B2 Breathing Control, RRT, Spirometry

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 12

MAKALAH FISIOTERAPI KARDIOPULMONAL

BREATHING CONTROL, RESPIRATORY RESISTANCE TRAINING BREATHING


EXERCISE, DAN INCENTIVE RESPIRATORY SPIROMETRY

DISUSUN OLEH KELOMPOK B


ANGGOTA:
MARLIANA SIAHAAN
TRIA FITRI NURJANI
PUSPA WIJAYANTI
DIMAS ADI PRAHARATRI
HANI MULIANISIH
AGUNG KURNIAWAN
IKRIIMAH MUTHIAH
SONIA DESIANA
SALMA MUAZAROH
NADIDAH MUJAHIDAH
TRIMUKTI WORO WIBAWATI
MARTHIN JULIANTO SITORUS
ARINDA OKTARIZKA
RIZKA AULIA
FADIYA PUTRI
FISIOTERAPI
UNIVERSITAS INDONESIA
2014

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan............................................................................................................... 4
1.1

Latar Belakang........................................................................................................... 4

1.2

Rumusan Masalah...................................................................................................... 4

1.3

Tujuan Penulisan........................................................................................................ 5

1.4

Manfaat Penelitian..................................................................................................... 5

Bab II Tinjauan Pustaka...................................................................................................... 6


2.1 Deskripsi Fisioterapi Kardiovaskuler dan Pulmonal...................................................... 6
2.2 Asesmen Pasien Kardiovaskuler dan Pulmonal............................................................. 6
Bab III Isi.............................................................................................................................. 7
3. 1 Deskripsi Breathing Control........................................................................................... 7
3.1.1 Definisi Breathing Control............................................................................... 7
3.1.2 Tujuan Breathing Control............................................................................... 7
3.1.3 Prosedur Breathing Control............................................................................. 7
3.1.4 Posisi Breathing Control.............................................................................. 7
3.1.5 Manfaat Breathing Control.............................................................................. 9
3. 2 Deskripsi Respiratory Resistance Training Breathing Exercise.................................... 9
3.2.1 Definisi Respiratory Resistance Training........................................................ 9
3.2.2 Tujuan Respiratory Resistance Training.......................................................... 9
3.2.3 Prosedur Respiratory Resistance Training....................................................... 9
3. 3 Deskripsi Incentive Respiratory Spirometry................................................................. 10
3.3.1 Definisi Incentive Respiratory Spirometry...................................................... 10
3.3.2 Tujuan Incentive Respiratory Spirometry....................................................... 10
3.3.3 Prosedur Incentive Respiratory Spirometry.................................................... 10
Bab IV Kesimpulan............................................................................................................. 12
Daftar Pustaka.......................................................................................................................13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab atas berkah
dan rahmatNya, kami masih diberi kesempatan untuk menimba dan berbagi ilmu bersamasama. Serta atas bantuanNya pula kami dapat menyelesaikan tugas makalah fisioterapi ini.
Semoga ilmu yang kami dapatkan ini akan terus bermanfaat hingga akhir masa, baik untuk
diri sendiri, kerabat, keluarga, maupun masyarakat.
Pada kesempatan kali ini kami mendapat tugas dari dosen kami untuk mendiskusikan
pemeriksaan pada fisioterapi kardiovaskuler dan pulmonal. Kelompok kami, kelompok B,
mendapatkan bagian untuk memahami tentang breathing control, respiratory resistance
training breathing exercise, dan incentive respiratory spirometry. Di dalam pembahasannya
nanti, kami sertakan definisi, tujuan, prosedur, serta penjelasan lainnya. Dengan tersusunnya
makalah ini, kami ingin berterima kasih pula pada dosen FT D kami, Pak Suroso, Pak Suroto,
serta Kak Faizah yang telah memberikan tugas ini dan membimbing kami selama
perkuliahan. Tak lupa terima kasih pula untuk teman-teman Fisioterapi UI 2012 yang saling
mendukung dan membantu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik untuk kami, untuk teman-teman
Fisioterapi UI dan untuk khalayak luas. Mohon maaf apabila dalam penyusunannya masih
terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat kami perlukan agar kelompok kami
dapat terus memberikan yang terbaik. Terima kasih

Depok, 7 Maret 2014

Kelompok B

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Fisioterapi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang ikut berperan dalam
proses pembangunan di bidang kesehatan. Menurut UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992
pembangunan kesehatan merupakan salah satu dari upaya pembangunan nasional yang
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemajuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Fisioterapi merupakan pelayanan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi,
komunikasi (KepMenKes No.376/MENKES/SK/II/III/2007).
Fisioterapi sangat penting kehadirannya dalam dunia kesehatan. Dalam makalah
ini, kami akan menjelaskan tentang intervensi salah satu dari beberapa cabang ilmu
fisioterapi, yakni fisioterapi kadiovaskuler dan pulmonal atau FT D. Dalam kesempatan
ini, kami akan membahas tentang pemeriksaan breathing control, respiratory resistance
training breathing exercise, dan incentive respiratory spirometry.
Fisioterapis bidang kardiovaskuler dan pulmonar (sistem pada jantung dan
pernafasan) menangani beberapa kasus yang bervariasi dalam hal gangguan nafas dan
jantung terhadap pasien yang menjalani operasi, atau adanya gangguan fungsional pada
jantung atau paru-parunya. Tujuan utama dari perawatan pasien dengan gangguan tersebut
adalah meningkatkan daya tahan dan pengoptimalan fungsinya. Terapi manual diperlukan
pada kasus ini untuk membantu membersihkan paru dari sekresi yang dialami pasien
dengan gangguan fibrosis paru. Pasien dengan gangguan jantung, post operasi coronary
bypass, cronic obstructive pulmonary desease (COPD) dan pulmonary fibrotic adalah
sedikit contoh dari kasus yang bisa ditangani oleh fisioterapi spesialisasi kardiovaskuler
dan pulmonar. Jenis pemeriksaan pada fisioterapi kardiovaskular dan pulmonar memiliki
prosedur tersendiri yang harus dipahami bagi setiap fisioterapis, agar diagnosis dan
intervensi yang nantinya diberikan tepat pada pasien.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1

Apa yang dimaksud dengan breathing control, respiratory resistance training

breathing exercise, dan incentive respiratory spirometry?


1.2.2 Bagaimana teknik dan prosedur melakukan breathing control, respiratory
resistance training breathing exercise, dan incentive respiratory spirometry?

1.3 Tujuan Penulisan


Dalam rumusan masalah yang telah ada, maka ada beberapa tujuan yang hendak
dicapai, antara lain :
1.3.1 Mampu menjelaskan Teknik Fisioterapi untuk menurunkan kerja pernapasan
dan meningkatkan volume paru pada penyakit/gangguan respirasi
1.3.2 Mampu

mempraktikkan

Teknik

Fisioterapi

untuk

menurunkan

kerja

pernapasan dan meningkatkan volume paru pada penyakit/gangguan respirasi

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Fisioterapi
Manfaat bagi fisioterapi adalah memberikan sumbangan informasi atau
masukan untuk meningkatkan profesionalisme bagi fisiotarapis tentang intervensi
pada kardiovaskuler dan respirasi.
1.4.2 Penyusun
Manfaat bagi penyusun yaitu untuk manambah pengetahuan dan pamahaman
tentang intervensi pada kardiovaskuler dan respirasi.
1.4.3 Institusi Pendidikan
Manfaat untuk institusi pandidikan sebagai sarana untuk mempersiapkan
peserta didik dilingkungan pendidikan fisioterapi pada tingkat berikutnya untuk
memahami serta melaksanakan prosedur dan hal-hal yang berkaitan dengan intervensi
pada kardiovaskuler dan respirasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Fisioterapi Kardiovaskuler dan Pulmonal
Fisioterapi kardiovaskuler dan pulmonal adalah fisioterapi atau terapi
fisik dalam penanganan masalah sistem pernafasan jantung dan paru-paru. Melalui
bimbingan dan pelatihan fisioterapi selama sesi latihan, pasien dapat memperbaiki
sistem fungsional pernafasan jantung dan paru-paru mereka melalui perlawanan terlatih
atau berolahraga. Hal ini terutama penting setelah operasi jantung karena biasanya
pasien mengalami kesulitan bernapas atau penurunan daya tahan setelah proses operasi.
2.2 Intervensi Pasien Kardiovaskuler dan Pulmonal
Intervensi merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah,
keluhan, atau mencapai tujuan pasien. Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali
bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu,
pilihan pasien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi
pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan
Dalam intervensi harus memuat tujuan jangka pendek, tujuan jangka panjang,
metode pemberian intervensi fisioterapi, uraian tindakan, dan home program. Pada
pembahasannya, breathing control, respiratory resistance training breathing exercise,
serta incentive respiratory spirometry yang menjadi topik diskusi kami kali ini masuk
pada bagian intervensi yang selanjutnya akan dibahas pada bab III.

BAB III
ISI
3. 1 Deskripsi Breathing Control
3.1.1 Definisi Breathing Control
Breathing control adalah suatu teknik bernafas dengan menggunakan paru sisi bawah
dan menghindari atau meminimalkan penggunaan otot-otot bantu nafas ( otot dada atas dan
otot-otot bahu ) sehingga diperoleh suatu kondisi yang santai ( rileks ).
Breathing control cocok dan banyak diberikan pada pasien asma atau PPOK yang
sedang mengalami serangan sesak nafas. Kedua kondisi tersebut seandanya malah diberi
breathing exercise justru akan menambah derjat sesak nafasnya. Hal ini terjadi karena
breathing exercise akan meningkatkan kerja otot pernafasan atas dan membuatnya lelah.

3.1.2 Tujuan Breathing Control


Tujuan dari teknik breathing control adalah untuk mengontrol atau mengendalikan
pernapasan yang sesak menjadi keadaan pernapasan yang normal. Selain itu, teknik ini
bertujuan untuk membuat keadaan sesereorang menjadi lebih rileks dan santai.

3.1.3 Prosedur Breathing Control


1. Posisikan pasien dengan nyaman , baik itu duduk, tidur atau side lying
2. Instruksikan pasien untuk rileks dan tenang
3. Instruksikan pasien untuk bernapas secara normal
4. Pastikan posisi bahu dan otot - otot bantu pernapasan pasien dalam keadaan rileks
5. Ulangi beberapa kali hingga ratio pernapasan pasien kembali pada keadaan normal

3.1.4 Posisi Breathing Control


Dalam melakukan breathing control, seseorang harus dalam poisisi yang nyaman dan
rileks. Selain itu, harus terdapat tumpuan/support posisi yang cukup.
Berikut adalah beberapa posisi untuk melakukan breathing control :
7

3.1.5 Manfaat Breathing Control

Selain untuk mengembalikan pernapasan dalam keadaan normal, Breathing control juga
memberikan efek rileks dan nyaman bagi yang melakukannya. Efek rileks inilah yang
menimbulkan manfaat bagi tubuh.
Beberapa Manfaat Breathing Control antara lain :

Mengontrol tekanan darah dan detak jantung

Menurunkan kadar hormone stress dalam darah

Terjadi keseimbangan kadar oxygen dan karbon dioksida di dalam darah

Menurunkan asam laktat pada jaringan otot

Meningkatkan fungsi sistem imun dalam tubuh

3. 2 Deskripsi Respiratory Resistance Training Breathing Exercise


3.2.1 Definisi Respiratory Resistance Training Breathing Exercise
Respiratory Resistance Training (RRT) adalah training respirasi dengan Power Lung
Breathe Air. RRT terdiri dari 30 hitungan bernafas dengan Power Lung dua kali per hari.
3.2.2 Tujuan Respiratory Resistance Training
Menguatkan otot pernafasan
Memperbaiki kekuatan, daya tahan dan koordinasi otot pernafasan
Untuk mempertahankan, memperbaiki, dan mencapai keefektifan dari seluruh bagian
paru termasuk relaksasi otot pernafasan
3.2.3 Prosedur Respiratory Resistance Training
Posisi pasien : half lying (pastikan pasien bisa melihat abdominal)
Posisi terapis : disamping kanan pasien
Pasien diminta tarik napas lewat hidung dengan perut dikembungkan lalu ditahan
selama 2-3 detik
Berikan beban (1,5 2,5 kg ) diatas perut bagian atas
Lama latihan secara bertahap ditambah sampai 15 menit tanpa menggunakan otot
Bantu,kemudian beban ditambah
3. 3 Deskripsi Incentive Respiratory Spirometry
3.3.1 Definisi Incentive Respiratory Spirometry

Incentive spirometry adalah bentuk pelatihan ventilasi yang menekankan inspirasi


maksimal berkelanjutan dengan menggunakan alat incentive spirometer untuk menjaga
kondisi atau performa paru-paru saat sedang dalam proses penyembuhan. Biasanya latihan ini
diberikan kepada pasien pasca operasi, karena pasca operasi pasien akan merasa nyeri atau
lemah ketika bernafas dalam dalam.
Walaupun pemberian latihan ini sudah pasti dilakukan setelah pasien dioperasi,
namun keefektifannya sendiri masih belum jelas
3.3.2 Tujuan Incentive Respiratory Spirometry
Tujuan dalam pemberian latihan ini adalah untuk menambah volume udara yang dapat
diinspirasi. Utamanya bertujuan untuk mencegah kolapsnya alveolus dan ateletaksis pada
pasien psaca operasi.
3.3.3

Prosedur Latihan Incentive Respiratory Spirometry

Berikut ini adalah prosedur latihan incentive respiratory spirometry:


1. Pastikan/posisikan pasien dalam keadaan senyaman dan serileks mungkin
2. Minta pasien untuk memegang incentive spirometer dengan kedua tangan
3. Instruksikan pasaien untuk memasukkan mouthpiece ke dalam mulutnya. Beritahu
4.
5.
6.
7.

untuk tidak menggigit mouthpiece


Pasien diminta untuk ekspirasi (menghembuskan nafas) seperti biasa
Kemudian, minta pasien inspirasi (menarik nafas) perlahan lahan.
Semacam bola atau disc di dalam spirometer akan naik ketika pasien menarik nafas
Minta pasien untuk pelan pelan, menarik nafas sedalam dalamnya (menaikkan bola
tersebut) setinggi yang ia mampu. Biasanya, tinggi bola yang harus dicapai ditentukan

oleh tenaga medis


8. Pastikan pasien bernafas secara perlahan. Jika pasien bernafas terlalu cepat, maka
bola tersebut akan secara mendadak naik ke atas. Apabila bernafas terlalu lambat
makan bola tidak akan naik

Beberapa hal yang menyebabkan hasil latihan tidak objektif:


10

1.
2.
3.
4.

Terburu buru atau cara penarikan nafas yang salah


Batuk
Tertutupnya glotiss
Kebocoran alat atau antara mulut dengan mouthpiece

Lakukan latihan ini 10 15 kali tarikan nafas per jam atau sesuai dengan instruksi.
Untuk tenaga medis, lebih baik memberikan bantal untuk dipeluk atau ditaruh di
daerah perut pasien. Hal ini dapat memberikan kenyamanan pada pasien. Pasien mungkin
tidak langsung dapat mencapai target yang ditentukan tenaga medis, hal ini wajar dan tetap
semangati pasien. Jika pasien merasa pusing, istirahat (bernafas secara normal) di sela sela
latihan. Latihan ini tidak harus dilakukan di rumah sakit atau klinik. Sehingga, jika latihan ini
adalah bagian dari home programme atau edukasi untuk di rumah, jangan lupa beritahu hal
hal di atas.

BAB IV
KESIMPULAN
Pemeriksaan pada fisioterapi kardiovaskuler dan pulmonal memiliki prosedur dan
tahapan yang harus dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien serta langkah menentukan
diagnosis, perencanaan dan intervensi yang tepat. Breathing Control, Respiratory Resistance
Training Breathing Exercise, dan Incentive Respiratory Spirometry adalah bagian dari
intervensi untuk membantu mengatasi gangguan respirasi. Terdapat prosedur dan tujuan dari
masing-masing intervensi, sehingga fisioterapis dapat mempraktikkan sesuai dengan teknikteknik yang telah dijelaskan.
Demikianlah makalah hasil diskusi kami tentang Pemeriksaan Breathing Control,
Respiratory Resistance Training Breathing Exercise, dan Incentive Respiratory Spirometry.
Semoga dapat memberikan wawasan dan ilmu yang bermanfaat untuk kita semua.

11

DAFTAR PUSTAKA
Kisner Carolyn, Colby Lynn Allen. Therapeutic exercise foundation and techniques. 5th ed.
Philadelphia: F.A Davis Company; 2002
Norfolk and Norwich University Hospital, Active cycle of breathing technique, UK,
2004
Royal Free Hamstead, Breathing and general exercise for the long term
respiratory patient, UK , 2010

Latihan Pernapasan (Breathing Exercise), Breathing exc.pptx2011. 2010


http://jelajahfisio.blogspot.com/2010/07/gangguan-respirasi-dan-breathing.html
http://www.powerlung.com/region/us/information/studies/respiratory-resistancetraining-increases-ventilatory/

James Cancer Hospital & Solove Research Department of Respiratory Therapy. How to
use an incentive. Columbus: James Cancer Hospital & Solove Research Department of
Respiratory Therapy, 2009. [Available on URL:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000451.htm ]

12

You might also like