Professional Documents
Culture Documents
Sistem/ Teknik/ Metode Pencatatan Asuhan Keperawatan Oleh. Ns. Nurfika Asmaningrum, M.Kep
Sistem/ Teknik/ Metode Pencatatan Asuhan Keperawatan Oleh. Ns. Nurfika Asmaningrum, M.Kep
Pencatatan Naratif
Definisi
Pencatatan berorientasi
Masalah (POR)
Paragraph sederhana
Model pencatatan yang
yang menggambarkan
berpusat pada data tentang
status pasien, intervensi, masalah klien
pengobatan, serta
respons terhadap
intervensi
Pencatatan berorientasi
Sumber (SOR)
Model ini menempatkan
catatan atas dasar disiplin
orang/ sumber yang
mengelola pencatatan.
Misalnya dokter, perawat,
administrasi, fisioterapis,gizi
Charting By Exception
(CBE)
Sistem dokumentasi yang
hanya mencatat secara
naratif hasil atau
penemuan yang
menyimpang/ negative
dari keadaan normal atau
standar.
Pencatatan PIE
Pencatatan FOKUS
Metode pendokumentasian
naratif dengan memasukkan
data, tindakan, respons
untuk setiap masalah yang
diidentifikasi.
Fokus adalah kata kunci yang
digunakan untuk
menggambarkan masalah.
Fokus berupa hal berikut:
*perilaku/ masalah sekarang
*tanda dan gejala
*perubahan akut pada status
*kejadian perawatan pasien
*diagnosis keperawatan
Menggunakan worksheet,
dan flowsheet
S: Subyektif/ apa yang
pasien katakan
O: Obyektif/ apa yang bisa
diobservasi
A: Assessment/ pengkajian/
apa yang perawat
pikirkan berdasar data
P :Planning/ perencanaan/
apa yang akan dilakukan
perawat
Menggunakan lembar
alur/ flowsheet
P: Problem
I: Intervensi
E: Evaluasi
Dalam perkembangannya
dimodifikasi dengan model
APIE
A: Assessment
P: Problem
I: Intervensi
E: Evaluasi
Format DAR
D: data subyektif/ obyektif
yang mendukung focus
A:Action/ tindakan
(intervensi keperawatan)
R: Respons (Respons pasien
terhadap intervensi
Atau SOAPIE(R)
I : Intervensi spesifik yang
diimplementasikan
E: Evaluasi/ respons pasien
terhadap intervensi
R: Revisi/ perubahan apa
yang dibutuhkan untuk
NCP
Elemen inti
1.
2.
3.
4.
Status pasien
Intervensi
Pengobatan
Respons pasien
terhadap
pengobatan
1. Data dasar
(berisi semua
informasi yang telah
dikaji dari klien
ketika pertama kali
masuk Rumah Sakit.
Data dasar
mencakup
pengkajian
keperawatan,
riwayat
penyakit/kesehatan,
pemeriksaan fisik,
pengkajian ahli gizi
dan hasil
laboratorium).
2. Daftar masalah
(berisi tentang
masalah yang telah
teridentifikasi dari
data dasar.
Selanjutnya
masalah disusun
secara kronologis
sesuai tanggal
1.
2.
3.
4.
Lembar penerimaan
Lembar order dokter
Lembar riwayat medic
Catatan proses
keperawatan
5. Catatan laporan
khusus
1. Lembar alur
2. Dokumentasi
berdasar referensi
standar praktik
3. Protocol dan
instruksi incidental
4. Data dasar
keperawatan
5. Rencana
perawatan
berdasar diagnosis
keperawatan
6. Catatan
perkembanagan
SOAP
1. Lembar alur
perawatan pasien
2. Pengkajian
3. Catatan
perkembangan
(PIE)
1. Identifikasi masalah
pasien dengan istilah
fokus
2. Pengorganisasian
catatan
perkembangan,
dengan
menggunakan
format DAR
identifikasi
masalah)
3. Rencana awal
4. Catatan
perkembangan
5. Rencana
pemulangan
Keuntungan
1. Format
dokumentasi
yang paling
banyak dikenal
2. Mudah
dikombinasikan
dengan
dokumentasi
yang lain
(lembar alur)
3. Lebih
bermanfaat
pada kondisi
darurat, mudah
mencerminkan
kronoogis situasi
1. Berfokus pada
penyelesaian
masalah
2. Pencatatan tentang
kontinuitas askep
3. Evaluasi dan
penyelesaian
masalah secara jelas
dicatat
4. Data yang perlu
diintervensi
dijabarkan dalam
rencana tindakan
1. Menyajikan data
secara berurutan dan
mudah diidentifikasi
2. Memudahkan perawat
untuk bebas
menentukan
bagaimana informasi
dicatat
3. Menyederhanakan
proses pencatatan
masalah
1. Data terbaru
tersedia di TT
pasien
2. Kecenderungan
status pasien
mudah diliht dari
lembar alur
3. mengurangi
penggunaan waktu
untuk mencatat
sehingga lebih
banyak waktu
untuk asuhan
langsung pada
klien,
4. lebih menekankan
pada data yang
penting saja,
mudah untuk
mencari data yang
penting,
5. pencatatan
langsung ketika
memberikan
asuhan, pengkajian
yang terstandar,
1. Setiap masalah
yang diidentifikasi
dievaluasi setiap
pergantian jaga
2. Memungkinkan
penggunaan proses
keperawatan
secara kontinue
3. Rencana tindakan,
catatan
perkembangan
dapat dihubungkan
4. Ringkasan
perawatan mualai
masuk RS sampai
KRS mudah dibaca
5. Proses
dokumentasi
dimulai dari
pengkajian
6. Intervensi yang
dilaksanakan
dicatat secara rutin
1. Memberikan struktur
pada catatan
kembangan dengan
mengelompokkan isi
catatan
perkembangan
menjaddi data,
tindakan , respons
2. Meningkatkan
dokumentasi
evaluasi proses
keperawatan
3. Meningkatkan
kemudahan
memasukkan
informasi yang
ditempatkan pada
catatan
pperkembangan
4. Meningkatakan
pemikiran analitik
perawat
meningkatkan
komunikasi antara
tenaga kesehatan,
lebih mudah
melacak respons
klien dan lebih
murah
Kekurangan
1. Tidak secara
konsisten
mencerminkan
dokumentasi
semua unsure
asuhan
keperawatan,
seperti masalah,
perencanaan
dan evaluasi
2. Isi catatan
perkembangan
kurang
konsisten isinya
3. Kurang
terstruktur dan
teratur, kurang
menunjukkan
hubungan antar
data
1. Pendekatan
pengobatan bersifat
negative
2. Kesulitan akan
timbul, jika
pencatatan yang
sebelumnya belum
dilakukan
3. Kesulitan
memasukkan jenis
masalah
4. Pencatatan kegiatan
rutin berkurang
1. Data bisa
terfragmentasi
2. Kesulitan mencari data
sebelumnya
3. Pengkajian harus lebih
dalam untuk
menentukan masalah
sekarang
4. Kesulitan menganalisa
5. Perkembangan klien
sulit dimonitor
1. Pencatatan secara
narasi sangat
singkat. Sangat
tergantung pada
checklist
2. Kemungkinan ada
pencatatan yang
masih kosong atau
tidak ada
3. Pencatatan rutin
sering diabaikan
4. Adanya
pencatatan
kejadian yang tidak
semuanya
didokumentasikan
5. Tidak
mengakomodasika
n pencatatan
disiplin ilmu lain
6. Dokumentasi
proses
keperawatan tidak
selalu
berhubungan
dengan adanya
1. Tidak dapat
digunakan oleh
semua disiplin ilmu
2. Hanya
mencerminkan
beberapa aspek
saja tentang proses
keperawatan
3. Pembatasan
rencana yang tidak
aplikatif untuk
beberapa situasi
keperawatan
suatu kejadian
7. Tidak dapat
mencatat
administrasi
pengobatan