PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE STUDENT FACILITATOR
AND EXPLAINING DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAP TERHADAP
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 20 PADANG
Oleh :
Erine Agustia 1 , Nurhadi 2 dan M. Haviz 3 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 STAIN Batu Sangkar
ABSTRACT This research to determine the effect of student activity and learning outcomes biology class VII in SMPN 20 Padang Academic Year 2011/2012 which implements an active learning strategy Student Facilitator And Explaining type combined with a mind map. This type of research is experimental research. The population in this study were all students of class VII SMPN 20 Padang academic year 2011/2012 consisting of 8 classes, and was selected class VII 6 and VII 3
used as a sample study with purposive sampling technique. The instrument used in this research is the final test of learning and assessment activities in the learning process. The results refer to the influence of biology students in learning activities. It can be seen from the average percentage of student activities at each meeting. At the experiment class percentage first meeting with students activity 45% with the active category, meeting the 2 and 3 students activity increased to 56% to 63% with the active category. In the control class also increased the percentage of students at each meeting activity but with less active category. Meeting to 1 students activity and 30% increase in students meeting the 2 activity 37%, as well as meeting the 3 student activity 39%. Forms of the test used is an objective test with reliability R 11 =0.81. Based on the analysis results obtained average test results to learn the experimental class standard deviation of 73.05 and 11.30 while the control class average 66.31 and standard deviation 10.46. After testing with the t-test where t hitung =2.70 and t tabel =1.666 means t hitung >t tabel the hypothesis in this study received a 95% confidence interval so it can be concluded that the application of active learning strategy Student Facilitator And Explaining type combined with a mind map affect both the activity and the results of studying biology class VII in SMP 20 Padang.
Key Words: Active Learning, Student Facilitator And Explaining, Mind Map, Student Activity, Learning Outcomes.
PENDAHULUAN Permasalahan dalam bidang pendidikan yang banyak diperbincangkan sekarang adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar. Permasalahan ini juga terjadi di SMPN 20 Padang. Rata-rata hasil belajar biologi siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan KKM yang ditetapkan di SMPN 20 Padang adalah 70. Berdasarkan observasi peneliti, salah satu materi biologi kelas VII yang hasil belajar siswanya masih di bawah KKM di SMPN 20 Padang adalah materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Hal ini terbukti dari hasil ulangan harian siswa yang diperoleh tahun pelajaran 2010/2011 yaitu: VII 1 : 67,48; VII 2 : 68,60; VII 3 : 67,46; VII 4 : 66,76; VII 5 : 66,87; VII 6 : 69,83; VII 7 : 66,86; VII 8 : 66,26. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru biologi, rendahnya hasil belajar siswa pada materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa menganggap materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mudah, kurangnya inisiatif siswa untuk belajar kelompok. Disamping itu, proses pembelajarannya hanya berpusat pada guru. Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Student Facilitator and Explaining. Student Facilitator and Explaining merupakan proses dimana siswa mempresentasikan ide atau pendapat kepada siswa lain menggunakan bagan atau peta konsep. Menurut Suprijono (2010:128), langkah-langkah pembelajaran dengan metode Student Facilitator And Explaining yaitu : (1)Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;(2)Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi;(3)Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun yang lainnya;(4)Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa;(5)Guru menjelaskan semua materi yang disajikan pada saat itu;(6)Penutup. Kelebihan metode Student Facilitator And Explaining adalah siswa diajak untuk berperan aktif dalam pembelajaran dengan menerangkan materi kepada siswa lain dan dapat mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga lebih dapat memahami materi tersebut. Metode ini juga memiliki kekurangan yaitu adanya pendapat yang sama antar siswa (Anonimus,2007). Cara untuk menutupi kekurangan metode ini peneliti mengkombinasikannya dengan mind map. Menurut Buzan (2011:4) mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Keunggulan mind map adalah membantu otak untuk mengingat, membandingkan dan membuat hubungan antar kata sehingga mempermudah siswa untuk meringkas secara kreatif dan mempercepat memahami materi (Buzan,2011:12). Penggabungan strategi tersebut peneliti harapkan dapat membuat siswa termotivasi, aktif, mudah memahami dan mudah menerangkan materi sesuai dengan kreatifitas masing-masing siswa. Penerapan metode Students Facilitator And Explaining dan Time Token telah diteliti oleh Agussetyana (2010). Dari penelitian tersebut terdapat perbedaan nyata terhadap peningkatan koneksi belajar siswa. Penerapan mind map juga sudah pernah diteliti oleh Anggraini (2010) dimana hasil belajar biologi siswa yang menggunakan mind map yang dibuat di rumah lebih baik dibandingkan dengan mind map yang dibuat di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipeStudent Facilitator And Explaining dikombinasikan dengan mind map terhadap aktivitas dan hasil belajar biologi siswa pada kelas VII SMPN 20 Padang.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control- Group Posttest Only Design. Penelitian ini dilakukan pada tangal 09 Mei s/d 30 Mei 2012 dalam 3 kali pertemuan. Prosedur penelitian terdiri atas tiga yaitu : 1. Tahap persiapan yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian ini merupakan pemberian perlakuan selama proses pembelajaran. Pada kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Student Facilitator And Explaining dikombinasikan dengan mind map sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan. 3. Tahap akhir yang dilakukan adalah Memberikan tes dan mengolah data dari hasil tes kedua kelas sampel dengan teknik analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Student Facilitator And Explaining dikombinasikan dengan mind map terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas VII SMPN 20 Padang dapat dilihat pada tabel 1 dan 2. Tabel 1. Aktivitas siswa kelas eksperimen Aktivitas yang Diamati Persentase dan Kategori Aktivitas Siswa pada Pertemuan I II III A 39 Kurang Aktif 65 Aktif 71 Aktif B 36 Kurang Aktif 42 Kurang Aktif 52 Aktif C 44 Kurang Aktif 57 Aktif 52 Aktif D 52 Aktif 60 Aktif 78 Aktif Rata-rata 42 Kurang Aktif 56 Aktif 63 Aktif
Tabel 2. Aktivitas siswa kelas kontrol Aktivitas yang Diamati Persentase dan Kategori Aktivitas Siswa pada Pertemuan I II III A 55 Aktif 57 Aktif 63 Aktif B 5 Sangat Tidak Aktif 10 Sangat Tidak Aktif 15 Sangat Tidak Aktif C 13 Sangat Tidak Aktif 21 Sangat Tidak Aktif 15 Sangat Tidak Aktif D 47 Kurang Aktif 63 Aktif 63 Aktif Rata-rata 30 Kurang Aktif 37 Kurang Aktif 39 Kurang Aktif
Ket: A : Siswa yang mencatat pernyataan dan penjelasan guru B : Siswa yang mengajukan pertanyaan. C : Siswa yang menjawab pertanyaan guru. D : Siswa yang mengamati media pembelajaran.
Hasil penelitian tentang pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Student Facilitator And Explaining dikombinasikan dengan mind map terhadap hasil belajar biologi siswa pada kelas VII SMPN 20 Padang dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3. Uji statistik hasil belajar Kelas Parameter Eksperi- men Kontrol Ket
Rata-rata
73,05
66,31 Eksperi- men > Kontrol Uji Normalitas Lo=0,140
Lt=0,143 Lo=0,120
Lt=0,143 L 0 <L t (Normal) L 0 <L t (Normal) Uji Homoge- nitas
Ft =1,17 Fh =2,16 F h <F t
(Homo) F h < F t
(Homo) Uji Hipotesis tt =1,666 th =2,70
t t <t h
maka H 1
diterima
Berdasarkan tabel 3 di atas, didapatkan L o <L tabel , maka data berdistribusi normal, varian kedua sampel homogen karena F hitung (1,17)<F tabel (2,16) dan hasil uji t pada taraf kepercayaan 95% (=0,05) diperoleh t hitung (2,70)>t tabel (1,666) artinya hipotesis penelitian diterima. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, terlihat bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Student Facilitator And Explaining dikombinasikan dengan mind map berpengaruh baik terhadap aktivitas dan hasil belajar biologi. Pada kelas eksperimen, meningkatnya aktivitas siswa dengan kategori aktif karena dengan penerapan strategi ini membuat siswa termotivasi untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru karena dengan membuat mind map di rumah siswa memiliki sedikit informasi tentang materi yang akan dipelajari, sehingga siswa mampu menjawab pertanyaan guru dan akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan jika ada materi yang tidak dipahaminya. Menurut Rusman (2011:82) dalam kegiatan pembelajaran, bertanya akan memiliki dampak positif terhadap aktifitas dan kreativitas siswa, yaitu: meningkatkan partisiasi siswa, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu, menuntun proses berfikir siswa dan memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang dibahas. Selain itu mind map juga mempermudah siswa memahami materi dalam proses pembelajaran karena siswa dituntut mampu membuat mind map dan menerangkan mind map yang sudah dibuat ke depan kelas. Pada awalnya siswa merasa terbebani ditugaskan untuk membuat mind map di rumah, namun setelah siswa tahu manfaat dari mind map siswa tertarik untuk membuat dan memperhatikan mind map. Selain itu penyebab ketertarikan siswa pada mind map karena belum pernah digunakan untuk meringkas pelajaran dan mind map terlihat menarik karena menggunakan bermacam- macam warna, simbol dan gambar. Menurut Ahmadi, Abu dan Widodo Supriono (2008: 41) hal-hal yang dapat menarik perhatian yaitu : yang sudah dikenal, yang aneh baginya, yang menyolok, yang sesuai dengan perkembangan jiwa dan yang sesuai dengan minatnya. Kelebihan Student Facilitator And Explaining adalah dapat meningkatkan waktu belajar siswa dengan pemberian tugas yang diberikan guru, dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan mengungkapkan fikiran siswa sesuai dengan pendapatnya, daya serap pembelajaran yang diterima siswa lebih banyak dan cepat, dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar dalam kelas (Anonimus:2012). Berbeda dengan kelas kontrol, aktivitas siswa meningkat tetapi dengan kategori kurang aktif karena proses pembelajaran berlangsung seperti biasa menggunakan metode yang dipakai oleh guru di sekolah tersebut menggunakan metode ceramah dengan infokus berupa power point, dimana guru menjelaskan materi sedangkan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Akibatnya siswa mudah bosan dan jenuh dalam proses pembelajaran dan terlihat kurang aktif dalam merespon pelajaran seperti bertanya dan menjawab pertanyaan guru yang berdampak kepada hasil belajar yang rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Syamsuddin (2009:240) dimana metode ceramah memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: terbatasnya kesempatan berpartisipasi siswa, dapat mendatangkan kejemuan serta situasi dalam ruangan menjadi kurang tertib. Menurut Slameto (2003:56) untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga ia tidak lagi suka untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran tersebut sesuai dengan hobi dan bakatnya.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 20 Padang tahun pelajaran 2011/2012 yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Student Facilitator And Explaining dikombinasikan dengan mind map lebih baik dari pembelajaran langsung.
DAFTAR PUSTAKA Agussetyana, Irma Saputri. 2010. Peningkatan Koneksi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Time Token Dan Student Facilitator And Explaining Pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial. Universitas Muhammadiyah : Skripsi tidak dipublikasikan. Ahmadi, Abu. dan Widodo Supriono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Anggraini, Mellya. 2010. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Belajar Aktif Dengan Strategi Mind Mapping Di Sekolah Dan Di Rumah Pada Kelas VIII SMPN 30 Padang Tahun Pelajaran 2010/2011. STKIP : Skripsi tidak dipublikasikan.
Anonimus. 2007. Student Facilitator And Explaining. Dalam : http://gurupkn.wordpress.com/2007/1 1/20/student-facilitator-and- explaining/. Diakses tangal 20 Januari 2012.
Anonimus. 2012. 297 Strategi dan Penggunaan Student Facilitator and Explaining pada Pembelajaran. Dalam : http://Infodinas.Com/2012/05/09/Stud ent-Strategi-dan-Penggunaan- Facilitator-And-Explaining/. Diakses tangal 28 Juni 2012.
Buzan, Tony. 2011. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. J akarta : Rineka Cipta.