1) The document discusses a study on public perceptions of early childhood education (PAUD) programs in Tapan Village, Pesisir Selatan Regency.
2) The study used descriptive analysis and questionnaires distributed to parents/guardians of children in 10 PAUD programs in the village.
3) The results showed most respondents had positive perceptions of PAUD's education (87.3%), though some felt costs were still too high (73.3%). Most did not mind the distance to programs (84.4%).
1) The document discusses a study on public perceptions of early childhood education (PAUD) programs in Tapan Village, Pesisir Selatan Regency.
2) The study used descriptive analysis and questionnaires distributed to parents/guardians of children in 10 PAUD programs in the village.
3) The results showed most respondents had positive perceptions of PAUD's education (87.3%), though some felt costs were still too high (73.3%). Most did not mind the distance to programs (84.4%).
1) The document discusses a study on public perceptions of early childhood education (PAUD) programs in Tapan Village, Pesisir Selatan Regency.
2) The study used descriptive analysis and questionnaires distributed to parents/guardians of children in 10 PAUD programs in the village.
3) The results showed most respondents had positive perceptions of PAUD's education (87.3%), though some felt costs were still too high (73.3%). Most did not mind the distance to programs (84.4%).
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI PADANG SUMATERA BARAT PADANG 20
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI(PAUD) DI KENAGARIAN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
Dini Wiwik Putri
Pembimbing : Drs.Edi Suarto M.Pd Widya prari keslan M.Si Program studi pendidikan geografi
ABSTRACT
This study aimed to describe the public perception about Early Chilhood Education(ECD) at kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan. The type study is decriptive ,the study sample was taken in pruposive sampling with a sample of work was a parent/community located around the environment agency Early Chilhood Education(ECD).Data technigues used are observasion ,questionaires and documentation and data toolsused are the authors own by plunging directly into the field with a questionnaire and use the camera to documentation. Tecnic analysis used is a descriptive analysis using percentage formula .The results of this study are as follows : 1) public perception about Early Chilhood Education(ECD) at kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan districtin the review of the educationof parents response to the well by the society for 87,3 %. 2) public perception about Early Chilhood Education(ECD) at kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan districtin the review of the income paret can say well that is 73,3 %. 3) ) public perception about Early Chilhood Education(ECD) at kenagarian tapan kabupaten pesisir selatan districtin the review of the distance and locationof the early chilhoodinstution stating that they did not object to deliver her chilhoood instutions stating that they did not object to deliver her child in the amount of 84,4 %. Key word : perception ,Early Chilhood Education(ECD)
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas bagi penerus bangsa. Tantangan ke depan yang akan di hadapi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas cukup berat yang bertujuan untuk mampu bersaing di tingkat propinsi dan nasional maupun global. Mengingat begitu penting dan strategisnya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas maka hadirlah suatu lembaga pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang di mulai di usia dini.Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu hal yang harus di tingkatkan agar dapat mengikuti dinamika kehidupan yang semakin komplek. tidak terkecuali Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang merupakan pondasi bagi penerus bangsa. Undang-Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas) mengamanatkan bahwa PAUD di selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar baik melalui jalur formal,informal maupun non formal. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di selenggarakan sebagai upaya membantu meletakan dasar perkembangan anak sebelum memasuki pendidikan dasar. Dengan demikian maka sangat pentinglah dorongan dari semua pihak. Pendidikan anak usia dini di Indonesia belum begitu mendapat perhatian dari masyarakat. Data Depdiknas tahun 2002 misalnya, menunjukkan bahwa baru 28% dari 26,1 juta anak usia 0-6 tahun yang mendapatkan pendidikan anak usia dini. Dari 26% anak Indonesia memperoleh pendidikan dengan masuk ke sekolah dasar (SD) pada usia lebih awal, 2,5 juta anak mendapat pendidikan melalui Bina Keluarga Balita (BKB), 2,1 juta anak bersekolah di TK , dan sekitar 100.000 anak bersekolah di play group atau kelompok bermain. Dari data tersebut terlihat bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) belum banyak mendapat perhatian(http.data depdiknas PAUD.com) Di kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir Selatan pada survei awal yang di lakukan peneiti yaitu masih ada juga anak-anak yang tidak melaksanakan program pendidikan PAUD sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar. Pemberian pendidikan pada anak usia dini seharusnya diberikan kepada semua anak tanpa terkecuali, karena akan sangat membantu setiap anak dalam mengoptimalkan masa emas perkembangan mereka. Hadirnya lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) yang semakin banyak harus dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat, karena dengan adanya pemberian pendidikan pada anak usia dini akan membantu anak sebelum mereka menempuh pendidikan yang tingkatnya lebih tinggi seperti sekolah dasar (SD). Adanya informasi atau sosialisasi tentang manfaat pendidikan anak pada usia dini sangat penting agar para orang tua dapat memanfaatkan keberadaan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk membantu proses perkembangan anak. Jumlah lembaga pendidikan anak usia dini dari masa ke masa menunjukkan adanya kemajuan. Keberadaannya pun kini tidak hanya di pusat-pusat kota, melainkan telah masuk sampai ke desa. Kesadaran dari para orang tua akan perlunya memberikan pendidikan kepada anak sejak usia dini seharusnya juga telah tumbuh, dengan memasukkan anak mereka ke dalam lembaga pendidikan anak usia dini seperti TK dan Kelompok Bermain (Play Group). Di Kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir Selatan masih juga terdapat beberapa anak yang belum di masukan ke lembaga PAUD , padahal lembaga sudah lima puluh persen dari sebaran wilayah yang ada. Cuma masih ada juga di beberapa desa yang belum mendirikan lembaga tersebut. Kondisi tersebut kini yang sedang terjadi di Kenagarian Tapan Kabupaten pesisir selatan. Setelah berdiri sebuah taman kanak-kanak (TK), kini di kenagarian tersebut telah didirikan beberapa lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). Disini perbedaan antara lembaga PAUD dengan taman kanak- kanak yaitu terletak pada perbedaan umur anak yang akan masuk ke lembaga tersebut. Untuk masuk ke lembaga PAUD umur anak berkisar antara 3 dan 4 tahun sedangkan untuk lanjut ke Taman kanak-kanak di terima pada umur 5 tahun. PAUD mempumnyai cakupan yang lebih luas sedangkan taman kanak-kanak cakupanya kurang luas. Apalagi Paud yang ada di kenagarian Tapan ini merupakan di bawah naungan pemerintah daerah. Dalam penelitian ini peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) yang didirikan di kenagarian Tapan Kabupaten Pesisir Selatan tersebut karena peneliti ingin mengetahui sesungguhnya bagaimana persepsi dari Masyarakat dengan kehadiran lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD). METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.populasi dalam peelitian ini adalah seluruh wali murid anak PAUD di kenagarian Tapan dengan menggunakan teknik pruposive sampling.
Tabel III.1 Tabel Populasi
No Nama Lembaga Jumlah Murid Jumlah wali murid 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10. PAUD Melati
PAUD Nuansa Indah PAUD Khasanah kalbu PAUD Belas kasih
PAUD Dusun Baru
PAUD Tunas Baru
PAUD Kasih Ibu
PAUD Darma Wanita PAUD Pasar enampuluh PAUD Tunas bangsa 40 Orang anak
40 Orang anak
26 Orang anak
38 Orang anak
38 Orang anak
20 Orang anak
30 Orang anak
38 Orang anak
21 Orang anak 30 Orang anak 40 orang wali murid
40 orang wali murid
26 orang wali murid
38 orang wali murid
38 orang wali murid
20 orang wali murid
30 orang wali murid
38 orang wali murid
21 orang wali murid 30 orang wali murid
Sumber : di ambil dari data PAUD di kenagarian Tapan tahun 2012 Berdasarkan tujuan penelitian yang telah di kemukakan , maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah wali murid di kenagarian Tapan kabupaten pesisir selatan. Sedangkan data di peroleh dari data primer adalah data yang di peroleh langsung dari responden melalui pengisian angket. Instrumen yang di gunakan untuk mengumpulkan data adalah angket yang berupa pertanyaan dengan menggunakan skala liter dengan indikator pada tingkat pendidikan,tingkat pendapatan dan jarak/lokasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi,angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang menggunakan rumus persentase merujuk pada arikunto (2002). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan secara langsung di lapangan diketahui bahwa Tingkat Pendidikan terakhir orang tua/masyarakat di sekitar Lembaga PAUD Di Kenagarian Tapan merupakan tamatan SMA dan sekolah di daerah asal. Dilihat dari segi pendapatan masyarakat, Masyarakat di Sekitar Lembaga PAUD banyak yang berprofesi sebagai petani. pendapatan masyarakat umumnya Rp 1.000.000 Rp 2.000.000/bulan, sementara pengeluaran terbanyak Rp 1.500.000 Rp 2.000.000/bulan. Ditinjau dari jarak dan lokasi antara rumah dengan Lembaga PAUD umumnya masyarakat sekitar berjarak 1 Km dari Lembaga tersebut dan mengantarkan anaknya kadang pakai kendaraan kadang berjalan kaki dengan transportasi yang di gunakan transportasi pribadi dan umum. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di lakukan dalam penelitian ini maka dapat di simpulkan bahwa persepsi masyarakat tentang pendidikan anak usia dini di tanggap baik oleh masyarakat atau wali murid di kenagarian Tapan Kabupaten pesisir selatan. Karna para murid menyadari pendidikan itu juga sangat penting untuk menegangkan mental kepribadian yang baik bagi anak. DAFTAR PUSTAKA Apriadi.2009.hubungan anak usia dini pada perkembangan pra sekolah. Skripsi . UNP Padang. Aprianti.Riza.2009.persepsi siswa PGRI 3 Padang Tentang ketrampilan mengajar mahasiswa PPL jurusan pendidikan geografi. STKIP. PGRI. Sumbar Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian.Jakarta: Rineka cipta Depdiknas. 2008. Pedoman Teknis Penyelenggarakan Pos PAUD. Direktorat Pendidika Usia Dini. Jakarta. http:// dahiaforun.wosrdpres.com/2007/12/22/pa ud. Hari jumat 20 Januari 2012.
http://pendidik.wordpres.com/2008/07/18/ pengertian dan pengetahuan tentang pendidikan anak usia dini. Hari jumat maret 2012.
http://historyufindonesic.blogsof.com/2010 /03/data paud. Hari jumat 20 Januari 2012. Http.data depdiknas PAUD.com
Kanny,jamesdan mary .kopetensi anak pendidikan usia dini.Jakarta.Pusat kurikulum departemen pendidikan nasional,2002. Nuraini .yuliani.sujiono.pembelajaran anak usia dini.Jakarta :2004 Saptono,2006.sosiologi antropologi masyarakat.aksara.Bandung.