Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA

DINI(PAUD) DI KENAGARIAN TAPAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN


Jurnal















DINI WIWIK PUTRI
NIM : 08030045






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI PADANG SUMATERA BARAT
PADANG
20


PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI(PAUD) DI KENAGARIAN TAPAN
KABUPATEN PESISIR SELATAN

Dini Wiwik Putri

Pembimbing :
Drs.Edi Suarto M.Pd
Widya prari keslan M.Si
Program studi pendidikan geografi

ABSTRACT

This study aimed to describe the public perception about Early Chilhood Education(ECD) at
kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan. The type study is decriptive ,the study sample
was taken in pruposive sampling with a sample of work was a parent/community located
around the environment agency Early Chilhood Education(ECD).Data technigues used are
observasion ,questionaires and documentation and data toolsused are the authors own by
plunging directly into the field with a questionnaire and use the camera to documentation.
Tecnic analysis used is a descriptive analysis using percentage formula .The results of this
study are as follows : 1) public perception about Early Chilhood Education(ECD) at
kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan districtin the review of the educationof parents
response to the well by the society for 87,3 %. 2) public perception about Early Chilhood
Education(ECD) at kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan districtin the review of the
income paret can say well that is 73,3 %. 3) ) public perception about Early Chilhood
Education(ECD) at kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan districtin the review of the
distance and locationof the early chilhoodinstution stating that they did not object to deliver
her chilhoood instutions stating that they did not object to deliver her child in the amount of
84,4 %.
Key word : perception ,Early Chilhood Education(ECD)










PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah
satu upaya dalam peningkatan dan
pengembangan sumber daya manusia
yang berkualitas bagi penerus bangsa.
Tantangan ke depan yang akan di
hadapi dalam mewujudkan pendidikan
yang berkualitas cukup berat yang
bertujuan untuk mampu bersaing di
tingkat propinsi dan nasional maupun
global.
Mengingat begitu penting dan
strategisnya pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas maka
hadirlah suatu lembaga pendidikan
Anak Usia Dini(PAUD) yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang di mulai di usia
dini.Peningkatan kualitas pendidikan
merupakan suatu hal yang harus di
tingkatkan agar dapat mengikuti
dinamika kehidupan yang semakin
komplek. tidak terkecuali Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang
merupakan pondasi bagi penerus
bangsa. Undang-Undang Republik
Indonesia no 20 tahun 2003 Tentang
Sistim Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) mengamanatkan bahwa
PAUD di selenggarakan sebelum
jenjang pendidikan dasar baik melalui
jalur formal,informal maupun non
formal.
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di selenggarakan sebagai
upaya membantu meletakan dasar
perkembangan anak sebelum
memasuki pendidikan dasar. Dengan
demikian maka sangat pentinglah
dorongan dari semua pihak.
Pendidikan anak usia dini di
Indonesia belum begitu mendapat
perhatian dari masyarakat. Data
Depdiknas tahun 2002 misalnya,
menunjukkan bahwa baru 28% dari
26,1 juta anak usia 0-6 tahun yang
mendapatkan pendidikan anak usia
dini. Dari 26% anak Indonesia
memperoleh pendidikan dengan masuk
ke sekolah dasar (SD) pada usia lebih
awal, 2,5 juta anak mendapat
pendidikan melalui Bina Keluarga
Balita (BKB), 2,1 juta anak bersekolah
di TK , dan sekitar 100.000 anak
bersekolah di play group atau
kelompok bermain. Dari data tersebut
terlihat bahwa pendidikan anak usia
dini (PAUD) belum banyak mendapat
perhatian(http.data depdiknas
PAUD.com)
Di kenagarian Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan pada survei
awal yang di lakukan peneiti yaitu
masih ada juga anak-anak yang tidak
melaksanakan program pendidikan
PAUD sebelum memasuki pendidikan
sekolah dasar.
Pemberian pendidikan pada
anak usia dini seharusnya diberikan
kepada semua anak tanpa terkecuali,
karena akan sangat membantu setiap
anak dalam mengoptimalkan masa
emas perkembangan mereka. Hadirnya
lembaga pendidikan anak usia dini
(PAUD) yang semakin banyak harus
dimanfaatkan oleh kalangan
masyarakat, karena dengan adanya
pemberian pendidikan pada anak usia
dini akan membantu anak sebelum
mereka menempuh pendidikan yang
tingkatnya lebih tinggi seperti sekolah
dasar (SD). Adanya informasi atau
sosialisasi tentang manfaat pendidikan
anak pada usia dini sangat penting agar
para orang tua dapat memanfaatkan
keberadaan lembaga pendidikan anak
usia dini (PAUD) untuk membantu
proses perkembangan anak.
Jumlah lembaga pendidikan
anak usia dini dari masa ke masa
menunjukkan adanya kemajuan.
Keberadaannya pun kini tidak hanya di
pusat-pusat kota, melainkan telah
masuk sampai ke desa. Kesadaran dari
para orang tua akan perlunya
memberikan pendidikan kepada anak
sejak usia dini seharusnya juga telah
tumbuh, dengan memasukkan anak
mereka ke dalam lembaga pendidikan
anak usia dini seperti TK dan
Kelompok Bermain (Play Group). Di
Kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir
Selatan masih juga terdapat beberapa
anak yang belum di masukan ke
lembaga PAUD , padahal lembaga
sudah lima puluh persen dari sebaran
wilayah yang ada. Cuma masih ada
juga di beberapa desa yang belum
mendirikan lembaga tersebut. Kondisi
tersebut kini yang sedang terjadi di
Kenagarian Tapan Kabupaten pesisir
selatan. Setelah berdiri sebuah taman
kanak-kanak (TK), kini di kenagarian
tersebut telah didirikan beberapa
lembaga pendidikan anak usia dini
(PAUD).
Disini perbedaan antara
lembaga PAUD dengan taman kanak-
kanak yaitu terletak pada perbedaan
umur anak yang akan masuk ke
lembaga tersebut. Untuk masuk ke
lembaga PAUD umur anak berkisar
antara 3 dan 4 tahun sedangkan untuk
lanjut ke Taman kanak-kanak di terima
pada umur 5 tahun. PAUD
mempumnyai cakupan yang lebih luas
sedangkan taman kanak-kanak
cakupanya kurang luas. Apalagi Paud
yang ada di kenagarian Tapan ini
merupakan di bawah naungan
pemerintah daerah.
Dalam penelitian ini peneliti
merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pendidikan anak usia
dini (PAUD) yang didirikan di
kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir
Selatan tersebut karena peneliti ingin
mengetahui sesungguhnya bagaimana
persepsi dari Masyarakat dengan
kehadiran lembaga pendidikan anak
usia dini (PAUD).
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif.populasi dalam
peelitian ini adalah seluruh wali murid
anak PAUD di kenagarian Tapan
dengan menggunakan teknik
pruposive sampling.

Tabel III.1 Tabel Populasi

No Nama
Lembaga
Jumlah
Murid
Jumlah
wali
murid
1.


2.


3.


4.


5.


6.


7.


8.


9

10.
PAUD
Melati

PAUD
Nuansa
Indah
PAUD
Khasanah
kalbu
PAUD Belas
kasih

PAUD
Dusun Baru

PAUD
Tunas Baru

PAUD Kasih
Ibu

PAUD
Darma
Wanita
PAUD Pasar
enampuluh
PAUD
Tunas
bangsa
40 Orang
anak

40 Orang
anak

26 Orang
anak

38 Orang
anak

38 Orang
anak

20 Orang
anak

30 Orang
anak

38 Orang
anak

21 Orang
anak
30 Orang
anak
40 orang
wali murid

40 orang
wali murid

26 orang
wali murid

38 orang
wali murid

38 orang
wali murid

20 orang
wali murid

30 orang
wali murid

38 orang
wali murid

21 orang
wali murid
30 orang
wali murid

Sumber : di ambil dari data
PAUD di kenagarian Tapan tahun
2012
Berdasarkan tujuan penelitian
yang telah di kemukakan , maka yang
menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah wali murid di kenagarian
Tapan kabupaten pesisir selatan.
Sedangkan data di peroleh dari data
primer adalah data yang di peroleh
langsung dari responden melalui
pengisian angket.
Instrumen yang di gunakan untuk
mengumpulkan data adalah angket
yang berupa pertanyaan dengan
menggunakan skala liter dengan
indikator pada tingkat
pendidikan,tingkat pendapatan dan
jarak/lokasi. Teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu
observasi,angket dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang
menggunakan rumus persentase
merujuk pada arikunto (2002).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan pengamatan secara langsung di
lapangan diketahui bahwa Tingkat
Pendidikan terakhir orang
tua/masyarakat di sekitar Lembaga
PAUD Di Kenagarian Tapan
merupakan tamatan SMA dan sekolah
di daerah asal.
Dilihat dari segi pendapatan
masyarakat, Masyarakat di Sekitar
Lembaga PAUD banyak yang
berprofesi sebagai petani. pendapatan
masyarakat umumnya Rp 1.000.000
Rp 2.000.000/bulan, sementara
pengeluaran terbanyak Rp 1.500.000
Rp 2.000.000/bulan.
Ditinjau dari jarak dan lokasi
antara rumah dengan Lembaga PAUD
umumnya masyarakat sekitar berjarak
1 Km dari Lembaga tersebut dan
mengantarkan anaknya kadang pakai
kendaraan kadang berjalan kaki
dengan transportasi yang di gunakan
transportasi pribadi dan umum.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan yang telah di lakukan
dalam penelitian ini maka dapat di
simpulkan bahwa persepsi masyarakat
tentang pendidikan anak usia dini di
tanggap baik oleh masyarakat atau
wali murid di kenagarian Tapan
Kabupaten pesisir selatan. Karna para
murid menyadari pendidikan itu juga
sangat penting untuk menegangkan
mental kepribadian yang baik bagi
anak.
DAFTAR PUSTAKA
Apriadi.2009.hubungan anak usia dini
pada perkembangan pra sekolah.
Skripsi . UNP Padang.
Aprianti.Riza.2009.persepsi siswa PGRI
3 Padang Tentang ketrampilan
mengajar mahasiswa PPL
jurusan pendidikan geografi.
STKIP. PGRI. Sumbar
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
penelitian.Jakarta: Rineka cipta
Depdiknas. 2008. Pedoman Teknis
Penyelenggarakan Pos PAUD.
Direktorat Pendidika Usia Dini.
Jakarta.
http://
dahiaforun.wosrdpres.com/2007/12/22/pa
ud. Hari jumat 20
Januari 2012.

http://pendidik.wordpres.com/2008/07/18/
pengertian dan pengetahuan
tentang pendidikan anak usia
dini. Hari jumat maret 2012.

http://historyufindonesic.blogsof.com/2010
/03/data paud. Hari jumat 20
Januari 2012.
Http.data depdiknas PAUD.com

Kanny,jamesdan mary .kopetensi anak
pendidikan usia
dini.Jakarta.Pusat kurikulum
departemen pendidikan
nasional,2002.
Nuraini .yuliani.sujiono.pembelajaran anak
usia dini.Jakarta :2004
Saptono,2006.sosiologi antropologi
masyarakat.aksara.Bandung.

You might also like