Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Tenaga Kerja Modal Dan Peralatan Teknologi Untuk Produksi Sarong Di Samarinda
Pengaruh Tenaga Kerja Modal Dan Peralatan Teknologi Untuk Produksi Sarong Di Samarinda
Pengaruh Tenaga Kerja Modal Dan Peralatan Teknologi Untuk Produksi Sarong Di Samarinda
\
|
=
^
1
1
^
1
|
| |
se
t
Dimana
1
| merupakan nilai pada hipotesis nul.
3. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan menolak atau
menerima Ho sebagai berikut :
1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka Ho ditolak atau menerima
Ha
2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka Ho diterima atau menolak
Ha
3.7.2.2 Uji F (Uji simultan / secara bersama-sama)
Pengujian koefisien regresi secara bersama-sama (uji simultan) digunakan
pengujian hipotesis uji F pada tingkat kepercayaan 95 %. Adapun rumus tersebut
adalah sebagai berikut :
( ) ( ) k n R
k R
F
h
=
/ 1
1 /
2
2
...........................................(Sugiono, 2005 : 223)
Dari rumusan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
R
2
= Koefisien determinasi
k = Banyaknya variabel
1 = Bilangan konstan
n = banyaknya sampel
Kriteria yang digunakan dalam uji F adalah :
Bila F
hitung
> F
tabel
maka H
0
di tolak dan menerima H
i
Bila F
hitung
< F
tabel
maka H
0
di terima dan menolak H
i
Proses pengujiannya adalah :
1. H
0
:
1
=
2
= 0 berarti variabel X
1
dan X
2
secara bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.
2. H
i
:
1
=
2
= 0 berarti variabel X
1
dan X
2
secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y.
7
Jurnal Ekonomi Page 7
2.5 ANALISIS
Analisa dalam mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
sarung tenun di Samarinda dengan menggunakan Regresi Berganda menggunakan
SPSS 18,00
Coefficients menentukan persamaan regresi
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -10.209 2.618 -3.900 .001
J.Modal 1.612 .398 1.035 4.053 .001
J.TK .058 .195 .076 1.298 .048
A.Teknolog
i
.037 .018 .119 2.014 .031
a. Dependent Variable: J.Produksi
Sehingga menghasilkan persamaan sebagai berikut :
Log Y = -10,209+1,612 log X
1
+ 0,058 log X
2
+ 0,037 log X
3
Di mana :
Y : Jumlah produksi sarung untuk bulan September 2012
X1 : Modal awal produksi
X2 : Jumlah tenaga kerja
X3 :Alat teknologi, di mana ATT = 0 dan ATBM = 1
Kemudian persamaan 1 di dummy-kan untuk X3 sehingga hasilnya
sebagai berikut :
Persamaan untuk ATT (alat tenun tradisional) :
Log Y = -10,209+1,612 log X
1
+ 0,058 log X
2
+ 0,037 log X
3
(0)
Log Y = -10,209+1,612 log X
1
+ 0,058 log X
2
Persamaan untuk ATBM (alat tenun bukan mesin) :
Log Y = -10,209+1,612 log X
1
+ 0,058 log X
2
+ 0,037 log X
3
(1)
Log Y = -10,209+1,612 log X
1
+ 0,058 log X
2
Uji T (Uji parsial)
Dari variabel tersebut untuk mengukur signifikansi masing-masing
variabel secara individu melalui Uji t-statistik. Berdasarkan Tabel 5.6, semua
variabel berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi tingkat (sig < 0,05).
Variabel Modal berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi yaitu (0,001
< 0,05). Variabel jumlah tenaga kerja (0,048 < 0,05). berpengaruh signifikan.
Variabel alat teknologi berpengaruh signifikan yaitu (0,031 < 0,05). Dari
semua variabel diatas yang berpengaruh paling dominan adalah variabel mesin
produksi terhadap jumlah produksi, karena nilai koefisien beta lebih besar
dibandingkan variabel lain.
8
Jurnal Ekonomi Page 8
Uji F (Simultan)
Uji F dipergunakan untuk mengetahui apakah semua variabel yang diteliti
secara bersama-sama atau keseluruhan memberikan pengaruh positif terhadap
jumlah produksi sarung tenun per bulan di Samarinda. Utnuk menentukan uji F
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Anova untuk menentukan uji F
ANOVA
b
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .429 3 .143 96.288 .000
a
Residual .024 16 .001
Total .452 19
a. Predictors: (Constant), A.Teknologi, J.Modal, J.TK
b. Dependent Variable: J.Produksi
Secara bersama-sama variabel modal, variabel jumlah tenaga kerja serta
variabel alat teknologi yang dipergunakan menunjukkan bahwa nilai
probabilitas F-statistiknya lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,000 >
0,05) pada tingkat kepercayaan 5% ( = 5%). Sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel modal, variabel jumlah tenaga kerja serta variabel alat teknologi yang
digunakan dalam model ini secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap jumlah produksi permintaan
2.6 PEMBAHASAN
1. Pengaruh Modal terhadap jumlah produksi sarung samarinda
Untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu
dilakukan Uji t-statistik. Variabel modal berpengaruh signifikan, yaitu 5%
terhadap jumlah produksi sarung Samarinda, karena tingkat (sig < 0,05) yaitu
(0,001 < 0,05).
Artinya Ho: ditolak, karena probabilitas t < 0,05.
2. Pengaruh tenaga kerja terhadap jumlah produksi sarung samarinda
Untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu
dilakukan Uji t-statistik. Variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan, yaitu 5%
terhadap jumlah produksi sarung Samarinda, karena tingkat (sig < 0,05) yaitu
(0,048 < 0,05).
Artinya Ho: ditolak, karena probabilitas t < 0,05.
3. Pengaruh variabel alat teknologi terhadap jumlah produksi sarung
samarinda
9
Jurnal Ekonomi Page 9
Untuk menguji signifikansi masing-masing variabel secara individu
dilakukan Uji t-statistik. Variabel modal berpengaruh signifikan, yaitu 5%
terhadap jumlah produksi sarung Samarinda, karena tingkat (sig < 0,05) yaitu
(0,031 < 0,05).
Artinya Ho: ditolak, karena probabilitas t < 0,05.
4. Pengaruh variabel modal, tenaga kerja dan alat teknologi terhadap
jumlah produksi sarung samarinda
Pengujian dengan menggunakan uji F-statistik menunjukkan bahwa nilai
probabilitas F-statistik lebiih kecil dari taraf nyata yang digunakan (0,000< 0,05).
Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua variabel bebas yang digunakan dalam
model ini berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap jumlah
produksi sarung samarinda
Artinya Ho: ditolak, karena probabilitas F < 0,05.
2.7 SARAN
Partisipasi pemerintah kota Samarinda dalam memberikan bantuan kredit bagi
pelaku usaha, dengan cara menginformasikan kemudahan kredit atau bantuan
modal bagi masyarakat kota Samarinda, sehingga menjadi jalan bagi masyarakat
untuk menjadi enterprenuer.
Himbauan pemerintah kota Samarinda dalam memperkenalkan budaya sarung
tenun baik domestik maupun internasional, sehingga banyak wisatawan yang
datang untuk melihat sarung tenun Samarinda, sehingga secara tidak langsung
akan memberikan profit yang tinggi kepada pelaku usaha.
Perlu training-training atau pelatihan tentang pembuatan sarung tenun ataupun
penggunaan mesin yang dapat menunjang pembuatan produksi sarung tenun.
Untuk itu perlu perhatian pemerintah kota Samarinda agar telaksana pelatihan ini.
Sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya, maka peneliti perlu
menambahkan variabel penelitian ini, yang terkait dengan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, 2003, Metode Reseach (Penelitian llmiah), Bumi Aksara, Jakarta.
Arie Benggolo,. 1973, Kerja dan Pembangunan, Yayasan Jasa Karya, Jakarta.
Arief (2005,) melakukan penelitian terhadap masyarakat penenun di Kawasan
Industri Kota Makassar
Djamhari (2006) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sentra
UKM menjadi klaster dinamis
Djojohadikusumo, 2001, Teori Ekonomi Makro, Yogyakarta, STIE YKPN.
10
Jurnal Ekonomi Page 10
Dixon and David Dodd (2000). Security Analysis. McGrawHill Book Company.
Eko Restu Minto, 2005, Indentifikasi Daya Tarik Investasi Di Kawasan Industri
Kota Samarinda, Institute Teknologi Bandung Wikipedia.
Fadly (2006) meneliti tentang kajian faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan Usaha UKM di Sumatera Utara.
Graham. 2000, Ekonomi Pembangunan, Penterjemah : Widodo Tri Edisi 1
Cetakan Pertama, Yogyakarta. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.
Leni Diana (2007). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi ikan laut
di Kota Samarinda
Payaman Simanjuntak. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.Jakarta :
LPFE-UI.
Ruttan, (1997), "A Contribution to the Theory of Economic Growth," Quarterly
Journal of Economics.
Rosenberg (1996, 2nd ed.). "Investment," The Concise Encyclopedia of
Economics. Library of Economics and Liberty.
Sadono Sukirno , 1992, Pengantar Teori Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Samuelsen, Paul A & William D. Nordhaus, 2000, Makro Ekonomi, Erlangga,
Safrida .1999. Ekonomi Moneter .BPFE-Yogyakarta .Yogyakarta
Sastrowardoyo, Siswanto. 2002. Ekonomi Pembangunan. Pustaka
Ekonomi, Jakarta
Sastrowardoyo, 2002. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan.
Penerbit Salemba Empat Edisi Ketiga, 2003.
Subri, Mulyadi. 2003. Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan
Ekonomi. Erlangga .Jakarta.
Supratiwi, 2003, Persoalan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Citra Harta Prima,
Jakarta
Winardi, 2000, Kamus Ekonomi (Inggris/Indonesia), Alumni Bandung, Bandung.