Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 28

Scleral Lenses in the Management of

Ocular Surface Disease


Pembimbing: dr. Angela Shinta, Sp.M


Oleh:
Friska Pratiwi 2012-061-100
Albert Susanto 2012-061-101
Widya Panduwinata 2012-061-102
Lidwina Cindy Chandra 2010-061-035
Patricia 2013-061-036
Lensa sklera
Diameter besar, kaku, gas-permeable
Koreksi astigmatisme
Kelainan permukaan okular (keratokonjungtivitis
sicca, cicatrizing conjunctivitis, neurotrophic
keratopathy, exposure keratopathy)
Proteksi
Hidrasi
Subyek
Database Mayo Clinic
Sesuai indikasi kelainan permukaan okuler
1 Juni 2006 30 November 2011
Informed consent
Fitting
Standar atau custom lens
Edukasi
3 4 jam nilai kembali kekuatan dan tajam
penglihatan
1 4 minggu adjust
Sukses appropriate fit + acuity + kenyamanan

Fitting lens
Radius kurva 6.47 8.92 mm
Diameter 18.2 mm
Kejernihan kornea dan haptic sesuai
Minimal compression
Post-lens fluid reservoir
Observasi 20-30 menit spherocylindrical over-
refraction menilai kekuatan lensa dan estimasi
ketajaman penglihatan


Tergantung indikasi
Meningkatkan kenyamanan
Hilangnya keluhan
Dengan atau tanpa terapi tambahan
Proteksi
Integritas epitel sepanjang terapi
Resolusi epitheliopathy
Ketajaman penglihatan Snellen konversi
ke logMAR untuk analisis
Detail dari proses fitting dikumpulkan
Dicatat durasi penggunaan lensa dan status
pemakaian saat ini
Survei menggunakan surat untuk pasien yang
berhasil
Deskriptif
Ketajaman penglihatan dibandingkan sebelum
dan sesudah menggunakan lensa


Subjek
115 patients
85 patients received
>12 months follow-up
care
40 patients returned
the survey
45 patients did not
return the survey
30 patients received
<12 months follow-up
care (only 1 returned
the survey)
20 patients received
<6 months follow-up
care
10 patients received 6
11 months follow-up
care
Indikasi
Semua subjek dievaluasi dengan lensa Jupiter
B diameter 18.2 mm.
Rata-rata membutuhkan 1 4 lensa untuk
keberhasilan fitting.
Proses Fitting

Table 3. Therapeutic Goals and Outcomes

Table 4. Visual Outcomes of Scleral Lens Fitting (by Eye)
Table 5. Characteristic of 20 patients Who Did Not Complete The Scleral Lens Fitting Process

Table 6. Outcomes for Patients with 12 months of Follow up

Table 7. Reasons for Discontinuation of Scleral Lens Wear in Patients Who Successfully
Completed The Fitting Process
Tidak ada komplikasi
3 subyek terputus sementara
Komplikasi

Anterior basement
membrane dystrophy
abrasi kornea
Beberapa hari
pertama
Kesalahan
penggunaan
Follow up 2 tahun
Tambahan intruksi
penggunaan
Neurotrophic
keratopathy
54 bulan
Temporary
tarsorrhapy
Follow up 5 bulan
Severe systemic
graft-versus-host
disease
Terapi imunosupresi
sistemik agresif
Coagulase-negative
staphylococcus
microbial keratitis
9 bulan
Infeksi
vancomycin topikal
9 bulan
3 subyek terputus sementara
Kurangnya akses alat dan perawatan
Kelemahan
Lensa Jupiter : desain diameter besar,
Lebih mudah dan cocok
Berhasil mengelola beberapa ocular surface
diseases
Kelebihan
Lensa Jupiter
Dapat dibuat sesuai keperluan
Terapi Lensa Skleral
Resolusi epiteliopathy
Menguatkan reepitelisasi
Mencegah timbulnya komplikasi
lebih lanjut bahkan setelah berhenti
menggunakannya
Menjaga integritas epitel terapi konservatif saja
Defisiensi limbal stem sel, neurotrophic keratopathy
Mengurangi gejala setelah penggunaan lensa skleral
mengurangi penggunaan lensa
Undifferentiated DES, Sjogren syndrome, meesmann corneal
dystrophy
Menjaga keuntungan terapeutik tetap menggunakan lensa
Grave-versus-host disease, exposure keratopathy, post-
refractive surgery DES dan beberapa pasien dengan
neurotrophic keratopathy
Undifferentiated DES dari 34 pasien yang
diteliti, 19 pasien tidak memiliki manifestasi
klinis dry eye saat evaluasi lensa sklera
71% pasien tidak mengalami perbaikan
simptomatis jangka panjang
Tidak ada peningkatan kenyamanan okular

Jumlah dan tipe intervensi sebelum
pengukuran scleral lens mempengaruhi
penggunaan lensa untuk manajemen
berkelanjutan dari ocular surface disease.
Scleral lens umumnya tidak dianjurkan
sebagai terapi lini pertama.
Terapi tradisonal untuk ocular surface disease
pilihan pertama.

Semua (kecuali 7 pasien) mencoba terapi
tradisonal sebelum menggunakan scleral lens
butuh terapi agresif dan segera karena neurotropik
berat atau keratopati


Terapi scleral lens >> dari intervensi bedah
Melindungi permukaan okular
Memungkinkan penyembuhan defek epitel
Fungsi penglihatan selama proses penyembuhan


Permukaan anterior dari scleral lens
epitel korneal ketajaman penglihatan
-Ketajaman penglihatan 0.20 logMAR

Komplikasi scleral lens: Keratitis mikrobial
-Rosenthal & Croteau: 6 dari 374 mata (1,6%)
-Penelitian ini: 1 dari 188 mata (0,5%)


Pengumpulan data secara retrospektif
Mayo klinik rujukan tersier tidak tersedianya follow
up lengkap dan konsisten
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai kondisi yang
mempengaruhi terapi scleral lens, metabolisme dan efek
mekanik dari penggunaan lensa, dan manfaat lensa
komersial yang tersedia dalam kualitas hidup
penggunannya.
Limitasi Penelitian
Sekian
Terima Kasih

You might also like