This document summarizes guidelines for blood transfusion in Indonesia. It discusses why transfusions are conducted (to replace blood loss or damaged blood components), necessary requirements (safe, matched blood type, high quality), and risks (transfusion-transmitted infections, reactions). The risks of transfusions must be weighed against risks of not transfusing. Ensuring blood quality through donor screening, blood typing and compatibility testing, and appropriate clinical use can reduce risks.
This document summarizes guidelines for blood transfusion in Indonesia. It discusses why transfusions are conducted (to replace blood loss or damaged blood components), necessary requirements (safe, matched blood type, high quality), and risks (transfusion-transmitted infections, reactions). The risks of transfusions must be weighed against risks of not transfusing. Ensuring blood quality through donor screening, blood typing and compatibility testing, and appropriate clinical use can reduce risks.
This document summarizes guidelines for blood transfusion in Indonesia. It discusses why transfusions are conducted (to replace blood loss or damaged blood components), necessary requirements (safe, matched blood type, high quality), and risks (transfusion-transmitted infections, reactions). The risks of transfusions must be weighed against risks of not transfusing. Ensuring blood quality through donor screening, blood typing and compatibility testing, and appropriate clinical use can reduce risks.
This document summarizes guidelines for blood transfusion in Indonesia. It discusses why transfusions are conducted (to replace blood loss or damaged blood components), necessary requirements (safe, matched blood type, high quality), and risks (transfusion-transmitted infections, reactions). The risks of transfusions must be weighed against risks of not transfusing. Ensuring blood quality through donor screening, blood typing and compatibility testing, and appropriate clinical use can reduce risks.
Untuk apa transfusi? Mengganti kehilangan darah (kecelakaan, perdarahan peripartum) Mengganti darah yang rusak karena hemolisis (anemia karena berbagai sebab selain perdarahan, kelainan enzim yg diturunkan dll.) Mengganti komponen darah yang kurang (kurangnya albumin karena penyakit liver, kurangnya faktor pembeku darah dll.) Mengatasi metabolit pengganggu dalam darah (hiperbilirubinemia pada bayi dll.) Principles of Clinical Transfusion Practice Transfusion is only one part of the patients management Prescribing should be based on national guidelines on the clinical use of blood, taking individual patient needs into account Blood loss should be minimized to reduce the patients need for transfusion The patient with acute blood loss should receive effective resuscitation (intravenous replacement fluids, oxygen, etc.) while the need for transfusion is being assessed. The patients hemoglobin value, although important, should not be the sole deciding factor in starting transfusion. This decision should be supported by the need to relieve clinical signs and symptoms and prevent significant morbidity or mortality. The clinician should be aware of the risks of transfusion-transmissible infections in the blood products that are available for the individual patient. Transfusion should be prescribed only when the benefits to the patient are likely to outweigh the risks
The clinician should record the reason for transfusion clearly. A trained person should monitor the transfused patient and respond immediately if any adverse effects occur
Apa syarat yang diperlukan? Aman: Bebas dari penyakit menular lewat darah Golongan darah cocok Bermutu (managemen mutu total) Proses seleksi donor, pengambilan darah, penapisan (skrining), pengolahan, penyimpanan dan penyampaian darah SDM, Metoda, Peralatan, reagensia pemeriksaan dll Tersedia cukup, tepat waktu Dalam praktik transfusi diperlukan darah yang bermutu, aman, dan pasokan cukup memerlukan uji saring (screening) semua darah donasi: infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV), virus hepatitis, syphilis and agen infeksi lain dan Praktik laboratorium bagus (good laboratory practice = GLP) dalam semua aspek penggolongan darah, uji kompatibilitas, preparasi komponen, penyimpanan dan transportasi darah serta produk darah.
Late Blood Tranfusion Reaction: extra vascular hemolysis, TTI, Alloimunisasi Penyakit Graft Versus Host terkait transfusi Pengaruh immunomodulasi Penimbunan zat besi
COMPLICATIONS: can be PREVENTED can be FATAL
Risk factor Estimated frequency per unit transfused Deaths per million units Acute haemolytic reactions 1 in 250 000 to 1 in 1 000 000 0.67 Hepatitis B 1 in 100 000 to 1 in 400 000 * <0.5 Hepatitis C 1 in 3 000 000
<0.5 HIV 1 in 4 000 000 <0.5 Bacterial contamination of red cell concentrates 1 in 500 000 <0.25 * Data from Kate Soldan, National Blood Service and Central Public Health Laboratory.
Data from Dr Pat Hewitt and Dr John Barbara, National Blood Service, North London.
Risks of red blood cell transfusion (adapted from British Committee for Standards in Haematology (2001) Virus and testing standard Window Period (Days) Point estimate of residual risk 'per unit'
HIV 1 and 2 antibody only 22 1 in 2,404,000 HIV antibody + NAT 9 1 in 7,299,000 HCV antibody only 66 1 in 300,000 HCV antibody + NAT 7 1 in 3,663,000 HBV 45 1 in 1,339,000 HTLV I & II 51 Considerably less than 1in 1,000,000 vCJD Possible, not yet reported in Australia Taksiran IMLTD dari Medilink, ARCBS October 2004. Complications of allogeneic blood transfusion (USA) Risks Prediction of risks / unit of transfused blood
1. INFECTIONS: Hepatitis B 1 in 63,000 Hepatitis C 1 in 103,000 HTLV I and II 1 in 641,000 HIV1 1 in 1,100,000
2. TRANSFUSION REACTIONS: Febrile reactions 1 in 500 Allergic cutaneous reactions 1 in 200 Anaphylaxis 1 in 150,000 Acute hemolytic reactions 1 in 250,000
Jadi perlu: Pemeriksaan laboratorium IMLTD
Pemeriksaan golongan darah
Uji silang serasi Blood donor BTS Staff Refrigerator/ Freezer Patient Cold chain A SIMPLE COLD CHAIN METHODE Blood Transfusion Service (BTS) Hospital Blood Bank Hospital Inpatient Storage and transport system of blood and plasma from donor to patient as SAFE as possible Dalam transfusi darah, dipersyaratkan penggunaan darah dan produk darah yang pas (appropriate), yaitu: transfusi produk darah untuk suatu kondisi yang mengarah pada morbiditas dan mortalitas yang tidak dapat dicegah atau dikelola secara efektif dengan cara- cara lain Transfusi darah berpotensi risiko untuk pasien dan sering kali tidak diperlukan Kebutuhan akan transfusi seringkali dapat dihindarkan atau diperkecil lewat pencegahan, diagnosis dini dan pengobatan anemia dan kelainan penyebab anemia. Darah seringkali tidak perlu diberikan untuk meningkatkan kadar Hb sebelum operasi atau untuk mempercepat keluarnya dari RS. Transfusi darah lengkap, SDM atau plasma seringkali diberikan pada saat pengobatan lain seperti larutan garam fisiologis atau cairan pengganti lain intravena lebih aman, lebih murah dan efektivitasnya sama untuk pengobatan pendarahan akut Kebutuhan transfusi pasien seringkali dapat diperkecil dengan anaestesi dan managemen pembedahan yang bagus.
Bilamana darah diberikan pada saat yang tidak diperlukan, pasien tidak mendapat manfaat dan malah terpapar risiko yang tak perlu. Darah adalah sumber daya jarang dan mahal. Transfusi yang tidak diperlukan dapat berakibat terbatasnya produk darah untuk pasien yang benar-benar memerlukan
Risiko transfusi Transfusi mungkin merupakan satu- satunya cara untuk menolong jiwa atau memperbaiki kondisi yang parah. Tetapi sebelum memberikan produk darah, harus dipertimbangkan risiko transfusi terhadap risiko tidak transfusi Misal Transfusi SDM Transfusi produk SDM membawa risiko reaksi transfusi hemolitik parah Produk darah dapat menularkan penyebab infeksi termasuk HIV, HBV, HCV, sifilis, malaria, penyakit Chagas pada resipien Produk darah dapat terkontaminasi bakteri dan sangat berbahaya jika dibuat atau disimpan dg cara yang tidak benar Koleksi darah Transfusi plasma Plasma dapat menularkan kebanyakan infeksi yang ada di dalam darah lengkap Plasma dapat juga menyebabkan reaksi transfusi Indikasi transfusi plasma sebenarnya sangat terbatas. Risikonya seringkali lebih banyak dibanding kemungkinan manfaatnya bagi pasien. normal 1 Keamanan darah Risiko terkait dengan transfusi darah tergantung pada beberapa faktor. Insidensi dan prevalensi infeksi yang ditularkan lewat transfusi dalam populasi donor darah. Keefektifan pendidikan donor darah dan program rekruitmen serta prosedur seleksi donor dan penapisan, termasuk ditolaknya donor yang tidak cocok Mutu uji saring semua darah donor terhadap infeksi menular lewat transfusi. Sejauh mana darah dan produk darah hanya diberikan ketika tidak ada alternatif transfusi untuk pasien tertentu. Keandalan sistem untuk menjamin bahwa pasien menerima darah yang kompatibel dalam hal golongan darahnya, antibodi SDM nya dan persyaratan khusus lainnya. Untuk darah yang aman, perlu diperhatikan: Donor darah Penapisan infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD, transfusion transmissible infection, TTI) Penggolongan darah dan uji kompatibilitas Darah lengkap & komponen darah Donor darah Donor darah sukarela tanpa bayaran: Memiliki insidensi dan prevalensi TTI yang rendah Cenderung mau menyumbang secara teratur pasokan darah aman dan memadai Yang teratur memiliki insidensi & prevalensi TTI yang lebih rendah dibanding yang pertama kali atau yang kadang-kadang Tidak termotivasi uang untuk menyumbang darah terlalu sering Lebih cepat merespons panggilan donasi pada saat darurat karena memiliki komitmen menjadi donor darah sukarela
Donor darah keluarga atau pengganti Anggota keluarga dalam situasi tertekan untuk menyumbang darah, sehingga mungkin menutupi kondisi kesehatannya, terutama risiko TTI. Anggota keluarga yang tak mampu mendapatkan donor, akan mencari donor yang mau dibayar dengan kemungkinan risiko TTI.
Ada beban untuk menggunakan darah yang telah diberikan oleh donor pengganti meskipun pada dasarnya pasien belum memerlukannya. Kebutuhan darah untuk masyarakat menjadi kurang terpenuhi Donor darah profesional atau bayaran sangat berisiko terhadap keamanan pasokan darah karena: Menciderai sistem kesukarelaan dalam donor darah yang menjadi dasar pasokan darah yang aman Tingginya insidensi & prevalensi TTI pada kelompok ini Seringkali gizi kurang karena seringnya donor yang tidak direkomendasikan, sehingga berisiko terhadap kesehatannya sendiri maupun pasien yang memperoleh darah yang mungkin kurang manfaat Membebani biaya lagi bagi keluarga pasien yang harus membayar donornya Secara etis memprihatinkan
Penapisan terhadap IMLTD (TTI) Penapisan dilakukan terhadap: HIV HBV HCV Syphilis Malaria (*) Penyakit Chagas (*) Perlu penjaminan mutu (Quality Assurance, QA) & Praktik Lab yang baik (GLP) Tiap unit darah harus ditapis untuk TTI dengan menggunakan uji yang paling efektif dan pas, sesuai dengan kebijakan nasional dan prevalensi infeksi di populasi donor darah potensial Semua darah donasi harus diuji saring, dan bila mungkin, semua darah donasi juga harus diuji saring untuk penyakit Chagas dan malaria Darah dan produk darah tidak boleh dikeluarkan untuk transfusi kecuali jika hasil uji menurut persyaratan nasional negatif. Penggolongan darah dan uji kompatibilitas Semua RS harus memiliki SOP untuk menjamin bahwa komponen darah yang akan ditransfusikan kompatibel dengan SDM pasien dan antibodi dalam plasma pasien ISBT Human Blood Group Systems (2007)
ISBT Number Name Abbreviation
001 ABO ABO 002 MNS MNS 003 P P 004 Rh RH 005 Lutheran LU 006 Kell KEL 007 Lewis LE 008 Duffy FY 009 Kidd JK 010 Diego DI 011 Cartwright YT 012 XG XG 013 Scianna SC 014 Dombrock DO 015 Colton CO 016 Landsteiner-Wiener LW 017 Ch ido/Rodgers CH/RG 018 Hh H 019 Kx XK 020 Gerbich GE 021 Cromer CROM 022 Knops KN 023 Indian IN 024 Ok OK 025 Raph RAPH 026 JMH JMH Unassigned 027 IGNT 028 P 029 GIL ISBT Human Blood Group Systems (2009)
ISBT Number Name/ Blood group system
Abbreviation / ISBT symbol
001 ABO ABO 002 MNS MNS 003 P P 004 Rh RH 005 Lutheran LU 006 Kell KEL 007 Lewis LE 008 Duffy FY 009 Kidd JK 010 Diego DI 011 Cartwright - Yt YT 012 XG - Xg XG 013 Scianna SC 014 Dombrock DO 015 Colton CO 016 Landsteiner-Wiener LW 017 Chido/Rodgers CH/RG 018 Hh H 019 Kx XK 020 Gerbich GE 021 Cromer CROM 022 Knops KN 023 Indian IN 024 Ok OK 025 RAPH MER2 026 JMH JMH 027 I I 028 Globosde GLOB 029 GIL GIL 030 RHAG RHAG UNIVERSITAS Y A R S I Yang paling aman? Transfusi darah sendiri (autologous) adalah cara paling aman, tetapi memerlukan perencanaan yang baik dan belum tentu dapat dilakukan pada semua pasien Factor Determining the Need for Transfusion Blood loss Haemolysis Cardiorespiratory state and tissue oxygenation Assesment of anemia Patients tolerance of blood loss and/or anemia Anticipated need for blood The need for transfusion can often be minimized by: The prevention or early diagnosis and treatment of anemia and the conditions that cause anemia Red cell transfusion is needed only if the effects of chronic anemia are severe enough to require rapid raising of the hemoglobin The correction of anemia and replacement of depleted iron stores before planned surgery The use of intravenous fluid replacement with crystalloids or colloids in cases of acute blood loss. Good anaesthetic and surgical management, including: Using the best anaesthetic and surgical techniques to minimize blood loss during surgery Stopping anticoagulants and anti-platelet drugs before planned surgery, where it is safe to do so Minimizing the blood taken for laboratory use, particularly in children Salvaging and reinfusing surgical blood loss Using alternative approaches such as desmopressin, aprotinin or erythropoietin.
Use of replacement fluids Replacement fluids are used to replace abnormal losses of blood, plasma or other extracellular fluids by increasing the volume of the vascular compartment, principally in: Treatment of patients with established hypovolemia; e.g. hemorrhagic shock Maintenance of normovolemia in patients with ongoing fluid losses: e.g. surgical blood loss. Prediction of Blood Loss based on Early Clinical Findings in Male with Body weight of 70 Kg (2) Parameters Class I Class II Class III Class IV
Blood loss (ml) to 750 750 15000 1500 2000 > 2000
Blood loss to 15 % 15 30 % 30 40 % > 40 % (% volume )
Pulse rate (minute) < 100 >100 > 120 > 140
Blood pressure (mmHg) normal normal decreased decreased
Fluid replacement cristaloid cristaloid cristaloid & cristaloid & (based on 3:1 rule) blood blood Based on: The American College of Surgeon Committee on Trauma (2) Intravenous replacement fluids are the first-line treatment for hypovolemia
Initial treatment with these fluids may be life-saving and provide some time to control bleeding and obtain blood for transfusion, if it becomes necessary Crystalloid solutions with a similar concentration of sodium to plasma (normal saline or balanced salt solutions) are effective as replacement fluids
Dextrose (glucose) solutions do not contain sodium and are poor replacement fluids Crystalloid replacement fluids should be infused in a volume at least three times the volume lost in order to correct hypovolemia Colloid solutions should be infused in a volume equal to the blood volume deficit Check list bagi klinisi: Tanya diri sendiri sebelum anda memberi darah atau produk darah kepada pasien: Perbaikan kondisi klinis pasien macam apa yang ingin kita capai? Dapatkah saya memperkecil hilangnya darah untuk mengurangi kebutuhan transfusi bagi pasien? Adakah pengobatan lain yang dapat saya berikan sebelum memutuskan untuk transfusi, misalnya cairan pengganti i.v dan oksigen? Bagaimana risiko penularan HIV, hepatitis, sifilis atau agen infeksi lain lewat darah yang tersedia bagi pasien? Apakah manfaat transfusi lebih besar dibanding risiko bagi pasien ybs? Apa pilihan lainnya seandainya tak ada darah pada waktunya? Akankah ada seseorang yang terlatih memantau pasien ini dan cepat tanggap jika terjadi reaksi transfusi akut? Sudahkah saya rekam keputusan dan alasan saya untuk transfusi pada catatan pasien dan borang permintaan darah?
Jika masih ragu, akhirnya tanya: Jika darah ini diberikan pada saya atau anak saya, akankah saya menerima transfusi dalam kondisi seperti ini?