profit
or loss when the liabilities are
derecognized as well as through the
amortization process.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities
are offset and the net amount reported in
the statement of financial position if, and
only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized
amounts and there is an intention to settle
on a net basis, or to realize the assets and
settle the liabilities simultaneously.




The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang
secara aktif diperdagangkan di pasar
keuangan ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga penawaran pasar (bid
prices) yang berlaku pada penutupan
pasar pada akhir periode pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak
memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian tersebut meliputi
penggunaan transaksi pasar terkini yang
dilakukan secara wajar (arms-length
market transactions), referensi atas nilai
wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substantial sama, analisis arus kas
yang didiskonto, atau model penilaian
lainnya.
The fair value of financial instruments that
are actively traded in organized financial
markets is determined by reference to
quoted market bid prices at the close of
business at the end of the reporting
period. For financial instruments where
there is no active market, fair value is
determined using valuation techniques.
Such techniques may include using recent
arms length market transaction, reference
to the current fair value of another
instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis, or other
valuation models.

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar
yang lebih menguntungkan untuk
mencerminkan adanya perbedaan risiko
kredit pihak yang bertransaksi antara
instrumen yang diperdagangkan di pasar
tersebut dengan instrumen yang dinilai
untuk posisi aset keuangan. Dalam
penentuan nilai wajar posisi liabilitas
keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait
dengan instrumen keuangan tersebut ikut
diperhitungkan.
The Company adjusts the price in the
observable market to reflect any
differences in counterparty credit risk
between instruments traded in that market
and the ones being valued for financial
asset positions. In determining the fair
value of financial liability positions, the
Company's own credit risk associated with
the instrument is taken into account.

v. Biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan
v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi cadangan
penurunan nilai dan pembayaran atau
pengurangan pokok. Perhitungan ini
mencakup seluruh premi atau diskonto
pada saat akuisisi dan mencakup biaya
transaksi serta fee yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Amortized cost is computed using the
effective interest rate method less any
allowance for impairment and principal
repayment or reduction. The calculation
takes into account any premium or
discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each end of
reporting period whether there is any
objective evidence that a financial asset or
a group of financial assets is impaired.





The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan
(lanjutan)
vi. Impairment of financial assets
(continued)

Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu
menentukan apakah terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Company first
assesses whether objective evidence of
impairment exists individually for financial
assets that are individually significant, or
collectively for financial assets that are not
individually significant.

Jika Perusahaan menentukan bahwa tidak
terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
penurunan nilai kelompok tersebut
ditelaah secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya telah dinilai secara
individual dan kerugian atas penurunan
nilai aset tersebut telah atau tetap diakui
tidak diikutsertakan dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no
objective evidence of impairment exists
for an individually assessed financial
asset, whether significant or not, the asset
is included in a group of financial assets
with similar credit risk characteristics and
the group is collectively assessed for
impairment. Assets that are individually
assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be,
recognized are not included in a collective
assessment of impairment.


Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi, total
kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak
termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang
didiskontokan dengan menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Jika pinjaman yang diberikan
memiliki suku bunga variabel, maka
tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan nilai
adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount
of the loss is measured as the difference
between the assets carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred).
The present value of the estimated future
cash flows is discounted at the financial
assets original effective interest rate. If a
loan has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment
loss is the current effective interest rate.


Nilai tercatat atas aset keuangan
dikurangi melalui penggunaan akun
cadangan penurunan nilai dan total
kerugian yang terjadi diakui dalam laba
rugi. Pendapatan bunga selanjutnya
diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya berdasarkan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan.
The carrying amount of the financial asset
is reduced through the use of an
allowance for impairment account and the
amount of the loss is recognized in profit
or loss. Interest income continues to be
accrued on the reduced carrying amount
based on the original effective interest
rate of the financial asset.























The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

19


2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan
(lanjutan)
vi. Impairment of financial assets
(continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang
beserta dengan cadangan terkait
dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan yang realistis atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan telah terealisasi atau
dialihkan kepada Perusahaan.
Loans and receivables, together with the
associated allowance, are written off when
there is no realistic prospect of future
recovery and all collateral has been
realized or has been transferred to the
Company.


Jika, pada periode berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
karena peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang diakui sebelumnya
bertambah atau berkurang dengan
menyesuaikan akun cadangan penurunan
nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh
mengakibatkan nilai tercatat aset
keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi yang seharusnya jika
penurunan nilai tidak diakui pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of
the estimated impairment loss increases
or decreases because of an event
occurring after the impairment was
recognized, the previously recognized
impairment loss is increased or reduced
by adjusting the allowance for impairment
account. The reversal shall not result in a
carrying amount of the financial asset that
exceeds what the amortized cost would
have been had the impairment not been
recognized at the date the impairment is
reversed. The recovery is recognized in
profit or loss.

vii. Penghentian pengakuan aset dan
liabilitas keuangan
vii. Derecognition of financial assets and
liabilities

Aset keuangan Financial assets

Suatu aset keuangan (atau mana yang
berlaku, bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan yang
sejenis) dihentikan pengakuannya pada
saat: (1) hak kontraktual untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset tersebut
berakhir; atau (2) Perusahaan mentransfer
hak mereka untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset atau telah
memperoleh kewajiban untuk membayar
arus kas yang diterima secara penuh
tanpa penundaan yang signifikan
kepada pihak ketiga melalui suatu
kesepakatan penyerahan; dan salah satu
diantara (a) Perusahaan telah
menstransfer secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan
tersebut, atau (b) Perusahaan tidak
mentransfer atau mempertahankan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan tersebut, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a
part of a financial asset or part of a group
of similar financial assets) is derecognized
when: (1) the rights to receive cash flows
from the asset have expired; or (2) the
Company has transferred its rights to
receive cash flows from the asset or has
assumed an obligation to pay the received
cash flows in full without material delay to
a third party under a pass-through
arrangement; and either (a) the Company
has transferred substantially all the risks;
and rewards of the asset, or (b) the
Company has neither transferred nor
retained substantially all the risks and
rewards of the asset, but has transferred
control of the asset.





The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

j. Instrumen Keuangan (lanjutan) j. Financial Instruments (continued)

vii. Penghentian pengakuan aset dan
liabilitas keuangan (lanjutan)
vii. Derecognition of financial assets and
liabilities (continued)

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas tersebut
dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when
the obligation under the liability is
discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan digantikan
dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan
ketentuan yang berbeda secara
substansial, atau terdapat modifikasi
secara atas substansial persyaratan dari
suatu liabilitas keuangan, maka
pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan
awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing liabilitas keuangan
tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is
replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange
or modification is treated as an
extinguishment of the original liability and
the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying
amounts is recognized in profit or loss.





k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi k. Transactions with Related Parties

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK
revisi ini mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak
berelasi, termasuk komitmen dalam laporan
keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan
dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has
adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), Related
Party Disclosures. This revised PSAK requires
disclosure of related party relationships,
transactions and outstanding balances,
including commitments, in the financial
statements. There is no significant impact of
the adoption of this revised PSAK on the
Companys financial statements.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
The transactions are made based on terms
agreed by the parties, whereas such terms
may not be the same as those for transactions
with unrelated parties.


Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan yang
relevan.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant
notes to the financial statements.










The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

l. Pelaporan Segmen l. Segment Reporting

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
Segmen Operasi. PSAK revisi ini mengatur
pengungkapan yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat
dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
dimana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi
dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat
dampak signifikan atas penerapan standar
akuntansi yang direvisi tersebut terhadap
laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has
applied PSAK No. 5 (Revised 2009),
Operating Segments. This revised PSAK
requires disclosures that will enable users of
financial statements to evaluate the nature and
financial effects of the business activities in
which the entity engages and the economic
environments in which it operates. There is no
significant impact on the adoption of the
revised accounting standard on the Companys
financial statements.

Segmen adalah bagian khusus dari
Perusahaan yang terlibat baik dalam
menyediakan produk (segmen usaha),
maupun dalam menyediakan produk dalam
lingkungan ekonomi tertentu (segmen
geografis), yang memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of
the Company that is engaged either in
providing certain products (business segment),
or in providing products within a particular
economic environment (geographical
segment), which is subject to risks and
rewards that are different from those of other
segments.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan
merupakan ukuran yang dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional untuk tujuan
pengambilan keputusan untuk mengalokasikan
sumber daya kepada segmen dan menilai
kinerjanya.
The amount of each segment item reported is
the measure reported to the chief operating
decision-maker for the purposes of making
decisions about allocating resources to the
segment and assessing its performance.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas
segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen
serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan
dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets
and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be
allocated on a reasonable basis to that
segment.

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang
Asing
m. Foreign Currency Transactions and
Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada setiap akhir periode
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan sesuai dengan
rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir
transaksi perbankan untuk periode yang
bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul,
dikreditkan atau dibebankan pada operasi
periode berjalan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded at the rates of exchange prevailing at
the time the transactions are made. At each
end of reporting period, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the average buying and
selling rates of exchange quoted by Bank
Indonesia at the last banking transaction date
of the period. The resulting gains or losses are
credited or charged to operations of the current
period.









Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,
nilai tukar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the
exchange rates used were as follows:

2011 2010
_ __________ _______ ________________

1 Euro Eropa 11.739 11.956 1 European euro
1 Dolar Australia 9.203 9.143 1 Australian dollar
1 Dolar Amerika Serikat 9.068 8.991 1 United States dollar
1 Dolar Singapura 6.974 6.981 1 Singapore dollar
1 Yen Jepang 117 110 1 Japanese yen

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)


n. Laba per Saham n. Earnings per Share

Berdasarkan PSAK No. 56, Laba per Saham
laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba neto tahun berjalan dengan total
rata-rata tertimbang saham yang beredar
dalam tahun yang bersangkutan sebanyak
1.012.360.000 saham untuk tahun 2011 dan
937.889.134 saham untuk tahun 2010.
In accordance with PSAK No. 56, Earnings
per Share, basic earnings per share amount
is computed by dividing net income for the
year by the weighted average number of
shares outstanding of 1,012,360,000 shares in
2011 and 937,889,134 shares in 2010.


o. Provisi o. Provisions

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
mengadopsi PSAK No. 57 (Revisi 2009),
Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi. PSAK revisi ini diterapkan secara
prospektif dan menetapkan pengakuan dan
pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas
kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk
memastikan informasi memadai telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan untuk memungkinkan para
pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah
yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak
terdapat dampak signifikan atas penerapan
standar akuntansi yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2011, the Company has
adopted PSAK No. 57 (Revised 2009),
Provisions, Contingent Liabilities, and
Contingent Assets. This revised PSAK is
applied prospectively and provides that
appropriate recognition criteria and
measurement bases are applied to provisions,
contingent liabilities and contingent assets and
ensures that sufficient information is disclosed
in the notes to enable users to understand the
nature, timing and amount related to the
information. There is no significant impact on
the adoption of this revised accounting
standard on the Company's financial
statements.

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki
kewajiban kini (baik secara hukum maupun
bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa
untuk penyelesaian kewajiban tersebut
diperlukan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan total
kewajiban tersebut dapat diestimasi secara
andal.
Provisions are recognized when the Company
has a present obligation (legal or constructive)
where, as a result of a past event, it is
probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required
to settle the obligation and a reliable estimate
can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode
pelaporan dan disesuaikan untuk
mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak
lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,
provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each end of
reporting period and adjusted to reflect the
current best estimate. If it is no longer probable
that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the
obligation, the provision is reversed.

p. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain

p. Adoption of Other Revised Accounting
Standards

Selain standar akuntansi revisi yang telah
disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga
telah mengadopsi standar akuntansi berikut
yang efektif pada tanggal 1 Januari 2011 yang
dianggap relevan terhadap laporan keuangan
Perusahaan namun tidak menimbulkan
dampak yang signifikan:
Other than the revised accounting standards
previously mentioned, the Company has also
adopted the following revised accounting
standards effective January 1, 2011, which are
considered relevant to the Companys financial
statements but did not have significant impact:





The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)

p. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Lain
(lanjutan)

p. Adoption of Other Revised Accounting
Standards (continued)
i. PSAK No. 8 (Revisi 2009), Peristiwa
Setelah Periode Pelaporan
i. PSAK No. 8 (Revised 2009), "Events after
the Reporting Period"
ii. PSAK No. 19 (Revisi 2009), Aset Tak
berwujud
ii. PSAK No. 19 (Revised 2009), "Intangible
Assets"
iii. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan.
iii. PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors.


3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
3. MANAGEMENTS USE OF JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Pertimbangan Judgments

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material di periode yang akan datang
terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang
terkait.
The preparation of the Companys financial
statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes in future periods
that require material adjustment to the carrying
amounts of the assets or liabilities affected.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Companys
accounting policies that have the most significant
effects on the amounts recognized in the financial
statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada
Catatan 2j.
The Company determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the Companys
accounting policies disclosed in Note 2j.

Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya.
The Company evaluates specific accounts where it
has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations.








The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

24

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENTS USE OF JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Dalam hal tersebut, Perusahaan
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada
jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan
status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan
kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat
cadangan penurunan nilai spesifik atas pelanggan
terhadap jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi total piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Perusahaan. Cadangan penurunan
nilai spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi total cadangan untuk penurunan
nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut
diungkapkan dalam Catatan 5.
In these cases, the Company uses judgment,
based on available facts and circumstances,
including but not limited, the length of its
relationship with the customers and the customers
current credit status based on any third-party credit
reports (if available) and known market factors, to
record specific allowance for impairment for
customers against amounts due to reduce its
receivable amounts that the Company expects to
collect. These specific allowance for impairment
are re-evaluated and adjusted as additional
information received affects the amounts of
allowance for impairment of trade receivables.
Further details are disclosed in Note 5.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama
ketidakpastian dari estimasi pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya,
diungkapkan di bawah ini. Perusahaan
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan, mungkin berubah
akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali
Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan
dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial year
are disclosed below. The Company based its
assumptions and estimates on parameters
available when the financial statements were
prepared. Existing circumstances and assumptions
about future developments, may change due to
market changes or circumstances arising beyond
the control of the Company. Such changes are
reflected in the assumptions as they occur.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan beban-beban Perusahaan
sehubungan dengan pensiun dan liabilitas imbalan
kerja karyawan bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran
diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan
yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas
imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi
secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja
karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan
bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi
secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan
kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan
lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14.
The determination of the Companys obligations
and cost for pension and employee benefits
liabilities is dependent on its selection of certain
assumptions used by the independent actuaries in
calculating such amounts. Those assumptions
include, among others, discount rates, annual
salary increase rate, annual employee turn-over
rate, disability rate, retirement age and mortality
rate. Actual results that differ from the Companys
assumptions which are more than 10% of the
defined benefit obligations are deferred and
amortized on a straight-line basis over the
expected average remaining service years of the
qualified employees. While the Company believes
that its assumptions are reasonable and
appropriate, significant differences in the
Companys actual results or significant changes in
the Companys assumptions may materially affect
its liabilities for pension and employee benefits and
net employee benefits expense. Further details are
disclosed in Note 14.



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

25

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENTS USE OF JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 2 sampai dengan 25 tahun. Ini adalah umur
yang secara umum diharapkan dalam industri
dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam
Catatan 7.
The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line basis over their estimated useful lives.
Management properly estimates the useful lives of
these fixed assets to be within 2 to 25 years. These
are common life expectancies applied in the
industry where the Company conducts its business.
Changes in the expected level of usage and
technological development could impact the
economic useful lives and the residual values of
these assets, and therefore future depreciation
charges could be revised. Further details are
disclosed in Note 7.

Liabilitas Pajak Tax Liabilities

Dalam kondisi tertentu, terdapat kemungkinan
Perusahaan tidak dapat menentukan jumlah dari
liabilitias pajak kini dan masa depan secara pasti
oleh karena masih berlangsungnya penyelidikan
oleh, atau negosiasi dengan otoritas pajak.
Ketidakpastian terjadi sehubungan dengan
interpretasi atas peraturan-peraturan perpajakan
yang kompleks dan juga jumlah dan waktu
terjadinya pendapatan kena pajak di masa yang
akan datang.
In certain circumstances, the Company may not be
able to determine the exact amount of its current or
future tax liabilities due to ongoing investigations
by, or negotiations with, the taxation authority.
Uncertainties exist with respect to the interpretation
of complex tax regulations and the amount and
timing of future taxable income.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui
dimana terdapat ketidakpastian sehubungan
dengan suatu liabilitias pajak, Perusahaan
menerapkan pertimbangan yang sama dengan
yang digunakan dalam menentukan jumlah
penyisihan yang diakui sesuai dengan PSAK
No. 57, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi. Perusahaan membuat analisa
mengenai posisi yang diambil Perusahaan
sehubungan dengan pajak penghasilan untuk
menentukan perlunya pengakuan liabilitias pajak
atas manfaat pajak yang belum diakui.
In determining the amount to be recognized in
respect of an uncertain tax liability, the Company
applies similar considerations as it would use in
determining the amount of a provision to be
recognized in accordance with PSAK No. 57,
Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Asset. The Company makes an analysis of all tax
positions related to income taxes to determine if a
tax liability for unrecognized tax benefit should be
recognized.

Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan
Persediaan
Allowance for Decline in Market Value and
Obsolescence of Inventories

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan, jika ada, diestimasi berdasarkan fakta
dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan.
Allowance for decline in market value and
obsolescence of inventories, if any, is estimated
based on available facts and circumstances,
including but not limited to, the inventories own
physical conditions, their market selling prices,
estimated costs of completion and estimated costs
to be incurred for their sales.

Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi
jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 6.
The provisions are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amount
estimated. Further details are disclosed in Note 6.

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

26

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI
DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENTS USE OF JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan
liabilitas keuangan
Determination of fair values of financial assets and
financial liabilities

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang dicatat atau didalam laporan posisi
keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari
pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian termasuk
model discounted cash flow. Masukan untuk model
tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat
diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak
dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan
disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.
Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan
masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan
volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai
faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai
wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial
liabilities recorded or presented in the financial
statements cannot be derived from active markets,
their fair value is determined using valuation
techniques including the discounted cash flow
model. The inputs to these models are taken from
observable markets where possible, but where this
is not feasible, a degree of judgment is required in
establishing fair values. The judgment includes
consideration of inputs such as liquidity risk, credit
risk and volatility. Changes in assumptions about
these factors could affect the reported fair value of
financial instruments.


4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010


Kas 33.000.000 27.000.000 Cash on hand

Kas di bank Cash in banks
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 34.481.782.374 6.878.843.055 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 7.512.324.219 5.833.292.161 (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk 1.667.630.119 420.291.916 (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk 365.505.989 515.845.323 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Resona Perdania 56.089.725 55.590.982 PT Bank Resona Perdania

Sub-total 44.083.332.426 13.703.863.437 Sub-total

Deposito berjangka Time deposits
Rupiah Rupiah
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk 110.120.000 38.699.764.295 (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 106.447.990 105.663.924 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk - 50.000.000.000 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon PT Bank Danamon
Indonesia Tbk - 3.308.168.069 Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk - 1.075.944.547 (Persero) Tbk
Euro Eropa European euro
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
(EUR304.020 pada tahun (EUR304,020 in 2011
2011 dan EUR303.591 and EUR303,591
pada tahun 2010) 3.568.882.321 3.629.667.950 in 2010)
Dolar Australia Australian dollar
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
(AU$53.852 pada tahun (AU$53,852 in 2011
2011 dan AU$52.208 and AU$52,208
pada tahun 2010) 495.578.149 477.309.992 in 2010)



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

27

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2011 2010


Deposito berjangka (lanjutan) Time deposits (continued)
Dolar Amerika U.S. dollar
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
(US$810.821 pada tahun 2010) - 7.290.093.711 (US$810,821 in 2010)
Yen Jepang Japanese yen
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
(JPY21.800.000 pada tahun 2010) - 2.404.218.450 (JPY21,800,000 in 2010)


Sub-total 4.281.028.460 106.990.830.938 Sub-total

Total 48.397.360.886 120.721.694.375 Total



Kisaran tingkat suku bunga tahunan deposito
berjangka adalah sebagai berikut:
The ranges of the annual interest rates of time
deposits are as follows:
2011 2010



Rupiah 5,00%-7,25% 5,00%-7,00% Rupiah
Dolar Amerika 0,20%-0,40% 0,20%-0,65% U.S. dollar
Euro Eropa 0,10%-0,25% 0,10% European euro
Dolar Australia 3,80% 2,50%-3,80% Australian dollar


Deposito berjangka dalam mata uang Yen Jepang
merupakan deposito berjangka tanpa bunga.
The time deposits denominated in Japanese yen
did not bear interest.


5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010


Pihak Ketiga Third parties
PT Indomarco Prismatama 42.064.314.993 30.257.516.417 PT Indomarco Prismatama
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 35.838.176.964 24.783.270.817 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
PT Hero Supermarket Tbk 4.586.512.644 3.746.032.976 PT Hero Supermarket Tbk
PT Midi Utama Indonesia Tbk 2.837.853.554 3.214.779.592 PT Midi Utama Indonesia Tbk
PT Carrefour Indonesia 2.563.579.085 3.118.483.043 PT Carrefour Indonesia
PT Modern Putra Indonesia 669.111.200 145.112.299 PT Modern Putra Indonesia
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp500 juta) 12.941.661.443 8.527.760.434 Others (below Rp500 million each)

Total 101.501.209.883 73.792.955.578 Total

Pihak berelasi Related party
PT Lion Superindo* PT Lion Superindo*
(Catatan 22) 1.886.686.454 1.848.684.827 (Note 22)


* menjadi pihak berelasi pada tanggal 23 Februari 2010

* became a related party starting February 23, 2010

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
periode pelaporan, manajemen berpendapat
bahwa piutang usaha tersebut di atas dapat ditagih
seluruhnya, sehingga tidak diperlukan cadangan
penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010.
Based on the review of the status of the individual
receivable accounts at the end of the reporting
period, management believes that all of the above
trade receivables are fully collectible and hence,
no allowance for impairment was provided as
of December 31, 2011 and 2010.



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

28

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Analisa umur piutang usaha pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:

The aging of trade receivables as of
December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 2010

Lancar 69.830.975.357 51.723.354.379 Current
Jatuh tempo: Overdue:
1 - 30 hari 32.558.185.387 23.154.098.936 1 - 30 days
31 - 60 hari 574.834.871 427.770.759 31 - 60 days
61 - 90 hari 60.229.145 163.456.329 61 - 90 days
Lebih dari 90 hari 363.671.577 172.960.002 Over 90 days

Total 103.387.896.337 75.641.640.405 Total



6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:


2011 2010

Barang jadi 910.080.974 457.107.517 Finished goods
Bahan baku 9.083.672.114 5.621.390.800 Raw materials
Bahan kemasan 3.602.776.090 1.844.883.877 Packaging materials
Suku cadang dan sebagainya 2.709.340.229 1.678.905.732 Spare parts and others

Total 16.305.869.407 9.602.287.926 Total


Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan
diasuransikan terhadap risiko kerugian atas
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket
polis dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp8.559.313.839 yang menurut pendapat
manajemen cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari risiko yang
dipertanggungkan.
As of December 31, 2011, inventories are covered
by insurance against losses from fire and other
risks under blanket policies with a total coverage
of Rp8,559,313,839 which in managements
opinion, is adequate to cover possible losses that
may arise from such risks.


Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik
dan nilai realisasi neto persediaan di atas pada
akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat
bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat
direalisasi sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan
penyisihan penurunan nilai persediaan pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the results of the review of the physical
condition and net realizable values of the above
inventories at the end of reporting period,
management believes that the carrying values of
the above inventories are fully realizable and
hence, no allowance for impairment of inventory is
necessary as of December 31, 2011 and, 2010.
















The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

29

7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:


1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2011/
January 1, 2011 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2011



Biaya Perolehan Cost
Tanah 30.010.416.216 206.136.792 - 3.955.600.000 34.172.153.008 Land
Bangunan dan pengembangan 98.649.370.363 41.298.017.643 - 25.201.800.501 165.149.188.507 Buildings and improvements
Mesin dan peralatan 204.748.391.468 88.688.741.198 - 18.409.719.457 311.846.852.123 Machinery and equipment
Alat pengangkutan 11.391.121.371 3.177.018.000 401.250.000 - 14.166.889.371 Transportation equipment
Perabot dan peralatan kantor 15.917.619.105 14.940.303.093 865.341.598 2.200.000 29.994.780.600 Furniture, fixtures and office equipment
Aset dalam penyelesaian 71.389.082.347 75.913.822.996 - (47.569.319.958) 99.733.585.385 Assets under construction


Total 432.106.000.870 224.224.039.722 1.266.591.598 - 655.063.448.994 Total



Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan dan pengembangan 19.654.767.265 7.428.285.442 - - 27.083.052.707 Buildings and improvements
Mesin dan peralatan 49.868.891.288 10.037.383.882 - - 59.906.275.170 Machinery and equipment
Alat pengangkutan 7.544.041.058 1.733.717.254 398.200.000 - 8.879.558.312 Transportation equipment
Perabot dan peralatan kantor 9.172.613.431 4.705.027.141 781.646.448 - 13.095.994.124 Furniture, fixtures and office equipment


Total 86.240.313.042 23.904.413.719 1.179.846.448 - 108.964.880.313 Total


Nilai Buku 345.865.687.828 546.098.568.681 Net Book Value




1 Januari 2010/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2010/
January 1, 2010 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2010



Biaya Perolehan Cost
Tanah 14.262.560.216 15.658.380.000 1.080.976.000 1.170.452.000 30.010.416.216 Land
Bangunan dan pengembangan 80.504.278.612 14.914.175.438 - 3.230.916.313 98.649.370.363 Buildings and improvements
Mesin dan peralatan 148.940.589.015 54.584.216.384 76.500.000 1.300.086.069 204.748.391.468 Machinery and equipment
Alat pengangkutan 10.552.311.826 1.605.915.909 778.806.364 11.700.000 11.391.121.371 Transportation equipment
Perabot dan peralatan kantor 12.252.329.103 3.239.824.077 165.839.875 591.305.800 15.917.619.105 Furniture, fixtures and office equipment
Aset dalam penyelesaian 5.116.062.183 72.577.480.346 - (6.304.460.182) 71.389.082.347 Assets under construction


Total 271.628.130.955 162.579.992.154 2.102.122.239 - 432.106.000.870 Total



Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Bangunan dan pengembangan 15.079.231.267 4.575.535.998 - - 19.654.767.265 Buildings and improvements
Mesin dan peralatan 38.027.116.755 11.850.582.866 8.808.333 - 49.868.891.288 Machinery and equipment
Alat pengangkutan 6.705.917.302 1.612.100.120 773.976.364 - 7.544.041.058 Transportation equipment
Perabot dan peralatan kantor 7.134.996.397 2.199.661.491 162.044.457 - 9.172.613.431 Furniture, fixtures and office equipment


Total 66.947.261.721 20.237.880.475 944.829.154 - 86.240.313.042 Total


Nilai Buku 204.680.869.234 345.865.687.828 Net Book Value




Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
mengubah taksiran masa manfaat atas mesin dan
peralatan dan perabot dan peralatan kantor
(Catatan 2e).
Starting January 1, 2011, the Company changed
the estimated useful lives of machinery and
equipment and furniture, fixtures and office
equipment (Note 2e).

Sebagai dampak dari perubahan tersebut, laba
sebelum pajak penghasilan Perusahaan meningkat
sebesar Rp12.098.363.461 pada tahun 2011.
Sebagai tambahan, perubahan tersebut juga akan
mengakibatkan kenaikan yang berkisar antara
Rp222.879.238 sampai dengan Rp9.003.774.054
terhadap laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan pada setiap tahun mulai dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2024 dan
mengakibatkan penurunan yang berkisar antara
Rp1.051.771.393 sampai dengan Rp10.961.391.328
terhadap laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan pada setiap tahun mulai dari tahun
2025 sampai dengan tahun 2036.

As a result from the change, the Companys
income before tax in 2011 has increased by
Rp12,098,363,461. Additionally, the change will
result an increase ranging from Rp222,879,238 to
Rp9,003,774,054 to the Companys income before
tax for each year starting from 2012 to 2024 and a
decrease ranging from Rp1,051,771,393 to
Rp10,961,391,328 to the Companys income
before tax for each year starting from 2025 to
2036.








The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

30

7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2011, tanah yang
dimiliki Perusahaan dilindungi oleh sertifikat Hak
Guna Bangunan (HGB) sebagai berikut:
As of December 31, 2011, the Companys land
properties are covered by the following landright
ownership titles or Hak Guna Bangunan (HGB)
certificates:

Berlaku sampai dengan/
Valid up to

HGB No. 24/Karang Baru/Bekasi Juni/June 29, 2022 HGB No. 24/Karang Baru/Bekasi
HGB No. 563/Pasirgombong/Bekasi Juni/June 29, 2022 HGB No. 563/Pasirgombong/Bekasi
HGB No. 38/Karang Baru/Bekasi September 24, 2023 HGB No. 38/Karang Baru/Bekasi
HGB No. 227/Karang Baru/Bekasi September 24, 2023 HGB No. 227/Karang Baru/Bekasi
HGB No. 29/Pandean/Pasuruan Juni/June 6, 2035 HGB No. 29/Pandean/Pasuruan
HGB No. 77/Deli Serdang/Medan Februari/February 1, 2030 HGB No. 77/Deli Serdang/Medan
HGB No. 137/Tugu/Semarang April 8, 2034 HGB No. 137/Tugu/Semarang
HGB No. 138/Tugu/Semarang Juni/June 24, 2035 HGB No. 138/Tugu/Semarang
HGB No. 139/Tugu/Semarang November 26, 2037 HGB No. 139/Tugu/Semarang
HGB No. 140/Tugu/Semarang September 24, 2037 HGB No. 140/Tugu/Semarang

Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah
tersebut dapat diperpanjang pada saat masa
berlakunya berakhir.
Management is of the opinion that such landrights
can be extended upon their expiration.

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal
31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The details of the assets under construction as of
December 31, 2011 are as follows:

Persentase Taksiran tanggal
penyelesaian/ Biaya penyelesaian/
Jenis aset/ Percentage of perolehan/ Estimated date
Type of assets completion Cost of completion



Bangunan dan pengembangan/
Buildings and improvements 90% 68.438.928.443 Februari/February 2012

Mesin dan peralatan/
Machinery and equipment 90% 25.104.003.312 Februari/February 2012

Perabot dan peralatan kantor/
Furniture, fixtures and office equipment 90% 6.190.653.630 Februari/February 2012


Total 99.733.585.385


Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah
sebesar Rp23.904.413.719 pada tahun 2011 dan
Rp20.237.880.475 pada tahun 2010 (Catatan 19,
20 dan 21).
Depreciation charged to operations amounted to
Rp23,904,413,719 in 2011 and Rp20,237,880,475
in 2010 (Notes 19, 20 and 21).

Pada tahun 2011, biaya pinjaman sebesar
Rp925.756.323 telah dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tetap.
In 2011, borrowing costs amounting
Rp925,756,323 was capitalized as part of cost of
acquisition of fixed assets.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
penurunan nilai aset tetap pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 sebagaimana
dimaksud dalam PSAK No. 48.
Management believes that there is no impairment
in asset values as of December 31, 2011 and
2010 as contemplated in PSAK No. 48.


Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan
mengasuransikan aset tetap, kecuali tanah,
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dalam
paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp187.362.686.592 dan US$33.386.798.
Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang
diasuransikan.
As of December 31, 2011, the Company has
insured its fixed assets, except land, against
losses from fire and other risks under blanket
policies with a total insurance coverage of
Rp187,362,686,592 and US$33,386,798. In
managements opinion, the insurance coverage is
adequate to cover possible losses that may arise
from such risks.

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

31

7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)


Pada tahun 2011 dan 2010, penjualan aset tetap
tertentu adalah sebagai berikut:
In 2011 and 2010, sales of certain fixed assets
were made as follows:

2011 2010

Penerimaan dari penjualan 20.882.409 1.345.273.228 Proceeds from sales
Nilai buku 86.745.150 1.157.293.085 Net book value

Laba (rugi) (65.862.741) 187.980.143 Gain (loss)



8. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 8. OTHER NON-CURRENT ASSETS


Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Uang muka pembelian aset tetap 10.265.534.203 - Advances for purchase of fixed assets
Biaya ditangguhkan 1.878.008.379 1.849.453.800 Deferred charges
Uang jaminan 919.734.958 558.122.511 Security Deposits
Pinjaman karyawan 184.036.278 238.785.520 Employee loans
Lain-lain 785.663.095 356.487.681 Others

Total 14.032.976.913 3.002.849.512 Total












Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang
muka yang dibayarkan kepada pemasok/kontraktor
sehubungan dengan pembelian aset tetap.
Advance for purchase of fixed assets represents
the advances paid to suppliers/contractors in
relation to the purchase of fixed assets.













9. UTANG USAHA 9. TRADE PAYABLES

Akun ini terdiri dari utang kepada pemasok yang
terutama timbul sehubungan dengan pembelian
bahan baku dan kemasan, dengan rincian sebagai
berikut:
This account consists of payables to suppliers
mainly arising from purchases of raw materials and
packaging materials, with details as follows:





2011 2010

Pihak ketiga Third parties
PT Freyabadi Indotama 10.800.191.708 4.220.428.000 PT Freyabadi Indotama
PT Asta Guna Wisesa 4.305.288.096 1.342.350.000 PT Asta Guna Wisesa
PT Nusa Indah 3.502.769.724 1.647.230.837 PT Nusa Indah
PT Kraft Ultrajaya Indonesia 3.392.558.331 1.812.782.175 PT Kraft Ultrajaya Indonesia
PT Elfrida Plastik Industri 3.019.431.320 220.223.680 PT Elfrida Plastik Industri
PT Jaya Fermex 2.121.097.000 823.362.000 PT Jaya Fermex
PT Sukanda Djaya 1.810.848.500 - PT Sukanda Djaya
CV Sumber Roso 1.614.103.541 880.665.306 CV Sumber Roso
PT Surya Kemasindo Sejati 1.537.002.000 590.108.500 PT Surya Kemasindo Sejati
PT Sinar Meadow Int. Indonesia 1.413.376.752 137.152.350 PT Sinar Meadow Int. Indonesia
PT Adyaceda Amandelis 1.224.064.086 1.324.045.003 PT Adyaceda Amandelis
PT Supernova 1.114.208.300 795.444.900 PT Supernova
PT Aries Centaurus 870.104.982 580.524.576 PT Aries Centaurus
PT Kevin Persada Mandiri 800.174.000 581.754.600 PT Kevin Persada Mandiri
PT Anta Tirta Kirana 788.581.250 275.087.500 PT Anta Tirta Kirana
CV Multi Prima Abadi 540.093.750 945.075.500 CV Multi Prima Abadi
PT Super Makmur 121.623.600 1.363.529.931 PT Super Makmur
Lain-lain (masing-masing Others (below
dibawah Rp800 juta) 8.841.128.421 1.909.569.945 Rp800 million each)

Total 47.816.645.361 19.449.334.803 Total



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

32

9. UTANG USAHA (lanjutan) 9. TRADE PAYABLES (continued)

2011 2010

Pihak berelasi (Catatan 22) Related parties (Note 22)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk* 16.685.003.700 7.897.018.340 PT Indofood Sukses Makmur Tbk*
PT Indomarco Adi Prima* 1.051.829.311 - PT Indomarco Adi Prima*

Total 17.736.833.011 7.897.018.340 Total


* menjadi pihak berelasi pada tanggal 23 Februari 2010

* became a related party starting February 23, 2010



Analisa umur utang usaha pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The aging of trade payables as of
December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010


Lancar 54.857.916.884 26.579.274.496 Current
Jatuh tempo 1 - 30 hari 10.695.561.488 767.078.647 Overdue 1 - 30 Days

Total 65.553.478.372 27.346.353.143 Total



10. UTANG LAIN-LAIN 10. OTHER PAYABLES

Akun ini terdiri dari utang kepada
pemasok/kontraktor yang semuanya merupakan
pihak ketiga yang terutama timbul sehubungan
dengan jasa transportasi, pembangunan pabrik
baru, serta pembelian mesin dan peralatan,
dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of payables to third party
suppliers/contractors mainly arising from
transportation services, construction of new plants
and purchases of machinery and equipment, with
details as follows:


2011 2010


PT Bekasi Fajar Industrial Estate 16.308.971.250 - PT Bekasi Fajar Industrial Estate
Oshikiri Machinery Co., Ltd (Catatan 23f) 7.952.659.271 17.314.784.250 Oshikiri Machinery Co, Ltd (Note 23f)
PT Nusa Raya Cipta 7.106.255.842 - PT Nusa Raya Cipta
PT Cakra Inti Agung 3.692.284.524 - PT Cakra Inti Agung
PT Adi Sarana Armada 3.110.524.301 1.970.854.565 PT Adi Sarana Armada
PT Sekawan Triasa 2.667.600.009 5.621.725.432 PT Sekawan Triasa
Mackies Asia Pacific Pty Ltd 2.441.052.313 - Mackies Asia Pacific Pty Ltd
Packagers Pte Ltd 1.735.113.120 - Packagers Pte Ltd
PT Indomarco Prismatama 1.375.084.139 - PT Indomarco Prismatama
PT Balrich Logistic 1.340.416.200 - PT Balrich Logistic
PT Bangun Putra Karawang 1.294.505.600 859.805.500 PT Bangun Putra Karawang
PT Dwi Sapta Pratama 1.124.216.748 - PT Dwi Sapta Pratama
PT Wira Logitama Saksama 1.069.061.880 373.176.000 PT Wira Logitama Saksama
PT Alpine Cool Utama 1.017.220.000 - PT Alpine Cool Utama
PD Denni 989.810.000 - PD Denni
PT Ridar Esindo 989.185.998 4.479.300.000 PT Ridar Esindo
PT Tamoratama Prakarsa 827.666.200 - PT Tamoratama Prakarsa
PT Indragraha Nusaplasindo 589.052.000 - PT Indragraha Nusaplasindo
PT Mega Persada Indonesia 546.999.999 2.086.500.000 PT Mega Persada Indonesia
PT Multi Mekanika Serasi 27.500.000 1.046.725.000 PT Multi Mekanika Serasi
PT Indonakano - 947.920.000 PT Indonakano
PT Indo Kompresigma - 563.769.991 PT Indo Kompresigma
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp500 juta) 9.671.622.749 1.530.574.596 Others (below Rp500 million each)


Total 65.876.802.143 36.795.135.334 Total






The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

33

11. PERPAJAKAN 11. TAXATION

a. Utang pajak terdiri dari: a. Taxes payable consist of the following:

2011 2010

Pajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 601.254.508 369.111.761 Article 21
Pasal 23 182.405.201 109.577.974 Article 23
Pasal 25 2.639.795.157 1.812.113.909 Article 25
Pasal 26 89.908.716 61.820.575 Article 26
Pasal 29 2.940.821.146 13.252.013.164 Article 29

Total 6.454.184.728 15.604.637.383 Total


b. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan sebagaimana yang disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif dan
taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun
yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
b. The reconciliation between income before
income tax as shown in the statements of
comprehensive income and estimated taxable
income for the years ended
December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010

Income before income tax
Laba sebelum pajak penghasilan per per statements of
laporan laba rugi komprehensif 154.948.034.286 134.665.973.429 comprehensive income

Beda temporer: Temporary differences:
Penyisihan imbalan kerja-neto 5.489.353.834 2.188.374.386 Provision for employee benefits - net
Penyusutan aset tetap (17.650.704.813) (7.621.680.609) Depreciation of fixed assets

Beda tetap: Permanent differences:
Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses:
Sewa kendaraan 2.110.107.000 2.148.900.000 Vehicle rental
Rapat dan konferensi 387.194.736 94.244.088 Meetings and conferences
Komunikasi 188.560.000 136.800.000 Communications
Beban bunga - 5.071.844.926 Interest expense
Asuransi - 342.233.811 Insurance
Lain-lain 149.288.982 1.183.314.143 Others
Pendapatan bunga yang Interest income already
dikenakan pajak final (1.721.179.555) (4.079.913.333) subjected to final tax


Taksiran penghasilan kena pajak 143.900.654.470 134.130.090.841 Estimated taxable income


Pada tanggal laporan keuangan diotorisasi
untuk terbit, Perusahaan belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak
Tahunan (SPT) tahun 2011. Perusahaan akan
menyampaikan SPT sesuai dengan taksiran
penghasilan kena pajak yang disebutkan di
atas.
As of the date the financial statements were
authorized for issue, the Company has not
submitted its 2011 annual income tax return
(SPT). The Company will file its SPT based on
the estimated taxable income as shown above.




















The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

34

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

c. Rincian beban pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
c. The details of income tax expense are as
follows:

2011 2010



Beban pajak penghasilan - kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Income tax expense - current

Beban (manfaat) pajak tangguhan: Deferred income tax expense (benefit):
Penyusutan aset tetap 4.412.676.203 1.905.420.151 Depreciation of fixed assets
Penyisihan imbalan kerja-neto (1.372.338.459) (547.093.597) Provision for employee benefits - net


Neto 3.040.337.744 1.358.326.554 Net

Beban pajak penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Income tax expense





d. Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan
adalah sebagai berikut:
d. The computation of estimated income tax
payable is as follows:

2011 2010

Beban pajak penghasilan - kini 35.975.163.500 33.532.522.500 Income tax expense - current

Dikurangi pajak penghasilan Less prepayments of
dibayar di muka income taxes
Pasal 22 3.455.060.278 1.085.412.746 Article 22
Pasal 25 29.579.282.076 19.195.096.590 Article 25

Total pajak penghasilan Total prepayments
dibayar di muka 33.034.342.354 20.280.509.336 of income taxes

Taksiran utang pajak Estimated income tax
penghasilan 2.940.821.146 13.252.013.164 payable



e. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku yang besarnya 25% atas laba
sebelum pajak penghasilan dengan beban
pajak penghasilan sebagaimana yang
disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
e. The reconciliation between income tax
expense calculated by applying the applicable
tax rate of 25% to the income before income
tax and the income tax expense as shown in
the statements of comprehensive income for
the years ended December 31, 2011 and 2010
is as follows:



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

35

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)


2011 2010

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income
per laporan laba rugi tax per statements of
komprehensif 154.948.034.286 134.665.973.429 comprehensive income

Beban pajak penghasilan Income tax expense at the
dengan tarif pajak yang berlaku 38.737.008.453 33.666.493.144 applicable tax rates
Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects on permanent differences:
Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expenses:
Sewa kendaraan 527.526.750 537.225.000 Vehicle rental
Rapat dan konferensi 96.798.684 23.561.022 Meetings and conferences
Komunikasi 47.140.000 34.200.000 Communications
Beban bunga - 1.267.961.232 Interest expense
Asuransi - 85.558.453 Insurance
Lain-lain 37.322.246 295.828.536 Others
Pendapatan bunga yang Interest income already
dikenakan pajak final (430.294.889) (1.019.978.333) subjected to final tax

Beban pajak penghasilan 39.015.501.244 34.890.849.054 Income tax expense


f. Liabilitas pajak tangguhan - neto terdiri dari: f. Deferred tax liability - net consists of the
following:

2011 2010

Aset pajak tangguhan Deferred tax asset
Liabilitas imbalan kerja liability for employee
karyawan 2.901.678.470 1.529.340.011 benefits

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liability
Aset tetap (13.890.831.792) (9.478.155.589) Fixed assets

Liabilitas pajak tangguhan - neto (10.989.153.322) (7.948.815.578) Deferred tax liability - net



12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010

Beban promosi 2.939.456.772 6.947.776.435 Promotion expenses
Transportasi dan distribusi 2.493.322.924 2.190.917.155 Transportation and distribution
Royalti (Catatan 22 dan 23a) 2.280.388.198 1.650.117.475 Royalty (Notes 22 and 23a)
Listrik, gas dan air 2.232.718.589 1.731.373.977 Electricity, gas and water
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp500 juta) 378.766.229 372.811.104 Others (below Rp500 million each)

Total 10.324.652.712 12.892.996.146 Total






The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

36

13. UTANG BANK JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM BANK LOAN

Pada tanggal 31 Desember 2011, utang bank
jangka panjang terdiri dari pinjaman yang diterima
dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan
rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2011, long-term bank loan
consists of loan received from PT Bank Central
Asia Tbk (BCA) with details as follows:

Jumlah/Total



Pokok Pinjaman 33.203.820.504 Principal
Dikurangi biaya pinjaman yang belum
diamortisasi (132.299.242) Less unamortized debt transaction costs



Neto 33.071.521.262 Net




Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan
memperoleh fasilitas dana talangan dari BCA
dengan pagu pinjaman sebesar
Rp100.000.000.000. Pada tanggal 2 November
2011, fasilitas tersebut dikonversi menjadi fasilitas
kredit investasi untuk membiayai pembangunan
pabrik baru dengan pagu pinjaman sebesar
Rp280.000.000.000. Pinjaman yang ditarik dari
fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar
9%. Pembayaran dari pinjaman ini akan dilakukan
dalam 48 kali pembayaran cicilan bulanan yang
dimulai pada tanggal 2 Desember 2013.
On July 19, 2011, the Company obtained a
bridging loan facility from BCA with a maximum
drawable amount of Rp100,000,000,000. On
November 2, 2011, the facility was converted into
an investment credit facility to finance the
construction of new plants with a maximum
drawable amount of Rp280,000,000,000. The
loans withdrawn from this facility bear interest at
the annual rate of 9%. The repayment of the loan
will be made in 48 consecutive monthly
installments starting on December 2, 2013.

Sehubungan dengan fasilitas diatas, Perusahaan
diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu
seperti menjaga rasio keuangan tertentu, antara
lain current ratio, EBITDA to interest ratio dan debt
to equity ratio. Tidak ada aset Perusahaan yang
digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan
fasilitas di atas.
In relation to the above facility, the Company is
required to comply with certain covenants such as
maintaining certain financial ratios, such as current
ratio, EBITDA to interest ratio and debt to equity
ratio. None of the Companys assets are pledged
as collateral in respect to the above facility.

Pada bulan Juni dan Juli 2010, Perusahaan
melunasi semua utang-utangnya kepada BCA dan
PT Bank Resona Perdania (BRP) yang
diperolehnya pada tahun 2008 dan 2007. Saldo
utang Perusahaan kepada BCA dan BRP pada
tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar
Rp68.750.000.000 dan Rp25.000.000.000.
In June and July 2010, the Company settled all its
outstanding loans payable to BCA and PT Bank
Resona Perdania (BRP) that were obtained in 2008
and 2007, respectively. The outstanding balance of
loans payable to BCA and BRP as of
December 31, 2009 was Rp68,750,000,000 and
Rp25,000,000,000, respectively.


14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS

Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja
karyawan sesuai dengan ketentuan Undang-
undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK
No. 24 (revisi 2004).
The Company recognizes its liability for employee
benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003
and PSAK No. 24 (Revised 2004).

Komponen beban imbalan kerja yang diakui dalam
laba rugi dan jumlah liabilitas imbalan kerja
karyawan yang diakui dalam laporan posisi
keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 sesuai dengan perhitungan PT Bumi Dharma
Aktuaria, aktuaris independen, dengan
menggunakan metode projected-unit-credit
adalah sebagai berikut:
The components of employee benefits expense
recognized in profit or loss and employee benefits
liability recognized in the statements of financial
position as of December 31, 2011 and 2010, as
determined by PT Bumi Dharma Aktuaria, an
independent actuary, using the projected-unit-
credit method, are as follows:



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

37

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
(lanjutan)
14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS
(continued)


a. Rincian liabilitas imbalan kerja karyawan adalah
sebagai berikut:
a. Details of liability for employee benefits are as
follows:

2011 2010

Nilai kini dari kewajiban Present value of employee benefits
imbalan kerja 17.701.525.251 7.927.366.529 obligation
Saldo yang belum diamortisasi
dari biaya jasa lalu yang Unamortized balance of the non-
belum menjadi hak karyawan (347.187.114) (392.426.786) vested past service costs
Akumulasi kerugian aktuarial Net cumulative unrecognized
Bersih yang belum diakui (5.747.624.260) (1.417.579.700) actuarial loss

Liabilitas imbalan kerja karyawan 11.606.713.877 6.117.360.043 Liability for employee benefits


b. Rincian beban imbalan kerja adalah: b. Details of employee benefits expense:

2011 2010

Biaya jasa kini 3.267.312.508 1.333.427.465 Current service costs
Kerugian aktuarial yang diakui 1.628.412.420 707.851.297 Recognized actuarial loss
Biaya bunga 707.923.673 571.964.982 Interest costs
Amortisasi biaya jasa lalu 45.239.673 61.090.942 Amortization of past service costs

Jumlah beban imbalan kerja 5.648.888.274 2.674.334.686 Total employee benefits expense


c. Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan adalah: c. Movements in the liability for employee
benefits:


2011 2010


Saldo pada awal tahun 6.117.360.043 3.928.985.657 Balance at beginning of year
Penyisihan 5.648.888.274 2.674.334.686 Provision
Pembayaran (159.534.440) (485.960.300) Payments


Saldo pada akhir tahun 11.606.713.877 6.117.360.043 Balance at end of year


Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam
menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
The key assumptions used in determining the
liability for employee benefits as of December 31,
2011 and 2010 are as follows:

Asumsi-asumsi utama/
Key assumptions

Usia pensiun normal 55 tahun/years Normal retirement age

Tingkat diskonto tahunan 7% pada tahun 2011 dan Annual discount rate
9,5% pada tahun 2010/
7% in 2011 and 9.5% in 2010;

Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% pada tahun 2011 dan 2010/ Annual salary increment rate
8% in 2011 and 2010

Tabel mortalitas CSO80 Mortality table




The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

38

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
(lanjutan)
14. LIABILITY FOR EMPLOYEE BENEFITS
(continued)


Imbalan kerja yang terkait telah dibebankan pada
operasi (sebagai bagian dari beban
pabrikasi/beban pokok penjualan, beban penjualan
dan beban umum dan administratif) untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
dan 2010.
The related costs of employee benefits were
charged to operations (as part of production
expenses/cost of goods sold, selling expenses and
general and administrative expenses) for the year
ended December 31, 2011 and 2010.

15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK

Rincian pemegang saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:

The Companys stockholders as of December 31,
2011 and 2010 are as follows:

2011

Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Persentase
Number of Kepemilikan/
Shares Issued Percentage
Pemegang saham and Fully Paid of Ownership Total Stockholders

Bonlight Investments Ltd. (BIL) 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 Bonlight Investments Ltd. (BIL)
Treasure East Investments Ltd. (TEI) 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 Treasure East Investments Ltd. (TEI)
Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC) 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC)
Sojitz Corporation (Sojitz) 43.025.300 4,2% 4.302.530.000 Sojitz Corporation (Sojitz)
Lain-lain - Publik (masing-masing
dibawah 5%) 194.879.300 19,3% 19.487.930.000 Others - Public (below 5% each)

Total 1.012.360.000 100,0% 101.236.000.000 Total








2010

Total Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Persentase
Number of Kepemilikan/
Shares Issued Percentage
Pemegang saham and Fully Paid of Ownership Total Stockholders

BIL 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 BIL
TEI 344.202.400 34,0% 34.420.240.000 TEI
Sojitz 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 Sojitz
SBC 86.050.600 8,5% 8.605.060.000 SBC
Lain-lain - Publik (masing-masing
dibawah 5%) 151.854.000 15,0% 15.185.400.000 Others - Public (below 5% each)

Total 1.012.360.000 100,0% 101.236.000.000 Total








Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak
ada pemegang saham Perusahaan yang
merupakan bagian dari manajemen Perusahaan.
As of December 31, 2011 and 2010, no Company
stockholders are part of the Companys
management.





Berdasarkan Surat BAPEPAM-LK
No. S-5479/BL/2010 tanggal 18 Juni 2010,
pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka
penawaran umum perdana telah dinyatakan efektif.
Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan
mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya dari
modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai
nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar
Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia
(Catatan 16).
Based on the letter No. S-5479/BL/2010 dated
June 18, 2010 of the BAPEPAM-LK, the
Companys registration statement on its initial
public offering of shares was declared effective.
On June 28, 2010, the Company listed
151,854,000 shares out of its issued and fully paid
shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275
per share on the Indonesia Stock Exchange
(Note 16).

The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

39

15. MODAL SAHAM (lanjutan) 15. CAPITAL STOCK (continued)

Berdasarkan keputusan pemegang saham tanggal
24 Februari 2010 yang diaktakan dalam akta
notaris No. 86 dari F. X. Budi Santoso Isbandi,
S.H., para pemegang saham menyetujui, antara
lain:
Based on the resolutions of the stockholders
dated February 24, 2010, which were covered by
notarial deed No. 86 of F. X. Budi Santoso
Isbandi, S.H., the stockholders approved the
following, among others:

a. Perubahan status Perusahaan dari
perusahaan perorangan menjadi perusahaan
terbuka
a. The change of the Companys status from a
private company to a public company
b. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan
dari semula sebesar Rp1.000 per saham
menjadi Rp100 per saham
b. The change of par value of the Companys
shares from Rp1,000 per share to Rp100 per
share
c. Penawaran umum saham Perusahaan
sebanyak 151.854.000 lembar kepada publik
c. The offering of up to 151,854,000 Company
shares to the public
d. Perubahan modal dasar Perusahaan menjadi
sejumlah Rp344.000.000.000 yang terbagi
atas 3.440.000.000 lembar saham.
d. The change of the Companys authorized
capital stock to become Rp344,000,000,000
which is divided into 3,440,000,000 shares.

Keputusan pemegang saham ini telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan surat No.AHU-12936.AH.01.02.Tahun
2010 tanggal 12 Maret 2010 dan dicatat dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
The resolutions of the stockholders have been
approved by the Minister of Law and Human
Rights based on decree
No.AHU-12936.AH.01.02.Year 2010 dated
March 12, 2010 and recorded in the database of
the Administration System of Law and Human
Rights Department.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
yang diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2011,
pemegang saham Perusahaan telah menyetujui
pembagian dividen untuk laporan keuangan tahun
2010 sejumlah Rp24.943.781.094 atau Rp24,64
per saham yang telah dibayarkan secara penuh
pada bulan Mei 2011.
In the stockholders annual meeting held on
March 23, 2011, the Companys stockholders
approved the distribution of dividend for financial
year 2010 totaling Rp24,943,781,094 or Rp24.64
per share which was fully paid in May 2011.

Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal
yang sehat untuk mendukung usaha, memenuhi
persyaratan perjanjian utang (Catatan 13) dan
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.

Capital Management
The primary objective of the Companys capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business,
comply with loan covenants (Note 13) and
maximize stockholder value.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan
mungkin menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, imbalan modal atau menerbitkan
saham baru.
The Company manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the
capital structure, the Company may adjust
dividend payments to stockholders, return on
capital, or issue new shares.





The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

40

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
The details of additional paid-in capital as of
December 31, 2011 and 2010 are as follows:

Jumlah/Total



Agio saham 178.428.450.000 Premium on capital stock

Selisih kurs atas modal Foreign exchange rate difference
disetor 349.534.267 on paid-in capital

Biaya penerbitan saham dalam Stock issuance cost
rangka penawaran umum perdana (5.776.556.232) related to initial public offering



Total 173.001.428.035 Total




Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan
mencatatkan 151.854.000 lembar sahamnya dari
modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai
nominal Rp100 dengan harga penawaran sebesar
Rp1.275 per saham di Bursa Efek Indonesia, yang
menghasilkan agio saham sebesar
Rp178.428.450.000. Biaya yang terjadi
sehubungan dengan penawaran umum tersebut
adalah sebesar Rp5.776.556.232.

On June 28, 2010, the Company listed
151,854,000 shares out of its issued and fully paid
shares with nominal value of Rp100 at Rp1,275
per share on the Indonesia Stock Exchange,
resulting premium on capital stock
Rp178,428,450,000. The costs incurred in relation
to the public offering amounted to
Rp5,776,556,232.

Selisih kurs atas modal disetor merupakan selisih
antara kurs pada saat setoran modal diterima dari
pemegang saham dengan kurs yang digunakan
untuk menentukan nilai nominal saham dalam
rupiah sebagaimana tercantum dalam anggaran
dasar Perusahaan.
Foreign exchange rate difference on paid-in
capital represents the difference between the
exchange rates prevailing at the time the actual
capital contributions were received from the
stockholders and the exchange rate used to
determine the rupiah par value per share as
stipulated in the Companys articles of
association.




17. INFORMASI SEGMEN 17. SEGMENT INFORMATION

Perusahaan mengelompokkan dan mengevaluasi
usahanya secara geografis yaitu berdasarkan
lokasi pabrik Perusahaan di Cikarang, Pasuruan,
Semarang dan Medan. Pabrik Perusahaan di
Semarang dan Medan baru memulai operasi di
tahun 2011. Perusahaan hanya bergerak dalam
bidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti.
The Company manages and evaluates its
operations geographically based on the Companys
factory locations which are Cikarang, Pasuruan,
Semarang and Medan. The Companys factories in
Semarang and Medan just started their operations
in 2011. The Company is involved only in the
manufacture, sale and distribution of bread.

Manajemen memantau hasil operasi dari pabrik-
pabrik yang dimiliki Perusahaan secara terpisah
guna keperluan pengambilan keputusan mengenai
alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja
segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi
operasi dan diukur secara konsisten dengan laba
atau rugi operasi pada laporan keuangan.
Informasi segmen geografis Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Management monitors the operating results of the
Companys factories separately for the purpose of
making decisions about resource allocation and
performance assessment. Segment performance is
evaluated based on operating profit or loss and is
measured consistently with operating profit or loss
in the financial statements. The Companys
geographical segment information is as follows:







The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

41

17. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 17. SEGMENT INFORMATION (continued)


Total Segmen/
Cikarang Pasuruan Semarang Medan Segment Total

2011 2011

Penjualan neto 580.999.863.728 150.304.868.817 62.440.731.872 19.596.614.535 813.342.078.952 Net Sales




Laba Results
Laba segmen 107.615.707.506 45.739.134.878 7.114.872.523 (5.521.680.621) 154.948.034.286 Segment results




Beban pajak penghasilan (39.015.501.244) Income tax expense

Laba neto tahun berjalan 115.932.533.042 Net income for the year




Aset dan liabilitas Assets and liabilities

Aset segmen 587.168.182.363 210.088.169.261 137.676.585.215 103.813.541.546 1.038.746.478.385 Segment assets

Aset yang tidak dapat
dialokasikan 258.531.246 Unallocated assets

Eliminasi aset antar segmen (279.868.091.131) Inter-segment assets elimination

Total aset 759.136.918.500 Total Assets




Liabilitas segmen 194.095.456.150 73.745.974.508 120.402.542.466 104.319.768.393 492.563.741.517 Segments liabilities

Liabilitas yang tidak
dapat dialokasikan - Unallocated liabilities

Eliminasi liabilitas antar segmen (279.868.005.803) Inter-segment liabilities elimination


Total liabilitas 212.695.735.714 Total liabilities




Informasi segmen lainnya Other segment information
Pengeluaran modal 115.974.063.620 992.852.172 38.572.228.030 68.684.895.900 224.224.039.722 Capital expenditure
Penyusutan 15.268.820.223 3.128.660.247 3.150.185.439 2.356.747.810 23.904.413.719 Depreciation

Total Segmen/
Cikarang Pasuruan Segment Total

2010 2010

Penjualan neto 452.003.380.461 160.188.977.180 612.192.357.641 Net Sales




Laba Results
Laba segmen 94.278.523.130 40.387.450.299 134.665.973.429 Segment results



Beban pajak penghasilan (34.890.849.054) Income tax expense

Laba neto tahun berjalan 99.775.124.375 Net income for the year



Aset dan liabilitas Assets and liabilities

Aset segmen 493.945.758.050 90.041.231.487 583.986.989.537 Segment assets

Aset yang tidak dapat dialokasikan 595.273.201 Unallocated assets

Eliminasi aset antar segmen 5.961.229.826 (22.278.150.738) (16.316.920.912) Inter-segment assets elimination

Total aset 568.265.341.826 Total Assets



Liabilitas segmen 89.154.666.374 10.304.352.522 99.459.018.896 Segments liabilities

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 29.670.813.004 Unallocated liabilities

Eliminasi liabilitas antar segmen (24.287.599.927) 7.970.679.015 (16.316.920.912) Inter-segment liabilities elimination

Total liabilitas 112.812.910.988 Total liabilities




Informasi segmen lainnya Other segment information
Pengeluaran modal 161.572.056.927 1.007.935.227 162.579.992.154 Capital expenditure
Penyusutan 15.207.976.228 5.029.904.247 20.237.880.475 Depreciation



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

42

18. PENJUALAN NETO 18. NET SALES

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:
2011 2010

Roti Manis Sari Roti 573.705.087.765 394.231.055.511 Sweet Bread Sari Roti
Roti Tawar Sari Roti 357.592.398.806 271.388.860.976 White Bread Sari Roti
Kue Sari 7.438.416.159 6.812.453.493 Sari Cake
Roti Manis Boti - 6.962.460.933 Sweet Bread Boti
Roti Tawar Boti - 3.954.561.748 White Bread Boti
Lain-lain 3.692.250.102 3.039.585.544 Others

Sub-total 942.428.152.832 686.388.978.205 Sub-total
Pengembalian penjualan (129.086.073.880) (74.196.620.564) Sales returns

Penjualan Neto 813.342.078.952 612.192.357.641 Net Sales


Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan tidak
lagi memproduksi salah satu jenis produknya yang
bernama Boti.
Effective January 1, 2011, the Company has
decided to discontinue the production of one of its
bread products known as Boti.





Pada tahun 2011 dan 2010 terdapat penjualan
kepada pelanggan/distributor yang melebihi 10%
dari penjualan neto sebagai berikut:
There are aggregate sales to individual
customers/distributors which exceeded 10% of net
sales in 2011 and 2010 as follows:

2011 2010


PT Indomarco Prismatama PT Indomarco Prismatama
Penjualan neto 272.404.655.992 197.299.578.307 Net sales
Persentase 33,49% 32,23% Percentage

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Penjualan neto 187.552.531.011 126.753.151.227 Net sales
Persentase 23,06% 20,70% Percentage

Total Total
Penjualan neto 459.957.187.003 324.052.729.534 Net sales
Persentase 56,55% 52,93% Percentage




19. BEBAN POKOK PENJUALAN 19. COST OF GOODS SOLD

Akun ini terdiri dari: This account consists of the following:

2011 2010


Bahan baku dan kemasan yang Raw materials and packaging
digunakan 333.805.842.254 248.033.140.769 materials used

Upah langsung 23.963.486.108 15.007.196.293 Direct labor

Beban pabrikasi Manufacturing overhead
Penyusutan (Catatan 7) 19.046.042.139 16.951.309.638 Depreciation (Note 7)
Utilitas 19.044.117.118 13.290.515.483 Utilities
Jasa profesional 15.725.318.619 11.088.157.039 Professional fees
Perbaikan dan pemeliharaan 9.701.625.358 8.094.902.131 Repairs and maintenance
Royalti (Catatan 22 dan 23a) 8.133.481.744 6.150.112.291 Royalty (Notes 22 and 23a)
Amortisasi - 2.211.542.266 Amortization
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1 milyar) 4.971.301.936 2.303.366.785 Others (below Rp1 billion each)

Total beban pabrikasi 76.621.886.914 60.089.905.633 Total manufacturing overhead

Total Beban Produksi 434.391.215.276 323.130.242.695 Total Manufacturing Cost
Persediaan barang jadi Finished Goods Inventory
Saldo awal tahun 457.107.517 494.349.050 Balance at beginning of year
Saldo akhir tahun (910.080.974) (457.107.517) Balance at end of year

Beban Pokok Penjualan 433.938.241.819 323.167.484.228 Cost of Goods Sold



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

43

19. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 19. COST OF GOODS SOLD (continued)

Tidak terdapat pembelian dari pemasok individu
yang melebihi 10% dari penjualan neto kecuali dari
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, pihak berelasi,
sebesar Rp134.664.916.000 dan
Rp95.651.297.000 yang mencerminkan 16,6% dan
15,6% dari total penjualan neto masing-masing
untuk tahun 2011 dan 2010.


There are no purchases from individual suppliers
which exceeded 10%, except for the purchases
from PT Indofood Sukses Makmur Tbk, a related
party, amounting to Rp134,664,916,000 and
Rp95,651,297,000 which represent 16.6% and
15.6% of net sales in 2011 and 2010.
20. BEBAN PENJUALAN 20. SELLING EXPENSES

Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The details of selling expenses are as follows:

2011 2010


Persediaan kadaluarsa/cacat 61.172.991.120 35.055.014.196 Expired/defective inventory
Iklan dan promosi 50.834.091.871 42.308.793.244 Advertising and promotion
Perjalanan dinas dan
transportasi (Catatan 23d) 36.268.760.408 32.437.678.283 Travel and transportation (Note 23d)
Jasa distribusi (Catatan 23b) 13.044.788.446 8.196.046.004 Distribution fees (Note 23b)
Jasa Profesional 7.448.509.218 4.119.704.547 Professional fees
Gaji dan kesejahteraan karyawan 5.369.950.997 2.960.948.475 Salaries and employee benefits
Penyusutan (Catatan 7) 2.197.251.332 1.902.998.723 Depreciation (Note 7)
Sewa 1.661.994.725 1.299.460.733 Rental
Bahan Bakar 635.915.225 623.978.896 Fuel
Pencetakan dan fotokopi 615.884.443 507.363.028 Printing and photocopying
Keranjang dan troli 376.106.355 2.805.404.051 Crates and trolleys
Utilitas 359.501.583 297.909.287 Utilities
Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp300 juta) 3.182.250.435 1.253.806.654 Others (below Rp300 million each)

Total 183.167.996.158 133.769.106.121 Total




21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalah
sebagai berikut:
The details of general and administrative expenses
are as follows:

2011 2010


Gaji dan kesejahteraan karyawan 25.414.023.903 17.678.494.135 Salaries and employee benefits
Jasa profesional 4.801.088.252 1.565.996.238 Professional fees
Sewa 3.953.685.266 1.538.357.256 Rental
Perjalanan Dinas dan transportasi 3.060.224.767 1.195.219.739 Business travel and transportation
Utilitas 2.834.965.480 2.067.347.745 Utilities
Perbaikan dan pemeliharan 2.818.245.054 1.632.925.589 Repairs and maintenance
Penyusutan (Catatan 7) 2.661.120.248 1.383.572.114 Depreciation (Note 7)
Komunikasi 861.050.215 737.174.553 Communication
Alat tulis kantor 850.869.513 568.600.689 Stationeries
Perijinan 804.628.891 620.720.919 License
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp800 juta) 1.689.746.840 575.563.838 Others (below Rp800 million each)

Total 49.749.648.429 29.563.972.815 Total









The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

44

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-
PIHAK BERELASI
22. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Rincian
akun dan transaksi yang signifikan dengan pihak-
pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company
entered into certain transactions with related
parties. The details of the accounts and the
significant transactions entered into with related
parties are as follows:


Persentase terhadap total aset
atau liabilitas/ Percentage to
Saldo/Balance total assets or liabilities




2011 2010 2011 2010


Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties
Piutang usaha (Catatan 5) Trade receivable (Note 5)
PT Lion Superindo* 1.886.686.454 1.848.684.827 0,2% 0,3% PT Lion Superindo*









Utang usaha (Catatan 9) Trade payables (Note 9)
PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses
Makmur Tbk* 16.685.003.700 7.897.018.340 7,8% 7,0% Makmur Tbk*
PT Indomarco Adi Prima* 1.051.829.311 - 0,5% - PT Indomarco Adi Prima*


Total utang usaha 17.736.833.011 7.897.018.340 8,3% 7,0% Total trade payables











Entitas dengan pengaruh Entities with significant
signifikan terhadap influence over
Perusahaan the Company
Biaya masih harus dibayar Accrued expense
(Catatan 12) (Note 12)
Shikishima Baking Co.,Ltd. 2.280.388.198 1.650.117.475 1,1% 1,5% Shikishima Baking Co.,Ltd.











Transaksi penjualan Persentase terhadap
atau pembelian/ penjualan bersih /
Sales or purchase transaction Percentage to net sales




2011 2010 2011 2010

Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties
Penjualan Sales
PT Lion Superindo* 14.149.736.465 14.649.375.065 1,7% 2,4% PT Lion Superindo*










Pihak-pihak berelasi lainnya Other related parties
Pembelian Purchase
PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses
Makmur Tbk* 134.664.916.000 95.651.297.000 16,5% 15,6% Makmur Tbk*
PT Indomarco Adi Prima* 6.310.975.554 - 0,8% - PT Indomarco Adi Prima*


Total pembelian 140.975.891.554 95.651.297.000 17,3% 15,6% Total purchase











Entitas dengan pengaruh Entities with significant
signifikan terhadap influence over
Perusahaan the Company
Beban pokok penjualan Cost of goods sold
Shikishima Baking Co., Ltd. Shikishima Baking Co., Ltd.
(Catatan 19) 8.133.481.744 6.150.112.291 1,0% 1,0% (Note 19)










* menjadi pihak berelasi sejak tanggal 23 Februari 2010

* became a related party starting February 23, 2010









Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
disepakati kedua belah pihak.
Transactions with related parties were conducted
under terms and conditions agreed between the
parties.




The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

45

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-
PIHAK BERELASI (lanjutan)
22. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH
RELATED PARTIES (continued)


Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
The nature of the related party relationships and
transactions is as follows:


Pihak-pihak berelasi/ Sifat saldo akun/transaksi/
Related parties Hubungan/Relationship Nature of account/transaction

PT Lion Superindo Pihak berelasi lainnya/ Penjualan barang dagang/Sales of inventories
Other related party

PT Indofood Sukses Makmur Tbk Pihak berelasi lainnya/ Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials
Other related party

PT Indomarco Adi Prima Pihak berelasi lainnya/ Pembelian bahan baku/Purchase of raw materials
Other related party

Shikishima Baking Co.,Ltd. Entitas dengan pengaruh signifikan Royalti/ Royalty
terhadap perusahaan/Entity with
significant influence over the Company


Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi
dilakukan pada harga yang disepakati tergantung
jenis produk terkait. Saldo terkait pada akhir periode
adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan akan
diselesaikan dalam bentuk tunai. Tidak terdapat
jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap
piutang atau utang dari pihak-pihak berelasi. Pada
tahun 2011 dan 2010 Perusahaan tidak membuat
cadangan atas penurunan nilai piutang dari pihak-
pihak berelasi, dikarenakan manajemen
berpendapat bahwa, berdasarkan hasil penilaian,
seluruh piutang usaha dari pihak-pihak berelasi
dapat ditagih.

Sales to and purchases from related parties are
made at agreed prices depending on the type of
product involved. The related outstanding balances
at end of period are unsecured, interest-free and to
be settled in cash. There have been no guarantees
provided or received for any related party
receivables or payables. In 2011 and 2010 the
Company has not made any allowance for
impairment relating to the amounts due from
related parties, since management believes, based
on its assessment, that all trade receivables from
related parties are fully collectible.
Pada tahun 2011 dan 2010, jumlah beban yang
diakui Perusahaan sehubungan dengan kompensasi
bruto bagi manajemen kunci (termasuk dewan
komisaris dan direksi) adalah sebagai berikut:
In 2011 and 2010, the total amount of expenses
recognized by the Company relating to gross
compensation for the key management (including
board of commissioners and directors) is as
follows:

2011 2010

Imbalan kerja jangka pendek 14.201.209.930 8.854.777.686 Short-term benefits
Imbalan pasca kerja 2.124.107.249 843.875.671 Post-employment benefits



Total 16.325.317.179 9.698.653.357 Total



23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Perusahaan mempunyai Perjanjian Teknik
dengan Shikishima Baking Co., Ltd. (SBC),
pemegang saham, di mana SBC menyetujui
untuk menyediakan pengarahan teknik,
pengetahuan dan pelatihan dalam hal produksi
roti. Perjanjian tersebut telah diperpanjang
beberapa kali, yang terakhir pada tanggal
21 April 2011 telah diperpanjang untuk periode
5 tahun berikutnya yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016.
a. The Company has entered into a Technical
Agreement with Shikishima Baking Co., Ltd.
(SBC), a stockholder, whereby SBC agreed to
provide know-how, technical guidance and
training in the manufacture of bread. The
agreement has been renewed several times
with the latest renewal being made on
April 21, 2011 for another 5 years ending
December 31, 2016.


The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

46

23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan
menyetujui untuk membayar royalti
(dibayarkan secara triwulanan) berdasarkan
persentase tertentu dari penjualan neto
(Catatan 12, 19 dan 22).
Based on the agreement, the Company
agreed to pay royalty (payable on a quarterly
basis) at a certain percentage of net sales
(Notes 12, 19 and 22).

b. Perusahaan mempunyai Perjanjian Distribusi
dengan PT Indomarco Prismatama (IP) dan PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa), di mana IP
dan Alfa menyetujui untuk mendistribusikan
produk Perusahaan melalui toko-tokonya dan
menerima biaya distribusi sebagai
kompensasi.
b. The Company has a Distribution Agreement
with PT Indomarco Prismatama (IP) and PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfa), whereby IP
and Alfa agreed to distribute the Companys
products in its outlets and receive distribution
fees as compensation.

Pada tahun 2011 dan 2010, biaya distribusi
yang telah terjadi sehubungan dengan
perjanjian di atas disajikan sebagai Jasa
Distribusi pada bagian beban penjualan di
laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20).
In 2011 and 2010, distribution fees incurred in
relation to the above agreement are presented
as Distribution Fees under selling expenses
in the statements of comprehensive income
(Note 20).

c. Perusahaan mempunyai Perjanjian
Penunjukan Stock Point dan Distributor
dengan beberapa distributor untuk
mendistribusikan produk Perusahaan ke toko-
toko di wilayah Jabodetabek, Bandung, Jawa
Timur, Jawa Tengah dan Bali. Di samping itu,
Perusahaan juga mempunyai Perjanjian
Agensi dengan beberapa agen di mana
Perusahaan menunjuk setiap agen untuk
melakukan penjualan produk Perusahaan di
wilayah yang telah ditentukan di seluruh Jawa,
Madura, Bali dan Lampung.
c. The Company entered into Stock Point and
Distributor Agreements with several
distributors whereby the latter agreed to
distribute the Companys products to stores
around Jabodetabek, Bandung, East Java,
Central Java and Bali. Also, the Company has
Agency Agreements with several agents
whereby each agent is appointed to sell the
Companys products in identified areas in
Java, Madura, Bali and Lampung.

Berdasarkan perjanjian-perjanjian di atas,
distributor dan agen Perusahaan harus
memberikan uang jaminan kepada
Perusahaan yang akan dikembalikan pada
akhir perjanjian. Pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010, uang jaminan yang diterima
Perusahaan dari distributor dan agen disajikan
sebagai Jaminan Pelanggan pada laporan
posisi keuangan.
Based on the above agreements, the
distributors and agents should provide the
Company guarantee deposits which will be
returned upon the end of their respective
agreements. As of December 31, 2011 and
2010, the outstanding guarantee deposits
received by the Company from distributors and
agents are presented as Customers
Deposits in the statements of financial
position.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,
deposito berjangka yang ditempatkan
Perusahaan sehubungan dengan uang
jaminan yang berasal dari distributor dan agen
disajikan sebagai bagian dari Deposito
Jaminan pada laporan posisi keuangan.
As of December 31, 2011 and 2010 , time
deposits placed by the Company in relation to
the guarantee deposits received from
distributors and agents are presented as part
of Guarantee Deposits in the statements of
financial position.

Pada tahun 2011 dan 2010, total penjualan
kepada distributor dan agen yang timbul
sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas
masing-masing sebesar Rp211.304.504.465
dan Rp170.957.754.688.
In 2011 and 2010, sales to distributors and
agents under the above-mentioned
agreements, amounted to Rp211,304,504,465
and Rp170,957,754,688, respectively.





The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

47


23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

d. Perusahaan mempunyai Perjanjian Kerjasama
Pengangkutan Barang dengan beberapa
perusahaan transportasi untuk mengangkut,
mengirim dan mendistribusikan produk
Perusahaan. Pada tahun 2011 dan 2010, total
beban transportasi sehubungan dengan
perjanjian dengan perusahaan transportasi
tersebut di atas masing-masing sebesar
Rp36.268.760.408 dan Rp32.437.678.283,
disajikan sebagai Perjalanan Dinas dan
Transportasi pada bagian beban penjualan di
laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,
utang yang timbul dari transaksi ini disajikan
sebagai bagian dari Utang Lain-lain pada
laporan posisi keuangan.
d. The Company has Transportation Agreements
with several transporter companies, to
transport, deliver and distribute the Companys
products. In 2011 and 2010, transportation
expenses incurred in relation to the above-
mentioned agreements amounting to
Rp36,268,760,408 and Rp32,437,678,283 ,
are presented as Travel and Transportation
under selling expenses in the statements of
comprehensive income (Note 20). As of
December 31, 2011 and 2010 the payables
arising from these transactions are presented
as part of Other Payables in the statements
of financial position.

e. Pada tanggal 24 Maret 2010, Perusahaan
melakukan Perjanjian Jual Beli dengan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
sehubungan dengan penggunaan gas.
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan
diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam
bentuk deposito berjangka/bank garansi. Pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, deposito
berjangka/bank garansi sehubungan dengan
hal tersebut di atas sebesar Rp935.065.175
dan Rp919.669.502 disajikan sebagai bagian
dari Deposito Jaminan dalam laporan posisi
keuangan.
e. On March 24, 2010, the Company entered into
a Sale and Purchase Agreement with
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk on
gas usage. Based on the agreement, the
Company is required to provide a guarantee in
the form of time deposits or bank guarantees.
As of December 31, 2011 and December 31,
2010, such time deposits/bank guarantees
amounting to Rp935,065,175 and
Rp919,669,502 are presented as part of
Guarantee Deposits in the statements of
financial position.

f. Pada tahun 2011, Perusahaan
menandatangani tiga perjanjian pembelian
dengan Oshikiri Machinery Co., Ltd (Oshikiri)
dimana Perusahaan setuju untuk membeli
beberapa unit mesin dari Oshikiri dengan total
nilai pembelian sebesar JPY542.414.000.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,
utang yang timbul dari transaksi pembelian
dari Oshikiri disajikan sebagai bagian dari
Utang lain-lain pada laporan posisi keuangan
(Catatan10).
f. In 2011, the Company entered into three
purchase agreements with Oshikiri Machinery
Co., Ltd (Oshikiri), wherein, the Company
agreed to purchase several units of
machineries from Oshikiri with a total purchase
price of JPY542,414,000. As of December 31,
2011 and 2010, the payables arising from
purchase transactions with Oshikiri are
presented as part of Other Payables in the
statements of financial position (Note 10).


24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING
24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Informasi mengenai aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2011 dan nilai setara dalam rupiah
yang dijabarkan dengan menggunakan rata-rata
kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia sebagai berikut:
Information concerning monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies as of
December 31, 2011 and their rupiah equivalents
converted using the middle exchange rates that
were published by Bank Indonesia are as follows:






The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

48


24. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING (lanjutan)
24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(continued)

Nilai Setara Rupiah/
Rupiah Equivalents



Mata Uang Asing/ 31 Desember 2011/
Penjelasan Foreign Currency December 31, 2011 Description

Aset moneter: Monetary assets:
Kas dan setara kas EUR 304.020 3.568.882.321 Cash and cash equivalents
AU$ 53.852 495.578.149
Deposito jaminan US$ 66.258 600.824.731 Guarantee deposits

Sub-total 4.665.285.201 Sub-total




Liabilitas moneter: Monetary liabilities:
Utang lain-lain AU$ 291.520 2.682.765.274 Other payables
US$ 2.005.861 18.189.147.548
JPY 68.086.000 7.952.659.271
SGD 17.501 122.057.749




Sub-total 28.946.629.842 Sub-total



Liabilitas neto (24.281.344.641) Net liabilties



Kurs tengah pada tanggal 12 Maret 2012 yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah Rp11.994
untuk EUR1, Rp9.644 untuk AU$1, Rp9.160 untuk
US$1, Rp 7.270 untuk SGD1 dan Rp112 untuk
JPY1. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing pada tanggal 31 Desember 2011
dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah
pada tanggal 12 Maret 2012, maka liabilitas neto
dalam mata uang asing, sebagaimana yang
disajikan di atas, akan naik sekitar Rp150.321.049
dalam mata uang rupiah.
The middle exchange rates as of March 12, 2012
that were published by Bank Indonesia were
Rp11,994 to EUR1, Rp9,644 to AU$1, Rp9,160 to
US$1, Rp7,270 to SGD1 and Rp112 to JPY1. Had
the monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies as of December 31, 2011 been
translated using the middle exchange rates as of
March 12, 2012, the net foreign currency liabilities
as presented above would have increased by
approximately Rp150,321,049 in terms of Rupiah.

Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing,
dikurangi dengan aset dalam mata uang asing,
tidak dapat ditafsirkan bahwa aset dan liabilitas
dalam mata uang asing ini telah, telah dapat, atau
akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan
dengan kurs yang berlaku pada tanggal
31 Desember 2011 atau kurs pertukaran lainnya.
The translation of the foreign currency liabilities,
net of foreign currency assets, should not be
construed as a representation that these foreign
currency assets and liabilities have been, could
have been, or could in the future be, converted into
rupiah at the prevailing exchange rates of the
rupiah as of December 31, 2011 or at any other
rates of exchange.


25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The following table presents carrying amounts and
the estimated fair values of the Companys
financial instruments as of December 31, 2011 and
2010.

Nilai tercatat/ Nilai wajar/
Carrying Amount Fair Value

2011 2010 2011 2010

Aset Keuangan Lancar Current financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables
Kas dan setara kas 48.397.360.886 120.721.694.375 48.397.360.886 120.721.694.375 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 103.387.896.337 75.641.640.405 103.387.896.337 75.641.640.405 Trade receivables
Piutang lain-lain 262.603.539 - 262.603.539 - Other receivables

Total aset keuangan lancar 152.047.860.762 196.363.334.780 152.047.860.762 196.363.334.780 Total current financial assets



The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

49


25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
(continued)

Nilai tercatat/ Nilai wajar/
Carrying Amount Fair Value

2011 2010 2011 2010



Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Deposito jaminan 8.774.420.148 6.410.058.069 8.774.420.148 6.410.058.069 Guarantee deposits
Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets
(uang jaminan dan (security deposits and
pinjaman karyawan) 1.103.771.236 796.908.031 1.103.771.236 796.908.031 employee loans)


Total aset keuangan tidak lancar 9.878.191.384 7.206.966.100 9.878.191.384 7.206.966.100 Total non-current financial assets


Total Aset Keuangan 161.926.052.146 203.570.300.880 161.926.052.146 203.570.300.880 Total Financial Assets


Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current financial Liabilities
Utang dan pinjaman Loans and borrowings
Utang usaha 65.553.478.372 27.346.353.143 65.553.478.372 27.346.353.143 Trade payables
Utang lain-lain 65.876.802.143 36.795.135.334 65.876.802.143 36.795.135.334 Other payables
Biaya yang masih harus dibayar 10.324.652.712 12.892.996.146 10.324.652.712 12.892.996.146 Accrued expenses

Total liabilitas keuangan jangka pendek 141.754.933.227 77.034.484.623 141.754.933.227 77.034.484.623 Total current financial liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current financial Liabilities
Utang dan pinjaman Loans and borrowings
Jaminan pelanggan 8.819.229.298 6.107.613.361 8.819.229.298 6.107.613.361 Customers deposits
Utang bank jangka panjang 33.071.521.262 - 33.703.957.913 - Long- term bank loan

Total liabilitas keuangan jangka panjang 41.890.750.560 6.107.613.361 42.523.187.211 6.107.613.361 Total non- current financial liabilities

Total Liabilitas Keuangan 183.645.683.787 83.142.097.984 184.278.120.438 83.142.097.984 Total Financial Liabilities



Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan
dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui
suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan
yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.
Fair value is defined as the amount at which the
instrument could be exchanged in a current arms
length transaction between knowledgeable willing
parties, other than in a forced or liquidation sale.


Semua instrumen keuangan yang disajikan di
dalam laporan posisi keuangan pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi. Metode-metode dan
asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk
mengestimasi nilai tercatat dan nilai wajar untuk
masing-masing kelas instrumen keuangan:
All financial instruments presented in the
statements of financial position as of
December 31, 2011 and 2010, are carried at
amortized cost. The following methods and
assumptions are used to estimate the carrying
amount and fair value of each class of financial
instruments:

a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek a. Short-term financial assets and liabilities

Nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen
keuangan jangka pendek yang akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun atau kurang
(kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan
biaya yang masih harus dibayar) diasumsikan
sama dengan jumlah terutangnya karena
bersifat jangka pendek.
The carrying amount and fair value of short-
term financial instruments with maturities of
one year or less (cash and cash equivalents,
trade receivables, other receivables, trade
payables, other payables and accrued
expenses) are assumed to be equal to their
original principal amount due to their short-
term nature.








The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

50

25. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
(continued)


b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities

Nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen
keuangan jangka panjang (deposito jaminan,
uang jaminan, pinjaman karyawan dan
jaminan pelanggan) diasumsikan sama
dengan jumlah terutangnya karena instrumen
keuangan tersebut tidak mempunyai
persyaratan pembayaran yang pasti walaupun
tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam
jangka waktu 12 bulan setelah periode
pelaporan. Nilai wajar dari utang bank jangka
panjang ditentukan dengan mendiskonto arus
kas masa depan menggunakan tingkat
diskonto yang berasal dari transaksi pasar
yang dapat diobservasi yang mempunyai
syarat, risiko kredit dan periode jatuh tempo
yang sama.
The carrying amount and fair value of long-
term financial instruments (guarantee deposits,
security deposits, employee loans and
customers deposits) are assumed to be equal
to their original principal amount because they
have no fixed repayment terms although they
are not expected to be settled within 12
(twelve) months after the reporting period. The
fair value of long-term bank loan is determined
by discounting future cash flows using
applicable rates from observable current
market transactions for instruments with
similar term, credit risk and remaining
maturities.


26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan
adalah risiko pasar (termasuk risiko mata uang dan
risiko harga komoditas), risiko kredit dan risiko
likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan
menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-
masing risiko ini, seperti dijelaskan lebih lanjut
sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's
financial instruments are market risk (including
currency risk and commodity price risk), credit risk
and liquidity risk. The Board of Directors reviews
and approves policies for managing each of these
risks, as further described as follows:

a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah
rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai
tukar mata uang asing karena harga beberapa
pembelian utamanya ditentukan dalam mata
uang asing atau harganya secara signifikan
dipengaruhi oleh pergerakan dari harga acuan
dalam mata uang asing (terutama dolar AS
dan yen Jepang) seperti kuotasi dari pasar
internasional. Apabila terdapat pembelian oleh
Perusahaan dalam mata uang selain rupiah,
maka Perusahaan menghadapi risiko mata
uang asing.
The Companys reporting currency is the
rupiah. The Company faces foreign exchange
risk as the costs of certain key purchases are
either denominated in foreign currencies or
whose price is significantly influenced by their
benchmark price movements in foreign
currencies (mainly U.S. dollar and Japanese
yen) as quoted in the international markets. To
the extent that the purchases of the Company
are denominated in currencies other than
rupiah, the Company will have an exposure to
foreign currency risk.

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan
lindung nilai yang formal untuk mengatasi
risiko pertukaran mata uang asing. Akan tetapi,
Perusahaan menjaga transaksi dan saldo
dalam mata uang asing pada tingkat yang
minimum untuk membatasi risiko mata uang
asing.
The Company does not have any formal
hedging policy for foreign exchange exposure.
However, the Company maintains transactions
and balances in foreign currencies at a
minimum level in order to minimize foreign
currencies exposure.













The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

51

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)


b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan
berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini,
Perusahaan menerapkan kebijakan untuk
memastikan penjualan produk hanya dibuat
kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan
terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik.
Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa
semua pelanggan yang akan melakukan
pembelian secara kredit harus melalui
prosedur verifikasi kredit. Perusahaan memiliki
kebijakan yang membatasi total kredit untuk
setiap pelanggan, seperti, mengharuskan
distributor dan agen untuk memberikan uang
jaminan. Sebagai tambahan, saldo piutang
dipantau secara terus menerus untuk
mengurangi kemungkinan piutang yang tidak
tertagih.

The Company is exposed to credit risk arising
from the credit granted to its customers. To
mitigate this risk, it has policies in place to
ensure that sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track
record or good credit history. It is the
Company's policy that all customers who wish
to trade on credit are subject to credit
verification procedures. The Company has
policies that limit the amount of credit
exposure to any particular customer, such as
requiring distributors and agents to provide
guarantee deposits. In addition, receivable
balances are monitored on an ongoing basis to
reduce the exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan
pembayaran dalam jangka waktu yang telah
diberikan, Perusahaan akan menghubungi
pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang
telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak
melunasi piutang yang telah jatuh tempo
dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
maka Perusahaan dapat melakukan pencairan
uang jaminan pelanggan untuk menyelesaikan
piutang yang telah lewat jatuh tempo.
Perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur
hukum jika dianggap perlu. Tergantung pada
penilaian Perusahaan, cadangan khusus
mungkin dibuat jika utang dianggap tidak
tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit,
Perusahaan akan menghentikan penyaluran
semua produk kepada pelanggan jika terjadi
keterlambatan pembayaran.
When a customer fails to make payment within
the credit term granted, the Company contacts
the customer to act on the overdue
receivables. If the customer does not settle the
overdue receivable within a reasonable time,
the Company applies the customers
guarantee deposit against the overdue
receivable. The Company may proceed to
commence legal proceedings, if deemed
necessary. Depending on the Company's
assessment, specific allowances may be
provided if the debt is deemed uncollectible.
To mitigate credit risk, the Company ceases
the supply of all products to the customer in
the event of late payment.

Perusahaan juga menghadapi risiko kredit
yang berasal dari penempatan dana di bank
dalam bentuk rekening lancar maupun deposito
berjangka. Untuk mengatasi risiko ini,
Perusahaan memiliki kebijakan untuk
menempatkan dananya hanya di bank-bank
yang mempunyai reputasi yang baik.
The Company is also exposed to credit risk
arising from the funds placed by the Company
in banks in form of current accounts and time
deposits. To mitigate this risk, the Company
has a policy to only place its funds in banks
that have good reputation.

Risiko kredit dari aset keuangan lainnya
dianggap tidak signifikan.
Credit risk from other financial assets is not
considered significant.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Perusahaan mengelola profil likuiditasnya
untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya
dan membayar utang yang jatuh tempo
dengan menjaga kecukupan kas dan
ketersediaan pendanaan.
The Company manages its liquidity profile to
be able to finance its capital expenditures and
service its maturing debts by maintaining
sufficient cash and the availability of funding.


The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

52

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Perusahaan secara regular mengevaluasi
proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan
terus menerus memantau kondisi pasar
keuangan untuk mencari kesempatan
melakukan penggalangan dana, seperti
dengan memperoleh pinjaman dari bank dan
melakukan penerbitan saham.
The Company regularly evaluates its projected
and actual cash flow information and
continuously monitors conditions in the
financial markets for opportunities to pursue
fund-raising initiatives, such as through
obtaining bank loans and stock issuance.

d. Risiko harga komoditas d. Commodity price risk

Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi
Perusahaan terutama sehubungan dengan
pembelian bahan baku utama seperti tepung
terigu dan coklat. Harga bahan baku tersebut
secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi
harga komoditas serta tingkat permintaan dan
penawaran di pasar.
The Companys exposure to commodity price
risk relates primarily to the purchase of the
major raw materials, such as wheat flour and
chocolate. The prices of these raw materials
are directly affected by commodity price
fluctuations and the level of demand and
supply in the market.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan
risiko yang berasal dari fluktuasi harga
komoditas adalah dengan menjaga tingkat
persediaan tepung terigu dan coklat secara
optimal untuk menjamin kelanjutan produksi.
Selain itu, Perusahaan juga dapat mengurangi
risiko tersebut dengan cara mengalihkan
kenaikan harga kepada pelanggannya.
The Companys policy is to minimize the risks
arising from the fluctuations in the commodity
prices by maintaining the optimum inventory
level of wheat flour and chocolate to ensure
continuous production. In addition, the
Company may seek to mitigate its risks by
passing on the price increases to its
customers.


27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH
DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF
BERLAKU
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT
HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET
EFFECTIVE

Berikut ini ikhtisar revisi PSAK dan interpretasi
PSAK (ISAK) yang telah diterbitkan oleh DSAK
dan relevan bagi Perusahaan tetapi belum efektif
pada tanggal 31 Desember 2011:
The following summarizes the revised and new
PSAKs and interpretations (ISAKs) which have
been issued by the DSAK and relevant to the
Company but are not yet effective as of
December 31, 2011:

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective for financial statements starting on or after
January 1, 2012:

PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing

PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana
memasukkan transaksi dalam mata uang asing
dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam
laporan keuangan entitas dan bagaimana
menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata
uang penyajian.
PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates

The revised PSAK prescribes how to include
foreign currency transactions and foreign
operations in the financial statements of an
entity and translate financial statements into a
presentation currency.







The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

53

27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH
DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF
BERLAKU (lanjutan)
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT
HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET
EFFECTIVE (continued)

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or
after January 1, 2012: (continued)

PSAK No. 16 (2011), Aset Tetap


PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset
tetap, sehingga pengguna laporan keuangan
dapat memahami informasi mengenai investasi
entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam
investasi tersebut. Masalah utama dalam
akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset,
penentuan jumlah tercatat, pembebanan
penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

PSAK No. 16 (2011), Property, Plant and
Equipment

The PSAK prescribe the accounting
treatment for property, plant and equipment
so that users of the financial statements can
discern information about an entity's
investment in its property, plant and
equipment and the changes in such
investment. The principal issues in
accounting for property, plant and equipment
are the recognition of the assets, the
determination of their carrying amounts and
the depreciation charges and impairment
losses to be recognised in relation to them.

PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja


PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan
pengungkapan imbalan kerja dan
mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban
jika pekerja telah memberikan jasanya dan
entitas menikmati manfaat ekonomik yang
dihasilkan dari jasa tersebut.
PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee
Benefits

The revised PSAK establish the accounting
and disclosures for employee benefits and
requires the recognation of liability and
expense when an employee has provided
service and the entity consumes economic
benefit arising from the service.

PSAK No. 26 (2011), Biaya Pinjaman

PSAK ini menentukan biaya pinjaman yang
dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan, konstruksi, atau produksi aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman
lainnya diakui sebagai beban.
PSAK No. 26 (2011), Borrowing Costs

The PSAK provides borrowing costs that are
directly attributable to the acquisition,
construction or production of a qualifying
asset form part of the cost of that asset. Other
borrowing costs are recognised as an
expense.

PSAK No. 30 (2011), Sewa

PSAK ini mengatur kebijakan akuntansi dan
pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee
maupun lessor terkait dengan sewa, yang
berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak
untuk menggunakan aset meskipun
penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap
diperlukan dalam mengoperasikan atau
memelihara aset tersebut.
PSAK No. 30 (2011), Leases

The PSAK prescribes, for lessees and
lessors, the appropriate accounting policies
and disclosure to apply in relation to leases
which applies to agreements that transfer the
right to use assets even though substantial
services by the lessor may be called for in
connection with the operation or maintenance
of such assets.










The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

54

27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH
DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF
BERLAKU (lanjutan)
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT
HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET
EFFECTIVE (continued)

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or
after January 1, 2012: (continued)

PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak
Penghasilan

PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam menghitung
konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk
pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat
aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam
laporan posisi keuangan; dan transaksi dan
kejadian lain pada periode kini yang diakui
dalam laporan keuangan entitas.
PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting for
Income Taxes

The revised PSAK prescribes the accounting
treatment for income taxes to account for the
current and future tax consequences of the
future recovery/(settlement) of the carrying
amount of assets/(liabilities) that are
recognized in the statement of financial
position; and transactions and other events of
the current period that are recognized in the
financial statements.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen
Keuangan: Penyajian

PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian
instrumen keuangan sebagai liabilitas atau
ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial
Instruments: Presentation

The revised PSAK establish the principles for
presenting financial instruments as liabilities
or equity and for offsetting financial assets
and financial liabilities.

PSAK No. 55 (2011), Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran

PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar
pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian
atau penjualan item nonkeuangan.
Persyaratan penyajian informasi instrumen
keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010):
Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan
pengungkapan informasi instrumen keuangan
diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan.
PSAK No. 55 (2011), Financial Instruments:
Recognition and Measurement

The PSAK establishes principles for
recognising and measuring financial assets,
financial liabilities and some contracts to buy
or sell non-financial items. Requirements for
presenting information about financial
instruments are in PSAK 50 (Revised
2010): Financial Instruments: Presentation.
Requirements for disclosing information
about financial instruments are in PSAK
60: Financial Instruments: Disclosures.

PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham


PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan
dan penyajian laba per saham, sehingga
meningkatkan daya banding kinerja antar
entitas yang berbeda pada periode pelaporan
yang sama, dan antar periode pelaporan
berbeda untuk entitas yang sama.
PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per
Share

The revised PSAK prescribed principles for
the determination and presentation of earnings
per share, so as to improve performance
comparisons between different entities in the
same period and between different reporting
periods for the same entity.















The original financial statements included herein are in Indonesian
language.

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in rupiah, unless otherwise stated)

55

27. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH
DITERBITKAN NAMUN BELUM EFEKTIF
BERLAKU (lanjutan)
27. AMENDED ACCOUNTING STANDARDS THAT
HAVE BEEN PUBLISHED BUT NOT YET
EFFECTIVE (continued)

Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective for financial statements starting on or after
January 1, 2012: (continued)

PSAK No. 60, Instrumen Keuangan:
Pengungkapan

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam
laporan keuangan yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi signifikansi
instrumen keuangan terhadap posisi dan
kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko
yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos selama periode dan
pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana
entitas mengelola risiko tersebut.
PSAK No. 60, Financial Instruments:
Disclosures

The PSAK requires disclosures in financial
statements that enable users to evaluate the
significance of financial instruments for
financial position and performance; and the
nature and extent of risks arising from financial
instruments to which the entity is exposed
during the period and at the end of the
reporting period, and how the entity manages
those risks.

ISAK No. 15, PSAK No. 24 - Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya
ISAK No. 15, PSAK No. 24 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction

ISAK No. 20, Pajak penghasilan - Perubahan
Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham
ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the
Tax Status of an Entity or its Shareholders


Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum
menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi
yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap
laporan keuangan.
The Company is currently evaluating and has not
determined the effects of these revised and new
Standards and Interpretations on the financial
statements.


28. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI
ARUS KAS
28. NON-CASH ACTIVITIES

Informasi pendukung laporan arus kas
sehubungan dengan aktivitas yang tidak
mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
Supplementary information to the statements of
cash flows relating to non-cash activities follows:

2011 2010

Penambahan aset tetap dengan Addition to fixed assets
mengkreditkan utang lain-lain 15.734.262.739 29.724.034.682 credited to other payables



29. PERISTIWA SETELAH PERIODE LAPORAN 29. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD

a. Pada beberapa tanggal di bulan Januari
2012, Perusahaan melakukan penarikan
dengan jumlah total sebesar
Rp56.132.299.242 atas fasilitas pinjaman
yang diperoleh dari BCA (Catatan 13).
a. On various dates in January 2012, the
Company made withdrawals with a total
amount of Rp56,132,299,242 from the loan
facility that was received from BCA (Note 13).

b. Pada bulan Januari 2012, Perusahaan
melakukan pembelian mesin dengan total
nilai pembelian sebesar JPY472.970.000 dari
Oshikiri Machinery Co.,Ltd yang serah
terimanya dilakukan pada tanggal 9 Januari
2012.
b. In January 2012, the Company acquired
machineries with purchase price of
JPY472,970,000 from Oshikiri Machinery
Co.,Ltd, which was handover to the Company
on January 9, 2012.

You might also like